PENGARUH MEDIA KARTU PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJASAMASERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADAPOKOK BAHASAN HIDROKARBON.

PENGARUH MEDIA KARTU PADA MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)
TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJASAMA
SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA
POKOK BAHASAN HIDROKARBON

Oleh:
Beta Riski Manik
NIM. 409131010
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013


iii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasihNya yang memberikan kesehatan dan hikmat serta
kebijaksanaan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan
baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Media Kartu Pada Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap Sikap Komunikatif
Dan Kerjasama Serta Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan
Hidrokarbon”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada bapak
Prof.Dr.Ramlan Silaban, M.S sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada bapak Prof.Dr.Albinus Silalahi, M.S, bapak Drs. Kawan
Sihombing, M.Si dan ibu Dra, Anna Juniar, M.Si. yang telah memberikan
masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan
skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada bapak Drs.Jamalum

Purba,M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan
Ibu dosen beserta staf pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah
membantu penulis. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Sr.Modesta
Situngkir, SCMM, S.Pd. selaku kepala sekolah Swasta St. Yoseph Medan dan Ibu
Veronika Sembiring, S.Pd selaku guru kimia serta siswa-siswi dan khususnya
kepada observer pendamping Faisal Samosir yang telah banyak membantu penulis
selama penelitian. Teristimewa penulis ucapkan terimakasih dan hormat kepada
ayahanda Hotfrit Efendi Manik dan wanita paling istimewa ibunda tersayang
Nursani Hutabarat yang tiada hentinya memberikan dukungan baik secara moril
maupun materil yang senantiasa mendoakan penulis dalam menyelesaikan studi di
Universitas Negeri Medan. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada kakanda
Meister Hartono Manik dan Resna Mariance Manik serta adinda Apri Ani Manik

iv

yang selalu mendukung dan memberi semangat serta mendoakan penulis. Spesial
penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada keluarga kost Jl. Sering No. 137
Dina, Marel, Novi, Tio, Josua, Ricky, Agus, Asri dan kepada keluarga kontrakan
Jl. Rela No. 8 serta teman-teman PPLT SMKN 1 Sitinjo dan rekan-rekan
mahasiswa Pendidikan Kimia 2009 beserta kakak dan adik-adik mahasiswa

lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu
dan memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis megharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,
Penulis,

Juni 2013

Beta Riski Manik
NIM. 409131010

ii

PENGARUH MEDIA KARTU PADA MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJASAMA
SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA
POKOK BAHASAN HIDROKARBON
Beta Riski Manik (NIM. 409131010)
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk: (1) Mengetahui
pengaruh media kartu yang dikombinasi dengan TGT terhadap hasil belajar kimia
siswa SMA serta terhadap karakter komunikatif dan kerjasama siswa;
(2) Mengetahui kontribusi karakter komunikatif dan kerjasama terhadap hasil
belajar kimia siswa SMA serta (3) Mengetahui ranah kognitif yang
terkembangkan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA
KTSP 2006.
Sampel penelitian diambil secara random sebanyak 3 kelas dari 4 kelas
paralel yang ada. Kelas eksperimen I pengajaran media kartu yang dikombinasi
dengan TGT, kelas eksperimen II TGT tanpa media serta kelas eksperimen III
dengan metode Direct Instruction. Instrumen yang digunakan adalah instrumen
tes berupa pilihan ganda dan sudah memenuhi kriteria. Untuk menjaring data
karakter komunikatif dan kerjasama siswa digunakan lembar observasi yang
dilakukan oleh observer. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Uji
hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan Analisis of Varians

(ANAVA) dan uji koefisien korelasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaan karakter
komunikatif dan karakter kerjasama serta hasil belajar kimia siswa SMA yang
diajar dengan media kartu yang dikombinasi dengan TGT dengan yang diajar
tanpa media dan metode Direct Instruction; (2) Karakter komunikatif siswa
berkontribusi secara signifikan (80,13%) terhadap hasil belajar kimia siswa SMA,
sedangkan karakter kerjasama siswa kurang berkontribusi (33,14%) terhadap hasil
belajar kimia siswa SMA serta (3) Ranah kognitif yang terkembangkan dari
penggunaan media kartu yang dikombinasi dengan TGT adalah ranah kognitif C2
(86,73%).

v

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi

Daftar Gambar
Daftar Grafik
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Batasan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif
2.1.4 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
2.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

2.2.2 Komponen Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif TGT
2.2.3 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
2.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif TGT
2.3 Pembelajaran Menggunakan Media Kartu
2.4 Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
2.4.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Langsung
2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung
2.5 Pendidikan Karakter
2.5.1 Pemahaman Pendidikan Karakter
2.5.2 Sikap Komunikatif

i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
xi


1
5
6
6
7
7
8

9
9
10
10
11
11
11
12
15
17
17

19
20
20
21
21
21

vi

2.5.3 Sikap Kerjasama
2.6 Proses Belajar dan Prestasi Belajar
2.7 Materi Pembelajaran
2.8 Kerangka Berfikir
2.9 Hipotesis

22
23
24
24
25


BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Tes
3.4.2 Lembar Observasi
3.5 Rancangan Penelitian
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.7 Teknik Analisis Data

27
27
28
28
28
28
29
30

33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Deskripsi Data Penelitian
4.3 Uji Persyaratan Analisis Data
4.4 Uji Hipotesis
4.5 Hubungan Nilai Latihan Mandiri Dengan Hasil Belajar
4.6 Peningkatan Hasil Belajar
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian
4.8 Keterbatasan Penelitian

36
38
40
41
46
47
49
53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

54
54

DAFTAR PUSTAKA

56

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintak Model Pembelajaran Kooperatif

11

Tabel 2.2 Kriteria Penghargaan Kelompok

14

Tabel 2.3 Sintak Model Pembelajaran Langsung

20

Tabel 3.2 Desain Penelitian

31

Tabel 4.1 Nilai Pretes dan Postes

38

Tabel 4.2 Data Karakter Komunikatif dan KERJASAMA

38

Tabel 4.3 Nilai Karakter Komunikatif dan Kerjasama serta Hasil Belajar

39

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas

40

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas

40

Tabel 4.6 Analisis Ragam Nilai Hasil Belajar

41

Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Hasil Belajar

42

Tabel 4.8 Rataan Nilai Hasil Belajar

42

Tabel 4.9 Analisis Ragam Nilai komunikatif

43

Tabel 4.10 Analisis Ragam Nilai Kerjasama

43

Tabel 4.11 Perbandingan Nilai Komunikatif

44

Tabel 4.12 Perbandingan Nilai Kerjasama

44

Tabel 4.13 Nilai Karakter Komunikatif dan Kerjasama

45

Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Korelasi

45

Tabel 4.15 Hasil Hubungan Nilai Latihan Mandiri dengan Hasil Belajar

46

Tabel 4.16 Rataan Hasil Belajar Kelas Eksperimen

47

Tabel 4.17 Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa

47

viii

DAFTAR GRAFIK

Halaman
Grafik 4.1 Histogram Persentase Karakter Komunikatif

38

Grafik 4.2 Histogram Persentase Karakter Kerjasama

39

Grafik 4.3 Nilai Karakter Komunikatif dan Kerjasama serta Hasil Belajar 39
Grafik 4.4 Hubungan Nilai Latihan Mandiri dengan Hasil Belajar

47

Grafik 4.5 Persentase Peningkatan Hasil Belajar

48

Grafik 4.6 Persentase Gain Ternormalisasi

48

vii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1

Penempatan Pada Meja Turnamen

13

Gambar 2.2

Aturan Permainan TGT

16

Gambar 3.1

Skematik Pelaksanaan Pengumpulan Data

36

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1

Materi Pembelajaran

59

Lampiran 2.

Silabus

68

Lampiran 3.

RPP

71

Lampiran 4. Bentuk Media Kartu dan Aturan Permainan

83

Lampiran 5. Kisi-kisi Instrumen

85

Lampiran 6. Instrumen Tes

90

Lampiran 7. Kunci Jawaban

92

Lampiran 8. Lembar Observasi Sikap Komunikatif dan Kerjasama

93

Lampiran 9. Perhitungan Validitas Tes

96

Lampiran 10. Perhitungan Reliabilitas Tes

98

Lampiran 11. Perhitungan Taraf Kesukaran Tes

99

Lampiran 12. Perhitungan Daya Beda Tes

101

Lampiran 13. Distribusi Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I

103

Lampiran 14. Distribusi Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen II

104

Lampiran 15. Distribusi Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen I

105

Lampiran 16. Tabulasi Sikap Komunikatif dan Kerjasama

106

Lampiran 17. Uji Normalitas

109

Lampiran 18. Uji Homogenitas

115

Lampiran 19. Hubungan Nilai Latihan Mandiri dengan Hasil Belajar

116

Lampiran 20. Uji Hipotesis

125

Lampiran 21. Uji Peningkatan Hasil Belajar

151

Lampiran 22. Perhitungan Ranah Kognitif Terkembangkan

153

Lampiran 23. Lembar Skor Observasi Sikap

154

Lampiran 24. Tabel Nilai r-Product Moment

161

Lampiran 25. Tabel Nilai Chi Kuadrat

162

Lampiran 26. Tabel Nilai Distribusi F

163

Lampiran 27. Dokumentasi Penelitian

165

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut Aceng dan Supriadi (2008) upaya pembaharuan di bidang
pendidikan pada dasarnya diarahkan pada usaha antara lain: penguasaan materi,
media dan model pembelajaran yang digunakan. Model pembelajaran diarahkan
pada peningkatan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sehingga proses
belajar mengajar berlangsung secara optimal antara guru dan siswa. Interaksi
antara guru dan siswa yang optimal berimbas pada peningkatan penguasaan
konsep siswa yang pada gilirannya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dengan perkataan lain, untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
diperlukan peran guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran kimia menjadi
lebih baik, menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu
direncanakan sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang
tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain
sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. Jika hasil belajar
siswa telah optimal maka dapat dikatakan bahwa guru tersebut telah berhasil
melaksanakan pembelajaran dengan baik karena hasil belajar siswa merupakan
indikator keberhasilan guru melaksanakan proses belajar mengajar.
Menurut Basir (2008) mata pelajaran kimia yang sarat dengan konsep,
dari konsep yang sederhana sampai konsep yang lebih kompleks sangat
diperlukan pemahaman yang benar terhadap konsep dasar yang membangun
konsep tersebut. Banyaknya konsep kimia yang bersifat abstrak yang harus
diserap siswa dalam waktu relatif terbatas menjadikan ilmu kimia sebagai mata
pelajaran tersulit bagi siswa.
Berdasarkan survey yang telah dilakukan di SMA Swasta St. Yoseph
Medan, diperoleh data berupa nilai rata-rata raport semester ganjil kelas X tahun
pelajaran 2012/2013 untuk mata pelajaran kimia dengan KKM 6,50 adalah

1

2

sebesar 7,64 dan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) mata pelajaran kimia tiga
tahun terakhir 8,28 (TA 2009/2010), 8,11 (TA 2010/2011) dan 8,62 (TA 2011/2012).
Menurut Apjul dan Pasar Maulim (2009) pengalaman beberapa guru
kimia yang sering dihadapi adalah kebanyakan siswa menganggap kimia sebagai
mata pelajaran sulit, sehingga minat untuk belajar kimia tidak ada lagi karena
siswa sudah terlebih dahulu merasa kurang mampu untuk mempelajarinya dan
akhirnya aktivitas belajar siswa rendah. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa
dalam menerima pelajaran, seperti kebiasaan siswa berbicara dengan temannya
pada saat guru menerangkan di depan kelas, adanya siswa yang mengerjakan
tugas lain di luar mata pelajaran kimia. Akibatnya banyak siswa SMA yang gagal
dalam belajar kimia.
Hasil wawancara yang dilakukan pada guru mata pelajaran kimia
menyatakan bahwa guru telah menggunakan model pembelajaran kooperatif,
hanya saja hasilnya belum optimal. Guru berpendapat bahwa pembelajaran
kooperatif hanya akan menyebabkan kekacauan di kelas dan siswa tidak belajar
jika mereka ditempatkan dalam kelompok. Hal ini terjadi karena guru mengalami
sedikit kewalahan dalam membimbing siswa ketika bekerja kelompok selama
proses pembelajaran berlangsung, ditambah lagi masing-masing siswa memiliki
karakter yang berbeda-beda yang harus dipahami oleh guru dalam waktu yang
relatif terbatas di sekolah.
Bertolak dari kesenjangan yang dikemukakan di atas, maka proses
pembelajaran pada mata pelajaran kimia di SMA merupakan suatu masalah dan
perlu dicarikan solusinya dengan menggunakan perubahan pembelajaran yang
digunakan, yaitu dengan merancang prosedur pembelajaran yang dapat
meningkatkan sikap komunikatif dan kerjasama serta hasil belajar kimia siswa.
Oleh karena itu dalam proses pembelajaran diperlukan penerapan model
pembelajaran yang mendorong minat siswa sehingga meningkatkan aktivitas
belajar dan akhirnya meningkatkan kualitas belajar siswa. Salah satu model
pembelajaran yang melibatkan peran serta siswa adalah pembelajaran kooperatif.
Dalam pembelajaran kooperatif siswa didorong untuk berkomunikasi dan
bekerjasama dalam memecahkan masalah serta berfikir kritis.Model pembelajaran

3

ini membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Hal ini
memotivasi mereka untuk berinteraksi, berdiskusi dan berargumentasi.
Menurut Slavin (2005) model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournaments (TGT) merupakan salah satu tipe model pembelajaran
kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan
status dan melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya. Model pembelajaran TGT
merupakan tipe model pembelajaran kooperatif yang menggabungkan kegiatan
belajar kelompok dengan kompetisi kelompok. Aktivitas belajar dengan
permainan yang dirancang dalam model pembelajaran ini memungkinkan siswa
untuk belajar menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat
dan keterlibatan belajar.
Selain model pembelajaran faktor lain yang juga mempengaruhi hasil
belajar adalah media pembelajaran. Menurut Heksanti (2010) ketertarikan siswa
terhadap media permainan membuat siswa menjadi lebih antusias dalam belajar.
Siswa menjadi aktif bertanya apabila ada hal yang tidak dimengerti atau belum
mereka pahami. Penggunaan media kartu dapat memberikan stimulus kepada
siswa untuk berani dan aktif dalam proses pembelajaran. Media kartu membuat
siswa semangat sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik, siswa juga lebih
banyak melakukan kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi
juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan serta mendemonstrasikan.
Faktor yang juga mempengaruhi hasil belajar adalah karakteristik siswa.
Dalam pembelajaran, seorang guru yang bijak harus mampu memperhatikan
kesesuaian antara media dan model pembelajaran dengan karakteristik siswanya.
Karakteristik siswa merupakan suatu landasan dalam mengembangkan proses
pembelajaran yang diperkirakan memudahkan siswa untuk belajar.
Karakteristik karakter siswa dalam penelitian ini adalah sikap
komunikatif dan kerjasama dalam belajar kimia. Kedua hal ini merupakan bagian
dari kecakapan sosial. Sikap komunikatif merupakan suatu sikap yang interaktif
dikarenakan adanya hubungan timbal balik (feedback) dari komunikan terhadap
komunikator. Konsep ini menyetarakan komunikatif dengan proses sebab-akibat
atau aksi-reaksi yang arahnya bergantian. Masing-masing dari kedua belah pihak

4

berfungsi secara berbeda, bila yang satu sebagi pengirim maka yang satunya lagi
sebagai penerima. Menurut Mia (2012) kerjasama adalah saling mempengaruhi
sebagai anggota kelompok dengan tujuan dapat mengembangkan tingkat
pemikiran yang tinggi, keterampilan komunikasi, meningkatkan minat, percaya
diri, kesadaran bersosial dan sikap toleransi terhadap perbedaan individu.
Kecakapan bekerjasama sangat diperlukan karena sebagai mahkluk sosial dalam
kehidupan sehari-harinya manusia akan selalu melakukan kerjasama dengan
manusia lainnya. Begitupula dalam pembelajaran di sekolah, siswa membutuhkan
kemampuan kerjasama dalam pembelajaran kelompok. Sikap komunikatif dan
kerjasama inilah yang perlu ditanamkan dalam diri siswa untuk berlatih saling
memberi atau merima pendapat teman dalam menyelesaikan tugas kelompok.
Kedua karakter ini didorong muncul dari penggunaan media kartu pada
model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang digunakan. Penggunaan media
kartu mendorong siswa aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih
komunikatif karena secara langsung melibatkan aktivitas siswa dan dalam diskusi
kelompok siswa didorong bekerjasama dalam menyelesaikan tugas kelompok.
Penelitian sehubungan dengan penerapan pendekatan komunikatif telah
dilakukan oleh Zubaidah (2011). Dalam penelitiannya dapat ditemukan bahwa
penerapan pendekatan komunikatif dapat meningkatkan keterampilan berbicara
siswa kelas III SDN Pisang Candi 2 Malang. Hal ini dapat dilihat dari
meningkatnya nilai rata-rata rata pada indikator keberanian siswa 3,17% siklus I
manjadi 3,93 % pada siklus II, nilai rata-rata pada indikator keaktifan 2,82%
siklus I menjadi 3,27 % pada siklus II, nilai rata-rata pada indikator kelancaran
2,75% siklus I menjadi 3,27% pada siklus II, nilai rata-rata pada indikator intonasi
3,37% siklus I meningkat menjadi 3,69% pada siklus II, nilai rata-rata pada
indikator keruntutan 3,62% siklus I meningkat menjadi 3,68%, dan nilai rata-rata
pada indikator pemilihan kata 3,17% siklus I menjadi 3,41% pada siklus II.
Penelitian sehubungan dengan peningkatan kerjasama belajar juga telah
dilakukan oleh Donik Restyowati dan Najlatun Naqiyah (2010). Dalam
penelitiannya dapat ditemukan bahwa meskipun delapan subjek pada siswa kelas
X-3 SMA Negeri 1 Sukomoro sama-sama diberi perlakuan bimbingan kelompok

5

teknik permainan kerjasama akan tetapi mengalami peningkatan skor kemampuan
interaksi sosial yang berbeda-beda. Terlihat dari hasil postes terdapat terdapat 5
subjek yang meningkat dari kategori rendah ke sedang dan 3 subjek yang semula
masuk kategori rendah meningkat ke kategori tinggi.
Lebih lanjut Nasution (2012) telah melakukan penelitian tentang
pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournaments (TGT) pada siswa kelas X MAN 1 Medan. Melalui penelitiannya
diperoleh bahwa rata-rata peningkatan hasil belajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT adalah 79,6% sedangkan kelas kontrol yang diajar secara
konvensional diperoleh rata-rata peningkatan hasil belajar sebesar 61,10%.
Selanjutnya Mei (2010) telah melakukan penelitian sehubungan dengan
media kartu pada siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Tumpang. Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa media kartu Domino-Kwartet (Domtet) selama
tiga hari berturut-turut berjalan dengan baik. Pada hari pertama siswa yang lulus
SKM sebesar 83,3%, pada hari ke dua siswa yang lulus SKM sebesar 90,4 % dan
pada hari ke tiga siswa yang lulus SKM sebesar 90,9 %. Media kartu DominoKwartet (Domtet) tersebut dapat membuat siswa bersemangat dan siswa aktif
berbicara bahasa Jerman.
Berdasarkan fakta di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan judul: “Pengaruh Media Kartu Pada Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) Terhadap Sikap Komunikatif
Dan Kerjasama Serta Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pokok Bahasan
Hidrokarbon”.

1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah metode, model dan media yang diterapkan dalam pembelajaran
kurang bervariasi dan belum dilaksanakan secara maksimal?
2. Apakah siswa di dalam belajar kurang termotivasi?

6

3. Apakah selama proses pembelajaran, keaktifan siswa dalam kegiatan
belajar masih kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada
kegiatan guru?
4. Bagaimanakah interaksi dan kerjasama antara sesama siswa dalam
kegiatan belajar?

1.3 Rumusan Masalah
Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penelitian maka dibuat perumusan masalahnya sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh media pembelajaran yang dikombinasikan dengan
model pembelajaran kooperatif terhadap karakter dan hasil belajar kimia
siswa?
2. Berapakah kontribusi karakter terhadap hasil belajar kimia siswa?
3. Apakah ranah kognitif yang terkembangkan dari penggunaan media kartu
yang dikombinasikan TGT?

1.4 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, maka yang menjadi batasan-batasan
dalam penelitian ini adalah:
1. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media
kartu yang dikombinasi dengan model pembelajaran kooperatif TGT.
2. Materi pelajaran yang digunakan adalah hidrokarbon pada KTSP 2006 di
kelas X semester genap, mencakup 5 indikator, yaitu: (1) Mendeskripsikan
kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon; (2) Membedakan atom C
primer, sekunder, tersier, dan kuartener; (3) Mengelompokkan senyawa
hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan; (4) Memberi nama senyawa
alkana, alkena dan alkuna; serta (5) Menentukan isomer struktur
(kerangka, posisi, fungsi) atau isomer geometris (cis, trans).
3. Siswa yang akan diteliti adalah siswa SMA kelas X semester genap
TA 2012/2013.

7

4. Karakter yang diharapkan terbentuk yaitu sikap komunikatif dan
kerjasama siswa.
5. Hasil belajar siswa yang diukur berupa kategori kognitif C1 sampai C4.

1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dilaksanakan adalah untuk:
1. Mengetahui bagaimana pengaruh media kartu yang dikombinasikan
dengan TGT terhadap hasil belajar kimia siswa SMA serta terhadap sikap
komunikatif dan kerjasama siswa.
2. Mengetahui kontribusi karakter komunikatif dan kerjasama terhadap hasil
belajar kimia siswa SMA.
3. Mengetahui ranah kognitif yang terkembangkan.

1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi Sekolah
Sebagai informasi dalam rangka memperbaiki model pembelajaran di
sekolah agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Bagi Guru
Sebagai masukan dalam mengupayakan proses pembelajaran yang inovatif
tentang pengaruh media kartu yang dikombinasi dengan TGT terhadap
sikap komunikatif dan kerjasama serta hasil belajar siswa.
3. Bagi Peserta Didik
Peserta didik mendapatkan pengalaman pembelajaran dengan media kartu
yang dikombinasi dengan TGT yang membangkitkan semangat belajar
sehingga meningkatkan aktivitas belajar mereka.
4. Bagi Instansi Terkait
Menambah khasanah data ilmiah dan sebagai sumbangan pemikiran dalam
bidang pendidikan bagi para peneliti lebih lanjut untuk meningkatkan
kualitas pendidikan.

8

1.7 Definisi Operasional
Defenisi operasional penelitian ini adalah:
Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media kartu yaitu kartu
yang berisi soal dan jawaban yang tersebar secara acak dalam tumpukan kartu.
Setiap

kelompok

akan

dibagikan

kartu

dan

memainkannya

dalam

kelompoknya masing-masing sesuai dengan aturan permainan yang telah
ditentukan. Media kartu dikombinasi dengan model pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournaments (TGT). Pada model pembelajaran ini siswa
ditempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan 4-6 orang yang dengan
kemampuan yang berbeda. Untuk memastikan bahwa seluruh anggota
kelompok telah menguasai pelajaran, maka seluruh siswa diberikan permainan
akademik. Dalam permainan akademik siswa dibagi dalam meja turnamen,
dimana setiap meja turnamen terdiri dari 5-6 orang yang merupakan wakil dari
kelompoknya masing-masing. Setiap meja permainan diusahakan agar tidak
ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Dalam satu meja turnamen
kemampuan setiap peserta diusahakan agar setara. Penelitian ini dilakukan
untuk siswa-siswi SMA St.Yoseph Medan kelas X TA 2012/2013 dengan
pokok

bahasan

hidrokarbon

yang

meliputi

5

indikator

yakni:

(1) Mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon
(2) Membedakan atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener;
(3) Mengelompokkan senyawa hidrokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan;
(4) Memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna; serta
(5) Menentukan isomer struktur (kerangka, posisi, fungsi) atau isomer
geometris (cis, trans).
Selama proses pembelajaran akan dilakukan observasi terhadap terbentuknya
karakter komunikatif dan kerjasama siswa. Hasil belajar siswa yang diukur
dalam penelitian ini berupa perkembangan aspek kognitif C1 - C4.

54

BAB V
KEDIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan adalah:
1.

Ada perbedaan karakter komunikatif dan karakter kerjasama serta hasil
belajar kimia siswa SMA yang diajar dengan media kartu yang dikombinasi
dengan TGT dengan yang diajar tanpa media pada TGT dan metode Direct
Instruction.

2.

Karakter komunikatif siswa berkontribusi secara signifikan (80,13%)
terhadap hasil belajar kimia siswa SMA, sedangkan karakter kerjasama
siswa kurang berkontribusi (33,14%) terhadap hasil belajar kimia siswa
SMA.

3.

Ranah kognitif yang terkembangkan dari penggunaan media kartu yang
dikombinasikan TGT adalah ranah kognitif C2 (86,73%).

5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka
sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1.

Bagi siswa khususnya siswa kelas X SMA Swasta St. Yoseph Medan
diharapkan untuk lebih aktif lagi dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan
disarankan untuk lebih komunikatif menyampaikan pendapat ataupun
pertanyaan tentang hal yang kurang dimengerti selama proses pembelajaran
dengan tertib serta mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan
temannya dalam waktu belajar kelompok untuk mencapai hasil belajar yang
lebih baik.

54

55

2.

Dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, maka guru diharapkan
mampu merancang suatu model, metode maupun media pembelajaran yang
mampu memotivasi siswa untuk belajar dan dapat melibatkan siswa secara
aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil
belajar siswa.

3.

Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar kiranya dapat melanjutkan
penelitian ini sebagai reformasi dalam pelaksanaan proses pembelajaran di
kelas dan disarankan untuk lebih menyempurnakan butir-butir lembar
observasi sikap komunikatif dan kerjasama siswa atau menambah variabel
lainnya dalam penelitian ini. Perlu dipertimbangkan untuk menggunakan
media kartu untuk pengajaran materi pelajaran pada bidang studi lain.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TEBAK KATA DAN WODRS SQUARE PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

4 8 26

EFEKTIVITAS MEDIA TEKA-TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN BERBASIS KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP KOMUNIKATIF SERTA KERJASAMA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 2 18

EFEKTIFITAS MEDIA PUZZLE PADA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF, KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 11 MEDAN PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

1 4 28

EFEKTIF MEDIA ULAR TANGGA PADA PEMBELAJARAN KIMIA BERBASIS KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP SIKAP KOMUNIKATIF DAN KERJA SAMA SERTA HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 4 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) BERBANTUAN MEDIA PERMAINAN KARTU UNO TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMA.

0 4 160