A. Latar Belakang Masalah Aspek Pendidikan Religius Pada Tradisi Jual Dawet Dalam Pernikahan Adat Jawa.


 

BAB I
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki keanekaragaman
budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal
32 ayat (1) dan (2) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
bahwa Negara ikut serta dalam memajukan kebudayaan nasional Indonesia dan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilainilai budaya. Negara juga menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional. Artinya pelestarian budaya menjadi tanggung jawab
bagi seluruh warga negara Indonesia terutama generasi penerus bagsa. Budaya
dapat dijadikan sebagai cermin nilai-nilai dari masyarakat yang menjalankanya.
Pelestarian budaya yang ada menjadi tanggung jawab bagi generasi penerusnya,
agar nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat menjadi pembimbing perilaku
masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Aneka ragam budaya yang terdapat di Indonesia merupakan kekayaan yang
tidak mungkin dimiliki juga oleh Negara lain. Suatu adat kebiasaan atau hasil
karya manusia yang dilakukan di daerah tertentu sebagai warisan dari nenek
moyang yang telah turun temurun dilakukan disebut tradisi. Tradisi dapat
dikatakan sebagai bagian dari kebudayaan, karena Koentjaraningrat (1990:180)

menjelkaskan pengertian kebudayaan adalah “keseluruhan sistem gagasa,
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik diri manusia dengan belajar”.

1


 

Budaya sering dikaitkan dengan hal-hal gaib yang berujung pada tindakan
mempersekutukan Tuhan, namun budaya jual dawet tidak termasuk ke dalam
tindakan yang mempersekutukan Tuhan. Dewasa ini masyarakat Indonesia telah
banyak mengalmi perubahan, terutama keyakinan terhadap Tuhan. Masyarakat
telah mengalami pentingnya beragama, namun masyarakat tidak begitu saja
meninggalkan budaya atau tradisi yang telah ada, karenanya terjadi pergeseran
makna dalam sebuah tradisi guna menghindari tindakan-tindakan yang
menyimpang dari nilai-nilai agama.
Perkawinan merupakan salah satu fase kehidupan yang akan dilalui oleh
manusia, dalam agama Islam perkawinan hukumnya sunnah bagi pemeluknya dan
menjadi bagian dari materi Hukum Islam. Artinya bila dilaksanakan mendapatkan

pahala dan bila ditinggalkan tidak berdosa. Perkawinan seolah-olah menjadi
suatau

keharusan

dikarenakan

dari

suatu

perkawinan

seseorang

dapat

mempertahankan garis keturunan keluarganya, yang diatur dalam Undang-undang
No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan.
Demi melestarikan budaya adat pada pernikahan adat Jual Dawet pada

pernikahan adat jawa tersebut sampai saat ini masih dilaksanakan dan terpelihara
dengan baik serta dihormati oleh masyarakat di Dusun Ngepreh Desa Dibal
Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Jual dawet pada setiap daerah belum
tentu di laksanakan dengan sama dengan daerah lain, maka dari itulah peneliti
tertarik untuk meneliti mengenai aspek pendidikan religius pada tradisi jual dawet
dalam pernikahan adat Jawa.


 

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan

latar

belakang

tersebut

maka


dapat

dirumuskan

permasalahan:
1. Bagaimana sejarah latar belakang munculnya tradisi budaya Jual Dawet pada
pernikahan adat jawa di Dusun Ngepreh Desa Dibal Kecamatan Ngemplak
Kabupaten Boyolali?
2. Apa saja peralatan yang digunakan dalam proses tradisi Jual Dawet dalam
pernikahan adat jawa di Dusun Ngepreh Desa Dibal Kecamatan Ngemplak
Kabupaten Boyolali?
3. Bagaimana proses pelaksanaan tradisi Jual Dawet dalam pernkahan adat jawa
di Dusu Ngepreh Desa Dibal Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali?
4. Bagaimana aspek pendidikan religius pada tradisi Jual Dawet dalam
pernikahan adat jawa terhadap masyarakat di Dusun Ngepreh Desa Dibal
Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka dapat bertujuan :

1. Untuk Mendiskripsikan sejarah dan latar belakang munculnya tradisi Jual
Dawet di Dusun Ngepreh Desa Dibal Kecamatan Ngemplak Kabupaten
Boyolali.
2. Untuk mendiskripsikan pelaksanaan aspek pendidikan religius pada tradisi
Jual Dawet dalam pernikahan adat jawa di Dusun Ngepreh Desa Dibal
Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.


 

3. Untuk menggambar kan alat-alat yang digunakan dan makna yang terkandung
dalam tradisi Jual Dawet di Dusun Ngepreh desa Dibal Kecamatan Ngemplak
Kabupaten Boyolali.
4. Untuk mendiskripsikan pelaksanaan aspek pendidikan religius pada tradisi
Jual dawet dalam pernikahan adat jawa di Dusun Ngepreh Desa Dibal
Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.

D. MANFAAT ATAU KEGUNAAN PENELITIAN
1.


Manfaat atau kegunaan teoritis
a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada
khususnya, maupun masyarakat pada umumnya.
b. Melalui

penelitian

ini

diharpkan

dapat

memperluas

cakrawala

pengetahuan, khususnya mengenai tradisi Jual Dawet dalam Pernikahan
Adat Jawa di Dusun Ngepreh, Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak,

Kabupaten Boyolali sebagai bagian dari budaya bangsa Indonesia, yang
secara langsung telah menyentuh kehidupan social budaya dan ekonomi
masyarakat sekitarnya.
c. Hasil penelitian ini dapat sebagai pedoman penelitian berikutnya yang
sejenis.
2.

Manfaat atau kegunaan praktis
a. Melalui kegiatan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah
satu masukan dan kerangka acuan yang sangat berharga bagi para


 

pengambil keputusan, terutama dalam pengelolahan dan pelestarian tradisi
Jual Dawet dalam Pernikahan Adat Jawa di Dusun Ngepreh Kecamatan
Ngemplak, kabupaten Boyolali.
b. Sebagai

calon


pendidik

pelajaran

pendidikan

kewarganegaraan,

pengetahuan dan pengalaman selama mengadakan penelitian ini dapat
ditrasformasikan kepada peserta didik pada khususnya, serta bagi
masyarakat pada umumnya.

E. DAFTAR ISTILAH
1. Pendidikan

: Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara,
perbuatan mendidik.


2. Religius

: Kepercayaan pada Tuhan, kepercayaan akan adanya
kekuatan adikodrati di atas manusia, kepercayaan
(animism, dinamisme), budaya.

3. Tradisi

: Adat kebiasaan turun temurun (dari nenek moyang)
yang masih dijalankan dalam masyarakat.

4.

Jual dawet

: Diambil dari cendol yang berbentuk bundar merupakan
lambing kehendak orang tua untuk menjodohkan anak.
Bagi orang yang akan membeli dawet tersebut harus
membayar dengan ‘kreweng’ (pecahan genting) bukan

dengan uang. Hal itu menunjukkan bahwa kehidupan


 

manusia berasal dari bumi, yang melayani pembeli
adalah ibu sedangkan yang menerima pembayaran
adalah bapak. Hal ini mengajarkan kepada anak mereka
yang akan menikah tentang bagaimana mencari nafkah
sebagai suami istri, harus saling membantu.
5. Pernikahan

: Pernikahan merupakan jalan terbentuknya institusi
keluarga. Melalui keluarga terwujud pilar kokoh
kehidupan. Dalam menempuh kehidupan, seseorang
memerlukan pendamping sebagai tempat mencurahkan
suka maupun duka. Hidup berpasangan (nikah) adalah
kebijaksanaan

Allah


SWT

terhadap

seluruh

makhluknya.
6. Adat jawa

: Suatu kebiasaan dalam masyarakat Jawa yang telah
menjadi tradisi secara turun temuru

Dokumen yang terkait

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PROSESI LAMARAN PADA PERKAWINAN ADAT JAWA Aspek Pendidikan Nilai Religius Dalam Prosesi Lamaran Pada Perkawinan Adat Jawa (Studi Kasus Di Dukuh Sentulan, Kelurahan Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen).

0 1 15

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PROSESI LAMARAN PADA PERKAWINAN ADAT JAWA Aspek Pendidikan Nilai Religius Dalam Prosesi Lamaran Pada Perkawinan Adat Jawa (Studi Kasus Di Dukuh Sentulan, Kelurahan Kalimacan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen).

0 1 11

ASPEK PENDIDIKAN RELIGIUS PADA TRADISI JUAL DAWET DALAM PERNIKAHAN ADAT JAWA Aspek Pendidikan Religius Pada Tradisi Jual Dawet Dalam Pernikahan Adat Jawa.

0 2 15

AS Aspek Pendidikan Religius Pada Tradisi Jual Dawet Dalam Pernikahan Adat Jawa.

0 1 10

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS PADA KEMBAR MAYANG DALAM UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS PADA KEMBAR MAYANG DALAM UPACARA PERKAWINAN ADAT JAWA (Studi Kasus di Desa Cangakan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar).

0 0 16

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGI PADA UPACARA MITONI DALAM TRADISI ADAT JAWA ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGI PADA UPACARA MITONI DALAM TRADISI ADAT JAWA (Studi Kasus di Desa Kacangan Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali).

0 0 16

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM TRADISI BUDAYA RODAD Aspek Pendidikan Nilai Religius Dalam Tradisi Budaya Rodad (Studi Kasus di Desa Kalimati Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali).

0 0 14

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PELAKSANAAN TRADISI MERON Aspek Pendidikan Nilai Religius Dalam Pelaksanaan Tradisi Meron (Studi Kasus Di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati).

0 0 14

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM TRADISI RASULAN Aspek Pendidikan Nilai Religius Dalam Tradisi Rasulan (Studi Kasus Di Dukuh Ngadipiro Desa Grajegan Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo).

0 2 12

Belajar Membuat Latar Belakang Masalah P

0 1 2