PENGARUH PENGGUNAAN STRARTEGI PEMBELAJARANKONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MEMAHAMI DASAR-DASAR ELEKTRONIKA SISWAKELAS X TITL SMK NEGERI 1 SIBORONGBORONG TAHUN AJARAN 2012/2013.
PENGARUH PENGGUNAAN S TRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKS TUAL TERHADAP HAS IL BELAJAR MEMAHAMI DAS AR-D AS AR ELEKTRONIKA
S IS WA KELAS X TEKN IK INS TALAS I TENAGA LIS TRIK S MK NEGERI 1 S IBORONGBORONG
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh:
HALOMOAN LUMBANTORUAN
508131027
JURUS AN PENDID IKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERS ITAS NEGERI MEDAN 2013
(2)
PENGARUH PENGGUNAAN S TRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKS TUAL TERHADAP HAS IL BELAJAR MEMAHAMI DAS AR-D AS AR ELEKTRONIKA
S IS WA KELAS X TEKN IK INS TALAS I TENAGA LIS TRIK S MK NEGERI 1 S IBORONGBORONG
TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana
Oleh:
HALOMOAN LUMBANTORUAN
508131027
JURUS AN PENDID IKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERS ITAS NEGERI MEDAN 2013
(3)
(4)
(5)
(6)
i ABS TRAK
Lumbantoruan,Halomoan (2013). Pengaruh Penggunaan Strartegi Pembelajaran Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Memahami Dasar-Dasar Elektronika Siswa Kelas X TITL SMK Negeri 1 Siborongborong Tahun Ajaran 2012/2013
Skripsi, Fakultas Teknik UNIM ED.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kompetensi MDDE dari siswa yang diajar dengan pembelajaran kontekstual lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori pada siswa kelas I program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SM K N 1 Siborongborong.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X program keahlian teknik instalasi listrik SM K N 1 Siborongborong tahun ajaran 2012/2013. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas X program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SM K N 1 siborongborong yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 60 orang. Kedua kelas digunakan sebagai sampel karena jumlahnya yang kurang dari 100 orang, sehingga kelas X TITL diterapkan strategi perlakuan pembelajaran ekspositori sedangkan X TITL 2 diterapkan perlakuan strategi pembelajaran kontekstual, kelas terdiri dari TITL1 terdir dari 30 orang siswa dan kelas TITL2 terdiri dari 30 orang siswa.
M etode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan test objektif. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Liliefors pada taraf kepercayaan ( ) sebesar 0,05. Pada pembelajaran kontekstual diperoleh Lhitung= 0,1295 dan Ltabel =
0,161 , maka diperoleh Lhitung(0,1295) < Ltabel(0,161) pada kategori normal, dan pada
pembelajaran ekspositori Lhitung = 0,1094 dan Ltabel = 0,161 maka diperoleh
Lhitung(0,1094) < Ltabel(0,161) pada kategori normal. Untuk menguji homogenitas antara
pembelajaran kontekstual dan ekspositori digunakan uji barlett pada taraf kepercayaan ( ) 0,05 diperoleh fhitung = 1,21 dan ftabel = 1,68, maka fhitung(1,21) < ftabel (1,68) dan disimpulkan bahwa varians sampel adalah homogen. Dengan menggunakan
uji-t pada taraf kepercayaan =0,05 untuk menguji hipotesis penelitian diperoleh, thitung = 2,002 dan ttabel = 1,771 sehingga thitung >ttabel dan diambil kesimpulan bahwa
hasil belajar M DDE siswa yang diajar dengan strategi Pembelajaran Kontekstual lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran Ekspositori.
(7)
iv DAFTAR IS I
ABS TRAK ... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR IS I... iv
DAFTAR TABEL ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang M asalah... 1
B. Identifikasi M asalah ... 7
C. Pembatasan M asalah ... 7
D. Rumusan M asalah ... 8
E. Tujuan Penelitian ... 8
F. M anfaat Penelitian ... 9
BAB II KERANGKA TEORITIS , KERANGKA KONS EPTUAL DAN PENGAJUAN HIPOTES IS... 10
A. Kerangka Teoretis ... 10
1. Hasil Belajar M emahami Dasar-Dasar Elektonika... 10
2. Hakekat strategi Pembelajaran... 12
A. Hasil Belajar Dengan M engunakan Strategi Pembelajaran Kontekstual... 13
B. Hasil Belajar Dengan M engunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 23
B. Kerangka Berpikir... 29
1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontekstual dan Strategi Pembelajaran Ekspositori Terhadap Hasil Belajar M DDE... . 29
2. Perbedaan Strategi Pembelajaran Kontekstual dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 30
C. Pengajuan Hipotesis... 32
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN ... 33
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 33
C. M etode Rancangan Penelitian ... 34
D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian... 35
1. Variabel Penelitian ... 35
2. Defenisi Operasional ... 36
E. Prosedur dan Pelaksanaan Penelitian ... 36
F. Skenario Strategi Pembelajaran Pelatihan Laboratorium... 39
G. Instrumen Penelitian ... 40
H. Uji Coba Instrumen Bidang Kognitif ... 41
(8)
v
BAB IV HAS IL PENELITIAN DAN PEMBAHAS AN... 52
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian... 52
1. Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen... 52
2. Hasil Belajar Kompetensi MDDE pada Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual... 54
3. Hasil Belajar Kompetensi MDDE pada Siswa yang Diajar dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 56
B. Uji Persyaratan Analisis Data... 58
1. Uji Normalitas ... 58
2. Uji Homogenitas... 58
C. Pengujian Hipotesis Penelitian... 59
BAB V KES IMPULAN,IMPLIKAS I DAN S ARAN... .. 64
A. Kesimpulan... 64
B. Implikasi... .. 65
C. Saran... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66 LAMPIRAN
(9)
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1.Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dan Ekspositori... 30
Tabel 3.1.Rancangan Penelitian ... 35
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar M DDE Bidang kognitif…... 40
Tabel 3.3.Ringkasan hasil uji coba instrumen... 47
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Kontrol... 52
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Eksperimen... 53
Tabel 4.3. Data Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa... 53
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual... 55
Tabel 4.5. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Kontekstual... 56
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Ekspositori... 56
Tabel 4.7. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Pembelajaran Ekspositori... 57
Tabel 4.8. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Kompetensi M DDE... 59
(10)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini menuntun manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. M engingat sangat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga akan memperoleh hasil yang diharapkan (Slameto : 2003).
Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan persoalan yang pelik, sehingga diperlukan usaha yang maksimal untuk meningkatkan mutu pendidikan negara tersebut. Bangsa yang ingin maju, membangun dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakatnya dan dunia tidak terlepas dari peningkatan kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Peningkatan ini sama halnya dengan peningkatan sumber daya manusia. Oleh karena itu diperlukan kerja sama yang kompak antara masyarakat, pemerintah dan organisasi pendidikan yang terllibat langsung didalamnya.
Oleh karena itu, maka pendidikan menjadi suatu hal yang sangat penting untuk dikembangkan, sehingga pembangunan Sumber Daya M anusia (SDM ) dibidang pendidikan merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa. Untuk menghadapi persaingan dalam era globalisasi, pemerintah berusaha mengimbanginya melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia, yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang- Undang Republik Indonesia NO.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:
(11)
2
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang M aha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi Warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, pemerintah khususnya Departemen Pendidikan Nasional telah banyak melakukan berbagai upaya dan kebijaksanaan seperti mengadakan perbaikan kurikulum, perubahan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang penyusunan kurikulumnya dilakukan oleh pemerintah menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004 (KBK) yaitu kurukilum yang operasionalnya disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah, menambah sarana dan prasarana pendidikan, memperbaiki sistem pengajaran dan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru-guru diberbagai daerah yang bertujuan untuk meningkatkan skill dan pengetahuan mengajar guru. Namun, indikator ke arah mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal memprihatinkan yang dapat dilihat secara nyata adalah hasil belajar siswa yang belum mencapai harapan (M ulyasa, E, : 2004).
(12)
3
Untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya disekolah tentang penyebab rendahnya hasil belajar siswa, maka penulis melakukan observasi ke SM K N 1 Siborongborong untuk program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik khususnya pada standart kompetensi M emahami Dasar-Dasar Elektronika (M DDE) pada bulan Nopember 2012. Observasi di SM K N 1 Siborongborong menunjukkan bahwa hasil belajar M DDE siswa masih berada dibawah standar rata-rata yang ditetapkan oleh Depdiknas untuk mata diklat produktif yaitu 7,00 dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa tingkat I untuk standar kompetensi MDDE pada Tahun Ajaran 2012/2013 sebesar 7,00. Dari wawancara singkat dengan guru mata diklat M DDE, hasil belajar sebagian siswa berada di bawah standart kompetensi, sehingga untuk mencapai standart tersebut siswa akan mengikuti ujian remedial. Ujian remedial dilakukan untuk siswa yang hasil belajarnya dibawah standart kompetensi (6.90). Pelaksanaan ujian remedial tidak begitu jauh dari pelaksanan ujian kompetensi.
Hal ini mungkin disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diterangkan oleh guru. Pada umumnya, siswa SM K lebih termotivasi untuk melaksanakan praktik dari pada mendengarkan penjelasan materi didalam kelas. Biasanya, guru menjelaskan materi secara monoton dan sesuai dengan uaraian yang ada dalam buku atau modul, tanpa mengaitkannya kedalam kehidupan sehari-hari siswa.Guru juga sering mengajar tanpa membuat rpp sebagai bahan ajarnya.Oleh sebab itu, kebanyakan dari siswa SM K banyak yang malas masuk dan kurang berminat untuk mengapresiasikan bakat dan kreatifitasnya dalam kehidupan sehari-hari, karena mereka kurang mengetahui bagaimana mengaplikasikan materi yang mereka peroleh ke dalam kehiduppan sehari-hari.
(13)
4
Sekolah M enengah Kejuruan (SM K) sebagai institusi pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan kualitas SDM yang memiliki kompetensi dalam bidang keteknikan. SM K sebagai salah satu sekolah kejuruan dituntut untuk terus berusaha dan semakin ditantang untuk meningkatkan hasil lulusan yang benar-benar mempunyai skill atau kemampuan dalam bidangnya masing-masing. Sehingga, seluruh lulusan SM K mampu bersaing dalam era globalisasi sekarang ini. Untuk mencapai hal tersebut, maka dibutuhkan pembelajaran yang tepat dan efektif untuk siswa SM K yang sesuai dengan kurikulum. Salah satu usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan mengaitkan materi yang diajarkan guru pada penerapan yang tepat dalam kehidupan masyarakat umumnya dan masyarakat sekitar siswa khususnya.
Salah satu komponen yang menentukan untuk terjadinya proses belajar adalah guru dan strategi pembelajaran yang digunakan. Stategi pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Guru harus mampu mengembangkan potensi-potensi serta perhatian dan motivasi siswa secara optimal. Oleh karena itu, guru perlu sekali menguasai strategi pembelajaran dan menerapkannya di dalam proses pembelajaran, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya perubahan pada hasil belajar siswa (Slameto : 2003).
Salah satu model pembelajaran yang dipandang penulis dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan dapat mengatasi kesulitan belajar khususnya materi pelajaran teori, tanpa melupakan strategi dan metode pembelajaran lainnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran M DDE adalah Strategi Pembelajaran Kontekstual. Strategi pembelajaran kontekstual merupakan salah satu
(14)
5
strategi pembelajaran yang sesuai untuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), karena strategi pembelajaran kontekstual merupakan strategi pembelajaran yang mengaitkan antara materi pembelajaran dengan dunia nyata siswa, sehingga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. (Nurhadi : 2003)
Dalam pembelajaran, kenyataannya sebagian siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pemanfaatannya dalam kehidupan nyata. Hal ini karena pemahaman konsep materi yang diperoleh hanyalah merupakan sesuatu yang abstrak, belum menyentuh kepada kebutuhan praktis dalam kehidupan nyata, baik di lingkungan kerja maupun di lingkungan masyarakat. Pembelajaran yang selama ini diterima hanyalah penonjolan tingkat hafalan dari sekian pokok bahasan, tetapi tidak diikuti dengan pemahaman atau pengembangan konsep yang dapat diterapkan dalam kehidupannya (Nurhadi : 2003). M emahami Dasar-Dasar Elektronika (M DDE) merupakan materi pelajaran teori yang meliputi beberapa sub kompetensi dasar, seperti memahami konsep dasar elektronika, mengenal komponen elektronika dan beberapa materi lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari siswa selalu berhadapan dengan komponen elektronika dan komponen listrik dalam rumah tangga, misalnya pada peralatan/barang elektronika seperti, TV, Radio, Tape dan lain-lain dimana bahan penyusun barang elektornika tidak lain merupakan komponen elektronika tersebut. Kenyataannya, sebagian siswa tidak mengetahui komponen dasar elektronika itu digunakan untuk apa, padahal dalam pembelajaran siswa mempelajari tentang konsep dasar listrik dan elektronika. Dengan demikian model pembelajaran kontekstual sangat sesuai digunakan dalam mengajarkan standar kompetensi
(15)
6
M emahami Dasar-Dasar Elektronika (M DDE) khususnya pada kompetensi dasar memahami konsep dasar elektronika. Dan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini digunakan strategi pembelajaran kontekstual, dimana siswa dapat mengaplikasikan konsep yang mereka peroleh ke dalam kehidupan nyata.
Strategi pembelajaran kontekstual menempatkan siswa pada keterlibatannya di dalam proses belajar mengajar dan membiasakan siswa untuk lebih aktif serta dapat menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (Nurhadi : 2003). M ateri pelajaran juga akan semakin berarti jika siswa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks kehidupan mereka dan menemukan arti dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan. Atas dasar prinsip pembelajaran kontekstual tersebut, maka kondisi yang diperoleh dalam sistem pembelajaran yang umum digunakan saat ini hanyalah mengupayakan siswa untuk menghapal materi pelajaran dan rumus-rumus yang diterima dari guru pada setiap proses pembelajaran. Hal ini akan membuat siswa merasa jenuh dan bosan untuk mengikuti proses pembelajaran karena merasa terus dipaksa untuk mencatat dan menghafal semua materi pelajaran yang diterima.
Dengan demikian, pembelajaran kontekstual sebagai suatu strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar yang diharapkan dapat mengubah keadaan dan tanggapan siswa menjadi situasi belajar yang lebih baik, yang akhirnya dapat memacu siswa untuk lebih aktif dalam membuat suatu garis hubung antara semua pengetahuan yang dimilikinya dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.
(16)
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Hasil belajar yang rendah dapat di tingkatkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual . Bagaimana hasil belajar siswa kelas X program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SM K N 1 Siborongborong menggunakan strategi pembelajaran ekspositori . Bagaimana hasil belajar M emahami Dasar-Dasar Elektronika siswa kelas X yang diajar dengan strategi Kontekstual. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran kontekstual dengan strategi pembelajaran Ekspositori l terhadap hasil belajar M enguasai Dasar-Dasar Elektronika (M DDE). Strategi Pembelajaran yang berbeda akan memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar M emahami Dasar-Dasar Elektronika (M DDE).
Strategi Pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar M emahami Dasar-Dasar Elektronika (M DDE).
Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual dengan yang menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.
C. Pembatasan Masalah
M engingat begitu luasnya strategi pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, dan standard kompetensi MDDE yang terdiri dari beberapa kompetensi dasar, serta agar penelitian ini terlaksana maksimal, terarah, efektif dan bermanfaat, maka perlu dibuat pembatasan masalah. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada “Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran dengan hasil belajar”.
(17)
8
D. Rumusan Masalah.
Sesuai dengan latar belakang masalah dan setelah dibatasi masalah-masalah yang diidentifikasi, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada kompetensi dasar memahami konsep dasar elektronika dengan pengajaran yang menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada kompetensi memahami konsep dasar elektronika dengan pengajaran yang menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori ?
3. Apakah hasil pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada hasil pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar M enguasai Dasar-Dasar Elektronika (M DDE)?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini : 1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar M emahami Dasar-Dasar
Elektronika (M DDE) siswa Tingkat I Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SM K N 1 Siborongborong dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori.
2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada kompetensi memahami konsep dasar elektronika dengan pengajaran yang menggunakan strategi pembelajaran kontekstual ?
(18)
9
3. Untuk mengetahui apakah hasil pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada hasil pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar M enguasai Dasar-Dasar Elektronika (M DDE).
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang akan dilaksanakan nantinya, diharapkan dapat memberikan manfaat secara lebih rinci, manfaat penelitian ini sebagai berikut : 1. Secara teoritis
Secara teoritis adalah untuk mengembangkan pengetahuan pembelajaran siswa guna peningkatkan prestasi dan penguasaan materi pembelajaran dengan menggunakan M odel Pembelajaran Kontekstual.
2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat: a) Bagi Siswa yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar,
b) Bagi Guru yaitu dapat digunakan sebagai informasi tentang pentingnya peningkatan prestasi belajar M emahami Dasar-Dasar Elektronika dengan menggunakan M odel Pembelajaran Kontekstual,
c) Bagi Perpustakaan yaitu dapat dimanfaatkan sebagai perbandingan atau referensi bagi peneliti berikutnya.
d) Bagi Penelitian lanjutan sebagai bahan bandingan untuk penulisan yang relevan
(19)
66 BAB V
KES IMPULAN, IMPLIKAS I DAN S ARAN A. Kesimpulan
1. Implementasi pembelajaran kontekstual pada kompetensi memahami
dasar-dasar elektronika dapat dilihat dari perubahan rata – rata skor, standar deviasi dan varians masing – masing kelas penelitian sebelum dan sesudah diberi perlakuan dimana sebelum diberi perlakuan, kelas eksperimen memperoleh rata – rata skor sebesar 7,5, standar deviasi sebesar 2,54 dan varians sebesar 6,45, sedangkan kelas kontrol memperoleh rata – rata skor 7,2, standar deviasi sebesar 2,00 dan varians sebesar 4,00. Setelah diberi perlakuan, rata – rata skor dari kelas eksperimen menjadi 21,90, standar deviasi sebesar 2,63 dan varians sebesar 6,89, untuk kelas kontrol menjadi 20,17, standar deviasi sebesar 2,84 dan varians sebesar 8,35.
2. Berdasarkan hasil perhitungan statistik, diperoleh thitung 4,02 > ttabel 2,002, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar Kompetensi MDDE antara siswa yang diajar dengan strategi Pembelajaran Kontekstual dengan siswa yang diajar dengan strategi Pembelajaran Ekspositori.
B. Implikasi
Implementasi strategi pembelajaran kontekstual pada kegiatan belajar mengajar yang ada di SM K saat ini sangat efektif karena membangkitkan dan menggali potensi siswa didalam meningkatkan kompetensi M DDE. Siswa perlu diperkenalkan dengan teknologi sehingga ia bisa mengembangkan kreatifitas dengan
(20)
67
teknologi yang ada. Selain itu, mereka bisa memenuhi persyaratan untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan bidang mereka yaitu menguasai teknologi. Kondisi belajar yang digunakan di SM K Negeri 1 Siborongborong masih menggunakan pembelajaran Ekspositori sehingga menciptakan suasana belajar yang pasif dan monoton. Proses belajar akan lebih baik jika kita sebagai guru melibatkan siswa dalam kegiatan belajarnya, kita tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri.
Oleh karena itu, ada baiknya diterapkan strategi pembelajaran kontekstual yang sesuai dengan teknologi yang ada.
C. S aran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diajukan :
1. Penyelesaian materi pembelajaran yang membutuhkan praktek dengan benda
yang riil sebaiknya ditingkatkan agar lebih efektif dan efisien didalam pembelajaran.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya digunakan pembelajaran
kontekstual karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
3. Pihak sekolah sebaiknya melengkapi fasilitas sebagai media pembelajaran.
4. Sebelum memulai pembelajaran, sebaiknya dilakukan persiapan yang matang
sehingga potensi siswa benar – benar dapat dikembangkan dan memakai waktu yang lebih efisien.
(21)
66
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, (2001), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Arikunto, S, (2005), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Furchan, Arief, (2005), Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Jhonson, Elaine, B, (2007), Contextual Teaching & Learning, MLC, Bandung. Mulich, M, (2007), KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,
Bumi Aksara, Jakarta
Mulyasa, E, (2004), Implementasi Kurikulum 2004, Remaja Rodakarya, Bandung. Nurhadi, (2003), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK,
Universitas Negeri Malang, Malang.
Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004, Gramedia Widiasarana, Jakarta.
Sanjaya, W, (2005), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana Prenada, Jakarta.
Sardiman, (2003), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grasindo Persada, Jakarta.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
(1)
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Hasil belajar yang rendah dapat di tingkatkan dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual . Bagaimana hasil belajar siswa kelas X program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SM K N 1 Siborongborong menggunakan strategi pembelajaran ekspositori . Bagaimana hasil belajar M emahami Dasar-Dasar Elektronika siswa kelas X yang diajar dengan strategi Kontekstual. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran kontekstual dengan strategi pembelajaran Ekspositori l terhadap hasil belajar M enguasai Dasar-Dasar Elektronika (M DDE). Strategi Pembelajaran yang berbeda akan memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar M emahami Dasar-Dasar Elektronika (M DDE).
Strategi Pembelajaran Kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar M emahami Dasar-Dasar Elektronika (M DDE).
Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual dengan yang menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.
C. Pembatasan Masalah
M engingat begitu luasnya strategi pembelajaran yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, dan standard kompetensi MDDE yang terdiri dari beberapa kompetensi dasar, serta agar penelitian ini terlaksana maksimal, terarah, efektif dan bermanfaat, maka perlu dibuat pembatasan masalah. Oleh karena itu, penelitian ini dibatasi pada “Apakah ada pengaruh strategi pembelajaran dengan hasil belajar”.
(2)
D. Rumusan Masalah.
Sesuai dengan latar belakang masalah dan setelah dibatasi masalah-masalah yang diidentifikasi, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada kompetensi dasar memahami konsep dasar elektronika dengan pengajaran yang menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada kompetensi memahami konsep dasar elektronika dengan pengajaran yang menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori ?
3. Apakah hasil pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada hasil pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar M enguasai Dasar-Dasar Elektronika (M DDE)?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini : 1. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar M emahami Dasar-Dasar
Elektronika (M DDE) siswa Tingkat I Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SM K N 1 Siborongborong dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori.
2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada kompetensi memahami konsep dasar elektronika dengan pengajaran yang menggunakan strategi pembelajaran kontekstual ?
(3)
9
3. Untuk mengetahui apakah hasil pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada hasil pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar M enguasai Dasar-Dasar Elektronika (M DDE).
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang akan dilaksanakan nantinya, diharapkan dapat memberikan manfaat secara lebih rinci, manfaat penelitian ini sebagai berikut : 1. Secara teoritis
Secara teoritis adalah untuk mengembangkan pengetahuan pembelajaran siswa guna peningkatkan prestasi dan penguasaan materi pembelajaran dengan menggunakan M odel Pembelajaran Kontekstual.
2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat: a) Bagi Siswa yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar,
b) Bagi Guru yaitu dapat digunakan sebagai informasi tentang pentingnya peningkatan prestasi belajar M emahami Dasar-Dasar Elektronika dengan menggunakan M odel Pembelajaran Kontekstual,
c) Bagi Perpustakaan yaitu dapat dimanfaatkan sebagai perbandingan atau referensi bagi peneliti berikutnya.
d) Bagi Penelitian lanjutan sebagai bahan bandingan untuk penulisan yang relevan
(4)
66 A. Kesimpulan
1. Implementasi pembelajaran kontekstual pada kompetensi memahami dasar-dasar elektronika dapat dilihat dari perubahan rata – rata skor, standar deviasi dan varians masing – masing kelas penelitian sebelum dan sesudah diberi perlakuan dimana sebelum diberi perlakuan, kelas eksperimen memperoleh rata – rata skor sebesar 7,5, standar deviasi sebesar 2,54 dan varians sebesar 6,45, sedangkan kelas kontrol memperoleh rata – rata skor 7,2, standar deviasi sebesar 2,00 dan varians sebesar 4,00. Setelah diberi perlakuan, rata – rata skor dari kelas eksperimen menjadi 21,90, standar deviasi sebesar 2,63 dan varians sebesar 6,89, untuk kelas kontrol menjadi 20,17, standar deviasi sebesar 2,84 dan varians sebesar 8,35.
2. Berdasarkan hasil perhitungan statistik, diperoleh thitung 4,02 > ttabel 2,002, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar Kompetensi MDDE antara siswa yang diajar dengan strategi Pembelajaran Kontekstual dengan siswa yang diajar dengan strategi Pembelajaran Ekspositori.
B. Implikasi
Implementasi strategi pembelajaran kontekstual pada kegiatan belajar mengajar yang ada di SM K saat ini sangat efektif karena membangkitkan dan menggali potensi siswa didalam meningkatkan kompetensi M DDE. Siswa perlu diperkenalkan dengan teknologi sehingga ia bisa mengembangkan kreatifitas dengan
(5)
67
teknologi yang ada. Selain itu, mereka bisa memenuhi persyaratan untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan bidang mereka yaitu menguasai teknologi. Kondisi belajar yang digunakan di SM K Negeri 1 Siborongborong masih menggunakan pembelajaran Ekspositori sehingga menciptakan suasana belajar yang pasif dan monoton. Proses belajar akan lebih baik jika kita sebagai guru melibatkan siswa dalam kegiatan belajarnya, kita tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri.
Oleh karena itu, ada baiknya diterapkan strategi pembelajaran kontekstual yang sesuai dengan teknologi yang ada.
C. S aran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diajukan :
1. Penyelesaian materi pembelajaran yang membutuhkan praktek dengan benda yang riil sebaiknya ditingkatkan agar lebih efektif dan efisien didalam pembelajaran.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya digunakan pembelajaran kontekstual karena dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
3. Pihak sekolah sebaiknya melengkapi fasilitas sebagai media pembelajaran.
4. Sebelum memulai pembelajaran, sebaiknya dilakukan persiapan yang matang sehingga potensi siswa benar – benar dapat dikembangkan dan memakai waktu yang lebih efisien.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, (2001), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. Arikunto, S, (2005), Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Furchan, Arief, (2005), Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Jhonson, Elaine, B, (2007), Contextual Teaching & Learning, MLC, Bandung. Mulich, M, (2007), KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,
Bumi Aksara, Jakarta
Mulyasa, E, (2004), Implementasi Kurikulum 2004, Remaja Rodakarya, Bandung. Nurhadi, (2003), Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya Dalam KBK,
Universitas Negeri Malang, Malang.
Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004, Gramedia Widiasarana, Jakarta.
Sanjaya, W, (2005), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Kencana Prenada, Jakarta.
Sardiman, (2003), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grasindo Persada, Jakarta.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.