EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI MAN 2 TANJUNG PURA LANGKAT T.P. 2013/2014.

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI MAN 2 TANJUNG PURA

LANGKAT T.P. 2013/2014

Oleh :

Ali Ihsanul Huda NIM. 4103341001

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

i

D r s . L a z u a r d i , M . S i NIP 19600423 198902 1 001


(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Ali Ihsanul Huda dilahirkan di Desa Pante Raya Kabupaten Bener Meriah Aceh, pada tanggal 07 Juni 1993. Ibu bernama Dra. Suarti, M.A dan ayah bernama Drs. Muslim dan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1998 penulis masuk SD Negeri 4 Tanjung Pura dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Tanjung Pura dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah di MAN 2 Tanjung Pura dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dan lulus ujian pada tanggal 19 Juni 2014.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang tiada hentinya diberika kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi Pada Manusia di MAN 2 Tanjung Pura Langkat T.P. 2013/2014” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Lazuardi, M. Si selaku Pembimbing Skripsi yang dengan tulus telah memberi bimbingan dan pengarahan yang begitu besar kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik, Bapak Drs. Zulkifli Simatupang, M. Pd, Bapak Drs. Hudson Sidabutar, MS dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M. Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan, saran dan bimbingannya, Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.S, M. Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik, Bapak/Ibu dosen staff pegawai di lingkungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang sudah banyak membantu selama penulis menjadi mahasiswa di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Sugiono, MA selaku Pimpinan Sekolah MAN 2 Tanjung Pura, Bapak Drs. Zulfaruddin Matondang, Ibu Desriawita, S. Pd yang telah banyak membantu penulis sewaktu melaksanakan penelitian.

Teristimewa ucapan terima kasih yang tak terhitung besarnya penulis sampaikan kepada Ibunda Dra. Suarti, MA dan Ayahanda Drs. Muslim yang dengan penuh cinta membesarkan, merawat, dan mendidik penulis serta dengan penuh pengorbanan memenuhi kebutuhan penulis, kepada Nenek Hj. Nurjannah, Ibu Nahariyah, kakak Sastri Wani, Adik Irham Rizki, Adik Nazlil Khaira dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan sumbangan moril, materil dan spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.


(5)

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat tercinta Musdalifah Nur, kak Lia Purwanti, kak Putri Sari Mayang Harahap, kak Nikmaturridha, kak Siti Kesuma dan Teman-teman PPL atas bantuan dan dukungannya, dan khususnya buat someone yang sudah memberi semangat dan perhatian buat penulis. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manffat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Juni 2014 Penulis

Ali Ihsanul Huda NIM. 4103341001


(6)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI MAN 2 TANJUNG PURA

LANGKAT T.P 2013/2014

Ali Ihsanul Huda (4103341001) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa, ketuntasan belajar siswa dan ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK), dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IPA 2 MAN 2 Tanjung Pura tahun pembelajaran 2013/2014. Penelitian ini adalah jenis penelitian Pra-eksperimental. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN 2 Tanjung Pura tahun pembelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 3 kelas. Sampel yang digunakan adalah satu kelas yang dipilih secara acak yaitu kelas XI IPA 2 yang terdiri dari 35 siswa. Instrumen yang digunakan berupa tes tertulis berbentuk pilihan berganda. Sebelum tes diberikan kepada siswa terlebih dahulu diuji kelayakannya di luar sampel yang meliputi uji validitas, uji realibilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda soal.

Hasil analisis data diperoleh untuk tingkat penguasaan siswa, tidak ada siswa yang hasil belajarnya rendah (0%), sedangkan 17 siswa hasil belajarnya cukup (48,57%), 13 siswa hasil belajarnya tinggi (37,14%) dan 5 siswa hasil belajarnya sangat tinggi (14,28%). Ada 4 siswa yang belum tuntas dan 31 siswa yang sudah tuntas, namun untuk ketuntasan klasikalnya sudah terpenuhi karena terdapat 88,57% dari 35 siswa dan 31 siswa telah mencapai nilai lebih atau sama dengan 75. Untuk ketercapaian tujuan pembelajarang khusus (TPK), ke enamindikator prnelitian ini sudah tercapai dengan rincian indikator pertama 98,57%, indikator kedua 86,14%, indikator ketiga 80,95%, indikator ke empat 85,71%, indikator kelima 84,76% dan indikator ke enam 75,25%.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Biologi dengan menggunakan kooperatif tipe NHT pada materi sistem ekskresi manusia dapat memenuhi tingkat penguasaan siswa secara individual, memenuhi tingkat ketuntasan belajar secara individual dan klasikal, dan memenuhi tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran khusus (TPK). Maka pembelajaran Biologi dengan menggunakan kooperatif tipe NHT pada materi Sistem Ekskresi Pada Manusia di kelas XI IPA 2 MAN 2 Tanjung Pura tahun pembelajaran 2013/2014 dinyatakan efektif.


(7)

THE EFFECTIVENESS OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF

TYPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) IN HUMAN’S

EKSKRESI SYSTEM TOPIC IN MAN-2 TANJUNG PURA LANGKAT T.P 2013/2014

Ali Ihsanul Huda (NIM 4103341001) ABSTRACT

This research used as an effort to learned students’ Mastery level, completeness study, achievement of specific learning objectives (TPK) with used Cooperative Learning Model of Type Numbered Head Together (NHT) in

Human’s Ekskresi System Topic in Class XI IPA 2 MAN-2 Tanjung Pura in

2013/2014 academic year. The method of this research was Pra-experiment method. The population of the research is all of students in class XI IPA MAN-2 Tanjung Pura in 2013/2014 academic year which have three class. The sample was choose by random sampling, class XI IPA 2 which are there 35 students. The data were collected by using test (multiple choise) which have been get the validity, reliability, discrimation power, and the different of the test before.

The result of the research showed for the Mastery level only one student which had a low achievement (0%) as for 17 students had medium achievement (48,57%), 13 students had high achievement (37,15%) and 5 students had very high achievement (14,28%). For the completeness of study, there are 4 students was not complete and 31 students had complete, but for the clasical completeness had already complete because there are 88,57% from 31 students had got the better or as like as 75 point. For the achievement of specific learning objectives, all of indicator in this research had been complete. First indicator 98,57%, second indicator 86,14%, third 88,89%, fourth indicator 85,71%, fifth indicator indicator 84,76% and 75,25% for the six

Based on the result of the research, We can conclude descriptively that by using Cooperative Learning Model of Type Numbered Head Together (NHT) in

Human’s Ekskresi System Topic can meet students’ Mastery level individually,

completeness study individually and classical and achievement of specific learning objectives. Accordingly The learning of biology by using Cooperative Learning Model of Type Numbered Head Together (NHT) in Human’s Ekskresi System Topic in Class XI IPA 2 MAN-2 Tanjung Pura in 2013/2014 academic year declared effective.


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 14

Tabel 3.1. Desain Penelitian 33

Tabel 3.2. Kegiatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran 35 Siklus I

Tabel 3.3. Kegiatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran 37 Siklus II

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Penyebaran Soal 40

Tabel 3.5. Pedoman Tingkat Penguasaan Siswa 44 Tabel 4.1 Persentase Penguasaan Siswa saat Pre-Test 49 Tabel 4.2 Persentase Penguasaan Siswa saat Post-Test 49 Tabel 4.3 Ketercapaian Indikator Pada Setiap Indikator 52

Pembelajaran


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Sistem Ekskresi Manusia 19

Gambar 2.2. Struktur Ginjal 21

Gambar 2.3. Struktur Kulit 23

Gambar 2.4. Struktur Hati 26

Gambar 2.5. Struktur Paru-Paru 26

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tahapan I Tindakan Pembelajaran 34 pada PTK

Gambar 3.2. Prosedur Penelitian Tahapan II Tindakan Pembelajaran 36 pada PTK

Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Tingkat Penguasaan Siswa saat 50 Pre test dan Post Test


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 63

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 66 Lampiran 3 Wacana Sistem Ekskresi Manusia 80

Lampiran 4 Instrumen penelitian 87

Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 94 Lampiran 6 Tabel Perhitungan Validitas Soal 95

Lampiran 7 Perhitungan Validitas Soal 96

Lampiran 8 Tabel Perhitungan Realibilitas Soal 99 Lampiran 9 Perhitungan Realibilitas Soal 100 Lampiran 10 Tabel Perhitungan Taraf Kesukaran Soal 102 Lampiran 11 Perhitungan Taraf Kesukaran Soal 103 Lampiran 12 Tabel Perhitungan Daya Beda Soal 105 Lampiran 13 Perhitungan Daya Beda Soal 106 Lampiran 14 Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Soal Pre-Test 108 Lampiran 15 Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Soal Post-Test 109 Lampiran 16 Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Pre-Test 110 Lampiran 17 Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Post Test 111 Lampiran 18 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Hasil 112

Pre-Test

Lampiran 19 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Hasil 113 Post-Test

Lampiran 20 Tabel Ketercapaian Indikator 114 Lampiran 21 Tingkat Ketercapaian Indikator 115


(11)

Lampiran 22 Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Proses 116 Belajar Mengajar


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Pendidikan yang mampu mendukung perubahan masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya (Trianto, 2009).

Belajar merupakan suatu proses suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Belajar merupakan upaya sadar yang dilakukan individu untuk memperoleh berbagai macam kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitudes) melalui serangkaian proses belajar yang ada pada akhirnya akan menghasilkan perubahan tingkah laku pada individu tersebut. Perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui proses belajar secara keseluruhan meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Namun dalam prakteknya, proses pembelajaran disekolah lebih cenderung menekankan pada pencapaian perubahan aspek kognitif (intelektual) yang dilaksankan melalui berbagai bentuk pendekatan, strategi, dan model pembelajaran tertentu. Permasalahan yang dihadapi ialah bagaimana mengemas proses pembelajaran agar dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang bermutu tentunya memberikan bekas yang sangat dalam bagi peserta didik, sehingga pembelajaran itu akan terekam dalam jangka waktu yang lama. Menurut teori pembelajaran konstruktivitas (Contructivist Theorist of Learning) siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya (Trianto, 2007).

Ketika siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kelompok, mereka sering kali berusaha untuk memberikan informasi, dorongan, atau anjuran pada teman satu kelompoknya yang membutuhkan bantuan. Apalagi, siswa pada umumnya cenderung lebih sadar pada masalah yang tidak dipahami oleh siswa lain, sehingga dengan membantu mereka agar fokus pada hal-hal relevan dengan


(13)

masalah tersebut, mereka sering kali dapat menjelaskan masalah itu dengan cara yang sudah mereka pahami. Selain itu, saat berinteraksi bersama, siswa memiliki kesempatan untuk menunjukkan keterampilan berpikir dan pemecahan masalahnya satu sama lain, menerima feedback, dan mampu mengkontruksi pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan yang baru. Ketika mereka harus menjelaskan gagasannya pada orang lain, mereka akan tertuntut untuk merumuskan kembali pemahamannya sehingga penjelasan mereka dapat mudah dipahami. Bahkan, dengan interaksi ini mereka dapat memahami masalah dengan lebih baik daripada sebelumnya dan hal ini tentu saja akan berpengaruh signifikan terhadap performa dan gaya belajar mereka sendiri (Huda, 2011).

Studi pendahuluan telah dilakukan penulis di MAN 2 Tanjung Pura melalui wawancara kepada guru Biologi di sekolah tersebut, dengan mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas saat berdiskusi. Hasil yang didapatkan adalah aktivitas siswa pembelajaran siswa dalam berdiskusi kelompok masih sangat rendah. Dari 35 siswa, antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran hanya 29%, interaksi siwa dengan guru 14%, interaksi siswa dengan siswa 29%, dan partisipasi siswa dalam menyimpulkan materi dari kelompok hanya 3%.

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) adalah suatu model pembelajaran yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran. Setiap individu diharapkan mampu mengemukakan ide pikirannya masing-masing. Model pembelajaran ini menumbuh kembangkan sifat selalu membantu antara sesama siswa dalam kelompok sehingga siswa lebih bersemangat dalam belajar, rajin bertanya dan berani mengajukan pendapat. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir bersama, kemudian saling membagikan ide-ide atau atau menyatakan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Dengan demikian setiap individu dalam kelompok merasa mendapat tugas dan tanggung jawab sendiri. Menurut Huda (2011), pembelajaran kooperatif tipe NHT ini dapat memberi keuntungan


(14)

baik pada siswa yang berprestasi rendah maupun yang berprestasi tinggi yang berkerja sama menjelaskan tugas-tugas pelajaran, siswa yang berprestasi tinggi akan menjadi tutor bagi siswa yang berprestasi lebih rendah.

Dalam penelitian Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Dengan Tipe TPS (Think Pair Share) Pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Babalan (Kesuma, 2013), diperoleh nilai hasil belajar akhir dari siswa nilainya lebih tinggi pada model NHT (Numbered Head Together) daripada TPS (Think Pair Share), sehingga penulis juga ingin membuktikan bahwa dengan Model NHT (Numbered Head Together) ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa MAN 2 Tanjung Pura. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, diperoleh hasil belajar siswa pada saat ini masih relative sangat rendah. Hasil belajar yang masih rendah disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan masih menggunakan metode konvensional. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut penuturan Ibu Desriawita, S.Pd, guru biologi di sekolah tersebut mengatakan bahwa siswa umumnya sedikit sulit memahami materi sistem Ekskresi karena banyaknya ulasan materi yang harus mereka baca dan ingat, ditambah lagi harus memahaminya dalam waktu yang singkat. Sehingga terkadang waktu yang tersedia tidak mencukupi untuk menuntaskan materi ini secara keseluruhan. Oleh karena itu, peneliti bermaksud menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, karena metode ini siswa di tuntut secara aktif.

Pada penelitian kali ini, penulis memilih MAN 2 tanjung Pura, karena berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan penulis, maka diperlukan upaya perbaikan dalam peningkatan hasil belajar siswa dalam berdiskusi dan membutuhkan penelitian. : “ Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi Pada Manusia di MAN-2 Tanjung Pura Langkat T.P 2013/2014 ”.


(15)

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka identifikasi masalah dalam penilitian ini sebagai berikut:

a. Masih rendahnya penguasaan guru terhadap metode yang diterapkan dalam proses belajar.

b. Rendahnya hasil belajar siswa.

c. Siswa kurang paham terhadap materi pelajaran khususnya materi sistem ekskresi pada manusia.

1.3.Batasan Masalah

Sesuai dengan ruang lingkup yang dibahas dalam penelitian ini, maka penulis membatasi masalah penelitian pada hal-hal berikut:

a. Rancangan pembelajaran biologi yang diterapkan pada penelitian ini dibatasi pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together).

b. Hasil belajar siswa dibatasi hanya pada materi sistem ekskresi pada manusia. c. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI IPA 2 MAN-2 Tanjung Pura

Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana tingkat penguasaan siswa pada materi sistem ekskresi pada manusia setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas XI IPA 2 MAN-2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014? b. Bagaimana ketuntasan belajar siswa pada materi sistem ekskresi pada

manusia setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT kelas XI IPA 2 MAN-2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?

c. Bagaimana ketercapaian indikator pada materi sistem ekskresi pada manusia setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas XI IPA 2 MAN-2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?


(16)

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa pada materi sistem ekskresi pada manusia setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas XI IPA 2 MAN-2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014 . b. Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa pada materi sistem ekskresi pada

manusia setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas XI IPA 2 MAN-2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014 . c. Untuk mengetahui ketercapaian indikator pada materi sistem ekskresi pada

manusia setelah diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT di kelas XI IPA 2 MAN-2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Sebagai bahan masukan bagi penulis dalam proses belajar mengajar nantinya dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan suatu materi pokok, sehingga siswa memperoleh hasil belajar yang optimum.

b. Sebagai bahan masukan bagi guru-guru biologi dalam memberikan strategi belajar yang sesuai dengan materi pokok sehingga memperoleh hasil belajar yang optimum.


(17)

1.7.Defenisi Operasional

1. Efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini efektivitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus yang telah direncanakan. Metode pembelajaran dikatakan efektif jika tujuan instruksional khusus yang direncanakan lebih banyak tercapai.

2. Efektifitas metode pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Kriteria keefektifan dalam penelitian ini mengacu pada :

a.) Ketuntasan belajar klasikal, pembelajaran dapat dikatakan tuntas apabila sekurang-kurangnya 85 % dari jumlah siswa telah memperoleh nilai = 75 dalam peningkatan hasil belajar, b). Model pembelajaran dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pemahaman awal dengan pemahaman setelah pembelajaran, c). Model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

3. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan – kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas – tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

4. Adapun indikator dari aktivitas belajar adalah sebagai berikut: a). Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, b). Interaksi siswa dengan guru, c). Interaksi siswa dengan siswa, d). Kerjasama kelompok, e). Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelompok, f). Aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran, g). Keterampilan siswa dalam menggunakan alat peraga-media, dan h). Partisipasi siswa dalam menyimpulkan materi.


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat dismpulkan bahwa: 1. Tingkat Penguasaan Siswa pada materi sistem ekskresi pada manusia dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) memiliki nilai rata-rata 83 dengan rincian untuk 14,28% yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, 34,28% dalam kategori tinggi dan 18 siswa 51,42% dalam kategori cukup.

2. Ketuntasan Belajar pada materi sistem ekskresi pada manusia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) adalah sebesar 88,57% .

3. Ketercapaian Indikator pada materi sistem ekskresi pada manusia dengan menggunakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) telah tercapai dengan rincian indikator pertama sebesar 98,57%, pada indikator kedua 86,14%, pada indikator ketiga 80,95%, pada indikator ke empat 85,71%, pada indikator kelima 84,76%, dan pada indikator ke enam 75,25%.

Pembelajaran Biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IPA 2 MAN 2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014 dinyatakan efektif karena dapat memenuhi Tingkat Penguasaan Siswa secara Individual, memenuhi Tingkat Ketuntasan Belajar secara individual dan klasikal, dan memenuhi Ketercapaian Indikator, serta adanya perubahan aktivitas siswa menjadi lebih aktif yang terjadi dalam proses kegiatan belajar mengajar.


(19)

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka diuraikan saran penelitian: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat

dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran Biologi pada materi sistem ekskresi pada manusia.

2. Kepada guru-guru Biologi untuk mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada pembelajaran Biologi pada sistem ekskresi pada manusia.

3. Peneliti selanjutnya agar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) tidak hanya pada materi sistem ekskresi pada manusia, tetapi juga pada materi lainnya.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ardiawan, Yadi,dkk, (2013), Efektivitas Model Kooperatif Tipe NHT Dengan PMR Dan Model Kooperatif Tipe GI Dengan PMR Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Siswa. Skripsi FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.

Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Depdiknas, (2000), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit balai pustaka, Jakarta.

Depdiknas, (2004), Kurikulum Berbasis Kompetensi. Depdiknas: Jakarta.

Dimyati Dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Hergenhahn, B.R Olson, Matthew H, (2009), Theoris Of learning, Penerbit Prenada Media, Jakarta.

Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press, Surabaya.http://www.tuanguru.net/2011/12/penerapan-modelpembelajaran Kooperatif.html (diakses 2 Desember 2013).

Kardi, S. Dan Nur, M., (2000), Pengajaran Langsung, University Press, Surabaya. Kesuma, Siti, (2013). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) dengan Tipe TPS (Think Pair Share) Pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Babalan, Skripsi FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan. (tidak di publikasikan)

Kotta, A.F., (2013). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Mata Pelajaran PKN. Jurnal Penelitian pendidikan.

Kristianti, (2013). Pengaruh Model Pendekatan Kooperatif Dengan Model Pembelajaran Nht (Number Head Together) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Gaya Berpikir Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Amlapura. Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. 4.


(21)

Kunandar, (2007), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kusumojanto,D. D. (2009). Penerapan pembelajaran Kooperatif Model NHT (Numbered Head Together) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Manajemen Perkantoran Kelas X APK di SMK Arjduna 01 Malang. Jurnal Penelitian Pendidikan. 19 (1):91-108.

Miftahul, H., (2011), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Nawawi, DR. H. Hadari, (1982), Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, PT.

Gunung Agung, Jakarta.

Nurkancana, W., (1988), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.

Oemar, H., (2003), Proses Belajar Mengajar. Bandung , Bumi Aksara

Pujianto, S., (2008), Biologi 2 Untuk Kelas XI SMA dan MA, Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Jakarta.

Putra, B., (2013). Cooperative Learning Tipe NHT dengan Media Grafis Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar. Jurnal Skripsi. 1-7

Rooijakkers, A.D., (2003), Mengajar dengan Sukses Petunjuk Merencanakan dan Menyampaikan pengajaran, Penerbit Grasindo, Jakarta.

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru, Penerbit PT RajaGrafindo, Jakarta.

Sapri, (2010), http://alvyanto.blogspot.com/2010/01/sistem-ekskresi-manusia.html (diakses 27 Desember 13)

Sardiman, A.M., (2006), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta Jakarta.

Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.


(22)

Sukmadinata, N.S., (2003), Landasan Psikologis Proses Pendidikan, Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Suryosubroto, (2007), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, rineka cipta , Jakarta. Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inofatif Progresif, Penerbit

Prenada Media, Jakarta.

Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontrusktivistis, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Uno, H.B., (2008), Orientasi Baru Dalam Psikologis Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Usman, U., (2000), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Remaja Rosda Karya, Bandung.

Wahidah, Nur., (2013), Pengaruh Penerapan Metode Numbered Head Together (NHT) Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Biologi IPA Siswa di MTS N Maguwoharjo, Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Yusuf, Y., dan Mariono, N., (2005), Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur di Kelas 17 SLTP Negri 20 Pekan Baru,http://biologi-fkip.unri.ac.id/karyatulis/ 2% 20yustini-UPAYA%20PENINGKATAN%208-12.Pdf (diakses 28 November 2013).


(1)

1.7.Defenisi Operasional

1. Efektivitas adalah sesuatu yang memiliki pengaruh atau akibat yang ditimbulkan membawa hasil dan merupakan keberhasilan dari suatu usaha atau tindakan, dalam hal ini efektivitas dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus yang telah direncanakan. Metode pembelajaran dikatakan efektif jika tujuan instruksional khusus yang direncanakan lebih banyak tercapai.

2. Efektifitas metode pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan

dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Kriteria keefektifan dalam penelitian ini mengacu pada :

a.) Ketuntasan belajar klasikal, pembelajaran dapat dikatakan tuntas apabila sekurang-kurangnya 85 % dari jumlah siswa telah memperoleh nilai = 75 dalam peningkatan hasil belajar, b). Model pembelajaran dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukkan perbedaan yang signifikan antara pemahaman awal dengan pemahaman setelah pembelajaran, c). Model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

3. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan – kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas – tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.

4. Adapun indikator dari aktivitas belajar adalah sebagai berikut:

a). Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, b). Interaksi siswa dengan guru, c). Interaksi siswa dengan siswa, d). Kerjasama kelompok, e). Aktivitas belajar siswa dalam diskusi kelompok, f). Aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran, g). Keterampilan siswa dalam menggunakan alat peraga-media, dan h). Partisipasi siswa dalam menyimpulkan materi.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat dismpulkan bahwa:

1. Tingkat Penguasaan Siswa pada materi sistem ekskresi pada manusia dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) memiliki nilai rata-rata 83 dengan rincian untuk 14,28% yang termasuk dalam kategori sangat tinggi, 34,28% dalam kategori tinggi dan 18 siswa 51,42% dalam kategori cukup.

2. Ketuntasan Belajar pada materi sistem ekskresi pada manusia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) adalah sebesar 88,57% .

3. Ketercapaian Indikator pada materi sistem ekskresi pada manusia dengan menggunakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) telah tercapai dengan rincian indikator pertama sebesar 98,57%, pada indikator kedua 86,14%, pada indikator ketiga 80,95%, pada indikator ke empat 85,71%, pada indikator kelima 84,76%, dan pada indikator ke enam 75,25%.

Pembelajaran Biologi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi sistem ekskresi pada manusia di kelas XI IPA 2 MAN 2 Tanjung Pura Tahun Pembelajaran 2013/2014 dinyatakan efektif karena dapat memenuhi Tingkat Penguasaan Siswa secara Individual, memenuhi Tingkat Ketuntasan Belajar secara individual dan klasikal, dan memenuhi Ketercapaian Indikator, serta adanya perubahan aktivitas siswa menjadi lebih aktif yang terjadi dalam proses kegiatan belajar mengajar.


(3)

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka diuraikan saran penelitian: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat

dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran Biologi pada materi sistem ekskresi pada manusia.

2. Kepada guru-guru Biologi untuk mencoba menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada pembelajaran Biologi pada sistem ekskresi pada manusia.

3. Peneliti selanjutnya agar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) tidak hanya pada materi sistem ekskresi pada manusia, tetapi juga pada materi lainnya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ardiawan, Yadi,dkk, (2013), Efektivitas Model Kooperatif Tipe NHT Dengan PMR Dan Model Kooperatif Tipe GI Dengan PMR Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Siswa. Skripsi FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta.

Arikunto, S., (2011), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Depdiknas, (2000), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit balai pustaka, Jakarta.

Depdiknas, (2004), Kurikulum Berbasis Kompetensi. Depdiknas: Jakarta.

Dimyati Dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Hergenhahn, B.R Olson, Matthew H, (2009), Theoris Of learning, Penerbit Prenada Media, Jakarta.

Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press, Surabaya.http://www.tuanguru.net/2011/12/penerapan-modelpembelajaran Kooperatif.html (diakses 2 Desember 2013).

Kardi, S. Dan Nur, M., (2000), Pengajaran Langsung, University Press, Surabaya. Kesuma, Siti, (2013). Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) dengan Tipe TPS (Think Pair Share) Pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Pada Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Babalan, Skripsi FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan. (tidak di publikasikan)

Kotta, A.F., (2013). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di Mata Pelajaran PKN. Jurnal Penelitian pendidikan.

Kristianti, (2013). Pengaruh Model Pendekatan Kooperatif Dengan Model Pembelajaran Nht (Number Head Together) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau Dari Gaya Berpikir Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Amlapura. Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. 4.


(5)

Kunandar, (2007), Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kusumojanto,D. D. (2009). Penerapan pembelajaran Kooperatif Model NHT (Numbered Head Together) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Manajemen Perkantoran Kelas X APK di SMK Arjduna 01 Malang. Jurnal Penelitian Pendidikan. 19 (1):91-108.

Miftahul, H., (2011), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Nawawi, DR. H. Hadari, (1982), Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas, PT.

Gunung Agung, Jakarta.

Nurkancana, W., (1988), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya.

Oemar, H., (2003), Proses Belajar Mengajar. Bandung , Bumi Aksara

Pujianto, S., (2008), Biologi 2 Untuk Kelas XI SMA dan MA, Penerbit PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Jakarta.

Putra, B., (2013). Cooperative Learning Tipe NHT dengan Media Grafis Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar. Jurnal Skripsi. 1-7

Rooijakkers, A.D., (2003), Mengajar dengan Sukses Petunjuk Merencanakan dan Menyampaikan pengajaran, Penerbit Grasindo, Jakarta.

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru, Penerbit PT RajaGrafindo, Jakarta.

Sapri, (2010), http://alvyanto.blogspot.com/2010/01/sistem-ekskresi-manusia.html (diakses 27 Desember 13)

Sardiman, A.M., (2006), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta Jakarta.

Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung.


(6)

Sukmadinata, N.S., (2003), Landasan Psikologis Proses Pendidikan, Penerbit PT Remaja Rosdakarya.

Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Suryosubroto, (2007), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, rineka cipta , Jakarta. Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inofatif Progresif, Penerbit

Prenada Media, Jakarta.

Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Kontrusktivistis, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Uno, H.B., (2008), Orientasi Baru Dalam Psikologis Pembelajaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Usman, U., (2000), Menjadi Guru Profesional, Penerbit Remaja Rosda Karya, Bandung.

Wahidah, Nur., (2013), Pengaruh Penerapan Metode Numbered Head Together (NHT) Terhadap Minat Dan Hasil Belajar Biologi IPA Siswa di MTS N Maguwoharjo, Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Yusuf, Y., dan Mariono, N., (2005), Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur di Kelas 17 SLTP Negri 20 Pekan Baru,http://biologi-fkip.unri.ac.id/karyatulis/ 2%

20yustini-UPAYA%20PENINGKATAN%208-12.Pdf (diakses 28