UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELUKIS TEKNIK AQUAREL MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XII IS 3 SMA NEGERI I BERASTAGI T.A 2013/2014.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELUKIS TEKNIK AQUAREL MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XII IS 3

SMA NEGERI I BERASTAGI T.A 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

FALENTINA FEBRINA BR KARO

NIM 209351006

JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

Falentina Febrina Br Karo, NIM: 209351006, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melukis Teknik Aquarel Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa kelas XII IS 3 SMA N 1 Berastagi TA. 2013/2014, skripsi jurusan seni rupa FBS Unimed.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan siswa dalam melukis teknik aquarel di kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Berastagi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pokok bahasan melukis teknik aquarel di kelas XII IS 3 di SMA Negeri 1 Berastagi. Dengan menggunakan metode demonstrasi.

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Berastagi, kelas XII IS 3 yang berjumlah 29 orang siswa. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar observasi dan hasil belajar, instrumen tersebut merupakan tes membuat lukisan buah teknik aquarel.

Prosedur penelitian menggunakan dua siklus dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada pre tes diperoleh sebanyak 7 orang siswa (24,1%) yang tuntas dengan nilai rata-rata 64,1 yang kemudian meningkat pada siklus I diperoleh sebanyak 10 orang siswa (34,5%) yang tuntas, dengan nilai rata-rata 70,13. Dan mengalami peningkatan pada saat siklus II menjadi 27 orang siswa (93,1%) yang tuntas dan nilai rata-rata sebesar (81,9%).

Peningkatan aktivitas siswa terlihat sebagai berikut : pada siklus I rata-rata dari jumlah seluruh aspek yang diamati adalah 60,8%, pada siklus II jumlah rata-rata aktivitas belajar siswa meningkat menjadi 84,5%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran melukis teknik aquarel di kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Berastagi TA 2013/2014.

Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis penelitian yang berbunyi: dengan diterapkan metode demonstrasi dalam melukis teknik aquarel, khususnya lukis buah dapat meningkatkan hasil belajar melukis buah teknik aquarel siswa kelas XII IS 3 SMA Negeri 1 Berastagi.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala kasih karunia-Nya yang memberikan kesempatan dan kekuatan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melukis Teknik Aquarel Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa kelas XII IS 3 SMA N 1 Berastagi TA. 2013/2014”, yang disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penulisan skripsi ini mungkin masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca. Penulis mengharapkan agar skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan dalam penelitian yang relevan.

Pada penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan dorongan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

3. Drs. Anam Ibrahim, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa dan juga selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan.

4. Dr.Wahyu Tri Atmojo, M.Hum, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Seni Rupa

5. Drs. Mesra, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing Skripsi

6. Dra. Chairani, M.Pd, selaku Narasumber dan Dosen Pembimbing Akademis (PA) yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti.

7. Drs, Heru Maryono, M.Sn, selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti.


(8)

iii

9. Restono Sembiring , S. Pd selaku Guru Seni Rupa SMA Negeri 1 Berastagi yang telah banyak membantu selama penelitian.

10.Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada ayahanda S.Karo-karo dan Ibunda A.Br Tarigan yang telah banyak berjuang untuk penulis.

11.Kakanda Fredy Arizona Karo-karo terimakasih untuk semua dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

12.Adinda Deva Aprinata Karo-karo, terimakasih untuk semua doa dan

dukungannya.

13.Sahabat seperjungan Maria Agustina Sinuhaji dan Saida Tukma harahap, terimakasih untuk semua waktu, bantuan dan motivasi dukungannya.

14.Teman – teman seperjuangan stambuk 2009. Ika Putri Siregar.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya seni rupa.


(9)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

G. Defenisi Operasional Variabel... 6

BAB II JINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Kerangka Teoritis ... 7

1. Hasil Belajar ... 7

2. Hasil Belajar Melukis ... 8

3. Pengertian Seni Lukis ... 9

4. Melukis Teknik Aquarel ... 10

5. Metode Mengajar ... 19

B. Kerangka Berpikir ... 24

C. Penelitian Yang Relevan ... 24

D. Hipotesis Tindakan ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26


(10)

v

2. Waktu Penelitian... 26

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 27

1. Subjek Penelitian ... 27

2. Objek Penelitian ... 27

D. Siklus PTK ... 27

E. Persiapan PTK ... 29

F. Sumber Data ... 29

G. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 29

1. Teknik ... 29

2. Alat ... 30

H. Teknik Analisis Data ... 33

1. Observasi Aktivitas Siswa Dalam Mengikuti Proses Pembelajaran 33 2. Hasil Belajar Melukis Siswa... 33

I. Prosedur Penelitian ... 34

1. Siklus I ... 35

2. Siklus II... 36

J. Instrumen Pengumpulan Data ... 38

K. Target Capaian Penelitian ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 44

A. Deskripsi Pre Tes ... 45

B. Deskripsi siklus I ... 48

1. Tahap Perencanaan ... 48

2. Tahap Pelaksanaan ... 49

3. Tahap Pengamatan atau Observasi ... 49

4. Thap Refleksi ... 51

C. Deskripsi Siklus II ... 56

1. Tahap Perencanaan ... 56

2. Tahap Pelaksanaan ... 56

3. Tahap Pengamatan atau Observasi ... 57

4. Thap Refleksi ... 59


(11)

vi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 68

A. Simpulan ... 68

B. Saran-saran ... 71


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kertas Gambar ... 13

Gambar 2.2 Macam-Macam Cat Air ... 13

Gambar 2.3 Macam-Macam Kuas ... 14

Gambar 2.4 Air ... 14

Gambar 2.5 Palet ... 14

Gambar 2.7 contoh Hasil Teknik Sapuan Kuas ... 15

Gambar 2.8 Contoh Hasil Teknik Sapuan Gradasi ... 15

Gambar 2.8 Contoh Hasil Teknik Sapuan Warna Gradasi ... 16

Gambar 2.9 Contoh Hasil Wet On Wet ... 16

Gambar 2.10 Contoh Hasil Wet On Dry ... 16

Gambar 2.11 Contoh Hasil Tepian Halus ... 17

Gambar 2.12 Contoh Hasil Kuas Kering ... 17

Gambar 2.13 Membuat Sketsa Dengan Pensil ... 17

Gambar 2.14 Menyapukan Warna Dasar Pada Sketsa ... 18

Gambar 2.15 Menyapukan Warna Yang Terang Terlebih Dahulu ... 18

Gambar 2.16 Menyapukan Warna Yang Lebih Terang ... 18

Gambar 2.17 Menyapukan Warna Latar Belakang ... 18


(13)

x

DAFTAR BAGAN


(14)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 74

Lampiran 2 RPP Siklus I... 76

Lampiran 3 RPP Siklus II ... 83

Lampiran 4 Data Hasil Penilaian Pre Tes ... 88

Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Berkarya Siswa Siklus I ... 90

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Berkarya Siswa Siklus II ... 92

Lampiran 7 Data Hasil Belajar Siklus I ... 94

Lampiran 8 Data Hasil Belajar Siklus II ... 96

Lampiran 9 Data Hasil Perolehan Pre Tes, Siklus I, dan Siklus II ... 98

Lampiran 10 Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I, dan Siklus II 100

Lampiran 11 Nilai Dari Guru ... 102

Lampiran 12 Hasil Karya Siswa Pada Pre Tes ... 103

Lampiran 13 Hasil Karya Siswa Pada Siklus I ... 109

Lampiran 14 Hasil Karya Siswa Pada Siklus II ... 115


(15)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran ... 64 Grafik 4.2 Peningkatan Hasil Karya Siswa ... 66


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah cara untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan manusia melalui proses belajar. Peningkatan akan tercapai jika proses belajar terencana dengan baik untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan kondusif bagi siswa. Proses pembelajaran yang dilakukan diharapkan mencapai hasil belajar yang maksimal. Proses pembelajaran berlangsung dari adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

Seni rupa merupakan salah satu cabang seni budaya yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seni rupa terbagi atas dua, yaitu: seni murni dan seni terapan Jenis-jenis produk karya seni rupa antara lain, gambar, lukisan, patung, desain grafis, kerajinan tangan, kriya, foto dan lain-lain.

Pendidikan seni budaya adalah satu mata pelajaran yang terdapat di Kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA), yang diharapkan dapat merangsang para siswa untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam berkarya sehingga terbentuk kesadaran terhadap nilai-nilai seni.

Salah satu pokok bahasan seni budaya yang dipelajari di SMA adalah mata pelajaran melukis. Melukis merupakan karya seni 2 Dimensi yang diolah dari pengamatan objek 3 Dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium melukis bisa berbentuk apa saja seperti, kertas, kanvas dan papan. Alat yang digunakan juga beragam.

Setelah melakukan observasi dan pengamatan pada SMA Negeri 1 Berastagi, didapati bahwa pokok bahasan melukis dengan cat air (teknik aquarel) rendah


(17)

2

tingkat ketuntasannya, terlihat dari sedikitnya jumlah siswa yang mencapai Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) pokok bahasan tersebut (KKM = 75 ) data ini diperoleh dari daftar nilai yang diberikan guru (lampiran 11).

Berdasarkan data nilai tugas melukis dari guru hanya 7 orang siswa (24,13 %) yang mencapai KKM dari 29 orang siswa. Data tersebut diperoleh dari daftar nilai hasil belajar siswa yang diberikan oleh guru, rendahnya ketuntasan belajar pokok bahasan melukis siswa tentunya terjadi jika proses belajar yang dilakukan tidak tepat

Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa yaitu penerapan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik bidang seni rupa khususnya materi melukis teknik aquarel, dan proses pembelajaran yang tidak kondusif yaitu penerapan metode pembelajaran ceramah yang proses

pembelajarannya menempatkan siswa sebagai pendengar pasif. Guru

mendominasi peserta didik, memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa serta aturan-aturan dalam pembelajaran ditentukan oleh guru. Tidak ada demonstrasi yang dilakukan guru untuk menambah wawasan dan pemahaman siswa dalam melukis.

Fasilitas untuk melukis dirasa tidak memadai, meja menggambar merupakan meja belajar biasa yang tidak sesuai untuk melukis. Alat dan bahan melukis tidak disediakan oleh sekolah, sehingga siswa memilih dan membeli alat dan bahan yang berkualitas rendah, sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam melukis, siswa belum paham akan teknik-teknik dalam


(18)

3

melukis, siswa tidak mencuci kuas saat beralih kewarna lain, sehingga hasil warna menjadi kotor.

Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar tersebut diperlukan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar, aktivitas dan nilai siswa dalam pelajaran melukis teknik aquarel, yaitu metode demonstrasi dengan praktek langsung yang ditunjukkan oleh guru. Pembelajaran dengan metode demonstrasi dapat dilakukan dengan tujuan agar siswa dapat melihat kejadian atau proses yang sedang dipraktekkan guru dan memudahkan peserta didik dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian hingga terbentuk atau tercipta suatu karya.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan, peneliti tertarik untuk mengkaji dan meneliti penggunaan metode demonstrasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar melukis teknik aquarel dengan bekerjasama dengan guru bidang studi dalam proses belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengajukan proposal

penelitian dengan judul: “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melukis Teknik

Aquarel Menggunakan Metode Demonstrasi Pada Siswa kelas XII IS 3 SMA N 1 Berastagi TA. 2013/2014”


(19)

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan hasil dari pengamatan di lokasi penelitian, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap pokok bahasan melukis teknik aquarel di kelas XII IS 3 SMA N 1 Berastagi.

2. Metode yang digunakan oleh guru adalah ceramah dan latihan, sehingga hasil belajar yang dicapai siswa tidak maksimal.

Contoh.

Guru menyuruh siswa membuat karya lukis teknik aquarel tanpa adanya demonstrasi dan diskusi dengan siswa tentang apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara melukis teknik aquarel

3. Alat dan bahan yang dipilih siswa berkualitas rendah sehingga

berpengaruh pada hasil karya lukis. C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya pelebaran masalah yang akan diuraikan dalam penulisan ini dan sesuai dengan judul yang penulis sajikan, maka pembatasan masalah yang penulis berikan adalah sebagai berikut: metode pembelajaran yang akan digunakan adalah metode pembelajaran demonstrasi di SMA N 1 Berastagi, melukis buah dengan menggunakan cat air, yang akan diteliti adalah peningkatan hasil belajar berupa akivitas dan karya lukisan buah di kelas XII IS 3 SMA N 1 Berastagi TA. 2013/2014.


(20)

5

D. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar melukis buah dengan teknik aquarel di kelas XII IS 3 SMA N 1 Berastagi? E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah. ingin mengetahui apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar melukis buah siswa kelas XII IS 3 SMA N 1.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat bagi guru

a. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru dalam memilih

dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa.

b. Memberikan manfaat bagi guru agar siswa dapat mengembangkan

kemampuan melukis buah teknik aquarel dengan hasil gambar yang berkualitas.

c. Memberikan masukan bagi guru kesenian khususnya Seni Rupa agar dapat memberikan variasi pengajaran yang efektif.

2. Manfaat bagi siswa

a. Meningkatkan kualitas lukisan cat air siswa SMA N 1 Berastagi dalam melukis buah teknik aquarel


(21)

6

b. Meningkatkan kemampuan belajar siswa SMA Negeri 1 Berastagi

dalam melukis buah tekhnik aquarel. 3. Manfaat bagi peneliti

Sebagai pembelajaran dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat yang dibutuhkan siswa.

4. Manfaat bagi peneliti lain

Menambah wawasan dan informasi bagi peneliti lain, dan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian yang sejenis.

G. Defenisi Operasional Variabel

1. Hasil belajar melukis buah teknik aquarel adalah perolehan nilai dari karya lukis siswa.

2. Metode pembelajaran demonstrasi adalah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu dengan mencontohkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi agar dapat dipahami dengan baik.

3.Melukis teknik aquarel adalah melukis dengan menggunakan pigmen cat dengan pelarut air yang menekankan pada transparansi dan harmoni lembut dari pencampuran warna.


(22)

69

69 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Simpulan ini berdasarkan pada hasil yang diperoleh dari proses dan hasil belajar yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Kesimpulan diperoleh berdasarkan temuan-temuan dilapangan selama proses penelitian berlangsung. Pada proses pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi ditemukan bahwa:

1. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam melukis teknik aquarel sehingga hasil aktivitas siswa dalam mensketsa, mewarna, dan proses finishing dapat menunjukkan kesungguhan dan minat yang tinggi.

Dapat dilihat dari data berikut:

a. pada siklus I, Dari 29 orang siswa, hanya 2 orang siswa (6,9%) yang sangat bersungguh-sungguh mengerjakan sketsa, 1 orang siswa (3.5%) yang sangat bersungguh-sungguh dalam proses mewarnai, 2 orang siswa (6,9%) yang sangat bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran dan 2 orang siswa (6,9%) yang sangat berminat dalam mengikuti pelajaran.

b. Pada siklus II, minat dan kesungguhan siswa dalam belajar melukis buah teknik aquarel sudaah meningkat. Sebanyak 10 orang siswa (34,5%) yang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sketsa, 12


(23)

70

69

orang siswa (48,3%) yang bersungguh-sungguh saat mewarnai lukisan, 14 orang siswa (41,4%) yang bersungguh-sungguh saat mengikuti proses pembelajaran, mencuci kuas saat beralih ke warna lain, membersihkan kuas dengan menggunakan tisu,, dan 13 orang siswa (44,8%) yang berminat mengikuti proses pembelajaran dan mengikuti prosedur dalam melakukan proses melukis.

2. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan kualitas karya siswa dalam menentukan komposisi, bentuk yang tepat, teknik pewarnaan yang harmonis, dan teknik finishing yang tepat, dengan memeprtimbangkan keefektifan waktu yang tersedia.

Dapat dilihat dari data dibawah ini

a. Pada siklus I, diketahui bahwa masih sedikit siswa yang mampu melukis teknik aquarel, dan memperoleh nilai yang memuaskan. Hal ini dibuktikan dengan 8 orang siswa (27,5%) siswa yang tuntas, 20 siswa (69%) yang hampir tuntas dan 1 siswa (3,5%) jauh dari tuntas, dan tidak ada siswa yang mendapat predikat sangat tuntas pada siklus I. Siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) hanya 8 siswa (34,5%).

b. Pada siklus II, Dari data diatas diketahui bahwa hasil belajr siswa ada pokok bahasan melukis teknik aquarel sudah mencapai target penelitian (≥75%), dikarenakan 27 orang siswa sudah mencapai KKM. Dapat dilihat dari data hasil belajar, 5 orang siswa (17,2%) yang sangat tuntas, 22 orang siswa (75,9%) yang tuntas, dan 2


(24)

71

69

0rang siswa (6,9%) yang jauh dari tuntas dalam belajar melukis teknik aquarel

3. Metode demonstrasi yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kualitas karya siswa menjadi lebih baik. Dapat dilihat pada gambar salah satu karya siswa dibawah ini:

Tabel 5.1

Perbandingan Karya Siswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Metode Demonstrasi

Siklus Karya

(Gita Nadia Putri)

Keterangan

Pre tes Komposisi sudah mulai

terlihat, tetapi teknik

pewarnaan kurang tepat,

terlihat bahwa saat

menggoreskan kuas dan cat, tidak menggunakan cukup air sehingga warna tidak terlihat transparan, tidak terlihat gelap terang pada objek dan bayangan pada objek lukisan juga tidak terlihat

Siklus I (sudah mulai menggunakan

metode demonstrasi)

Bentuk sudah terlihat, tetapi teknik pewarnaan tidak tepat, tidak ada bayangan pada objek dan lukisan terkesan kotor.


(25)

72

69 Siklus II

(menggunakan metode demonstrasi)

Bentuk semakin bagus, sudah terlihat gradasi dan bayangan pada buah, .

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil pada skripsi ini, peneliti ingin memberikan saran sebagai berikut:

1. Dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan,

meningkatkan kreativitas dan kemauan siswa dalam belajar. Untu itu guru perlu perlu memberi bimbingan secara terus menerus dalam pembelajaran. 2. Disarankan kepada guru agar dalam melaksanakan pembelajaran SBK

khususnya dalam praktek melukis, agar menerapkan metode demonstrasi, dengan mempraktekkan proses dan langkah-langkah mengerjakan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dengan menjadikan guru sebagai contoh.

3. Disarankan kepada guru agar melakukan pendekatan dan memberikan

motivasi pada siswa pada saat pembelajaran sehingga mampu menumbuhkan semangat siswa dalam belajar.


(1)

5

D. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar melukis buah dengan teknik aquarel di kelas XII IS 3 SMA N 1 Berastagi? E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah. ingin mengetahui apakah dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar melukis buah siswa kelas XII IS 3 SMA N 1.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat bagi guru

a. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru dalam memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa.

b. Memberikan manfaat bagi guru agar siswa dapat mengembangkan kemampuan melukis buah teknik aquarel dengan hasil gambar yang berkualitas.

c. Memberikan masukan bagi guru kesenian khususnya Seni Rupa agar dapat memberikan variasi pengajaran yang efektif.

2. Manfaat bagi siswa

a. Meningkatkan kualitas lukisan cat air siswa SMA N 1 Berastagi dalam melukis buah teknik aquarel


(2)

b. Meningkatkan kemampuan belajar siswa SMA Negeri 1 Berastagi dalam melukis buah tekhnik aquarel.

3. Manfaat bagi peneliti

Sebagai pembelajaran dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat yang dibutuhkan siswa.

4. Manfaat bagi peneliti lain

Menambah wawasan dan informasi bagi peneliti lain, dan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian yang sejenis.

G. Defenisi Operasional Variabel

1. Hasil belajar melukis buah teknik aquarel adalah perolehan nilai dari karya lukis siswa.

2. Metode pembelajaran demonstrasi adalah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu dengan mencontohkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi agar dapat dipahami dengan baik.

3.Melukis teknik aquarel adalah melukis dengan menggunakan pigmen cat dengan pelarut air yang menekankan pada transparansi dan harmoni lembut dari pencampuran warna.


(3)

69

69 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Simpulan ini berdasarkan pada hasil yang diperoleh dari proses dan hasil belajar yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Kesimpulan diperoleh berdasarkan temuan-temuan dilapangan selama proses penelitian berlangsung. Pada proses pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi ditemukan bahwa:

1. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam melukis teknik aquarel sehingga hasil aktivitas siswa dalam mensketsa, mewarna, dan proses finishing dapat menunjukkan kesungguhan dan minat yang tinggi.

Dapat dilihat dari data berikut:

a. pada siklus I, Dari 29 orang siswa, hanya 2 orang siswa (6,9%) yang sangat bersungguh-sungguh mengerjakan sketsa, 1 orang siswa (3.5%) yang sangat bersungguh-sungguh dalam proses mewarnai, 2 orang siswa (6,9%) yang sangat bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran dan 2 orang siswa (6,9%) yang sangat berminat dalam mengikuti pelajaran.

b. Pada siklus II, minat dan kesungguhan siswa dalam belajar melukis buah teknik aquarel sudaah meningkat. Sebanyak 10 orang siswa (34,5%) yang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sketsa, 12


(4)

orang siswa (48,3%) yang bersungguh-sungguh saat mewarnai lukisan, 14 orang siswa (41,4%) yang bersungguh-sungguh saat mengikuti proses pembelajaran, mencuci kuas saat beralih ke warna lain, membersihkan kuas dengan menggunakan tisu,, dan 13 orang siswa (44,8%) yang berminat mengikuti proses pembelajaran dan mengikuti prosedur dalam melakukan proses melukis.

2. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan kualitas karya siswa dalam menentukan komposisi, bentuk yang tepat, teknik pewarnaan yang harmonis, dan teknik finishing yang tepat, dengan memeprtimbangkan keefektifan waktu yang tersedia.

Dapat dilihat dari data dibawah ini

a. Pada siklus I, diketahui bahwa masih sedikit siswa yang mampu melukis teknik aquarel, dan memperoleh nilai yang memuaskan. Hal ini dibuktikan dengan 8 orang siswa (27,5%) siswa yang tuntas, 20 siswa (69%) yang hampir tuntas dan 1 siswa (3,5%) jauh dari tuntas, dan tidak ada siswa yang mendapat predikat sangat tuntas pada siklus I. Siswa yang mampu mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) hanya 8 siswa (34,5%).

b. Pada siklus II, Dari data diatas diketahui bahwa hasil belajr siswa ada pokok bahasan melukis teknik aquarel sudah mencapai target penelitian (≥75%), dikarenakan 27 orang siswa sudah mencapai KKM. Dapat dilihat dari data hasil belajar, 5 orang siswa (17,2%) yang sangat tuntas, 22 orang siswa (75,9%) yang tuntas, dan 2


(5)

71

69

0rang siswa (6,9%) yang jauh dari tuntas dalam belajar melukis teknik aquarel

3. Metode demonstrasi yang digunakan dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kualitas karya siswa menjadi lebih baik. Dapat dilihat pada gambar salah satu karya siswa dibawah ini:

Tabel 5.1

Perbandingan Karya Siswa Sebelum dan Sesudah Menggunakan Metode Demonstrasi

Siklus Karya

(Gita Nadia Putri)

Keterangan

Pre tes Komposisi sudah mulai

terlihat, tetapi teknik pewarnaan kurang tepat,

terlihat bahwa saat

menggoreskan kuas dan cat, tidak menggunakan cukup air sehingga warna tidak terlihat transparan, tidak terlihat gelap terang pada objek dan bayangan pada objek lukisan juga tidak terlihat

Siklus I (sudah mulai menggunakan

metode demonstrasi)

Bentuk sudah terlihat, tetapi teknik pewarnaan tidak tepat, tidak ada bayangan pada objek dan lukisan terkesan kotor.


(6)

Siklus II (menggunakan

metode demonstrasi)

Bentuk semakin bagus, sudah terlihat gradasi dan bayangan pada buah, .

B. Saran-Saran

Berdasarkan hasil pada skripsi ini, peneliti ingin memberikan saran sebagai berikut:

1. Dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan,

meningkatkan kreativitas dan kemauan siswa dalam belajar. Untu itu guru perlu perlu memberi bimbingan secara terus menerus dalam pembelajaran. 2. Disarankan kepada guru agar dalam melaksanakan pembelajaran SBK

khususnya dalam praktek melukis, agar menerapkan metode demonstrasi, dengan mempraktekkan proses dan langkah-langkah mengerjakan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dengan menjadikan guru sebagai contoh.

3. Disarankan kepada guru agar melakukan pendekatan dan memberikan motivasi pada siswa pada saat pembelajaran sehingga mampu menumbuhkan semangat siswa dalam belajar.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION DALAM UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI I KATIBUNG LAMPUNG SELATAN Oleh

0 10 2

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 NEGARARATU

0 22 49

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 SERDANG KECAMATAN TANJUNGBINTANG

0 21 53

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA KELAS VI SEMESTER 1 SD NEGERI 2 PADANG RATU KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESWARAN

0 11 49

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI TANJUNG AGUNG KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN

0 6 37

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI I TRIMULYO KECAMATAN TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 49

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ADMINISTRASI TRANSAKSI MELALUI METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS XI PEMASARAN 1 SMK NEGERI 1 SAMARINDA TAHUN 2014 2015

1 1 49

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

0 0 9

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 AMBUNTEN DENGAN MENERAPKAN METODE KREATIVITAS

0 2 12

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KKPI MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SAMARINDA TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 73