PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS KARAKTER TERHADAP SIKAP KREATIF : Survei Pada Siswa Kelas XIIAkuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung.

(1)

BERBASIS KARAKTER TERHADAP SIKAP KREATIF

( Survei Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan

Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh:

QANITA 0900539

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN BISNIS FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PERNYATAAN KEASLIAN ISI SKRIPSI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh

Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif (Survei Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan Siswa Kelas XII Adm. Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung)”

beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan apabila kemudian adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Bandung, Februari 2014 Yang Membuat

Pernyataan


(3)

PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN

BERBASIS KARAKTER TERHADAP SIKAP KREATIF

( Survei Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan

Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung )

Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:

Mengetahui,

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

____Qanita___ NIM. 0900539

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., M.M NIP. 19690404 199903 1 001 Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si NIP. 19600412 198603 1 002

Pembimbing

Dr.H.Hari Mulyadi, M.Si NIP. 19590515 198601 1 001


(4)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Qanita (0900539), “Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif (Survei pada siswa kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan siswa kelas XII Adm. Perkantoran SMK Negeri 1 Bandung )”. Di bawah bimbingan Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si.

Tingkat wirausaha di Indonesia masih rendah bila dibandingkan dengan Negara berkembang lainnya. Wirausaha Indonesia kini baru mencapai sekitar 1,56 persen dari populasi penduduk, padahal dibutuhkan minimal 2 persen atau 4,8 juta wirausaha dari populasi penduduk Indonesia agar dapat berkontribusi dalam penurunan kemiskinan dan pengangguran. Tingkat pengangguran di Indonesia didominasi oleh SMK. Akibat semakin banyaknya lulusan SMK yang menganggur, semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha. Salah satu factor yang dapat mempengaruhi tingkat kewirausahaan di Indonesia adalah melalui dunia pendidikan yakni menerapkan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) memperoleh temuan mengenai pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Bandung. 2) memperoleh temuan mengenai sikap kreatif siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Bandung, 3) memperoleh temuan mengenai pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Bandung. 4) memperoleh temuan mengenai perbandingan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif antara siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Bandung.

Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan XII Adm. Perkantoran SMK Negeri 1 Bandung . Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode explanatory survey dengan jumlah sampel sebanyak 77 responden.

Teknik analisa data yang digunakan adalah path analysis dengan alat bantu software computer SPSS 21.0.

Penelitian menunjukan bahwa hasil pengujian pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap kreatif. Secara parsial materi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, strategi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter dan media pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sikap kreatif. Sedangkan evaluasi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter dan guru kewirausahaan berbasis karakter secara parsial tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sikap kreatif. Dan pembelajaran kewirausahaan


(5)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Negeri 1 Kota Bandung

Kata Kunci : Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter, Sikap Kreatif

ABSTRACT

Qanita (0900539), “ The Influence of Entrepreneurship learning based on character towards Creative Attitude (Survey on the 3rd grader of Accounting in SMK Pasundan 1 Bandung and on the 3rd grader of Office Administration SMK

Negeri 1 Bandung )”.

Under guidance of Dr. H. Hari Mulyadi, M.Si

The level of entrepreneurship in Indonesia is low compare to other developing

countries. Nowadays, Indonesia’s entrepreneurs are only 1,56 per cent of population, whereas at least two per cent or 4,8 million entrepreneurs of Indonesian population are needed to contribute on decreasing poverty and unemployment. The level of unemployment in Indonesia is dominated by SMK. As an effect from unemployment of SMK graduates, the urgency of entrepreneurship is become clearer. One of the factors that can influence the level of entrepreneurship in Indonesia is through education, which is with applying entrepreneurship learning based on character.

This research aims to 1) getting input about applying entrepreneurship learning based on character in SMK Pasundan 1 Bandung and SMK Negeri 1 Bandung. 2) getting input about creative attitude of students from SMK Pasundan 1 Bandung and SMK Negeri 1 Bandung, 3) getting input about the influence of

entrepreneurship learning based on character towards students’ creative attitude

in SMK Pasundan 1 Bandung and SMK Negeri 1 Bandung. 4) getting input about the comparison between SMK Pasundan 1 Bandung and SMK Negeri 1 Bandung in case of applying entrepreneurship learning based on character.

The objects of the respondents in this research are the 3rd grader of Accounting in SMK Pasundan 1 Bandung and the 3rd grader of Office Administration SMK Negeri 1 Bandung. The type of research is using descriptive and verification, while the method is using quantitative with explanatory survey method within 77 sample.

In addition, path analysis is used as a form of technical data analysis using computer software SPSS 21.0.

The research shows that the result of applying entrepreneurship learning based on character simultaneously give significant influence on creative attitudes. Partially, the curriculums in entrepreneurship learning based on character, the strategy within it, and media of learning, give significant influence on creative attitudes. However, the evaluation of entrepreneurship learning based on


(6)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

character, and the entrepreneurship teachers that teach it based on character does not give any significant impact on creative attitude. Furthermore, there are some significant differences between applying entrepreneurship learning based on character in SMK Pasundan 1 Bandung and SMK Negeri 1 Bandung.

Keywords: Entrepreneurship learning based on character, creative attitude

ABSTRACT

Qanita ( 0900539 ), “Influence learning entrepreneurship based character with the creative ( survey on graders XII accounting SMK Pasundan 1 Bandung and

graders XII Office Administration SMK 1 Bandung ).”

Under the guidance of Dr. H. Hari mulyadi, M.Si.

Level of entrepreneurs in indonesia still low when compared with other developing countries. Entrepreneurial indonesia just now reached around 1,56 percent of population, at least 2 percent or 4.8 million entrepreneurial of indonesian population to contribute to declining poverty and unemployment. Jobless rate in indonesia is dominated by SMK. Due to many more graduates smks idle, getting perceived the importance of entrepreneurial the world. One of which could influence entrepreneurship level in indonesia is through education namely implement entrepreneurship learning based character.

Research aims to 1 ) obtaining finding as to the learning entrepreneurship based character smk pasundan 1 city of bandung and public smk 1 bandung. 2 ) obtaining finding as to attitude creative smk student pasundan 1 city of bandung and public smk 1 bandung, 3 ) obtaining finding as to influence learning entrepreneurship based character with the creative smk student Pasundan 1 city of Bandung and public SMK 1 Bandung.

object used as respondents in this research is on graders XII accounting SMK Pasundan 1 Bandung and graders XII Office Administration SMK 1 Bandung. The kind of research used is descriptive and verifikatif, methods used is quantitative by method explanatory survey by the number of samples about 77 respondents. Technical data analysis used is the path analysis test comparison 2 variable free ( test t ) with aids computer software spss 21.0.

Research showed that the testing learning entrepreneurship based character simultaneously have influence significantly to attitude creative. In partial matter learning entrepreneurship based character, entrepreneurship learning strategy based character and media learning entrepreneurship based character exert significant with the creative. While entrepreneurship learning evaluation based character and teacher entrepreneurship based character in partial not exerting influence significant with the creative.


(7)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif


(8)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 20

1.3 Rumusan Masalah ... 24

1.4 Tujuan Penelitian ... 24

1.5 Kegunaan Penelitian ... 25

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 2.1 Kajian Pustaka ... 26

2.1.1 Konsep Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 26

2.1.1.1 Konsep Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Dalam Kewirausahaan ... 26

2.1.1.2 Definisi Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 32

2.1.1.3 Komponen-komponen Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 40


(9)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karakter ... 50

2.1.2 Konsep Sikap Kreatif ... 52

2.1.2.1 Definisi Kreatif ... 52

2.1.2.2 Proses Kreatif ... 54

2.1.2.3 Karakteristik-karakteristik Sikap Kreatif ... 58

2.1.2.4 Dimensi Kreativitas ... 59

2.1.2.5 Indikator-indikator Sikap Kreatif ... 63

2.1.3 Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif ... 65

2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 68

2.2 Kerangka Pemikiran ... 75

2.3 Hipotesis ... 78

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 80 3.1 Objek Penelitian ... 80

3.2 Metode Penelitian ... 81

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 81

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 83

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 87

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 89

3.2.4.1 Populasi ... 89

3.2.4.2 Sampel ... 90

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 93

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 93

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reabilitas ... 94

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... 94


(10)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 102

3.2.7.1 Analisis Deskriptif ... 103

3.2.7.2 Analisis Verifikatif Menggunakan Path Analysis ... 104

3.2.7.3 Pengujian Hipotesis ... 112

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 115

4.1 Profil dan Identitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ... 115

4.1.1 Profil SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 115

4.1.1.1 Identitas SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 116

4.1.1.2 Visi dan Misi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ... 118

4.1.2 Profil SMK Negeri 1 Bandung ... 118

4.1.2.1 Identitas SMK Negeri 1 Bandung ... 119

4.1.2.2 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Bandung ... 120

4.2 Karakteristik Responden ... 121

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 122

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 123

4.3 Gambaran Variabel Penelitian ... 124

4.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 125

4.3.1.1 Tanggapan Responden Mengenai Bahan/materi Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 125

4.3.1.2 Tanggapan Responden Mengenai Strategi Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 127

4.3.1.3 Tanggapan Responden Mengenai Media Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 129

4.3.1.4 Tanggapan Responden Mengenai Evaluasi Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 132

4.3.1.5 Tanggapan Responden Mengenai Guru Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 134


(11)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Intelektual dan Artistik ... 136

4.3.2.2 Tanggapan Responden Mengenai Minat Akan Kompleksitas ... 137

4.3.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Kepedulian Pada Pekerjaan dan Pencapaian ... 138

4.3.2.4 Tanggapan Responden Mengenai Ketekunan ... 140

4.3.2.5 Tanggapan Responden Mengenai Pemikiran Mandiri ... 141

4.3.2.6 Tanggapan Responden Mengenai Toleransi Terhadap Keraguan ... 142

4.3.2.7 Tanggapan Responden Mengenai Otonomi ... 143

4.3.2.8 Tanggapan Responden Mengenai Kepercayaan Diri .. 145

4.3.2.9 Tanggapan Responden Mengenai Kesiapan Mengambil Resiko ... 145

4.4 Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif ... 146

4.4.1 Pengujian Secara Simultan ... 154

4.4.2 Pengujian Secara Parsial ... 155

4.6 Pengaruh Langsung Maupun Tidak Langsung Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif ... 157

4.6 Pembahasan ... 160

4.6.1 Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter ... 160

4.6.2 Sikap Kreatif ... 166

4.6.3 Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif ... 167

4.6.4 Perbandingan Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter Terhadap Sikap Kreatif (Y) Siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMKN 1 Kota Bandung ... 172

4.7 Implikasi Hasil Penelitian ... 174

4.7.1 Temuan Hasil Penelitian Bersifat Teoritis ... 174

4.7.2 Temuan Hasil Penelitian Bersifat Empiris... 176

4.9 Implikasi Hasil Penelitian Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Pengembangan Pendidikan Manajemen Bisnis ... 179


(12)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 182

5.1 Kesimpulan ... 182

5.2 Rekomendasi ... 184

DAFTAR PUSTAKA ... 185 LAMPIRAN


(13)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perekonomian dunia sedang mengalami penurunan, namun pada kondisi ini justru Indonesia mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2012 ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 6,3 persen, terbesar kedua di dunia setelah China. Indonesia mampu tumbuh di saat pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2012 lebih rendah dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi dunia melemah terutama disebabkan ekonomi Eropa yang masih mengalami kontraksi akibat krisis utang dan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang masih rentan serta adanya isu keterbatasan stimulus fiskal (fiscal cliff). Perekonomian Indonesia relatif berhasil memitigasi dampak negatif krisis Sub-Prime Mortgage dan Krisis Utang di Zona Eropa.

Bank Dunia (World Bank) memperkirakan, walaupun pertumbuhan ekonomi dunia cenderung melemah, ekonomi Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan masih tetap positif, terutama bila mampu mempertahankan pertumbuhan investasi. Stabilnya ekonomi Indonesia ini juga dikemukakan McKinsey Global Institute (MGI) dalam laporan terbarunya yang dipublikasikan pada bulan September 2012 bertema "The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia's Potential" memprediksi bahwa Indonesia pada tahun 2030 berpotensi


(14)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketujuh dunia. Posisi Indonesia akan mengalahkan Jerman dan Inggris, tapi masih berada dibawah China, Amerika Serikat, India, Jepang, Brasil dan Rusia.

Dalam laporan MGI tersebut, dikemukakan bahwa ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini sangat luar biasa, berdasarkan fakta bahwa tingkat ekonomi Indonesia dinilai paling stabil di dunia dalam kurun waktu 4-5 tahun terakhir. saat ini saja Indonesia sudah menjadi negara ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan diperkirakan akan terus berkembang.

Sumber : Marketing No. 01 /XIII/ Januari 2013

GAMBAR 1.1

GRAFIK PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUNAN

Pada 2013, potensi ancaman krisis dunia masih tetap tinggi yang bersumber pada pemulihan krisis di Zona Eropa dan pelemahan ekonomi Amerika Serikat akibat program pengetatan belanja publik dan kenaikan pajak. Bakrie

7 7,2 7,4 7,6 7,8 8 8,2 8,4 8,6

Ekonomi Tahunan

2010 2011 2012


(15)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

International Peace (CEIP), Vikram menilai perekonomian dunia ke depan masih akan menemui ketidakpastian. Ketidakpastian ekonomi tersebut, masih bersumber dari gejolak krisis di Eropa dan bagaimana perbaikan ekonomi di China dan Amerika.

Di balik ketidakpastian Eropa, Amerika dan China, menurut Vikram, terselip titik terang dari pasar-pasar negara dengan ekonomi berkembang (emerging market). Emerging market ini, seperti Indonesia, akan terus tumbuh dan menjadi fenomena luar biasa di perekonomian dunia.

Menteri PPN / Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana, menyampaikan bahwa prospek ekonomi Indonesia pada tahun 2013-2014 akan lebih baik dari tahun 2012. Dalam kerangka ekonomi makro RPJMN 2010-2014, diupayakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 dapat tumbuh mencapai 7 persen. Sementara hingga triwulan II tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 6 persen. Sementara itu, PDB per kapita pada tahun 2013 diharapkan mencapai USD 3.445 dan pada tahun 2014 ditargetkan akan naik lagi menjadi USD 3.811.

Target peningkatan PDB ini diharapkan dapat tercapai dengan menargetkan penurunan tingkat pengangguran menjadi 5-6 persen dan tingkat kemiskinan menjadi minimal 8-10 persen pada tahun 2014. Sampai dengan triwulan II tahun 2012, tingkat pengangguran 6,7-7,0 persen dan tingkat


(16)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemiskinannya di kisaran 10,5-11,5 persen. Tingkat kemiskinan nasional diharapkan dapat diturunkan lagi pada kisaran 9,5-10,5 persen pada tahun 2013.

Sumber: Badan Pusat Statistik (Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2010-2012)

GAMBAR 1.2

PENGANGGURAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN 2010-2012

Berdasarkan Gambar 1.2 hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2010-2012 dapat dilihat bahwa kondisi ketenagakerjaan di Indonesia semakin mambaik dikarenakan tingkat pengangguran yang semakin menurun dari tahun ke tahun, pemerintah secara intensif terus melakukan upaya untuk membuka lapangan kerja baru dalam rangka mengurangi angka pengangguran.

6,5 7 7,5 8 8,5 9

2010 2011 2012

Februari Agustus


(17)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perkiraan tingkat pengangguran di level 5,8- 6,1 persen pada 2013 cukup realistis dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dikisaran 6,8-7,2 persen dimana setiap persen pertumbuhan ekonomi dapat membentuk lebih dari 350.000 kesempatan kerja dan diperkirakan pada 2013 tercipta 2,5 - 2,7 juta angkatan kerja baru sehingga jumlah pengangguran diharapkan turun menjadi 7,2 - 7,4 juta orang berdasarkan data BPS tahun 2012.

Selain itu Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa diperlukan suatu komitmen yang diimplementasikan dalam bentuk usaha yang serius dari seluruh kalangan yakni instansi pemerintah, dunia usaha dan seluruh komponen masyarakat untuk mengatasi pengangguran yang dilakukan secara terencana, terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan.

Salah satunya adalah dengan meningkatkan SDM dan membangun kompetensi tenaga kerja yang memiliki daya saing guna perluasan kesempatan kerja. Yang lebih utama lagi bagaimana dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan pada pencari kerja pendidik. Terbatasnya kesempatan kerja baru serta tidak sesuainya kompetensi yang dimiliki tenaga kerja dengan pasar kerja menjadi salah satu penyebab masalah tingginya tingkat pengangguran di negeri ini.

Bank Indonesia melihat perlunya peningkatan kapasitas pertumbuhan ekonomi nasional dalam meningkatkan jumlah wirausaha yang saat ini hanya


(18)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebesar 1,56 persen. Negara-negara maju memiliki tingkat kewirausahaan yang tinggi, sehingga pertumbuhan ekonominya menjadi relatif lebih berkualitas. Tingkat kewirausahaan di Indonesia masih jauh jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

Tingkat wirausaha di Indonesia memang masih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Wirausaha Indonesia kini baru mencapai sekitar 1,56 persen dari populasi penduduk, jumlah ini masih dianggap sangat kurang dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi, karena dibutuhkan minimal 2 persen atau 4,8 juta wirausaha dari populasi penduduk Indonesia agar dapat berkontribusi dalam penurunan kemiskinan dan pengangguran sehingga terbentuknya kesejahteraan ekonomi.


(19)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : Kompas 13 November 2012

GAMBAR 1.3

GRAFIK PERBANDINGAN TINGKAT KEWIRAUSAHAAN DIBEBERAPA NEGARA

Masalah pengangguran dan kemiskinan masih merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini dan beberapa tahun ke depan. Peningkatan jumlah wirausaha Indonesia sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing dalam berkompetisi dengan negara lain. Indonesia dalam mencapai sasaran kinerja KIB II, yang mentargetkan turunnya tingkat pengangguran dari 7% pada tahun 2011 menjadi 5–6% pada tahun 2014, kemudian pertumbuhan ekonomi dari 6,55 pada tahun 2011 menjadi 7,7 % pada tahun 2014 dan kemiskinan turun dari 12,5 % menjadi 8–10 % pada tahun 2014. Oleh sebab itu, mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia haruslah melalui

0% 5% 10% 15%

Indonesia Malaysia Thailand Korea Selatan Amerika Serikat Singapura


(20)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penciptaan kesempatan kerja langsung dalam bentuk kerja mandiri, usaha keluarga, atau usaha kecil.

TABEL 1.1

TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) PENDUDUK USIA 15 TAHUN KE ATAS MENURUT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG

DITAMATKAN, 2011–2012 (persen)

Sumber : Badan Pusat Statistik No.75/11/Th. XV, 5 November 2012

Berdasarkan Tabel 1.1 Jumlah pengangguran pada Agustus 2012 mencapai 7,2 juta orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun, dimana TPT Agustus 2012 sebesar 6,14 persen turun dari TPT Februari 2012 sebesar 6,32 persen dan TPT Agustus 2011 sebesar 6,56 persen. Pada Agustus 2012, TPT untuk pendidikan menengah masih tetap menempati posisi tertinggi, yaitu TPT Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 9,87 persen dan TPT Sekolah Menengah Atas sebesar 9,60 persen. Jika dibandingkan keadaan Agustus 2011,TPT pada hampir semua tingkat pendidikan cenderung turun, kecuali TPT untuk tingkat pendidikan SD kebawah naik sebesar 0,08 persen

Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan

2010 2011 2012

Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus

(1) (2) (3) (2) (3) (4) (5)

Sekolah Dasar kebawah

3.71 3.81 3.37 3.56 3.69 3.64

Sekolah Menengah Pertama

7.55 7.45 7.83 8.37 7.80 7.76

Sekolah Menengah Atas

11.90 11.90 12.17 10.66 10.34 9.60

Sekolah Menengah Kejuruan

13.81 11.87 10.00 10.43 9.51 9.87

Diploma I/II/III 15.71 12.78 11.59 7.16 7.50 6.21


(21)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMK. Akibat semakin banyaknya tamatan lulusan SMK yang menganggur, semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.

Fenomena ini mengindikasikan bahwa pendidikan khususnya pendidikan di SMK belum mampu mencapai target untuk membentuk siswa yang lebih mandiri, maka masih terdapat permasalahan dalam pendidikan, terutama pembelajaran kewirausahaan. Padahal, Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang dipersiapkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dan kompetensi untuk memasuki dunia usaha dan industri.

Melalui pembelajaran kewirausahaan diharapkan permasalahan pengangguran di Indonesia dapat berkurang, dimana para lulusan SMK tidak semata-mata mengandalkan pekerjaan dari pihak lain. Jika banyak para pengusaha yang terlahir, maka bangsa Indonesia akan menjadi negara yang makmur dan kesejahteraan hidup rakyat akan lebih baik.

SMK Pasundan 1 Kota Bandung merupakan sekolah menengah kejuruan swasta bidang studi keahlian bisnis dan manajemen unggulan dan terpercaya di tingkat kota bandung yang terus menerus melakukan pengembangan, dengan menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 serta melakukan perbaikan secara berkelanjutan.

SMK Pasundan 1 Kota Bandung bertujuan menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang unggul dalam bidang keahlian


(22)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bisnis dan manajemen sesuai dengan tuntutan dunia kerja serta siap melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kejuruannya, serta menyiapkan tamatan yang siap mengimplementasikan pengetahuan dan keterampilannya di masyarakat sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya dengan berwirausaha.

Sasaran mutu pada tahun pelajaran 2012 / 2013, SMK Pasundan 1 Kota Bandung menargetkan keterserapan lulusan di dunia usaha 55% siswa, berwirausaha 10% siswa, dan melanjutkan perguruan tinggi sebanyak 13% siswa. Berdasarkan data hasil penelusuran tamatan siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung, keterserapan lulusan di dunia usaha dan melanjutkan perguruan tinggi telah mencapai sasaran melebihi persentase yang ditargetkan, namun sangat disayangkan keterserapan lulusan dalam berwirausaha masih berada dibawah persentase target sasaran mutu. Persentase tamatan yang berwirausaha masih sedikit dan dari tahun ke tahun mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.2 mengenai data penelusuran tamatan SMK Pasundan 1 Kota Bandung.


(23)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : BKK SMK Pasundan 1 Kota Bandung 2013

GAMBAR 1.4

DATA PENELUSURAN TAMATAN SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 s.d 2011/2012

SMK Negeri 1 Kota Bandung merupakan sebuah sekolah menengah kejuruan negeri bidang studi keahlian bisnis dan manajemen yang telah mencetak berbagai prestasi baik dalam bidang akademis maupun extrakurikuler. Pengembangan berkelanjutan terus dilakukan dalam bidang SDM untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada peserta didik. Sehingga tercapai tenaga kerja yang siap pakai dan wirausahawan yang memiliki etos kerja yang tinggi, sesuai dengan perkembangan dunia usaha dan dunia industri. Demi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan secara profesional yang berstandar internasional, maka sekolah ini telah menerapkan manajemen mutu TUVRheinland CERT ISO 9001.

0% 100%

2009/2010 2010/2011 2011/2012

65,92% 59,57%

38,57%

9,92% 14,95%

7,22%

15,04% 15,41%

11,21%

9,28% 10,58%

44,27% TIDAK TERDATA

MELANJUTKAN WIRAUSAHA BEKERJA


(24)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMK NEGERI 1 Kota Bandung ini tengah mempersiapkan tenaga kerja menengah profesional dan wirausahawan dengan menargetkan keterserapan lulusan berwirausaha sebanyak 8%.

Pada Kenyataannya, jumlah tamatan SMK NEGERI 1 Kota Bandung yang memilih wirausaha persentasenya pada tahun 2008 hingga 2012 tidak mencapai target, dan dari tahun ke tahun pencapaian siswa tamatan lulusan yang berwirausaha mengalami penurunan yang sangat signifikan, bahkan jumlah persentasenya sangat sedikit bila dibandingkan dengan tamatan SMK Pasundan 1 Kota Bandung.


(25)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber : BK dan BKK SMK Negeri 1 Kota Bandung 2013

GAMBAR 1.5

DATA PENELUSURAN TAMATAN SMK NEGERI 1 KOTA BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 s.d 2011/2012

SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK NEGERI 1 Kota Bandung merupakan sekolah menengah kejuruan bidang studi keahlian bisnis dan manajemen di Kota Bandung yang telah bertaraf Internasional, dengan menerapkan manajemen mutu ISO 9001, dan telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan secara profesional yang berstandar internasional. Dan kedua SMK swasta dan negeri ini memiliki tujuan yang sama yakni menghasilkan tamatan yang mampu dan siap berwirausaha.

Berdasarkan data penelusuran tamatan SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung menunjukkan bahwa jumlah tamatan siswa SMK yang berwirausaha masih sedikit, bahkan dinilai sangat jauh dari target.

0,00% 100,00%

2009/2010 2010/2011 2011/2012

79,34%

69,68%

41,00% 1,20%

5,88%

2,00% 11,68%

9,05%

7,00% 7,78%

4,81%

44,27%

TIDAK TERDATA MELANJUTKAN WIRAUSAHA BEKERJA


(26)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Buchari Alma (2010: 25) yang termasuk kedalam ciri dan karakter kewirausahaan yaitu; percaya diri, pengambil resiko, berorientasi masa depan, kepemimpinan, berorientasi pada tugas dan hasil, dan kreativitas.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi kewirausahaan SMK Pasundan 1 Kota Bandung ciri dan karakter kewirausahaan yang harus terbentuk dalam diri siswa yang terpenting adalah kreativitas dan inovasi dikarenakan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks dan guru bidang studi kewirausahaan SMKN 1 Kota Bandung menjelaskan bahwa kreativitas dan kepemimpinan merupakan salah satu ciri dan karakter yang harus terbentuk dalam diri para siswa sehingga mereka siap untuk terjun ke dunia usaha. Dengan keterbatasan lapangan pekerjaan di Indonesia, maka siswa dituntut menjadi Jobcreator bukan sebagai Jobseeker, sehingga permasalahan pengangguran dan kemiskinan dapat berkurang.

SMK Pasundan 1 Kota Bandung merupakan sekolah menengah kejuruan bidang keahlian bisnis dan manajemen, dan memiliki tiga program keahlian yaitu Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Pemasaran dimana ketiga program keahlian tersebut sama-sama memperoleh mata pelajaran kewirausahaan.


(27)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari ketiga program keahlian tersebut berbeda-beda. Hal tersebut dapat dilihat dari Gambar 1.6.

Sumber : BKK SMK Pasundan 1 Kota Bandung 2013

GAMBAR 1.7

DATA PENELUSURAN TAMATAN SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG BERDASARKAN PROGRAM KEAHLIAN

Gambar 1.6 menunjukkan bahwa program keahlian pemasaran lebih mendominasi dari tahun ke tahun, sedangkan jumlah alumni program keahlian akuntansi yang berwirausaha lebih minim dibandingkan dengan kedua program keahlian lainnya.

SMK Negeri 1 Kota Bandung, sekolah menengah kejuruan yang memiliki empat program keahlian diantaranya, Akuntansi, Sekretaris, Penjualan dan Pariwisata, Sama halnya dengan SMK Pasundan 1 Kota Bandung, jumlah alumni

0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00%

Akuntansi

Adm.

Perkantoran Pemasaran

2009/2010 2010/2011 2011/2012


(28)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang berwirausaha dari ke empat program keahlian berbeda-beda, berdasarkan program keahlian, jumlah alumni yang berwirausaha yang paling mendominasi adalah program keahlian pemasaran sedangkan program keahlian Administrasi perkantoran adalah yang paling sedikit jumlahnya. Berikut data penelusuran tamatan SMK Negeri 1 Kota Bandung berdasarkan program keahlian

Sumber : BK dan BKK SMK Negeri 1 Kota Bandung 2013

GAMBAR 1.8

DATA PENELUSURAN TAMATAN SMK NEGERI 1 KOTA BANDUNG BERDASARKAN PROGRAM KEAHLIAN

Dalam mempersiapkan tamatan yang unggul, sekolah selalu berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran. Terutama dalam mata pelajaran baik produktif maupun normatif yang menunjang sekolah untuk mencapai sasaran mutu. Ketidak tercapaian sekolah dalam sasaran mutu keterserapan lulusan berwirausaha menjadi pemicu bagi sekolah untuk selalu memperbaiki

0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00%

Akuntansi

Adm.

Perkantoran Pemasaran UPW

2009/2010 2010/2011 2011/2012


(29)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan watak yang mandiri, percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke masa depan.

Menurut Kuratko dan Hodgetts (2009 : 34) berpendapat "The belief that entrepreneurs are academically and socially in effective is a result of some business owners having started successful enterprises after dropping out of school or quitting a job. Dari pendapat tersebut, menyatakan bahwa wirausahawan dengan akademik dan sosial yang efektif dapat mencapai kesuksesan dalam berbisnis setelah lulus sekolah atau berhenti bekerja.

Dengan kondisi seperti ini, siswa yang memiliki sikap kreatif dalam berwirausaha akan mampu bertahan menghadapi perekonomian Indonesia yang semakin kompetitif. Dengan telah terbentuknya sikap kreatif sejak duduk di bangku sekolah khususnya SMK maka dipastikan mereka akan mampu menghadapi persaingan di masyarakat dengan terjun ke dunia usaha dan mampu membuka lapangan pekerjaan.

Dibutuhkan perhatian besar terhadap pendidikan, terutama pendidikan kejuruan. Hal ini karena pendidikan kejuruan dapat menjadi salah satu solusi dalam menghadapi krisis ekonomi maupun banyaknya pengangguran saat ini. Berbeda dengan lulusan SMA yang memang tidak disiapkan untuk memasuki lapangan kerja, lulusan SMK telah siap memasuki pasar kerja.


(30)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Para siswa SMK dihadapkan pada lingkungan peradaban dengan berbagai tantangan dan kecenderungan. Perubahan struktur pasar dunia akibat perubahan teknologi, menuntut adanya kompetisi bisnis. Maka dalam menghadapi tantangan dan perubahan maka siswa harus memiliki karakter wirausaha yang paling penting, yaitu sikap kreatif.

Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik, sehingga diharapkan para siswa mampu mengatasi permasalahan permasalahan yang ada di Indonesia, bukan menjadi beban bagi pemerintah. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah tersebut.

Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan : “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Salah satu program 100 hari Kementerian Pendidikan Nasional akhir 2009 adalah penyiapan bahan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, program tersebut kemudian ditindaklanjuti pada tahun 2010, dimana dalam


(31)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa pengajaran demi kelulusan (teaching to the test), namun pembelajaran menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia dengan memasukkan pula pembelajaran kewirausahaan sehingga sekolah dapat mendorong penciptaan hasil didik yang mampu menjawab kebutuhan sumber daya manusia‟.

Menurut Kuratko dan Hodgetts (2009 : 40), menyatakan : "New program and new educational development of entrepreneur, because they believe it inhibits the creative and challenging nature of entrepreneurship." Pendapat tersebut mengartikan, bahwa program baru dan kependidikan baru dapat mengembangkan wirausaha, karena mereka yakin itu merupakan tantangan kreatifitas dan persaingan dalam kewirausahaan.

Dalam Panduan Konsep Pelatihan Karakter Pusat Kurikulum (2010:2) menjelaskan bahwa pembelajaran kewirausahaan pada intinya adalah membentuk kreativitas dan inovasi. Pembelajaran kewirausahaan mengajarkan kepada peserta didik untuk melakukan perubahan dengan proses kerja yang sistemik. Proses kerja yang dimaksud seperti menghubungkan konsep yang relevan (connecting the concepts), melakukan eksplorasi terhadap hasil (exploring the impact), berpikir yang tidak lagi bersifat terarah (convergent thinking) tapi juga berpikir dengan berbagai alternatif pandangan (divergent thinking) atau pola pemikiran yang


(32)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berbeda (thinking differently), mengorganisasikan sistem (organizing the system) dan mengaplikasikan suatu standar dan etika (applying standard and ethic).

Dalam Karim Moustaghfir dan Nada Trunk Sirca (2010), Minniti dan Bygrave mendefinisikan "Entrepreneurship as a process of learning, where entrepreneurial learning is described as generated, at least in part, by the reinforcement of the belief in certain actions due to their positive outcomes." Berdasarkan pernyataan tersebut, bahwa kewirausahaan sebagai sebuah proses pembelajaran, dimana pembelajaran kewirausahaan digambarkan sebagai generasi yang dikuatkan keyakinannya dalam bertindak secara pasti untuk menghasilkan hal yang positif dari mereka.

Pendidikan budaya dan karakter bangsa memiliki pengaruh dan keterkaitan yang sangat erat dalam membentuk sikap kreatif pada siswa, dikarenakan nilai-nilai yang ada di pendidikan budaya dan karakter bangsa memiliki kesamaan dengan ciri dan watak wirausaha, sehingga mempermudah proses pembelajaran kewirausahaan untuk membentuk sikap kreatif pada siswa.

Berdasarkan kutipan pernyataan seorang Hakim Agung di Amerika, Antonin Scalia dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu (2011: 51) yang pernah mengatakan,

Bear in mind that brains and learning, like muscle and physical skills, are articles of commerce. They are bought and sold. You can hire them by the year or by the hour. The only thing in the world NOT for sale is character.


(33)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

do you and the world more harm than good.

Scalia menunjukan dengan tepat bagaimana karakter harus menjadi fondasi bagi kecerdasan dan pengetahuan (brains and learning). Sebab kecerdasan dan pengetahuan (termasuk informasi) itu sendiri memang dapat diperjualbelikan.

Karakter tidak dengan mudah dapat terbentuk pada manusia, melainkan butuh proses. Maka ke arah yang demikian itulah, pendidikan dan pembelajaran, termasuk pengajaran di institusi formal dan dan pelatihan di institusi nonformal seharusnya berperan, yakni membangun manusia berkarakter (terpuji).

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa telah diterapkan dalam dunia pendidikan dimulai sejak tahun 2010 - 2011, pengembangan ini diharapkan mampu melakukan perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik termasuk dalam hal pembelajaran. Terutama dalam pola pembelajaran kewirausahaan di SMK, agar dapat terbentuknya sikap kreatif yang menyeluruh pada setiap siswa SMK.

Selama ini kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada penguasaan materi dan melatih kecerdasan intelektual. Pendidikan belum mampu membangun karakter pada siswa yang sesuai dengan budaya dan karakter bangsa.

Sesuai dengan kurikulum mata pelajaran kewirausahaan SMK, pembelajaran kewirausahaan bertujuan membentuk karakteristik kewirausahaan pada diri siswa. Pembelajaran dalam mata pelajaran kewirausahaan di SMK pada


(34)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

umumnya masih berbasis kompetensi yang dinilai kurang memiliki respon yang baik dalam pembentukan karakter secara menyeluruh yang terkait dengan kewirausahaan.

Menurut Soeharto Prowirokusumo dalam Suryana (2009:11), pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen, karena :

1. Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap.

2. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha, yang jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dengan kepemilikan usaha.

3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri, yaitu kemampuan menetapkan sesuatu yang baru dan berbeda.

4. Kewirausahaan merupakan alat untuk membentuk pemerataan usaha dan pendapatan, atau kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur

Strategi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter melalui implementasi nilai-nilai karakter yang dikembangkan yaitu Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/


(35)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan Tanggung Jawab maka diharapkan terbentuknya sikap kreatif pada siswa. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai "Pengaruh Pembelajaran

Kewirausahaan Berbasis Karakter terhadap Sikap kreatif (Survei Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan Siswa Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung) "

1.2 Identifikasi Masalah

Bank Indonesia melihat perlunya peningkatan kapasitas pertumbuhan ekonomi nasional dalam meningkatkan jumlah wirausaha yang saat ini hanya sebesar 1,56 persen. Negara-negara maju memiliki tingkat kewirausahaan yang tinggi, sehingga pertumbuhan ekonominya menjadi relatif lebih berkualitas. Tingkat kewirausahaan di Indonesia masih jauh jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

Oleh sebab itu, mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia haruslah melalui penciptaan kesempatan kerja langsung dalam bentuk kerja mandiri, usaha keluarga, atau usaha kecil. Diketahui bahwa tingkat pengangguran di Indonesia didominasi oleh SMK dan SMA, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), angka ini lebih besar dibanding lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA). Akibat semakin banyaknya tamatan lulusan SMK yang menganggur, semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.


(36)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fenomena ini mengindikasikan bahwa pendidikan khususnya pendidikan di SMK belum mampu mencapai target untuk membentuk siswa yang lebih mandiri, maka masih terdapat permasalahan dalam pendidikan, terutama pembelajaran kewirausahaan. Padahal, Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang dipersiapkan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dan kompetensi untuk memasuki dunia usaha dan industri.

Melalui pembelajaran kewirausahaan diharapkan permasalahan pengangguran di Indonesia dapat berkurang, dimana para lulusan SMK tidak semata-mata mengandalkan pekerjaan dari pihak lain. Jika banyak para pengusaha yang terlahir, maka bangsa Indonesia akan menjadi negara yang makmur dan kesejahteraan hidup rakyat akan lebih baik.

SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung merupakan sekolah menengah kejuruan bidang studi keahlian bisnis dan manajemen di Kota Bandung yang telah bertaraf Internasional, dengan menerapkan manajemen mutu ISO 9001, dan telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan secara profesional yang berstandar internasional. Dan kedua SMK swasta dan negeri ini memiliki tujuan yang sama yakni menghasilkan tamatan yang mampu dan siap berwirausaha.

Berdasarkan data penelusuran tamatan SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung menunjukkan bahwa jumlah tamatan siswa SMK yang berwirausaha masih sedikit, bahkan dinilai sangat jauh dari target.


(37)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepercayaan diri dan kemandirian untuk terjun berwirausaha. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa belum terbentuknya sikap kreatif, sehingga siswa enggan untuk terjun berwirausaha.

Dengan keterbatasan lapangan pekerjaan di Indonesia, maka siswa dituntut menjadi pembuka lapangan kerja bukan sebagai pencari kerja, sehingga permasalahan pengangguran dan kemiskinan dapat berkurang.

Di SMK Pasundan 1 Kota Bandung jumlah alumni berwirausaha paling sedikit adalah program keahlian akuntansi sedangkan di SMK Negeri 1 Kota Bandung jumlah alumni yang berwirausaha yang paling sedikit adalah program keahlian Administrasi Perkantoran.

Para siswa SMK dihadapkan pada lingkungan peradaban dengan berbagai tantangan dan kecenderungan. Perubahan struktur pasar dunia akibat perubahan teknologi, menuntut adanya kompetisi bisnis. Maka dalam menghadapi tantangan dan perubahan maka siswa harus memiliki karakter wirausaha yang paling penting, yaitu sikap kreatif.

Pendidikan budaya dan karakter bangsa memiliki pengaruh dan keterkaitan yang sangat erat dalam membentuk sikap kreatif pada siswa, dikarenakan nilai-nilai yang ada di pendidikan budaya dan karakter bangsa memiliki kesamaan dengan ciri dan watak wirausaha, sehingga mempermudah proses pembelajaran kewirausahaan untuk membentuk sikap kreatif pada siswa.


(38)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sesuai dengan kurikulum mata pelajaran kewirausahaan SMK, pembelajaran kewirausahaan bertujuan membentuk karakteristik kewirausahaan pada diri siswa. Pembelajaran dalam mata pelajaran kewirausahaan di SMK pada umumnya masih berbasis kompetensi yang dinilai kurang memiliki respon yang baik dalam pembentukan karakter secara menyeluruh yang terkait dengan kewirausahaan. Dikarenakan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa telah diterapkan dalam dunia pendidikan dimulai sejak tahun 2010 - 2011, maka siswa SMK yang telah melaksanakan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter sejak awal di bangku SMK adalah siswa kelas XII saat ini.

Strategi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter melalui implementasi nilai-nilai karakter yang dikembangkan yaitu Religius, Jujur, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/ Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial dan Tanggung Jawab, maka diharapkan terbentuknya sikap kreatif pada siswa. Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah penelitian ini diidentifikasikan ke dalam tema sentral sebagai berikut.:

Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa telah diterapkan dalam dunia pendidikan dimulai sejak tahun pelajaran 2010 - 2011, pengembangan ini diharapkan mampu melakukan perubahan pendidikan ke arah yang lebih baik. Terutama dalam pendidikan kewirausahaan di SMK, agar dapat terbentuknya sikap kreatif yang menyeluruh pada semua siswa SMK.


(39)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan penjelasan dalam latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung.

2. Bagaimanakah sikap kreatif siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung.

3. Seberapa besar pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung.

4. Bagaimana perbandingan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif antara siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dengan SMK Negeri 1 Bandung.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk memperoleh temuan mengenai pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung.

2. Untuk memperoleh temuan mengenai sikap kreatif siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung.


(40)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk memperoleh temuan mengenai pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung.

4. Untuk memperoleh temuan mengenai perbandingan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif antara siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung.

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut.

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuwan) yaitu bagi perkembangan ilmu Ekonomi Manajemen, khususnya pada bidang Kewirausahaan dan sebagai upaya menggali strategi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif, sehingga diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi para akademisi dalam mengembangkan pembelajaran kewirausahaan.

2. Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan sumbangan dalam aspek praktis yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung dalam mengembangkan pembelajaran kewirausahaan dalam upaya meningkatkan sikap kreatif.

3. Hasil penelitian ini diharapkan juga sebagai informasi atau acuan dan sekaligus untuk memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian


(41)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif mengingat banyak faktor-faktor lain yang belum terungkap.


(42)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif dan inovatif. Variabel bebas (independent variable) yang diteliti yaitu pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter yang meliputi bahan/materi pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi pembelajaran kemudian yang menjadi variabel terikat (dependent variable) meliputi sikap kreatif diantaranya nilai intelektual dan artistik, minat akan kompleksitas, kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian, ketekunan, pemikiran mandiri, toleransi terhadap keraguan, otonomi, kepercayaan diri, kesiapan mengambil resiko.

Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka menurut Husain Umar (2008:45) metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk


(43)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lapangan.

Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung. Oleh karena itu akan diteliti pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 8). menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang ciri-ciri variabel. Sedangkan sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan.”. Penelitian deskriptif ini mempunyai maksud untuk mengetahui gambaran secara keseluruhan mengenai pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif yang terdiri dari bahan/materi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, strategi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, media pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, evaluasi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter dan guru kewirausahaan berbasis


(44)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karakter terhadap sikap kreatif diantaranya nilai intelektual dan artistik, minat akan kompleksitas, kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian, ketekunan, pemikiran mandiri, toleransi terhadap keraguan, otonomi, kepercayaan diri, kesiapan mengambil resiko.

Penelitian verifikatif bermaksud untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Jadi, penelitian verifikatif ini untuk menguji pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kewirausahaan yang terdiri dari bahan/Materi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, strategi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, media pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, evaluasi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter dan guru kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif diantaranya nilai intelektual dan artistik, minat akan kompleksitas, kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian, ketekunan, pemikiran mandiri, toleransi terhadap keraguan, otonomi, kepercayaan diri, kesiapan mengambil resiko.

Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Menurut Sugiyono (2010:11) yang dimaksud dengan metode survei adalah:


(45)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.

Selain itu, karena penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka menurut Husain Umar (2008:45) metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) dalam penelitian yang menggunakan media ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:161) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:2-3), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan


(46)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai atribut atau sifat atau nilai dari orang atau obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter (X) yang terdiri dari bahan/materi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, strategi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, media pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, evaluasi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter dan guru kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif diantaranya nilai intelektual dan artistik, minat akan kompleksitas, kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian, ketekunan, pemikiran mandiri, toleransi terhadap keraguan, otonomi, kepercayaan diri, kesiapan mengambil resiko.

Secara lebih rinci dapat terlihat pada Tabel 3.1 berikut:

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel

Dimensi Indikator Pengukuran Skala No

item

Bahan/ Materi Pembelajaran

Kewirausahaan Berbasis

Materi Pembelajaran Kewirausahaan

Tingkat pemahaman materi


(47)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel (X) Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter

Berpikir Kreatif pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk berpikir kreatif

2

Materi Nilai Karakter Kreatif

Tingkat kemampuan materi pembelajaran kewirausahaan dalam menerapkan nilai karakter kreatif

3

Materi Nilai Karakter Mandiri

Tingkat kemampuan materi pembelajaran kewirausahaan dalam menerapkan nilai karakter mandiri

4

Materi Nilai Karakter Rasa Ingin Tahu

Tingkat kemampuan materi pembelajaran kewirausahaan dalam menerapkan nilai karakter rasa ingin tahu

5

Strategi Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter (X2)

efektivitas strategi pembelajaran

Tingkat efektivitas strategi pembelajaran Interval 6 Penyampaian Informasi Tingkat ketercapaian

penyampaian informasi 7 Strategi

menerapkan nilai karakter toleransi

Tingkat ketercapaian strategi pembelajaran dalam menerapkan nilai karakter toleransi

8

Strategi

menerapkan nilai karakter

komunikatif

Tingkat ketercapaian strategi pembelajaran dalam menerapkan nilai karakter komunikatif

9

Strategi

menerapkan nilai karakter cinta damai

Tingkat ketercapaian strategi pembelajaran dalam menerapkan nilai karakter cinta damai

10

Strategi

menerapkan nilai karakter peduli sosial

Tingkat ketercapaian strategi pembelajaran dalam menerapkan nilai karakter peduli sosial

11

Media Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis

Media Penunjang pemahaman siswa

Tingkat kemampuan media pembelajaran kewirausahaan dapat menunjang pemahaman siswa

12

Media

menerapkan nilai karakter disiplin

Tingkat kemampuan media pembelajaran kewirausahaan sangat menarik sehingga dapat

13,1 4


(48)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karakter (X3) menerapkan nilai karakter disiplin Interval

Media

menerapkan nilai karakter kerja keras

Tingkat kemampuan media pembelajaran kewirausahaan sangat menarik sehingga dapat menerapkan nilai karakter kerja keras 15 Media menerapkan nilai karakter cinta tanah air

Tingkat kemampuan media pembelajaran kewirausahaan sangat menarik sehingga dapat menerapkan nilai karakter cinta tanah air

16

Evaluasi Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter (X4)

Objektivitas

evaluasi Tingkat objektivitas evaluasi

Interval

17 Pelaksanaan

Evaluasi

Tingkat kesesuaian pelaksanaan

evaluasi 18

Evaluasi

menerapkan nilai karakter jujur

Tingkat efektifitas evaluasi dalam

menerapkan nilai karakter jujur. 19 Evaluasi

menerapkan nilai karakter

menghargai prestasi.

Tingkat efektifitas evaluasi dalam menerapkan nilai karakter menghargai prestasi.

20,2 1

Guru Kewirausahaan Berbasis Karakter (X5)

guru dalam menerapkan nilai karakter religius

Tingkat kemampuan cara pembelajaran guru dalam menerapkan nilai karakter religius Interval 22 guru dalam menerapkan nilai karakter disiplin

Tingkat kemampuan cara pembelajaran guru dalam menerapkan nilai karakter disiplin 23 guru dalam menerapkan nilai karakter demokratis

Tingkat kemampuan cara pembelajaran guru dalam menerapkan nilai karakter demokratis 24 guru dalam menerapkan nilai karakter menghargai

Tingkat kemampuan cara pembelajaran guru dalam menerapkan nilai karakter menghargai prestasi


(49)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru dalam menerapkan nilai karakter

komunikatif

Tingkat kemampuan cara pembelajaran guru dalam menerapkan nilai karakter komunikatif

26

(Y) Sikap Kreatif

Creative Person Nilai Intelektual dan Artistik Tingkat pengetahuan kewirausahaan Interval 27

Tingkat kesenangan membaca

buku bermutu 28

Minat akan kompleksitas

Tingkat ketertarikan untuk

Interval 29 menghadapi masalah sulit

Tingkat kemampuan mencari

solusi 30

Tingkat kemampuan memahami

masalah yang dihadapi 31

Kepedulian pada pekerjaan dan pencapaian

Tingkat kedisiplinan diri siswa

Interval 32 Tingkat motivasi yang tinggi

terhadap usaha 33 Tingkat kepedulian terhadap

usaha mencapai keunggulan 34

Ketekunan

Tingkat tekad keras untuk

mencapai tujuan Interval 35 Tingkat kemampuan

mengidentifikasikan serta memecahkan masalah di tempat kerja

Interval 36

Pemikiran Mandiri

Tingkat kemandirian dalam

Interval 37 membuat keputusan

Tingkat kemandirian dalam

berwirausaha 38

Toleransi

terhadap keraguan

Tingkat merespons secara positif terhadap situasi yang dianggap

meragukan Interval 39


(50)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

positif

Otonomi

Tingkat kemampuan mengandalkan diri sendiri

Interval 41

Tingkat ketidakgantungan

terhadap orang lain 42

Kepercayaan Diri

Tingkat keyakinan untuk berwirausaha

Interval 43 Tingkat kepercayaan terhadap

kemampuan Intervaldiri 44

Kesiapan mengambil Resiko

Tingkat kesiapan untuk mengambil resiko

Interval 45 Tingkat kesiapan menghadapi

tantangan 46

Tingkat kemampuan mencoba

cara baru 47

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data merupakan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Oleh karena itu harus diproses terlebih dahulu untuk memperoleh informasi yang diperlukan bagi suatu penelitian. Bila dilihat dari sumber datanya maka sumber data dapat menggunakan data sebagai berikut:

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada responden langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun penyebaran kuesioner kepada sumber data.


(51)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau hasil penelitian pihak lain. Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data pendukung dari buku lain yang diperoleh penulis yang dianggap relevan dengan topik penelitian.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Jenis

Data Sumber Data

1. Pertumbuhan Ekonomi Tahunan

Sekunder Marketing No. 01 /XIII/ Januari 2013 2. Pengangguran Tertinggi yang

ditamatkan 2010-2012

Sekunder Badan Pusat Statistik ( Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional 2010-2012 ) 3. Perbandingan Jumlah

Wirausaha di Negara Berkembang

Sekunder Kompas 13 November 2012 4. Tingkat Pengangguran

Terbuka Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2011–2012

Sekunder Badan Pusat Statistik No.75/11/Th. XV, 5 November 2012

5. Data Penelusuran Tamatan SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2009/2010 s.d 2011/2012

Sekunder BKK SMK Pasundan 1 Kota Bandung 2013

6. Data Penelusuran Tamatan SMK Negeri 1 Kota Bandung

Sekunder


(52)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Data Jenis

Data Sumber Data

Tahun Pelajaran 2009/2010 s.d 2011/2012

2013 7. Data Penelusuran Tamatan

SMK Pasundan 1 Kota Bandung Berdasarkan Program Keahlian Tahun Pelajaran 2009/2010 s.d 2011/2012

Sekunder

BKK SMK Pasundan 1 Kota Bandung 2013

8. Data Penelusuran Tamatan SMK Negeri 1 Kota Bandung Berdasarkan Program

Keahlian Tahun Pelajaran 2009/2010 s.d 2011/2012

Sekunder BK dan BKK SMK Negeri 1 Kota Bandung 2013

9. Tanggapan responden terhadap Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis Karakter di SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Kota Bandung

Primer

Siswa kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung 10. Tanggapan responden

terhadap Sikap Kreatif siswa SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Kota Bandung

Primer

Siswa kelas XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Kota Bandung Sumber: diolah dari berbagai data 2012-2013

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2012:61) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Hal


(53)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

subjek penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh XII Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung berukuran 151 siswa dan XII Adm. Perkantoran SMK Negeri 1 Kota Bandung berukuran 193 siswa.Jadi keseluruhan populasi berukuran 344 siswa.

3.2.4.2 Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2012:62) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut Arikunto (2010:174) bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Dalam menentukan ukuran sampel berdasarkan rumus Slovin dibutuhkan uji normalitas. Imam Ghozali (2012: 160) menjelaskan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dialnggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.


(1)

184

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan, maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif, yaitu :

1. Dalam pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter, strategi pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter merupakan dimensi dari pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter yang memiliki nilai paling terendah, maka perlu diadakan sebuah perbaikan dalam strategi pembelajaran. Hal yang perlu diperbaiki adalah dari segi penyampaian informasi agar disampaikan dengan baik, maka strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan media visual dan audio visual dalam menyampaikan informasi agar informasi mudah diserap dengan baik oleh siswa.

2. Indikator Toleransi terhadap keraguan merupakan dimensi dari sikap kreatif yang memiliki nilai paling terendah, maka dalam proses pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter ini , perlu adanya penyampaian materi motivasi tentang bagaimana untuk selalu berpikir positif agar siswa dapat mengatasi segala keraguan.


(2)

185

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hasil penelitian menyatakan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter berpengaruh secara positif dalam sikap kreatif di SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung , maka penulis merekomendasikan agar SMK Pasundan 1 Kota Bandung dan SMK Negeri 1 Kota Bandung dapat menerapkan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter ini dengan sebaik-baiknya, dengan memperhatikan komponen pembelajaran yang menunjang terjadinya proses pembelajaran. 4. Adanya perbedaan yang cukup signifikan antara pembelajaran

kewirausahaan berbasis karakter di SMK Pasundan 1 Kota Bandung dengan SMKN 1 Kota Bandung, dapat menjadi acuan bagi sekolah yang masih memiliki kekurangan untuk mencontoh sekolah yang telah menerapkan pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter dengan baik.


(3)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, K.L. 2007. Effects Intruction in Creative Problem Solving on Cognition,

Creativity, and Satisfaction among Ninth Grade Students in an Introduction to World Agricultural Science and Technology Course. Disertasi : Faculty of

Texas Tech University.

Ali, Mochammad. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Alma, Buchari. 2010. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta.

Antonietti, Alessandro, Barbara Colombo and Paola Pizzingrilli. 2011. The WCR Model of Creativity, From Concept to Application. The Open Education

Journal, 2011, 4, (Suppl 1:M7) 80-89.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Bina Aksara

_________________. 2011. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Bina Aksara.

Berglund, Henrik and Karl Wenberg. 2006. Creativity Among Entrepreneurship Students: Comparing Engineering and Business Education. International

Journal Engineering Education Lifelong Learning, Vol.16, No.5. pp.366-380.

Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Fasko, Danil Jr. 2001. Education and Creativity. Creativity Research Journal 2000–

2001, Vol. 13, Nos. 3 & 4, 317–327.

Gaspar, OanaDau. 2011. The Teacher’s Creative Attitudes An Influence Factor of The Students Creative Attitudes. International Conference, The Future of Education. International Journal of Intercultural Relations, vol. 16, no. 3, p.


(4)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Hamidi, Daniel Yar, Karl Wenberg, and Henrik Berglund. 2008. Creativity in Entrepreneurship Education. Journal of Small Business and Enterprise

Development, Vol. 15 Iss: 2, pp.304 – 320.

Hisrich Robert D, Michael P.Peters and Dean A.Shepherd. 2008.Entrepreneurship ,

International Edition .7th ed. New York: Mc. Graw Hill.

Jones, Colin. 2003. Creativity and Innovation In Education: The Tasmanian

experience. A paper for the Small Enterprise Association of Australia and

New Zealand 16th Annual Conference, Ballarat, 28 Sept-1 Oct, 2003.

Kuratko, Donald F. and Ichard M. Hodgetts. 2009. Entrepreneurship: Theory,

Process and Practice. 7th ed. South Western: Thomson Learning.

Kuratko, Donald F. 2009. Introduction to Entrepreneurship. 8th ed. South Western: Thomson Learning.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Konstektual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Kristanto, R. Heru. 2009. Kewirausahaan Entrepreneuship, Pendekatan Manajemen

dan Praktik.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lambing, Peggy A. and Charles R.Kuehl. 2007. Entrepreneurship. 4th ed. New Jersey: Pearson Practice Hall.

Lickona, Thomas. 2012, Mendidik Untuk Membentuk Karakter,Bagaimana Sekolah

Dapat Memberikan Pendidikan tengtang Sikap Hormat dan Tanggung Jawab. Alih bahasa oleh Juma Abdu Wamaungo, Jakarta: Bumi Aksara.

Mahmudi, Ali. 2010. Pengaruh Pembelajaran dengan Strategi MHM Berbasis

Masalah Terhadap Kemmapuan Berpikir Kreatif, KemampuanPemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Serta Persepsi terhadap Kreativitas.


(5)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maria and Sony Heru Priyanto. 2012. Implementation and transformation of Entrepreneurial Learning Model in Indonesian University: SEM Analysis.

Basic Research Journal of Business Management and Accounts ISSN 2315-6899 Vol.1(3) pp.57-63 October 2012.

Markovic, Mirjana Radovie. 2011. Creative Educational New Learning as Means of Encouraging, Creativity, Original Thinking and Entrepreneurship. Dusan

Markovic Fellow, World Academy of Art and Science. Research in organizational behavior (Vol. 10, pp. 123–167). Greenwich, CT: JAI Press.

Moustaghfir, Karim and Nada Trunk Širca. 2010. Entrepreneurial learning and mentoring. International Journal of Euro Mediterranean Studies volume 3

no.1

Nasution Arman Hakim, Bustanul Aripin, and Mokh. Suef. 2007. Entrepreneurship

membangun Spirit Teknopreneurship. Yogyakarta: Andi

Nwankwo, Okechukwu Dominic, Loyce Chiedozie Onyali and Nnamdi Obikeze. 2011. Creativity Insights for Entrepreneurship of Youths in EasternNigeria: Implications in Organization of Media Learning. Journal of Emerging

Trends in Educational Research and Policy Studies (JETERAPS) 2 (5): 334-342© Scholarlink Research Institute Journals, 2011 (ISSN: 2141-6990) jeteraps.scholarlinkresearch.org.

Prawirokusumo, Soeharto. 2010. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Rae, David. 2007. Entrepreneurship: from opportunity to action. New York: Palgrave Macmillan.

Rusman, Deni Kurniawan dan Cepi Riyana. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi

Informasi dan Komunikasi, Mengembangkan Profesionalitas Guru. Depok:

Rajagrafindo Persada.

Saifuddin, Azwar. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

_______________. 2012. Sikap Manusia-Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.


(6)

Qanita, 2014

Pengaruh pembelajaran kewirausahaan berbasis karakter terhadap sikap kreatif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

San, Tan Siok and Ng, Frank C K. 2004. An Innovative Approach to

Entrepreneurship Education Using Problem Based Learning. Education and

Training, Vol.48, Iss.,6,pp.416-428.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. ________. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suryana. 2010. KEWIRAUSAHAAN, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Suryana, Yuyus dan Kartib Bayu. 2011. Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik

Wirausahawan Sukses. Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Turnbull, A. Eickhoff, M. 2011. Business Creativity – Innovating European Entrepreneurship Education. Journal of Small Business and

Entrepreneurship, Special Issue: Entrepreneurial Marketing: Volume 24, Issue 1, January 2011, page 139-150.

Yamin, Sofyan, Lien A. Rachmach, dan Heri Kurniawan. 2011. Regresi dan Korelasi

dalam Genggaman Anda: Aplikasi dengan Software SPSS, EViews, MINITAB, dan STATGRAPHICS. Jakarta: Salemba Empat.

Sumber Lain :

_____________. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Pedoman Sekolah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Kementerian Pendidikan Nasional.


Dokumen yang terkait

PENGARUH IKLIM KELAS TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI DI SMK PASUNDAN 1 CIMAHI.

0 1 53

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN (REINFORCEMENT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN MENANGANI SURAT DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG.

0 1 59

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG.

1 1 53

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG.

0 3 39

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

0 4 55

PENGARUH KUALIFIKASI AKADEMIK TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PRODUKTIF PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 11 BANDUNG DAN SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

0 1 52

PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP SIKAP KEWIRAUSAHAAN: Studi Persepsional Siswa SMK Se-Kota Bandung.

0 1 40

TESIS – Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan dan Pelatihan Kerja Terhadap Sikap Kewirausahaan Siswa SMK Se-Kota Bandung GuruPintar

1 2 21

PENGARUH MANAJEMEN KELAS TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG - repository UPI S PKR 1203626 Title

0 0 5

PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SUKOHARJO - UNS Institutional Repository

0 0 17