PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG.

(1)

Pengaruh Sistem Manajemen Kelas terhadap Motivasi Belajar

Siswa dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK

Pasundan 1 Kota Bandung

(Studi deskriptif pada siswa kelas X Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Produktif Membuat Dokumen)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh: Niar Anggraeni

NIM. 0907331

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG (Studi deskriptif pada siswa kelas X Administrasi Perkantoran pada Mata

Pelajaran Produktif Membuat Dokumen)

Oleh Niar Anggraeni

0907331

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Niar Anggraeni 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLUKASINYA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG (Studi deskriptif pada siswa kelas X Administrasi Perkantoran pada Mata

Pelajaran Produktif Membuat Dokumen)

Skripsi ini Telah Dibimbing dan Disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. Endang Supardi, M.Si. NIP.195905081987031002

Pembimbing II

Adman, S.Pd.,M.Pd. NIP. 19740412200112001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI


(4)

Dr. Rasto, M.Pd NIP. 197207112001121001


(5)

ABSTRAK

PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG (Studi deskriptif pada siswa kelas X Administrasi Perkantoran pada Mata

Pelajaran Produktif Membuat Dokumen)

Oleh: Niar Anggraeni

0907331

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. Endang Supardi, M.Si dan Adman, S.Pd., M.Pd.

Guru dituntut untuk menguasai keterampilan dalam memanajemen kelas, guna menciptakan pembelajaran yang efektif.. Keterampilan manajemen kelas yang baik diharapkan dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. Apabila motivasi belajar siswa tinggi, siswa akan mampu meraih prestasi belajar yang gemilang. Maka dapat diasumsikan bahwa sistem manajemen kelas yang efektif dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa yang selanjutnya akan berimplikasi pada prestasi belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem manajemen kelas terhadap motivasi belajar siswa dan implikasinya terhadap prestasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung

Data tentang sistem manajemen kelas dan motivasi belajar diperoleh berdasarkan persepsi siswa, sedangkan data prestasi belajar siswa diperoleh berdasarkan nilai rata-rata UAS kelas X pada mata pelajaran membuat dokumen. Bedasarkan analisis data, kompetensi manajemen kelas (X) termasuk kategori baik, kompetensi motivasi belajar (Y) berada pada kategori baik yang diperoleh dari persepsi siswa. Prestasi belajar siswa (Z) kelas X pada mata pelajaran membuat dokumen termasuk kategori rendah.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode explanatory survey, teknik pengumpulan data dengan cara studi literatur dan penyebaran angket (kuisioner). Instrumen yang digunakan adalah angket model skala Likert . Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.

Berdasarkan hasil perhitungan dengan analisis regresi sederhana, diperoleh kesimpulan bahwa: pertama, sistem manajemen kelas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa; kedua, motivasi belajar siswa memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa.


(6)

ABSTRACT

THE EFFECT TO CLASSROOM MANAGEMENT SYSTEM OF LEARNING MOTIVATION OF STUDENTS AND THE IMPLICATIONS

FOR STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT IN SMK PASUNDAN 1 BANDUNG

(a descriptive Study on grade X Administrative Offices on the productive Subjects create documents)

by: Niar Anggraeni

0907331

This Script is guided by:

Drs. Endang Supardi, M.Si dan Adman, S.Pd., M.Pd.

Teacher are required to master skill in the classroom, in order to qualify to create effective learning. Good classroom management skills are expected to cultivate students motivation learning. When student learning motivation high, student are capable of learning achievements. Then it can be assumed that an effective classroom management can affect the learning motivation of students that would have implications for the achievement of learning. The purpose of this research is to know how to effect the classroom management system of learning motivation of students and the implications for student learning achievement in SMK Pasundan 1 Bandung.

Data about classroom management system and learning motivation of students perceptions obtained based on the data, while thenstudents learning achievements obtained based on average value of X in class UAS subjects create documents. Based on the data analysis, management competency class (X) include both categories of competence, motivation for learning (Y) are on the category either gleaned from the perceptions of students. Students learning achievement (Z) class on subjects create documents including a low category.

Research methods used is explanatory survey methods, data collection techniques by studying literature and questionnaire Likert scale models. Data analysis technique used is a simple regression analysis.

Based on the results of calculation by simple regression analysis , conclusion that: first, the classroom management system has a positive and significant impact on the learning motivation of students; second, the motivation of learning students have positive and significant influence to the achievement of students learning.


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan MasalahError! Bookmark

not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KERANGKA TEORITIS ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1Pengertian Sistem... Error! Bookmark not defined. 2.1.2Manajemen Kelas... Error! Bookmark not defined.

2.1.2.1 Konsep Dasar Manajemen KelasError! Bookmark not defined. 2.1.2.2 Tujuan Manajemen KelasError! Bookmark not defined.

2.1.2.3 Fungsi Manajemen KelasError! Bookmark not defined.

2.1.2.4 Prinsip-Prinsip Manajemen KelasError! Bookmark not defined.

2.1.2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen KelasError! Bookmark not 2.1.2.6 Pendekatan-Pendekatan dalam Manajemen KelasError! Bookmark not def 2.1.2.7 Masalah-masalah dalam Manajemen KelasError! Bookmark not defined. 2.1.3 Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined.


(8)

2.1.3.1 Pengertian Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.2 Pengertian Motivasi BelajarError! Bookmark not defined. 2.1.3.3 Fungsi Motivasi Belajar . Error! Bookmark not defined. 2.1.3.4 Tujuan Motivasi Belajar Error! Bookmark not defined. 2.1.3.5 Macam-Macam MotivasiError! Bookmark not defined.

2.1.3.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi BelajarError! Bookmark not d 2.1.3.7 Teori Motivasi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Prestasi Belajar... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.1 Pengertian Prestasi BelajarError! Bookmark not defined.

2.1.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi BelajarError! Bookmark not d 2.1.4.3 Indikator Prestasi BelajarError! Bookmark not defined.

2.2 Pengaruh Sistem Manajemen Kelas terhadap Motivasi Belajar dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB III DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Operasionalisasi Variabel Sistem Manajemen KelasError! Bookmark not defin 3.3.2 Operasionalisasi Variabel Motivasi BelajarError! Bookmark not defined. 3.3.3 Operasionalisasi Variabel Prestasi BelajarError! Bookmark not defined. 3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik dan Alat Pengumpulan DataError! Bookmark not defined.

3.5.4 Uji Validitas dan Realibilitas Alat Pengumpul DataError! Bookmark not defin 3.5.5 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.


(9)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Profil Sekolah ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Hasil Pengolahan Instrumen ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.3 Deskripsi Variabel ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Variabel Sistem Manajemen KelasError! Bookmark not defined. 4.3.2 Variabel Motivasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4.3.3 Variabel Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4.4 Uji Persyaratan Data ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Uji Normalitas Variabel X, Y dan ZError! Bookmark not defined. 4.4.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined. 4.4.3 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 4.4.4 Uji Analisis Regresi SederhanaError! Bookmark not defined. 4.4.5 Pengujian Hipotesis... Error! Bookmark not defined. 4.5 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.5.1 Analisis Sistem Manajemen KelasError! Bookmark not defined. 4.5.2 Analisis Motivasi Belajar SiswaError! Bookmark not defined. 4.5.3 Analisis Prestasi Belajar SiswaError! Bookmark not defined. 4.5.4 Pengaruh Sistem Manajemen Kelas terhadap Motivasi

Belajar Siswa………E

4.5.5 Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar

Siswa………Error! B

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan pembangunan nasional adalah mengenai kualitas sumber daya manusia (SDM). Salah satu sarana paling strategis dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah pendidikan.

Tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperoleh peserta didik. Menurut pendapat Nurkencana (1986:92) bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Sedangkan menurut Tirtonegoro (2001:43) “prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”. Berdasarkan pengertian ini dapat diketahui bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar.

Prestasi belajar erat kaitannya dengan mutu pendidikan, apabila prestasi belajar rendah maka mutu pendidikan pun akan rendah. Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu


(11)

menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. Sedangkan untuk ditingkat Asia, saat ini Indonesia masih tertinggal dari Brunai Darussalam yang berada diperingkat ke-34.

Prestasi belajar peserta didik dapat diketahui setelah dilakukannya evaluasi pembelajaran, dimana evaluasi ini dinyatakan dalam bentuk nilai. Berdasarkan nilai itulah dapat kita lihat tinggi atau rendahnya prestasi belajar peserta didik pada setiap mata pelajaran. Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar bisa dilihat dari kumpulan nilai-nilai selama periode waktu yang telah ditetapkan. Apabila tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat terlaksana dengan baik, maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran telah berhasil dilaksanakan.

Pada nilai kompetensi mata diklat produktif SMK bahwa standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berkisar antara 70 hingga 80, sehingga disini siswa dapat dikatakan kompeten apabila memperoleh nilai minimal sama dengan atau di atas 70. Namun, pada kenyataannya masih terdapat beberapa siswa SMK di Kota Bandung yang mendapatkan nilai kompetensi diklat produktif di bawah standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sehingga harus mengikuti remedial pada mata diklat tersebut. Remedial tersebut dapat dilaksanakan satu kali (1x) bahkan dapat dilaksanakan beberapa kali hingga siswa tersebut mendapatkan nilai di atas standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini dapat terlihat dalam tabel berikut ini, berdasarkan nilai rata-rata mata pelajaran produktif membuat dokumen pada bidang keahlian administrasi perkantoran kelas X semester 1 (ganjil) di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.


(12)

Tabel 1. 1

Nilai Rata-rata UAS Kelas X AP Semester Ganjil Mata Pelajaran Produktif Membuat Dokumen

di SMK Pasundan 1 Kota Bandung Tahun ajaran 2012/2013

Kelas Jumlah Siswa

Nilai Rata-rata

Jumlah Siswa yang Sudah

Memenuhi KKM

Jumlah Siswa yang Belum

Memenuhi KKM

KKM

10 AP 1 43 67,72 26 Siswa 17 Siswa

70

10 AP 2 41 65,00 17 Siswa 24 Siswa

10 AP 3 41 67,82 20 Siswa 21 Siswa

10 AP 4 42 66,31 18 Siswa 24Siswa

Jumlah 167 66,71 81 siswa 86 Siswa

Sumber: Guru Mata Pelajaran Produktif Membuat Dokumen SMK Pasundan 1 Kota Bandung

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata mata pelajaran produktif membuat dokumen yang diperoleh seluruh siswa kelas X yaitu 66,71. Hal tersebut menunjukan bahwa nilai rata-rata UAS untuk mata pelajaran produktif membuat dokumen belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal, ini menggambarkan bahwa prestasi belajar yang diinginkan belum dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Tinggi rendahnya prestasi belajar yang diperoleh peserta didik dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya faktor intern (faktor yang berasal dari dalam diri siswa) dan faktor ekstern (Faktor yang berasal dari luar diri siswa). Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu motivasi belajar. Motivasi


(13)

memiliki peranan yang sangat besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar yang berpengaruh terhadap hasil belajar atau prestasi belajar.

Hasil penelitian tentang motivasi belajar siswa dapat dilihat dari data persentase ketidakhadiran siswa kelas X pada mata pelajaran membuat dokumen di SMK Pasundan 1 Kota Bandung program keahlian administrasi perkantoran pada semester 1 tahun ajaran 2012/2013, sebagai berikut:

Tabel 1. 2

Rekapitulasi Ketidakhadiran Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran pada Mata Pelajaran Membuat Dokumen di SMK Pasundan 1 Kota Bandung

Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

Kelas Bulan (%) Rata-rata

(%) Agustus September Oktober November

10 AP-1 4.30 3.01 2.15 3.01 3.11

10 AP-2 3.28 4.92 5.74 5.74 4.92

10 AP-3 4.92 2.87 3.28 3.28 3.58

10 AP-4 8.40 4.62 12.6 5.88 7.87

Rata-rata (%) 5.22 3.85 5.94 4.48 4.87 4.87

Sumber: Guru Mata Pelajaran Produktif Membuat Dokumen SMK Pasundan 1 Kota Bandung

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa motivasi belajar siswa dapat kita ukur berdasarkan tingkat ketidakhadiran siswa pada mata pelajaran yang diikutinya. Persentase tingkat ketidakhadiran siswa kelas X pada mata pelajaran membuat dokumen setiap bulannya tidak pernah mencapai 100%, bahkan ada sebagian kelas yang mengalami penurunan tingkat kehadiran setiap bulannya. Pada Kelas X AP-2 saja dari 3.28% tingkat ketidakhadiran siswa pada bulan


(14)

Agustus menjadi 5.74% pada bulan November hal tersebut menunjukan terjadinya penurunan atau selisih tingkat kehadiran siswa dalam selang waktu 3 bulan. Disamping motivasi belajar siswa yang rendah hal lain yang menjadi penyebab rendahnya prestasi adalah kurangnya kemampuan guru dalam memanajemen kelas.

Rendahnya tingkat motivasi siswa juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti yang dikemukakan oleh Hamzah B. Uno (2010: 23), bahwa:

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

Salah satu upaya dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar menumbuhkan motivasi belajar siswa yang kemudian berdampak pada meningkatnya prestasi belajar siswa yaitu dengan menerapkan suatu sistem yang tepat dalam pembelajaran salah satunya ialah sistem manajemen kelas. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapakan Dirjen PUOD (Pemerintah Umum dan Otonomi Daerah) dan Dirjen Dikdasmen pada tahun 1996 menyatakan:

Manajemen kelas adalah segala usaha yang diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan.

Sedangkan menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul sistem pengelolaan kelas (2010:16) mengungkapkan bahwa:

Manajemen Kelas adalah suatu sistem yakni suatu totalitas yang mengandung berbagai komponen yang saling mempengaruhi dan saling berinteraksi satu sama lain.


(15)

Tujuan dari Manajemen kelas adalah menyediakan berbagai macam fasilitas belajar bagi siswa guna menunjang kegiatan pembelajaran baik di dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual yang bersifat komplek di dalam kelas. Tercapai atau tidaknya kualitas dan kuantitas belajar dapat di lihat berdasarkan kondisi lingkungan kelas tersebut, dengan tercapainya kualitas dan kuantitas belajar yang baik maka secara tidak langsung akan menarik motivasi belajar siswa dan berdampak terhadap meningkatkan prestasi belajar siswa.

Memanajemen atau mengelola kelas diperlukan adanya keseriusan, kehati-hatian, ketelitian, serta kemampuan seorang guru dalam menciptakan suasana kelas yang baik untuk tercapainya pelaksanaan belajar yang efektif. Selain itu, dalam melaksanakan pembelajaran guru dituntut untuk terampil dan professional dalam mengelola kelas, mulai dari merencanakan, mengorganisasikan, dan menata fisik kelas.

Menyimak pentingnya manajemen kelas dalam proses pembelajaran, dimana proses belajar itu sendiri bergantung pada lingkungan tempat belajar. Jika lingkungan belajar dapat memberikan sugesti positif, maka akan mendatangkan dampak yang baik bagi proses dan hasil belajar, sebaliknya jika lingkungan belajar memberikan dampak yang negatif, maka akan buruk dampaknya bagi proses dan hasil belajar.

Mengacu kepada keseluruhan paparan di atas, untuk mengetahui sejauh mana pengaruh sistem manajemen kelas terhadap motivasi belajar siswa serta dampaknya terhadap peningkatan prestasi belajar siswa, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul sebagai berikut:


(16)

“Pengaruh Sistem Manajemen Kelas terhadap Motivasi Belajar Siswa dan Implikasinya terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung (Studi deskriptif pada siswa kelas X Administrasi Perkantoran

pada Mata Pelajaran Produktif Membuat Dokumen)”. 1.2 Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah motivasi dan prestasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung, khususnya motivasi dan prestasi belajar dalam mata pelajaran produktif membuat dokumen.

Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik, diantaranya faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik (faktor intern) berupa kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, kemandirian dan motivasi, maupun faktor yang berasal dari luar peserta didik (faktor ekstern) yang berupa lingkungan keluarga (orang tua), sekolah, dan masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik khusunya pada SMK Pasundan 1 Kota Bandung, diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa berasal dari dalam diri siswa yaitu motivasi belajar siswa dimana motivasi ini dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yaitu sekolah, dimana sekolah memiliki tanggung jawab untuk mengelola kelas guna menunjang berjalannya proses belajar mengajar yang efektif.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan masalah (problem statement) sebagai berikut: “Sistem manajemen kelas yang dilakukan di SMK Pasundan 1 Kota Bandung masih dalam kondisi yang kurang optimal, sehingga ada kemungkinan dalam mencapai tujuan pun


(17)

kurang maksimal yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa yang berdampak terhadap rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa. Kondisi semacam ini harus segera ditanggulangi mengingat bila tidak, akan terjadi penurunan prestasi belajar siswa secara terus menerus”.

Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pernyataan penelitian (research question) sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat efektifitas sistem manajemen kelas di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Kota Bandung?

2. Bagaimana gambaran tingkat motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Kota Bandung?

3. Bagaimana gambaran tingkat prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Kota Bandung?

4. Seberapa besar pengaruh tingkat efektifitas manajemen kelas terhadap tingkat motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Kota Bandung?

5. Seberapa besar pengaruh tingkat motivasi belajar terhadap tingkat prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang sistem manajemen kelas terhadap motivasi belajar siswa dan implikasinya terhadap prestasi belajar siswa di Sekolah


(18)

Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Kota Bandung. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui sejauh mana manajemen kelas berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dan dampaknya terhadap tinggi rendahnya prestasi belajar yang diperoleh siswa.

Tujuan khusus yang ingin dicapai melalui penelitian ini diantaranya adalah: 1. Mengetahui bagaimana tingkat efektifitas sistem manajemen kelas di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Kota Bandung.

2. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Kota Bandung.

3. Mengetahui bagaimana gambaran tingkat prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Kota Bandung.

4. Mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat efektifitas manajemen kelas terhadap tingkat motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Kota Bandung.

5. Mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat motivasi belajar siswa terhadap tingkat prestasi belajar siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 1 Kota Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Apabila tujuan-tujuan dari penelitian dapat tercapai maka penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan mengoptimalkan


(19)

manajemen kelas secara maksimal dan sebagai pijakan bagi penelitian-penelitian selanjutnya untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik serta dapat memberikan informasi tentang seberapa besar tingkat motivasi dan prestasi peserta didiknya, khususnya pada program keahlian Administrasi Perkantoran setelah mengikuti proses pembelajaran dalam periode tertentu. 2. Kegunaan Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memiliki kegunaan sebagai berikut:

a. Sebagai masukan dan bahan evaluasi bagi Dinas Pendidikan Kota Bandung dan lembaga/instansi terkait lainnya untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik melalui keterampilan memanajemen kelas yang dilakukan oleh guru.

b. Bagi peserta didik, diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung mengenai bagaimana sistem manajemen kelas yang optimal agar peserta didik dapat belajar secara aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga tidak mengganggu prestasi belajar mereka.

Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan awal untuk melakukan penelitian tentang sistem manajemen kelas dan motivasi belajar siswa serta prestasi belajar siswa pada lembaga pendidikan.


(20)

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu sistem manajemen kelas yang dilaksanakan oleh guru mata diklat produktif administrasi perkantoran, variabel Y motivasi belajar siswa program keahlian administrasi perkantoran dan variabel Z prestasi belajar siswa program keahlian administrasi perkantoran pada Sekolah Menengah Kejuruan Pasundan 1 Kota Bandung.

Berdasarkan objek penelitian di atas, maka penulis akan menganalisis mengenai pengaruh sistem manajemen kelas terhadap motivasi belajar siswa dan implikasinya terhadap prestasi belajar siswa program keahlian administrasi perkantoran di SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Dengan responden siswa yang masih aktif belajar di kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran pada Sekolah Menengah Kejuruan Pasundan 1 Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono

(2008: 11) menjelaskan bahwa “penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”.

Penelitian deskriftif ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang variabel sistem manajemen kelas, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Sedangkan


(21)

pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan

melalui pengumpulan data di lapangan”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Survey Method. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Faisal (2007: 18)

menjelaskan:

Penelitian eksplanasi yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk penelitiannya dapat menjelaskan kenapa atau mengapa (variabel antesenden apa saja yang mempengaruhi) terjadinya sesuatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.

Dengan melakukan metode explanatory survey ini, penulis akan melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara variabel manajemen kelas, motivasi belajar dan prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini akan diuji apakah sistem manajemen kelas memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar serta bagaimana implikasinya terhadap prestasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel ke dalam indikator. Operasionalisasi variabel menjadi rujukan dalam penyusunan instrumen penelitian dan rancangan pengolahan data (Pedoman Operasional Penyusunan dan Pembimbingan Skripsi, 2010: 9).

Sedangkan pengertian variabel menurut Sugiyono (2004: 31) mengatakan bahwa variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Operasionalisasi variabel ini bertujuan


(22)

Dalam penelitian ini peneliti mengkaji tiga variabel, yaitu variabel sistem manajemen kelas (X), motivasi belajar (Y) dan variabel prestasi belajar siswa (Z). 3.3.1 Operasionalisasi Variabel Sistem Manajemen Kelas

Variabel Sistem manajemen kelas dalam penelitian ini diukur melalui indikator yang meliputi (1) Siswa yang belajar; (2) Guru yang memimpin; (3) Program intruksional; (4) Perlengkapan dan peralatan; (5) Hasil yang dicapai; (6) Tujuan yang hendak dicapai; (7) Proses pengelolaan kelas; (8) Kegiatan belajar yang berlangsung dalam proses pengelolaan.

Uraian dari indikator dan ukuran sistem manajemen kelas itu sendiri akan lebih dirinci dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel (X) Sistem Manajemen Kelas

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala

Sistem Manajemen

Kelas (Variabel X)

“Manajemen Kelas

adalah suatu sistem yakni suatu totalitas yang mengandung berbagai komponen yang saling mempengaruhi dan saling berinteraksi

satu sama lain”.

(Oemar Hamalik, 2010:16)

1. Siswa yang belajar

1. Tingkat kehadiran siswa

Ordinal 2. Tingkat tanggungjawab atas

tugas-tugas yang diberikan oleh guru

2. Guru yang memimpin

1. Tingkat kehadiran guru

Ordinal 2. Tingkat sikap yang

ditunjukan kepada siswa 3. Tingkat pemberian motivasi

kepada siswa 3. Program

Intruksional

1. Tingkat penggunaan metode pembelajaran

Ordinal 2. Tingkat keaktifan guru

dalam proses pembelajaran 4. Perlengkapan

dan Peralatan

1. Tingkat kelengkapan alat-alat kelas

Ordinal 2. Tingkat penggunaan media

pembelajaran


(23)

belajar yang diharapkan 2. Tingkat kepuasaan siswa

dalam mendapatkan prestasi yang diharapkan

6. Tujuan yang hendak dicapai

1. Tingkat kesadaran guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

Ordinal 2. Tingkat kemauan siswa

menerima situasi belajar agar mencapai tujuan pembelajaran

7. Proses pengelolaan kelas

1. Tingkat kemauan guru dan siswa dalam mentaati peraturan dalam proses

pengelolaan kelas Ordinal 2. Tingkat kepemimpinan

guru dalam mengelola kelas 8. Kegiatan-kegiatan belajar yang berlangsung dalam proses pengelolaan

1. Tingkat keterampilan guru dalam membagi kelompok belajar

Ordinal 2. Tingkat kepedulian guru

terhadap masalah yang dihadapi siswa

Sumber: Oemar Hamalik, 2010: 16 dalam Sistem Pengelolaan Kelas

3.3.2 Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar

Variabel motivasi belajar siswa dalam penelitian ini dapat diukur melalui indikator yang meliputi: (1) Durasi belajar; (2) Frekuensi belajar; (3) Presistensinya; (4) Devosi dan pengorbanan; (5) Ketabahan dan Kemampuan; (6) Tingkat aspirasi; (7) Tingkat kualifikasi prestasi; (8) Arah sikap terhadap sasaran kegiatan.

Uraian dari indikator dan ukuran manajemen kelas itu sendiri akan lebih dirinci dalam tabel berikut ini:


(24)

Tabel 3. 2

Operasionalisasi Variabel (Y) Motivasi Belajar

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala

Motivasi Belajar Siswa (Y) “Motivasi Belajar adalah suatu keadaan yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri individu untuk bergerak ke arah tujuan tertentu, baik disadari

maupun tidak

disadari”.

(Abin Syamsuddin, 2007: 37)

1. Durasi Belajar (tingkat lamanya belajar) 1. Kemampuan mengikuti proses pembelajaran secara menyeluruh Ordinal 2. Kemampuan untuk

mengikuti proses pembelajaran 3. Lamanya waktu

belajar di rumah 2. Frekuensi Belajar

(Tingkat seringnya waktu untuk belajar)

1. Pemanfaatan waktu kosong

Ordinal 2. Pemanfaatan waktu

belajar di rumah 3. Persistensi-nya (Tingkat perhatian, ketekunan, dan mengatasi kesulitan dalam belajar)

1. Dorongan atau upaya dalam menyelesaikan setiap kesulitan belajar yang ada

Ordinal 2. Kemauan dalam

mengerjakan tugas yang diberikan 3. Perhatian dalam

kegiatan

pembelajaran di kelas 4. Devosi dan

pengorbanan (Tingkat pengorbanan (uang, tenaga, pikiran) yang dilakukan untuk mencapai tujuan belajar)

1. Kesiapan dalam belajar

Ordinal 2. Pengorbanan waktu

dalam menyelesaikan setiap kesulitan belajar yang ada 3. Pengorbanan tenaga

dan pikiran dalam belajar

4. Pengorbanan finansial yang dikeluarkan 5. Ketabahan dan

kemampuan dalam menghadapi rintangan (Tingkat kemampuan dalam

1. Kemampuan dalam menghadapi tugas

Ordinal 2. Ketabahan dalam

menyelesaikan tugas yang diberikan


(25)

Sumber: Abin Syamsuddin (2007: 37-40) dalam Psikologi Kependidikan

3.3.3 Operasionalisasi Variabel Prestasi Belajar

Variabel prestasi belajar siswa dalam penelitian ini dapat diukur dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Berhasil atau tidaknya peserta didik dalam mencapai prestasi belajar yang optimal bergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Indikator yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar peserta didik adalah prestasi akademik siswa yang dilihat berdasarkan nilai UAS Mata Diklat Produktif Membuat Dokumen semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.

6. Tingkat Aspirasi (Tingkat

maksud/rencana yang akan dicapai dengan belajar)

1. Keaktifan dalam kegiatan

pembelajaran di kelas

Ordinal 2. Keinginan untuk

berkompetensi

3. Kesadaran untuk tidak mencontek

4. Keinginan untuk selalu terdepan dan unggul dalam belajar 7. Tingkat Kualifikasi

prestasi (Tingkat memuaskan/tidakn ya prestasi yang didapatkan)

1. Antusiasme untuk mencapai prestasi belajar

Ordinal 2. Kerja keras dalam

mempelajari pelajaran 3. Kepuasan terhadap

prestasi belajar 8. Arah sikap

terhadap sasaran kegiatan (Tingkat suka/tidaknya siswa terhadap mata pelajaran produktif)

1. Keinginan untuk menyimak pelajaran di kelas

Ordinal 2. Keinginan untuk

bertanya atas kesulitan belajar di kelas

3. Rasa senang terhadap pelajaran

4. Tingkat keseriusan dalam belajar


(26)

Tabel 3. 3

Operasionalisasi Variabel (Z) Prestasi Belajar

Variabel Konsep Indikator Ukuran Skala

Prestasi Belajar Peserta didik

(Variabel Z)

“Prestasi belajar

adalah kecakapan

nyata yang

menunjukan kepada aspek kecakapan yang

segera dapat

didemonstrasikan dan diuji sekarang juga karena merupakan hasil usaha belajar yang bersangkutan dengan cara, bahan dan dalam hal tertentu

yang tidak

dialaminya”.

(Abin Syamsuddin, 2007: 167)

Hasil belajar yang dinilai dari ranah kognitif

Nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) kelas X pada Mata pelajaran

produktif membuat

dokumen semester ganjil tahun ajaran 2012/2013

Interval

Sumber : Abin Syamsuddin (2007 : 167) dalam Psikologi Kependidikan

3.4 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah data yang didapat dan diperoleh langsung dari objek yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah siswa kelas X program keahlian administrasi perkantoran.


(27)

Sedangkan yang dimaksud dengan data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, hasil dari pengumpulan dan pengolahan dari pihak lain serta data yang sudah tersedia sebelumnya yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel, dan karya ilmiah. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah kepustakaan dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.5.1 Populasi

Kegiatan pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena dengan adanya pengumpulan data karakteristik elemen-elemen yang menjadi subjek dari penelitian dapat diketahui. Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan oleh Sambas Ali Muhidin (2010: 1) yang

mengemukakan bahwa “populasi (population/universe) adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam

suatu penelitian (pengamatan)”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2004: 57) menyatakan bahwa :

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Berdasarkan keseluruhan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap keseluruhan elemen yang


(28)

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Administrasi Perkantoran yang masih aktif belajar di SMK Pasundan 1 Kota Bandung. Adapun rincian mengenai jumlah populasi tersebut dirinci dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. 4

Populasi Siswa kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran Pada SMK Pasundan 1 Kota Bandung

Nama Sekolah Jumlah Kelas X Administrasi Perkantoran

Jumlah Siswa per Kelas

SMK Pasundan 1 Kota Bandung

X AP-1 43

X AP-2 41

X Ap-3 41

X AP-4 42

Jumlah Seluruh Siswa 167

Berdasarkan data pada tabel di atas, jumlah populasi siswa kelas X bidang keahlian administrasi perkantoran pada SMK Pasundan 1 Kota Bandung berjumlah 167 siswa.

3.5.2 Teknik Penarikan Sampel

Menurut Sambas Ali Muhidin (2010: 2) Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Sedangkan menurut Sugiyono (2004:57) Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Untuk menentukan sampel penelitian menurut Suharsismi Arikunto (2002: 112) apabila subjek yang akan diteliti kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjek


(29)

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data jumlah siswa kelas X administrasi perkantoran pada SMK Pasundan 1 Kota Bandung sebanyak 167 siswa. Maka pengambilan sample dalam peneliian ini di ambil dari populasi dengan menggunakan teknik simple random sampling. Alasan peneliti menggunakan teknik ini dikarenakan sampelnya refresentatif atau mewakili populasi, dan proposional dengan prosesnya yang sederhana. Untuk menentukan ukuran sampel yang refresentatif untuk pengujian hipotesis, maka digunakan cara penentuan ukuran sampel yang maximum, menurut Harun Al Rasyid (1999: 49) dengan rumus sebagai berikut:

[

]

Keterangan:

= Konstansta yang diperoleh dari distribusi normal E = Bound of Error yang dikehendaki

n = Ukuran sampel yang dicari ni = Sampel asumsi

N = Ukuran Populasi

Dengan rumus penentuan ukuran sampel di atas, penulis dalam penelitian

ini menggunakan taraf nyata (α) = 0,05, bound of error yang dikehendaki (E) =


(30)

10%, ukuran populasi (N) = 167. Dengan demikian ukuran sampel penelitian dapat dihitung sebagai berikut:

[

]

[

]

=

=

Dengan demikian penulis dalam penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 61,25 yang dibulatkan menjadi 61. Guna mendapatkan jumlah sampel yang respresentatif, selanjutnya sampel tersebut dalam penyebarannya dibagikan secara proporsional.

Untuk menghitung besarnya proporsi dari setiap kelas yang terpilih sebagai sampel maka digunakan rumus sebagai berikut:

(Harun Al-Rasyid, 1994: 80)

2

2


(31)

Keterangan:

n1 : Banyaknya sampel masing-masing unit

n0 : Banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit N1 : Banyaknya populasi dari masing-masing unit

∑N : Jumlah populasi dari seluruh unit

Dengan demikian hasil perhitungan keseluruhan dapat diperhatikan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.5

Alokasi Sampel Minimal

Nama Sekolah

Jumlah Kelas X Administrasi Perkantoran

Jumlah Siswa per Kelas

Jumlah Alokasi Sampel

SMK Pasundan 1 Kota Bandung

X AP-1 43 16

X AP-2 41 15

X AP-3 41 15

X AP-4 42 15

Jumlah 167 61

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa jumlah sampel yang akan diambil di SMK Pasundan 1 Kota Bandung sebanyak 61. Dimana rata-rata penyebaran sampel pada tiap-tiap kelas di SMK Pasundan 1 Kota Bandung


(32)

sebanyak 15. Sedangkan untuk memilih satuan sampling yaitu dilakukan dengan cara undian yang hasilnya dapat dilihat pada tabel kerangka populasi berikut ini:

Tabel 3.6

Kerangka Populasi dan Sampel

KELAS NO NAMA SISWA NILAI UAS

X AP

-1

1 Adevia Nugraha 49

2 Anastasya Zalfa 60

3 Anggraeni 78

4 Angie Saputra 87

5 Anisa Zahira 32

6 Ari Pangestika Fitriani 84

7 Astrid Wynne Y 46

8 Ayura Wandira 82

9 Dewi Indriani 68

10 Eka Merdekawati 47

11 Feny Arnas 64

12 Firda Aulia 60

13 Ghea Monica Desidera 88

14 Hani Rahayu 75

15 Insani Zulfa Hayati 70 16 Intan Arfi Nur Djamilah 82

17 Intan Oktapiani 80

18 Ira Fitriani 74

19 Isnawati 85

20 Merry Handayani 83

21 Mutia Nabila 70

22 Muzia Hastari 62

23 Negrita Tika Sari 84

24 Nenden 99

25 Neng Rina 35

26 Neni Hadiyanti 78

27 Nopi riyani 69

28 Penti Isnaeni 61

29 Priska Yuniarti 64

30 Putri Ayu delia 38

31 Putri Natalia 37

32 Putri Rahmawati 80

33 Rhafitri 71

34 Ridha Safitri 51

35 Risna Ilaswati 73

36 Seni Setiani Wulandari 91

37 Sri Harni 78

38 Sri Nurlita Wulandari 86


(33)

42 Tiara Ayulia 38 43 Virginia Jaelana Putri 87

X AP

-2

44 Ami Desiani 80

45 Atrinawati 90

46 Cintami Ashri 94

47 Citra Wahyuni 60

48 Devia Ayu H 87

49 Dini Nuraeni 52

50 Fikri Fauziyyah 81

51 Fitri Febriyani 71

52 Hana Fatimay 96

53 Hanifah Nurfitriani 91

54 Hanna Pratiwi 49

55 Ida Parwati 46

56 Ikeu Herlina 38

57 Intan Sefia R 85

58 Kania Belani 87

59 Laras Kartika S 59

60 Leni Nurhayati 51

61 Lola silvia 66

62 Melina Agustina 61

63 Mira Ulfi 85

64 Nadifa Agustina 77

65 Novi Rosmayanti 66

66 Puti Nabilla A. S 46

67 Putri Puspita 49

68 Ratu Gina 78

69 Rere Novianingsih s 63

70 Risma Septania 65

71 Ristiani Purnama 51

72 Shany Aprilianty H 82

73 Sindi Eka Purwati 83

74 Siti Rismayasari 65

75 Siti Utari Nur Permani 54

76 Sri Afny Pujarama 87

77 Tita 85

78 Titin Nuraeni 49

79 Tri Octaviani 53

80 Tri Yulianti 56

81 Ulfa Amaliya Dewi 61

82 Yolanti Lestaria 48

83 Yosye Septyane Fitri N 61 84 Zhakia Nurfaris Fahdu 84

X AP

-3

85 Agustina Susanti 64

86 Annisa Nurrokhmah 36

87 Dede Lestiana 68

88 Desi Rahmawati 91

89 Dheas Desyani 79

90 Dian Sri Nurhayati 88


(34)

93 Eka Wahyu Nurlaili 47

94 Elis Rohayati 91

95 Firda Auliawati Nuraieni 91

96 Fitria Anggraeni 35

97 Ghina Putri Nur Hanifah 72

98 Gita Febby Permata 51

99 Inri Rahmawati 50

100 Jessyca Marta Rosalina 78 101 Karina Puji Lestari 47

102 Lestari 62

103 Lidia Sinta Windi 77

104 Linda Yulianti 78

105 Mia Farwaty 34

106 Nadiya Herdiana 85

107 Nanda Rahayu 66

108 Noprianti 95

109 Nova Ulfah Syapei 73

110 Nur Rizkie Budiani 73

111 Puput Sobaryah Febryani 78 112 Rany Afrilianingsih 76

113 Reni Juwita 48

114 Riyanti Angka Wijaya 64

115 Rizka Nur Aisyah 68

116 Serly Anggita Putri 92

117 Silva Selviana 60

118 Siti Halimah 83

119 Sufika Anggraeni Aprilia 76 120 Wida Oktaviani Muchtar 85

121 Wulan Purnamasari 77

122 Yanti Suciyanti 79

123 Yati Maryati 97

124 Yuli Siti B 65

125 Yuliyani

X AP

-4

126 Ajeng Anjani Nur Ihsan 54

127 Alyanti Indriyani 83

128 Amelia Oktaviani 84

129 Ana Bella Kurniato 90

130 Anita Permatasari 85

131 Asri Oktarisanti 66

132 Dea Reina Yusela 65

133 Dean Haryani 43

134 Desi Nurlaeli 82

135 Desintha Nur Febrianita 91 136 Dyas Ajeng Nurul Aqni 80

137 Eli Herlina 52

138 Elsa Susilawati 49

139 Fany Ayu Lestari 87

140 Fitri Nuryani 35


(35)

144 Lidya Nur Fajriyati 75 145 Mayang Yulia Yunika Sari P 65 146 Mega Ambarini Rahayu 59

147 Mega Puspita W 46

148 Nati Hasanah 68

149 Nopi Nurjanah 85

150 Nuri Nuryani 70

151 Nurul Syarifiyah 92

152 Poppy Nayna Andriani 70

153 Redhita Annesya 76

154 Resti Febriani 49

155 Rima Khairani 56

156 Rima Mawarni 71

157 Sekar Oktaviani 67

158 Sella Rusmilani 80

159 Siska Amelia 52

160 Siti Herdianti 64

161 Suci Risdayanti 90

162 Syerna Kerren 76

163 Tanti Hendayani 71

164 Thalita Anggia 38

165 Vera Vernanda 53

166 Wiwit Nofiani 35

167 Yuni Nuraeni 86

3.5.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan sebuah penelitian, diperlukan instrumen atau alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data sehingga data yang diperoleh lebih akurat. Oleh karena itu, perlu dipilih suatu teknik pengumpulan data yang tepat, yang sesuai dengan karakteristik dari satuan pengamatan yang akan diungkap atau diketahui.

Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:


(36)

Kuesioner atau yang juga dikenal sebagai angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden.

Dalam menyusun alat pengumpulan data (angket) penulis berpedoman pada variabel-variabel penelitian yang terkait. Sehubungan dengan masalah yang sedang diteliti cara pengumpulan data primer ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner (angket) kepada responden yaitu Seluruh siswa kelas X program keahlian administrasi perkantoran pada SMK Pasundan 1 Kota Bandung yang menjadi populasi penelitian. Instrumen berupa angket ini meliputi instrumen tentang sistem manajemen kelas (X) dan Motivasi Belajar (Y).

Skala penilaian jawaban angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala lima kategori model Likert, tiap alternatif diberi jawaban skor yang terentang dari 1 – 5. Ukuran sikap yang digunakan dalam kuesioner ini adalah Selalu, Sangat sering, Sering, Kadang-kadang, dan Tidak pernah.

Tabel 3.7 Skala Likert

Pilihan Jawaban Bobot nilai

Sangat setuju/selalu/sangat positif 5

Setuju/sering/positif 4

Ragu-ragu/kadang-kadang/netral/tidak tahu

3 Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif 2 Sangat tidak setuju/tidak pernah/negatif 1


(37)

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek peneliti. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 231) mengemukakan bahwa studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data baik dari buku, karya ilmiah, bahan-bahan laporan, raport dan media cetak lainnya yang berhubungan dengan konsep dan pembahasan yang diteliti.

3.5.4 Uji Validitas dan Realibilitas Alat Pengumpul Data a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kebenaran suatu instrumen. Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 144-145)

mengemukakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah”.

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin dalam bukunya yang berjudul Desain Penelitian Kuantitatif (2010: 117) mengemukakan 8 langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian diantaranya sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.


(38)

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

Tabel 3.8

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas No

Responden

Nomor Item Instrumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 3

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir atau item angket dari skor-skor yang diperoleh. Berikut ini rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson:

Keterangan :

r

xy = Koefisien bulir validitas yang dianalisis

N = Banyaknya responden

X = Skor responden untuk item pernyataan

∑X = Jumlah skor pertama

∑Y = Jumlah skor kedua

∑XY = Jumlah hasil perkalian skor pertama dan kedua

∑X2

= Jumlah hasil kuadrat skor pertama

∑Y2

= Jumlah hasil kuadrat skor kedua

7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2 8. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai rhitung dan nilai

rtabel. kriterianya jika nilai rhitung lebih besar (>) dari nilai rtabel, maka item instrumen dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan yaitu dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi


(39)

dipercaya. Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat akurat. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.

Rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian

ini adalah Koefisien Alfa (α) dari Cronbach dalam Suharsimi Arikunto (2002:

171), yaitu;

Keterangan:

r

11 = Reliabilitas

k

= Banyaknya bulir pertanyaan

∑ σ

i2 = Jumlah varians bulir

σ

t 2

= Varians total

Menurut Uep Tatang S dan Sambas Ali M (2010: 124) mengungkapkan langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa


(40)

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

Tabel 3.9

Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Reliabilitas No

Responden

Nomor Item Instrumen

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 2 3

5. Memberikan atau menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. Untuk menghitung nilai varians dan varians total maka digunakan rumus sebagai berikut:

7. Menghitung nilai koefisien alfa.

8. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n – 2. 9. Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai rhitung dan nilai rtabel. Kriterianya jika nilai rhitung lebih besar (>) dari nilai rtabel, maka instrumen dinyatakan reliabel.

3.5.5 Teknik Analisis Data

Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Dengan demikian teknik analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah semua data dari responden terkumpul.


(41)

Teknik analisis data merupakan langkah yang digunakan guna menjawab rumusan masalah dalam penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam menjawab rumusan masalah no. 1 dan 2 adalah teknik analisis deskriptif. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah no. 3, 4, dan 5 digunakan teknik analisis regresi sederhana.

Berkaitan dengan analisis regresi setidaknya ada empat langkah kegiatan yang dapat dilaksanakan (Sambas Ali Muhidin, 2010: 104), diantaranya: (a) Mengadakan estimasi terhadap parameter berdasarkan data empiris; (b) Menguji berapa besar variasi variabel dependen dapat diterangkan oleh variasi variabel independen; (c) Menguji apakah estimasi parameter tersebut signifikan atau tidak; (d) Melihat apakah tanda dan magnitude dari estimasi parameter cocok dengan teori.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model analisis regresi sederhana yaitu

, dimana Ŷ adalah variabel tak bebas (terikat), adalah variabel bebas, adalah penduga bagi intersap (α), adalah penduga bagi koefisien regresi ( ), dan adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel.

Mengingat pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyaratkan data sekurang-kurangnya di ukur dengan menggunakan skala interval, maka terlebih dahulu data skala ordinal yang telah terkumpul harus ditransformasikan ke dalam data interval. Oleh karena itu, data ordinal hasil pengukuran harus terlebih dahulu dinaikan menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI).


(42)

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu

program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel. 2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog

Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ ) Input Label in first

now.

6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5. 7. Masih pada Option, check list (√ ) Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan

disel mana. Lalu klik “OK”.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis regresi yang sebelumnya telah dijelaskan. Dengan demikian, perlu dilakukan uji asumsi normalitas, homogenitas, dan linieritas sebagai syarat dilakukannya uji parametrik.

1) Uji Asumsi Normalitas

Ide dasar dilakukannya pengujian normalitas adalah untuk mengetahui apakah suatu distribusi data normal atau tidak. Suatu data yang normal biasanya dimiliki oleh jenis data yang bersifat numerik, yaitu interval dan ratio.


(43)

Berdasarkan hal tersebut maka pengujian normalitas perlu dilakukan jika data yang dikumpulkan berasal data kategori (Sambas Ali M, 2010: 93).

Dalam penelitian ini penguji melakukan pengujian normalitas dengan menggunkan uji Liliefors (Sambas Ali M, 2010: 93). Kelebihan dari Liliefors test adalah penggunaan/perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat (power full) sekalipun dengan ukuran sampel kecil (Harun Al Rasyid, 2005).

Adapun langkah-langkah dalam proses pengujian Liliefors test adalah sebagai berikut:

1) Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data.

2) Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3) Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4) Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn(xi) = fki : n

5) Hitung nilai z untuk mengetahui theoretical proportion pada tabel z. Nilai z. Formula,

Dimana:

dan

6) Menghitung theoretical proportion.Theoritical Proportion (tabel z): Proporsi Kumulatif Luas Kurva Normal Baku.


(44)

8) Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D >D(n,α).

2) Uji Asumsi Homogenitas

Uji asumsi homogenitas ini bertujuan untuk kepentingan akurasi data dan keterpercayaan terhadap hasil penelitian. Dimana pengujian homegenitas varians ini digunakan untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabelnya memiliki varians yang homogen.

Uji statistika yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Burlett. Kriteria yang digunakan dalam uji Burlett ini adalah apabila nilai hitung > nilai tabel , maka H0 menyatakan varians skornya homogenya ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung diperoleh dengan rumus:

(Sambas Ali Muhidin, 2010: 96)

Keterangan:

Si2 = Varians tiap kelompok data

dbi = n – 1 = Derajat kebebasan tiap kelompok B = Nilai Burlett =

(Log S

2gab

) (∑db

i

)

S2gab = Varians gabungan =

S

2

gab

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians ini menurut Sambas Ali M (2010: 97) adalah sebagai berikut:


(45)

1) Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2) Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3.10

Model Tabel Uji Bartlett

Sampel Db = n – 1 Si2 Log Si2 Db. Log Si2 Db. Si2 1

2 3

3) Menghitung varians gabungan.

4) Menghitung log dari varians gabungan. 5) Menghitung nilai Burlett.

6) Menghitung nilai X2.

7) Menentukan nilai dan titik kritis. 8) Membuat kesimpulan.

3) Uji Asumsi Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji asumsi linieritasdalam penelitian ini dilakukan dengan uji linieritas regresi. Adapun langkah-langkah dalam uji linieritas regresi ini menurut Sambas Ali Muhidin (2010: 99-100) adalah sebagai berikut:

1) Menyusun tabel kelompok data variabel x dan variabel y. 2) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg (a)) dengan rumus:

3) Menghitung jumlah kuadrat regresi | ( | ) , dengan rumus: | ( )

4) Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a)) dengan rumus:


(46)

6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg (a)) dengan rumus:

7) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res) dengan rumus:

8) Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus: ∑ {∑ }

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9) Mengitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

10) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

11) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

12) Mencari nilai uji F dengan rumus:

13) Menentukan kriteria pengukuran: Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.

14) Mencari nilai F tabel pada taraf signifikan 95% atau α = 5% menggunakan rumus: Ftabel = F (1-α)(db TC, db E) dimana db TC = k – 2 dan db E = n – k 15) Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat

kesimpulan.

3.5.6 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Pengujian hipotesis ini berguna untuk menganalisis data yang sesuai dengan permasalahan penelitian. Adapun langkah-langkah pengujian


(47)

hipotesis dapat dilakukan menurut Sambas Ali Muhidin (2010: 43) adalah sebagai berikut:

1) Nyatakan hipotesis statistik (H0 dan H1) yang sesuai dengan hipotesis penelitian yang diajukan.

a. : Tidak ada pengaruh sistem manajemen kelas terhadap motivasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

: Ada pengaruh variabel sistem manajemen kelas terhadap motivasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

b. : Tidak ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

: Ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

2) Menentukan taraf kebermaknaan/nyata α (level of significance α). 3) Gunakan statistik uji yang tepat.

4) Tentukan titik kritis dan daerah kritis (daerah penolakan) H0.

5) Hitung nilai statistik uji jatuh di daerah penerimaan atau daerah penolakan.


(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis di SMK Pasundan 1 Kota Bandung yang berjudul pengaruh manajemen kelas terhadap motivasi belajar siswa dan implikasinya terhadap prestasi belajar siswa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Sistem manajemen kelas di SMK Pasundan 1 Kota Bandung dinilai masuk ke dalam kategori efektif. Dari hasil pengolahan data yang penulis lakukan di SMK Pasundan 1 Kota Bandung, didapat bahwa sistem manajemen kelas yang terdiri dari delapan indikator, yaitu (1) Siswa yang belajar; (2) Guru yang memimpin; (3) Program intruksional; (4) Perlengkapan dan peralatan; (5) Hasil yang dicapai; (6) Tujuan yang hendak dicapai; (7) Proses pengelolaan kelas; (8) Kegiatan belajar yang berlangsung dalam proses pengelolaan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan skor rata-rata sebesar 3,82 dapat diketahui bahwa sistem manajemen kelas di SMK Pasundan 1 Kota Bandung berada pada kategori efektif.

b. Motivasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung dinilai masuk ke dalam kategori tinggi. Dari hasil pengolahan data yang penulis lakukan di SMK Pasundan 1 Kota Bandung, didapat bahwa motivasi belajar siswa yang terdiri dari delapan indikator, yaitu (1) Durasi belajar; (2) Frekuensi belajar; (3) Persistensi pada kegiatan belajar; (4) Devosi dan pengorbanan; (5)


(49)

aspirasi; (7) Tingkat kualifikasi prestasi; (8) Arah sikap terhadap sasaran kegiatan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan skor rata-rata sebesar 3,79 dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung berada pada kategori tinggi.

c. Prestasi belajar siswa pada penelitian ini yang terlihat dari segi hasil belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung ini, dinilai masih masuk ke dalam kategori rendah. Hasil pengolahan data untuk prestasi belajar siswa yang diukur melalui hasil belajar siswa yaitu nilai rata-rata UAS kelas X pada mata diklat produktif membuat dokumen masih berada pada kategori rendah, hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata UAS yang diperoleh siswa yaitu sebesar 66,70. Artinya prestasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung belum optimal sehingga perlu ditingkatkan.

d. Berdasarkan hasil analisis yang penulis lakukan, dapat diketahui bahwa sistem manajemen kelas mempunyai pengaruh sebesar 74,82% terhadap motivasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

e. Berdasarkan hasil analisis yang penulis lakukan, dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa mempunyai pengaruh sebesar 16,25% terhadap prestasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.


(50)

5.2Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, serta melihat hasil penelitian ini, maka saran yang dapat dikemukakan mengenai manajemen kelas dan motivasi belajar siswa serta prestasi belajar siswa sebagai berikut:

a. Indikator kegiatan belajar yang berlangsung dalam proses pengelolaan merupakan indikator dengan skor rata-rata paling rendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Rendahnya skor rata-rata pada indikator ini, perlu mendapat perhatian terutama dari guru, karena guru berhubungan langsung dengan segala kegiatan belajar yang berlangsung dalam proses pengelolaan sehingga guru perlu memiliki keterampilan lebih dalam memanajemen kelas. b. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagaimana manajemen kelas dan

motivasi belajar siswa serta prestasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung sehingga dengan hasil penelitian ini, diharapkan guru dapat meningkatkan keterampilannya dalam memanajemen kelas agar dapat menimbulkan motivasi belajar siswa yang berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa di kelas.

c. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa manajemen kelas berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dan berdampak pada prestasi belajar siswa. Jika efektifitas manajemen kelas yang dilaksanakan rendah maka motivasi belajar siswa pun akan rendah sehingga berdampak pada penurunan prestasi belajar siswa begitu juga sebaliknya.

d. Untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah sekolah sebagai tempat penelitian sehingga jawaban yang akan diterima lebih akurat lagi.


(51)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku Teks:

Al-Rasyid, Harun. 1994. Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung: Universitas Padjadjaran

Arikunto, Suharsimi. 1992. Manajemen Kelas dan Siswa. Jakarta: CV. Rajawali Bahri, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta Hamalik, Oemar. 1980. Sistem Manajemen Kelas. Bandung: Pustaka Martiana M. Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Muhidin, Sambas Ali dan Uep Tatang S. 2011. Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama

Muhidin, Sambas Ali. 2010. Statistika 1: Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama

---. 2010. Statistika 2: Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama

Nasir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Cet. 3. Jakarta: Ghalia indonesia Nurkancana, Wayan, dan Sunarta, P.P.N. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya:

Usaha Nasional

Rohani, Ahmad. 2004. Manajemen Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sagala, Saiful. 2010. Konsep dan Makna pembelajaran. Jakarta: CV. Alfabeta


(52)

Setiawan, Conny dkk. 1985. Manajemen Kelas. Jakarta: Gramedia

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta

Sujana, Nana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian pendidikan. Bandung: Sinar baru

Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Syamsuddin, Abin. 2007. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Tim Dosen Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI. 2010. Pedoman Operasiomal Penyusunan dan Pembimbingan Skripsi. Bandung: CV. Karya Adika Utama

Umar Tirtarahardja dan La Sulo. 1994. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Depdikbud

Undang-Undang No 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Citra Umbara

Uno B. Hamzah. 2010. Teori motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

Yamin, Martinis dan Maisah. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas. Jakarta: GP Press.


(53)

Sumber Skripsi:

Komalasari, Dewi. 2010. Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa: Studi Kasus Pada Mata Diklat Produktif Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Bandung. Skripsi S1 Universitas Pendidikan Indonesia. UPI Bandung: tidak diterbitkan

Jatnika, Fitri Wati. 2012. Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMKN 1 Bandung. Skripsi S1 Universitas Pendidikan Indonesia. UPI Bandung: tidak diterbitkan

Sumber berupa Internet:

Majid, Abdul. 2008. Manajemen Kelas, [Online] Tersedia: http://santridaruz.blogspot.com/2008/05/manajemen-kelas.html[9 Januari 2013, Pukul: 10:12 WIB]

Mind, Azhar. 2012. Kualitas Pendidikan Indonesia Ranking 69 Tingkat Dunia, [Online] Tersedia: http://azharmind.blogspot.com/2012/02/kualitas-pendidikan-indonesia-ranking.html [9 Januari 2013, Pukul: 10:00]

Yulyana, Windha. 2012. Manajemen Kelas Berperan dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa, [Online] Tersedia: http://manajpendidikan.wordpress.com/2012/06/06/manajemen-kelas-berperan-dalam-meningkatkan-prestasi-belajar-siswa/ [22 januari 2013, Pukul: 16:55 WIB]

Zone, DM. 2011. Indikator Prestasi Belajar, [Online] Tersedia: http://pedoman-skripsi.blogspot.com/2011/08/indikator-prestasi-belajar.html [29 Januari 2013, Pukul: 14:30 WIB].


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis di SMK Pasundan 1 Kota Bandung yang berjudul pengaruh manajemen kelas terhadap motivasi belajar siswa dan implikasinya terhadap prestasi belajar siswa, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

a. Sistem manajemen kelas di SMK Pasundan 1 Kota Bandung dinilai masuk ke

dalam kategori efektif. Dari hasil pengolahan data yang penulis lakukan di SMK Pasundan 1 Kota Bandung, didapat bahwa sistem manajemen kelas yang terdiri dari delapan indikator, yaitu (1) Siswa yang belajar; (2) Guru yang memimpin; (3) Program intruksional; (4) Perlengkapan dan peralatan; (5) Hasil yang dicapai; (6) Tujuan yang hendak dicapai; (7) Proses pengelolaan kelas; (8) Kegiatan belajar yang berlangsung dalam proses pengelolaan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan skor rata-rata sebesar 3,82 dapat diketahui bahwa sistem manajemen kelas di SMK Pasundan 1 Kota Bandung berada pada kategori efektif.

b. Motivasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung dinilai masuk ke dalam kategori tinggi. Dari hasil pengolahan data yang penulis lakukan di SMK Pasundan 1 Kota Bandung, didapat bahwa motivasi belajar siswa yang terdiri dari delapan indikator, yaitu (1) Durasi belajar; (2) Frekuensi belajar; (3) Persistensi pada kegiatan belajar; (4) Devosi dan pengorbanan; (5)


(2)

aspirasi; (7) Tingkat kualifikasi prestasi; (8) Arah sikap terhadap sasaran kegiatan. Berdasarkan hasil perhitungan dengan skor rata-rata sebesar 3,79 dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung berada pada kategori tinggi.

c. Prestasi belajar siswa pada penelitian ini yang terlihat dari segi hasil belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung ini, dinilai masih masuk ke dalam kategori rendah. Hasil pengolahan data untuk prestasi belajar siswa yang diukur melalui hasil belajar siswa yaitu nilai rata-rata UAS kelas X pada mata diklat produktif membuat dokumen masih berada pada kategori rendah, hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata UAS yang diperoleh siswa yaitu sebesar 66,70. Artinya prestasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung belum optimal sehingga perlu ditingkatkan.

d. Berdasarkan hasil analisis yang penulis lakukan, dapat diketahui bahwa sistem manajemen kelas mempunyai pengaruh sebesar 74,82% terhadap motivasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

e. Berdasarkan hasil analisis yang penulis lakukan, dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa mempunyai pengaruh sebesar 16,25% terhadap prestasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.


(3)

169

5.2Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, serta melihat hasil penelitian ini, maka saran yang dapat dikemukakan mengenai manajemen kelas dan motivasi belajar siswa serta prestasi belajar siswa sebagai berikut:

a. Indikator kegiatan belajar yang berlangsung dalam proses pengelolaan merupakan indikator dengan skor rata-rata paling rendah dibandingkan dengan indikator lainnya. Rendahnya skor rata-rata pada indikator ini, perlu mendapat perhatian terutama dari guru, karena guru berhubungan langsung dengan segala kegiatan belajar yang berlangsung dalam proses pengelolaan sehingga guru perlu memiliki keterampilan lebih dalam memanajemen kelas. b. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagaimana manajemen kelas dan

motivasi belajar siswa serta prestasi belajar siswa di SMK Pasundan 1 Kota Bandung sehingga dengan hasil penelitian ini, diharapkan guru dapat meningkatkan keterampilannya dalam memanajemen kelas agar dapat menimbulkan motivasi belajar siswa yang berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa di kelas.

c. Hasil penelitian ini juga menyatakan bahwa manajemen kelas berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dan berdampak pada prestasi belajar siswa. Jika efektifitas manajemen kelas yang dilaksanakan rendah maka motivasi belajar siswa pun akan rendah sehingga berdampak pada penurunan prestasi belajar siswa begitu juga sebaliknya.

d. Untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan jumlah sekolah sebagai tempat penelitian sehingga jawaban yang akan diterima lebih akurat lagi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku Teks:

Al-Rasyid, Harun. 1994. Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Bandung: Universitas Padjadjaran

Arikunto, Suharsimi. 1992. Manajemen Kelas dan Siswa. Jakarta: CV. Rajawali

Bahri, Syaiful. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 1980. Sistem Manajemen Kelas. Bandung: Pustaka Martiana

M. Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Muhidin, Sambas Ali dan Uep Tatang S. 2011. Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama

Muhidin, Sambas Ali. 2010. Statistika 1: Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama

---. 2010. Statistika 2: Pengantar Untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama

Nasir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Cet. 3. Jakarta: Ghalia indonesia

Nurkancana, Wayan, dan Sunarta, P.P.N. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional


(5)

99

Setiawan, Conny dkk. 1985. Manajemen Kelas. Jakarta: Gramedia

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta

Sujana, Nana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian pendidikan. Bandung: Sinar baru

Surya, Mohammad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Syamsuddin, Abin. 2007. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Tim Dosen Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI. 2010. Pedoman

Operasiomal Penyusunan dan Pembimbingan Skripsi. Bandung: CV.

Karya Adika Utama

Umar Tirtarahardja dan La Sulo. 1994. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Depdikbud

Undang-Undang No 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Bandung: Citra Umbara

Uno B. Hamzah. 2010. Teori motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang

pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Winkel, W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi

Yamin, Martinis dan Maisah. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas. Jakarta: GP Press.


(6)

Sumber Skripsi:

Komalasari, Dewi. 2010. Pengaruh Manajemen Kelas Terhadap Motivasi Belajar

Siswa: Studi Kasus Pada Mata Diklat Produktif Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Bandung. Skripsi S1

Universitas Pendidikan Indonesia. UPI Bandung: tidak diterbitkan

Jatnika, Fitri Wati. 2012. Pengaruh Kompetensi Pedagogik dan Kompetensi

Profesional Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran di SMKN 1 Bandung.

Skripsi S1 Universitas Pendidikan Indonesia. UPI Bandung: tidak diterbitkan

Sumber berupa Internet:

Majid, Abdul. 2008. Manajemen Kelas, [Online] Tersedia:

http://santridaruz.blogspot.com/2008/05/manajemen-kelas.html[9 Januari 2013, Pukul: 10:12 WIB]

Mind, Azhar. 2012. Kualitas Pendidikan Indonesia Ranking 69 Tingkat Dunia,

[Online] Tersedia:

http://azharmind.blogspot.com/2012/02/kualitas-pendidikan-indonesia-ranking.html [9 Januari 2013, Pukul: 10:00]

Yulyana, Windha. 2012. Manajemen Kelas Berperan dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa, [Online] Tersedia:

http://manajpendidikan.wordpress.com/2012/06/06/manajemen-kelas-berperan-dalam-meningkatkan-prestasi-belajar-siswa/ [22 januari 2013, Pukul: 16:55 WIB]

Zone, DM. 2011. Indikator Prestasi Belajar, [Online] Tersedia: http://pedoman-skripsi.blogspot.com/2011/08/indikator-prestasi-belajar.html [29 Januari 2013, Pukul: 14:30 WIB].


Dokumen yang terkait

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI : Survey Pada Siswa Kelas X Akuntansi Smk Pasundan 1 Kota Bandung.

0 4 44

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANJARAN.

0 3 30

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI DI SMK PASUNDAN 1 KOTA BANDUNG.

0 3 39

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 0 57

PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN DI KELAS XI SMK PASUNDAN 1 BANDUNG.

1 12 55

PENGARUH TINGKAT INTELEGENSI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA PASUNDAN 8 BANDUNG.

0 0 52

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI 6 BANDUNG.

0 0 45

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MATA PELAJARAN MEMBUAT DOKUMEN SMK PASUNDAN 1 CIMAHI - repository UPI S PKR 1203696 Title

0 0 4