MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS VI SDN PURWARAJA 5 DALAM BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL ROLE PLAYING.

(1)

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS VI SDN PURWARAJA 5 DALAM BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL ROLE PLAYING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh Septi Satrialih

NIM 0903773

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SERANG


(2)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS VI SDN PURWARAJA 5 DALAM BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL ROLE PLAYING yang merupakan hasil dari penelitian tindakan kelas di kelas VI SDN Purwaraja 5 ini sepenuhnya hasil karya saya sendiri dan saya juga tidak melakukan pengutipan atau plagiat yang tidak sesuai dengan etika keilmuan dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan dalam hasil karya saya ini.

Serang, Mei 2013 Yang menyatakan

Septi Satrialih NIM 0903773


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

oleh

Septi Satrialih NIM 0903773

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS VI SDN PURWARAJA 5 DALAM BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL ROLE PLAYING

Disetujui dan disahkan oleh Pembimbing II,

Deni Wardana, M.Pd NIP 198105132005011003

Pembimbing I,

Drs. H. Widjojoko, M.Pd NIP 195911191983031002

Disetujui

Ketua Program Studi SI PGSD UPI Kampus Serang


(4)

(5)

ABSTRAK

Septi Satrialih (0903773), “Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam Bermain Drama dengan Model Role Playing.”

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam bermain drama yang disebabkan oleh faktor yang datang dari siswa maupun guru pada setiap pembelajaran berlangsung, faktor yang berasal dari siswa adalah kurangnya kemampuan siswa dalam memperhatikan intonasi, ekspresi dan penokohan secara baik sehingga siswa tidak percaya diri dan malu untuk maju ke depan sedangkan faktor yang berasal dari guru adalah guru tidak berani mencoba menggunakan model belajar Role Playing. Tujuan penelitian ini untuk mengatasi kesulitan siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama dengan model Role Playing karena model ini sangat cocok pada kemampuan bermain drama agar siswa dapat memecahkan masalah tersebut, Role Playing adalah model belajar guru dengan memberikan tugas kepada siswa untuk mendramatisasikan suatu situasi sosial yang didesain secara sengaja dimana siswa memperagakan karakter-karakter dan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ada dalam cerita yang mengandung suatu masalah agar siswa dapat memecahkan masalah tersebut. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan kreatifitasnya melalui bermain drama memerankan tokoh sesorang yang ditentukan oleh guru dengan memberikan gambaran permasalahan mengenai intonasi, ekpresi dan penokohan yang baik. Metode dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena penelitian ini dilaksanakan di kelas untuk mengetahui kesulitan siswa dalam bermain drama yang dilakukan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas dengan tindakan supaya hasil belajar siswa meningkat. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 yang berjumlah 24 siswa. Perolehan hasil pembelajaran pada siklus I jumlah nilai 1395 dengan rata-rata 58,1 dan pada siklus II jumlah nilai 1585 dengan nilai rata-rata 66,0. Hasil yang diperoleh pada siklus II lebih tinggi dibanding dengan siklus I yang menunjukkan peningkatan pada kemampuan siswa dalam bermain drama dengan memperhatikan intonasi, ekspresi dan penokohan secara baik. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan model Role Playing ini dapat mengatasi kesulitan siswa kelas VI dalam bermain drama dengan mencapai nilai KKM. Penelitian ini direkomendasikan kepada kepala sekolah diharapkan dapat dikembangkan dan terus dilaksanakan guru dengan pembinaan sekolah, dan guru sebaiknya memiliki inovasi dan kompetensi dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.


(6)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmannirrohiim

Alhamdulillahirobbil’alamin sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wataa’ala sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan sebagian dari syarat untuk menempuh ujian sarjana pendidikan pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar di UPI Kampus Serang dengan lancar, peneliti mengangkat judul “MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS VI SDN

PURWARAJA 5 DALAM BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL ROLE

PLAYING”.

Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk menempuh Gelar Sarjana Pendikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Kampus Serang.

Dengan tulus dan kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak atas bimbingan dan dorongan serta bantuannya pada skripsi yang telah penulis susun.

Terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd selaku rector Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. H. M. Abdul Somad, M.Pd selaku direktur UPI Kampus Serang yang telah memberikan nasehat sehingga terciptanya skripsi ini.

3. Bapak Drs. H. Efendi Zulkifly, M.Pd selaku sekertaris UPI Kampus Serang yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Ajo Sutarjo, M.Pd selaku ketua program studi SI PGSD yang telah memberikan arahan dalam terciptanya skripsi ini.

5. Bapak Drs. H. Widjojoko, M.Pd selaku pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran sehingga terciptanya skripsi ini.

6. Bapak Deni Wardana, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran sehingga terciptanya skripsi ini.


(7)

7. Bapak dan Ibu dosen dan seluruh staf karyawan UPI Kampus Serang yang telah memberikan banyak ilmu dan bimbingannya.

8. Bapak Ade Wawan Kusmawan, S.Pd,SD selaku kepala SDN Purwaraja 5 yang telah membantu dan bekerjasama pada pelaksanaan penelitian.

9. Ibu Siti Eriyahwati, S.Pd,SD selaku guru kelas VI serta seluruh guru-guru SDN Purwaraja 5 yang telah membantu dan bekerjasama pada pelaksanaan penelitian.

10.Bapak Entis Sutisna dan ibu Sursiah selaku kedua orang tua yang telah memberikan do’a dan dukungan moril serta materil sehingga skripsi ini berjalan dengan lancar.

11.Eki Sopiyan dan Salsa Saadatur’rizqiah selaku adik kandung yang selalu

memberikan semangat dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

12.Mohamad Deden, Iis Istibsyaroh, Intan Nahlah, Vina Apriani, Ifatul Khotimah, Dwi Fauziah, Awaliyah Safitri, Siti Wakoyah, Yeni Oktaviani, Ani Atuddiniati, Tatu Agustiani, Dewi Afrianti selaku sahabat sejati dan sehati yang selalu ada saat suka maupun duka dan selalu memberikan motivasi tiada henti sehingga terciptanya skripsi ini.

13.Teman-teman seperjuangan khususnya kelas Bahasa Indonesia yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh lebih sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’alaa. Maka dari itu penulis dengan sangat terbuka dan mengaharap kritik dan sarannya untuk membangun pengetahuan dimasa mendatang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi penulis selanjutnya.


(8)

Peneliti DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penelitia 6

D. Manfaat Hasil Penelitian 6

E. Definisi Istilah 7

BAB II BERMAIN DRAMA, MODEL ROLE PLAYING DAN PENGAJARAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL ROLE

PLAYING 9

A. Bermain Drama 9

B. Model Role Playing 11

C. Pengajaran Bermain Drama dengan Model Role Playing 16

BAB III METODOLOGI PENILITIAN 17

A. Pendekatan Penelitian 17

B. Metode Penelitian 17

C. Teknik Penelitian 18

D. Instrumen Penelitian 20

E. Latar Penelitian 20

F. Subjek Penelitian 21

G. Langkah-langkah Penelitian 21

BAB IV DATA TEMUAN DAN ANALISIS DATA TEMUAN 22


(9)

1. Pra Siklus 22

2. Siklus I 22

3. Siklus II 28

B. Analisis Data Temuan 34

1. Siklus I 34

2. Siklus II 36

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 39

A. Simpulan 39

B. Rekomendasi 41

BIBLIOGRAPHY LAMPIRAN


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diperlukan keharusan untuk menemukan masalah yang nyata. Pencarian masalah tersebut diawali dengan peneliti melakukan observasi partisipan untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang dimaksud.

Observasi partisipan yang penulis lakukan dengan melihat langsung terhadap pembelajaran bermain drama di kelas VI SDN Purwaraja 5 pada hari Senin, 18 Februari 2013. Peneliti melakukan pengamatan langsung pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang menghasilkan data sebagai berikut. Pada awal pembelajaran siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran seperti biasanya, namun pada menit ke-12 semangat siswa berkurang mulai menurun ketika guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam bermain drama, ada 2 orang siswa mampu menjawab namun jawabannya masih belum tepat, sementara siswa yang lain sama sekali tidak mampu menjawab. Pada menit ke-17 ada 3 siswa yang keluar masuk ruangan kelas secara bergantian dengan alasan pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil, ada juga siswa yang bercanda dan mengobrol sehingga suasana menjadi tidak kondusif dengan tidak memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Ketika ibu Wawat


(11)

2

sebagai guru kelas VI memberikan gambaran permasalahan dengan bantuan berupa lembar teks drama kepada siswa yang sebelumnya telah dibagi kelompok, guru menekankan siswa untuk memahami gambaran masalah tersebut mengenai intonasi, ekspresi dan penokohan sesuai dengan peran masing-masing dengan waktu 10 menit, setelah itu kelompok yang telah dibuat bermain drama di depan kelas secara bergantian sesuai dengan perannya masing-masing, namun pada saat bermain drama siswa masih terlihat kurang aktif karena lupa dengan jalan cerita dan juga belum memahami gambaran masalah yang guru jelaskan sementara siswa yang lain masih terfokus dengan membaca dialog menggunakan teks drama. Faktanya bahwa ditemukan masalah pada kelas VI SDN Purwaraja 5 mengenai kesulitan siswa dalam bermain drama.

Setelah peneliti melakukan observasi partisipan, peneliti melanjutkan wawancara mendalam dengan guru kelas VI SDN Purwaraja 5, wawancara mendalam yang penulis lakukan terhadap ibu Wawat sebagai guru kelas VI SDN Purwaraja 5 pada hari Senin, 18 Februari 2013 mengenai masalah yang dialami oleh siswa, “Ibu mengeluh karena dalam proses belajar-mengajar berlangsung bahwa banyak kesulitan-kesulitan yang dialami siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Siswa sangat kesulitan dalam materi bermain drama, kesulitan yang siswa alami pada permasalah intonasi atau suara karena hampir semua siswa suaranya kecil, pada ekspresi juga tidak terlihat dan penokohannya tidak dipahami sehingga hampir semua siswa terfokus pada teks drama yang ibu berikan. Masalah tersebut disebabkan karena siswa tidak


(12)

3

percaya diri berbicara di depan kelas dan hampir semua siswa mempunyai rasa malu dalam mengekspresikan diri serta perasaan takut untuk berbicara di depan kelas.” Selain itu, peneliti juga melakukan penelitian wawancara terhadap siswa pada jam istirahat. Ketika peneliti bertanya pada beberapa siswa mengenai “Siapa saja yang nilainya bagus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam materi bermain drama?” kemudian siswa menjawab “Tatu, udoh dan Lia bu! Mereka berani setiap dipanggil oleh guru untuk berbicara di depan kelas, sedangkan siswa yang lain banyak yang malu karena takut” hal ini menunjukkan bahwa adanya kesulitan siswa dalam bermain drama.

Setelah melakukan observasi partisispan dan wawancara mendalam, peneliti juga melakukan analisis dokumen agar data yang ditemukan lebih kuat, analisis dokumen ini dilaksanakan pada hari Senin, 18 Februari 2013. Peneliti mendapatkan rekapan nilai siswa dari ibu Wawat pada tabel sebagai berikut.

Tabel 1.1

Lembar Hasil Pembelajaran

No. Nama Siswa

Nilai (Angka)

Nilai (Huruf)

1. Restu Nursamsiah 50 D

2. Siti Anisa 55 C

3. Ali Ma’sum Hidayat 50 D

4. Fikri Rahmaditi 45 D


(13)

4

6. Pidiyatna 45 D

7. Iren Noviani 55 C

8. Rimba Kharisma R. 45 D

9. Moh. Samsul H. 55 C

10. Siti Nur Mahfudoh 60 C

11. Fuad 55 C

12. Pai 50 D

13. Adiyani 60 C

14. Pahmi Muklis 50 D

15. Ardy Syaefudin 55 C

16. Anfi Arfiana 60 C

17. Moh. Syahrul M. 50 D

18. Tatu Rahmah 70 B

19. Moh. Deris R. 60 C

20. M. Hendrik H. 45 D

21. Dodi Riyanto 50 D

22. Altaufik Hidayat 55 C

23. Siti Rahmalia 60 C

24. Hesti Helianingsih 55 C

Jumlah 1285


(14)

5

Berdasarkan tabel 1.1 di atas terlihat nilai kemampuan siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama adalah 45 sebagai nilai terendah dan 70 sebagai nilai tertinggi dengan rata-rata 53,5 sehingga rata-rata tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan Indikator Pencapaian Hasil Belajar (IPHB). Karena pada SDN Purwaraja 5 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VI KKM 60,0. Maka dari itu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI SDN Purwaraja nilai rata-rata kelasnya lebih kecil dibandingkan dengan nilai KKM 53,5 < 60,0. Dapat dikatakan bahwa rata-rata kelas VI SDN Purwaraja 5 masih rendah dari nilai yang diharapkan.

Pembelajaran yang ideal untuk siswa sekolah dasar menurut Tarigan “Pengetahuan mengenai ilmu atau teori berbicara akan sangat bermanfaat dalam menunjang kemahiran serta keberhasilan seni atau praktek berbicara. Itulah sebabnya maka diperlukan pendidikan berbicara.” (Tarigan, 2008: 23). Kemampuan yang harus dimiliki siswa melatih dirinya untuk berbicara khususnya di depan kelas dalam bermain drama, untuk itu Komepetensi Dasar yang dibuat peneliti adalah menceritakan isi drama pendek yang disampaikan secara lisan dan untuk mencapai indikator siswa harus memperhatikan intonasi, ekspresi dan penokohan secara baik.

Berdasarkan kenyataan di atas terbukti bahwa kemampuan siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama belum mencapai sesuai KKM dan IPHB. Kenyataan ini membuat peneliti layak melakukan penelitian. Dengan demikian penulis mencoba untuk “Mengatasi Kesulitan Siswa Kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam Bermain Drama dengan Model Role Playing” Tahun


(15)

6

pelajaran 2012/2013 di Desa Purwaraja Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang. Model pembelajaran ini dipilih karena model ini cocok untuk diterapkan pada pembelajaran bermain drama di kelas VI SDN Purwaraja 5 sesuai dengan kesulitan siswa yang dialami.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kesulitan siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama dengan model Role Playing?

2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran bermain drama dengan model

Role Playing pada kelas VI SDN Purwaraja 5?

3. Bagaimana hasil pembelajaran bermain drama dengan model Role Playing pada kelas VI SDN Purwaraja 5?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui kesulitan siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama dengan model Role Playing.

2. Mengetahui langkah-langkah pembelajaran bermain drama dengan model

Role Playing pada kelas VI SDN Purwaraja 5.

3. Mengetahui hasil pembelajaran bermain drama dengan model Role


(16)

7

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian dapat memberikan manfaat bagi kelompok kerja guru, teoritis dan pembaca lain, antara lain:

1. Penelitian ini bermanfaat untuk Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai alternatif pemecahan masalah yang serupa dengan masalah yang terdapat dalam penelitian ini.

2. Penelitian ini bermanfaat bagi para calon dan/atau peneliti lain yang memerlukan referensi mengenai solusi pengajaran bermain drama dengan model Role Playing.

3. Penelitian ini bermanfaat bagi pihak pusat kurikulum sebagai salah satu bahan kajian dalam penyusunan kurikulum selanjutnya.

E. Definisi Istilah

1. Mengatasi Kesulitan Siswa

Mengatasi kesulitan siswa dalam penelitian ini pada kelas VI SDN Purwaraja 5 merupakan suatu cara yang dilakukan oleh data penelitian untuk mengatasi kesulitan. penelitian ini dilakukan pada subjek kemampuan siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama karena masih di bawah KKM dan IPHB. Siswa kelas VI berjumlah 24 orang yang terdiri dari jumlah siswa laki-laki sebanyak 15 orang dan jumlah perempuan sebanyak 9 orang.

Masalah ini belum ditemukan, dengan demikian peneliti akan menyelesaikan atau memecahkan masalah ini sehingga akan terjadi


(17)

8

perubahan terhadap siswa menjadi lebih baik dan tidak kesulitan dalam bermain drama.

2. Bermain Drama

Dalam pembelajaran bermain drama yang dilakukan peneliti terhadap siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 merupakan pembelajaran yang aktif untuk siswa dalam berbicara, karena bermain drama merupakan kesenian dengan mempertontonkan hasil karyanya langsung di depan orang yang memperagakan tokoh sesuai karakter dan sifatnya masing-masing dalam cerita yang telah dibuat berupa teks drama yang berisi dialog antar tokoh.

Setiap orang yang bermain drama harus menghayati watak tokoh masing-masing yang akan diperankan juga harus memperhatikan lafal dan intonasi serta ekspresi yang harus dijiwai oleh para pemeran untuk didramatisasikan di depan orang banyak.

3. Role Playing

Role Playing merupakan bentuk model belajar yang digunakan

dalam penelitian ini kepada siswa kelas VI SDN Purwaraja 5. Role

Playing diambil karena dalam pembelajaran bermain drama, peneliti ingin

membantu siswa lebih aktif dan dapat memperhatikan gambaran permasalahan yang ada dalam bermain drama untuk memecahkan masalah tersebut, dengan cara mendramatisasikan tingkah laku orang-orang tertentu dengan peran dan karakter masing-masing yang berbeda yang dipertunjukan di depan orang banyak.


(18)

17 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena data dalam penelitian ini berupa fenomena sosial yang terjadi di lapangan. Fenomena sosial dalam penelitian ini yaitu permasalahan yang ada pada kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama.

B. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini yaitu menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), karena penelitian ini dilaksanakan di kelas untuk mengetahui kesulitan siswa dalam bermain drama yang dilakukan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas dengan tindakan supaya hasil belajar siswa meningkat. PTK yang digunakan menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart (dalam Arikunto, 2010: 16) yang diambil karena dalam penelitian ini peneliti ingin membantu siswa lebih memperhatikan permasalahan yang ada dalam bermain drama untuk memecahkan masalah tersebut.

Langkah-langkah untuk membuat rancangan bagaimana PTK dengan model Role Playing sebagai pemecahan masalah untuk dilaksanakan melalui


(19)

18

dua siklus. Tahapan kegiatan tersebut diawali dengan tahap siklus I membuat rancangan untuk pemecahan masalah adalah sebagai berikut.

a. Merancang penelitian tindakan kelas sesuai dengan masalah yang ada di kelas.

b. Menentukan langkah-langkah tindakan.

c. Mengatur dan menyusun jadwal kegiatan pelaksanaan tindakan. d. Melakukan tindakan sesuai dengan model penelitian kelas.

C. Teknik Penelitian

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara observasi partisipan, wawancara mendalam dan analisis dokumen.

a. Observasi partisipan

Observasi partisipan dilaksanakan pada pembelajaran bermain drama di kelas VI SDN Purwaraja 5 pada proses KBM, observasi partisipan merupakan kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap siswa, lembar panduan yang disusun oleh peneliti digunakan untuk membantu peneliti mengamati keseluruhan proses pelaksanaan tindakan dalam kegiatan belajar mengajar.


(20)

19

Wawancara mendalam dilakukan peneliti pada Sekolah Dasar Negeri Purwaraja 5 pada hari Senin 18 Februari 2013. Wawancara mendalam dilakukan dengan guru kelas VI SDN Purwaraja 5 mengenai materi bermain drama. Pada saat wawancara peneliti mengajukan berbagai pertanyaan mengenai kesulitan siswa.

Setelah melakukan wawancara yang mendalam peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap siswa.

c. Analisis dokumen

Analisis dokumen dalam penelitian ini dilakukan setelah pembelajaran sudah menghasilkan dokumen yang berupa rekapan nilai siswa dan catatan anekdot guru. Dokumentasi digunakan dalam rangka melengkapi hasil observasi yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), foto kegiatan pra siklus, siklus I dan siklus II. 2. Teknik Analisis Data

a. Mengenali data

Data yang akan diteliti sebelumnya dikenali terlebih dahulu oleh peneliti untuk memudahkan dalam mengelompokan data.

b. Mengelompokan data

Data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan tujuannya untuk memudahkan peneliti dalam pengelolaan data dan untuk mengambil keputusan.


(21)

20

Setelah semua data-data dikelompokkan, kemudian data diidentifikasi untuk mengetahui alternatif jawaban dan mempermudah membaca data.

3. Teknik Pengolahan Data

Dalam teknik pengolahan data penelitian, hasil penelitian pada siswa dirumuskan sebagai berikut:

Rumus I = Jumlah aspek ya × 100 Jumlah item yang diobservasi Rumus II = Jumlah aspek tidak × 100

Jumlah item yang diobservasi Penilaian = Jumlah nilai yang diperoleh × 100

Jumlah nilai maksimal

D. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti karena pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Oleh karena itu peneliti harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan karena data-datanya berupa fenomena sosial sebagai sumber data langsung.

E. Latar Penelitian 1. Waktu penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlangsung pada bulan Maret sampai dengan bulan April Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013.


(22)

21

2. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di kelas VI SDN Purwaraja 5 yang beralamat di Kampung Kayujati Desa Purwaraja Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Karena lokasi SD tidak jauh dari tempat tinggal peneliti dan setelah melakukan tanya-jawab terhadap salah satu guru yang dekat dengan tempat tinggal peneliti bahwa siswa belum dapat memiliki kemampuan siswa dalam bermain drama.

F. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama dengan model Role Playing, dengan jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari jumlah siswa perempuan 9 orang dan siswa laki-laki 15 orang.

G. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Pra Siklus

a. Observasi (Observation)

Pada awal penelitian, peneliti melakukan kegiatan pra siklus, dimana peran peneliti adalah sebagai observer untuk mengamati KBM bermain drama dan guru sebagai mitra. Peneliti mengamati pembelajaran yang diberikan oleh guru seperti biasanya untuk


(23)

22

mengetahui masalah yang ada pada saat bermain drama. Peneliti menggunakan lembar observasi penilaian guru terhadap model belajar yang digunakan di kelas VI.

b. Refleksi (Reflection)

Setelah observasi pada awal kegiatan pembelajaran bermain drama di kelas VI selesai, peneliti dan guru berkolaboran untuk menemukan masalah yang ada, dan ditemukan bahwa adanya kesulitan siswa dalam bermain drama dengan memperhatikan intonasi, ekspresi dan penokohan dengan baik. peneliti pun melakukan penelitian PTK di kelas VI dalam bermain drama dengan obat yag dipakai adalah model

Role Playing. Selanjutnya peneliti mempersiapkan rencana yang akan

dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I. 2. Siklus I dan selanjutnnya

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan yang dibuat oleh peneliti bersama guru kelas VI untuk mengatasi kesulitan siswa kelas VI dalam bermain drama adalah peneliti membuat lembar observasi langkah-langkah menggunakan model Role Playing, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan masalah mengenai intonasi, ekspresi dan penokohan dalam belajar dan membuat alat bantu mengajar berupa lembar teks drama.


(24)

23

Pada tindakan ini guru melakukan pembelajaran dengan model

Role Playing, guru memberikan teks drama kepada siswa dengan

bimbingan dan arahan serta guru memberikan gambaran permasalahan yang ada pada sebuah cerita dalam teks drama, kemudian siswa diberi kesempatan untuk memainkan drama sesuai dengan peran dan karakter tokoh masing-masing dalam teks drama. Pelaksanaan penelitian berlangsung pada saat proses pembelajaran di dalam kelas.

c. Observasi (Observation)

Kegiatan ini peneliti dan guru sebagai mitra berkolaborasi untuk mengamati kemampuan siswa dalam bermain drama dengan model Role Playing pada saat proses KBM untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bermain drama. Setelah pembelajaran selesai guru memberikan rekapan hasil nilai siswa dalam bermain drama. d. Refleksi (Reflection)

Hasil observasi yang peneliti lakukan kemudian direfleksikan bersama guru untuk menemukan informasi nyata selama KBM berlangsung dan kekurangan yang ada pada pra siklus. Apakah ada peningkatan pada siklus I ini atau perlu diadakan kembali untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bermain drama, jika nilai pada hasil pembelajaran masih dibawah KKM atau belum mencapai maksimal maka penelitian ini harus diadakan kembali pada siklus berikutnya.


(25)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari pelaksanaan pra siklus sampai siklus II, data yang diperoleh mengenai pembelajaran bermain drama dengan model Role Playing dalam mengatasi kesulitan siswa kelas VI SDN Purwaraja 5. Berdasarkan rumusan masalah bagaimana kesulitan siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama dengan model Role Playing, bagaimana langkah-langkah pembelajaran bermain drama dengan model Role

Playing pada kelas VI SDN Purwaraja 5, Bagaimana hasil pembelajaran

bermain drama dengan model Role Playing pada kelas VI SDN Purwaraja 5. Maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kesulitan yang dimiliki siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama terlihat pada saat peneliti melakukan observasi partisipan. Siswa tidak mempunyai rasa percaya diri sehingga malu untuk maju ke depan kelas, siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang guru berikan mengenai bermain drama, siswa sulit memperhatikan masalah yang ada dalam bermain drama mengenai intonasi, ekspresi dan penokohan sehingga terfokus pada dialog teks drama yang terlihat sangat monoton. Setelah dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan model Role

Playing maka hasil wawancara mendalam yang peneliti lakukan terhadap


(26)

43

drama belum mencapai KKM dan belum sesuai dengan IPHB yang telah ditentukan.

2. Guru telah memiliki kemampuan dalam langkah-langkah pembelajaran menggunakan model Role Playing dalam bermain drama pada siswa kelas VI SDN Puwaraja 5, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan latihan pengembangan diri dan kreatifitas dalam mengekspresikan diri pada saat bermain drama. Siswa memerankan tokoh sesuai dengan karakter yang diperankan.

3. Penerapan model Role Playing dalam bermain drama dapat mengatasi kesulitan siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama dengan model Role Playing yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada setiap siklus. Hal ini terlihat dari sikap dan antusias siswa terhadap pembelajaran bermain drama. tingkat keberhasilan yang diperoleh siswa pada tahap pra siklus dengan jumlah nilai 1285 dengan nilai rata-rata 53,5, siklus I dengan jumlah nilai 1395 dengan nilai rata-rata 58,1 dan pada siklus II meningkat dengan jumlah nilai 1585 dengan nilai rata-rata 66,0.

Berdasarkan pembahasan dan temuan dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VI SDN Purwaraja 5 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bermain drama dengan model Role Playing ini telah meningkatkan kemampuan siswa dengan hasil belajar mencapai nilai yang maksimal dengan nilai rata-rata 66,0 dengan jumlah nilai 1585. Guru kelas VI SDN Purwaraja 5 telah mampu menerapkan model pembelajaran dengan


(27)

44

memakai model Role Playing sebagai model yang dianggap cocok untuk bermain drama.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermai drama dengan model Role Playing, maka peneliti merekomendasikan kepada:

1. Kepala Sekolah, bahwa hasil penelitian tindakan kelas diharapkan dapat dikembangkan dan terus dilaksanakan guru dengan pembinaan sekolah. 2. Guru Sekolah Dasar, bahwa dengan adanya model Role Playing ini

diharapkan memiliki inovasi dan kompetensi dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

3. Kepada lembaga pendidikan, agar hasil penelitian sebagai bahan ajar untuk meningkatkan kualitas perkuliahan, pada kenyataan di lapangan bahwa model Role Playing ini jarang digunakan oleh guru-guru pada model pembelajarannya. Oleh sebab itu, lembaga dapat melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran di kelas dan dapat berjalan secara terus menerus.


(28)

BIBLIOGRAPHY

Arikunto Suharsimi, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Dewojati, C. (2010). Drama sejarah, teori dan penerapannya. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Yusron, N. Teknik-teknik Pembelajaran Kolaboratif (p. 226). Bandung: Nusa Media. In Elizabet E. Barkley, K. P. (2012). Collaborative Learning Techniques. LKS Cemerlang Bahasa Indonesia Kelas VI, halaman 15-16 : Usaha Makmur Solo Subana, S. M. (2011). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: CV

Pustaka Setia.

Muhamad, U. B. (2011). Belajar dengan pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nonagurusdn2bojongwetan.blogspot.com/2011/02/teks-drama-anak-sd-persahabatan.html?m=1 diakses pada tanggal 22 Maret 2013

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2010). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: kencana.

Tarigan, H. G. (2008). Berbicara Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.


(1)

22

mengetahui masalah yang ada pada saat bermain drama. Peneliti menggunakan lembar observasi penilaian guru terhadap model belajar yang digunakan di kelas VI.

b. Refleksi (Reflection)

Setelah observasi pada awal kegiatan pembelajaran bermain drama di kelas VI selesai, peneliti dan guru berkolaboran untuk menemukan masalah yang ada, dan ditemukan bahwa adanya kesulitan siswa dalam bermain drama dengan memperhatikan intonasi, ekspresi dan penokohan dengan baik. peneliti pun melakukan penelitian PTK di kelas VI dalam bermain drama dengan obat yag dipakai adalah model Role Playing. Selanjutnya peneliti mempersiapkan rencana yang akan dilakukan pada pelaksanaan tindakan siklus I.

2. Siklus I dan selanjutnnya a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan yang dibuat oleh peneliti bersama guru kelas VI untuk mengatasi kesulitan siswa kelas VI dalam bermain drama adalah peneliti membuat lembar observasi langkah-langkah menggunakan model Role Playing, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan masalah mengenai intonasi, ekspresi dan penokohan dalam belajar dan membuat alat bantu mengajar berupa lembar teks drama.


(2)

23

Pada tindakan ini guru melakukan pembelajaran dengan model Role Playing, guru memberikan teks drama kepada siswa dengan bimbingan dan arahan serta guru memberikan gambaran permasalahan yang ada pada sebuah cerita dalam teks drama, kemudian siswa diberi kesempatan untuk memainkan drama sesuai dengan peran dan karakter tokoh masing-masing dalam teks drama. Pelaksanaan penelitian berlangsung pada saat proses pembelajaran di dalam kelas.

c. Observasi (Observation)

Kegiatan ini peneliti dan guru sebagai mitra berkolaborasi untuk mengamati kemampuan siswa dalam bermain drama dengan model Role Playing pada saat proses KBM untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bermain drama. Setelah pembelajaran selesai guru memberikan rekapan hasil nilai siswa dalam bermain drama. d. Refleksi (Reflection)

Hasil observasi yang peneliti lakukan kemudian direfleksikan bersama guru untuk menemukan informasi nyata selama KBM berlangsung dan kekurangan yang ada pada pra siklus. Apakah ada peningkatan pada siklus I ini atau perlu diadakan kembali untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam bermain drama, jika nilai pada hasil pembelajaran masih dibawah KKM atau belum mencapai maksimal maka penelitian ini harus diadakan kembali pada siklus berikutnya.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari pelaksanaan pra siklus sampai siklus II, data yang diperoleh mengenai pembelajaran bermain drama dengan model Role Playing dalam mengatasi kesulitan siswa kelas VI SDN Purwaraja 5. Berdasarkan rumusan masalah bagaimana kesulitan siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama dengan model Role Playing, bagaimana langkah-langkah pembelajaran bermain drama dengan model Role Playing pada kelas VI SDN Purwaraja 5, Bagaimana hasil pembelajaran bermain drama dengan model Role Playing pada kelas VI SDN Purwaraja 5. Maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Kesulitan yang dimiliki siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama terlihat pada saat peneliti melakukan observasi partisipan. Siswa tidak mempunyai rasa percaya diri sehingga malu untuk maju ke depan kelas, siswa tidak dapat menjawab pertanyaan yang guru berikan mengenai bermain drama, siswa sulit memperhatikan masalah yang ada dalam bermain drama mengenai intonasi, ekspresi dan penokohan sehingga terfokus pada dialog teks drama yang terlihat sangat monoton. Setelah dilakukannya pembelajaran dengan menggunakan model Role Playing maka hasil wawancara mendalam yang peneliti lakukan terhadap


(4)

43

drama belum mencapai KKM dan belum sesuai dengan IPHB yang telah ditentukan.

2. Guru telah memiliki kemampuan dalam langkah-langkah pembelajaran menggunakan model Role Playing dalam bermain drama pada siswa kelas VI SDN Puwaraja 5, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan latihan pengembangan diri dan kreatifitas dalam mengekspresikan diri pada saat bermain drama. Siswa memerankan tokoh sesuai dengan karakter yang diperankan.

3. Penerapan model Role Playing dalam bermain drama dapat mengatasi kesulitan siswa kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermain drama dengan model Role Playing yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada setiap siklus. Hal ini terlihat dari sikap dan antusias siswa terhadap pembelajaran bermain drama. tingkat keberhasilan yang diperoleh siswa pada tahap pra siklus dengan jumlah nilai 1285 dengan nilai rata-rata 53,5, siklus I dengan jumlah nilai 1395 dengan nilai rata-rata 58,1 dan pada siklus II meningkat dengan jumlah nilai 1585 dengan nilai rata-rata 66,0.

Berdasarkan pembahasan dan temuan dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas VI SDN Purwaraja 5 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bermain drama dengan model Role Playing ini telah meningkatkan kemampuan siswa dengan hasil belajar mencapai nilai yang maksimal dengan nilai rata-rata 66,0 dengan jumlah nilai 1585. Guru kelas VI SDN Purwaraja 5 telah mampu menerapkan model pembelajaran dengan


(5)

44

memakai model Role Playing sebagai model yang dianggap cocok untuk bermain drama.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas VI SDN Purwaraja 5 dalam bermai drama dengan model Role Playing, maka peneliti merekomendasikan kepada:

1. Kepala Sekolah, bahwa hasil penelitian tindakan kelas diharapkan dapat dikembangkan dan terus dilaksanakan guru dengan pembinaan sekolah. 2. Guru Sekolah Dasar, bahwa dengan adanya model Role Playing ini

diharapkan memiliki inovasi dan kompetensi dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

3. Kepada lembaga pendidikan, agar hasil penelitian sebagai bahan ajar untuk meningkatkan kualitas perkuliahan, pada kenyataan di lapangan bahwa model Role Playing ini jarang digunakan oleh guru-guru pada model pembelajarannya. Oleh sebab itu, lembaga dapat melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran di kelas dan dapat berjalan secara terus menerus.


(6)

BIBLIOGRAPHY

Arikunto Suharsimi, dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Dewojati, C. (2010). Drama sejarah, teori dan penerapannya. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Yusron, N. Teknik-teknik Pembelajaran Kolaboratif (p. 226). Bandung: Nusa Media. In Elizabet E. Barkley, K. P. (2012). Collaborative Learning Techniques. LKS Cemerlang Bahasa Indonesia Kelas VI, halaman 15-16 : Usaha Makmur Solo Subana, S. M. (2011). Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: CV

Pustaka Setia.

Muhamad, U. B. (2011). Belajar dengan pendekatan PAILKEM. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nonagurusdn2bojongwetan.blogspot.com/2011/02/teks-drama-anak-sd-persahabatan.html?m=1 diakses pada tanggal 22 Maret 2013 Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2010). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: kencana.

Tarigan, H. G. (2008). Berbicara Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Penggolongan Hewan

1 13 189

Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Pada Pokok Bahasan Menerima Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Melalui Metode Role Playing di SD NU Wanasari Kabupaten Indramayu

0 10 173

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 06 SEMARANG

2 41 317

Tathbiiq Al-Istirotijiyah La'bi Al-Adwar Ala Tarqiyati Maharoh Al-Kalam Lada Tholabah Madrasah Al-Hikmah Al-Tsanawiyah Al-Hikmah Tangerang

1 24 103

PEMANFAATAN METODE ROLE PLAYING DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO DALAM KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA.

0 2 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA KELAS V SDN BANYURIP 1 KECAMATAN SAMB

0 0 14

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) SISWA KELAS V SDN BANYURIP 1 KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 5

MENGATASI KESULITAN SISWA KELAS V SDN KUBANG LABAN DALAM MEMAHAMI UNSUR INSTRINSIK CERITA ANAK DENGAN METODE ROLE PLAYING.

0 0 27

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM DRAMA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 6 TERBAN KUDUS SKRIPSI

0 0 19

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dalam Drama Siswa Kelas V SD Negeri 168 Pekanbaru

0 2 11