PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PENJAGA GAWANG PADA PERMAINAN SEPAKBOLA.

(1)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PENJAGA GAWANG

PADA PERMAINAN SEPAKBOLA

(Penelitian Eksperimen di Sekolah Sepakbola PSBUM FPOK Bandung)

SKRIPSI

Diajukan guna Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Olahraga

Oleh

I DEWA GDE DONI SETIANA 0704144

PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : I Dewa Gde Doni Setiana

Nim : 0704144

Judul : PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU VISUAL

TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN

PENJAGA GAWANG PADA PERMAINAN SEPAKBOLA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Drs. Sucipto, M.Kes, AIFO. NIP. 196106121987031002

Pembibing II

Drs. Ita Tirta

NIP. 194810081987031001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Sucipto, M.Kes, AIFO. NIP. 196106121987031002


(3)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

PENERAPAN MODIFIKASI ALAT BANTU VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PENJAGA GAWANG

PADA PERMAINAN SEPAKBOLA ABSTRAK

Oleh

I Dewa Gde Doni Setiana 0704144

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan modifikasi alat bantu visual terhadap hasil belajar keterampilan penjaga gawang pada permainan sepakbola.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Alat pengumpul data yang digunakan adalah berupa tes reaksi menangkap bola dengan bantuan visual (lampu) pada permainan sepakbola. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SSB PSBUM FPOK Bandung. Sedangkan sampel yang dipakai adalah siswa SSB PSBUM FPOK Bandung sebanyak 20 orang. Dalam penelitian ini

menggunakan “Pretest-Posttest Control Group Desain” sebagai desain penelitian. Dari hasil analisis pengujian signifikansi, peningkatan hasil belajar menggunakan alat bantu visual menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan dengan pembelajaran tanpa menggunakan alat bantu visual terhadap hasil belajar keterampilan penjaga gawang pada permainan sepakbola.

Berdasarkan analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan alat bantu visual memberikan pengaruh yang besar atau signifikan terhadap hasil belajar keterampilan penjaga gawang pada permainan sepakbola. Dari kesimpulan diatas, saran penulis setelah menyeleseikan penelitian ini adalah sebaiknya menggunakan alat bantu visual pada saat proses pembelajaran keterampilan penjaga gawang pada permainan sepakbola, karena berdasarkan penelitian penulis, pembelajaran menggunakan alat bantu visual memberikan pengaruh yang besar atau signifikan terhadap hasil belajar keterampilan penjaga gawang pada permainan sepakbola.


(4)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

IMPLEMENTATION OF VISUAL AID TOOL MODIFICATION TOWARD LEARNING RESULT GOALKEEPER SKILL IN FOOTBALL GAME

ABSTRACT By

I Dewa Gde Doni Setiana 0704144

The aim of this research is to reveal how high the impact of visual aid tool toward learning result of goalkeeper skill at football.

The method that used in this research is experiment method. Data collector tool that used in this research is ball catching reaction test with visual helping (lamp) at football game. Population in this research is Bandung PSBUM Football School pupils. Samples that used in this research are 20 pupils from Bandung PSBUM Football School. This research use Pre Test-Post Test Control Group Design as research framework design.

Significance calibration analysis result reveals that the progress of learning result using visual aid tool shows real difference compared to learning without visual aid tool toward goalkeeper skill learning result in football goalkeeper.

Based on the analysis above, it can be concluded that the application of visual aids provide a substantial or significant effect on learning outcomes goalkeeper skill in the game of football. From conclusion above, the authors’ suggestion after completing this study is best to use visual aids when learning skills goalkeepers football game, because according to a study from author, learning to use visual aids provide a substantial or significant effect on learning outcomes goalkeeper skills in football game.


(5)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Batasan Penelitian ... 9

F. Penjelasan Istilah ... 9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS A. Pembelajaran ... 11

B. Media Pembelajaran ... 18

C. Pembelajaran Media Visual ... 23

D. Hakikat Permainan Sepakbola ... 25

E. Teknik Dasar Sepakbola ... 27

F. Penjaga Gawang ... 28

G. Keterampilan Penjaga Gawang ... 29

H. Kerangka Berfikir ... 37

I. Hipotesis ... 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 40

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 41

C. Desain Penelitian ... 42

D. Instrumen Penelitian ... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ... 45


(6)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

A. Analisis Data dan Hasil Penelitian ... 49 B. Pembahasan Penelitian ... 57 C. Diskusi Penemuan ... 60 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 63 B. Saran ... 63 DAFTAR PUSTAKA ... 64 LAMPIRAN-LAMPIRAN:

A. RENCANA DAN INSTRUMEN PENELITIAN ... 67 B. PROGAM LATIHAN MENANGKAP BOLA DENGAN

MENERAPKAN ALAT BANTU VISUAL DAN TANPA

ALAT BANTU VISUAL ... 69 C. DATA HASIL PRETES DAN POSTES REAKSI MENANGKAP

BOLA DENGAN PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT

VISUAL KELOMPOK EKSPERIMEN ... 74 D. DATA HASIL PRETES DAN POSTES REAKSI MENANGKAP

BOLA DENGAN PEMBELAJARAN MODIFIKASI ALAT

VISUAL KELOMPOK KONTROL ... 75 E. MENGHITUNG RATA-RATA PRETES DAN POSTES

KELOMPOK EKSPERIMEN ... 76 F. PENGHITUNGAN RATA-RATA PRETES DAN POSTES

KELOMPOK KONTROL ... 77 G. PENGHITUNGAN SIMPANGAN BAKU KELOMPOK

EKSPERIMEN ... 78 H. PENGHITUNGAN SIMPANGAN BAKU KELOMPOK

KONTROL ... 79 I. PENGHITUNGAN VARIANSI DATA KELOMPOK

EKSPERIMEN ... 80 J. PENGHITUNGAN VARIANSI DATA KELOMPOK

KONTROL ... 81 K. UJI HOMOGENITAS DENGAN KESAMAAN DUA

VARIANSI KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL ... 82 L. PENGHITUNGAN UJI NORMALITAS DATA TES

AWAL KELOMPOK EKSPERIMEN ... 84 M. PENGHITUNGAN UJI NORMALITAS DATA TES

AKHIR KELOMPOK EKSPERIMEN ... 85 N. PENGHITUNGAN UJI NORMALITAS DATA TES

AWAL KELOMPOK KONTROL ... 86 O. PENGHITUNGAN UJI NORMALITAS DATA TES


(7)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

P. PENGHITUNGAN VARIANS GABUNGAN KELOMPOK

EKSPERIMEN DAN KONTROL ... 88 Q. UJI SIGNIFIKANSI PERBEDAAN PENINGKATAN

HASIL LATIHAN ANTARA KELOMPOK

EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL ... 89 R. DAFTAR DISTRIBUSI L NILAI KRITIS UNTUK

UJI LILIEFORS ... 90 S. DAFTAR DISTRIBUSI T ... 91 T. KEGIATAN PENELITIAN ... 92 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(8)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Format Penilaian Kecepatan Reaksi Penjaga Gawang... 45

4.1. Statistik Deskriptif Data Pretes ... 49

4.2. Uji Normalitas ... 51

4.3. Uji Homogenitas ... 52

4.4. Statistik Deskriptif Data Postes ... 52

4.5. Uji Normalitas ... 54

4.6. Uji Homogenitas ... 55

4.7. Hasil Uji Signifikan Perbedaan Peningkatan Hasil Latihan Antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ... 56


(9)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Teknik Jangkauan Menangkap Bola ... 31

2.2. Penempatan Posisi Penjaga Gawang ... 32

2.3. Gerakan Reflex Menangkap Bola ... 33

2.4. Komunikasi Penjaga Gawang ... 33


(10)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1. Rata-Rata Pretes ... 50 4.2. Rata-Rata Postes... 33


(11)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari oleh masyarakat, bahkan akhir-akhir ini semua lapisan masyarakat banyak menggemarinya, baik dari kalangan bawah, menengah maupun kalangan atas, demikian pula anak, pemuda, dan orang tua, selalu antusias bila melihat langsung melalui layar televisi. Bahkan telah menjadi bagian penting untuk para pecintanya, hal ini dintandai dengan adanya fanatisme dan bermunculannya SSB atau Sekolah Sepakbola, demikian perkembangan persepakbolaan di tanah air. Apa bila dicermati bahwa pada akhir-akhir ini perkembangan persepakbolaan di tanah air ini mengalami penurunan dalam prestasi. Karena jaman dulu persepakbolaan Indonesia pernah mengikuti kejuaran dunia, kemudian pada tahun 1960-an persepakbolaan Indonesia pernah di segani di kawasan Asia, tetapi pada akhir-akhir ini persepakbolaan Indonesia untuk mencapai prestasai di Asia Tenggara sekalipun sulit sekali. Banyak faktor yang harus dibenahi, salah satunya pengembangan sumberdaya manusia berkualitas.

Dalam permainannya, sepakbola dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing kelompok berjuang untuk memasukkan bola ke gawang kelompok lawan. Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan. Menurut Sucipto dkk. (2000:7) menjelaskan, bahwa


(12)

2

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Sepak bola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya adalah penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang membolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.

Selanjutnya Soejoedi (1999:103) menjelaskan bahwa

Sepak bola adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 orang pemain, yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan.

Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sepakbola merupakan salah satu olahraga beregu yang mempunyai tujuan untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya kegawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan dengan bentuk atau proses permainannya dengan cara kerjasama dalam sebuah tim.

Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang menuntut tiap pemainnya untuk menguasai berbagai macam teknik dasar seperti menendang bola, menggiring bola, menyundul bola, merampas bola, lemparan ke dalam dan menjaga gawang. Hal ini sesuai dengan pendapat Sucipto dkk. (2000:17) menjelaskan bahwa teknik dasar permainan sepak bola yaitu:

1. Teknik menendang (Kicking) 2. Teknik menghentikan (Stoping) 3. Teknik mengiring bola (Dribling) 4. Teknik menyundul bola (Heading) 5. Teknik merampas bola (Tackling) 6. Teknik melempar bola (Throw in) 7. Teknik menjaga gawang (Goal Keeping)


(13)

3

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Untuk menguasai teknik-teknik dasar sepakbola harus melalui tahapan belajar dan latihan, mulai dari belajar latihan gerak yang bersifat kasar sampai pada gerak yang bersifat halus. Dalam hal ini tiap pemain sepak bola akan melalui proses pembelajaran yang sistematis, berulang-ulang dan kian hari kian bertambah berat beban latihannya.

Penguasaan terhadap teknik-teknik dasar tersebut akan mencerminkan tingkat keterampilan pemain sepakbola yang bersangkutan. Penguasaan terhadap teknik-teknik dasar dalam permainan sepak bola akan mencerminkan tingkat keterampilan pemain sepakbola yang bersangkutan. Lutan (1998:96) menjelaskan,

“Seseorang dapat dikatakan terampil atau mahir ditandai oleh kemampuannya

untuk menghasilkan sesuatu dalam kualitas yang tinggi (cepat atau cermat)

dengan tingkat keajegan yang cukup mantap.”

Setiap pemain dituntut harus mampu menguasai teknik-teknik dasar sepak bola yang baik agak dapat berusaha memasukan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya dan mempertahankan gawangnya berdasarkan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu perlu adanya pembelajaran agar kemampuan seoarang pemain dalam permainan sepakbola menjadi lebih baik.

Salah satu teknik dasar yang harus dikuasai dalam permainan sepakbola adalah penjaga gawang karena tugas seorang penjaga gawang adalah mencegah bola masuk ke gawang dan sebagai palang pintu terakhir bagi lawan sebelum memasukkan bola ke gawang. Menurut Sucipto dkk. (2000:38) menjelaskan, bahwa “Menjaga gawang merupakan pertahanan yang paling akhir dalam


(14)

4

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

permainan sepakbola. Teknik menjaga gawang meliputi; menangkap bola, melempar bola, menendang bola.”

Berbicara mengenai penjaga gawang memang selalu menarik seperti bagaimana menariknya sepakbola itu sendiri. Penjaga gawang atau sering disebut Kiper (dalam sepakbola) adalah salah satu posisi dalam berbagai olahraga berkelompok seperti sepakbola, hoki dan polo air. Penjaga gawang harus memiliki Insting terhadap lawan, refleks yang sempurna dan bakat. Seorang penjaga gawang yang menempati fungsi sebagai palang pintu terakhir dari serangan tim lawan tentunya sangat diandalkan sekali dalam meredam dan sekaligus menggagalkan lawan dalam usahanya mencetak gol.

Tugas dan tanggungjawabnya yang lumayan berat tentunya beresiko kepada apresiasi yang diterimanya dari para penggemarnya. Tak jarang memang karena menjadi pintu terakhir dari sebuah gol tercipta, kiper sering dijadikan kambing hitam atas kekalahan timnya. Seorang penjaga gawang akan mencapai prestasi yang maksimal apabila menguasai teknik yang baik, seperti menangkap bola, menepis bola, melempar bola, reaksi, melompat, terbang melayang, dan menendang bola. Selain itu penjaga gawang harus mempunyai kondisi fisik yang baik. Ada tiga kelompok unsur utama agar seorang penjaga gawang dapat melakukan unjuk kerja yang baik yaitu kemampuan melompat yang baik, lincah, keseimbangan serta memiliki kemampuan reaksi dalam mengantisipasi perubahan yang cepat dimulut gawang.

Berkaitan dengan hal diatas, maka kedudukan penjas disekolah mempunyai peranan penting dalam memaksimalkan dan memunculkan


(15)

5

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

keterampilan yang ada pada kemampuan siswa dalam menjaga gawang. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan. Proses pendidikannya dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya. Aktivitas jasmani diupayakan untuk meningkatkan keterampilan motorik dan nilai-nilai fungsional yang mencakup kognitif, afektif, dan sosial.

Program pendidikan jasmani memiliki tujuan dan fungsi untuk menumbuhkembangkan seluruh domain (aspek) yang dimiliki oleh setiap siswa. Aspek-aspek tersebut mencakup ranah psikomotor, kognitif, dan afektif. Pada aspek psikomotor, pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktivitas fisik (jasmani) yang bertujuan mengembangkan kemampuan gerak siswa. Pada aspek kognitif, program pendidikan jasmani berupaya mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan daya nalar melalui berbagai teori dan praktik yang terkait dengan aktivitas olahraga dan permainan, uji diri, aktivitas pendidikan diluar kelas, aktivitas aquatik, dan pemahaman konsep pola hidup sehat. Sedangkan aspek afektif, proses pendidikan jasmani menitik beratkan kepada pembentukan sikap untuk membentuk kepribadian yang baik yang sesuai dengan norma dan etika masyarakat. Aktivitas jasmani sebagai inti dalam penyelenggaraan pendidikan jasmani dan olahraga, perlu dipandang sebagai instrument atau alat untuk mendapatkan nilai kesejahteraan total manusia.

Dalam penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu


(16)

6

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

yang disampaikan harus memerhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong kearah perubahan. Dengan demikian tugas pengajar harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang diajarnya. Perkembangan atau kematangan yang dimaksud mencakup fisik, psikis maupun keterampilannya.

Proses pembelajaran keterampilan sepakbola, yang di dalamnya mencakup pembelajaran teori dan praktek akan lebih menarik bila menggunakan media pembelajaran, baik itu media visual maupun media lain yang dapat membantu membelajarkan gerak pemain yang bersangkutan. Selain itu, proses belajar dengan menggunakan media pembelajaran akan dapat memberikan kesan belajar yang lebih mendalam, karena siswa belajar tidak hanya menggunakan indera pendengaran dan penglihatannya saja. Menurut Malik (1994:77) mengemukakan bahwa

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

Media yang dapat membantu pembelajaran gerak untuk meningkatkan keterampilan pemain sepakbola relatif beragam. Salah satunya adalah alat bantu visual lampu-lampu, gambar dan alat-alat yang dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan keterampilan dasar yang dibutuhkan seorang pemain bola, khususnya bagi calon penjaga gawang yang dapat berlatih secara berulang-ulang untuk mempertahankan gawangnya dengan tanpa aba-aba seorang pelatih.


(17)

7

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Menurut Sudjana dan Rivai (1999:57) menjelaskan, bahwa “Alat bantu visual dalam konsep pengajaran visual adalah setiap gambar, model, benda atau alat-alat lain yang memberikan pengajaran visual yang nyata kepada siswa.” Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan peserta didik yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil. Media visual memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Menurut Daryanto (1993:27) mengemukakan bahwa

Media visual dapat diartikan sebagai alat pembelajaran yang hanya bisa dilihat untuk memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan akan isi materi pelajaran. Pendidikan melalui media visual adalah metoda/cara untuk memperoleh pengertian yang lebih baik dari sesuatu yang dapat dilihat daripada sesuatu yang didengar atau dibacanya.

Tujuan utama dalam pembelajaran menggunakan media visual adalah memberikan pengetahuan baru tentang pembelajaran sepakbola dan dapat memotivasi siswa untuk belajar. Dengan demikian, penerapan visual cenderung lebih sesuai dengan tuntutan pembelajaran khususnya sepakbola, sehingga pada akhirnya penguasaan teknik dan peraturan bermain sepakbola akan meningkat. Diharapkan pula, penguasaan teknik dan teori ini dapat meningkatkan kesadaran akan peraturan yang harus dipatuhi manakala melakukan praktek sebagai pemain di lapangan.

Penjaga gawang memiliki peranan yang sangat penting dalam pertandingan sepakbola sebab tugas utama dari penjaga gawang adalah menjaga agar tidak kemasukan bola dari tim lawan, keterampilan penjaga gawang dalam mengamankan gawangnya sangat diperlukan. Berdasarkan uraian di atas, maka


(18)

8

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

perlu diadakan penelitian untuk mengetahui peranan modifikas alat bantu visual terhadap hasil belajar keterampilan penjaga gawang pada permainan sepakbola.

Penulis tertarik mengambil judul dalam penelitian ini adalah “Penerapan Modifikasi Alat Bantu Visual Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Penjaga Gawang Pada Permainan Sepakbola”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh yang signifikan modifikasi alat bantu visual terhadap hasil belajar keterampilan penjaga gawang pada permainan sepakbola?”

C.Tujuan Penelitian

Bertolak dari rumusan masalah diatas penulis menjabarkan bentuk tujuan yang akan dicapai. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan modifikasi alat bantu visual terhadap hasil pembelajaran keterampilan penjaga gawang pada permainan sepakbola.

D.Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:


(19)

9

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

1. Secara teoritis: Dapat dijadikan sumbangan keilmuan yang berarti dalam memperoleh wawasan dan pemahaman untuk mengetahui manfaat alat bantu visual terhadap hasil pembelajaran sepakbola.

2. Secara praktis: Dapat digunakan sebagai bahan perkembangan dalam menerapkan alat bantu visual terhadap hasil pembelajaran sepakbola.

E.Batasan Penelitian

1. Keterampilan yang diteliti berupa kecepatan reaksi penjaga gawang dalam menangkap bola dalam permainan sepak bola.

2. Penelitian dilakukan di Sekolah Sepakbola Bandung

3. Populasi dan sampel yang digunakan adalah anggota Sekolah Sepakbola PSBUM FPOK Bandung khususnya penjaga gawang.

F. Penjelasan Istilah

Agar tidak terdapat kesalah pahaman dan menghindari penafsiran yang salah dalam penelitian ini, maka penulis perlu menjelaskan mengenai istilah-istilah yang penting. Adapun istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya:

1. Pengertian modifikasi menurut Suherman (1999:1) yaitu esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pembelajaran dengan cara meruntutkannya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial dapat melancarkan peserta didik dalam belajar.


(20)

10

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

2. Alat bantu Visual Menurut Sudjana dan Rivai (1992 : 57) bahwa alat bantu visual itu adalah, “Alat Bantu visual dalam konsep pengajaran visual adalah setiap gambar, model, benda atau alat-alat lain yang memberikan pengajaran visual yang nyata kepada siswa.”

3. Sepak bola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.(Sucipto dkk, 2000:7).

4. Penjaga gawang merupakan pertahanan yang paling akhir dalam permainan sepak bola. (Sucipto dkk, 2000:38).

5. Keterampilan adalah penguasaan tugas gerak khusus yang diukur berdasarkan skor, ketepatan, kecepatan dan frekwensi melaksanakan dalam bataswaktu tertentu. (http://mellstarnet.blogspot.com/2010/10/html) 6. Hasil belajar atau prestasi belajar. Suherman (1999 : 20) adalah, “Sebagai

hasil dari proses interaksi belajar mengajar yang dipengaruhi oleh faktor fisiologi (kondisi fisik, kecenderungan motivasi, kemampuan kognitif).”


(21)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan diteliti, karena metode penelitian mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan pengumpulan dan analisis data. Menurt Arikunto (1997:151) yaitu: ”Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2009:107) yang dimaksud dengan metode penelitian eksperimen adalah, “Sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.” Sedangkan Arikunto(2002:207) menjelaskan sebagai berikut:

Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari ”sesuatu” yang dikenakan pada subjek selidik. Dengan kata lain penelitian eksperimen mencoba meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat.

Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian dengan tujuan untuk menentukan apakah ada atau tidak hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti ada tidaknya pengaruh modifikasi alat visual terhadap keterampilan penjaga gawang pada permainan sepakbola.


(22)

41

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi merupakan bagian yang penting keberadaannya. Menurut Sugiyono (2009:80) populasi adalah “Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dari benda-benda alam yang lain.” Dalam penelitian ini, populasi yang diambil adalah sekolah sepakbola PSBUM FPOK Bandung.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2009:118) adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel adalah dengan sampling purposive yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang terjadi di lapangan, sehingga pengumpulan data akan lebih mudah. Sugiyono (2009:124) menyatakan, bahwa “Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Arikunto (2002 :131) mengatakan, bahwa “Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi maka peneliti tersebut disebut sampel.” Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 orang siswa laki-laki di sekolah sepakbola PSBUM FPOK Bandung.

C. DesainPenelitian

Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menyimpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan penelitian.


(23)

42

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Mengenai desain penelitian, Nasution mengatakan (2004:40), bahwa “Desain penelitian merupakan suatu rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan penelitian.”

Penggunaan desain penelitian ini disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Penggunaan desain dalam penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Group Desain, menurut Sugiyono (2009:110) dapat digambarkan sebagai berikut :

X1 Y1 X1Y1

X2 Y2 X2Y2

Bagan 3.1 Desain Penelitian Keterangan :

X1 = Kelompok Eksperiment

X2 = Kelompok Kontrol

Y1 = Treatment visual

Y2 = Nontreatment visual

X1Y1 = Hasil Belajar visual

X2Y2 = Hasil Belajar nonvisual

Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian Pretest-Posttest

Control Group Desain maka hanya terdiri dari satu kelompok eksperimen dan

satu kelompok kontrol. Dalam penelitian yang menggunakan Pretest-Posttest

Control Group Desain ini dilakukan tes awal untuk mengetahui kemapuan awal

siswa kemudian diberi perlakuan atau treatmen, setelah diberi perlakuan selanjutnya dilakukan tes akhir. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data yang hasilnya digunakan sebagai dasar atau landasan dalam menetapkan kesimpulan penelitian.


(24)

43

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakukan maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dalam penelitian ini penulis menggambarkan langkah penelitian sebagai berikut.

Populasi

Sampel

Tes Awal

Tes Akhir

Analisis data

Bagan 3.2 Langkah-langkah Penelitian Tretment/Perlakuandengan

Menggunakan Media Visual (Kelompok Eksperimen)

Nontretment/Perlakuantanpa menggunakan Media Visual

(Kelompok Kontrol)


(25)

44

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013 D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Menurut Arikunto (2002:126) menjelaskan bahwa “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan metode. ”Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan tes, sebagaimana yang dijelaskan oleh Nurhasan (2007: 3) bahwa tes adalah “Suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa.”

Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuannya agar dapat mengetahui pengaruh hasil perlakuan dan perbedaannya yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen. Tes yang dilakukan adalah tes kemampuan reaksi penjaga gawang yang akan dilakukan peneliti. Adapun uraiannya adalah sebagaiberikut:

1. Tujuan tes : Mengukur kecepatan reaksi penjaga gawang saat menangkap bola 2. Petunjuk : Test berada di gawang dengan posisi siap untuk menangkap

bola. Test diberi kesempatan melakukan tangkapan selama 5 kali. 3. Skor : Skor yang diperoleh dari penilaian ini adalah dilihat dari

Kecepatan melakukan gerakan menangkap bola.

Untuk lebih jelasnya format penilaian kecepatan reaksi menangkap bola penjaga gawang penulis tampilkan kedalam bentuk tabel sebagai berikut.


(26)

45

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Tabel 3.1 FORMAT PENILAIAN KECEPATAN REAKSI PENJAGA GAWANG

No Nama

Aspek yang dinilai (skor)

Ket Sikap awal Menangkap

bola

Waktu

E. TeknikPengumpulan Data 1. Tes Reaksi Penjaga Gawang

Tes reaksi dilakukan untuk mengetahui tingkat reaksi seorang penjaga gawang dalam suatu kondisi tertentu. Hal ini sangat diperlukan dalam pengembangan prestasi. Karena penjaga gawang banyak menghadapi berbagai situasi dalam menangkap bola. Tes visual ini menggunakan alat indra mata yaitu dengan melihat cahaya pada lampu yang digunakan oleh peneliti. Pada lampu ini terdapat dua warna merah, dan biru.

Adapun tata cara untuk pengambilan data dalam tes reaksi penjaga gawang adalah sebagai berikut :

a. Alat on.

b. Posisi berdiripada alas tumpu yang tersedia dengan keadaan santai tidak terlalu tegang.


(27)

46

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

d. Ketika lampu menyala, penjaga gawang secepatnya melakukan reaksi dengan membuka kedua kaki atau mengeluarkan kedua kaki dari alas tumpu tadi untuk menangkap bola.

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji t. Satu pihak untuk melakukan uji tersebut, terlebih dahulu mencari persyaratan uji yaitu:

1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus dari Sujana (2002:67) sebagai berikut:

̅

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah:

̅ = Skor rata-rata yang dicari = Nilai data

∑ = Jumlah

= Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus dari (Nurhasan, 2008:36)

S =

1 2 1

 

n X X


(28)

47

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013 Keterangan:

S = Simpangan baku

X1 = Skor yang dicapai seseorang X = Nilai rata-rata

n = Banyaknya jumlah orang 3. Uji normalitas

Dalam pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui penyebaran dari distribusi data, apakah menyebarnya secara normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini dengan menggunakan pendekatan Uji Liliefors.Uji ini dilakukan mengingat sampel yang ada dalam kelompok yang kecil yaitu 20 orang. Adapun langkah-langkahnya adalah:

a. Menyusun data dari hasil yang paling kecil sampai yang paling besar b. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan rumus:

Z =

̅ (Nurhasan, 2008 : 118)

Menghitung nilai peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan, jika nilai Z negatif, maka Fzi = 0,5 – luas daerah distribusi Z pada tabel. (Nurhasan, 2008 : 118)

c. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan jumlah sampel

d. Hitung selisih F (zi) – S (zi)

e. Ambil harga mutlak yang paling besar dan beri simbol Lo

Lihat table Nilai Kritis L untuk uji Liliefors untuk n = 30 dan α – 0,05 maka nilai L = 0,161 (Nurhasan, 2008 : 119)


(29)

48

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Bandingkan nilai L dengan Lo, criteria penerimaan, jika terima Ho

untuk Lo < Lα = normal, sedangkan tolak Ho jika Lo > Lα = tidak

normal. (Nurhasan, 2008: 119)

4. Pengujian signifikansi peningkatan hasil pembelajaran, menggunakan uji t dengan rumus dari Arikunto (2002:306) sebagai berikut:

t =

Sebelum uji t dicari variansi gabungan, melalui rumus sebagai berikut :

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: = Nilai yang dicari

Sgab = Simpangan baku gabungan = Jumlah sampel kelompok 1 = Jumlah sampel kelompok 2

̅̅̅ = Rata – rata kelompok 1

̅̅̅ = Rata – rata kelompok 2

= Variansi kempok 1 = Variansi kempok 2

Untuk uji kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis, jika . Untuk harga lainnya ditolak, distribusi dengan tingkat kepercayaan 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = .


(30)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil pengolahan dan analisis data yang telah dikemukan pada BAB IV, tentang penerapan alat bantu visual terhadap hasil belajar keterampilan penjaga gawang pada permainan sepakbola, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa alat bantu visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar keterampilan menangkap bola dalam pembelajaran sepakbola khususnya penjaga gawang.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran penulis setelah menyelesaikan penelitian ini adalah sebaiknya menggunakan media alat bantu visual pada saat proses pembelajaran penjaga gawang dalam permainan sepakbola, karena berdasarkan penelitian penulis pembelajaran menggunakan media alat bantu visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar penjaga gawang dalam permainan sepakbola, selain itu sebagai pengetahuan baru tentang pembelajaran.


(31)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung: Rineka Cipta

________________ (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung: Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. (2002). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo

Berliana. dkk. (2008). Modul Belajar dan Pembelajaran dalam Pelatihan

Olahraga. Bandung: FPOK UPI

Daryanto, 1993. Media Visual untuk Pengajaran Teknik. Tarsito Bandung Hamalik. Oemar. (1995). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching.

Jakarta: CV Tanbak Kusuma.

Husdarta, M Saputra, Yudha. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Depdiknas Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III

Kemp dan Dayton. (1985:28). dalam kutipan Arsyad (2002) Media Pembelajaran.

Jakarta: PT Raja Garfindo Perasada

Nurhasan dan Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahraga. Bandung: FPOK UPI

Rusyan dan Daryani. (1993) dalam kutipan Setijadi (1997) Definisi Teknologi

Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung. Alfabeta Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

PT Asdi Mahasatya

Subana dan Ending. (1997).Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Perasada


(32)

65

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Sudjana. (2004). Hasil Belajar [Online]. Tersedia Dalam Website

http:// aadesanjaya.blogspot.com /2011/03/ pengertian- definisi-hasil-belajar.html

Sudjana dan Rivai. (1992). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Perasada

Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta

Webster. (1983). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Garfindo Perasada http://agung030492.blogspot.com/2011/06/media-audio_14.html

http://ihankseven.blogspot.com/2011/09/cara-menangkap-bola-di-udara.html

http://pojokpenjas.blogspot.com/2008/12/modifikasi-pembelajaran-pendidikan.html

http://mellstarnet.blogspot.com/2010/10/html

http://matematikawansejati.blogspot.com/2012/04/media-grafis-media-visual-dan-media.html


(1)

46

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Penerapan Modifikasi Alat Bantu Visual Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Penjaga Gawang Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d. Ketika lampu menyala, penjaga gawang secepatnya melakukan reaksi dengan membuka kedua kaki atau mengeluarkan kedua kaki dari alas tumpu tadi untuk menangkap bola.

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji t. Satu pihak untuk melakukan uji tersebut, terlebih dahulu mencari persyaratan uji yaitu:

1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus dari Sujana (2002:67) sebagai berikut:

̅

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah:

̅ = Skor rata-rata yang dicari = Nilai data

∑ = Jumlah

= Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan rumus dari (Nurhasan, 2008:36)

S =

1

2 1

 

n

X X


(2)

47

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Penerapan Modifikasi Alat Bantu Visual Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Penjaga Gawang Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Keterangan:

S = Simpangan baku

X1 = Skor yang dicapai seseorang X = Nilai rata-rata

n = Banyaknya jumlah orang

3. Uji normalitas

Dalam pengujian normalitas data dilakukan untuk mengetahui penyebaran dari distribusi data, apakah menyebarnya secara normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini dengan menggunakan pendekatan Uji Liliefors.Uji ini dilakukan mengingat sampel yang ada dalam kelompok yang kecil yaitu 20 orang. Adapun langkah-langkahnya adalah:

a. Menyusun data dari hasil yang paling kecil sampai yang paling besar b. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan rumus:

Z =

̅ (Nurhasan, 2008 : 118)

Menghitung nilai peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan, jika nilai Z negatif, maka Fzi = 0,5 – luas daerah distribusi Z pada tabel. (Nurhasan, 2008 : 118)

c. Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan jumlah sampel

d. Hitung selisih F (zi) – S (zi)

e. Ambil harga mutlak yang paling besar dan beri simbol Lo

Lihat table Nilai Kritis L untuk uji Liliefors untuk n = 30 dan α – 0,05 maka nilai L = 0,161 (Nurhasan, 2008 : 119)


(3)

48

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Penerapan Modifikasi Alat Bantu Visual Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Penjaga Gawang Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Bandingkan nilai L dengan Lo, criteria penerimaan, jika terima Ho

untuk Lo < Lα = normal, sedangkan tolak Ho jika Lo > Lα = tidak normal. (Nurhasan, 2008: 119)

4. Pengujian signifikansi peningkatan hasil pembelajaran, menggunakan uji t dengan rumus dari Arikunto (2002:306) sebagai berikut:

t =

Sebelum uji t dicari variansi gabungan, melalui rumus sebagai berikut :

Arti dari tanda-tanda dalam rumus tersebut adalah: = Nilai yang dicari

Sgab = Simpangan baku gabungan = Jumlah sampel kelompok 1 = Jumlah sampel kelompok 2

̅̅̅ = Rata – rata kelompok 1

̅̅̅ = Rata – rata kelompok 2 = Variansi kempok 1 = Variansi kempok 2

Untuk uji kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis, jika . Untuk harga lainnya ditolak, distribusi dengan tingkat kepercayaan 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = .


(4)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Penerapan Modifikasi Alat Bantu Visual Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Penjaga Gawang Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil pengolahan dan analisis data yang telah dikemukan pada BAB IV, tentang penerapan alat bantu visual terhadap hasil belajar keterampilan penjaga gawang pada permainan sepakbola, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa alat bantu visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar keterampilan menangkap bola dalam pembelajaran sepakbola khususnya penjaga gawang.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran penulis setelah menyelesaikan penelitian ini adalah sebaiknya menggunakan media alat bantu visual pada saat proses pembelajaran penjaga gawang dalam permainan sepakbola, karena berdasarkan penelitian penulis pembelajaran menggunakan media alat bantu visual memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar penjaga gawang dalam permainan sepakbola, selain itu sebagai pengetahuan baru tentang pembelajaran.


(5)

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Penerapan Modifikasi Alat Bantu Visual Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Penjaga Gawang Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.(1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung: Rineka Cipta

________________ (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung: Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. (2002). Media pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo

Berliana. dkk. (2008). Modul Belajar dan Pembelajaran dalam Pelatihan

Olahraga. Bandung: FPOK UPI

Daryanto, 1993. Media Visual untuk Pengajaran Teknik. Tarsito Bandung Hamalik. Oemar. (1995). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching.

Jakarta: CV Tanbak Kusuma.

Husdarta, M Saputra, Yudha. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Depdiknas Dirjen Dikdasmen Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III

Kemp dan Dayton. (1985:28). dalam kutipan Arsyad (2002) Media Pembelajaran.

Jakarta: PT Raja Garfindo Perasada

Nurhasan dan Cholil, H. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahraga. Bandung: FPOK UPI

Rusyan dan Daryani. (1993) dalam kutipan Setijadi (1997) Definisi Teknologi

Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung. Alfabeta Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

PT Asdi Mahasatya

Subana dan Ending. (1997).Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Perasada


(6)

65

I Dewa Gde Doni Setiana, 2013

Penerapan Modifikasi Alat Bantu Visual Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Penjaga Gawang Pada Permainan Sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Sudjana. (2004). Hasil Belajar [Online]. Tersedia Dalam Website

http:// aadesanjaya.blogspot.com /2011/03/ pengertian- definisi-hasil-belajar.html

Sudjana dan Rivai. (1992). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Perasada

Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta

Webster. (1983). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Garfindo Perasada

http://agung030492.blogspot.com/2011/06/media-audio_14.html

http://ihankseven.blogspot.com/2011/09/cara-menangkap-bola-di-udara.html

http://pojokpenjas.blogspot.com/2008/12/modifikasi-pembelajaran-pendidikan.html

http://mellstarnet.blogspot.com/2010/10/html

http://matematikawansejati.blogspot.com/2012/04/media-grafis-media-visual-dan-media.html