PEMBELAJARAN TARI MELALUI MEDIA VISUAL PADA ANAK TK DEWI SARTIKA I GEGERBITUNG SUKABUMI.

(1)

Siska Novalian Kelana, 2013

PEMBELAJARAN TARI MELALUI MEDIA VISUAL PADA ANAK TK DEWI SARTIKA I GEGERBITUNG SUKABUMI

SKRIPSI

DisusununtukMemenuhiSebagiandariSyarat MemperolehGelarSarjanaPendidikan

JurusanSeniTari

Oleh

SISKA NOPALIA KELANA 0906997

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Siska Novalian Kelana, 2013

Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

PEMBELAJARAN TARIMELALUI MEDIA

VISUAL PADA ANAK TK DEWISARTIKA

I GEGERBITUNG SUKABUMI

Oleh

Siska Nopalia Kelana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan BahasadanSeni

© SiskaNopaliaKelana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Siska Novalian Kelana, 2013

SISKA NOPALIA KELANA

PEMBELAJARAN TARI MELALUI MEDIA VISUAL PADA ANAK TK DEWI SARTIKA I GEGERBITUNG SUKABUMI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

E. Dedi Dj. Rosala, S.Sen.,M.Hum NIP.195703041983031001

Pembimbing II

Ayo Sunaryo, M.Pd NIP. 197708042005011001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari FPBS UPI

Frahma Sekarningsih, S.Sn., M.Si. NIP. 195710181985032001


(4)

Siska Novalian Kelana, 2013

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Pembelajaran Tari Melalui Media Visual Pada Anak TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi” dilatar belakangi oleh keterkaitan peneliti pada anak usia taman kanak-kanak di TK Dewi Sartika I Sukabumi yang menjadi masalah dalam aktif dan kreatif, siswa masih rendahnya berkembangnya kreativitas gerak tari dan aktif dalam pembelajaran tari kelas B di TK Dewi Sartika I yang disebabkan kurangnya penggalian kreativitas disekolah dan penggunaan media anak masih kurang merespon gerak tari yang diberikan guru dalam suatu tarian di depan kelas hanya mengikuti guru tanpa adanya rangsangan khusus seperti media, pengaruh pada anak yang mengalami cepat bosan dan lebih banyak diam tidak aktif. Secara lebih khusus permasalahan dirumuskan beberapa hal sebagai berikut : (1) Bagaimana proses pembelajaran tari melalui media visual (gambar) pada TK Dewi Sartika Gegerbitung Sukabumi? (2) Bagaimana hasil pembelajaran tari melalui media visual (gambar) pada anak TK Dewisartika Gegerbitung Sukabumi?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui anak menjadi aktif, berani, tidak banyak diam dalam dalam pembelajaran tari serta anak mampu berkraeativitas mengeksplorasi gerak tari melalui media visual pada pembelajaran tari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran tari melalui media visual (gambar), melalui jenis-jenis alat transportasi dalam proses pembelajaran tari untuk merangsang anak agar bisa aktif tidak pasif, tidak banyak diam serta anak mampu mengeksplorasi gerak tari pada anak TK nol besar (B). Proses pelaksanaan pembelajaran ini yang di dalamnya meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Kegiatan pendahuluan diantaranya menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran tari dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompotensi dasar yang akan dicapai. Dengan demikian hasil pembelajaran tari melalui media visual pada anak TK. Anak bisa berkreatif dalam mengeksplorasi gerak tari yang sederhana. menjadikan suasana belajar menjadi aktif, berani, dan tidak banyak diam 90% dari sekian anak yang aktif di kelas. Melalui media visual (gambar) serta didukung oleh karakteristik anak sehingga pembelajaran tari menjadi aktif dan kreatif, Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran tari melalui media visual dapat menstimulus anak menjadi aktif, kreativitas mengeksplorasi gerak, anak mampu melalui media visual kelas nol besar (B) TK Dewi Sartika I gegerbitunng Sukabumi dan mencapai kategori kemajuan lebih baik.


(5)

Dilatar belakangi oleh keterkaitan peneliti pada anak usia taman kanak-kanak di TK Dewi Sartika I Sukabumi yang menjadi masalah dalam aktif dan kreatif, siswa masih rendahnya berkembangnya kreativitas gerak tari dan aktif dalam pembelajaran tari kelas B di TK Dewi Sartika I yang disebabkan kurangnya penggalian kreativitas disekolah dan penggunaan media anak masih kurang merespon gerak tari yang diberikan guru dalam suatu tarian di depan kelas hanya mengikuti guru tanpa adanya rangsangan khusus seperti media, pengaruh pada anak yang mengalami cepat bosan dan lebih banyak diam tidak aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui anak menjadi aktif, berani, tidak banyak diam dalam dalam pembelajaran tari serta anak mampu berkraeativitas mengeksplorasi gerak tari melalui media visual pada pembelajaran tari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan hasil pembelajaran tari melalui media visual (gambar), . Dengan demikian hasil pembelajaran tari melalui media visual pada anak TK. Anak bisa berkreatif dalam mengeksplorasi gerak tari yang sederhana. menjadikan suasana belajar menjadi aktif, berani, dan tidak banyak


(6)

Siska Novalian Kelana, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….... i

KATA PENGANTAR ………. ii

UCAPAN TERIMA KASIH ………... iii

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL ……… x

DAFTAR BAGAN ………...………... xi

DAFTAR GAMBAR …….………. xii

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang Penelitian ……… 1

B. Identifikasi dan Rumusan ………. 7

C. Tujuan Penelitian ………...……… 7

D. Tujuan Umum ………...………... 8

E. Manfaat Penelitian………. 8

1) Bagi Guru ...………. 7

2) Bagi Siswa ………..… 8

3) Bagi Peneliti……….…… 8

4) Untuk Sekolah ..……….. 9

F. Sistematika Penulisan ……… 9

BAB II TINJAUAN TEORITIS ……… 11

A. Pembelajaran Tari ..………...…….. 11

1) Tari Anak-anak …..………. 15

2) Materi Apresiasi Tari Anak …………...……….. 22

B. Media Pembelajaran ……….………. 24

1) Fungsi dan Peranan Media Pembelajaran ….……….. 25

C. Media Visual ………...………...…..……...… 27

D. Taman Kanak-kanak ………...………. 29

1. Pentingnya Perkembangan Kreativitas bagi se-usia siswa TK ………. ……… 30


(7)

vi

Siska Novalian Kelana, 2013

BAB III METODE PENELITIAN ………. 34

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian……… 34

B. Metode Penelitian ………. 36

C. Definisi Oprasional ……….. 37

1). Pembelajaran Tari ……… 37

2). Media ……….…. 38 3). Taman Kanak-kanak (TK) ……….. 38

D. Instrument Penelitian ……….……….….. 39

1). Tes……… 41

E. Teknik Pengumpulan Data……… 47

1). Observasi .. ………. 47

2). Tes ……….……….… 49

3). Catatan Lapangan………..………….…. 50

4). Diskusi ………....…… 51

4). Studi Dokumentasi…..………..…. 51

F. Tahap Pelaksanaan ………... 52

G. Analisis Data ………..…. 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 55

A. Hasil Penelitian ………. 55

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi …..……….. 55

2. Pelaksanaan penerapan rangsangan pembelajaran tari melalui media pada siswa ………..………..………... 56

B. Deskripsi Proses pembelajaran pertemuan I ………...……… 57

C. Deskripsi Proses pembelajaran pertemuan II ..…………...……… 59

D. Deskripsi Proses pembelajaran pertemuan III ……….…….. 62

E. Deskripsi Proses pembelajaran pertemuan IV …………..…...….. 64

F. Deskripsi Proses pembelajaran pertemuan V ………….………… 66


(8)

vii

Siska Novalian Kelana, 2013

H.Evaluasi Hasil pembelajaran tari melalui media visual

Pada anak TK ………....………. 82

I. Pembahasan Hasil Penelitian ..……….. 97

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………...…. 100

A. Simpulan ……….. 100

1. Siswa ……….. 102

B. Saran ……….… 102

DAFTAR PUSTAKA ………. 104

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………. 106 RIWAYAT HIDUP


(9)

Siska Novalian Kelana, 2013

DAFTAR TABEL 1. Tabel 3.1

Populasi Siswa TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi………….………… 35 2. Tabel 3.2

Sampel yang diambil peneliti ……….………. 36 3. Tabel 3.3

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi ………..………….. 41 4. Tabel 3.4

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ada di udara ……… 42 5. Tabel 3.5

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ada di darat………. 43 6. Tabel 3.6

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ada di laut ……….…… 44 7. Tabel 3.7

Kategori sikap dan gerak jenis transportasi

yang ber-roda dua,tiga,dan empat ……… 45 8. Tabel 3.8

Kriteria Penilaian ……….………. 46 9. Tabel 3.9

Contoh format penilaian ……….……….. 53 10.Tabel 4.6

Deskripsi pelaksanaan pembelajaran tari I ……….……….. 69 11.Tabel 4.7

Deskripsi pelaksanaan pembelajaran tari II ……….…………. 71 12.Tabel 4.8

Deskripsi pelaksanaan pembelajaran tari III ……….….. 74 13.Tabel 4.9

14.Deskripsi pelaksanaan pembelajaran tari IV ……….….. 76 15.Tabel 4.10


(10)

vii

Siska Novalian Kelana, 2013

16.Tabel 4.11

kriteria penilaian ……….…. 81 17.Tabel 4.12

Evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran I ………. 82 18.Tabel 4.13

Jumlah nilai pertemuan I ………..……… 84

19.Tabel 4.14

Evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran II ………... 85 20.Tabel 4.15

Jumlah nilai pertemuan II ……….……… 87 21.Tabel 4.16

Evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran III ..………. 87 22.Tabel 4.17

Jumlah nilai pertemuan III ………... 90

23.Tabel 4.18

Evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran IV ……….……….. 91 24.Tabel 4.19

Jumlah nilai pertemuan IV ……… 93

25.Tabel 4.20

Evaluasi hasil pelaksanaan pembelajaran V ………. 94 26.Tabel 4.21


(11)

Siska Novalian Kelana, 2013

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Bagan 4.1

Konsep pembelajaran I ……….………. 58 2. Bagan 4.2

Konsep pembelajaran II ………. 60 3. Bagan 4.3

Konsep pembelajaran III ……….……. 62 4. Bagan 4.4

Konsep pembelajaran IV ………. 64 5. Bagan 4.5


(12)

Siska Novalian Kelana, 2013

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Gambar 4.6

Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama ………..…… 66 2. Gambar 4.7

Eksplorasi gerak siswa pada jenis-jenis transportasi ……… 69 3. Gambar 4.8

Eksplorasi gerak transportasi yang ada di udara ………... 72 4. Gambar 4.9

Eksplorasi gerak transportasi yang ada di udara,laut dan darat ……… 75 5. Gambar 4.10


(13)

Siska Novalian Kelana, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu komponen dalam sistem masyarakat yang memiliki peran serta kontribusi cukup besar untuk mempersiapkan sumber daya manusia handal dimasa mendatang. Pendidikan berkualitas memiliki kaitan sangat erat dengan proses pembelajaran efektif serta efisien sehingga mampu menuntun peserta didik dalam mempersiapkan diri untuk menjadi sumber daya manusia yang handal di masa yang akan datang. Melalui proses pembelajaran yang berkualitas maka setiap peserta didik akan mendapat pengalaman belajar sehingga sesuai dengan kebutuhan saat ini maupun dimasa depan. Hasil belajar 2yang didapat pada akhirnya harus bisa diterapkan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang muncul pada kehidupan nyata. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ishak Abdulhak (2006:7) bahwa “pembelajaran pada hakekatnya mempersiapkan peserta didik untuk dapat menampilkan tingkah laku dan hasil pembelajaran.

Pembelajaran seni tari merupakan suatu usaha pembelajaran dengan pembekalan pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai teori dan konsep tari, serta keterampilan dalam menciptakan dan menyajikan tarian. Tari juga sangat berpengaruh terhadap daya imajinasi anak. Seperti yang dikatakan Hawkins, (1990:2) bahwa tari adalah ekspresi perasaan manusia yang diubah ke dalam imajinasi dalam bentuk media gerak sehingga gerak yang simbolis tersebut sebagai ungkapan si penciptanya. Soedarsono mengetengahkan sebuah definisi “tari adalah ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah.”


(14)

2

Siska Novalian Kelana, 2013

Media pembelajaran sangatlah penting untuk diterapkan dalam proses pembelajaran karena bisa menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran yang dirancang secara tepat dan bervariasi maka akan menstimulasi siswa untuk lebih terfokus dan aktif dalam menerima materi pelajaran. Sadiman dkk, (2009:17) mengungkapkan bahwa “penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.” Pada dasarnya setiap jenis media bisa digunakan dalam pembelajaran. Karena suatu media pembelajaran tidak ada yang bagus atau jelek, tetapi apakah media tersebut tepat untuk digunakan atau tidak. Setiap media yang digunakan dalam pembelajaran tentunya ditujukan untuk membantu guru dalam menyampaikan pesan dan membantu siswa agar lebih mudah dalam memahami pesan pembelajaran. Oleh karena itu, ketika akan menerapkan suatu media dalam proses pembelajaran ada bebrapa hal yang harus dipertimbangkan.

Pembelajaran tari sekarang ini umumnya guru hanya memberikan siswa tari bentuk yang sudah ada tanpa memperhatikan apakah siswa akan suka atau tidak, ada juga guru yang tidak memperhatikan apakan kemampuan anak berkembang atau justru siswa akan terjerumus dalam proses pengajaran yang tidak sesuai dengan perkembangan mereka, tari anak-anak sangatlah cocok bagi seusia TK dari pada tari bentuk, untuk merangsang siswa

Pembelajaran seni tari pada anak usia Taman kanak-kanak (TK) anak tidak dituntut untuk terampil menari, namun lebih kepada proses dimana anak mampu untuk berkembang pada kreativitas serta perkembangan kognitif, afektif dan psikomotor. Sehingga siswa dapat belajar dengan caranya sendiri dan menyenangkan yang diharapkan. Siswa mampu mengeksplorasi gerak dengan kreativitasnya sendiri yang kreatif berdasarkan kemampuannya yang dibantu oleh media visual dan guru sebagai fasilitator. Seperti yang diungkap oleh Murgianto (1993: 27) Nilai tari dalam dunia pendidikan bukan terletak pada


(15)

3

Siska Novalian Kelana, 2013

latihan kemahiran dan keterampilan gerak (semata-mata) tetapi lebih kepada kemungkinannya untuk memperkembangkan daya ekspresi anak. Melalui pembelajaran tari juga siswa dapat mengembangkan kemampuan dan bakatnya dalam hal bergerak dan berfikir. Tari bagi anak mempunyai manfaat yang cukup besar dalam membantu perkembangan jiwa menuju masa dewasa, Richard Kraus, dalam Masunah (1969: 277) mengungkapkan demikian.

Lembaga Taman Kanak-kanak (TK), meskipun sebagai lembaga pendidikan formal, sangat berbeda dengan lembaga pendidikan SD, SMP, dan SMA, di mana lembagannya yakni “taman” bukan sekolah” sebutan dari nama “taman” pada taman kanak-kanak mengandung makna adalah “tempat aman dan nyaman (safe and comfortable) untuk bermain” menurut Agustina (2010 :1). Sehingga pelaksanaan pendidikan di TK harus mampu menciptakan lingkungan bermain yang aman dan nyaman sebagai wahana tumbuh kembang anak, oleh karena itu, tahap tumbuh kembang anak didik harus sangat diperhatikan oleh lembaga terutama oleh guru. Guru dan lembaga juga harus memperhatikan kesesuaian dan keamanan alat juga sarana bermain, serta penepatan metode yang digunakan dengan mempertimbangkan waktu, tempat, serta teman bermain. Berdasarkan kurikulum dan surat edaran Depdiknas. Bermain merupakan cara terbaik untuk mengembangkan potensi anak didik. Pada prinsipnya bermain mengandung makna yang menyenangkan, mengasyikan tanpa ada paksaan dari luar diri anak, dan lebih meningkatkan proses mengekslorasi potensi diri. Pendekatan bermain sebagai metode pembelajaran di TK hendaknya disesuaikan dengan perkembangan usia dan kemampuan anak didik. Dengan berangsur-angsur dikembangkan dari bermain sambil belajar. Melalui pendekatan bermain, anak-anak dapat berkembang, aspek pisikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosiaonal, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni.


(16)

4

Siska Novalian Kelana, 2013

Menurut prinsip yang lembaga pendidikan taman kanak-kanak yaitu: “bermain sambil belajar” tentunya pada setiap proses pembelajarannya unsur bermain akan lebih dominan. Dengan demikian dalam proses pembelajaran tari terutama seni tari dapat dilakukan dengan sangat mudah melalui metode kreatif dengan menggunakan tari anak-anak. Untuk dapat merangsang daya kreatifitas siswa tersebut guru dapat memilih dan suember rangsangan-rangsangan yang tepat bagi anak untuk kreatifitas siswa TK. Pada umumnya siswa lebih menyukai gambar (media visual), dan bernyayi, dengan begitu siswa dapat menghasilkan kreativitasnya melalui gerak tari. Tentunya dengan rangsang media visual yang diberikan pada siswa akan disampaikan guru secara verbal mulai bercerita dan bernyanyi, dan menghasilkan tari anak-anak seusia TK. Siswa dapat mengetahui sesuatu hal ataupun benda melalui media visual, dan merekan dapat menginterpretasikannya sesuai dengan apa yang siswa lihat dan amati. Bahkan gurupun dapat menginstruksikan merka untuk menginterpretasi nya (berkomunikasi melalui lisan) ke dalam sebuah gerak tari dengan kreativitasnya tanpa dibimbing gerak oleh gurunya, gerak yang kreatif sendiri sesuai imajinasi siswa.

Kebanyakan siswa biasanya akan merasa senang dengan berbagai hal yang berupa gambar. Hal ini dapat dijadikan pemikat atau cara yang tepat agar siswa merasa senang berada di dalam kelas. Pada penelitian ini peneliti memilih anak seusia TK terutama yang masuk ke dalam lembaga pendidikan atau sekolah taman kanak-kanak (TK). Mengapa hal tersebut yang dipilih, karena penulis berfikir pendidikan pra-sekolah atau taman kanak-kanak merupakan tempat terjadinya proses awal pembentukan aspek-aspek penting pada anak seperti aspek fisik dan pisikis yang pada nantinya siswa diharapkan dapat kreativitas dengan mengeksplorasi gerak tari.


(17)

5

Siska Novalian Kelana, 2013

Kehadiran pembelajaran tari, otomatis sekolah mulai menyiapkan sarana dan prasarana, baik dari sisi sumber daya manusia maupun peralatan dan perlengkapan untuk terselenggaranya pembelajaran tari, misalnya media visual bergambar sebagai sarana penunjang utama pembelajaran tari siswa bisa berkereatif dalam mengeksplor gerak tari.

Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan yang biasanya digunakan untuk membantu guru dalam menjelaskan isi materi pembelajaran, Eka (2008 : 50). Rangsangan yang berasal dari objek yang dapat ditangkap dengan indra penglihatan atau mata. Dapat timbul dari gambar, objek alam, prilaku binatang, kegiatan manusia sehari-hari dan lain-lain. Visual dapat memberi inspirasi dalam mewujudkan sebuah karya tari, di sini tarian terbentuk berkat seorang atau penciptaan tari melihat objek yang ada di sekitarnya, misalnya tari tani terinspirasi dari para petani-petani di sawah menirukan gerkan-gerakan bertani melalui tarian yang indah, tari Merak karena hasil dari pengamatan prilaku burung Merak.

Proses pembelajaran tari apabila guru menggunakan rangsang melalui media visual (gambar), dengan itu siswa dapat mengembangkan daya imajinasinya dengan kreativitas sesuai dengan keinginan sendiri, sesuai pemahamannya siswa, pada pemberian rangsang media ini dapat terlihat respon siswa yang beragam, misalnya dengan menunjukan media visual (gambar) jenis-jenis alat transportasi, siswa akan berusaha melakukan gerak sederhana dan gerakan disaat transportasi tersebut berjalan ataupun menirukan suara mesinya pada saat berjalan dan tentunya sesuai dengan kemampuannya, hal ini juga dapat melihat siswa untuk dapat mengemukakan hasil pemikiran dan imajinasinya dihadapan teman dan guru tanpa harus merasa malu dan takut.

Dewasa ini permasalahan pembelajaran di kelas sering terjadi pada sekolah di jenjang pendidikan formal khususnya pada jenjang pendidikan TK. Hal tersebut tanpa terkecuali juga terjadi pada salah satu taman kanak-kanak di Kota


(18)

6

Siska Novalian Kelana, 2013

Sukabumi, tepatnya pada kelas nol besar (B) Taman Kanak-Kanak Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi. Melalui kegiatan observasi awal (orientasi kelas), peneliti melihat situasi yang kurang kondusif terjadi pada kelas tersebut, khususnya dalam proses pembelajaran tari. Secara umum kondisi kelas terlihat pasif dan kurang menyenangkan dengan gambaran siswa yang mengalami kejenuhan dan kurang memperhatikan saat proses pembelajaran berlangsung. Stimulus yang diberikan oleh guru seakan kurang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa sehingga respon yang diberikan siswa terlihat kurang, dengan kata lain guru kurang berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang bervariatif dan sesuai untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa terutama untuk anak TK. Hal tersebut terjadi tanpa adanya penyikapan khusus untuk mengatasinya, sehingga pada akhirnya berdampak pada tidak tercapainya tujuan pembelajaran yang menyenangkan, dan yang menjadi masalah dalam kreativitas siswa, masih rendahnya kreativitas gerak tari siswa kelas B di TK Dewi Sartika I yang disebabkan kurangnya penggalian kreativitas disekolah. Kreativitas itu misalnya siswa masih kurang merespon dengan gerak tari yang diberikan guru dalam suatu tarian di depan kelas.

Penggunaan media visual (gambar) dalam rangka berkembangnya kreativitas gerak tari anak inovasi dibidang media pembelajaran, ini diharapakan menjadi salah media pembelajaran dengan segala kemudahan, kenyamanan kemampuan terampil, kreatif, untuk menghasilkan suatu karya yang memiliki kesan indah dalam sebuah karya seni siswa khusunya dalam bidang tari.

Pada kesempatan kali ini penulis tertarik dengan pembelajaran dengan menggunakan media visual (gambar) agar anak dapat kreatif dalam mengeksplorasi gerak tari siswa tidak membosankan dan jenuh pada siswa. Dalam pemmbelajaran tari yang saat ini masih jarang sekali menggunakan media visual berupa gambar untuk pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Berdasarkan semua pernyataan di atas, maka diperlukan suatu kajian yang cukup mendalam


(19)

7

Siska Novalian Kelana, 2013

mengenai penggunaan media visual (gambar) agar siswa berkreatif dalam mencari dan mengeksplorasi gerak tari siswa. Media visual (gambar) ini diharapkan dapat membantu merangsang kreatif siswa dalam eksplorasi gerak tari untuk terciptanya kesempatan bagi siswa agar dapat melakukan ekspresi kreatif atau kemampuan ekspresi diri. Dengan demikian maka fokus penelitian ini mengenai “Pembelajaran Tari Melalui Media Visual Pada Aanak TK Dewisartika I Gegerbitung Sukabumi” .

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa identifikasi masalah peneliti merumuskan suatu permasalahan sebagai berikut, kebanyakan dari seusia TK daya kreativitas mereka kurang terasah sehingga, tidak jarang siswa lebih banyak diam, pemalu, dan cepat bosan terkadang hal ini disebabkan kurangnya ketepatan dalam pemilihan dan rangsang yang tepat dalam proses pembelajaran yang dapat mengoptimalkan kreativitas siswa, maka penelitian ini diharapkan guru dapat lebih mengenal anak yang aktif dan kreativitasnya yang berbeda-beda Untuk mempermudah pembahasan masalah-masalah yang akan diteliti agar lebih fokus dan spesifik, maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana proses pembelajaran tari melalui media visual (gambar) pada TK

Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi?

2. Bagaimana hasil pembelajaran tari melalui media visual (gambar) pada anak TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis mempunyai tujuan penulisan sebagai berikut :

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran tari melalui media visual pada anak TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi?


(20)

8

Siska Novalian Kelana, 2013

2. Untuk mendeskripsikan hasil penerapan pembelajaran tari melalui media visual pada anak TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi ?

D. Tujuan Umum

Tujuan umum dari peneliti ini adalah untuk mengetahui permasalahan pokok yang disebut dalam perumusan masalah, diantaranya adalah mengetahui apakan media visual pada siswa selama ini ditanamkan pada pembelajaran tari berlangsung, serta kreativitas siswa disekolah dapat berkembang baik.

E. Manfaat Peneliti 1. Bagi Guru

a. Sebagai bahan acuan atau pedoman untuk pembelajaran seni tari yang akan dilaksanakan selanjutnya.

b. Sebagai bahan evaluasi mengenai pembelajaran seni tari yang telah dilakukan

c. Memotivasi guru agar dapat menciptakan ha-hal baru dalam melaksanakan pembelajaran tari di Sekolah.

2. Bagi Siswa

a. Siswa dapat meningkatkan daya kreativitas dan imajinatifnya melalui gerak tari

b. Siswa dapat bereksplorasi dan mengembangkan gerakan-gerakan sehingga tercipta sebagai suatu tarian

3. Bagi Peneliti

a. Dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman, mengenai pembelajaran seni tari yang dilakukan melalui aktivitas metaforik untuk meningkatkan eksplorasi gerak.


(21)

9

Siska Novalian Kelana, 2013

4. Untuk sekolah

a. Sebagai sebuah upaya kreatif serta alternatif dalam memilih dan memanfaatkan media pembelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar dalam program pembelajaran disekolah.

b. Menjadi rekomendasi atau bahan kajian untuk para pengelola sekolah dalam media pembelajaran tari

c. Menambah keragaman dan pengetahuan mendalam bidang seni tari khususnya dalam mengekplorasi gerakan-gerakan baru

F. Sistematika Penulisan

ABSTRAK

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penulisan E. Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian B. Instrumen Penelitian


(22)

10

Siska Novalian Kelana, 2013

C. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

2. Wawancara 3. Tes

4. Dokumentasi

D. Langkah-langkah Penelitian E. Instrument Penelitian F. Teknik Analisis Data

G. Lokasi, Populasi dan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(23)

Siska Novalian Kelana, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi

Lokasi yang akan dijadikan subjek penelitian ini adalah sekolah TK Dwisartika yang berada di jln. Pramuka Desa Gegerbitung Rt 03, Rw 01, Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi yang merupakan lokasi strategis di desa Gegerbitung pusat kota Sukabumi. Lokasi tersebut dipilih karena setelah melakukan observasi awal ternyata peneliti melihat bahwa proses pembelajaran yang dilakukan di kelas kurang merangsang kemampuan siswa, tetapi siswa terlihat sikap kreativitas dalam melakukan kegiatan berkesenian yang mendukung sekolah serta materi yang akan disampaikan oleh peneliti belum pernah dilakukan.

2. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Kemudian Suharsimi (2006:129) menyebutkan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.” Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Taman Kanak-kanak (TK) tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 21 orang dalam satu kelas nol besar (B).


(24)

35

Siska Novalian Kelana, 2013

Tabel 3.1

Populasi Siswa TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi yang mengikuti Pembelajaran Tari

Tahun Ajaran 2012-2013

NO KELAS JUMLAH SISWA

(Orang)

1 B (L) 10 Orang

2 B (P) 11 Orang

Jumlah 21 Orang

Sumber: daftar absensi Tahun Ajaran 2012-2013 3. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagain atau wakil populasi yang diteliti. untuk menggenerasikan hasil penelitian sampel Arikunto, 1996: 117, dari populasi yang ada peneliti mengambil sampel secara total keseluruhan siswa yang ada di kelas, Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat kreativitas anak mengeksplorasi gerak melalui stimulus (rangsangan) media visual, setra aktif dan berani, disini sipeneliti bisa melihat tujuan pembelajaran tari melalui media visual terhadap anak. Alasan peneliti mengambil sampel secara total (keseluruhan) adalah karena dengan menggunakan sampel ini peneliti dapat melihat keseluruhan terhadap perkembangan kreativitasnya aktif dan berani. Penelitian ini dilaksanakan di TK Dwisartika yang berada di Jln. Pramuka Desa Gegerbitung, Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi. Objek dalam penelitian ini adalah anak TK yang berjumlah 21 siswa dengan komposisi 10 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Sedangkan guru dalam penelitian ini berposisi sebagai subjek/fasilitator (instruktur). Peneliti menggunakan kelas ini sebagai subjek penelitian dikarenakan perlu adanya perbaikan dan cara belajar yang lebih bagi siswa TK ini didalam aktivitas serta


(25)

36

Siska Novalian Kelana, 2013

hasil belajarnya, sehingga si peneliti bisa mendeskripsikan hasil belajar anak yang sudah diteliti melalui metode pembelajaran yang sudah dirancang.

Pengambilan sampel ini didasarkan agar sampal tersebut dapat merata dalam pemberian materi pokok yang digunakan. Khususnya dalam pembelajaran tari, dengan tujuan kreativitas, aktif, berani pada anak ini untuk lebih mengenal, menanggapi, dan mengekspresikan gerak tari yang mereka pikirkan yang diawali dengan pembelajaran rangsang visual berupa gambar jenis-jenis transportasi lalu siswa menginterpretasikannya kedalam eksplorasi gerak tari sederhana. Dalam penentuan sampel juga diakibatkan oleh adanya keterbatasan tenaga dan waktu yang dimiliki peneliti.

Tabel 3.2

Sampel yang diambil peneliti

NO KELAS JUMLAH ANAK

(Orang)

1 B (L) 10 Orang

2 B (P) 11 Orang

Jumlah 21 Orang

Jadi yang dijadikan sampel dalam peneliti ini adalah 21 orang siswa dari populasi yang ada dan keseluruhannya merupakan siswa laki-laki dan perempuan. Sampel tersebut diambil dikarenakan dari satu kela.

B. Metode Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah dan tujuan penulisan, makan peneliti ini menggunakan metode Deskriptif Analisis. Penelitian Deskriptif Analisis adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sisetem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, tematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki menurut Menurut Sugiyono (2005: 21)


(26)

37

Siska Novalian Kelana, 2013

menyatakan bahwa metode deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.

Hal ini Menurut Nazir (1988: 63):

Metode Deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.

Oleh karena itu, yang diteliti adalah apa yang dilakukan siswa pada proses penelitian proses pembelajaran yang sedang berlangsung setiap pertemuannya dan berbagai aktivitas lain dalam konteks pembelajaran tari, maka peneliti tentu saja harus mendeskripsikan atau menggambarkan hasil penelitian yang sudah terjadi secara rinci dan hasil lebih baik, melalui hasil akhir proses pembelajaran dalam bentuk prosentasi peningkatan siswa. untuk itu peneliti wajib membuat catatan lapangan dan catatan wawancara yang terperinci dan lengkap.

C. Definisi Oprasional

Untuk memperoleh gambaran yang jelas dalam menghindari kesalahan

mengenai “pembelajaran tari melalui media visual pada anak TK Dewi Sartika I

Gegerbitung Sukabumi” maka peneliti memberi batasan istilah sebagai berikut :

Beberapa istilah yang terdapat dalam penelitian ini dan dipandang perlu dijelaskan secaraoperasional adalah :

1. Pembelajaran Tari

a. Pembelajaran hasanah, (20011: 2) adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan prilaku kearah yang lebih baik.

b. Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta Hawkins (1990: 2)


(27)

38

Siska Novalian Kelana, 2013

Pembelajaran Tari adalah sebuah konsep untuk mengenal membuat dan memahami sebuah gerakan tari melalui gerak atau media memiliki suatu tujuan interaksi antara peserta didik dan lingkungan sehingga menghasilkan bentuk yang diungkapkan melalui gerak. Dengan adanya pembelajaran tari siswa tentu saja tidak keluar dari konsep yang sudah diberikan.

2. Media

a. Media pembelajaran menurut Arsyad (2007:4) adalah "media yang membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan intruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.

b. Visual Rangsangan yang berasal dari objek yang dapat ditangkap dengan indra penglihatan atau mata. Dapat timbul dari gambar, objek alam, prilaku binatang, kegiatan manusia sehari-hari dan lain-lain. Masunah (2012: 11)

Media visual adalah kombinasi dari kedua media di atas (pandang) dapat membantu peserta didik dan pengajar dalam menciptakan suatu proses pembelajaran yang efektif juga sebagai alat bantu untuk stimulus (rangsangan) pikiran, perasaan, imajinasi, dan minat siswa dalam proses belajar di kelas, intraktif antara siswa dan guru yang dilengkapi dengan media pembelajaran seperti visual.

3. Taman Kanak-kanak (TK)

TK adalah dunia pelatihan dari lingkungan rumah kelingkungan sekolah. TK diadakan dalam rangka membentuk kemandirian anak sehingga siap untuk memasuki dunia sekolah yang sesungguhnya. Kegiatan belajar di TK telah diupayakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut Jamaris (2003: 58),

Menurut kesimpulannya Taman kanak-kanak adalah sarana tempat dunia anak, semua anak bebas mengekspresian dirinya mempunyai dorongan


(28)

39

Siska Novalian Kelana, 2013

yang kuat untuk mengenal lingkungan alam sekitar dan lingkungan sosialnya lebih baik, rasa ingin tahu anak TK tidak terbatas pada hal-hal baru melainkan juga berusaha untuk menemukan sendiri jawaban dengan upaya memahami manusia yang berbeda di lingkungannya, yaitu tentang

bagaimana cara bergaul dengan teman, anak TK cendrung

mengekspresikan diri bila harus menanggapi situasi.

Anak TK mempunyai dorongan yang kuat untuk mengenal lingkungan alam sekitar dan lingkungan sosialnya lebih baik. Anak ingin memahami segala sesuatu yang dilihat dan didengar Hildebrand dalam Moeslichatoen (2004 :11) segala sesuatu yang diamati oleh inderanya. Untuk menggapai dorongan tersebut anak berusaha menemukan jawabannya sendiri dengan berbagai cara. Misalnya jawaban terhadap segala sesuatu yang dilihat, didengar, dicium, dirasakan atau diraba, tentang bangaimana terjadinya, dari mana segala sesuatu itu berasal, atau apa yang terjadi bila sesuatu itu dipegang. Anak TK cendrung mengekspresikan diri bila harus menanggapi sesuatu, anak TK dalam bertingkah laku selalu diwarnai oleh pribadinya dan diperkaya dengan gagasan-gagasan yang sudah ada dalam pikirannya. Bila anak TK diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri secara kreatif maka hal ini akan menimbulkan gairah untuk belajar.

D. Instrumen Penelitian

Instrument pada penelitian ini merupakan alat pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian. Instrument yang digunakan pada penelitian ini antara lain tes (perbuatan), studi dokumentasi, wawancara, dan observasi. System penilaian atau evaluasi yang dilakukan peneliti menggunakan indikator penilain yang ditentukan sendiri oleh peneliti yang digunakan sebagai acuan tentunya dengan memperhatikan kemampuan siswa. Adapun beberapa indikator penilaian yang ditentukan peneliti dimksudkan untuk dapat


(29)

40

Siska Novalian Kelana, 2013

melihat kemandirian siswa dalam pembelajaran tari tentunya melalui rangsangan-rangsangan tersebut,

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian sehingga bisa digunakan dalam memecahkan permasalahan. Suharsimi Arikunto (2006:160) mengungkapkan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih hemat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah”. Salah satu faktor penentu keberhasilan dari suatu penelitian adalah pemilihan instrumen yang tepat. Karena dengan penggunaan instrumen yang tepat maka kita bisa mendapatkan data yang betul-betul dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dan menguji hipotesis penelitian yang telah ditetapkan sebagai proses dalam menyimpulkan hasil penelitian. Format instrument tersebut adalah sebagai berikut. Salah satu faktor penentu keberhasilan dari suatu penelitian adalah pemilihan instrumen yang tepat. Karena dengan penggunaan instrumen yang tepat maka kita bisa mendapatkan data yang betul-betul dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dan menguji hipotesis penelitian yang telah ditetapkan sebagai proses dalam menyimpulkan hasil penelitian.

Penelitian ini bersifat ingin mengetahui sejauh mana anak TK bisa belajar tari melalui rangsangan media visual terhadap pembelajaran tari dari hasil belajar kreativitas anak, dan anak tidak bosan dan pemalu melalui media visual (gambar) jenis-jenis alat transportasi.

Adapun langkah-langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut: a. Mempelajari silabus

b. Menyusun RPP mata pelajaran yang akan diberikan siswa TK nyanyian dan tarian

c. Mengkonsultasikan rancangan instrumen tes dengan guru mengenai nyayian dan tarian yang akan diberikan pada siswa


(30)

41

Siska Novalian Kelana, 2013

d. Melakukan proses pembelajaran pada anak TK Dewi Sartika I Gegerbitung Kab.Sukabumi

e. Menyusun instrumen tes kepada guru TK Dwisartika Gegerbitung Kab.Sukabumi

f. Memberikan beberapa pertanyaan untuk guru mengenai sekolah TK Dwisartika

1. Tes

Tes merupakan pernyataan yang harus dijawab, ditanggapi atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes, tes digunakan untuk mengukur kemampuan seorang siswa setelah mnguasai pembelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan.

Di bawah ini terdapat kategori penilaian yang akan dilaksanakan oleh peneliti

Tabel 3.3

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi NO Nama Siswa Kategori Penilaian

Rata-rata

Tafiran Nilai

MGS AB GRW

1 2 3 dst

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa terdapat beberapa kategori penilaian sebagai berikut :

MGS : Memiliki berani kemampuan untuk Menciptakan Gerak Sendiri


(31)

42

Siska Novalian Kelana, 2013

GRW : Memiliki kemampuan unsur tari Gerak, Ruang dan Waktu

Untuk lebih mudah mendapatkan nilai dalam kategori ini, maka dibuatlah kriteria penilaian sebagai berikut :

1. A = Sangat Baik 2. B = Baik

3. C = Cukup Baik 4. D = Kurang

Tabel 3.4

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ada di udara NO Nama Siswa Kategori Penilaian

Rata-rata

Tafiran Nilai

MTU AB GRW

1 2 3 dst

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa terdapat beberapa kategori penilaian sebagai berikut :

MTU : Memiliki kemampuan untuk Mengungkapkan jenis transportasi yang ada di udara Menciptakan Gerak Sendiri AB : Anak terlihat aktif dan berani

GRW : Memiliki kemampuan unsur tari Gerak, Ruang dan Waktu

Untuk lebih mudah mendapatkan nilai dalam kategori ini, maka dibuatlah kriteria penilaian sebagai berikut :

2. A = Sangat Baik 2. B = Baik


(32)

43

Siska Novalian Kelana, 2013

3. C = Cukup Baik 4. D = Kurang

Tabel 3.5

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ada di darat NO Nama Siswa Kategori Penilaian

Rata-rata

Tafiran Nilai

MTD AB GRW

1 2 3 dst

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa terdapat beberapa kategori penilaian sebagai berikut :

MTD : Memiliki kemampuan untuk Mengungkapkan jenis transportasi yang ada di darat dan Menciptakan Gerak Sendiri AB : Anak terlihat aktif dan berani

GRW : Memiliki kemampuan unsur tari Gerak, Ruang dan Waktu

Untuk lebih mudah mendapatkan nilai dalam kategori ini, maka dibuatlah 43riteria penilaian sebagai berikut :

3. A = Sangat Baik 2. B = Baik

3. C = Cukup Baik 4. D = Kurang


(33)

44

Siska Novalian Kelana, 2013

Tabel 3.6

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ada di laut NO Nama Siswa Kategori Penilaian

Rata-rata

Tafiran Nilai

MLL AB GRW

1 2 3 dst

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa terdapat beberapa kategori penilaian sebagai berikut :

MLL : Memiliki kemampuan berani untuk Mengungkapkan jenis transportasi yang ada di laut Menciptakan Gerak Sendiri AB : Anak terlihat aktif dan berani

GRW : Memiliki kemampuan unsur tari Gerak, Ruang dan Waktu

Untuk lebih mudah mendapatkan nilai dalam kategori ini, maka dibuatlah kriteria penilaian sebagai berikut :

4. A = Sangat Baik 2. B = Baik

3. C = Cukup Baik 4. D = Kurang


(34)

45

Siska Novalian Kelana, 2013

Tabel 3.7

Kategori sikap dan gerak jenis-jenis transportasi yang ber-roda dua, tiga dan empat

NO Nama Siswa Kategori Penilaian Rata-rata

Tafiran Nilai

MTB AB GRW

1 2 3 dst

Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa terdapat beberapa kategori penilaian sebagai berikut :

MTB : Memiliki kemampuan berani untuk Mengungkapkan jenis-jenis transportasi yang ber-roda dua, tiga dan empat dan Menciptakan Gerak Sendiri

AB : Anak terlihat aktif dan berani

GRW : Memiliki kemampuan unsur tari Gerak, Ruang dan Waktu

Untuk lebih mudah mendapatkan nilai dalam kategori ini, maka dibuatlah kriteria penilaian sebagai berikut :

5. A = Sangat Baik 2. B = Baik

3. C = Cukup Baik 4. D = Kurang


(35)

46

Siska Novalian Kelana, 2013

Adapun beberapa kriteria dalam penilaian adalah sebagai berikut : Tabel 3.8 Kriterian Penilaian

Nilai Standar Angka Kriteria

80-90 A (Sangat Baik) Siswa aktif dalam pemebelajaran tari, mampu mengksplorasi gerak sendiri, ber-kreativitas terhadap media visual terhadap lagu, anak aktif dan berani dalam pembelajaran tari, menguasai Gerak, Ruang dan waktu

Dapat bekerja sama antar individu maupun kelompok.

70-79 B (Baik) Siswa mampu bereksplorasi, berkreativitas, peka terhadap lagu, serta masi kurang anak aktif dan berani dalam pembelajaran tari, baik menguasai Gerak, Ruang dan waktu Dapat bekerja sama antar individu maupun kelompok

60-69 C (Cukup baik) Siswa cukup mampu bereksplorasi, berkreativitas, peka terhadap lagu, serta anak aktif dan berani dalam pembelajaran tari, cukup menguasai Gerak, Ruang dan waktu

Dapat bekerja sama antar individu maupun kelompok

<60 D (Kurang Baik) Anak kurang mampu mengksplorasi gerak, kurang kreativitas, tidak peka terhadap lagu, serta anak terlalu banyak diam pasif dan berani dalam pembelajaran tari, sangat kurang menguasai Gerak, Ruang dan waktu

Dapat bekerja sama antar individu maupun kelompok


(36)

47

Siska Novalian Kelana, 2013

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan alat ukur yang diberikan kepada sampel untuk mendapat jawaban yang diharapkan secara lisan dan perbuatan/tindakan. Tes yang akan dilakukan adalah tes perbuatan yang mengukur kemampuan siswa untuk dapat mengemukakan atau menampilakn tari hasil dari eksplorasi siswa di depan kelas secara individu maupun kelompok, tes ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Tes awal dilakukan pada anak TK untuk mengeksplor gerakan-gerakan secara individu atau berkelompok.

a. Observasi

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini sebanyak 5 kali yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran tari melalui media visual terhadap kreativitas siswa Taman Kanak-kanak (TK), selain itu observasi ini juga bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran tari melalui media visual untuk mengetahui kreativitas pembelajaran tari melalui media visual pada siswa Taman Kanak-kanak supaya kelas tersedup hidup, anak tidak banyak diam dan aktif tidak membosankan. Observasi ini dilakukan 2 x 30 menit setiap pertemuan. Observasi Langsung, pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat/observer.

Pengamatan yang dilakukan peneliti mengenai proses pembelajaran tari di TK Dewi Sartika I melalui media visual dengan melihat sejauh mana siswa mengekplorasi gerak dan unsur-unsur tari melalui kreativitas yang aktif tidak pasif. Kegiatan mengajar kemudian didokumentasikan melalui foto atau video untuk bisa diamati apakah media visual bisa mempengaruhi anak menjadi aktif dalam proses


(37)

48

Siska Novalian Kelana, 2013

pembelajaran tari tidak pasif, membosankan. Sudah sesuai atau belum dengan indikator-indikator yang telah ditentukan

1. observasi siswa

Observasi siswa adalah pengamatan yang dilakukan kepada siswa melalui bentuk format yang telah disediakan maupun secara langsung (spontan). Observasi digunakan untuk mengumpulkan data partisipasi dalam proses pembelajaran dan implementasi melalui penggunaan media visual terhadap kreativitas se-usia TK pada pembelajaran tari. “Menurut Iskandar, (2009:68) Observasi merupakan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah

mencapai sasaran” Dari penjelasan ini, observasi/pengamatan terhadap

anak perlu dilakukan secara intens, sehingga proses dan hasil dapat diketahui secara lebih relevan dibandingkan pengamatan secara tidak langsung. Peneliti melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar sekaligus mengamati/observasi proses belajar pembelajaran siswa apakah sudah terlaksana dengan baik atau belum.

2. observasi guru

Observasi Guru adalah observasi yang dilakukan oleh guru untuk kepentingan proses pembelajaran dengan format yang sudah disediakan, dalam hal ini format di isi oleh guru/peneliti sendiri maupun oleh guru kolaborator atau teman sejawat.

b. Tes.

Melakukan tes Tanya jawab kepada siswa tentang materi yang akan disampaikan oleh guru mengenai pembelajaran tari, apakah siswa memahami tentang seni tari, dan apakan siswa tertarik dengan pembelajaran tari dengan materi yang diberikan.


(38)

49

Siska Novalian Kelana, 2013

c. Wawancara

Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan informasi. Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui komunikasi secara lisan (tanya jawab) terhadap narasumber yaitu kepala sekolah dan pengajar. Melakukan wawancara dengan para pengajar di beberapa TK di kecamatan Gegerbitung kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang materi, cara mengajar, serta hambatan-hambata dialami dalam mengajarkan tari, yang selama ini dilakukan oleh para pengajar tersebut. Arikunto dalam Rahmawati, (2009:25) menyatakan bahwa wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara

Wawancara untuk mendapatkan data dan mengkonstruksi kejadian dalam proses pembelajaran di kelas. Dilaksanakannya wawancara dalam penelitian ini merupakan sebuah bentuk penguatan dari hasil pengamatan maupun yang dirasakan dari beberapa sumber yang ada di sekolah setelah melihat dan merasakan proses pembelajaran tersebut. Wawancara juga digunakan untuk data tambahan yang didapat dari pelaksanaan di lapangan serta digunakan untuk memverifikasi hasil observasi.

Penelitian ini dilakukan terhadap teman sejawat/kolaborator, kepala sekolah, guru, dan siswa secara terstruktur dengan mengacu pada pedoman wawancara yang telah disusun sebelumnya. Wawancara

terstruktur menurut Kunandar (2009: 159) adalah “apabila peneliti telah

menyiapkan pedoman atau bahan wawancara terlebih dahulu”. Sedangkan wawancara tidak terstruktur merupakan seorang peneliti bebas menentukan fokus masalah wawancara, kegiatan, wawancara


(39)

50

Siska Novalian Kelana, 2013

mengalir seperti dalam percakapan biasa, yaitu mengikut dan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi responden.

Wawancara menurut Lincoln dan Guba (1985) dalam Moleong (2001:135), antara lain untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian tentang situasi social (setting social). Wawancara dilakukan kepada siswa dan guru kolaborator untuk melihat sejauh mana efek tindakan yang telah dilaksanakan peneliti.

Wawancara kepada kepala sekolah

Wawancara ini bertujuan untuk menanyakan mengenai kurikulum di sekolah TK, dan pembelajaran tari di TK, serta karakteristik siswa sebagai langkah awal untuk melaksanakan proses pembelajaran tari melalui media visual terhadap perkembangan kreativitas siswa tersebut.

Wawancara kepada guru

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas dan pengaruh yang didapatkan dari pembelajaran tari melalui media visual perkembangan kreativitas siswa.

d. Catatan Lapangan

Catatan lapangan merupakan jurnal maupun catatan yang dilakukan peneliti dalam hal ini guru sebagai pemberi tindakan pada penelitian ini meliputi pemanfaatan segala hal yang dapat dikumpulkan oleh peneliti dengan bantuan dari guru lain. Tujuannya adalah untuk melengkapi data-data yang kurang lengkap.

Catatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan jurnal harian (arsip) selama penelitian dan pada setiap tindakan yang dilakukan peneliti/guru pada saat implementasi pembelajaran melalui penggunaan media audio visual unutk menumbuhakn kemandirian pada siswa.


(40)

51

Siska Novalian Kelana, 2013

e. Diskusi

Diskusi untuk melihat sejauh mana proses pembelajaran ini berlangsung dengan baik. Diskusi ini dilakukan oleh guru sebagai peneliti. Tugas guru di dalam penelitian ini untuk mengamati dan berdiskusi hasil dari pencapaian proses dan penggunaan media visual yang sedang dilaksanakan.

f. Studi dokumentasi

Sesuai dengan teknik pengumpulan data pada observasi, maka pendokumentasian dilakuan pada saat itu juga, dengan ujian untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan menunjang dalam penelitian ini. Menganalisis data-data yang sudah ada berupa arsip mengenai keadaan sekolah dan siswa, kegiatan apa saja yang telah dilakukan siswa dalam pembelajaran seni tari, hasil-hasil yang telah diperoleh dan berupa piagam, sertifikat, foto-foto, video dan sumber-sumber tertulis lainnya.

Studi dokumentasi adalah suatu studi yang menghasilkan suatu objek gambar, baik yang berupa audiolingual maupun audiovisual. Dalam penelitian ini merupakan sarana penunjang agar data-data yang diperoleh dari hasil yang diamati dikelas bisa lebih akurat. Hal tersebut bisa membantu peneliti pada saat melakukan analisis terkait dengan pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan dokumentasi tersebut dapat berbentuk kegiatan, proses, dan dokumen – dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian media audiao visual.


(41)

52

Siska Novalian Kelana, 2013

F. Tahap Pelaksanaan

Penerapan materi Pembelajaran Tari melalui Media Visual pada anak TK dengan lagu nyanyian jenis-jenis transportasi serta media visual dengan menggunakan media gambar pesawat terbang, kereta api, motor, dan sepeda dilakukan oleh pengajar di TK tersebut. Materi itu merupakan materi yang telah dipersiapkan oleh peneliti dan sebelumnya telah dikonsultasikannya dengan dosen di jurusan Seni Tari dengan Guru di TK pada saat kegiatan belajar berlangsung peneliti mengamati KBM tersebut. Hal ini dilakukan dalam lima kali pertemuan untuk Pembelajaran Tari melalui Media Visual Pada Anak TK.

G. Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Penggunaan metode ini juga dimaksudkan untuk mempermudah siswa dalam mengikuti proses penelitian ini karena dengan metode ini objek tidak diberikan perlakuan khusus sehingga proses penelitian dengan hasil yang diterima akan bersifat alamiah tanpa ada manipulasi tertentu.

Pada pemaparan hasil analisis data menggunakan deskriptif analisis yaitu mendeskripsikan hasil peneliti pada saat pembelajaran tari melalui media visual pada anak TK Dewi Sartika I Gegerbitung sukabumi. Pemilihan metode dan pendekatan ini dimaksudkan agar peneliti lebih menerangkan secara terperinci hal-hal apa saja yang terjadi dilapangan ketika proses penelitian berlangsung. Hal-hal terkecil apapun yang merupakan sebuah respon yang timbul pada siswa dari penerapan pembelajaran tari ini akan dapat dijelaskan oleh peneliti, bahkan mungkin dapat diketahui segala sebab-akibatnya yang dimunculkan siswa dari penerapan ini. Analisis data dilaksanakan terus menerus selama proses berlangsug.


(42)

53

Siska Novalian Kelana, 2013

Analisis proses merupakan analisis tentang pengaruh tari melalui media visual untuk terhadap kreativitas anak dalam menciptakan gerak tari, berkembangnya kreativitas sanak dan responnya, sedangkan analisis hasil adalah pendeskripsian hasil penerapan pemebelajaran tari pada siswa , dalam pembelajaran tari di TK Dewi Sartika I berpijak pada hasil tindakan yang dilakukan. Dalam analisis hasil ini terdapat tahapan-tahapan yang akan dilakukan peneliti, yaitu pengumpulan data sekaligus reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun langkah-langkah pengelolahan data tersebut antara lain adalah :

1. Setelah melakukan data selesai, maka tahap selanjutnya melakukan rduksi data dengan menggolongkan, mengarahkan, dan membuang yang tidak perlu atau mengklasifikasikan data sesuai dengan permasalahannya. 2. Menyesuaikan data yang telah diperoleh sesuai dengan sumber-sumber

baikyang diperoleh secara lisan maupun tulisan berupa buku, hasil wawancara, ataupun laporan-laporan tertulis hasil penelitian serupa yang sudah dilakukan sebelumnya. Data yang telah direduksi dan disesuaikan tersebut disajikan dalam bentuk narasi.

3. Mengolah data hasil penelitian pada saat penelitian, adapun format penilaian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.9

Contoh format penilaian

N0 NAMA SISWA L/P MGS AB KB BTL

1 2 3 4 5 6


(43)

54

Siska Novalian Kelana, 2013

7 8 9 10 11

Beberapa indikator penilaian tersebut adalah sebagai berikut :

a.Menciptakan gerak sendiri (MGS): Siswa dapat menciptakan gerak sendiri (mengeksplorasi gerak) secara sederhana sesuai dengan kemampuan motorik

b. Aktif dan Berani AB : Anak terlihat aktif dan berani pada saat pembelajaran tari berlangsung sehingga anak tidak cepat bosan

c.Kekompakan Bernyanyian (KB): Siswa mampu menyanyikan syair lagu secara kompak

d. (GRW ): Memiliki kemampuan unsur tari Gerak, Ruang dan Waktu siswa bernyanyi dan menari mengikuti tempo Siswa bermain tempo cepat, sedang dan lambat dalam bentuk gerak dan menciptakan level tinggi, sedang, rendahnya gerakan, waktu dari setiap perubahan gerak, sesuai dengan perkembangan kreativitas.

4. Menganalisis data yang telah diolah


(44)

100

Siska Novalian Kelana, 2013

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Secara umum hasil penelitian menggambarkan bahwa penggunaan media visual dalam pembelajaran tari pada anak TK kelas nol besar (B). Hal ini dilihat dan diamati dari hasil analisis data yang dilakukan oleh guru dari beberapa penilaian sikap aktif anak di kelas dan penilaian berupa proses pembelajaran tari sesuai dengan tema yang ditentukan. Kesimpulan secara khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pembelajaran tari dengan melalui media visual dalam pembelajaran tari dikelas pada anak TK. Langkah pertama peneliti melakukan analisis kurikulum. Dalam perencanaan ini meliputi perencanaan tahunan, semester, silabus, tujuan pembelajaran, strategi, RPP dan evaluasi yang terkandung didalamnya ditentukan. Didalamnya proses, materi, metode, media, dan evaluasi diupayakan untuk mencapai tujuan dengan lancar.

1. Proses pembelajaran tari dengan menggunakan media visual meliputi

Kegiatan pendahuluan meliputi pengabsenan kehadiran siswa sebelum memulai pembelajaran, selanjutnya guru memulai pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajari, menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompotensi yang akan dicapai Proses pembelajaran tari sebelum melakukan pembelajaran berlangsung guru mempersiapkan media sebagai stimulus awal dan nyayian-nyayian, anak merespon dengan baik, bernyayi bersama-sama dan guru memperlihatkan media berupa gambar jenis-jenis alat transportasi pada anak, setelah anak memahami apa yang guru mereka terangkan kemudian guru meminta anak menirukan atau mengeksplor gerak sesuai apa yang mereka lihat yang ada di media visual (gambar) tersebut anak menirukan satu persatu jenis alat-alat transportasi diantarannya adalah seperti pesawat terbang, kapal laut, sepeda, bus angkutan umum, kereta apai dan sepeda motor secara bergantian siswa mengeksplor gerak, pada saat media visual (gambar) transportasi berjalan anak melakukan eksplorasi gerak tari sesuai yang mereka pahami, guru


(45)

101

Siska Novalian Kelana, 2013

memberikan batasan-batasan gerak yang harus dicapai anak dalam menyusun gerakan tari sesuai dengan urutan lagu yang dinyanyikan.

a) Kegiatan inti meliputi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi

b)Kegiatan penutup, tahap akhir pada proses pembelajaran tari melalui media visual, dalam pembelajaran ini adalah tahap evaluasi. Tahap evaluasi ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan proses evaluasi penggunaan media visual dalam pembelajaran tari. Setelah itu guru melakukan refleksi bersama untuk mengevaluasi pembelajaran yang baru dilakukan dengan menggunakan media visual. Refleksi merupakan suatu kegiatan guru dalam melihat baik buruknya proses perencanaan, pelaksanaan, serta hasil kreativitas eksplorasi gerak anak, anak menjadi aktif dan pasif, yang dilakukan guru terhadap anak disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru disini dalam proses memperbaiki dan meminimalisir kesalahan proses belajar pembelajaran

2. kreativitas anak dalam mengeksplorasi gerak setelah melaksanakan pembelajaran melalui media visual pada mata pelajaran tari dapat dilihat dari perolehan nilai keaktifan anak dalam proses pembelajaran tari. pada pertemuan ke-1 (pertama) sampai ke-5 (lima) melalui media visual. Nilai kreativitas dan keaktifan anak dalam proses pembelajaran tari, anak menjadi aktif pada saat pembelajaran tari melalui media visual kategori cukup baik. Maka setiap pertemuan yang dilaksanakan tahap demi tahap tersebut anak aktif dan mampu mengeksplorasi gerak tari menjadikan suasana kelas aktif tidak pasif. Karena berkembangnya imajinasi, mengeluarkan ide-ide yang baru, kreativitas eksplorasi gerak dalam pembelajaran tari.

Secara keseluruhan untuk mata pelajaran tari dari pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-5 tersebut sudah bisa menggambarkan dan mendeskripsikan hasil yang cukup baik. Hal ini mendeskripsikan hasil perolehan penilaian keaktifan dan kreativitas mengeksplorasi gerak tari pada anak TK dewi sartika gegerbitung sukabumi mencapai nilai kategori yang cukup baik. Pembelajaran tari melalui media visual mampu mempengaruhi anak menjadi aktif tidak membosankan.


(46)

102

Siska Novalian Kelana, 2013

1. Siswa

Diharapkan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran tari,dengan adanya berbagai jenis media yang digunakan diantaranya media visual (gambar) mampu dimanfaatan sebagai media untuk anak aktif dan kreatif.

B. Saran

Peneliti, dari kegiatan selama penelitian yang dilakukan di TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi tentang pembelajaran tari melalui pengaruh media visual (gambar) terhadap perkembangan kreativitas tari siswa pada usia Taman Kanak-kanak diharapkan memberikan implikasi yang baik. Anak pada seusia TK mungkin belum cukup untuk bisa menghasilkan gerak tari yang sempurna tetapi disini tidak salahnya jika anak mencoba mengeksplorasi gerak melihat berkembangnya imajinasi dan kreativitas eksplorasi gerak tari, tidak hanya belajar tari saja kita didik untuk mengembangkan kreativitas eksplorasi gerak tari siswa sejak dini mudah-mudahan bisa terpengaruh pada pembelajaran lainnya, siswa se-usia TK ditanamkan kreativitas sejak dini untuk memotivasi siswa menjadi lebih kreatif dan aktif. Peneliti mengharapkan untuk para peneliti pendidikan selanjutnya dapat menemukan suatu inovasi yang lebih baik. beragam dan atau inovasi yang baru yang tentunya belum pernah dilakukan oleh peneliti sesudahnya, melakukan pengembangan yang lebih khusus dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan terutama pembelajaran seni tari dan khususnya masalah pembelajaran seni tari disekolah, sehingga pembelajaran tari disekolah selanjutnya dapat lebih baik

Pembelajaran tari melalui media visual (gambar) terhadap perkembangan kreativitas eksplorasi gerak tari siswa untuk usia Taman Kanak-kanak menjadi positif terhadap pembelajaran tari pada anak dalam kegiatan pembelajaran, anak tidak hanya belajar terus dibimbing oleh guru tatapi anak juga berhak untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya, belajar sambil bermain sesuka yang mereka inginkan dan memahami setelah diberi stimulus awal dari gurunya, dengan pembelajaran ini tidak membuat siswa tertekan pada saat belajar, penuh dengan canda tawa, dan bebas namun ada batasannya. Guru sangat diharapkan pada saat pembelajaran agar lebih bijak dalam memilih atau dapat meninjau pola pembelajaran tari yang sudah dilakukan sebelumnya, oleh karena itu perlu diperhatikan masalah metode


(47)

101

Siska Novalian Kelana, 2013

pembelajarannya dalam mengembangkan ktreativitas gerak tari yang dimiliki anak seusia TK, sehingga pembelajaran akan lebih baik dan menarik bagi anak. Anak akan memperoleh pengalaman baru dalam melakukan gerak tari yang sebelumnya belum pernah dilakukan, sehingga dapat memudahkan anak dalam mengikuti pembelajaran tari ditingkatan selanjutnya.


(48)

Siska Novalian Kelana, 2013

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya

Endang Caturwati (2008).Tari Anak dan Permasalahannya. Buah Batu Bandung: Sunan Ambu STSI Press Bandung

Hadjar Pamadhi dkk (2008).Pendidikan Seni di SD.Jakarta : Universitas Terbuka, 2008 Juju Masunah. 2012. Tari Pendidikan, Bandung : FPBS UPI

Amir dkk. 2007. Apresiasi Bahasa dan Seni. Bandung: BASEN PRESS.

Atik dkk. 1993. Ragam Cipta:Mengenal Seni Pertunjukan Daerah Jawa Barat. Bandung: CV Sampurna.

Caturwati, Endang. 1997. Tata Rias dan Busana Tari Sunda. Bandung: STSI PRESS BANDUNG

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Ghazali, Hassan. 2012. Teori-Teori Pendidikan Seni.

http://sen1budaya.blogspot.com/2012/09/teori-teori-pendidikan-seni.html?m=1. [Online: 21 Agustus 2013]

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kurdiana, Rachmat. 1996. Ilmu Budaya Sunda. Bandung: UNIVERSITAS PASUNDAN

Kusmayati dkk. 1996. Seni Pertunjukan Indonesia. Yogyakarta: MSPI.

Latifah, Diah dan Sulastianto. 1994. Pendidikan Seni 1. Bandung: Ganeca Exact. Narawati, Tati. 2003. Jurnal Panggung

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. (2011). Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Sugiyono. 2011. METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF DAN R&D. Bandung: Alfabeta.


(49)

Siska Novalian Kelana, 2013

Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan. Sedyawati, Edi. 2006. Budaya Indonesia:Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Soedarsono. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Tarmizi, Pebrian. 2012. Fungsi Seni Dendang dalam Upacara Perkawinan di Kota Manna Bengkulu Selatan. Bandung: tidak diterbitkan


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Secara umum hasil penelitian menggambarkan bahwa penggunaan media visual dalam pembelajaran tari pada anak TK kelas nol besar (B). Hal ini dilihat dan diamati dari hasil analisis data yang dilakukan oleh guru dari beberapa penilaian sikap aktif anak di kelas dan penilaian berupa proses pembelajaran tari sesuai dengan tema yang ditentukan. Kesimpulan secara khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Pembelajaran tari dengan melalui media visual dalam pembelajaran tari dikelas pada anak TK. Langkah pertama peneliti melakukan analisis kurikulum. Dalam perencanaan ini meliputi perencanaan tahunan, semester, silabus, tujuan pembelajaran, strategi, RPP dan evaluasi yang terkandung didalamnya ditentukan. Didalamnya proses, materi, metode, media, dan evaluasi diupayakan untuk mencapai tujuan dengan lancar.

1. Proses pembelajaran tari dengan menggunakan media visual meliputi

Kegiatan pendahuluan meliputi pengabsenan kehadiran siswa sebelum memulai pembelajaran, selanjutnya guru memulai pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan materi sebelumnya dengan materi yang akan diajari, menjelaskan tujuan pembelajaran dan kompotensi yang akan dicapai Proses pembelajaran tari sebelum melakukan pembelajaran berlangsung guru mempersiapkan media sebagai stimulus awal dan nyayian-nyayian, anak merespon dengan baik, bernyayi bersama-sama dan guru memperlihatkan media berupa gambar jenis-jenis alat transportasi pada anak, setelah anak memahami apa yang guru mereka terangkan kemudian guru meminta anak menirukan atau mengeksplor gerak sesuai apa yang mereka lihat yang ada di media visual (gambar) tersebut anak menirukan satu persatu jenis alat-alat transportasi diantarannya adalah seperti pesawat terbang, kapal laut, sepeda, bus angkutan umum, kereta apai dan sepeda motor secara


(2)

101

memberikan batasan-batasan gerak yang harus dicapai anak dalam menyusun gerakan tari sesuai dengan urutan lagu yang dinyanyikan.

a) Kegiatan inti meliputi eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi

b)Kegiatan penutup, tahap akhir pada proses pembelajaran tari melalui media visual, dalam pembelajaran ini adalah tahap evaluasi. Tahap evaluasi ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan proses evaluasi penggunaan media visual dalam pembelajaran tari. Setelah itu guru melakukan refleksi bersama untuk mengevaluasi pembelajaran yang baru dilakukan dengan menggunakan media visual. Refleksi merupakan suatu kegiatan guru dalam melihat baik buruknya proses perencanaan, pelaksanaan, serta hasil kreativitas eksplorasi gerak anak, anak menjadi aktif dan pasif, yang dilakukan guru terhadap anak disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru disini dalam proses memperbaiki dan meminimalisir kesalahan proses belajar pembelajaran

2. kreativitas anak dalam mengeksplorasi gerak setelah melaksanakan pembelajaran melalui media visual pada mata pelajaran tari dapat dilihat dari perolehan nilai keaktifan anak dalam proses pembelajaran tari. pada pertemuan ke-1 (pertama) sampai ke-5 (lima) melalui media visual. Nilai kreativitas dan keaktifan anak dalam proses pembelajaran tari, anak menjadi aktif pada saat pembelajaran tari melalui media visual kategori cukup baik. Maka setiap pertemuan yang dilaksanakan tahap demi tahap tersebut anak aktif dan mampu mengeksplorasi gerak tari menjadikan suasana kelas aktif tidak pasif. Karena berkembangnya imajinasi, mengeluarkan ide-ide yang baru, kreativitas eksplorasi gerak dalam pembelajaran tari.

Secara keseluruhan untuk mata pelajaran tari dari pertemuan ke-1 sampai pertemuan ke-5 tersebut sudah bisa menggambarkan dan mendeskripsikan hasil yang cukup baik. Hal ini mendeskripsikan hasil perolehan penilaian keaktifan dan kreativitas mengeksplorasi gerak tari pada anak TK dewi sartika gegerbitung sukabumi mencapai nilai kategori yang cukup baik. Pembelajaran tari melalui media visual mampu mempengaruhi anak menjadi aktif tidak membosankan.


(3)

1. Siswa

Diharapkan siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pembelajaran tari,dengan adanya berbagai jenis media yang digunakan diantaranya media visual (gambar) mampu dimanfaatan sebagai media untuk anak aktif dan kreatif.

B. Saran

Peneliti, dari kegiatan selama penelitian yang dilakukan di TK Dewi Sartika I Gegerbitung Sukabumi tentang pembelajaran tari melalui pengaruh media visual (gambar) terhadap perkembangan kreativitas tari siswa pada usia Taman Kanak-kanak diharapkan memberikan implikasi yang baik. Anak pada seusia TK mungkin belum cukup untuk bisa menghasilkan gerak tari yang sempurna tetapi disini tidak salahnya jika anak mencoba mengeksplorasi gerak melihat berkembangnya imajinasi dan kreativitas eksplorasi gerak tari, tidak hanya belajar tari saja kita didik untuk mengembangkan kreativitas eksplorasi gerak tari siswa sejak dini mudah-mudahan bisa terpengaruh pada pembelajaran lainnya, siswa se-usia TK ditanamkan kreativitas sejak dini untuk memotivasi siswa menjadi lebih kreatif dan aktif. Peneliti mengharapkan untuk para peneliti pendidikan selanjutnya dapat menemukan suatu inovasi yang lebih baik. beragam dan atau inovasi yang baru yang tentunya belum pernah dilakukan oleh peneliti sesudahnya, melakukan pengembangan yang lebih khusus dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan terutama pembelajaran seni tari dan khususnya masalah pembelajaran seni tari disekolah, sehingga pembelajaran tari disekolah selanjutnya dapat lebih baik

Pembelajaran tari melalui media visual (gambar) terhadap perkembangan kreativitas eksplorasi gerak tari siswa untuk usia Taman Kanak-kanak menjadi positif terhadap pembelajaran tari pada anak dalam kegiatan pembelajaran, anak tidak hanya belajar terus dibimbing oleh guru tatapi anak juga berhak untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya, belajar sambil bermain sesuka yang mereka inginkan dan memahami setelah diberi stimulus awal dari gurunya, dengan pembelajaran ini tidak membuat siswa tertekan pada saat belajar, penuh dengan canda tawa, dan bebas


(4)

101

pembelajarannya dalam mengembangkan ktreativitas gerak tari yang dimiliki anak seusia TK, sehingga pembelajaran akan lebih baik dan menarik bagi anak. Anak akan memperoleh pengalaman baru dalam melakukan gerak tari yang sebelumnya belum pernah dilakukan, sehingga dapat memudahkan anak dalam mengikuti pembelajaran tari ditingkatan selanjutnya.


(5)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi (2001). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya

Endang Caturwati (2008).Tari Anak dan Permasalahannya. Buah Batu Bandung: Sunan Ambu STSI Press Bandung

Hadjar Pamadhi dkk (2008).Pendidikan Seni di SD.Jakarta : Universitas Terbuka, 2008 Juju Masunah. 2012. Tari Pendidikan, Bandung : FPBS UPI

Amir dkk. 2007. Apresiasi Bahasa dan Seni. Bandung: BASEN PRESS.

Atik dkk. 1993. Ragam Cipta:Mengenal Seni Pertunjukan Daerah Jawa Barat. Bandung: CV Sampurna.

Caturwati, Endang. 1997. Tata Rias dan Busana Tari Sunda. Bandung: STSI PRESS BANDUNG

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Ghazali, Hassan. 2012. Teori-Teori Pendidikan Seni.

http://sen1budaya.blogspot.com/2012/09/teori-teori-pendidikan-seni.html?m=1. [Online: 21

Agustus 2013]

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kurdiana, Rachmat. 1996. Ilmu Budaya Sunda. Bandung: UNIVERSITAS PASUNDAN

Kusmayati dkk. 1996. Seni Pertunjukan Indonesia. Yogyakarta: MSPI.

Latifah, Diah dan Sulastianto. 1994. Pendidikan Seni 1. Bandung: Ganeca Exact. Narawati, Tati. 2003. Jurnal Panggung


(6)

Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan. Sedyawati, Edi. 2006. Budaya Indonesia:Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Soedarsono. 2002. Seni Pertunjukan Indonesia Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Tarmizi, Pebrian. 2012. Fungsi Seni Dendang dalam Upacara Perkawinan di Kota


Dokumen yang terkait

Pengetahuan Sanitasi Pangan Guru Sekolah Dasar di Desa Gegerbitung, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi

0 11 101

PENGEMBANGAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BARU DI Pengembangan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Pembelajaran Tari Kreasi Baru Di TK Desa Krajan I Gatak Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 15

PENGEMBANGAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BARU DI TK DESA KRAJAN I Pengembangan Kecerdasan Kinestetik Anak Melalui Pembelajaran Tari Kreasi Baru Di TK Desa Krajan I Gatak Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 13

UPAYA MENINGKATKAN KONSENTRASI ANAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA ANAK KELOMPOK A DI TK NAHDLOTUL Upaya Meningkatkan Konsentrasi Anak Melalui Media Audio Visual Pada Anak Kelompok A Di TK Nahdlotul Muslimat (NDM) Sondakan Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 17

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELOMPOK B TK PERTIWI Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Media Audio Visual Pada Kelompok B TK Pertiwi Macanan Kebakkramat Karanganyar Tahun 2012/2013.

0 3 17

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELOMPOK B TK PERTIWI Pengembangan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Media Audio Visual Pada Kelompok B TK Pertiwi Macanan Kebakkramat Karanganyar Tahun 2012/2013.

0 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA KELOMPOK B DI Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Media Audio Visual Pada Kelompok B Di Tk Pertiwi I Sumberejo Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2011 / 2012.

0 0 14

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN PAIKEM BAGI ANAK TUNARUNGU DI KELAS V SEKOLAH DASAR DEWI SARTIKA KOTA BANDUNG.

0 2 34

REHAB TK DEWI SARTIKA KURIPAN

0 0 1

REHAB TK DEWI SARTIKA 1 DRINGU

0 0 1