ANALISIS DOMAIN KOGNITIF SISWA SMA KELAS XI PADA SUBPOKOK BAHASAN SIFAT KOLOID MELALUI PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL.

(1)

ANALISIS DOMAIN KOGNITIF SISWA SMA KELAS XI PADA SUBPOKOK BAHASAN SIFAT KOLOID MELALUI PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kimia

Oleh:

Rika Siti Sya’adah 0902281

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Rika Siti Sya’adah, 2013

Analisis Domain Kognitif Siswa SMA Kelas XI

Pada Subpokok Bahasan Sifat Koloid

Melalui Praktikum Kimia Skala Kecil

Oleh Rika Siti Sya’adah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Rika Siti Sya’adah

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

ANALISIS DOMAIN KOGNITIF SISWA SMA KELAS XI PADA SUBPOKOK BAHASAN KOLOID DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MELALUI

PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL

Oleh : Rika Siti Sya’adah

0902281

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I

Drs. Mulyono HAM, M.Pd NIP. 195206071980021002

Pembimbing II

Drs. Hokcu Suhanda, M.Si NIP. 196611151991011001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

Dr. rer. nat. H. Ahmad Mudzakir, M.Si NIP. 196611211991031002


(4)

Rika Siti Sya’adah, 2013

ABSTRAK

Penleitian mengenai “Analisis Domain Kognitif Siswa SMA Kelas XI Pada Subpokok Bahasan Sifat Koloid Melalui Praktikum Kimia Skala Kecil” bertujuan untuk mengetahui gambaran kognitif siswa SMA kelas XI untuk jenjang mengingat (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3) serta bagaimana respon siswa terhadap penerapan praktikum kimia skala kecil dalam pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental, dikarenakan pada metode ini tidak terdapat variabel kontrol serta sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2012). Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre-test post-test. Subjek dalam penelitian ini ialah siswa SMA kelas XI yang terdiri dari 40 siswa. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis (pre-test dan post-test) serta angket siswa. Tes tulis digunakan untuk mengetahui kemampuan aspek kognitif siswa, sedangkan angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan praktikum kimia skala kecil dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: kemampuan kognitif siswa pada jenjang mengingat (C1) tergolong pada kemampuan sangat baik (87,5%), kemampuan kognitif siswa pada jenjang pemahaman (C2) tergolong pada kemampuan baik (70,4%), kemampuan kognitif siswa pada jenjang aplikasi (C3) tergolong pada kemampuan baik (75%) dan respon siswa terhadap penerapan praktikum kimia skala kecil pada pembelajaran tergolong baik (77,26%).


(5)

ABSTRACT

Research on " Cognitive Domain Analysis Class XI High School Students In Subpokok discussion Practical Chemical Properties of Colloids Through Small Scale " aims to describe capability cognitive XI classes for high school students considering the level remembering ( C1 ) , comprehension ( C2 ) and applications ( C3 ) as well as how the student response the implementation of small -scale chemistry lab in learning . The method used in this study pre -experimental method , because in this method there is no control variable , and the sample was not randomly selected (Sugiyono, 2012). The study design used is the one group pre-test post-test. Subjects in this study is the high school students of class XI consisting of 40 students . Data collection tool used in this study was written test (pre-test and post-test ) as well as the student questionnaire. Written test is used to determine the cognitive abilities of students, while the questionnaire is used to determine the students' response to the application of small -scale chemistry lab in learning. Based on the results obtained the following conclusions : cognitive ability levels of students in remembering ( C1 ) belongs to a very good ability (87.5 %) , cognitive abilities at the level of understanding students ( C2 ) on the relatively good ability (70.4 %), the ability cognitive student at application level (C3) pertained to the ability of both (75 %) and the students' response to the application of small -scale chemistry lab on learning quite good (77.26 %).

Keywords : Cognitive Domain Analysis, Colloid, Practical Small Scale Chemistry.


(6)

Rika Siti Sya’adah, 2013

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN…………...………….………i

ABSTRAK……….………..ii

KATA PENGANTAR……….………...iii

DAFTAR ISI………..……….iv

DAFTAR TABEL……….………...…v

DAFTAR GAMBAR……….……….vi

DAFTAR LAMPIRAN………..………vii

BAB I PENDAHULUAN………1

A. Latar Belakang Masalah…………..………1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ……….3

C. Pembatasan Masalah………...3

D. Tujuan Penelitian………4

E. Manfaat Penelitian………..…4

F. Stuktur Organisasi Skiripsi……….………5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN………...6

A. Pembelajaran………..………….6

1. Belajar………...6

2. Hasil Belajar………...…..8

B. Domain Kognitif………...10

C. Metode Praktikum……….14

1. Praktikum Skala Makro………..16

2. Praktikum Semimikro……….16

3. Praktikum Skala Mikro………...16

4. Praktikum Skala Kecil………17

D. Kit Praktikum Kimia Skala Kecil……….18

E. Tinjauan Materi……….18 1. Sistem Koloid……….18

2. Air……….………..21

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan………..23

G. Kerangka Pemikiran………..24


(7)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………...27

A. Lokasi dan Subjek Penelitian………...……….27

B. Metode dan Desain Penelitian………...27

C. Alur Penelitian………. 28

D. Definisi Operasional………..31

E. Instrumen Penelitian………..32

1. Tes Tertulis……….32

2. Angket………35

F. Proses Pengembangan Instrumen………..36

G. Teknik Pengumpulan Data………36

H. Analisis Data………36

1. Tes Tertulis……….36

2. Angket………37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………...39

A. Kemampuan Kognitif Siswa……….39

1. Kemampuan Kognitif Siswa pada Setiap Jenjang………..39

a. Kemampuan Siswa pada Jenjang Mengingat (C1)………..39

b. Kemampuan Siswa pada Jenjang Pemahaman (C2)………44

c. Kemampuan Siswa pada Jenjang Aplikasi (C3)………..50

2. Kemampuan Kognitif Secara Keseluruhan………53

B. Respon Siswa Terhadap Praktikum Kimia Skala Kecil………54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…...……….57

A. Kesimpulan……….…..57

B. Saran………..………57

DAFTAR PUSTAKA………58

LAMPIRAN………...61


(8)

Rika Siti Sya’adah, 2013

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Klasifikasi Domain Kognitif, Afektif dan Psikomotor………10

2.2 Kata Kerja Operasional Domain Kognitif………....13

2.3 Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi……….19

2.4 Jenis-jenis Sistem Koloid……….19

2.5 Petunjuk Kualitas Air Minum Menurut WHO……….22

3.1 Desain Penelitian Pre-test Post-test………..27

3.2 Penafsiran Nilai Reliabilitas……….33

3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran………...34

3.4 Klasifikasi Daya Pembeda………...35

3.5 Pengukuran Angket Menurut Skala Likert………...35

3.6 Tafsiran Gain Ternormalisasi………...37

3.7 Tafsiran Persentase Angket………..38

4.1 Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 3……….41

4.2 Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 8……….42

4.3 Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 10………...43

4.4 Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 11………...44

4.5 Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 1……….46

4.6 Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 4……….47

4.7 Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 5……….48

4.8 Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 9……….49

4.9 Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 12………...50

4.10 Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 2………...51

4.11 Jawaban Siswa Pada Soal Nomor 6………...52


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kit Praktikum Kimia Skala Kecil……….18

2.2 Efek Tyndall……….20

3.1 Alur Penelitian………..29

4.1 Kemampuan Jenjang Mengingat (C1)…………...………...40

4.2 Kemampuan Jenjang Pemahaman (C2)…………..……….45

4.3 Kemampuan Jenjang Aplikasi (C3)…………..………...50

4.4 Kemampuan Kognitif Siswa Secara Keseluruhan………...54


(10)

Rika Siti Sya’adah, 2013

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A………...61

1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar………..61

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……….………..62

3. Penuntun Praktikum………...69

LAMPIRAN B………...76

1. Kisi-kisi Soal Pretest dan Postest………...76

2. Soal Pretest dan Postest Pada Proses Uji Coba Instrumen……….81

3. Soal Pretes dan Postest yang Digunakan dalam Penelitian………84

4. Angket Siswa………..86

LAMPIRAN C ………..87

Uji Coba Instrumen……….………87

LAMPIRAN D………...96

1. Pengolahan Hasil Soal Tes.………96

2. Pengolahan Angket Siswa………108

LAMPIRAN E……….110

1. Surat Pengantar Penelitia.………110

2. Dokumentasi Kegiatan Praktikum………...113

3. Surat Keterangan Penelitian……….114


(11)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Benyamin Bloom dalam Sudjana (2009) mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar dalam tiga kategori, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hasil belajar diartikan juga sebagai perubahan tingkah laku peserta didik dalam ketiga aspek akibat proses kegiatan belajar mengajar. Dalam pasal 25 (4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tersurat bahwa kompetensi lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dan penilaian harus mengembangkan kompetensi peserta didik yang berhubungan dengan domain kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor (keterampilan). Ketiga aspek tersebut saling berhubungan satu satu sama lain dan semua mata pelajaran menuntut ketiga aspek ini, namun yang berbeda hanya penekanannya saja. Dari ketiga aspek hasil belajar yang dikemukakan oleh Bloom, domain kognitif merupakan aspek psikologis yang terpenting. (Syah, 1999).

Connant dalam Tjokodihardjo (1995) mengemukakan bahwa kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang berlandaskan eksperimen. Praktikum merupakan salah satu strategi pembelajaran yang sesuai dengan landasan dasar ilmu kimia. Menurut Dahar dan Liliasari (1986) praktikum merupakan salah satu strategi pembelajaran yang menarik perhatian siswa karena praktikum memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk mengamati suatu fenomena, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang sedang diajarkan. Kegiatan praktikum memiliki beberapa keunggulan diantaranya ialah: 1. Dapat memberikan gambaran konkret tentang suatu peristiwa; 2. Siswa dapat mengamati suatu proses; 3. Siswa dapat mengembangkan keterampilan inkuiri; 4. Siswa dapat mengembangkan sikap ilmiah, dan 5. Siswa dapat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien (Arifin, 2003).


(12)

2

Rika Siti Sya’adah, 2013

Meskipun praktikum memiliki beberapa kelebihan seperti yang disebutkan di atas, namun pada kenyataannya kegiatan praktikum masih jarang dilakukan di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu keterbatasan sarana dan prasarana sekolah serta jam pembelajaran yang terbatas.

Pada umumnya kegiatan praktikum yang dilaksanakan di SMA sekarang ini adalah praktikum dengan menggunakan alat dan bahan dengan skala makro. Praktikum dengan skala makro membutuhkan tempat penyimpanan yang cukup luas, alat dan bahan yang relatif banyak, waktu yang lama dan juga biaya yang cukup besar. Oleh karena bahan yang digunakan dalam skala makro cukup banyak, maka praktikum tersebut akan menghasilkan limbah dalam jumlah yang cukup banyak pula, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan (Dwiyanti, 2003). Oleh karena itu perlu dikembangkan alternatif metode praktikum yang lebih sederhana. Salah satu metode yang dapat dikembangkan adalah praktikum kimia skala kecil.

Kelebihan praktikum kimia skala kecil menurut (Jhon, Engler et al, 2000) diantaranya ialah: mengurangi penggunaan zat kimia sehingga mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan. Dengan demikian praktikum kimia skala kecil sesuai dengan prinsip green chemistry.

Pada penelitian sebelumnya kegiatan praktikum kimia skala kecil yang baik memberikan kontribusi yang baik terhadap peningkatan kognitif siswa. Peneliti sebelumnya telah melakukan penelitian terhadap domain kognitif melalui praktikum kimia skala kecil, yaitu Samsi (2012) memperoleh pencapaian baik pada pembelajaran larutan elektrolit dan non-elektrolit, Utami (2012) memperoleh pencapaian baik pada pembelajaran subpokok bahasan alkuna melalui praktikum kimia skala kecil.

Pemilihan materi yang akan dikembangkan dalam penelitian ini yaitu sifat koloid dengan fokus kajian proses penjernihan air lumpur dengan memanfaatkan sifat koagulasi. Pemilihan materi koloid ini berdasarkan pada pertimbangan bahwa materi koloid ini merupakan materi yang aplikatif, jadi diharapakan setelah pembelajaran siswa dapat mengaplikasikan


(13)

3

pengetahuannya kedalam kehidupan sehari-hari. Domain kognitif yang diuji pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid dibatasi pada jenjang mengingat (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3), pembatasan ini disesuaikan dengan standar kompetensi yang dikembangkan dalam penelitian ini.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Domain Kognitif Siswa SMA Kelas XI Pada Subpokok Bahasan Sifat Koloid Melalui Praktikum Kimia Skala Kecil.”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, secara umum dapat dirumuskan masalah penelitian “Bagaimana kemampuan kognitif siswa SMA kelas XI pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum

kimia skala kecil.” Rumusan masalah khusus yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat diuraikan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kognitif siswa pada jenjang mengingat (C1) dalam pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum kimia skala kecil?

2. Bagaimana gambaran kognitif siswa pada jenjang pemahaman (C2) dalam pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum kimia skala kecil?

3. Bagaimana gambaran kognitif siswa pada jenjang aplikasi (C3) dalam pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum kimia skala kecil?

4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penerapan metode praktikum kimia skala kecil pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid?


(14)

4

Rika Siti Sya’adah, 2013

C. Pembatasan Masalah

Supaya masalah yang diteliti tidak terlalu luas dan penelitian lebih terarah maka rumusan penelitian yang diteliti perlu dibatasi. Pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Domain kognitif yang diteliti meliputi jenjang mengingat (C1), pemahaman (C2) dan aplikasi (C3).

2. Kit praktikum kimia skala kecil yang digunakan dalam penelitian ini ialah kit yang dikembangkan oleh Mulyono HAM.

3. Subpokok bahasan koloid yang dijadikan materi penelitian adalah penjernihan air dengan penambahan koagulan.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini ialah untuk memperoleh gambaran kemampuan kognitif siswa SMA kelas XI pada subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum kimia skala kecil.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi Siswa

a. Mempermudah siswa untuk memahami konsep yang diajarkan berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan praktikum kimia skala kecil.

b. Meningkatkan kognitif siswa melalui pembelajaran dengan menggunakan kit praktikum kimia skala kecil.

c. Meningkatkan keterampilan siswa dalam melakukan percobaan melalui kegiatan praktikum kimia skala kecil.

2. Bagi Guru

a. Memberikan informasi mengenai praktikum kimia skala kecil.

b. Memberikan alternatif pelaksanaan praktikum disekolah dengan menggunakan kit praktikum kimia skala kecil.


(15)

5

3. Bagi Peneliti dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia Lainnya

Sebagai wahana belajar yang memberikan gambaran mengenai kontribusi praktikum kimia skala kecil sebagai salah satu alternatif pelaksanaan praktikum disekolah.

F.Struktur Organisasi Skripsi

Skripsi yang berjudul “Analisis Domain Kognitif Siswa SMA Kelas XI Pada Subpokok Bahasan Sifat Koloid Melalui Praktikum Kimia Skala

Kecil”, terdiri dari lima bab. Bab I merupakan pendahuluan yang menjelaskan tentang bagaimana latar belakang yang diungkapkan peneliti tentang permasalahan yang akan diteliti. Bab ini juga terdiri dari identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan stuktur organisasi skiripsi. Bab II membahas mengenai kajian pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang diungkap oleh peneliti secara umum dari berbagai literatur yang didapatkan oleh peneliti. Tinjauan pustaka di dalamnya berisikan penjelasan tentang pengertian belajar, hasil belajar, domain kognitif, metode praktikum yang meliputi praktikum kimia skala makro, mikro dan kecil serta kit praktikum kimia skala kecil dan tinjauan materi yang terdiri atas koloid dan air. Bab III adalah bab yang membahas metodologi penelitian yang menjelaskan lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, alur penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen dan teknik pengumpulan data. Dalam bab IV diuraikan pembahasan hasil penelitian sebagai jawaban atas rumusan masalah dan pertanyaan penelitian, yaitu gambaran kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum kimia skala kecil. Bab V merupakan bab terakhir dari rangkaian skiripsi yang berisikan tentang kesimpulan dan saran penulis yang berkaitan dengan hasil-hasil penelitian.


(16)

Rika Siti Sya’adah, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai metodologi penelitian yang meliputi lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, serta analisis data.

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilakukan di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Bandung. Subjek pada penelitian ini ialah siswa kelas XI semester 2 pada tahun ajaran 2012/2013 yang sedang mempelajari subpokok bahasan sifat koloid. Jumlah siswa yang dijadikan subjek penelitian sebanyak 40 orang siswa yang dibagi kedalam 9 kelompok belajar, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berasal dari kelompok atas, rendah dan bawah. Pembagian kelompok didasarkan pada nilai UTS kimia semester 2 (lampiran E).

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian merupakan serangkaian prosedur yang dilakukan oleh peneliti secara sistematis untuk melakukan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre-experimental, dikarenakan pada metode ini tidak terdapat variabel kontrol serta sampel tidak dipilih secara random (Sugiyono, 2012). Desain penelitian yang digunakan adalah one test pretest posttest design, menggunakan satu kelompok eksperimen yang tidak dipilih secara random. Desain ini diawali dengan pre-test, kemudian perlakuan, dan diakhiri dengan post-test. Hasil pre-test dan post-test yang diperoleh dibandingkan untuk mengetahui dampak dari perlakuan yang diterapkan (Sukmadinata, 2005).

Tabel 3.1 Desain Penelitian Pre-test Post-test One Design

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test


(17)

28

Keterangan:

O1 : pre-test (sebelum diberi perlakuan) O2 : post-test (setelah diberi perlakuan)

X : perlakuan dengan pembelajaran menggunakan kit praktikum kimia skala kecil

(Sugiyono, 2012)

C. Alur Penelitian

Untuk memperjelas tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti selama penelitian, dapat dilihat pada bagan alur penelitian berikut:


(18)

29

Rika Siti Sya’adah, 2013

Gambar 3.1. Alur Penelitian Kesimpulan

Pengolahan Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Post-test

Penerapan Pembelajaran dengan Menggunakan Kit Praktikum Kimia

Skala Kecil Pre-test Instrumen Tervalidasi Pembuatan Instrumen

RPP Tervalidasi Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Analisis Prosedur Praktikum Analisis Kit Praktikum Kimia

Skala Kecil Yang akan Digunakan Pengkajian Standar Kompetensi

(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Kimia SMA/MA


(19)

30

Berdasarkan bagan alur penelitian di atas, tahap-tahap penelitian dapat dijelaskan sebagai beirkut:

1. Pengkajian Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Kimia SMA/MA

Langkah pertama dalam penelitian ini ialah mengkaji SK dan KD sebagai dasar penentuan materi yang akan dijadikan bahan penelitian.

2. Melakukan analisis terhadap kit praktikum kimia skala kecil dan prosedur percobaannya

Pada tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap kesesuaian antara kelengkapan kit praktikum yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan materi yang telah ditentukan. Kit praktikum kimia skala kecil dan prosedur percobaan yang digunakan dalam penelitian ini telah disediakan oleh Mulyono HAM. Kit praktikum kimia skala kecil berisi prosedur percobaan, alat-alat praktikum dan bahan-bahan praktikum.

3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menurut UU No.19 tahun 2005, RPP ialah seperangkat rencana yang menggambarkan proses dan prosedur pengorganisasian kegiatan pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar (KD) yang telah ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan di dalam silabus. RPP merupakan pedoman guru dalam melakukan pembelajaran. RPP yang disusun mengenai penjernihan air diterapkan dalam kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2x45 menit).

4. Pembuatan Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu: soal pilihan berganda (tes tertulis) dan angket siswa. Kedua instrumen ini divalidasi oleh pembimbing. Instrumen yang telah divalidasi kemudian direvisi sehingga diperoleh instrumen yang tervalidasi. Instrumen yang tervalidasi yaitu soal pilihan berganda dan angket. Jumlah soal tertulis yang digunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 12 butir dengan 5 pilihan jawaban, soal tes tertulis digunakan untuk pre-test dan post-test. Angket siswa digunakan untuk


(20)

31

Rika Siti Sya’adah, 2013

mengetahui respon siswa terhadap praktikum kimia skala kecil, terdapat 10 item penyataan dengan 4 pilihan jawaban.

5. Penelitian

Penelitian dilakukan dengan menerapkan RPP yang sudah dirancang ke dalam pembelajaran menggunakan praktikum kimia skala kecil pada subpokok bahasan sifat koloid. Soal tes tertulis diberikan sebelum pembelajaran dimulai (pre-test) dan sesudah pembelajaran (post-test). Nilai pre-test dan post-test digunakan untuk mengetahui gambaran kognitif siswa setelah menerima pembelajaran melalui praktikum kimia skala kecil. Setelah pembelajaran, siswa diberikan angket yang berisi penyataan mengenai praktikum kimia skala kecil. Angket tersebut berfungsi untuk mengetahui respon siswa terhadap praktikum kimia skala kecil.

6. Hasil

Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah nilai pre-test dan post-test siswa serta respon siswa terhadap praktikum kimia skala kecil.

7. Pengolahan Data dan Pembahasan

Data yang diperoleh diolah sebagaimana pengolahan data yang telah ditentukan. Setelah itu, dilakukan pembahasan guna menjawab rumusan masalah pada bab 1. Dari pembahasan tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai penelitian tersebut.

D. Definisi Operasional

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas (independent variable) dan terikat (dependent variable).Variabel bebasnya adalah metode praktikum dengan menggunakan kit praktikum kimia skala kecil, sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan kognitif. Siswa akan diberi pre-test sebagai stimulus untuk mengasah kemampuan kognitif yang telah dimilikinya mengenai materi sifat koloid dengan fokus kajian penjernihan air. Setelah itu, siswa diberi perlakuan berupa metode praktikum. Di akhir pembelajaran siswa diberikan soal post-test yang serupa dengan soal pre-test.


(21)

32

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2012). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang berupa pilihan ganda dan angket siswa.

1. Tes Tertulis

Soal tes tertulis berisi soal-soal yang berhubungan dengan materi sifat koloid. Tes tertulis diberikan sebelum perlakuan (pre-test) dan sesudah perlakuan (post-test) untuk mengetahui perubahan kemampuan kognitif siswa pada subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum kimia skala kecil. Bentuk tes ini berupa soal pilihan ganda. Tes tertulis yang dibuat terdiri dari pokok uji jenjang mengingat (C1), pemahaman (C2), dan aplikasi (C3).

Soal tes tersebut sebelum diberikan kepada siswa sebagai subyek, terlebih dahulu dilakukan uji coba pada kelas lain yang telah lebih dulu mempelajari materi sifat koloid. Berdasarkan hasil uji coba dari 15 soal tes terdapat tiga soal yang tidak memenuhi kriteria. Karena keterbatasan waktu, keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti dan berbagai pertimbangan lainnya tiga soal yang tidak memenuhi kriteria tersebut dibuang. Dalam rangkaian uji coba 12 sola tes tersebut diuji nilai reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran soal yaitu:

a. Uji Reliabilitas

Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas seringkali disebut derajat konsistensi atau keajegan (Firman, 1991).

Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu instrumen memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Pada penelitian ini reliabilitas diukur dengan menggunakan rumus Kuder Richhardson 20, dengan rumus sebagai berikut:

r =

[


(22)

33

Rika Siti Sya’adah, 2013

Keterangan : r : reliabilitas k : jumlah soal

p : proporsi respon betul pada suatu soal q : proporsi respon salah pada suatu soal s2 : variansi skor test

Berdasarkan pengolahan data hasil uji coba instrumen diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,79 yang termasuk kategori tinggi menurut Suherman, untuk perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran C. Berikut pedoman kriteria penafsiran nilai reliabilitas menurut Suherman (1990):

Tabel 3.2 Penafsiran Nilai Reliabilitas

Nilai Reliabilitas Tafsiran

0,80-1,00 Sangat tinggi

0,60-0,79 Tinggi

0,40-0,59 Cukup

0,20-0,39 Rendah

<0,20 Sangat rendah

b. Indeks Kesukaran

Indeks kesukaran adalah proporsi (bagian) dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada pokok uji tersebut. Pokok uji suatu tes sebaiknya terdiri dari pokok uji dengan indeks kesukaran mudah, sedang dan sukar dengan jumlah pokok uji indeks kesukaran sedang lebih banyak. Indeks kesukaran menurut Suherman (1990) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Keterangan:

IK : indek kesukaran

JBA : jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab benar pada pokok uji yang dianalisis


(23)

34

JBB : jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar pada pokok uji yang dianalisis

JSA : jumlah siswa kelompok atas JSB : jumlah siswa kelompok bawah

Tabel 3.3 Klasifikasi Indeks Kesukaran Menurut Suherman (1990)

Berdasarkan perhitungan indeks kesukaran untuk 12 soal tes pilihan ganda pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid sebagai berikut: soal dengan kategori mudah berjumlah 4 butir soal dan soal dengan kategori sedang berjumlah 8 butir soal. Perhitungan indeks kesukaran lengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.

c. Daya Pembeda

Daya pembeda pada suatu pokok uji menyatakan kemampuan suatu pokok uji untuk dapat membedakan siapa yang menguasai materi pelajaran dengan siswa yang tidak menguasai materi pelajaran. Daya pembeda pokok uji menurut Suherman (1990) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

Keterangan :

D : daya pembeda

JBA : jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab benar pada pokok uji yang dianalisis

JBB : jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar pada pokok uji yang dianalisis

Indek Kesukaran Kategori

0-0,15 Sangat sukar

0,16-0,30 Sukar

0,31-0,70 Sedang

0,71-0,85 Mudah


(24)

35

Rika Siti Sya’adah, 2013

JSA : jumlah siswa kelompok atas

Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Menurut Suherman (1990)

Berdasarkan perhitungan daya pembeda untuk 12 soal tes pilihan ganda pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid sebagai berikut: soal dengan kategori daya pembeda baik berjumlah 2 butir soal, dan 10 butir soal memiliki kategori daya pembeda cukup. Perhitungan lengkap mengenai daya pembeda dapat dilihat pada lampiran C.

2. Angket

Angket adalah suatu alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2012). Angket ditujukan kepada siswa untuk mengetahui tanggapan terhadap pembelajaran menggunakan praktikum kimia skala kecil pada subpokok bahasan sifat koloid. Pengukuran angket menggunakan skala Likert yang dimodifikasi menjadi empat pilihan jawaban yaitu:

Tabel 3.5 Pengukuran Angket Menurut Skala Likert Kategori Nilai

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

4 3 2 1 Daya Pembeda Kategori

D<0,20 Jelek

0,20<D<0,40 Cukup 0,40<D<0,70 Baik 0,70<D<1,00 Baik Sekali


(25)

36

F. Proses Pengembangan Instrumen

Alat ukur yang baik harus dikembangkan untuk mengetahui kelayakannya dalam suatu penelitian, yaitu dengan uji validitas. Alat ukur yang baik harus memliki validitas yang tinggi. Validitas suatu alat ukur menunjukan sejauh mana alat ukur itu digunakan untuk megukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji validitas isi (content validity). Validitas ini adalah suatu alat ukur yang dipandang dari segi isi (content) bahan pelajaran yang dicakup oleh alat ukur tersebut. Suatu tes mempunyai validitas isi apabila, tes itu mengukur hal-hal yang mewakili kesuluruhan isi bahan pelajaran yang diukurnya.

Cara menilai atau menyelidiki validitas isi suatu alat ukur ialah dengan melakukan “judgement” oleh kelompok ahli dalam bidang yang diukur. Dalam hal ini peneliti meminta pertimbangan dari dosen-dosen pembimbing yang berkompeten pada bidang kimia skala kecil.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes tertulis dan angket. Tes tertulis digunakan untuk mengetahui gambaran kognitif siswa sebelum dan setelah pembelajaran melalui praktikum kimia skala kecil. Tes tertulis terdiri dari pre-test dan post-test. Instrumen tes tertulis terdiri dari 12 soal pilihan ganda yang berkaitan dengan sifat koloid dengan fokus kajian proses penjernihan air lumpur. Sedangkan angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap penerapan praktikum kimia skala kecil pada pembelajaran.

H. Analisis Data

Teknik analisis data akan diuraikan secara rinci sebagai berikut: 1. Tes Tertulis

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah data tes tertulis (pre-test dan post-test) meliputi:


(26)

37

Rika Siti Sya’adah, 2013

a. Melakukan penskoran untuk tiap butir soal sesuai dengan kunci jawaban. Pemberian skor disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0. b. Menghitung skor mentah hasil pre-test dan pos-test siswa untuk tiap butir

soal yang diklasifikasikan berdasarkan jenjang kognitif.

c. Mengubah skor mentah tiap butir soal kedalam persentase berdasarkan rumus:

d. Menentukan rata-rata nilai tiap butir soal, berdasarkan rumus:

e. Menghitung persentase nilai gain ternormalisasi tiap jenjang kognitif untuk mengetahui capaian kognitif sebelum dan sesudah pembelajaran berdasarkan rumus:

Tabel 3.6 Tafsiran Gain Ternormalisasi

Gain Ternormalisasi Kriteria Capaian

N-gain<0,3 Rendah

0,3<N-gain<0,7 Sedang

N-gain>0,7 Tinggi

(Hake, et al. 1999) 2. Angket

Pengolahan data angket dilakukan terhadap data temuan dalam keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil, yaitu:

a. Tabulasi data temuan tiap subtansi yang dipilih oleh subyek penelitian, sehingga dapat diketahui frekuensi dari masing-masing pilihan jawaban. b. Menentukan persentase tiap pilihan jawaban untuk masing-masing subtansi

kedalam bentuk grafik.

c. Menafsirkan presentase pilihan jawaban ke dalam bentuk deskriptif dengan menggunakan tabel tafsiran harga presentase (Koenjrataningrat, 1997).


(27)

38

Tabel 3.7 Tafsiran Persentase Angket Nilai Presentase Kategori Interprestasi Skor

0 Tidak ada

1-25 Sebagian kecil

26-49 Hampir separuhnya

51-75 Sebagian besar

76-99 Hampir seluruhnya


(28)

57

Rika Siti Sya’adah, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Jenjang mengingat (C1) pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum kimia skala kecil tergolong pada kategori baik dengan perolehan N-gain sebesar 81%.

2. Jenjang pemahaman (C2) pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum kimia skala kecil tergolong pada kategori cukup dengan perolehan N-gain sebesar 52%.

3. Jenjang aplikasi (C3) pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum kimia skala kecil tergolong pada kategori baik dengan perolehan N-gain sebesar 57%.

4. Penerapan praktikum kimia skala kecil mendapat tanggapan yang positif dari siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, penulis akan memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Prosedur praktikum sebaiknya diberikan kepada siswa beberapa hari sebelum praktikum. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mempelajari prosedur praktikum sebelum melakukan praktikum di kelas.

2. Langkah percobaan pada penuntun praktikum sebaiknya ditambahkan kegiatan membersihkan alat sebelum dan sesudah percobaan.

3. Sebaiknya melalui praktikum kimia skala kecil nilai psikomotor dan afektif pada subpokok bahasan sifat koloid diteliti juga.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad,H. (2001). Kimia Larutan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Arifin,M. et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia. UPI.

Arikunto,S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ashadi. (2009). Kesulitan Belajar Kimia Bagi Siswa Sekolah Menengah. Pidato Pengukuhan Guru Besar UNS Surakarta: tidak diterbitkan

Ausubel. (1998). An Approach to Teaching Higher Order Thinking Skill A journal of Learning Theory. University of North Carolina Press.

Bloom, BS. (1971). Taxonomy of Educational Objectives, Handbook I: Cognitive Domain. New York: David McKAY COMPANY.

Brady, J E. (1999). Kimia Universitas Asas dan Struktur (Edisi kelima). Jakarta: Binapura Aksara

Dahar, R.W dan Liliasari. (1986). Pengelolaan Pengajaran Kimia. Jakarta: Departemen Pendiidkan dan Kebudayaan Universitas Terbuka

Djamarah,SB. (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Jakarta: Rineka Cipta

___________. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dwiyanti, G. Siswaningsih, W dan Musthapa, I. (2003). Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMU kelas II Pada Pembelajaran Kesadahan Air dengan Metode Praktikum Skala Mikro. Laporan Hibah Penelitian dalam Implementasi Due-like di UPI. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA.UPI. Engler,J.et al. (2000). Small Scale Chemistry. Michigan Depatement of

Eviromental Quality.

Firman, H. (1991). Penilaian Hasil Belajar Dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan pendididkan Kimia IKIP Bandung.

Hake, R.R. (1999). Analyzing Change/ Gain Score. Dept of Physics: Indiana University.


(30)

59

Rika Siti Sya’adah, 2013

Koentjaraningrat. (1997). Metode-metode Penelitian Bermasyarakat, Edisi. Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Krathwohl. (2002). A Revision of Bloom’s Taxonomy. A Journal Theory Into Practice; Volume 41. Collenge of Education: The Ohio State of University. Manan, Mulyono HA. (2002). Ilmu kimia 2. Bandung: Arcaya Media Utama.

Nebergall, H. (1957). Basic Laboratory in College Chemistry with a

Supplement in Semimicro Qualitative Analysis. USA: D.C Heath and Company.

Sagala,S. (2003). Konsep & Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar & Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Samsi, A. (2012). Analisis Pengaruh Penerapan KIT Praktikum Kimia Skala Kecil Terhadap Domain Kognitif Siswa SMA Kelas X pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit. Skiripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Santrock, J. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Strilia, R. (2005). Analisis Kognitif Siswa SMA Kelas XI pada Subpokok Bahasan Pergeseran Kesetimbangan Kimia Melalui Metode Praktikum Kimia Skala Kecil. Skiripsi: UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sudjana, N. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido Offset.

__________. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, et al. (1990). Petunjuk Praktis Untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Penerbit Wijaya Kusumah.

Sukmadinata, N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya


(31)

60

Surya,M. (1997). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Syah,M. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu.

Tim Penyusun. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Tim Redaksi KBBI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Tjodokodiharjo, S. (1995). Kontribusi Kegiatan Praktikum dalam Proses Pembelajaran Kimia di Sekolah Menegah Umum sebagai Upaya Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia pada Era IPTEK dalam Pelita VI. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Fakultas Pendiddikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Insitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surabaya.

Usman, U. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya.

Utami, Sekar. (2012). Kontribusi Praktikum Kimia Skala Kecil Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI Pada Subpokok Materi Alkuna. Skiripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Vogel dan Shevla. (1990). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Mikro dan Semimikro (terjemahan A. Hadyan Pudjaatmaka). Jakarta: PT.


(1)

a. Melakukan penskoran untuk tiap butir soal sesuai dengan kunci jawaban. Pemberian skor disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan yaitu jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0. b. Menghitung skor mentah hasil pre-test dan pos-test siswa untuk tiap butir

soal yang diklasifikasikan berdasarkan jenjang kognitif.

c. Mengubah skor mentah tiap butir soal kedalam persentase berdasarkan rumus:

d. Menentukan rata-rata nilai tiap butir soal, berdasarkan rumus:

e. Menghitung persentase nilai gain ternormalisasi tiap jenjang kognitif untuk mengetahui capaian kognitif sebelum dan sesudah pembelajaran berdasarkan rumus:

Tabel 3.6 Tafsiran Gain Ternormalisasi

Gain Ternormalisasi Kriteria Capaian

N-gain<0,3 Rendah

0,3<N-gain<0,7 Sedang

N-gain>0,7 Tinggi

(Hake, et al. 1999) 2. Angket

Pengolahan data angket dilakukan terhadap data temuan dalam keterlaksanaan praktikum kimia skala kecil, yaitu:

a. Tabulasi data temuan tiap subtansi yang dipilih oleh subyek penelitian, sehingga dapat diketahui frekuensi dari masing-masing pilihan jawaban. b. Menentukan persentase tiap pilihan jawaban untuk masing-masing subtansi

kedalam bentuk grafik.

c. Menafsirkan presentase pilihan jawaban ke dalam bentuk deskriptif dengan menggunakan tabel tafsiran harga presentase (Koenjrataningrat, 1997).


(2)

Rika Siti Sya’adah, 2013

Analisis Domain Kognitif Siswa SMA Kelas XI Pada Subpokok Bahasan Sifat Koloid Melalui Praktikum Kimia Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7 Tafsiran Persentase Angket Nilai Presentase Kategori Interprestasi Skor

0 Tidak ada

1-25 Sebagian kecil

26-49 Hampir separuhnya

51-75 Sebagian besar

76-99 Hampir seluruhnya


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Jenjang mengingat (C1) pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum kimia skala kecil tergolong pada kategori baik dengan perolehan N-gain sebesar 81%.

2. Jenjang pemahaman (C2) pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum kimia skala kecil tergolong pada kategori cukup dengan perolehan N-gain sebesar 52%.

3. Jenjang aplikasi (C3) pada pembelajaran subpokok bahasan sifat koloid melalui praktikum kimia skala kecil tergolong pada kategori baik dengan perolehan N-gain sebesar 57%.

4. Penerapan praktikum kimia skala kecil mendapat tanggapan yang positif dari siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, penulis akan memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Prosedur praktikum sebaiknya diberikan kepada siswa beberapa hari sebelum praktikum. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mempelajari prosedur praktikum sebelum melakukan praktikum di kelas.

2. Langkah percobaan pada penuntun praktikum sebaiknya ditambahkan kegiatan membersihkan alat sebelum dan sesudah percobaan.

3. Sebaiknya melalui praktikum kimia skala kecil nilai psikomotor dan afektif pada subpokok bahasan sifat koloid diteliti juga.


(4)

Rika Siti Sya’adah, 2013

Analisis Domain Kognitif Siswa SMA Kelas XI Pada Subpokok Bahasan Sifat Koloid Melalui Praktikum Kimia Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Achmad,H. (2001). Kimia Larutan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Arifin,M. et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia. UPI.

Arikunto,S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ashadi. (2009). Kesulitan Belajar Kimia Bagi Siswa Sekolah Menengah. Pidato Pengukuhan Guru Besar UNS Surakarta: tidak diterbitkan

Ausubel. (1998). An Approach to Teaching Higher Order Thinking Skill A journal of Learning Theory. University of North Carolina Press.

Bloom, BS. (1971). Taxonomy of Educational Objectives, Handbook I: Cognitive Domain. New York: David McKAY COMPANY.

Brady, J E. (1999). Kimia Universitas Asas dan Struktur (Edisi kelima). Jakarta: Binapura Aksara

Dahar, R.W dan Liliasari. (1986). Pengelolaan Pengajaran Kimia. Jakarta: Departemen Pendiidkan dan Kebudayaan Universitas Terbuka

Djamarah,SB. (1994). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Jakarta: Rineka Cipta

___________. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Dwiyanti, G. Siswaningsih, W dan Musthapa, I. (2003). Analisis Keterampilan Proses Sains Siswa SMU kelas II Pada Pembelajaran Kesadahan Air dengan Metode Praktikum Skala Mikro. Laporan Hibah Penelitian dalam Implementasi Due-like di UPI. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA.UPI. Engler,J.et al. (2000). Small Scale Chemistry. Michigan Depatement of

Eviromental Quality.

Firman, H. (1991). Penilaian Hasil Belajar Dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan pendididkan Kimia IKIP Bandung.

Hake, R.R. (1999). Analyzing Change/ Gain Score. Dept of Physics: Indiana University.


(5)

Koentjaraningrat. (1997). Metode-metode Penelitian Bermasyarakat, Edisi. Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Krathwohl. (2002). A Revision of Bloom’s Taxonomy. A Journal Theory Into Practice; Volume 41. Collenge of Education: The Ohio State of University. Manan, Mulyono HA. (2002). Ilmu kimia 2. Bandung: Arcaya Media Utama.

Nebergall, H. (1957). Basic Laboratory in College Chemistry with a

Supplement in Semimicro Qualitative Analysis. USA: D.C Heath and Company.

Sagala,S. (2003). Konsep & Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar & Mengajar. Bandung: Alfabeta.

Samsi, A. (2012). Analisis Pengaruh Penerapan KIT Praktikum Kimia Skala Kecil Terhadap Domain Kognitif Siswa SMA Kelas X pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit. Skiripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Santrock, J. (2010). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Strilia, R. (2005). Analisis Kognitif Siswa SMA Kelas XI pada Subpokok Bahasan Pergeseran Kesetimbangan Kimia Melalui Metode Praktikum Kimia Skala Kecil. Skiripsi: UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sudjana, N. (1989). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensido Offset.

__________. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya.

Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, et al. (1990). Petunjuk Praktis Untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Penerbit Wijaya Kusumah.

Sukmadinata, N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya


(6)

Rika Siti Sya’adah, 2013

Analisis Domain Kognitif Siswa SMA Kelas XI Pada Subpokok Bahasan Sifat Koloid Melalui Praktikum Kimia Skala Kecil

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Surya,M. (1997). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Syah,M. (1999). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu.

Tim Penyusun. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Tim Redaksi KBBI. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Tjodokodiharjo, S. (1995). Kontribusi Kegiatan Praktikum dalam Proses Pembelajaran Kimia di Sekolah Menegah Umum sebagai Upaya Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia pada Era IPTEK dalam Pelita VI. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Fakultas Pendiddikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Insitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surabaya.

Usman, U. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Rosdakarya.

Utami, Sekar. (2012). Kontribusi Praktikum Kimia Skala Kecil Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA Kelas XI Pada Subpokok Materi Alkuna. Skiripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Vogel dan Shevla. (1990). Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Mikro dan Semimikro (terjemahan A. Hadyan Pudjaatmaka). Jakarta: PT.