PERANAN KEPRAMUKAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANGGOTA PRAMUKA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEMBINA WARGA NEGARA YANG BAIK : Studi Deskriptif Pada Gerakan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung.

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Wiyato, Anton. (2001). Melatih Anak Bertanggung Jawab. Jakarta: Mitra Utama.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Basrowi dan Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Bestari, Prayoga dan Syaifullah. (Editor). (2010). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Membangun Karakter Bangsa [Nation and Character Building]. Bandung: Laboratorium PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia.

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk membangun Karakter Bangsa. Bandung : Widya Aksara Press.

Danial, Endang dan Wasriah Nanan. (2009). Metoda Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia. Darwis, R. (2003). Pendidikan Hukum Dalam Konteks Sosial-Budaya Bagi

Pembinaan Kesadaran Hukum Warga Negara (Dalam Pengukuhan Guru Besar Tetap). Depdiknas UPI. Bandung.

Farida, Ida. (1996). Upaya Meningkatkan Kesadaran Hukum Siswa Di Sekolah Melalui Kegiatan Pramuka Sebagai Salah Satu Unsur Membina Warga Negara Yang Baik Di SMU Negeri Cikarang Kab. Bekasi. Bandung. Universitas Pasundan Bandung.

Koesoema A, Doni. (2007). Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di Zaman Globalosasi. Jakarta: Grasindo.

Kusmiati, M. (2004). Peranan Tata Tertib Asrama Dalam Menumbuhkan Perilaku Disiplin Siswa di Sekolah. Skripsi Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: tidak diterbitkan.

Maksum. (1998). Peranan Pendidikan Kepramukaan Dalam Pembentukan Sikap Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa Untuk Meningkatkan Kesadaran Hukum Sebagai Salah Satu Upaya Membina Warga Negara Yang Baik. Bandung. Universitas Pasundan Bandung.

Megawangi, R. (2004). Pendidikan karakter. Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.


(2)

Moloeng, Lexy. J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Moloeng, Lexy J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Munir, Abdullah. (2010). Pendidikan Karakter: Membangun Karakter Anak Sejak Dari Rumah). Yogyakarta: Pedagogia.

Nurmalina, K dan Syaifullah. (2008). Memahami Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Jurusan PKn FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Rahmat, dkk. (2009). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung.

Lab. Pendidikan Kewarganegaraan. FPIPS. UPI Bandung.

Samani, Muchlas dan Hariyanto. (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sri Wuryan dan Syaifullah. (2006). Ilmu kewarganegaraan (Civics). Bandung : Lab. Pendidikan Kewarganegaraan. FPIPS. UPI Bandung.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sukardi. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta : Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakaraya.

Susilawati. (1995). Suatu Kajian Terhadap Peranan Pembina Pramuka Dalam Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa Di Sekolah Menengah Atas Pasundan 1 Bandung. Universitas Pasundan Bandung.

Waidi. (2006). On Becoming A Personal Excellent. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.

______(2010).[Online].Tersedia:http://www.pramukanet.org/images/stories/Kepr amukaan/anggota.gif [12 Februari 2012]

______(2011).[Online].Tersedia:http://sosialdasar.blogspot.com/2011/03/manusia -dan-arti-tanggung-jawab.html [16 Juni 2012]


(3)

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nomor 104 Tahun 2004.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nomor 203 Tahun 2009.


(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepramukaan yaitu gerakan kepanduan yang merupakan wadah pembinaan bagi kaum muda Indonesia yang sekaligus mendidik guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisiknya sehingga menjadi manusia Indonesia yang berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kuat mental, emosional, dan tinggi moral, kecerdasan dan mutu keterampilannya, kuat dan sehat jasmaninya.

Selain dari pada itu kepramukaan mengarahkan para anggotanya agar memiliki karakter yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama makhluk hidup dan alam lingkungannya baik lokal maupun internasional. Sehingga diharapkan dapat menjadi warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna. Dari kajian di lapangan pada prapenelitian di SMA Pasundan 1 Bandung telah menghasilkan data sementara bahwa pada kenyataanya kegiatan ekstrakurikuler pada saat ini sudah mulai jarang diminati oleh siswa. Terbukti pada saat peneliti mengunjungi sanggar pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung, anggota yang hadir pada saat itu berkisar 80% dari anggota keseluruhan dan 20%


(5)

sisanya anggota yang datang dengan terlambat dan anggota yang jarang atau tidak lagi mengikuti kegiatan yang diadakan oleh ekstrakurikuler pramuka di sekolah tersebut.

Secara umum perilaku yang dilakukan oleh anggota pramuka di lingkungan persekolahan itu mulai kurang memiliki rasa tanggung jawab sebagai anggotanya, hal ini dikarenakan adanya beberapa anggota yang mengalami kemerosotan dari sikap rasa tanggung jawab sebagai anggota yang seharusnya taat dan patuh pada peraturan Gerakan Pramuka.

Kemudian agar para anggota pramuka dapat diarahkan pada pembinaan watak atau karakter dalam rangka bertanggung jawab terhadap dirinya, keluarga, masyarakat, bangsa/negara dan Tuhan YME sebagai penerus yang lebih baik, anggota pramuka akan sering dilatih atau diberi pengetahuan melalui kegiatan pramuka agar bisa sadar dan mengetahui apa tanggung jawab anggota pramuka yang seharusnya dilakukan. Soemarno Soedarsono dalam Waidi (2006: 104) mengatakan bahwa :

Salah satu keberhasilan mendidik siswa adalah dengan cara memberinya tanggung jawab. Tanggung jawab merupakan indikator penting bahwa seseorang memiliki nilai lebih. Dalam setiap tindakan apabila tidak dilandasi tanggung jawab biasanya seseorang akan ceroboh. Seseorang yang tidak mengambil tanggung jawab tidak akan pernah belajar. Di dalam tanggung jawab ada sejumlah media pembelajaran, seperti resiko, kesulitan dan keberanian mental. Hal ini akan menyebabkan seseorang tumbuh dewasa, orang yang pintar, cerdas dan terampil. Apabila tidak memiliki tanggung jawab tidak ada orang yang akan memanfaatkan keterampilan tersebut.

Berdasarkan penelitian terdahulu, pramuka dapat menunjang keberhasilan pendidikan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia terutama dalam meningkatkan rasa tanggung jawab bagi generasi muda sebagai bagian yang tak


(6)

terpisahkan dari lingkungan masyarakat keseluruhan (Maksum: 1998); menumbuhkan kesadaran akan tanggung jawabnya selaku pelajar dan insan masyarakat (Susilawati: 1995).

Berdasarkan hal di atas, penelitian ini sangat penting dilakukan mengingat saat ini diperlukan rasa tanggung jawab, sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Karena tanggung jawab mencakup kepada deskripsi nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa yang didalamnya mencakup aspek nilai disiplin, religius, kerja keras, mandiri, peduli lingkungan, peduli sosial dan lain-lain.

Merujuk latar belakang di atas, peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian tentang : “PERANAN KEPRAMUKAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB ANGGOTA PRAMUKA SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEMBINA WARGA

NEGARA YANG BAIK”. (Studi Deskriptif Pada Gerakan Pramuka Di SMA

Pasundan 1 Bandung) B. Rumusan Masalah

Agar memperoleh tujuan dalam penelitian ini dirumuskan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka rumusan masalah ini adalah “Bagaimana Peranan Kepramukaan Untuk Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota Pramuka Sebagai Salah Satu Upaya Membina Warga Negara Yang Baik?”.


(7)

Selanjutnya masalah tersebut dapat diperjelas dengan sub-sub rumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter tanggung jawab anggota pramuka melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung?

2. Bagaimana metode yang diterapkan dalam mengembangkan karakter tanggung jawab melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung? 3. Karakter apa saja kah selain karakter tanggung jawab yang dikembangkan

melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung?

4. Kendala-kendala apa saja kah yang dihadapi dalam mengembangkan karakter tanggung jawab anggota melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung?

5. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam mengembangkan karakter tanggung jawab anggota melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter tanggung jawab anggota pramuka melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung.

2. Mengidentifikasi metode yang diterapkan dalam mengembangkan karakter tanggung jawab melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung.


(8)

3. Mengidentifikasi karakter selain karakter tanggung jawab yang dikembangkan melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung. 4. Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam mengembangkan

karakter tanggung jawab anggota melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung.

5. Mengidentifikasi upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam mengembangkan karakter tanggung jawab anggota melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pengetahuan tentang pengembangan karakter melalui Gerakan Pramuka terhadap PKn khususnya yang terkait dengan pengembangan karakter tanggung jawab siswa.

2. Praktis

a. Guru dan Pembina Pramuka

1) Diharapkan menjadi langkah strategis dalam upaya mengembangkan potensi siswa melalui kepramukaan.

2) Diharapkan sebagai bahan evaluasi tentang pembinaan karakter melalui kepramukaan.

3) Diharapkan menjadi langkah-langkah penyempurnaan pembinaan untuk mengembangkan potensi siswa melalui kepramukaan.


(9)

b. Siswa

1) Diharapkan menjadi bahan pengetahuan dan langkah awal untuk memahami keberadaan organisasi ekstrakurikuler kepramukaan.

2) Diharapkan dapat mengetahui manfaat secara praktis hasil pembinaan dan pengembangan potensi dirinya.

3) Diharapkan dapat memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang terarah.

c. Sekolah

1) Diharapkan memberikan sumbangsih praktis tentang upaya untuk meningkatkan pembinaan ekstrakurikuler yang diharapkan khususnya kepramukaan.

2) Diharapkan menjadi acuan dalam melaksanakan fungsi instansi sekolah dalam mengembangkan karakter tanggung jawab.

3) Diharapkan dapat memberikan solusi, khususnya tentang kegiatan pengembangan karakter melalui pembinaan kepramukaan.

E. Penjelasan Istilah

Dalam melaksanakan penelitian, penjelasan istilah merupakan istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian yang dijadikan dasar penelitian secara sederhana. Beberapa istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian adalah sebagai berikut.

1. Gerakan Pramuka

Kegiatan Gerakan Pramuka menitikberatkan pada pembinaan watak/karakter, kepribadian, patriotisme, kepemimpinan dan keterampilan, tidak dilupakan


(10)

juga pembinaan rasa persaudaraan, persahabatan umat manusia, persatuan dan kesatuan bangsa, serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pembinaan tersebut tidak ada batasnya dan akan berjalan terus sepanjang eksistensinya manusia itu sendiri. (Mashudi dalam Maksum 1998: 9)

2. Karakter

Istilah karakter diambil dari bahasa Yunani “charassian” yang berarti to mark (manandai atau mengikuti). Secara istilah terdapat dua pengertian, pertama, berkarakter menunjukkan bagaimana seseorang bertingkah laku. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan personality. Seseorang disebut berkarakter kalau tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral. (Wyne yang dikutip Abdul, Jabar dalam Bestari, Prayoga dan Syaifullah, 2010: 4)

3. Warga Negara yang baik

Warga Negara yang baik itu pada dasarnya adalah orang yang memiliki kesadaran hukum dan terikat oleh peraturan perundang-undangan sebagai warga negara serta mampu menampilkan perilaku kewarganegaraannya (hak dan kewajiban) sebagaimana yang ditentukan oleh peraturan perundang-undangan tersebut. (Darwis, 2003: 8)

F. Metode Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang hasil analisis dari penelitian tersebut berupa pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif.


(11)

Maka dari itu Moloeng (2005: 6) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, tindakan, secara holistik dan dengan cara deskriptif.

Pada dasarnya paradigma penelitian ini adalah kualitatif, tetapi untuk temuan ini dilengkapi dengan data kuantitatif diperoleh melalui angket. Seperti yang dikemukakan oleh Danial dan Wasriah (2009: 73), “kuisioner merupakan alat untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian”. Alat tersebut berupa sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada responden sesuai dengan masalah penelitian. Kuisioner disebut juga angket. Angket memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan yang lain sesuai dengan apa yang diharapkannya pada titik yang telah disediakan. Angket tersebut diharapkan dapat mempertegas serta memperkuat data-data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara.

Untuk mencapai tujuan penelitian diperlukan suatu metode yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang diselidiki, karena dengan menggunakan metode yang akan digunakan dalam penelitian barulah kita dapat memilih teknik pengumpulan data sesuai dengan metode yang telah ditetapkan. Metode merupakan cara utama yang dapat digunakan untuk mencapai suatu tujuan.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sebagaimana yang dikemukakan oleh Danial dan Wasriah (2009: 62):

Metode deskriptif yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematik suatu situasi, kondisi objek bidang kajian pada suatu waktu secara akurat. Tujuan metode deskriptif adalah memperlihatkan


(12)

keberadaan suatu fenomena yang ada, misalnya dengan menggunakan sensus, sosial ekonomi penduduk, potensi pendidikan dan lainnya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki, karena sesuai dengan sifat dan tujuan penelitian bukan menguji sebuah hipotesis tetapi berusaha untuk mendapatkan sebuah gambaran tentang suatu keadaan.

Hal ini cocok dan sejalan dengan maksud penelitian yaitu untuk memecahkan dan mengetahui permasalahan yang ada pada saat penelitian dilakukan mengenai peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter tanggung jawab sebagai salah satu upaya membina warga negara yang baik.

G. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik mengumpul data dengan cara mengadakan dialog, tanya jawab antara peneliti dan responden secara sungguh-sungguh (Danial dan Wasriah, 2009: 71). Moleong (2007: 186) menjelaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewe) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.


(13)

2. Observasi

Observasi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan mengamati keadaan sesuatu yang menjadi objek penelitian. Jenis-jenis informasi tertentu dapat diperoleh dengan baik melalui pengamatan langsung oleh peneliti. Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2006: 220).

3. Angket

Angket yaitu alat untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Alat ini berupa sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada responden sesuai dengan masalah penelitian (Nasution, dalam Danial dan Wasriah, 2009: 73-74)

4. Studi Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk, grafik, gambar, surat-surat, photo, akte, dsb. (Danial dan Wasriah, 2009: 79)

5. Studi Literatur

Literatur yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian (Danial dan Wasriah, 2009: 80)


(14)

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Menurut Moleong (2007: 280) analisis data merupakan proses pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi dan studi literatur kemudian diproses melalui pencatatan, pengetikan, dan penyuntingan selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles dan Huberman (Sugiyono, 2008: 243), mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktivitas dalam analisis data meliputi : data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya banyak maka perlu dicatat secara teliti dan rinci, karena semakin lama peneliti di lapangan maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dengan mendisplaykan data, maka peneliti akan memudahkan untuk


(15)

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami peneliti.

3. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan, dengan mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

I. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi dalam penelitian ini adalah SMA Pasundan 1 Bandung yang terletak di JL.Balong Gede No.28 Bandung 40251 Tlp. (022) 4235729 Penulis mengambil lokasi ini didasarkan atas pertimbangan bahwa : SMA Pasundan 1 Bandung termasuk salah satu sekolah swasta favorit dan siswa terbanyak di antara sekolah yang ada disekitarnya. Mempunyai predikat sekolah disiplin, terlebih dengan predikat sekolah terakreditasi type A yang harus menjadi contoh dalam berbagai pengelolaanya termasuk pembinaan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi yang dipilih secara purposif bertalian


(16)

dengan tujuan tertentu. Sebagaimana dikemukakan oleh Moloeng (2007: 224) bahwa “…pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan”. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah :

1. Wakil Kepala Sekolah (1 orang) 2. Pembina Pramuka (2 orang) 3. Anggota Pramuka (27 orang) 4. Guru PKn (1 orang)


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian menuntut obyektivitas, baik dalam proses, pengukuran maupun penyimpulan hasil-hasilnya. Suatu kerja penelitian juga memerlukan proses yang intensif, sistematis, terfokus dan lebih formal. Disamping itu, suatu kerja penelitian dilakukan dalam rangka mengembangkan pengetahuan yang memiliki kekuatan deskripsi atau prediksi. Demikian pula metode dalam suatu penelitian merupakan hal yang penting, karena di dalam metode penelitian ditentukan cara-cara bagaimana objek penelitian hendak diketahui dan diamati sehingga menghasilkan data-data yang tepat dan sesuai dengan tujuan penelitian.

Penelitian apabila dipersiapkan dengan baik, teliti, dan teratur, maka penelitian akan berjalan dengan lancar dan sesuai tujuan penelitian. Untuk mencapai kerangka tersebut, maka peneliti harus melakukan persiapan sesuai dengan prosedur penelitian.

A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Sehubungan dengan masalah yang diteliti, maka peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Basrowi dan Suwandi (2008: 22) mengemukakan pengertian pendekatan kualitatif, sebagai berikut.

Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat atau suatu organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.


(18)

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini, peneliti berusaha menggambarkan fenomena-fenomena yang diteliti yang kemudian digambarkan kedalam bentuk uraian-uraian yang menunjukkan bagaimana peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter tanggung jawab anggota pramuka.

Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini didasarkan atas permasalahan yang diteliti yaitu mengenai pengembangan karakter tanggung jawab melalui Gerakan Pramuka sehingga membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan konseptual. Selain itu dipilihnya pendekatan ini didasarkan pula pada keterkaitan antara masalah yang dikaji dengan sejumlah data primer dari subjek penelitian yang tidak dapat dipisahkan dari latar alaminya. Pendekatan kualitatif juga mempunyai adaptabilitas yang tingi sehingga memungkinkan penulis senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah yang dihadapi selama penelitian ini.

Pada dasarnya paradigma penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif, mengenai pendekatan kuantitaif, Sugiyono (2009: 7) menyebutkan bahwa: ” Data kuantitatif berbentuk angka-angka dan analisis menggunakan statistik”. Angka -angka tersebut diperoleh dari kuisioner/daftar gejala kontinum dengan cara penskoran. Kemudian, analisis data kuantitatif disini, hanyalah statistik sederhana yaitu mempersentasekan peran kepramukaan untuk mengembangkan karakter tanggung jawab anggota pramuka melalui angket tentang sikap atau perilaku sehari-hari anggota pramuka.


(19)

Seperti yang dikemukakan oleh Danial dan Wasriah (2009: 73) bahwa

“kuisioner merupakan alat untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian”. Alat tersebut berupa sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada responden sesuai dengan masalah penelitian. Kuisioner disebut juga angket, angket dapat memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab pertanyaan yang lain sesuai dengan apa yang diharapkannya pada titik yang telah disediakan. Angket tersebut diharapkan dapat mempertegas serta memperkuat data-data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara.

Jadi selama proses penelitian ini peneliti akan lebih banyak melakukan komunikasi dengan subjek penelitian di SMA Pasundan 1 Bandung. Dalam penelitian ini lebih mengungkapkan secara deskriptif hasil penelitian yang akan dicapai.

2. Metode Penelitian

Metode pada dasarnya merupakan cara yang digunakan untuk mencapai sesuatu. Menurut Arikunto (2006: 160) bahwa metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Mengenai metode penelitian, peneliti menggunakan metode deskriptif.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yaitu metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, fenomena-fenomena yang sedang terjadi dan berhubungan dengan kondisi masa kini. Metode deskriptif berusaha menggambarkan dan menginterpretrasi objek sesuai dengan apa adanya (Best dalam Sukardi, 2004 :


(20)

157). Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif dianggap metode yang sesuai dengan penelitian ini karena metode deskriptif disini berusaha menggambarkan keadaan suatu subjek dan objek penelitian secara nyata (real) apa adanya.

B. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan oleh penulis dalam pengumpulan data untuk penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Wawancara

Wawancara dalam penelitian ini ditujukan kepada kepala sekolah, pembina pramuka, anggota pramuka dan guru PKn di SMA Pasundan 1 Bandung dengan tujuan agar mendapatkan informasi yang benar dan jelas mengenai peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter tanggung jawab anggota pramuka sebagai salah satu upaya membina warga negara yang baik, dengan pedoman wawancara yang telah dipersiapkan. Wawancara berisikan beberapa pertanyaan seputar permasalahan dan tujuan dari penelitian yang membahas tentang peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter tanggung jawab anggota pramuka sebagai salah satu upaya membina warga negara yang baik.

2. Observasi

Dari teknik observasi ini, penulis langsung meneliti ke tempat yang menjadi lokasi penelitian, yakni SMA Pasundan 1 Bandung, dan langsung meneliti bagaimana proses peranan pramuka untuk mengembangkan karakter tanggung jawab anggota pramuka yang sedang berlangsung di sanggar pramuka, dengan harapan bisa memperoleh data secara langsung dan gambaran secara jelas


(21)

mengenai karakter tanggung jawab anggota pramuka sebagai salah satu upaya membina warga negara yang baik.

Seperti yang dikemukakan oleh Sukmadinata 2006: 220, yang didefinisikan sebagai observasi itu sendiri ialah :

Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan mengamati keadaan sesuatu yang menjadi objek penelitian. Jenis-jenis informasi tertentu dapat diperoleh dengan baik melalui pengamatan langsung oleh peneliti. Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Observasi ini dilakukan untuk memahami dan mengetahui kegiatan apa saja yang ada dalam kegiatan kepramukaan di SMA Pasundan 1 Bandung melalui kegiatan latihan didalam lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan agar memperoleh suatu informasi yang jelas dan benar.

3. Angket

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan selain wawancara dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui angket. Angket dalam penelitian ini yang disebarkan kepada anggota pramuka dengan melalui arahan pembina pramuka digunakan untuk memperoleh hasil data mengenai karakter tanggung jawab anggota pramuka sebagai salah satu upaya membina warga negara baik. Hal ini sesuai dengan pengertian angket menurut Nasution, dalam buku Danial dan Wasriah (2009: 73-74) yang memaparkan bahwa “angket yaitu alat untuk mengumpulkan informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Alat ini berupa sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada responden sesuai dengan masalah penelitian”.


(22)

Penulis dalam penelitian ini membagikan kuesioner atau angket kepada anggota pramuka ambalan putra (Otto Iskandardinata) dan ambalan putri (Citra Resmi) SMA Pasundan 1 Bandung yang berjumlah 27 orang.

4. Studi Dokumentasi

Menurut Danial dan Wasriah Nanan (2009: 79) pengertian dari dokumentasi ialah :

Mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penduduk, grafik, gambar, surat-surat, photo, akte, dsb.

Teknik dokumentasi ini digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat, menganalisa data-data yang berupa dokumentasi yang berkaitan dan menunjang penelitian ini, seperti foto kegiatan pelatihan, dan gambar-gambar lainnya yang berkenaan dengan ekstrakurikuler pramuka.

5. Studi Literatur

Menurut Danial dan Wasriah (2009: 80) literatur ialah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan sejumlah buku-buku, majalah, liflet, yang berkenaan dengan masalah dan tujuan penelitian. Studi literatur yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan sejumlah sumber atau buku yang berkaitan dan menunjang penelitian ini.


(23)

C. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian

Adapun yang menjadi lokasi dalam penelitian ini adalah SMA Pasundan 1 Bandung yang terletak di JL.Balong Gede No.28 Bandung 40251 Tlp. (022) 4235729 Penulis mengambil lokasi ini didasarkan atas pertimbangan bahwa SMA Pasundan 1 Bandung termasuk salah satu sekolah swasta favorit dan siswa terbanyak di antara sekolah yang ada disekitarnya. Mempunyai predikat sekolah disiplin, terlebih dengan predikat sekolah terakreditasi type A yang harus menjadi contoh dalam berbagai pengelolaanya termasuk pembinaan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi yang dipilih secara purposif bertalian dengan tujuan tertentu. Sebagaimana dikemukakan oleh Moloeng (2007: 224)

bahwa : “…pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah :

1. Wakil Kepala Sekolah (1 orang) 2. Pembina Pramuka (2 orang) 3. Anggota Pramuka (27 orang) 4. Guru PKn (1 orang)


(24)

Kemudian subjek penelitian sebagaimana yang dikemukakan Spradley dalam Basrowi & Suwandi (2008: 93) merupakan sumber informasi. Jadi, subjek penelitian kualitatif adalah pihak-pihak yang menjadi sasaran penelitian atau sumber yang dapat memberikan informasi dipilih secara purposive bertalian dengan tujuan tertentu.

Berdasarkan uraian tersebut, maka subjek yang diteliti akan ditentukan langsung oleh peneliti berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian. Subjek tersebut ada yang sifatnya menyeluruh yaitu melibatkan seluruh warga sekolah, yang dimaksudkan untuk mengamati gambaran segala aktivitas ekstrakurikuler pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung secara umum melalui observasi. Namun, ada juga subjek yang ditentukan secara khusus dengan maksud untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk dijadikan sampel penelitian. Dalam hal ini yang berperan sebagai informan antara lain adalah kepala sekolah, pembina pramuka, guru PKn dan anggota pramuka.

D. Tahap-Tahap Penelitian 1. Tahap pra-penelitian

Dalam tahap pra-penelitian ini yang pertama kali dilakukan adalah menentukan masalah, tujuan penelitian, lokasi penelitian dan menentukan judul. Setelah masalah dan judul penelitian mendapat persetujuan dari pembimbing, selanjutnya peneliti melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai subjek yang akan diteliti.


(25)

Setelah diperoleh gambaran mengenai subjek yang akan diteliti serta masalah yang dirumuskan relevan dengan kondisi objektif di lapangan, selanjutnya peneliti menyusun proposal penelitian. Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu peneliti harus menmpuh prosedur perizinan sebagai berikut.

a. Langkah pertama, peneliti mengajukan surat ijin penelitian kepada Ketua Jurusan PKN FPIPS UPI.

b. Setelah memperoleh ijin dari Ketua Jurusan PKN kemudian diteruskan untuk mendapatkan ijin dari Dekan FPIPS UPI.

c. Setelah mendapatkan surat ijin dari Dekan FPIPS UPI melalui Pembantu Dekan I, peneliti meneruskan dengan meminta rekomendasi ijin penelitian kepada Rektor UPI.

d. Berdasarkan surat izin dari Rektor UPI melalui pembantu Rektor I, kemudian peneliti memperoleh perizinan kepada Kepala Sekolah SMA Pasundan 1 Bandung memberikan surat ijin dan surat keterangan mengadakan penelitian di sekolahnya.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

Setelah tahap pra-penelitian selesai, selanjutnya peneliti akan terjun ke lapangan untuk melaksanakan penelitian. Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari responden. Selain mengumpulkan data melalui observasi, peneliti juga memperoleh data melalui wawancara dengan responden. Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis sebagai berikut:


(26)

a. Menghubungi pihak SMA Pasundan 1 Bandung untuk meminta izin untuk melaksanakan penelitian dan meminta informasi.

b. Menentukan responden yang akan diwawancara yaitu wakil kepala sekolah, pembina pramuka, guru PKn dan anggota pramuka.

c. Menghubungi responden yang akan diwawancara.

d. Mengadakan wawancara dengan responden sesuai dengan waktu yang telah disepakati sebelumnya.

e. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan dianggap berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Setelah selesai mengadakan wawancara dengan responden, peneliti akan menuliskan kembali data yang terkumpul ke dalam catatan lapangan dengan tujuan agar dapat mengungkapkan data secara mendetail. Data yang diperoleh dari hasil wawancara selanjutnya disusun dalam bentuk catatan lengkap setelah didukung oleh dokumen lainnya. Demikian seterusnya sampai penulis mencapai titik jenuh yang berarti perolehan data tidak lagi mendapatkan informasi yang baru.

E. Teknik pengolahan dan analisis data

Menurut Moleong (2007: 280) analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi kemudian diproses melalui pencatatan, pengetikan, dan penyuntingan selanjutnya dianalisis secara kualitatif.


(27)

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2008: 243) mengemukakan bahwa

“aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktivitas dalam analisis data meliputi : data reduction, data display, dan verification.

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya banyak, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci, karena semakin lama peneliti di lapangan,maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting.

2. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data berupa teks naratif, matriks, grafik, untuk melihat gambaran data yang diperoleh secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dan kemudian dilakukan klasifikasi. Penyajian data yang disusun secara singkat, jelas, terperinci dan menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran terhadap aspek yang akan diteliti. Penyajian data dalam penelitian ini lebih banyak dituangkan dalam bentuk uraian sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh. Dengan ini maka peneliti akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami peneliti.


(28)

3. Verification (Kesimpulan)

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Adapun dalam pengolahan data angket, peneliti menggunakan rumus statistik sederhana. Penulis berpedoman kepada rumus yang dikemukakan oleh Mohammad Ali sebagai berikut :

Rumus 3.1 Mencari Prosentase

Sumber: Muhamad Ali (Kusmiati, 2004: 81) Keterangan :

P = Presentase Jawaban

F = Frekuensi Jawaban Responden N = Jumlah seluruh Responden

100% = Bilangan tetap

Untuk proses penyimpulan dari data kuantitatif seperti hasil pre test, post test, dan pedoman observasi dengan fokus penelitian siswa yang mana hasil dari semuanya adalah angka-angka, maka untuk menentukan penilaian terhadap data

P =


(29)

kuantitatif yang diperoleh, diterapkan kriteria penilaian seperti yang disampaikan oleh Suryadi (Kusmiati, 2004: 81) sebagai berikut:

0% = Ditafsirkan tidak ada 1% - 24% = Ditafsirkan sebagian kecil 25% - 49% = Ditafsirkan hampir setengahnya 50% = Ditafsirkan setengahnya

51% - 74% = Ditafsirkan sebagian besar 75% - 99% = Ditafsirkan hampir seluruhnya 100% = Ditafsirkan seluruhnya


(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah diuraikan pada bab IV, maka diperoleh kesimpulan umum yaitu bahwa peranan kepramukaan dapat mengembangkan karakter tanggung jawab anggota pramuka sebagai salah satu upaya membina warga negara yang baik pada Gerakan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung.

Adapun kesimpulan khusus dari penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Peranan kepramukaan untuk mengembangkan karakter tanggung jawab anggota pramuka melalui kegiatan pramuka yaitu: (a) memberikan bekal positif bagi kaum muda dan aktif mengikuti kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan secara menarik, menantang, edukatif dan rekreatif, (b) mengajarkan anggota pramuka agar memiliki kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor yang tinggi, (c) sebagai media yang baik bagi peserta didik dalam pendidikan karakter demi kemajuan bangsa. (d) mengembangkan karakter bangsa agar mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila. (e) menanamkan nilai-nilai kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa, negara, sesama hidup, dan diri sendiri seperti yang tercantum dalam kode kehormatan (f) membentuk kader-kader bangsa yang bertaqwa, cinta tanah air dan


(31)

2. Metode yang diterapkan dalam mengembangkan karakter tanggung jawab melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung yaitu melalui: (a) metode pencapaian Syarat Kecakapan Umum (SKU) Penegak Bantara atau Laksana, (b) metode simulasi atau bermain peran (Role Playing) (c) metode debat (Sharing), (d). metode ceramah, pemberian contoh dan bahasa tubuh. 3. Karakter lain selain karakter tanggung jawab yang dikembangkan dalam

Gerakan Pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung, yaitu: (a) karakter disiplin, (b) karakter hemat cermat dan bersahaja, (c) karakter jujur, (d). karakter religius, (e) karakter kerja keras, (f) karakter kreatif, (g) karakter cerdas, (h) karakter baik, (i) karakter mandiri, (j) karakter sopan santun, (k) karakter sigap, (l) karakter berani, (m) karakter percaya diri, (n) karakter nasionalisme, (o) karakter patriotisme, (p) karakter kerjasama dengan group (gotong royong) dan (q) karakter toleransi.

4. Kendala-kendala yang dihadapi dalam mengembangkan karakter tanggung jawab anggota melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung yang dihadapi yaitu: (a) pengaruh lingkungan pergaulan dan derasnya teknologi informasi yang tidak terkontrol, (b) pencitraan yang kurang baik dan tidak meyakinkan tentang hal yang baik dalam Gerakan Pramuka bagi calon Bantara yang ingin masuk ekstrakurikuler pramuka, (c) anak yang mempunyai kebiasaan di lingkungan rumah dan di sekolah yang berbeda, (d) majunya kehidupan globalisasi dan kemajuan IPTEK sehingga siswa-siswi banyak meniru sisi negatif dari budaya luar, (e) adanya beberapa anggota yang malas dan tidak tepat waktu.


(32)

5. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam mengembangkan karakter tanggung jawab anggota melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung yaitu: (a) diberi tanggung jawab tentang program latihan, tanggung jawabnya melalui Gerakan Pramuka, (b) memberikan tugas, memberikan kegiatan yang harus dijalankan sebaik dan sebagus mungkin, (c) guru memberikan kedisiplinan dan contoh yang baik terhadap siswa-siswinya, (d) mengadakan sharing atau mengkomunikasi segala hambatan dengan seseorang yang dianggap dapat memotivasi untuk yang lebih baik dan lebih bersemangat mengikuti kepramukaan.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan, baik di lapangan maupun secara teoritis, maka beberapa hal yang dapat menjadi bahan rekomendasi atau saran adalah sebagai berikut.

1. Bagi Sekolah :

a. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan fasilitas bagi ekstrakurikuler pramuka berupa kelengkapan sarana dan prasarana kegiatan kepramukaan agar kegiatan kepramukaan dapat berjalan dengan lebih baik.

b. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan motivasi, berupa dukungan secara moril maupun materil kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan pada tingkat nasional maupun internasional agar anggota pramuka memiliki semangat dalam berprestasi.


(33)

2. Bagi Pembina Pramuka :

a. Pembina hendaknya dapat memberikan pembinaan yang lebih komprehensif dan terarah sebagai upaya pembentukan karakter anggota pramuka melalui latihan yang lebih intensif.

b. Pembina hendaknya dapat lebih meningkatkan perhatian terhadap anggotanya berupa pemberian motivasi, contoh dan teladan guna membangun perilaku tanggung jawab, displin, kreatif dan kejujuran siswa yang lebih baik melalui Gerakan Pramuka.

3. Bagi Guru PKn

a. Guru hendaknya memberikan motivasi dan contoh nyata (real) kepada anggota pramuka.

b. Guru hendaknya lebih meningkatkan para siswa-siswinya dalam kedinamisan dan keefektifan mengikuti kegiatan pramuka agar terbentuk karakter tanggung jawab yang lebih baik.

4. Bagi Anggota Pramuka

a. Setiap anggota pramuka hendaknya menanamkan rasa memiliki terhadap ekstrakurikuler pramuka.

b. Setiap anggota pramuka hendaknya mampu mengamalkan ilmu atau nilai-nilai karakter baik kepada calon anggota pramuka dan lingkungan sekitar. c. Setiap anggota pramuka hendaknya lebih memiliki rasa tanggung jawab,

disiplin, mandiri, kreatif, inovatif, baik dalam kehidupan sekolah, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan kepramukaan maupun melalui organisasi lainnya.


(34)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………... i

KATA PENGANTAR ……….………. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….…... v

DAFTAR ISI ………. x

DAFTAR BAGAN ……….... xiii

DAFTAR TABEL ………... xiii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

A. Latar Belakang………..… 1

B. Rumusan Masalah………. 3

C. Tujuan Penelitian ………. 4

D. Manfaat Penelitian ………. 5

1. Teoritis……….……… 5

2. Praktis ………. 5

E. Penjelasan Istilah………... 6

F. Metode Penelitian……….. 7

G. Teknik Pengumpulan Data………..…… 9

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data………..……… 11

I. Lokasi dan Subjek Penelitian………..……... 12

1. Lokasi Penelitian………..……… 12

2. Subjek Penelitian………..…….... 12

BAB II LANDASAN TEORI………. 14

A. Kajian Tentang Kepramukaan……….………. 14

1. Konsep Dasar Kepramukaan………..………. 14

2. Fungsi Kepramukaan………..………. 14

3. Tujuan Pokok Kepramukaan………...…………..…… 17

4. Kode Kehormatan dan Ketentuan Moral Kepramukaan……. 18

5. Keanggotaan Kepramukaan ………...… 19

B. Kajian Tentang Karakter ………. 21

1. Pengertian Umum Karakter……… 21

2. Bentuk-Bentuk Karakter……….. 25

3. Nilai-Nilai Pengembangan Karakter……… 28

4. Fungsi Karakter………... 31

C. Kajian Tentang Tanggung Jawab (Responsibility)………….. 32

1. Pengertian Tanggung Jawab……….. 32

2. Macam-Macam Tanggung Jawab………. 32

D. Kajian Tentang Warga Negara Yang Baik………. 35

1. Pengertian Warga Negara………... 35

2. Pengertian Warga Negara Yang Baik………... 36


(35)

BAB III METODE PENELITIAN……….. 41

A. Pendekatan dan Metode Penelitian……….. 41

1. Pendekatan Penelitian……….... 41

2. Metode Penelitian... 43

B. Teknik Pengumpulan Data………... 44

1. Wawancara ………... 44

2. Observasi………... 44

3. Angket………... 45

4. Studi Dokumentasi ………... 46

5. Studi Literatur………... 46

C. Lokasi dan Subjek Penelitian………... 47

1. Lokasi penelitian ………... 47

2. Subjek Penelitian……….... 47

D. Tahap-Tahap Penelitian….………... 48

1. Tahap pra-penelitian………... 48

2. Tahap pelaksanaan penelitian ………... 49

E. Teknik pengolahan dan analisis data………... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 54

A. Deskripsi Umum ……… 54

1. Sejarah SMA Pasundan 1 Bandung………... 54

2. Profil Sekolah………..………... 56

3. Visi, Misi, Motto ………..……..……... 57

4. Organisasi dan Kegiatan Belajar... 58

5. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 59

6. Sejarah Pramuka SMA Pasundan 1 Bandung…………..…. 60

7. Profil Pramuka yang berpangkalan di SMA Pasundan 1 Bandung... . 64

B. Deskripsi Hasil Penelitian………..…………. 65

1. Deskripsi Hasil Observasi………..……... 65

2. Deskripsi Hasil Wawancara………... 67

a. Hasil Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah…..…... 68

1) Drs. Rodyana, M.M (RO), selaku Wakil Kepala Sekolah..…………... 68

b. Hasil Wawancara dengan Pembina Pramuka……..……. 71

1) Ade Suryadi, M.T (AS), selaku Pembina Pramuka Putra………..………. 71

2) Mulustianti, S.Pd (MU), selaku Pembina Pramuka Putri………... 77

c. Hasil Wawancara dengan Guru PKn………….….…..… 82

1) Ugum Gumelar, S.Pd (UG), selaku Guru PKn... 83

d. Hasil Wawancara dengan Anggota Pramuka….………... 85

1) Margi Adi Susetio (MA), selaku Pradana Putra... 85

2) Fitri Nurul (FN), selaku Pradana Putri……...…... 88


(36)

C. Pembahasan Hasil Penelitian……….……….. 99

1. Peranan Kepramukaan Untuk Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota Pramuka Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung….……… 99

2. Pendekatan Dan Metode Dalam Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung……….. 103

3. Karakter Lain Selain Karakter Tanggung Jawab Yang Dikembangkan Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung………... 108

4. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung………. 110

5. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kendala Dalam Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung………... 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 117

A. Kesimpulan………...... 117

B. Saran ……….…………... 119

DAFTAR PUSTAKA ………... 121 DAFTAR PUSTAKA CHEKLIST

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(37)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 : Skema keangggotaan dalam Gerakan Pramuka………...…….. 20

DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 91

Tabel 4.2 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 92

Tabel 4.3 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 93

Tabel 4.4 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 94

Tabel 4.5 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 95

Tabel 4.6 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 96


(1)

119

Reinanti Aninda Pujiawati, 2012

Peranan Kepramukaan Untuk Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota Pramuka Sebagai Salah Satu Upaya Membina Warga Negara Yang Baik

5. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam mengembangkan karakter tanggung jawab anggota melalui kegiatan pramuka di SMA Pasundan 1 Bandung yaitu: (a) diberi tanggung jawab tentang program latihan, tanggung jawabnya melalui Gerakan Pramuka, (b) memberikan tugas, memberikan kegiatan yang harus dijalankan sebaik dan sebagus mungkin, (c) guru memberikan kedisiplinan dan contoh yang baik terhadap siswa-siswinya, (d) mengadakan sharing atau mengkomunikasi segala hambatan dengan seseorang yang dianggap dapat memotivasi untuk yang lebih baik dan lebih bersemangat mengikuti kepramukaan.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan mempertimbangkan hasil temuan, baik di lapangan maupun secara teoritis, maka beberapa hal yang dapat menjadi bahan rekomendasi atau saran adalah sebagai berikut.

1. Bagi Sekolah :

a. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan fasilitas bagi ekstrakurikuler pramuka berupa kelengkapan sarana dan prasarana kegiatan kepramukaan agar kegiatan kepramukaan dapat berjalan dengan lebih baik.

b. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan motivasi, berupa dukungan secara moril maupun materil kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan pada tingkat nasional maupun internasional agar anggota pramuka memiliki semangat dalam berprestasi.


(2)

120

2. Bagi Pembina Pramuka :

a. Pembina hendaknya dapat memberikan pembinaan yang lebih komprehensif dan terarah sebagai upaya pembentukan karakter anggota pramuka melalui latihan yang lebih intensif.

b. Pembina hendaknya dapat lebih meningkatkan perhatian terhadap anggotanya berupa pemberian motivasi, contoh dan teladan guna membangun perilaku tanggung jawab, displin, kreatif dan kejujuran siswa yang lebih baik melalui Gerakan Pramuka.

3. Bagi Guru PKn

a. Guru hendaknya memberikan motivasi dan contoh nyata (real) kepada anggota pramuka.

b. Guru hendaknya lebih meningkatkan para siswa-siswinya dalam kedinamisan dan keefektifan mengikuti kegiatan pramuka agar terbentuk karakter tanggung jawab yang lebih baik.

4. Bagi Anggota Pramuka

a. Setiap anggota pramuka hendaknya menanamkan rasa memiliki terhadap ekstrakurikuler pramuka.

b. Setiap anggota pramuka hendaknya mampu mengamalkan ilmu atau nilai-nilai karakter baik kepada calon anggota pramuka dan lingkungan sekitar. c. Setiap anggota pramuka hendaknya lebih memiliki rasa tanggung jawab,

disiplin, mandiri, kreatif, inovatif, baik dalam kehidupan sekolah, keluarga dan masyarakat melalui kegiatan kepramukaan maupun melalui organisasi lainnya.


(3)

x

Reinanti Aninda Pujiawati, 2012

Peranan Kepramukaan Untuk Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota Pramuka Sebagai Salah Satu Upaya Membina Warga Negara Yang Baik

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………... i

KATA PENGANTAR ……….………. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….…... v

DAFTAR ISI ………. x

DAFTAR BAGAN ……….... xiii

DAFTAR TABEL ………... xiii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

A. Latar Belakang………..… 1

B. Rumusan Masalah………. 3

C. Tujuan Penelitian ………. 4

D. Manfaat Penelitian ………. 5

1. Teoritis……….……… 5

2. Praktis ………. 5

E. Penjelasan Istilah………... 6

F. Metode Penelitian……….. 7

G. Teknik Pengumpulan Data………..…… 9

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data………..……… 11

I. Lokasi dan Subjek Penelitian………..……... 12

1. Lokasi Penelitian………..……… 12

2. Subjek Penelitian………..…….... 12

BAB II LANDASAN TEORI………. 14

A. Kajian Tentang Kepramukaan……….………. 14

1. Konsep Dasar Kepramukaan………..………. 14

2. Fungsi Kepramukaan………..………. 14

3. Tujuan Pokok Kepramukaan………...…………..…… 17

4. Kode Kehormatan dan Ketentuan Moral Kepramukaan……. 18

5. Keanggotaan Kepramukaan ………...… 19

B. Kajian Tentang Karakter ………. 21

1. Pengertian Umum Karakter……… 21

2. Bentuk-Bentuk Karakter……….. 25

3. Nilai-Nilai Pengembangan Karakter……… 28

4. Fungsi Karakter………... 31

C. Kajian Tentang Tanggung Jawab (Responsibility)………….. 32

1. Pengertian Tanggung Jawab……….. 32

2. Macam-Macam Tanggung Jawab………. 32

D. Kajian Tentang Warga Negara Yang Baik………. 35

1. Pengertian Warga Negara………... 35

2. Pengertian Warga Negara Yang Baik………... 36


(4)

BAB III METODE PENELITIAN……….. 41

A. Pendekatan dan Metode Penelitian……….. 41

1. Pendekatan Penelitian……….... 41

2. Metode Penelitian... 43

B. Teknik Pengumpulan Data………... 44

1. Wawancara ………... 44

2. Observasi………... 44

3. Angket………... 45

4. Studi Dokumentasi ………... 46

5. Studi Literatur………... 46

C. Lokasi dan Subjek Penelitian………... 47

1. Lokasi penelitian ………... 47

2. Subjek Penelitian……….... 47

D. Tahap-Tahap Penelitian….………... 48

1. Tahap pra-penelitian………... 48

2. Tahap pelaksanaan penelitian ………... 49

E. Teknik pengolahan dan analisis data………... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 54

A. Deskripsi Umum ……… 54

1. Sejarah SMA Pasundan 1 Bandung………... 54

2. Profil Sekolah………..………... 56

3. Visi, Misi, Motto ………..……..……... 57

4. Organisasi dan Kegiatan Belajar... 58

5. Kegiatan Ekstrakurikuler ... 59

6. Sejarah Pramuka SMA Pasundan 1 Bandung…………..…. 60

7. Profil Pramuka yang berpangkalan di SMA Pasundan 1 Bandung... . 64

B. Deskripsi Hasil Penelitian………..…………. 65

1. Deskripsi Hasil Observasi………..……... 65

2. Deskripsi Hasil Wawancara………... 67

a. Hasil Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah…..…... 68

1) Drs. Rodyana, M.M (RO), selaku Wakil Kepala Sekolah..…………... 68

b. Hasil Wawancara dengan Pembina Pramuka……..……. 71

1) Ade Suryadi, M.T (AS), selaku Pembina Pramuka Putra………..………. 71

2) Mulustianti, S.Pd (MU), selaku Pembina Pramuka Putri………... 77

c. Hasil Wawancara dengan Guru PKn………….….…..… 82

1) Ugum Gumelar, S.Pd (UG), selaku Guru PKn... 83

d. Hasil Wawancara dengan Anggota Pramuka….………... 85

1) Margi Adi Susetio (MA), selaku Pradana Putra... 85

2) Fitri Nurul (FN), selaku Pradana Putri……...…... 88


(5)

xii

Reinanti Aninda Pujiawati, 2012

Peranan Kepramukaan Untuk Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota Pramuka Sebagai Salah Satu Upaya Membina Warga Negara Yang Baik

C. Pembahasan Hasil Penelitian……….……….. 99

1. Peranan Kepramukaan Untuk Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota Pramuka Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung….……… 99

2. Pendekatan Dan Metode Dalam Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung……….. 103

3. Karakter Lain Selain Karakter Tanggung Jawab Yang Dikembangkan Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung………... 108

4. Kendala-Kendala Yang Dihadapi Dalam Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung………. 110

5. Upaya-Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Kendala Dalam Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Anggota Melalui Kegiatan Pramuka Di SMA Pasundan 1 Bandung………... 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….. 117

A. Kesimpulan………...... 117

B. Saran ……….…………... 119

DAFTAR PUSTAKA ………... 121 DAFTAR PUSTAKA CHEKLIST

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP


(6)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 : Skema keangggotaan dalam Gerakan Pramuka………...…….. 20

DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 91

Tabel 4.2 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 92

Tabel 4.3 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 93

Tabel 4.4 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 94

Tabel 4.5 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 95

Tabel 4.6 Sikap atau Perilaku Anggota pramuka………... 96


Dokumen yang terkait

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Revitalisasi Gerakan Pramuka (Studi Kasus kegiatan Kepramukaan Kelas VII SMP Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten 2012/2013).

0 1 19

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI REVITALISASI GERAKAN PRAMUKA Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Revitalisasi Gerakan Pramuka (Studi Kasus kegiatan Kepramukaan Kelas VII SMP Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten 2012/2013).

0 2 10

POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENGGALANG SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA Pola Dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penggalang Sebagai Upaya Pengembangan Karakter Siswa ( Studi Deskriptif Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan Kelas VII di SMP

0 2 18

POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN PRAMUKA PENGGALANG SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA Pola Dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penggalang Sebagai Upaya Pengembangan Karakter Siswa ( Studi Deskriptif Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan Kelas VII di SMP

0 1 18

PENERAPAN KANTIN KEJUJURAN SEBAGAI UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER WARGA NEGARA YANG BAIK: Studi Deskriptif Di Smpn 14 Bandung.

0 1 26

UPAYA GURU DALAM MEMBINA TANGGUNG JAWAB SOSIAL SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS : Studi Deskriptif tentang Pembinaan Tanggung Jawab Sosial Siswa sebagai Upaya Mengembangkan Anak Didik Beakhlak Mulia di SMAN 1 Baleendah-Bandung.

1 2 46

Fungsi Tanggung Jawab Warga Negara dalam

0 0 11

UPAYA PEMBENTUKAN KARAKTER DALAM PRAMUKA

0 1 9

MAKNA DAN TANGGUNG JAWAB SEBAGAI WARGA NEGARA

0 0 128

BAB III HAK WARGA NEGARA ASING DALAM GERAKAN PRAMUKA DI UNIVERSITAS AIRLANGGA 3. 1. Hak Asasi Manusia - STATUS KEANGGOTAAN WARGA NEGARA ASING DALAM GERAKAN PRAMUKA DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 15