Perbandingan Tindak Tutur Permintaan Maaf dalam Situasi Informal Antara Masyarakat Tutur Beijing dan Taipei Dalam Drama Seri Beijing Love Story dan Say Again Yes I Do.

(1)

ABSTRAK

Nama : Septrievia Haryanto Program Studi : S1 Sastra China

Judul : Perbandingan Tindak Tutur Permintaan Maaf dalam Situasi Informal antara Masyarakat Tutur Beijing dan Taipei dalam Drama Seri Beijing Love Story dan Say Again Yes I Do

Suatu bahasa yang sama bila digunakan di wilayah yang berbeda maka akan timbul perbedaan dalam penggunaan bahasanya, demikian halnya dengan Bahasa Mandarin di Beijing dan Taipei. Dalam penggunaannya, Bahasa Mandarin di Beijing dan Taipei memiliki beberapa perbedaan. Penulis merasa bahwa hal ini adalah suatu hal yang menarik untuk diteliti, untuk mengetahui apa saja persamaan dan perbedaan yang timbul akibat perbedaan wilayah tersebut dan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pada skripsi ini penulis meneliti tindak tutur permintaan maaf karena tindak tutur permintaan maaf merupakan salah satu hal umum yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode observatif dengan data yang diperoleh dari drama TV. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan dan persamaan tindak tutur permintaan maaf antara masyarakat tutur Beijing dan masyarakat tutur Taipei dalam situasi informal, juga faktor-faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan tersebut.


(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Name : Septrievia Haryanto

Study Program : Bachelor Degree of Chinese Literature

Title : Comparison of Public Apology Speech in Informal Situations between Beijing and Taipei Speech Community in Beijing Love Story and Say Again Yes I Do Drama Series

One language when used in a different area then there will be differences in the use of that language, so with the Chinese in Beijing and Taipei. In use, the Mandarin in Beijing and Taipei have some differences. The author feels that this is an interesting thing to be researched, to know the similarities and differences that arise due to differences in the region and also the factors that influence the differences. In this thesis, the author examines the speech act of apology because the speech act of apology is one of the common things that people often do in daily life. This research uses observational method and the data being obtained from a TV drama. The purpose of this study was to determine differences and similarities between the speech act of apology in Beijing and Taipei community in informal situations, as well as factors that affect the existence of the differences.


(3)

摘要

姓 : Septrievia Haryanto 专业: 汉语本科

题目: «北京爱情故事»和«再说一次 原意»连续剧里的北京人和台湾人在

非正式场合的道歉言语行为对比研究

不 地区的共 语言会有使用的差异,北京和台北的汉语也不例外。北

京和台北的汉语也有使用的差异。这是值得研究,以便找出北京和台北

言语行为的异 点,以及造 不 点的因素。本论文对比北京和台北的

道歉的言语行为,是因为这是日常生活普遍使用的言语行为。本研究采 用观察法,资料来源于电视连续剧。目的是找出北京人和台北人在道歉

言语行为的异 点,以及造 差异的理由。


(4)

x

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

1. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Metode Penelitian... 5

1.6. Batasan Penulisan ... 6

2. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Tindak Tutur ... 7

2.2. Bahasa Mandarin ... 9

2.3. Permintaan Maaf dalam Bahasa Mandarin ... 11

2.4. Partikel ... 12

2.5. Kata Keterangan Derajat ... 13

2.6. Konversasi ... 13

2.7. Analisis Konstraktif ... .15

2.8. Variasi Bahasa Dilihat dari Segi Situasi ... 16

2.9. Languages Across Borders ... 16

3. DATA DAN PEMBAHASAN ... 19

3.1. Persamaan dan Perbedaan dalam Pemilihan Diksi yang Menyatakan Permintaan Maaf ... 19

3.2 Persamaan dan Perbedaan dalam Variasi Diksi yang Menyatakan Permintaan Maaf 24 3.3 Persamaan dan Perbedaan dalam Menyatakan Kesungguhan Permintaan


(5)

Maaf 37

3.4 Persamaan dan Perbedaan Penambahan Partikel dalam Permintaan Maaf 41

3.5 Persamaan dan Perbedaan Penambahan Kata Sapaan dalam Permintaan Maaf 42

3.6 Faktor Penyebab Perbedaan Tindak Tutur Permintaan Maaf 44

4. SIMPULAN DAN SARAN ... 52

4.1. Simpulan ... 52

4.2. Saran ... 55


(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Diksi Permintaan Maaf dan Variasinya dalam Drama Beijing

Love Story 19

Tabel 3.2 Diksi Permintaan Maaf dan Variasinya dalam Drama Say Again

Yes I Do 20

Tabel 3.3 Variasi 对不起 dalam drama Beijing Love Story 24 Tabel 3.4 Variasi 对不起 dalam drama Say Again Yes I Do 25 Tabel 3.5 Variasi 不好意思 dalam drama Beijing Love Story 28 Tabel 3.6 Variasi 不好意思 dalam drama Say Again Yes I Do 29 Tabel 3.7 Variasi 抱歉 dalam drama Beijing Love Story 31 Tabel 3.8 Variasi 抱歉 dalam drama Say Again Yes I Do 31 Tabel 3.9 Variasi 道歉 dalam drama Beijing Love Story 33 Tabel 3.10 Variasi 道歉 dalam drama Say Again Yes I Do 33 Tabel 3.11 Variasi Bahasa Asing dalam Drama Beijing Love Story 35 Tabel 3.12 Variasi Bahasa Asing dalam Drama Say Again Yes I Do 35 Tabel 3.13 Variasi Kata Keterangan dalam drama Beijing Love Story 37 Tabel 3.14 Variasi Kata Keterangan dalam drama Say Again Yes I Do 37 Tabel 3.15 Variasi Partikel dalam drama Beijing Love Story 41 Tabel 3.16 Variasi Partikel dalam drama Say Again Yes I Do 41 Tabel 3.17 Variasi Kata Sapaan dalam drama Beijing Love Story 42 Tabel 3.18 Variasi Kata Sapaan dalam drama Say Again Yes I Do 42


(7)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Diksi Permintaan Maaf dan Variasinya dalam Drama Beijing

Love Story 20 Diagram 3.2 Diksi Permintaan Maaf dan Variasinya dalam Drama Say Again


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia terutama saat manusia melakukan interaksi dengan sesamanya. Dewasa ini, Bahasa Mandarin telah menjadi bahasa yang sering digunakan di berbagai belahan dunia. Bahasa Mandarin saat ini berfungsi sebagai bahasa resmi di Negara Tiongkok, Taiwan dan Singapura,juga merupakan salah satu dari enam bahasa resmi di PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Bahasa Mandarin di Republik Rakyat Tiongkok (selanjutnya dalam skripsi ini disebut Tiongkok) lebih sering disebut dengan istilah

Putonghua (普通话) sedangkan di Republik Tiongkok (selanjutnya dalam skripsi ini disebut Taiwan) lebih sering disebut dengan istilah Guoyu (国语). Perbedaan penyebutan ini terjadi akibat pengaruh sejarah perpecahan Tiongkok dan Taiwan. Sejarah mencatat Tiongkok dan Taiwan merupakan satu negara, Taiwan merupakan bagian dari Tiongkok, namun setelah terjadi perang saudara antara partai nasionalis yang dipimpin oleh Chiang Kai-Shek (蒋介石Jiang Jieshi) dan partai komunis yang dipimpin oleh Mao Zedong (毛泽东) yang berakhir dengan kekalahan partai nasionalis yang melarikan diri ke Pulau Taiwan, partai nasionalis berusaha untuk memproklamirkan Taiwan sebagai sebuah negara. Sampai saat ini Taiwan masih belum diakui sebagai negara merdeka oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan juga secara internasional.

Berbicara tentang bahasa yang digunakan, saat ini dalam bahasa tulis, Taiwan menggunakan aksara Han tradisional, sedangkan Tiongkok telah menggunakan aksara Han yang disederhanakan. Dalam skripsi ini penulis akan melakukan perbandingan antara Putonghua (普通话) dan Guoyu (国语) dari segi bahasa lisannya. Penulis memilih melakukan penelitian tentang perbandingan karena penulis


(9)

2

meyakini dengan melakukan perbandingan akan dapat menemukan perbedaan dan persamaan bahasa lisan di Tiongkok dan Taiwan.

Penulis memilih melakukan penelitian tentang tindak tutur dengan pertimbangan bahwa tindak tutur berkaitan erat dengan bahasa, yang merupakan bidang studi yang penulis pelajari. Penulis ingin mengetahui cara mengaplikasikan ilmu yang telah penulis pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Namun bila membahas seluruh tindak tutur yang ada,pastinya akan membutuhkan waktu yang sangat lama dan penelitian pun tidak dapat berjalan dengan baik karena tidak terfokus. Oleh karena itu, penulis memutuskan untuk melakukan pembatasan, yaitu hanya akan membahas tentang tindak tutur permintaan maaf. Penulis hanya akan meneliti mengenai tindak tutur permintaan maaf karena tindak tutur permintaan maaf adalah salah satu hal umum yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan orang yang tidak saling mengenal pun sering melakukan tindak tutur ini.

Tindak tutur permintaan maaf adalah salah satu tindak tutur yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,maka tidak aneh bila sebelumnya pernah ada orang yang meneliti hal yang sejenis, misal penelitian dengan judul ͞Perbandingan Tindak Tutur Permohonan Maaf Orang Indonesia dan Orang Jepang͟. Akan tetapi penelitian yang penulis lakukan tentu saja akan berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penelitian sebelumnya mengumpulkan data dari contoh percakapan yang digunakan dalam role play, wawancara, penyebaran angket dan lain sebagainya, sedangkan penelitian yang penulis lakukan akan mengumpulkan data dari adegan-adegan dalam drama seri TV. Selain itu wilayah yang diperbandingkan pun berbeda, penelitian sebelumnya membahas mengenai perbandingan tindak tutur yang terjadi di antara dua negara yaitu Indonesia dan Jepang, sedangkan penelitian yang akan penulis lakukan adalah perbandingan antara dua kota yaitu Beijing dan Taipei.

Penulis membatasi wilayah penelitian menjadi Kota Beijing dan Kota Taipei karena wilayah Tiongkok dan Taiwan adalah wilayah yang sangat luas. Kota Beijing adalah ibukota Tiongkok dan Kota Taipei adalah ibukota Taiwan. Penulis memilih pembatasan dalam kedua ibukota ini adalah karena ibukota merupakan kota utama


(10)

3

Universitas Kristen Maranatha dan pusat pemerintahan yang biasanya menggambarkan standar bahasa yang digunakan.

Penulis memutuskan untuk meneliti dari tindak tutur dalam drama seri TV karena saat ini tidak memungkinkan bagi penulis untuk meneliti secara langsung ke lapangan dialog atau komunikasi yang dilakukan. Selain itu, penulis beranggapan bahwa drama dapat menggambarkan kisah kehidupan masyarakat pada umumnya sebab drama diadaptasi dari kisah kehidupan yang dialami manusia sehari-hari. Drama yang dipilih penulis ialah drama Beijing yang berjudul Beijing Love Story (北京愛情 事) dan drama Taipei yang berjudul Say Again Yes I Do (再说一次我愿意). Kedua drama ini dipilih karena memiliki tema yang sama yaitu membahas mengenai pertemanan, percintaan, keluarga dan persaingan dalam pekerjaan. Penulis meyakini dengan pemilihan kedua drama yang mempunyai tema yang mirip akan membantu memudahkan dalam proses perbandingan. Alasan lain pemilihan kedua drama ini adalah karena jangka waktu pembuatan kedua drama ini tidak begitu jauh. Drama Beijing Love Story ditayangkan pada tahun 2012 sedangkan drama Say Again Yes I Do ditayangkan pada tahun 2014 sampai 2015.

Beijing Love Story bercerita tentang tiga pemuda yang sudah berteman baik

sejak masih di bangku kuliah. Sekalipun mereka memiliki latar belakang ekonomi dan karakter yang berbeda namun hal-hal tersebut tidak membuat mereka tidak dapat berteman, bahkan semasa kuliah mereka sempat membentuk kelompok band musik bersama. Setelah lulus, mereka harus menghadapi berbagai persoalan yang muncul satu per satu dalam karir, keluarga dan kisah percintaan yang mulai menggoyahkan pertemanan mereka.

Say Again Yes I Do bercerita tentang seorang pria bernama Xiang Zhengyang

(向正阳) dan perempuan bernama Shu Xinkui (舒芯葵) yang dalam waktu yang singkat memutuskan untuk menikah namun dalam waktu yang singkat juga memutuskan untuk bercerai. Tapi siapa sangka empat tahun kemudian mereka kembali bertemu di tempat pelatihan kerja sebagai manajer sebuah hotel. Kemudian cinta pun kembali bersemi di antara mereka namun untuk kembali bersatu mereka


(11)

4

harus menghadapi berbagai rintangan seperti restu orang tua, kamuflase dalam pekerjaaan dan juga sahabat yang mempunyai maksud tersembunyi. Untungnya di samping mereka berdua selalu terdapat teman-teman sesama pelatihan yang memberikan dukungan.

Sehubungan dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah disebutkan di atas maka penulis memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul ͞Perbandingan Tindak Tutur Permintaan Maaf dalam Situasi Informal antara Masyarakat Tutur Beijing dan Taipei dalam Drama Seri Beijing Love Story dan Say

Again Yes I Do͟.

1.2 Perumusan Masalah

Melihat latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis merumuskan masalah-masalah penelitian sebagai berikut :

1. Apa saja persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam tindak tutur permintaan maaf antara masyarakat tutur Beijing dalam Beijing Love Story (北京愛情 事) dan masyarakat tutur Taipei dalam drama Taiwan Say Again Yes I Do (再说一次我愿意),?

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab adanya perbedaan tindak tutur permintaan maaf antara masyarakat tutur Beijing dan masyarakat tutur Taipei?

1.3 Tujuan Penelitian

Skripsi ini ditulis dengan tujuan menjawab rumusan-rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, yaitu untuk mengetahui :

1. Persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam tindak tutur permintaan maaf antara masyarakat tutur Beijing dan masyarakat tutur Taipei.

2. Faktor-faktor penyebab adanya perbedaan tindak tutur permintaan maaf antara masyarakat tutur Beijing dan masyarakat tutur Taipei.


(12)

5

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca, terutama para pembelajar Bahasa Mandarin mengenai tindak tutur yang umumnya dilakukan oleh masyarakat tutur Beijing dan masyarakat tutur Taipei dalam mengungkapkan permintaan maaf. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat membantu para pembaca untuk mengetahui cara bertindak tutur secara tepat saat meminta maaf berdasarkan tingkatan masyarakat dalam budaya Tiongkok dan Taiwan, khusunya Beijing dan Taipei.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan kajian kualitatif. Metode deskriptif berarti penelitian ini akan disajikan dalam bentuk uraian kata-kata (deskripsi). Sedangkan kajian kualitatif menurut (Chaer, 2007:39) berarti suatu penelitian dilakukan bukan dengan maksud untuk menguji teori atau hipotesis, melainkan untuk membangun teori atau menjelaskan suatu fenomena. Data yang akan dikumpulkan juga tidak digunakan sebagai alat pembuktian atau pengujian teori, melainkan sebagai suatu fenomena yang akan dijelaskan baik sifat, keadaan atau keteraturannya.

Sumber data primer dari penelitian ini akan didapat dari obyek penelitian yaitu drama Beijing yang berjudul Beijing Love Story dan drama Taipei Say Again

Yes I Do. Sedangkan sumber sekundernya akan diambil dari studi literatur yang

menggunakan buku-buku referensi dan sumber dari internet yang berkaitan dengan topik penelitian sebagai sumber data yang ilmiah.

Penelitian ini akan dimulai dengan pengumpulan data yang diambil dari drama Beijing Beijing Love Story dan drama Taipei Say Again Yes I Do. Penulis akan menonton dan mengamati dengan teliti dialog-dialog serta adegan-adegan dalam kedua drama tersebut kemudian memilah, memilih, menganalisa sesuai dengan topik penelitian yang penulis bahas yaitu tentang tindak tutur permintaan maaf. Penulis akan menggunakan analisis konversasi untuk mengetahui bagaimana dapat terjadinya suatu tindak tutur permintaan maaf. Kemudian penulis akan membandingkan dan


(13)

6

melihat persamaan dan perbedaan ucapan dan tindakan permintaan maaf yang dilakukan dalam drama Beijing Love Story dan drama Say Again Yes I Do. Terakhir akan membahas mengenai faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab adanya perbedaan tindak tutur permintaan maaf antara Beijing dan Taipei.

1.6 Batasan Penelitian

Melihat latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis merasa perlu adanya batasan penelitian agar penelitian ini dapat lebih terfokus dan terarah.Penulis membatasi penelitian hanya dilakukan pada Kota Beijing dan Kota Taipei bukan keseluruhan Tiongkok dan Taiwan. Kemudian penulis hanya akan meneliti dari media drama seri TV saja. Sumber data primer yang diambil pun hanya dari dua drama yaitu drama Beijing Beijing Love Story dan drama Taipei Say Again Yes I Do. Pembahasan yang dilakukan juga bukan mengenai seluruh tindak tutur yang ada di dalam kedua drama tersebut, melainkan hanya tindak tutur yang menyatakan permintaan maaf. Tindak tutur permintaan maaf yang diteliti juga hanya yang berada dalam situasi informal (tidak resmi) karena didapati bahwa dalam kedua drama sulit untuk ditemukan tindak tutur permintaan maaf dalam situasi resmi (formal).


(14)

52

Universitas Kristen Maranatha BAB 4

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian akhir dari skripsi ini penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan yang didasarkan pada temuan hasil penelitian dan uraian pada bab-bab sebelumnya mengenai masalah yang diteliti oleh penulis.

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa setelah membandingkan tindak tutur permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan masyarakat tutur Beijing dalam drama Beijing Love Story dan masyarakat tutur Taipei dalam drama Say Again Yes I Do, ditemukan adanya persamaan dan perbedaan. Persamaan yang ditemukan adalah sebagai berikut:

 Kata yang paling banyak digunakan adalah ‘对不起’kemudian

‘不好意思’.

 Penggunaan variasi ‘对不起啊’dan ‘对不起,对不起’adalah dua variasi

‘对不起’ yang paling banyak digunakan setelah ‘对不起’ tanpa

ditambahkan sesuatu.

 Ditemukan penggunaan kata sapaan baik sebelum atau sesudah kata/frasa yang menyatakan permintaan maaf.

 Ditemukan penggunaan kata yang diulang, diawali kata keterangan derajat, dikombinasikan, atau disertai dengan gesture atau mimik muka tertentu untuk menyatakan kesungguhan.

 Ditemukan penggunaan bahasa lain berupa Bahasa Inggris yaitu ‘sorry’.

 ‘不好意思’ tanpa ditambahkan sesuatu banyak digunakan saat penutur dan

pendengar tidak saling kenal ‘

Perbedaan yang ditemukan antara masyarakat tutur Beijing dan masyarakat tutur Taipei adalah sebagai berikut:

Dalam drama Beijing Love Story ditemukan tindak tutur permintaan maaf dalam Bahasa Inggris yang dilakukan oleh penutur dan pendengar yang


(15)

53

berlatar belakang pernah menempuh pendidikan di Amerika, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do ditemukan tindak tutur permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan dalam Bahasa Inggris antara dua orang Taiwan, penutur menuturkannya secara spontan dan kedua tokoh tidak mengetahui latar belakang satu sama lain.

Dalam drama Say Again Yes I Do ditemukan penggunaan Bahasa Jepang, sedangkan dalam drama Beijing Love Story.

Dalam drama Beijing Love Story saat menyatakan kesungguhan dalam meminta maaf tidak hanya ditemukan saat penutur meminta maaf pada orang yang lebih tua atau jabatannya lebih tinggi saja, bahkan tidak jarang ditemukan saat dilakukan pada orang yang seumuran dan setara jabatannya, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do saat menyatakan kesungguhan dalam meminta maaf ditemukan hanya saat penutur meminta maaf pada orang yang lebih tua atau jabatannya lebih tinggi.

Dalam drama Beijing Love Story variasi lebih beragam ditemukan adalah variasi dari ‘不好意思’, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do variasi lebih beragam ditemukan adalah variasi dari kata ‘对不起’.

 Variasi kata keterangan derajat yang lebih beragam dituturkan dalam drama

Beijing Love Story, sedangkan variasi partikel lebih beragam dituturkan dalam

drama Say Again Yes I Do.

Perbedaan yang ada antara masyarakat tutur Beijing dan masyarakat tutur Taipei kemungkinan penyebab terjadinya adalah faktor-faktor di bawah ini :

Salah satu pesan dari drama Beijing Love Story adalah agar memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do tidak terlihat hal seperti itu. Hal ini menyebabkan dalam drama Beijing Love Story ditemukan tindak tutur permintaan maaf dalam Bahasa Inggris hanya muncul saat penutur dan pendengar sama-sama berlatar belakang pernah menempuh pendidikan di Amerika, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do dapat


(16)

54

Universitas Kristen Maranatha ditemukan saat penutur menuturkannya secara spontan antara dua orang Taiwan dan kedua tokoh tidak mengetahui latar belakang satu sama lain.  Dalam drama Beijing Love Story tidak ada situasi percakapan dengan orang

Jepang, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do ada situasi seperti itu . Hal ini menyebabkan dalam masyarakat tutur Taipei dalam drama Taiwan tersebut dapat ditemukan penggunaan Bahasa Jepang, sedangkan dalam drama masyarakat tutur Beijing tidak ada.

 Masyarakat tutur Beijing pernah mengalami Revolusi Kebudayaan yang ‘mengikis’ nilai-nilai Konfusianisme, sedangkan masyarakat tutur Taipei tidak mengalami Revolusi Kebudayaan sehingga sampai saat ini masih menjunjung tinggi nilai-nilai Konfusianisme. Hal ini menyebabkan dalam drama Beijing Love Story saat menyatakan kesungguhan dalam meminta maaf tidak hanya dapat ditemukan saat penutur meminta maaf pada orang yang lebih tua atau jabatannya lebih tinggi saja, bahkan tidak jarang ditemukan saat dilakukan pada orang yang seumuran dan setara jabatannya, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do saat menyatakan kesungguhan dalam meminta maaf hanya dapat ditemukan saat penutur meminta maaf pada orang yang lebih tua atau jabatannya lebih tinggi.

 Masyarakat tutur Beijing dipengaruhi oleh dialek utara, sedangkan masyarakat tutur Taipei dipengaruhi oleh dialek selatan terutama Hokkien. Hal ini menyebabkan dalam drama Beijing Love Story variasi yang lebih beragam ditemukan adalah variasi dari ‘不好意思’, sedangkan dalam drama Say

Again Yes I Do variasi yang lebih beragam ditemukan adalah variasi dari

‘对不起’.Selain itu, hal ini juga menyebabkan variasi kata keterangan derajat yang lebih beragam ditemukan dalam drama Beijing Love Story, sedangkan variasi partikel lebih beragam ditemukan dalam drama Say Again


(17)

55

4.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan penulis, ada beberapa saran yang dapat dilakukan saat melakukan tindak tutur permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan sebagai berikut :

 Bila bingung hendak menggunakan pilihan kata apa saat meminta maaf, gunakanlah ‘对不起’.

 Saat hendak meminta maaf pada orang yang tidak dikenal dianjurkan untuk menggunakan ‘不好意思’, karena dalam penelitian ini baik di Beijing maupun di Taipei penutur lebih menggunakan ‘不好意思’ saat meminta maaf pada orang yang tidak dikenal .

 Saat hendak meminta maaf pada masyarakat tutur Taipei yang memiliki jabatan atau umur yang di atas kita, ada baiknya kita melakukannya dengan cara-cara yang menyatakan kesungguhan seperti kombinasi, diulang, diawali kata keterangan derajat, gerak tubuh atau mimik muka yang menyatakan kesungguhan.

 Saat hendak meminta maaf pada masyarakat tutur Beijing ada baiknya kita tidak menggunakan partikel yang terlalu beragam.


(18)

PERBANDINGAN TINDAK TUTUR PERMINTAAN MAAF

DALAM SITUASI INFORMAL ANTARA MASYARAKAT

TUTUR BEIJING DAN TAIPEI DALAM DRAMA SERI BEIJING

LOVE STORY DAN SAY AGAIN YES I DO

SKRIPSI

SEPTRIEVIA HARYANTO 1246016

PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CHINA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG


(19)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya,

penyusunan skripsi yang berjudul “Perbandingan Tindak Tutur Permintaan Maaf

dalam Situasi Informal antara Masyarakat Tutur Beijing dan Taipei dalam Drama Seri

Beijing Love Story dan Say Again Yes I Do” dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam proses penulisan skripsi ini penulis menyadari mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Diana C. Sahertian, M.A., selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.

2. Yuk Ting Salim, M.A. selaku dosen wali dan Ketua Program Studi S1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu memberikan saran.

3. Rika Limuria, M.A., yang telah membantu dalam memberi informasi sumber-sumber data Taiwan.

4. Preyi Vencania, M.TCSOL yang telah membantu dalam pengumpulan data dalam Bahasa Jepang.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi S1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan penulis banyak ilmu untuk bekal penulisan skripsi.

6. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.


(20)

56

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Buku

Chaer, A. (2007). Kajian Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. & Agustina L.(2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal . Jakarta: Rineka Cipta.

 戴庆厦(2004). 社会语言概论 . 北京: 商务印书馆.

Fitch L. K.,& Sanders E. R.(2005). Handbook of Language and Social

Interaction. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Kane, D. (2006). The Chinese Language:It’s History and Current Usage. Singapore: Tuttle.

Pateda, M. (1978). Sosiolinguistik (Jilid ke-10). Bandung: Angkasa.

Rahardi, K.R. (2005). Pragmatik : Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Roberts, J.A.G (1999). A History of China. New York: Palgrave Macmillan.

 宋欣桥(2005). 普通话语音训练教程. 北京:商务印书馆.

 孙德金(2003). 汉语语法教程. 北京: 北京大学出版社

Tarigan, H. G. (2009). Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (2011). Pengajaran Kesalahan Analisis Berbahasa. Bandung: Angkasa.

 李行健 2004 .现代汉语规范词典. 北京:外语教学与研究出版社。

 冉永平(2006).语用学:现象与分析. 北京: 北京大学出版社.

Internet

 http://www.pppptkbahasa.net/index.php/program studi/inggris/abi/77-apa-itu-analisis-kontrastif

 http://baike.baidu.com/link?url=AyzA8mW5aShLzzivafMGjrKGT7keZMdV u7UTx7uqL5jD2QaTKphEEaQS_4DDt_Pi


(1)

53

Universitas Kristen Maranatha berlatar belakang pernah menempuh pendidikan di Amerika, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do ditemukan tindak tutur permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan dalam Bahasa Inggris antara dua orang Taiwan, penutur menuturkannya secara spontan dan kedua tokoh tidak mengetahui latar belakang satu sama lain.

Dalam drama Say Again Yes I Do ditemukan penggunaan Bahasa Jepang, sedangkan dalam drama Beijing Love Story.

Dalam drama Beijing Love Story saat menyatakan kesungguhan dalam meminta maaf tidak hanya ditemukan saat penutur meminta maaf pada orang yang lebih tua atau jabatannya lebih tinggi saja, bahkan tidak jarang ditemukan saat dilakukan pada orang yang seumuran dan setara jabatannya, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do saat menyatakan kesungguhan dalam meminta maaf ditemukan hanya saat penutur meminta maaf pada orang yang lebih tua atau jabatannya lebih tinggi.

Dalam drama Beijing Love Story variasi lebih beragam ditemukan adalah variasi dari ‘不好意思’, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do variasi lebih beragam ditemukan adalah variasi dari kata ‘对不起’.

 Variasi kata keterangan derajat yang lebih beragam dituturkan dalam drama

Beijing Love Story, sedangkan variasi partikel lebih beragam dituturkan dalam

drama Say Again Yes I Do.

Perbedaan yang ada antara masyarakat tutur Beijing dan masyarakat tutur Taipei kemungkinan penyebab terjadinya adalah faktor-faktor di bawah ini :

Salah satu pesan dari drama Beijing Love Story adalah agar memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do tidak terlihat hal seperti itu. Hal ini menyebabkan dalam drama Beijing Love Story ditemukan tindak tutur permintaan maaf dalam Bahasa Inggris hanya muncul saat penutur dan pendengar sama-sama berlatar belakang pernah menempuh pendidikan di Amerika, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do dapat


(2)

54

Universitas Kristen Maranatha ditemukan saat penutur menuturkannya secara spontan antara dua orang Taiwan dan kedua tokoh tidak mengetahui latar belakang satu sama lain.

Dalam drama Beijing Love Story tidak ada situasi percakapan dengan orang Jepang, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do ada situasi seperti itu . Hal ini menyebabkan dalam masyarakat tutur Taipei dalam drama Taiwan tersebut dapat ditemukan penggunaan Bahasa Jepang, sedangkan dalam drama masyarakat tutur Beijing tidak ada.

 Masyarakat tutur Beijing pernah mengalami Revolusi Kebudayaan yang ‘mengikis’ nilai-nilai Konfusianisme, sedangkan masyarakat tutur Taipei tidak mengalami Revolusi Kebudayaan sehingga sampai saat ini masih menjunjung tinggi nilai-nilai Konfusianisme. Hal ini menyebabkan dalam drama Beijing Love Story saat menyatakan kesungguhan dalam meminta maaf tidak hanya dapat ditemukan saat penutur meminta maaf pada orang yang lebih tua atau jabatannya lebih tinggi saja, bahkan tidak jarang ditemukan saat dilakukan pada orang yang seumuran dan setara jabatannya, sedangkan dalam drama Say Again Yes I Do saat menyatakan kesungguhan dalam meminta maaf hanya dapat ditemukan saat penutur meminta maaf pada orang yang lebih tua atau jabatannya lebih tinggi.

 Masyarakat tutur Beijing dipengaruhi oleh dialek utara, sedangkan masyarakat tutur Taipei dipengaruhi oleh dialek selatan terutama Hokkien. Hal ini menyebabkan dalam drama Beijing Love Story variasi yang lebih beragam ditemukan adalah variasi dari ‘不好意思’, sedangkan dalam drama Say

Again Yes I Do variasi yang lebih beragam ditemukan adalah variasi dari

‘对不起’.Selain itu, hal ini juga menyebabkan variasi kata keterangan derajat yang lebih beragam ditemukan dalam drama Beijing Love Story, sedangkan variasi partikel lebih beragam ditemukan dalam drama Say Again


(3)

55

Universitas Kristen Maranatha 4.2 Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan penulis, ada beberapa saran yang dapat dilakukan saat melakukan tindak tutur permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan sebagai berikut :

 Bila bingung hendak menggunakan pilihan kata apa saat meminta maaf, gunakanlah ‘对不起’.

 Saat hendak meminta maaf pada orang yang tidak dikenal dianjurkan untuk menggunakan ‘不好意思’, karena dalam penelitian ini baik di Beijing maupun di Taipei penutur lebih menggunakan ‘不好意思’ saat meminta maaf pada orang yang tidak dikenal .

 Saat hendak meminta maaf pada masyarakat tutur Taipei yang memiliki jabatan atau umur yang di atas kita, ada baiknya kita melakukannya dengan cara-cara yang menyatakan kesungguhan seperti kombinasi, diulang, diawali kata keterangan derajat, gerak tubuh atau mimik muka yang menyatakan kesungguhan.

 Saat hendak meminta maaf pada masyarakat tutur Beijing ada baiknya kita tidak menggunakan partikel yang terlalu beragam.


(4)

PERBANDINGAN TINDAK TUTUR PERMINTAAN MAAF

DALAM SITUASI INFORMAL ANTARA MASYARAKAT

TUTUR BEIJING DAN TAIPEI DALAM DRAMA SERI BEIJING

LOVE STORY DAN SAY AGAIN YES I DO

SKRIPSI

SEPTRIEVIA HARYANTO 1246016

PROGRAM STUDI S-1 SASTRA CHINA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG


(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya, penyusunan skripsi yang berjudul “Perbandingan Tindak Tutur Permintaan Maaf dalam Situasi Informal antara Masyarakat Tutur Beijing dan Taipei dalam Drama Seri

Beijing Love Story dan Say Again Yes I Do” dapat diselesaikan dengan baik.

Dalam proses penulisan skripsi ini penulis menyadari mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis hendak menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Diana C. Sahertian, M.A., selaku dosen pembimbing yang telah dengan sabar, tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama menyusun skripsi.

2. Yuk Ting Salim, M.A. selaku dosen wali dan Ketua Program Studi S1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha yang telah membantu memberikan saran.

3. Rika Limuria, M.A., yang telah membantu dalam memberi informasi sumber-sumber data Taiwan.

4. Preyi Vencania, M.TCSOL yang telah membantu dalam pengumpulan data dalam Bahasa Jepang.

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi S1 Sastra China Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan penulis banyak ilmu untuk bekal penulisan skripsi.

6. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.


(6)

56

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Buku

Chaer, A. (2007). Kajian Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. & Agustina L.(2010). Sosiolinguistik Perkenalan Awal . Jakarta: Rineka Cipta.

 戴庆厦(2004). 社会语言概论 . 北京: 商务印书馆.

Fitch L. K.,& Sanders E. R.(2005). Handbook of Language and Social

Interaction. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates.

Kane, D. (2006). The Chinese Language:It’s History and Current Usage. Singapore: Tuttle.

Pateda, M. (1978). Sosiolinguistik (Jilid ke-10). Bandung: Angkasa.

Rahardi, K.R. (2005). Pragmatik : Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Roberts, J.A.G (1999). A History of China. New York: Palgrave Macmillan.

 宋欣桥(2005). 普通话语音训练教程. 北京:商务印书馆.

 孙德金(2003). 汉语语法教程. 北京: 北京大学出版社

Tarigan, H. G. (2009). Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (2011). Pengajaran Kesalahan Analisis Berbahasa. Bandung: Angkasa.

 李行健 2004 .现代汉语规范词典. 北京:外语教学与研究出版社。

 冉永平(2006).语用学:现象与分析. 北京: 北京大学出版社.

Internet

 http://www.pppptkbahasa.net/index.php/program studi/inggris/abi/77-apa-itu-analisis-kontrastif

 http://baike.baidu.com/link?url=AyzA8mW5aShLzzivafMGjrKGT7keZMdV u7UTx7uqL5jD2QaTKphEEaQS_4DDt_Pi