PENGARUH STRATEGI PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI KAWASAN WISATA KAMPUNG BATU MALAKASARI BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG.
No Daftar FPIPS : 1378/UN: 40.2.51/PL/2012
PENGARUH STRATEGI PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI KAWASAN WISATA KAMPUNG
BATU MALAKASARI BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Disusun Oleh: Septian Indra Giri
0807172
PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012
(2)
PENGARUH STRATEGI PENETAPAN HARGA
TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI
KAWASAN WISATA KAMPUNG BATU
MALAKASARI BALEENDAH KABUPATEN
BANDUNG
Oleh Septian Indra Giri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Septian Indra Giri 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
November 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
SEPTIAN INDRA GIRI 0807172
PENGARUH STRATEGI PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI KAWASAN WISATA KAMPUNG
BATU MALAKASARI BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I
Erry Sukriah, S.E., M.SE. NIP. 19791215 200812 2 002
Pembimbing II
Lia Afriza, S.E., M.M. NIDN. 04-2609-6302
Mengetahui Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si. NIP. 19741018 200812 2 001
(4)
Septian Indra Giri, 2013
SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA :
Hari, tanggal : Senin, 17 Desember 2012
Waktu : Jam 08.00 sd. selesai
Tempat : Gedung FPIPS Lantai II
Universitas Pendidikan Indonesia
Panitia Ujian Sidang terdiri dari :
Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si.
NIP 19700814 199402 1 001
Sekertaris : Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP 19741018 200812 2 001
Penguji : 1. Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd.
NIP 19620512 198603 1 005
2. Meitri Hening CD., ST., MT.
(5)
PENGARUH STRATEGI PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI KAWASAN WISATA KAMPUNG
BATU MALAKASARI BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG
ABSTRAK Oleh :
Septian Indra Giri 0807172
Penelitian ini berupaya menganalisis tingkat kemenarikan strategi penetapan harga yang diterapkan menurut wisatawan dan bagaimana keputusan berkunjung wisatawan di kawasan wisata Kampung Batu Malakasari. Selain itu, penelitian ini juga berupaya mencari pengaruh strategi penetapan harga terhadap keputusan berkunjung wisatawan. Strategi dalam menetapkan harga menjadi semakin penting karena konsumen pada umumnya saat ini cenderung mencari nilai ketika membeli barang atau jasa. Hal itu berlaku juga pada konsumen jasa pariwisata atau biasa disebut wisatawan. Strategi penetapan harga yang baik akan berpengaruh positif kepada keputusan berkunjung wisatawan. Fenomena itulah yang ingin coba dibuktikan oleh peneliti di kawasan wisata Kampung Batu Malakasari Baleendah Kabupaten Bandung.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Desain penelitian ini sendiri bersifat deskriptif dan kausal. Desain deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Sementara desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antarvariabel penelitian. Kuesioner digunakan untuk mencari data primer mengenai variabel Strategi Penetapan Harga (X), dan Keputusan Berkunjung (Y). Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan teknik analisis data regresi, sehingga diperoleh besaran pengaruh variabel X terhadap Y.
Berdasarkan temuan penelitian, diketahui bahwa variabel X berpengaruh positif terhadap variabel Y. Dengan kata lain semakin baik Strategi Penetapan Harga yang diterapkan di Kampung Batu Malakasari maka Keputusan Berkunjung wisatawan ke Kampung Batu Malaksari akan naik.
(6)
PRICING STRATEGY IMPACT TOWARDS VISIT DECISION IN TOURISM DISTRICT KAMPUNG BATU MALAKASARI BALEENDAH BANDUNG
REGENCY
ABSTRACT By:
Septian Indra Giri 0807172
This study attempts to analyze the level kemenarikan pricing strategy adopted by tourists and how decisions in the tourist travelers visiting Kampung Batu Malakasari. In addition, this study also sought to influence the pricing strategy decisions visiting tourists. Strategies in pricing is becoming increasingly important as consumers in general at this time tend to seek value when purchasing goods or services. It applies also to consumers of tourism services or so-called tourists. Pricing strategy that will either positively to the decision of visiting tourists. The phenomenon that is to try to be proven by researchers in the tourist area of Kampung Batu Malakasari Baleendah Bandung regency.
This study used quantitative research methods. The design of this study itself is descriptive and causal. Descriptive design is used to obtain an overview of the variables that will be examined. While the design is useful to measure the causal relationships between the variables of the study. A questionnaire was used to search for primary data on Pricing Strategy variable (X), and Visit Decision (Y). The collected data are then processed using regression data analysis techniques, in order to obtain the amount of the effect of variable X to Y.
According to research, it is known that the variable X a positive effect on the variable Y. In other words, the better the Pricing Strategy adopted in Kampung Batu Malakasari then the visit decision of tourists to Kampung Batu Malaksari will rise.
(7)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I - PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Sistematika Penulisan ... 9
BAB II - KAJIAN TEORI ... 10
A. Pasar dan Pemasaran ... 10
1. Pasar ... 10
2. Pemasaran ... 11
3. Bauran Pemasaran ... 13
4. Segmentasi dan Target Pasar ... 16
B. Definisi Harga ... 18
C. Penetapan Harga ... 20
1. Strategi Penetapan Harga Produk Baru ... 23
2. Strategi Penetapan Harga Bauran Produk ... 25
3. Strategi Penyesuaian Harga ... 26
(8)
1. Pengertian Keputusan Pembelian ... 30
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 35
3. Proses Keputusan Pembelian ... 35
4. Keputusan Berkunjung ... 38
E. Kerangka Pemikiran ... 40
F. Hipotesis ... 41
BAB III - METODE PENELITIAN ... 42
A. Lokasi ... 42
B. Desain Penelitian ... 43
C. Operasional Variabel Penelitian ... 45
D. Populasi dan Sampel ... 48
1. Populasi ... 48
2. Sampel ... 49
E. Alat Pengumpulan Data ... 50
F. Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data ... 51
G. Teknik Analisis Data ... 52
1. Uji Validitas ... 52
2. Uji Reliabilitas ... 55
3. Analisis Regresi ... 56
4. Uji Hipotesis ... 58
BAB IV- PEMBAHASAN ... 60
A. Gambaran Umum Perusahaa ... 60
1. Sejarah Kampung Batu Malakasari ... 60
2. Struktur Organisasi Kampung Batu Malakasari ... 62
3. Fasilitas Kampung Batu Malakasari ... 63
B. Pembahasan Penelitian ... 64
1. Tanggapan Responden Mengenai Strategi Penetapan Harga (X) ... 64
(9)
2. Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Berkunjung
(Y) ... 71
3. Pengearuh Strategi Penetapan Harga terhadap Keputusan Berkunjung ... 80
4. Uji Hipotesis ... 81
5. Analisis Korelasi ... 83
6. Koefisien Determinasi ... 84
BAB V KESIMPULAN ... 86
A. Kesimpulan ... 86
B. Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 89
LAMPIRAN ... 91 RIWAYAT HIDUP
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Produk Paket Wisata Kampung Batu Malakasari ... 2
Tabel 1.2 Daftar Harga Paket Wisata Alam Edukasi dan Outbond ... 5
Tabel 1.3 Jumlah Kunjungan ke Kampung Batu Malakasari ... 6
Tabel 2.1 Strategi Penetapan Harga Bauran Produk ... 25
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ... 47
Tabel 3.2 Jumlah Kunjungan ke Kampung Batu Malakasari ... 50
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data ... 51
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas ... 54
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 56
Tabel 4.1 Tanggapan Responden Mengenai Strategi Penetapan Harga Produk Baru... 64
Tabel 4.2 Tanggapan Responden Mengenai Strategi Penetapan Harga Bauran Produk ... 66
Tabel 4.3 Tanggapan Responden Mengenai Strategi Penyesuaian Harga ... 67
Tabel 4.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Strategi Penetapan Harga ... 69
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Pemilihan Produk... 71
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Pemilihan Merek ... 73
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Pemilihan Saluran Pembelian ... 74
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Pemilihan Waktu Berkunjung ... 76
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Jumlah Pembelian ... 78
Tabel 4.10 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Berkunjung ... 79
Tabel 4.11 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 81
Tabel 4.12 Analisis Korelasi Pearson... 84
(11)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Strategi Pemasaran Sasaran ... 17
Gambar 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga ... 20
Gambar 2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian ... 31
Gambar 2.4 Proses Keputusan Pembelian ... 36
Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran ... 40
Gambar 4.1 Logo Kampung Batu Malakasari... 61
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Kampung Batu Malakasari ... 62
Gambar 4.3 Garis Kontinum Strategi Penetapan Harga Produk Baru ... 65
Gambar 4.4 Garis Kontinum Strategi Penetapan Harga Bauran Produk ... 67
Gambar 4.5 Garis Kontinum Strategi Penyesuaian Harga ... 69
Gambar 4.6 Garis Kontinum Strategi Penetapan Harga ... 70
Gambar 4.7 Garis Kontinum Pemilihan Produk ... 72
Gambar 4.8 Garis Kontinum Pemilihan Merek ... 74
Gambar 4.9 Garis Kontinum Pemilihan Saluran Pembelian ... 76
Gambar 4.10 Garis Kontinum Pemilihan Waktu Berkunjung ... 77
Gambar 4.11 Garis Kontinum Jumlah Pembelian ... 78
Gambar 4.12 Garis Kontinum Keputusan Berkunjung ... 80
(12)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pariwisata dewasa ini telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu sektor unggulan perekonomian di Indonesia. Hal ini didukung oleh sumber daya Indonesia yang dikenal luas kaya akan keanekaragaman budaya, keindahan alam, serta keramahan penduduknya. Potensi tersebut sangat beragam dan unik sehingga menjadi keutungan tersendiri untuk menarik wisatawan. Seakan tidak ingin melewatkan keuntungan tersebut, para stakeholder berlomba untuk mengembangkan atau membangun bisnis dalam industri pariwisata. Maka bukanlah suatu kejanggalan apabila gairah pembangunan pariwisata Indonesia sedang tinggi. Indikasinya adalah banyak bermunculannya tempat yang disulap menjadi objek wisata baru.
Setiap daerah memiliki potensi wisata yang berbeda sesuai dengan karakteristik yang ada pada daerah masing-masing. Tentunya setiap daerah tersebut memiliki pola pengembangan dan jenis wisata yang dikembangkan juga berbeda. Jenis-jenis wisata yang berkembangpun semakin beragam, contohnya adalah wisata alam, wisata bahari, wisata kuliner, wisata belanja, wisata religi, wisata edukasi, wisata budaya, wisata minat khusus dan masih banyak lagi.
Bandung yang merupakan ibu kota dari provinsi Jawa Barat sudah terkenal luas sebagai kota wisata di Indonesia. Hampir segala jenis wisata yang telah disebut sebelumnya tersedia di Bandung. Bisa dibilang hanya wisata bahari saja
(13)
2
yang tidak ada di Bandung, dan itupun cukup beralasan mengingat Bandung tidak memiliki pantai karena letaknya sendiri yang berada di daerah dataran tinggi. Tetapi hal tersebut bukanlah masalah bagi kebanyakan wisatawan yang hendak datang ke Bandung. Ini disebabkan karena mereka memang berkunjung untuk melakukan wisata belanja ke Bandung memang yang telah dikenal sebagai gudangnya barang-barang berkualitas.
Selain itu, Bandung juga memiliki objek wisata lain yang juga banyak diminati wisatawan yang berasal dari Kota Bandung itu sendiri atau dari luar Bandung. Objek wisata tersebut bertebaran di luar kota Bandung, seperti yang berada di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Salah satunya dari objek wisata tersebut adalah Kampung Batu Malakasari.
Kampung Batu Malakasari adalah sebuah objek wisata terletak di Kabupaten Bandung, tepatnya di Jalan Raya Banjaran, Desa Malakasari, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Kampung Batu Malakasari sendiri menyebut mereka sebagai objek wisata alam edukasi dan outbond. Disebut demikian karena produk wisata yang mereka kemas terdiri dari beberapa paket, namun “jualan” utamanya ialah paket wisata alam edukasi dan paket wisata outbond.
Tabel 1.1
Produk Paket Wisata Kampung Batu Malakasari
No. Produk Paket Wisata Rincian Kegiatan
1 Paket Wisata Alam Edukasi
Studi Pertanian Studi Peternakan
(14)
3
Studi Geologi Studi Lingkungan 2 Paket Wisata Outbond Jelajah Gunung Batu
Jelajah Danau Panjat Dinding Flying Fox Sumber : Kampung Batu Malakasari
Kegiatan yang telah disebutkan di atas dikemas bagi pengunjung Kampung Batu Malakasari yang bersifat student tour maupun group. Melihat dari paket-paket wisata yang ditawarkan tersebut, perusahaan lebih concern kepada segmen pasar para pelajar dibanding grup dan umum. Segmen pasar yang menjadi fokus perusahaan seperti para pelajar terutama tingkat Taman Kanak-kanak sampai tingkat menengah memang paling realistis karena pada dasarnya pelajar dengan usia seperti mereka masih banyak membutuhkan pengetahuan khususnya seperti wisata alam edukasi yang ditawarkan oleh Kampung Batu Malakasari. Guna membidik segmen pasar seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, maka diperlukan strategi pemasaran yang jitu agar segmen tersebut dapat diraih. Pemilihan strategi pemasaran yang jitu secara otomatis akan menghasilkan timbal balik yang positif dalam meraih konsumen.
Salah satu strategi pemasaran adalah strategi penetapan harga. Pengertian dari harga itu sendiri ialah sejumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya (Dharmesta & Irawan, 2005:241). Keputusan penetapan harga
(15)
4
semakin penting karena konsumen pada umumnya saat ini cenderung mencari nilai (value) ketika membeli barang atau jasa. Tak terkecuali konsumen penikmat jasa wisata. Ada beberapa strategi dalam penetapan harga itu sendiri, diantaranya adalah strategi penetapan harga produk baru, strategi penetapan harga bauran produk, dan strategi penyesuaian harga. Strategi penetapan harga tersebut tentunya disesuaikan dengan tujuan perusahaan itu sendiri dalam meraih target pasar.
Harga merupakan salah satu dari sarana bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran. Menentukan harga jual suatu produk tidak semata-mata dilakukan tanpa perhitungan karena tujuan utama dalam berbisnis ialah memperoleh keuntungan, mematok harga rendahpun akan terasa percuma apabila terus merugi. Seperti telah disinggung sebelumnya diperlukan taktik yang tepat dalam menentukan harga agar misi memberikan harga relatif murah dapat sejalan dengan tujuan utama yaitu keuntungan dari segi financial.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya segmen pasar para pelajar yang notabene mayoritas dari mereka masih dalam kategori usia anak-anak relatif memiliki daya beli terbatas. Walaupun demikian sebagaimana manusia pada umumnya merekapun memiliki kebutuhan akan wisata. Oleh karena itu, Kampung Batu Makakasari mencoba untuk memenuhi kebutuhan akan wisata, khususnya wisata alam edukasi dan outbond dengan harga yang relatif terjangkau. Dalam tabel 1.2 ini disajikan data berupa harga paket wisata yang ditawarkan oleh perusahaan.
(16)
5
Tabel 1.2
Daftar Harga Paket Wisata Alam Edukasi dan Outbond
No. Tingkatan Pelajar Harga Tiket/siswa
1 PAUD, RA, TK Rp 75.000
2 SD RP 80.000
3 SMP Rp 85.000
4 SMA Rp 100.000
Sumber : Kampung Batu Malakasari
Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa harga paket wisata yang ditawarkan Kampung Batu Malakasari, harga terendah adalah harga yang diberikan kepada tingkatan pelajar PAUD, RA, dan TK, atau yang rata-rata memiliki rentang usia dibawah 6 tahun dengan harga Rp 75.000. Kemudian untuk pelajar tingkat SD dan SMP harga jual yang dipatok masing-masing naik Rp 5.000 menjadi Rp 80.000 untuk pelajar SD dan Rp 85.000 untuk SMP. Lain halnya dengan pelajar tingkat SMA, perusahan membandrol harga Rp 100.000 untuk setiap paket wisata yang diperuntukan bagi pelajar dengan tingkatan tersebut.
Selain menawarkan paket-paket wisata seperti yang sudah disebutkan di atas, guna menyasar segmen umum Kampung Batu Malakasari juga memberikan harga tiket satuan. Segmen umum ini biasanya hanya sekedar berkunjung untuk menikmati indahnya pemandangan danau yang dikelilingi oleh bebatuan alam. Harga masuk untuk pengunjung yang datang dengan membeli tiket masuk tanpa membeli produk paket wisata yang ditawarkan adalah Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak.
(17)
6
Dengan harga tiket masuk saja pengunjung tersebut hanya dapat sekedar berdiam diri di saung yang tersedia ataupun berkeliling memandangi keindahan barisan batuan alam yang dahulunya dijadikan komoditas bagi para penambang batu. Sejatinya harga tersebut relatif mahal bagi sebagian pengunjung karena pada dasarnya mereka membayar sejumlah uang hanya untuk mendapatkan timbal balik yang alakadarnya. Meskipun begitu, pengunjung kategori umum adalah pengunjung yang mendominasi jumlah kunjungan. Hal ini didukung oleh data yang didapat dari manajemen Kampung Batu Malakasari.
Tabel 1.3
Jumlah Kunjungan ke Kampung Batu Malakasari
Kategori Pengunjung Total Kunjungan
2010 2011
Umum 1.709 45.034
Bookingan 7.396 18.080
Pelajar 2.564 7.960
Sumber : Kampung Batu Malakasari
Dari Tabel 1.2 di atas menunjukkan jumlah kunjungan pada tahun 2010 masih relatif jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2011. Hal ini banyak disebabkan karena waktu awal dibukanya Kampung Batu Malakasari adalah pada pertengahan tahun 2010. Sehingga data kunjungan pada tahun 2010 sebernarnya adalah data jumlah kunjungan dalam kurun waktu sekitar satu semester. Namun yang menarik adalah pada tahun 2011 jumlah pengunjung umum meningkat secara signifikan. Jumlah pengunjung umum tahun tersebut bahkan jauh diatas pengunjung kategori bookingan maupun pelajar. Maka dapat disimpulkan bahwa bagi para pengunjung umum tersebut harga tiket masuk yang relatif mahal sebenarnya tidak menjadi masalah.
(18)
7
Selain itu pengunjung yang datang dengan cara bookingan dan pelajarpun mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 pengunjung bookingan hanya berjumlah 7.396 orang. Sementara pada tahun 2011 jumlah pengunjung menjadi 18.080 orang. Kenaikan jumlah pengunjung tersebut adalah sebanyak 10.684 orang. Kemudian jumlah kunjungan untuk kategori pelajar pada tahun 2010 adalah sebanyak 2.564 orang. Pada tahun berikutnya jumlah kunjungan tersebut mengalami kenaikan sebanyak 5.396 orang, sehingga total kunjungan pelajar pada tahun 2011 berjumlah sebanyak 7.960 orang.
Fenomena tersebut menunjukkan keberhasilan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Kampung Batu Malakasari yang didalamnya juga terdapat strategi penetapan harga. Hal inilah yang menjadi latar belakang penelitian penulis dengan judul “Pengaruh Strategi Penetapan Harga Terhadap Keputusan Berkunjung di Kawasan Wisata Kampung Batu Malakasari Baleendah Kabupaten Bandung”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi penetapan harga di daerah tujuan wisata Kampung Batu Malakasari menurut persepsi wisatawan?
2. Bagaimanakah keputusan berkunjung wisatawan ke Kampung Batu Malakasari?
3. Bagaimana pengaruh strategi penetapan harga terhadap keputusan berkunjung ke Kampung Batu Malakasari?
(19)
8
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil temuan mengenai :
1. Menganalisis strategi penetapan harga di daerah tujuan wisata Kampung Batu Malakasari menurut persepsi wisatawan.
2. Menganalisis keputusan berkunjung wisatawan ke Kampung Batu Malakasari.
3. Menganalisis pengaruh strategi penetapan harga terhadap keputusan berkunjung ke Kampung Batu Malakasari.
D. Kegunaan Penelitan
Berdasarkan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti, maka kegunaan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi penulis, penelitian ini akan mampu menambah wawasan serta mengaplikasikan teori-teori yang telah didapatkan selama proses perkuliahan terutama mengenai pemasaran yang didalamnya terdapat strategi penetapan harga.
2. Sebagai bahan masukan bagi almamater untuk dijadikan suatu bahan referensi kepada peneliti-peneliti selanjutnya yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.
3. Bagi perusahaan hasil dari penelitian ini dapat menjadi media informasi mengenai analisis strategi penetapan harga terhadap keputusan berkunjung. Selain itu hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi
(20)
9
salah satu masukan dalam pengembangan di Kampung Batu Malakasari khususnya mengenai strategi penetapan harga.
4. Sebagai media informasi bagi para pelaku usaha pariwisata dalam mempertimbangkan strategi penetapan harga yang akan diterapkan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I – PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat, serta definisi operasional.
BAB II – KAJIAN TEORI
Berisi seputar teori yang digunakan selama penelitian dan kerangka pemikiran.
BAB III – METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dijabarkan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan.
BAB IV – PEMBAHASAN
Dalam bab ini semua hasil temuan selama penelitian akan dijelaskan kemudian hasil temuan tersebut dibahas berdasarkan teori yang berlaku.
BAB V – KESIMPULAN & REKOMENDASI
Bab ini berisi kesimpulan hasil dari penelitian beserta rekomendasinya.
(21)
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi
Penelitian ini mengambil lokasi di Kampung Batu Malakasari. Kawasan ini terletak di sebelah selatan kota Bandung tepatnya di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sumber : Google Maps
Gambar 3.1
(22)
43
Objek wisata KampungBatu Malakasari tersebut berdiri pada areal seluas ± 5 ha dan dilengkapi dengan beberapa wahana atau anjungan yang diantaranya adalah :
1. Wahana Danau dan Bukit Batu
2. Wahana Peternakan Sapi, Domba, Kambing, Kelinci dan penangkaran Rusa Totol
3. Wahana Perikanan 4. Wahana Perkebunan 5. Wahana Persawahan
6. Gedung Teatrikal serba guna 7. Playground
8. Saung Lesehan
B. Desain Penelitian
Menurut Umar (2008:7), desain penelitian disesuaikan dengan tiga macam tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui, mendeskripsikan, mengukur, atau kombinasi ketiganya atas suatu fenomena tertentu, maka desain penelitianpun akan disesuaikan dengan tujuan penelitian tersebut. Desain penelitian sendiri dapat dibagi atas tiga macam, yaitu desain Ekploratif, Deskriptif dan Kausal.
1. Desain Ekploratif
Beberapa kegunaan penelitian penjajakan, misalnya adalah untuk mengetahui apakah permasalahan yang diteliti dianggap masih relatif baru atau belum jelas, untuk mengetahui apakah ada variabel-variabel
(23)
44
penting yang masih mungkin belum diketahui atau belum teridentifikasi dengan baik; untuk mengetahui apakah penelitian yang akan dilakukan cukup layak; atau untuk mengetahui apakah peneliti yakin mampu untuk melakukan penelitian yang sebenarnya atau sebaliknya. Penelitian dengan desain ini tidak sampai pada tahapan penyimpulan hasil, karena tujuan penelitiannya cenderung lebih mengutamakan pada ketersediaan data yang dianggap relevan sebanyak-banyaknya daripada ketajaman analisis datanya.
2. Desain Deskriptif
Tujuan penelitian ini bersifat suatu paparan pada variabel-variabel yang diteliti, missalnya tentang siapa, yang mana, kapan, dan dimana, maupun ketergantungan kepada variabel pada sub-sub variabelnya.Studi pada desain ini dapat dilakukan secara sederhana atau rumit dan dapat melibatkan data kuantitaif yang dilengkapi dengan data kualitatif. Dengan demikian, hasil penelitian dengan desain ini akan menghasilkan informasi yang komprehensif mengenai variabel yang diteliti.
3. Desain Kausal
Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antarvariabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel memengaruhi variabel lain. Desain kausal juga berguna pada penelitian yang bersifat eksperimen dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk
(24)
45
melihat dampaknya pada variabel dependen secara langsung.Desain ini juga berguna pada riset yang bersifat ex-post-facto yang mencoba mencari hubungan-hubungan atau sebab-akibat dari variabel-variabelnya yang datanya telah terjadi sebelumnya (bukan secara langsung seperti pada desain eksperimen).
Berdasarkan teori-teori di atas maka penelitian yang dilakukan menggunakan desain deskriptif dan desain kausal. Desain penelitian deskriptif digunakan agar peneliti memperoleh gambaran atau informasi mengenai variabel yang akan diteliti. Metode Desktiptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki (Nazir, 2009:54). Sementara itu desain penelitian kausal digunakan peneliti agar dapat menemukan pengaruh antara variabel-variabel yang diteliti.
C. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Istilah variabel dapat diartikan bermacam-macam. Dalam hal ini variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Sering pula dinyataka variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang berperanan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti (Wirartha, 2006:220)
Menurut Sugiyono (2007:58), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variabel juga dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek,
(25)
46
yang mempunyai “variasi” antara satu dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch Farhady, 1981). Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel lain maka variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya variabel dependen (Sugiyono 2011:61). Variabel independen dalam penelitian ini adalah strategi penetapan harga yang diterapkan di Kampung Batu Malakasari sebagai variabel X.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya varibel bebas (Sugiyono 2011:61). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan berkunjung wisatawan ke Kampung Batu Malakasari sebagai variabel Y.
Asep Hermawan (2006:118) mengemukakan bahwa operasionalisasi variabel adalah bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel yang telah dijelaskan secara rinci pada sub-sub sebelumnya (pengukuran variabel). Operasionalisasi variabel digunakan untuk menentukan data yang digunakan sebagai alat ukur penelitian. Penjelasan lebih rinci operasionalisasi dari variabel-variabel yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:
(26)
47
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala
Strategi Penetapan Harga (X)
Persepsi pengunjung terhadap harga produk
yang ditawarkan perusahaan berdasarkan kepada
manfaat, daya beli kualitas produk. (Kotler dan Armstrong,
208:7)
Strategi penetapan harga
produk baru
Tingkat kemenarikan
harga produk baru Ordinal Tingkat kesesuaian
harga produk baru dengan fasilitas yang didapat
Ordinal
Strategi penetapan harga
bauran produk
Tingkat kesesuaian harga produk/paket wisata dengan kualitas yang didapat
Ordinal Tingkat kesesuaian
harga satuan produk dengan fasilitas
Ordinal Tingkat kemenarikan
harga produk selain paket Ordinal Strategi penyesuaian harga Tingkat kemenarikan
harga promosi Ordinal Tingkat kesesuaian
harga dengan citra
objek wisata Ordinal
Tingkat kesesuaian harga paket wisata bagi anak sekolah
Ordinal Tingkat kesesuaian
harga dengan
kemudahan mengakses lokasi Ordinal Keputusan pembelian (Y)
Tahapan dalam proses pengambilan keputusan berkunjung sampai dimana seseorang datang berkunjung. (Kotler dan Armstrong, 208:240) Pemilihan produk
Tingkat kualitas
pelayanan Ordinal
Tingkat keragaman
fasilitas Ordinal
Tingkat kenyamanan
suasana Ordinal
Pemilihan merek
Tingkat citra
Kampung Batu
Malakasari dimata pengunjung
Ordinal Tingkat pengalaman
(27)
48
Pemilihan saluran pembelian
Tingkat
kestrategisan lokasi Ordinal Tingkat kemudahan
aksesibilitas Ordinal
Pemilihan waktu berkunjung
Tingkat melakukan kunjungan saat weekday
Ordinal Tingkat melakukan
kunjungan saat weekend
Ordinal Tingkat kunjungan
berdasarkan waktu luang Ordinal Jumlah pembelian Frekuensi berkunjung Sumber: Olahan Peneliti
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:130). Sementara menurut Sugiyono (2009:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sudjana (2007:66), mendefinisikan populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pengukuran kuantitatif maupun kualitas mengenai karakteristik-karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang dipelajari sifat-sifatnya.
(28)
49
Berdasarkan dari beberapa definisi di atas dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung yang datang ke Kampung Batu Malakasari.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009:116). Apabila populasi dari penelitian terlalu besar, kemudian peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Dalam sebuah penelitian yang populasinya besar, maka tidak mungkin seluruh populasinya diteliti hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga dan waktu yang tersedia. Penelitian ini sendiri sampel yang diteliti adalah wisatawan yang berkunjung ke Kampung Batu Malakasari. Dalam menentukan jumlah sampel yang akan diteliti maka digunakanlah rumus Slovin (Umar, 1999:49).
Rumus Slovin tersebut adalah sebagai berikut :
Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidakpastian dengan tingkat kesalahan 10%
(29)
50
Tabel 3.2
Jumlah Kunjungan ke Kampung Batu Malakasari
Kategori Pengunjung Total Kunjungan Kenaikan
2010 2011
Student Tour 2.564 7.960 5.396
Umum 1.709 45.034 43.325
Bokingan 7.396 18.080 10.648
Total 11.669 71.074 59.045
Sumber : Manajemen Kampung Batu Malakasari
Jumlah dari populasi yang digunakan untuk penentuan ukuran sampel adalah sebanyak 71.074 orang. Sementara tingkat kelonggarannya adalah sebesar 10% (0,1) dan tingkat keakuratannya sebesar 90% (0,9). Maka perhitungan jumlah dari sampel berdasarkan rumus Slovin adalah sebagai berikut :
Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas, maka jumlah wisatawan yang representatif untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang. Dengan metode random sampling.
E. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpul data atau instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati. Pada penelitian ini, penulis menggunakan instrumen penelitian sebagai berikut :
1. Kuesioner atau angket, 2. Alat tulis,
(30)
51
F. Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data
Bila dilihat dari sumber datanya, maka penumpulan data dapat mengunakan sumber primer, dan sumber sekunder (Sugiyono, 2011:193). Sumber data primer adalah sumber data yang memberikan data kepada pengumpul data. Data tersebut diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada pelaku langsung melalui teknik pengumpulan data tertentu.Sementara itu sember data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data yang diperoleh berasal dari dokumen-dokumen ataupun dari hasil penelitian orang lain. Sumber data yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Jenis dan Sumber Data
No. Nama Data Sumber Data Jenis Data
1 Sejarah dan profil perusahaan
Kampung Batu Malakasari
Sekunder 2 Harga jual produk Kampung Batu
Malakasari
Sekunder 3 Tingkat kunjungan Kampung Batu
Malakasari
Sekunder 4 Strategi harga terhadap
keputusan berkunjung
Kampung Batu Malakasari
Primer Sumber : Olahan Peneliti
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Observasi Lapangan
Obserasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, disertai dengan pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran (Fathoni, 2005:104). Orang yang
(31)
52
melakukan observasi disebut pengobservasi (observer) dan pihak yang diobservasi disebut terobservasi (observe).
2. Kuesioner
Menurut Narbuko dan Achmadi (2009:76) metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah dalam bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data berkenaan dengan objek yang akan diteliti, maka angket disebarkan kepada responden (orang-orang yang menjawab pertanyaan dalam kuesioner) yang berkunjung ke Kampung Batu Malakasari.
3. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan cara pengambilan gambar di lokasi penelitian ataupun pengumpulan dokumen-dokumen lain yang tentunya berkaitan dengan penelitian.
4. Studi Literatur
Studi literatur adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari buku, teori-teori, artikel, ataupun gambaran umum yang berkaitan dengan penelitian.
G. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas
Menurut Arikunto (2009:145) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan suatu instrumen.Dalam suatu instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
(32)
53
valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011:173).
Adapun formula yang digunakan untuk perhitungan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment dari Karl Pearson sebagai berikut:
√
Keterangan:
r = Koefisien korelasi uji validitas
X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item ∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut :
a. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung ≥ rtabel). b. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak
(33)
54
Berikut ini adalah tabel hasil dari pengujian validitas menggunakan
software SPSS 13:
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
No. Variabel
r
hitungr
tabel KeteranganStrategi Penetapan Harga Strategi penetapan harga produk baru
1 Harga produk Tektona Waterpark yang
ditawarkan sudah menarik 0.749 0.361
Valid
2
Harga produk Tektona Waterpark yang ditawarkan sudah sesuai dengan fasilitas yang didapat
0.440 0.361 Valid
Strategi harga bauran produk
3 Harga produk/paket wisata yang ditawarkan
sudah sesuai dengan kualitas yang didapat 0.449 0.361 Valid 4 Harga satuan produk dengan sudah sesuai
dengan fasilitas yang diberikan 0.908 0.361 Valid 5 Harga produk selain paket yang ditawarkan
sudah menarik 0.436 0.361 Valid
Strategi penyesuaian harga
6 Harga promosi produk Tektona Waterpark
yang ditawarkan sudah menarik 0.757 0.361 Valid 7 Harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan
citra objek wisata 0.612 0.361 Valid
8 Harga paket wisata yang ditawarkan sudah
sesuai bagi anak sekolah 0.610 0.361 Valid
9 Harga yang ditawarkan sudah sesuai dengan
kemudahan mengakses lokasi 0.424 0.361 Valid
Keputusan Berkunjung Pemilihan produk
1 Pelayanan yang diberikan sudah baik 0.828 0.361 Valid 2 Fasilitas yang ditawarkan beragam 0.676 0.361 Valid
(34)
55
3 Suasana di dalam Kampung Batu
Malakasari dirasa nyaman 0.719 0.361 Valid
Pemilihan merek
4 Citra Kampung Batu Malakasari baik
dimata anda 0.789 0.361 Valid
5 Anda merasakan pengalaman yang baik di
Kampung Batu Malakasari 0.521 0.361 Valid
Pemilihan saluran pembelian
6 Kampung Batu Malaksari berada pada
lokasi yang strategis 0.831 0.361 Valid
7 Kampung Batu Malakasari mudah diakses 0.846 0.361 Valid
Pemilihan waktu berkunjung
8 Anda melakukan kunjungan saat weekday 0.744 0.361 Valid
9 Anda melakukan kunjungan saat weekend 0.650 0.361 Valid
10 Anda berkunjung pada saat ada waktu luang 0.770 0.361 Valid
Jumlah pembelian
11 Anda sering berkunjung ke Kampung Batu
Malakasari 0.900 0.361 Valid
Sumber: Olahan Peneliti
2. Uji Reliabilitas
Selain harus valid, instrumen yang digunakan juga harus reliable yaitu memiliki ketetapan. Artinya hasil dari instrumen yang reliabel akan konsisten apabila diuji kepada kelompok yang sama meskipun dalam waktu yang berbeda.
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan
(35)
56
reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2011:184)
Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas menggunakan rumus
Cronbach Alpha, yaitu:
[
] [
]
(Arikunto, 2009:109)Keterangan :
Ca : Cronbanch Alpha (reabilitas instrumen)
k : Banyaknya butir pertanyaan ∑σb2 : Jumlah varians butir
σt2 : Varians total
Berikut ini adalah tabel hasil dari pengujian reliabilitas menggunakan
software SPSS 13:
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabitas
No. Variabel Cσ hitung Cσ minimal Keterangan
1 Strategi Penetapan Harga 0.771 0.7 Reliabel
2 Keputusan Berkunjung 0.920 0.7 Reliabel
Sumber: Olahan Peneliti
3. Analisis Regresi
Setelah peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian, maka tahap selanjutnya yang dilakukan adalah menganalisis data yang telah terkumpul.Untuk menjawab pertanyaan penelitian ini, teknik analisis data
(36)
57
yang digunakan oleh peneliti adalah analisis regresi. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh strategi yang ditetapkan terhadap target pasar yang coba diraih.
Regresi merupakan analisis statistik yang cukup banyak digunakan oleh berbagai kalangan ilmuan, dari ekonom, psikolog, sosiolog, hingga biomedik.Dikembangkan pertama kali oleh Sir Francis Galton (1822-1911), regresi bermanfaat untuk melihat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen dan bermanfaat untuk meramal atau mengestimasi melalui persamaan matematis suatu variabel dependen dari variabel-variabel prediktor.Oleh karenanya persamaan regresi ini juga dikelompokkan sebagai metode forecasting (Ariestonandri, 2006:151).
Bentuk umum dari regresi linier sederhana adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Subjek dalam variabel dependen yang diproyeksikan
X = Variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksi = Nilai konstan harga Y bila X = 0
β= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai (-) variabel Y
Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut:
(37)
58
a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien α dan b, yaitu dan
b. Mencari koefisien regresi dan b dengan rumus:
(Riduwan, 2008:145)
– (Riduwan, 2008:145)
4. Uji Hipotesis
Selanjutnya langkah terakhir dari menganalisis data adalah melakukan pengujian hipotesis.Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel X (Strategi penetapan harga) dengan variabel Y (Keputusan berkunjung).Setelah itu maka diambil satu kesimpulan penerimaan atau penolakan dari pada hipotesis yang telah dirumuskan.
Untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian, seperti dikemukakan oleh sugiyono (2004:215). Adapun perhitungannya yaitu sebagai berikut:
√
√
(Sugiyono, 2004:215) Keterangan :t = distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 = koefisien korelasi
(38)
59
n = banyaknya sampel
Ketentuan dari uji hipotesis ini adalah:
Ho : β = 0 : korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Strategi Penetapan Harga (X) terhadap Keputusan Berkunjung (Y).
: β = 0 : korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Strategi Penetapan Harga (X) terhadap Keputusan Berkunjung (Y).
Kriteria penolakan hipotesisnya adalah:
a. Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak dan diterima
(39)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai pengaruh Strategi Penetapan Harga terhadap Keputusan Berkunjung, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Strategi penetapan harga yang terdiri dari strategi penetapan harga produk baru, strategi penetapan harga bauran produk, dan strategi penyesuaian harga mendapatkan skor 3088 dengan persentase sebesar 68,6% dari total skor maksimum yang bisa diperoleh. Jika skor tersebut dimasukan ke dalam garis kontinum, maka strategi penetapan harga di Kampung Batu Malakasari menurut persepsi wisatawan berada pada kategori baik atau dengan kata lain strategi penetapan harga yang diterapkan di Kampung Batu Malakasari menarik menurut persepsi wisatawan.
2. Keputusan berkunjung yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, pemilihan waktu berkunjung, dan jumlah saluran pembelian mendapatkan skor 3783 dengan persentase sebesar 68,8% dari total skor maksimum yang bisa diperoleh. Jika skor tersebut dimasukkan ke dalam garis kontinum, maka keputusan berkunjung wisatawan ke Kampung Batu Malakasari berada pada kategori baik.
(40)
87
3. Pengaruh strategi penetapan harga terhadap keputusan berkunjung dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sedang dan pengaruh yang signifikan antara strategi penetapan harga terhadap keputusan berkunjung. Koefesien regresi menunjukkan angka 0.700. Artinya ialah jika Strategi Penetapan Harga (X) naik sebesar satu satuan, maka Keputusan Berkunjung (Y) akan meningkat sebesar 0.700. Pengaruh positif ini menunjukkan bahwa semakin baik atau menarik strategi penetapan harga, maka semakin meningkat keputusan berkunjung.
4. Nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa sebesar 33.9% keputusan berkunjung dapat dipengaruhi oleh strategi penetapan harga. Sedangkan sisanya sebesar 66.1% keputusan berkunjung dapat diterangkan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti oleh penulis.
B. Rekomendasi
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan maka kesimpulan yang telah diperoleh adalah strategi penetapan harga berpengaruh terhadap keputusan berkunjung di Kampung Batu Malakasari. Oleh karena itu, penulis mengajukan beberapa rekomedasi berdasarkan kepada temuan penelitian diantaranya adalah:
1. Strategi penetapan harga yang diterapkan di Kampung Batu Malakasari memang sudah dapat dikategorikan baik, akan tetapi dalam strategi penetapan harga tersebut masih harus ada beberapa aspek yang harus
(41)
88
diperbaiki. Contohnya ialah harga produk Tektona Waterpark yang banyak dikeluhkan oleh pengunjung tidak sesuai dengan fasilitas yang didapat dan atraksi yang ditawarkan cenderung sedikit. Untuk kedepannya perusahaan dapat menambahkan fasilitas di dalam Tektona Waterpark itu sendiri. 2. Aksesibitas yang baik menuju sebuah objek wisata dapat berpengaruh
positif terhadap keputusan berkunjung seseorang. Artinya semakin baik aksesibilitas menuju sebuah objek wisata maka akan semakin tinggi pula tingkat kunjungan ke lokasi tersebut. Hal ini diharapkan tidak luput dari perhatian perusahaan untuk semakin ditingkatkan agar para pengunjung yang datang semakin dimudahkan dalam mengakses Kampung Batu Malakasari.
(42)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Ariestonandri, Prima. (2006). Marketing Research for Beginnner. Yogyakarta: Andi.
Dharmesta, dan Irawan. (2005). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Fathoni, Abdurrahmat. (2005). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan
Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.
Hermawan, Asep. (2006). Penelitian Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hurriyati, Ratih. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung:
Alfabeta.
Kotler, Philip dan Garry Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12
Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. (2000). Marketing Management Millenium Edition.New Jersey: Prentice-Hall.
Kotler, Philip dan Garry Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12
Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kusmayadi. (2004). Statistika Pariwisata Deskriptif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Machfoed, Mahmud. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu.
(43)
90
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. (2009). Metodologi Penelitian.Jakarta: Bumi Aksara.
Sastradipoera, Komarudin. (2003). Menejemen Marketing. Bandung: Kappa-Sigma.
Swastha, Bayu (1999). Azas-azas Marketing. Yogyakarta : Liberty Offset. Sudjana. (2007). Metode Statistika. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan, Edisi 12. Bandung: Alfabeta. Tjiptono, Fandi (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
Tjiptono, Fandi, Gregorius Chandra, dan Dedi Adriana. (2008). Pemasaran
Strategik. Yogyakarta: Andi.
Umar, Hussein. (1999). Metode Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Umar, Hussein. (2002). Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Umar, Hussein. (2008). Desain Penelitian Karyawan MSDM Dan Perilaku
Karyawan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Umar, Hussein. (2008). Strategic Manajemen in Action. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yoeti, Oka A. (2002). Perencanaan Strategi Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Jakarta: Pradya Paramitha.
(1)
59
n = banyaknya sampel
Ketentuan dari uji hipotesis ini adalah:
Ho : β = 0 : korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Strategi Penetapan Harga (X) terhadap Keputusan Berkunjung (Y).
: β = 0 : korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara Strategi Penetapan Harga (X) terhadap Keputusan Berkunjung (Y).
Kriteria penolakan hipotesisnya adalah:
a. Jika t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak dan diterima b. Jika t hitung< t tabel maka Ho diterima dan ditolak
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai pengaruh Strategi Penetapan Harga terhadap Keputusan Berkunjung, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Strategi penetapan harga yang terdiri dari strategi penetapan harga produk baru, strategi penetapan harga bauran produk, dan strategi penyesuaian harga mendapatkan skor 3088 dengan persentase sebesar 68,6% dari total skor maksimum yang bisa diperoleh. Jika skor tersebut dimasukan ke dalam garis kontinum, maka strategi penetapan harga di Kampung Batu Malakasari menurut persepsi wisatawan berada pada kategori baik atau dengan kata lain strategi penetapan harga yang diterapkan di Kampung Batu Malakasari menarik menurut persepsi wisatawan.
2. Keputusan berkunjung yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, pemilihan waktu berkunjung, dan jumlah saluran pembelian mendapatkan skor 3783 dengan persentase sebesar 68,8% dari total skor maksimum yang bisa diperoleh. Jika skor tersebut dimasukkan ke dalam garis kontinum, maka keputusan berkunjung wisatawan ke Kampung Batu Malakasari berada pada kategori baik.
(3)
87
3. Pengaruh strategi penetapan harga terhadap keputusan berkunjung dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sedang dan pengaruh yang signifikan antara strategi penetapan harga terhadap keputusan berkunjung. Koefesien regresi menunjukkan angka 0.700. Artinya ialah jika Strategi Penetapan Harga (X) naik sebesar satu satuan, maka Keputusan Berkunjung (Y) akan meningkat sebesar 0.700. Pengaruh positif ini menunjukkan bahwa semakin baik atau menarik strategi penetapan harga, maka semakin meningkat keputusan berkunjung.
4. Nilai koefisien determinasi menunjukkan bahwa sebesar 33.9% keputusan berkunjung dapat dipengaruhi oleh strategi penetapan harga. Sedangkan sisanya sebesar 66.1% keputusan berkunjung dapat diterangkan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti oleh penulis.
B. Rekomendasi
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan maka kesimpulan yang telah diperoleh adalah strategi penetapan harga berpengaruh terhadap keputusan berkunjung di Kampung Batu Malakasari. Oleh karena itu, penulis mengajukan beberapa rekomedasi berdasarkan kepada temuan penelitian diantaranya adalah:
1. Strategi penetapan harga yang diterapkan di Kampung Batu Malakasari memang sudah dapat dikategorikan baik, akan tetapi dalam strategi penetapan harga tersebut masih harus ada beberapa aspek yang harus
(4)
88
diperbaiki. Contohnya ialah harga produk Tektona Waterpark yang banyak dikeluhkan oleh pengunjung tidak sesuai dengan fasilitas yang didapat dan atraksi yang ditawarkan cenderung sedikit. Untuk kedepannya perusahaan dapat menambahkan fasilitas di dalam Tektona Waterpark itu sendiri. 2. Aksesibitas yang baik menuju sebuah objek wisata dapat berpengaruh
positif terhadap keputusan berkunjung seseorang. Artinya semakin baik aksesibilitas menuju sebuah objek wisata maka akan semakin tinggi pula tingkat kunjungan ke lokasi tersebut. Hal ini diharapkan tidak luput dari perhatian perusahaan untuk semakin ditingkatkan agar para pengunjung yang datang semakin dimudahkan dalam mengakses Kampung Batu Malakasari.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2009). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Ariestonandri, Prima. (2006). Marketing Research for Beginnner. Yogyakarta: Andi.
Dharmesta, dan Irawan. (2005). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Fathoni, Abdurrahmat. (2005). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka Cipta.
Hermawan, Asep. (2006). Penelitian Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hurriyati, Ratih. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung:
Alfabeta.
Kotler, Philip dan Garry Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. (2000). Marketing Management Millenium Edition.New Jersey: Prentice-Hall.
Kotler, Philip dan Garry Armstrong. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Kusmayadi. (2004). Statistika Pariwisata Deskriptif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Machfoed, Mahmud. (2010). Komunikasi Pemasaran Modern. Yogyakarta: Cakra Ilmu.
(6)
90
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. (2009). Metodologi Penelitian.Jakarta: Bumi Aksara.
Sastradipoera, Komarudin. (2003). Menejemen Marketing. Bandung: Kappa-Sigma.
Swastha, Bayu (1999). Azas-azas Marketing. Yogyakarta : Liberty Offset. Sudjana. (2007). Metode Statistika. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan, Edisi 12. Bandung: Alfabeta. Tjiptono, Fandi (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
Tjiptono, Fandi, Gregorius Chandra, dan Dedi Adriana. (2008). Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi.
Umar, Hussein. (1999). Metode Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Umar, Hussein. (2002). Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Umar, Hussein. (2008). Desain Penelitian Karyawan MSDM Dan Perilaku
Karyawan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Umar, Hussein. (2008). Strategic Manajemen in Action. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Yoeti, Oka A. (2002). Perencanaan Strategi Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Jakarta: Pradya Paramitha.