T1 162010006 BAB III

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metodologi penelitian ini adalah dengan menggunakan metodologi kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

berikut: “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati.”27)

Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya dengan peneitian jenis lainnya. Ciri-ciri penelitian kualitatif dibagi dalam sebelas karakteristik yaitu:

1. Latar alamiah yaitu penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan (enitity)

2. Manusia sebagai alat (instrument) yaitu dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama,

3. Metode kualitatif yaitu pengamatan wawancara, atau penelaah dokumen,

4. Analisis data secara induktif yaitu analisis yang digunakan dalam penelitian kualitatif karena; pertama, proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam data;

27)Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moloeng, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif,


(2)

kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel; ketiga, analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan suatu latar lainnya; keempat, analisi induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan,

5. Teori dari dasar (grounded theory) yaitu penyusunan teori berasal dari bawah ke atas yakni dari sejumlah data yang banyak dikumpulkan yang saling berhubungan,

6. Deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka,

7. Lebih mementingkan proses daripada hasil yaitu hubungan bagian-bagian yang diteliti akan jauh lebih jelas diamati dalam proses atau peranan proses dalam penelitian kualitatif besar sekali,

8. Adanya “batas” yang ditentukan oleh “fokus” yaitu adanya batas dalam penelitian atas dasar focus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian,

9. Adanya kriteria khusus untuk keberhasilan data yaitu penelitian kualitatif mendefinisikan validitas, reabilitas, dan obyektifitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik,

10.Desain yang bersifat sementara yaitu penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan,

11.Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama yaitu penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interprestasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang

dijadikan sebagai sumber data.”28) 3.2. Objek Penelitian

Kecamatan Tuntang merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Kecamatan Tuntang memiliki 16 desa, yaitu

27)

Lexy J. Moloeng, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 8-13.


(3)

desa Kalibeji, Gedangan, Sraten, Rowosari, Jombor, Candirejo, Kesongo, Watuagung, Lopait, Tuntang, Delik, Tlogo, Karangtengah, Karanganyar, Tlompakan, Ngajaran.

“Luas wilayah Kecamatan Tuntang adalah 56,24 km2, sedangkan luas tanahnya 5.624,20 Ha yang terdiri dari luas pertanian 3.442,88 Ha dan luas tanah bukan pertanian 2.181,32 Ha, dengan ketinggian rata-rata 480 meter diatas permukaan laut.”29)

Berdasarkan administrasi batas wilayah Kecamatan Tuntang adalah “Sebelah Barat : Kecamatan Bawen Rawa Pening

Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan Kecamatan Bringin Sebelah Utara : Kecamatan Bawen

Sebelah Selatan : Kota Salatiga Kecamatan Getasan.”30)

Jumlah penduduk di Kecamatan Tuntang sampai dengan akhir tahun 2013 menduduki urutan ke empat dari 19 Kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang.

“Kecamatan Tuntang memiliki jumlah penduduk sebanyak

63.765 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 21.515 KK, penduduk laki-laki berjumlah 32.220 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 31.545 jiwa.”31)

Perkembangan situasi dan kondisi wilayah serta masyarakat di Kecamatan Tuntang secara umum relatif tidak banyak mengalami pergeseran. Sikap kritis masyarakat terhadap kondisi yang berkembang semakin meningkat seiring dengan semakin terbukanya informasi dan sarana penyampaian aspirasi publik baik melalui surat kabar, radio maupun surat kepada pemerintah. Disisi lain, kon disi tersebut menjadikan tantangan bagi aparat Kecamatan untuk lebih

29)Badan Pusat Statistik, 2013, Kecamatan Tuntang Dalam Angka 2013, hal.1. 30)Badan Pusat Statistik, Ibid, hal.1.


(4)

meningkatkan kualitas kinerja serta lebih professional dalam pelaksanaan pekerjaan agar mampu mengimbangi dan menyikapi setiap aspirasi yang tumbuh dan berkembang di masyarakat sehingga diharapkan dapat membimbing, memelihara dan mengarahkan semangat berpartisipasi tersebut kepada hal-hal yang dapat membantu pelaksanaan tugas dan pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Tuntang. Kecamatan Tuntang memiliki 14 pegawai yaitu, di antaranya 1 kepala Camat, 1 Sekertaris Camat, 4 Seksi dan 8 staff pegawai.

Satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di Kecamatan Tuntang. Satuan analisa sebagai sumber data yang digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian ditentukan dengan snowball sampling.

Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah sumber data yang sedkit itu belum mampu memberikan data yang lengkap, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian jumlah sampel data akan semakin besar, seperti bola salju yang menggelinding lama-lama menjadi besar.”32)

3.3.Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder, sehingga dalam pengumpulan data peneliti menggunakan sumber prier dan sumbe r sekunder. Pengertian sumber primer dan sumber sekunder menurut Sugiyono adalah

“Sumber primer adalah sumber data yang langsung mem- 32)Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, hal.300.


(5)

berikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat

orang lain atau lewat dokumen.”33)

Data primer diperoleh dari pihak yang terlibat dalam penelitian ini, sedangkan deep interview diperoleh melalui website dan instansi-instansi tertentu. Pihak yang memberikan informasi mengenai hal-hal yang diperlukan dalam penelitian ini disebut informan. Sanafiah Faisal dalam Sugiyono menyatakan bahwa sebagai informan sebaiknya memiliki kriteria sebagai berikut:

“1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayati

2. Mereka yang tergolong masih berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.

3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.

4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan

informasi hasil “kemasannya” sendiri.

5. Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan penelitian sehingga lebih menggairahkan untuk

dijadikan semacam guru atau narasumber.”34)

Informan yang berfungsi sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah Kasi Pemerintahan Kecamatan Tuntang yang dinilai oleh peneliti mampu memberikan informan mengenai pelaksanaan penilaian di Kecamatan Tuntang. Data dalam penelitian ini menggunakan Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan

33)Sugiyono, ibid, hal.309. 34)Sugiyono, op.cit, hal.400-401.


(6)

Pegawai yang dilakukan setiap akhir periode atau setiap akhir tahun yaitu bulan desember.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapat data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Dalam observasi ini, peneliti menggunakan observasi partisipasi pasif yaitu dimana peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

2. Wawancara Semi terstruktur

Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview, di mana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara semi terstruktur adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.


(7)

3. Dokumentasi

Pengumpulan data juga menggunakan teknik dokumentasi. Pengertian

teknik dokumentasi menurut Bungin dalam Imam Gunawan adalah “salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis.”35) Data historis berbentuk dokumen yang diperoleh dari website dan instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini.

4. Triangulasi

Data yang diperoleh dari observasi, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi dapat digabungkan untuk memperjelas fenomena-fenomena yang ada dalam objek penelitian, sehingga penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi dalam menjamin kepastian data yang diperoleh.

“Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.”36)

3.4. Instrumen Penelitian

Didalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Menurut Nasution dalam Sugiyono menyatakan

35)Imam Gunawan, 2013, Metode Penelitian Kualitatif, Bumi Aksara, Jakarta, hal.177.


(8)

dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia

sebagai instrumen penelitian utama.”37)

Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah fokus penelitian,

prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Menurut Nasution menyatakan “ analisis stelah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin , teori yang grounded.”38) Teknik analisis data yang digunakan pada pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data menggunakan model interaktif.


(9)

Berikut Komponen dalam Analisis Dara Model Interaktif

Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif (Miles dan Huberman, 1992), hal:20.

“Dalam pengertian ini analisis data kualitatif merupakan

upaya yang berlanjut, berulang dan terus-menerus. Masalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Namun dua hal lainnya itu senantiasa

merupakan bagian dari lapangan.”39) 3.5.1. Pengumpulan Data (Data Collection)

Data yang akan dikumpulkan meliputi beberapa data, yaitu data mengenai standar pelayanan pada Kecamatan Tuntang, Standar Kinerja, Daftar Penilaian Kinerja, Proses Penilaian, Hambatan-hambatan yang dihadapi pada saat melakukan penilaian. Data-data tersebut akan diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Sedangkan sumber data diperoleh dari Kepala Camat Kecamatan Tuntang, Kasi Pemerintahan, dan staff pegawai yang dirasa mengetahui permasalahan yang sedang diteliti.

38)Sugiyono, ibid, hal.334. Data Colection

Data Reduction

Conclusion Data Display


(10)

Tabel 3.1 Dua Teknik Pengumpulan Data Penelitian “Pelaksanaan Penilaian

Kinerja di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.”

Teknik Pengumpulan Data Kepala Camat, Kasi Tata Pemerintahan dan staff pegawai yang membuat rekapan penilaian

Wawancara 1. Unsur dalam penilaian kinerja

pegawai:

a) Kesetiaan b) Prestasi Kerja c) Tanggung Jawab d) Ketaatan

e) Kejujuran f) Kerja sama g) Prakarsa h) Kepemimpinan 2. Standar Pelayanan

3. Hambatan-hambatan pelaksanaan penilaian kinerja

Dokumentasi 1. Bukti Kewenangan Tugas pokok

dan Daftar Penilaian pelaksanaan pekerjaan

3.5.2. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data yang tersedia. Menurut HB Sutopo, “Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian dapat dilakukan.”40)

39)Miles and Huberman, 1992, Analisis Data Kualitatif, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta, hal.20.

40)Sutopo, H. B., 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian, Surakarta, UNS Press, hal.92.


(11)

3.5.3. Penyajian Data (Data Display)

Sebagai analisis ketiga adalah penyajian data. “Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart, dan sejenisnya.”41)

Sajian data merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman atas gambaran fenomena yang ada pada obyek penelitian.

3.5.4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion)

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan penarikan kesimpulan, ini dilakukan sebagai upaya menari berbagai hal yang berhubungan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ada bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan dan berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredible.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawb rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan.


(12)

“Kesimpulan dalam penelitian kalitatif adalah merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada”.42)

Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau in teraktif, hipotesis atau teori.

3.6. Metode Verifikasi Data

Verifikasi data adalah pemeriksaan kembali terhadap kebenaran data-data yang sudah terkumpul. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan verifikasi data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan ketekunan dalam mengumpulkan data. Ketekunan ini

penting karena semakin banyak dan berkualitas data yang diperoleh, maka jawaban dari masalah penelitian akan semakin baik pula.

2. Mengidentifikasi data dan mengelompokkan data yang telah diperoleh. 3. Menyusun data secara sistematis dan membentuk pola hubungan antar

data dengan pemikiran induktif dan deduktif. Pola adalah pernyataan yang merupakan perluasan dari definisi. Pola dalam penelitian ini juga merupakan hasil analisis data yang telah dikumpulkan.


(1)

3. Dokumentasi

Pengumpulan data juga menggunakan teknik dokumentasi. Pengertian

teknik dokumentasi menurut Bungin dalam Imam Gunawan adalah “salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial

untuk menelusuri data historis.”35) Data historis berbentuk dokumen yang diperoleh dari website dan instansi-instansi yang terkait dengan penelitian ini.

4. Triangulasi

Data yang diperoleh dari observasi, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi dapat digabungkan untuk memperjelas fenomena-fenomena yang ada dalam objek penelitian, sehingga penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi dalam menjamin kepastian data yang diperoleh.

“Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.”36)

3.4. Instrumen Penelitian

Didalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Menurut Nasution dalam Sugiyono menyatakan

35)

Imam Gunawan, 2013, Metode Penelitian Kualitatif, Bumi Aksara, Jakarta, hal.177.

36)


(2)

dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia

sebagai instrumen penelitian utama.”37)

Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah fokus penelitian,

prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

3.5. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Menurut Nasution menyatakan “ analisis stelah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus

sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi

penelitian selanjutnya sampai jika mungkin , teori yang grounded.”38) Teknik analisis data yang digunakan pada pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data menggunakan model interaktif.


(3)

Berikut Komponen dalam Analisis Dara Model Interaktif

Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif (Miles dan Huberman, 1992), hal:20.

“Dalam pengertian ini analisis data kualitatif merupakan

upaya yang berlanjut, berulang dan terus-menerus. Masalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling susul menyusul. Namun dua hal lainnya itu senantiasa

merupakan bagian dari lapangan.”39) 3.5.1. Pengumpulan Data (Data Collection)

Data yang akan dikumpulkan meliputi beberapa data, yaitu data mengenai standar pelayanan pada Kecamatan Tuntang, Standar Kinerja, Daftar Penilaian Kinerja, Proses Penilaian, Hambatan-hambatan yang dihadapi pada saat melakukan penilaian. Data-data tersebut akan diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Sedangkan sumber data diperoleh dari Kepala Camat Kecamatan Tuntang, Kasi Pemerintahan, dan staff pegawai yang dirasa mengetahui permasalahan yang sedang diteliti.

38)Sugiyono, ibid, hal.334. Data Colection

Data Reduction

Conclusion Data Display


(4)

Tabel 3.1 Dua Teknik Pengumpulan Data Penelitian “Pelaksanaan Penilaian

Kinerja di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.”

Teknik Pengumpulan Data Kepala Camat, Kasi Tata Pemerintahan dan staff pegawai yang membuat rekapan penilaian

Wawancara 1. Unsur dalam penilaian kinerja

pegawai:

a) Kesetiaan b) Prestasi Kerja c) Tanggung Jawab d) Ketaatan

e) Kejujuran f) Kerja sama g) Prakarsa h) Kepemimpinan 2. Standar Pelayanan

3. Hambatan-hambatan pelaksanaan penilaian kinerja

Dokumentasi 1. Bukti Kewenangan Tugas pokok

dan Daftar Penilaian pelaksanaan pekerjaan

3.5.2. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data yang tersedia. Menurut HB Sutopo, “Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang

hal-hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga

simpulan penelitian dapat dilakukan.”40)

39)Miles and Huberman, 1992, Analisis Data Kualitatif, Penerbit Universitas

Indonesia, Jakarta, hal.20.

40)Sutopo, H. B., 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan


(5)

3.5.3. Penyajian Data (Data Display)

Sebagai analisis ketiga adalah penyajian data. “Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart, dan sejenisnya.”41)

Sajian data merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman atas gambaran fenomena yang ada pada obyek penelitian.

3.5.4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion)

Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan penarikan kesimpulan, ini dilakukan sebagai upaya menari berbagai hal yang berhubungan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ada bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan dan berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredible.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawb rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan.


(6)

“Kesimpulan dalam penelitian kalitatif adalah merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada”.42)

Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau in teraktif, hipotesis atau teori.

3.6. Metode Verifikasi Data

Verifikasi data adalah pemeriksaan kembali terhadap kebenaran data-data yang sudah terkumpul. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan verifikasi data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan ketekunan dalam mengumpulkan data. Ketekunan ini

penting karena semakin banyak dan berkualitas data yang diperoleh, maka jawaban dari masalah penelitian akan semakin baik pula.

2. Mengidentifikasi data dan mengelompokkan data yang telah diperoleh. 3. Menyusun data secara sistematis dan membentuk pola hubungan antar

data dengan pemikiran induktif dan deduktif. Pola adalah pernyataan yang merupakan perluasan dari definisi. Pola dalam penelitian ini juga merupakan hasil analisis data yang telah dikumpulkan.