PERAN PENGELOLAN KELAS DALAM KEMAMPUAN REGULASI DIRI PADA SISWA SELAMA DI KELAS
PERAN PENGELOLAN KELAS DALAM KEMAMPUAN
REGULASI DIRI PADA SISWA SELAMA DI KELAS
Berliana Henu Cahyani
Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
ABSTRACT
The study aims at understanding the role of classroom management in
student's regulation during the class. The Research subject involves four, ten
years male and female Elementary student's. Based on the data analysis, it can he
concluded that the self regulation of the students during the class consist of ability
to focus, ability to find instruction, ability to monitor, ability to be involved
actively in class and metacognitive talk. The classroom management consist of
ability to get students involve actively, ability in managing the class distraction
and ability to manage time efficiently.
Key words: Self regulation, Classroom Management.
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelola kelas dalam regulasi diri
siswa selama di kelas. Subjek penelitian ini terdiri atas empat siswa Sekolah
Dasar berusia 10 tahun berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Berdasarkan
hasil analisis data dapat diketahui bahwa regulasi diri selama di kelas terdiri dari:
kemampuan memperhatikan, kemampuan
mencari instruksi, kemampuan
monitoring, kemampuan keterlibatan dalam kelas dan metacognitive talk.
Pengelolan kelas terdiri dari: kemampuan melibatkan siswa secara aktif,
kemampuan dalam mengelola gangguan di kelas dan penggunaan waktu belajar
yang efisien.
kata kunci: Regulasi Diri, Manajemen Kelas.
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
1
Olson,
PENDAHULUAN
Anak usia sekolah berdasarkan
tahap perkembangan Erikson, sudah
memiliki perasaan kemampuan, rajin
dan mau berusaha (Monks, Knoers,
Haditono, 2004). Berdasarkan tahap
perkembangan Havigurst, anak sekolah
sudah mulai bisa membaca, menulis,
berhitung
dan
belajar
pengertian
kehidupan sehari-hari (Monks, Knoers,
Haditono,
2004).
Beberapa
tahap
perkembangan anak tersebut, dapat
mengalami hambatan apabila kurang
mendapatkan perhatian dari lingkungan
sekitarnya.
Bandura,
menyebutkan
bahwa perilaku dapat bergantung pada
pengaruh
orang
lain
dan
kondisi
stimulus (Syah, 1997). Perilaku anak
dalam
perkembangannya
dapat
berperan
dalam
masa
pencapaian
depan. Bentuk upaya
yang dapat
dilakukan untuk mencapai masa depan
adalah ketika dalam proses belajar.
Regulasi diri sangat dibutuhkan
dalam kegiatan belajar (Winne, 1997).
Perilaku manusia sebagian dari regulasi
diri dan standar perilaku menjadi dasar
dari penilaian diri (Hergenhanh dan
2
1997).
Belajar
merupakan
bentuk perilaku yang dapat dicapai
Telalui proses
akademik. Menurut
Zimmerman dan Martinez, anak yang
sukses
secara
akademik
mampu
mengatur dirinya dengan memonitor
dan menyesuaikan diri selama di kelas
(Stright,
Dkk.
2001).
Proses
perkembangan Regulasi diri pada anak
terjadi
ketika
berinteraksi
dengan
lingkungannya (Tharp dan Gallimore,
1988 dalam Stright, Dkk. 2001).
Sekolah dan peran guru adalah salah
satu lingkungan yang berpengaruh
terhadap regulasi diri pada anak selama
di
kelas.
Guru
berperan
dalam
menentukan suasana ketika berada di
kelas,
khususnya
selama
berada
keadaaan
di
kelas
siswa
dalam
mengikuti kegiatan belajar, (Arikunto,
1996).
Penelitian ini dilakukan di SD
Yogyakarta Montessori yaitu salah satu
sekolah
menerapkan
metode
child
center learning, dimana siswa belajar
secara individual dan sesuai dengan
fase masing-masing anak. Kemandirian
diri dalam bekerja dalam kelas atau
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
regulasi diri pada siswa memegang
yang berperan adalah pengelolaan kelas
peranan yang sangat penting, siswa
yang dilakukan oleh guru ketika proses
hams mampu mengatur dirinya sendiri
belajar mengajar di kelas. Pengelolaan
untuk
menghitung,
kelas adalah tingkah laku guru yang
menulis dan menggali ilmu dan belajar
dapat menghasilkan prestasi siswa yang
di
Montessori
tinggi karena keterlibatan siswa di
(Montessori, 2004). Sistem Montessori
kelas, tingkah laku siswa yang tidak
ini
dan
banyak mengganggu kegiatan guru dan
strategi dalam regulasi diri sangat
siswa lain, serta penggunaan waktu
penting
dalam
yang
dalam
Pengelolaan kelas yang efektif dapat
demikian,
berperan dalam regulasi diri siswa
pembelajaran mandiri adalah fungsi
selama di kelas. Uraian seperti yang
keterampilan dan kemauan individu.
telah dikemukakan dapat diketahui
Konsep
mandiri
bahwa guru sangat berperan terhadap
dipandang sebagai mekanisme untuk
regulasi diri siswa selama di kelas
membantu
karena
bekerja
seperti
dalam
kelas,
merupakan
dan
hubungan
keterampilan
dimanfaatkan
sosial
pembelajaran.
serta
Dengan
pembelajaran
menjelaskan
perbedaan
efisien
guru
(Djiwandono,
berperan
2002).
menentukan
prestasi antara siswa dan sebagai
suasana ketika di kelas selama kegiatan
sarana untuk meningkatkan prestasi.
belajar mengajar.
Keterampilan
belajar
mandiri
dan
strategi memiliki tujuan ganda yang
membedakan antara individu yang
berkaitan dengan prestasi akademik
sementara juga meningkatkan basil
prestasi akademik.
Regulasi
diri
adalah
suatu
kemampuan yang dimiliki manusia
berupa
kemampuan
berfikir,
dan
dengan kemampuan itu mereka dapat
memanipulasi
lingkungan,
sehingga
terjadi perubahan lingkungan akibat
Kemampuan regulasi diri tidak
kegiatan manusia. Regulasi diri adalah
dapat berkembang dengan sendirinya,
proses yang terjadi dalam individu
diperlukan lingkungan yang kondusif
yang
agar
eksternal
anak
dapat
mengembangkan
kemampuan regulasi diri. Salah satu
tidak
dipengaruhi
atau
pengawasan
dan
merupakan tindakan yang dilakukan
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
pengaruh
3
dengan maksud untuk mencapai tujuan.
yang dipandu pemilihan sifat yang
Penetapan tujuan dan penilaian diri
membentuk
merupakan unsur yang esensial untuk
partisipasi dalam kelompok budaya,
memperoleh hasil yang bernilai tingi
menemukan
dalam setiap bidang usaha. Regulasi
sangat adaptif dan kuat. Berdasarkan
diri merupakan sikap yang optimis
uraian
terhadap prestasi, reaksi dalam diri,
regulasi diri adalah kemampuan untuk
keyakinan
membentuk perilaku dalam mencapai
diri
dan
minat.
Teknikregulasi diri terdapat dalam diri
internal individu. Regulasi diri tersebut
sangat
dibutuhkan
dalam
kegiatan
belajar (Winne, 1997).
suatu
alam,
regulasi
dapat
diri
disimpulkan
seperti
menjadi
bahwa
suatu tujuan.
Regulasi diri seseorang meliputi
beberapa aspek yaitu (Straight, 2001):
pertama, kemampuan memperhatikan
Self regulation atau regulasi diri
merupakan
manusia
proses
sistem
adalah
kemampuan
memperhatikan
anak
guru
untuk
dalam
tentang
memberikan instruksi atau penjelasan.
kondisi saat ini untuk mengubah
Kedua, kemampuan mencari instruksi
keadaan. Self regulation atau regulasi
adalah kemampuan anak untuk mencari
diri adalah bagaimana diberikannya
informasi atau bertanya pada guru atau
kontrol atas orang itu atau tanggapan
teman. Ketiga, kemampuan dalam
sendiri sehingga untuk mengejar tujuan
monitoring adalah kemampuan anak
dan memenuhi standar. Regulasi diri
untuk
merupakan proses kepribadian yang
kesalahan, mengoreksi dan menyusun
penting dimana orang berusaha untuk
strategi.
melakukan
keterlibatan
menggunakan
informasi
kontrol
atas
pikiran,
memeriksa,
menemukan
Keempat,
dalam
kemampuan
ke
las
adalah
dan
kemampuan anak untuk ikut berperan
pertunjukan tugas. Kapasitas manusia
secara aktif didalam kelas, termasuk
untuk regulasi diri tampaknya jauh
berdiskusi dan menjawab pertanyaan
lebih luas daripada apa yang ditemukan
yang diajukan oleh guru atau teman.
pada
mungkin
Kelima, Metacognitive talk adalah
menunjukkan bahwa evolusi tekanan
kemampuan anak untuk bercerita dan
perasaan, impuls
4
hewan,
dan selera,
yang
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
memaparkan tentang pendapat dan
dikehendaki atau tidak dikehendaki.
caranya berfikir. Dapat disimpulkan
Dalam pergaulan yang luas, anak dapat
bahwa aspek-aspek regulasi diri siswa
mengembangkan standar yang dapat
selama di kelas adalah kemampuan
dipakai untuk menilai prestasi diri atau
siswa dalam mengatur dirinya sendiri
mengevaluasi diri. Kedua, faktor-faktor
untuk
eksternal mempengaruhi regulasi diri
mengikuti
kegiatan
belajar
selama di kelas yang terdiri dari
dalam
kemampuan memperhatikan instruksi,
penguatan. Hadiah dari dalam atau
mencari
instrinsik
instruksi,
monitoring,
kemampuan
kemampuan
untuk
bentuk
reinforcement
tidak
memuaskan
dapat
manusia
atau
selalu
yang
berperan aktif dan kemampuan untuk
membutuhkan intensif yang berasal
memaparkan
Sedangkan
dari lingkungan luar atau eksternal.
menurut faktor-faktor regulasi diri ada
Standar perilaku biasanya bekerja sama
dua (Rahma, 2011), yaitu:
dan saling berkaitan, dimana ketika
pendapat.
Faktor Eksternal dalam Regulasi
Diri.
Faktor-faktor
eksternal
mempengaruhi regulasi diri dengan dua
cara. Pertama, faktor-faktor eksternal
anak dapat mencapai standar perilaku
tertentu maka butuh penguatan agar
perilaku semacam itu diulang kembali.
Faktor Internal dalam Regulasi
adalah standar untuk mengevaluasi
Diri,
perilaku sendiri. Standar itu tidak
internal berhubungan saling timbal
hanya berasal dari dorongan internal
balik dalam regulasi diri sendiri. Tiga
saja akan tetapi juga berasal dari
bentuk pengaruh internal regulasi diri.
faktor-faktor
Pertama,
lingkungan,
yang
faktor
eksternal
Observasi
dan
diri
faktor
(self-
berinteraksi dengan faktor pribadi yang
observation), individu harus mampu
juga
membentuk
memonitoring performansinya, walau
standar evaluasi dalam diri anak. Anak-
tidak sempurna dan tidak akurat karena
anak
orang_orang
individu cenderung menilai beberapa
disekelilingnya, teman, guru dan orang
aspek perilakunya dan mengabaikan
tua.
perilaku yang lainnya. Yang menjadi
berperan
belajar
dalam
dari
Anak-anak
belajar
mengenai
perilaku baik buruk, perilaku yang
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
5
pusat perhatian biasanya yang sesuai
acuan selain standar pribadi. Selain dari
dengan konsep dirinya saja.
dua standar tadi, proses penilaian juga
Kedua, proses penilaian perilaku
(judgement process). Proses penilaian
perilaku adalah suatu proses dalam
melihat kesesuaian perilaku dengan
standar
pribadi,
membandingkan
perilaku dengan norma standar perilaku
orang
lain,
menilai
berdasarkan
bergantung pada keseluruhan nilai yang
diperoleh dari sebuah aktifitas. Pada
akhirnya, regulasi diri juga tergantung
pada cara mencari penyebab-penyebab
perilaku demi kesempurnaan performa.
Ketiga, proses respon diri (selfindividu
response).
pada
akhirnya
dan
berdasarkan pengamatan dan judgment,
penyempurnaan performansi. Standar
individu mengevaluasi diri sendiri dan
pribadi
memberi
pentingnya
suatu
berasal
aktivitas
dari
pengalaman-
hadiah
atau
menghukum
pengalaman mengamati model yaitu
dirinya sendiri, respon yang diberikan
orang
dapat respon positif atau pun negatif
tua
atau
guru,
dan
menginterprestasikan penguatan dari
yang
performasi diri. Berdasarkan sumber
perilaku ini diukur dan standar apa
model dan performansi yang mendapat
pribadinya. Bandura percaya bahwa
penguatan,
kognisi
manusia menggunakan strategi reaktif
menyusun ukuran-ukuran atau norma
dan proaktif dalam mengatur dirinya.
yang sifatnya sangat pribadi karena
Yang dimaksud mengurangi mereduksi
ukuran tersebut tidak selalu sesuai
pertentangan antara pencapaian dan
dengan kenyataan.
tujuan,
aktivitas
maka
hams
membandingkannya
proses
Sebagian besar
dinilai
dengan
sosial,
bagimana
setelah
ukuran
proaktif menetapkan tujuan bam yang
perbandingan
kolektif. Dari aktifitas yang dilakukan,
perlu ada evaluasi performa dengan
membuat perbandingan dengan standar
mereka
berhasil
menghilangkannya,
dengan orang lain atau perbandingan
6
dan
pada
dengan
eksternal, bisa berupa norma standar,
perbandingan
tergantung
secara
lebih tinggi.
Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi regulasi diri terdapat
dua macam yaitu faktor eksternal yang
berupa standar untuk mengevaluasi
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
diri, reinforcement dan faktor internal
kelas
yang berupa observasi diri, proses
mengajar. Kegiatan yang di lakukan
penilaian dan reaksi diri.
guru selama di kelas terkait dengan
Pengelolaan kelas adalah tingkah
laku guru yang dapat menghasilkan
prestasi siswa yang tinggi karena
keterlibatan siswa di kelas, tingkah
laku
siswa
yang
tidak
banyak
mengganggu kegiatan guru dan siswa
lain, serta penggunaan waktu yang
efisien (Djiwandono, 2002). Berikut ini
beberapa
program
yang
dapat
dilakukan oleh guru dalam melakukan
pengelolaan kelas (Djiwandono, 2002)
meliputi: tanggung jawab kelompok,
program token reinforcement, program
kontrak
(Djiwandono,
2002).
Pengelolaan kelas melibatkan guru
dalam pengaturan siswa selama berada
di kelas, yaitu pengaturan siswa di
kelas oleh guru yang sedang mengajar
sehingga
setiap
pelayanan
siswa
mendapat
sesuai
dengan
kebutuhannya.
Di
dalam
hubungan
belajar-
pengelolaan kelas (Arikunto, 1996):
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa Pengelolaan kelas
adalah
kemampuan
mengelola
kelas
guru
dalam
selama
belajar-mengajar.
kegiatan
Berikut
komponen-komponen
ini
dalam
pengelolaan kelas (Djiwandono, 2002):
Pertama, kemampuan melibatkan siswa
secara aktif. Siswa yang aktif belajar
hanya mempunyai kesempatan sedikit
untuk tidak mengerjakan tugas atau
bertingkah
laku
Memerintahkan
melaksanakan
penting
pengelolan
siswa
tugas
dalam
untuk
adalah
pengajaran
kelas.
memperhatikan
sungguh
menyimpang.
Siswa
dengan
mata
tetap
aspek
dan
yang
sungguh-
pelajaran
yang
disampaikan guru, tidak akan melihat
keluar jendela, tidak akan meletakkan
kepalanya di belakang buku yang
dalam
penciptaan
dibuka dan ditegakkan. Pengelolan
suasana/lingkungan belajar, guru hams
kelas dan siswa saling berhubungan
mengusahakan
dalam kegiatan mengajar.
agar
setiap
siswa
mendapat pelayanan secara maksimal
menurut kebutuhan. Pengelolan kelas
mencakup pengaturan siswa di dalam
Kedua,
mengelola
kemampuan
gangguan
di
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
dalam
kelas.
7
Pengelolaan
perhatian
kelas
akan
memusatkan
kebutuhan
untuk
menciptakan lingkungan yang teratur
untuk belajar. Guru tidak berhenti
mengajar dan siswa juga tidak berhenti
belajar.
Guru
diharapkan
dapat
mengelola situasi kelas apabila terdapat
gangguan
atau
pelanggaran-
pelanggaran kecil yang terjadi selama
di kelas.
dalam penggunaan waktu belajar yang
efisien.
Berdasarkan pada latar belakang
penelitian di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana regulasi diri pada anak
selama di kelas? Faktor-faktor apa saja
yang berpengaruh terhadap regulasi diri
anak selama di kelas? Bagaimana
pengelolaan kelas yang dilakukan guru
Ketiga, Penggunaan waktu belajar
yang efisien. Penggunaan waktu yang
efisien dibutuhkan dalam pengelolaan
kelas. Pendekatan yang efisien untuk
selama di kelas ?
Metodologi
Penelitian
dilakukan
di
memaksimalkan penggunaan waktu,
Yogyakarta
seperti: ketika siswa masuk kelas,
Ngaglik,
siswa akan membaca tugas yang telah
Penelitian ini menggunakan metode
ditulis
atau
kualitatif. Menurut Nasution (2003),
membaca tugas yang diletakkan guru di
penelitian kualitatif pada hakekatnya
setiap bangku siswa dan guru berperan
ialah
menjawab
lingkungan
guru di
papan
tulis
pertanyaan-_pertanyaan
Montessori,
SD
Sleman,
mengamati
Sariharjo,
Yogyakarta.
orang
hidupnya,
dalam
berinteraksi
siswa secara individual selama yang
dengan mereka, berusaha memahami
lain mengerjakan tugas. Berdasarkan
bahasa dan tafsiran mereka tentang
uraian di atas, maka dapat disimpulkan
dunia mereka. Fokus dari penelitian ini
bahwa aspek-aspek pengelolaan kelas
adalah
yang digunakan dalam penelitian ini
pengelolaan kelas terhadap regulasi
adalah kemampuan melibatkan siswa
siswa selama di kelas.
secara aktif, kemampuan mengatasi
gangguan di kelas dan kemampuan
untuk
mengetahui
peran
Subjek penelitian terdiri dari 4
siswa Sekolah Dasar kelas 3, berjenis
kelamin laki laki dan perempuan,
8
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
berusia 10 tahun. Kemampuan belajar
(2001) yang meliputi: kemampuan
selama di kelas dari subjek penelitian
memperhatikan instruksi, kemampuan
yaitu: belajar cepat, sedang dan lambat
mencari instruksi, kemampuan dalam
serta siswa dengan kecenderungan aktif
monitoring, keterlibatan di dalam kelas,
hiperatif.
tersebut
metacognitive talk. Aspek-aspek yang
diperoleh berdasarkan hasil observasi
digunakan untuk mengamati perilaku
dan wawancara dengan guru.
guru selama melakukan pengelolaan
Kemampuan
Metode Pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah menggunakan:
Observasi
dilakukan
untuk
pengumpulan data penelitian, tujuan
dari
observasi
mendeskripsikan
dipelajari,
adalah
untuk
setting
yang
aktivitas-aktivitas
yang
kelas dalam kegiatan belajar mengajar
meliputi: kemampuan melibatkan siswa
secara
aktif,
mengelola
kemampuan
gangguan
dalam
di
kelas,
penggunaan waktu belajar yang efisien.
Wawancara
mencapai
dilakukan
tujuan
dan
memperoleh
berlangsung, orang-orang yang terlibat
pengetahuan
dalam aktivitas dan makna kejadian
latih yang dipahami individu berkenaan
dilihat dari perspektif orang yag terlibat
dengan topik yang diteliti (Purwandari,
dalam
2001).
kejadian
yang
diamati
tentang
untuk
makna-makna
Pedoman
wawancara
(Purwandari, 2001). Pengambilan data
menggunakan
observasi menggunakan cara anecdotal
terstruktur.
record. Observasi dilakukan terhadap
kepada siswa, orangtua dan guru.
siswa
selama
mengikuti
kegiatan
belajar di kelas pada semua mata
pelajaran
untuk
mengetahui
kemampuan regulasi diri selama di
kelas dan dilakukan kepada guru untuk
mengetahui pengaturan kelas selama
mengajar di kelas.
wawancara
Wawancara
semi
dilakukan
Aspek-aspek yang digunakan untuk
wawancara
siswa
meliputi:
kemampuan memperhatikan instruksi,
kemampuan
mencari
kemampuan
dalam
keterlibatan
di
instruksi,
monitoring,
dalam
kelas,
metacognitive talk. Aspek-aspek yang
Aspek-aspek yang digunakan untuk
digunakan untuk wawancara dengan
observasi siswa mengacu dari Stright
meliputi: kemampuan melibatkan siswa
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
9
secara
aktif,
dalam
perspektif yang berbeda, triangulasi
kelas,
teori menggunakan beberapa perspektif
penggunaan waktu belajar yang efisien.
yang berbeda untuk meneliti hal yang
Wawancara yang dilakukan kepada
sama,
orangtua dilakukan untuk mengetahui
menggunakan beberapa metode yang
perilaku regulasi diri siswa.
berbeda untuk meneliti hal yang sama.
mengelola
kemampuan
gangguan
di
triangulasi
metodologis
Keabsahan data dalam penelitian
Prosedur yang digunakan dalam
ini dapat dilakukan melalui hal-_hal
analisis data penelitian ini, yaitu,
sebagai berikut (Purwandari, 2001):
organisasi data, koding dan analisis
Mencatat bebas hal-hal penting serinci
tematik (Purwandari, 2001).
mungkin,
mencakup
pengamatan
objektif terhadap setting, partisipan,
atau
hal
lain
yang
terkait;
mendokumentasikan secara lengkap
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
dan rapi data yang terkumpul, proses
pengumpulan data maupun strategi
analisisnya; memanfaatkan langkahlangkah dan proses yang diambil
penelitian
sebelumnya
sebagai
masukan dari peneliti; menyertakan
orang-orang
yang
dapat
berperan
memberikan saran terhadap analisis
yang dilakukan peneliti; memahami
pola dan kecenderungan data yang
sudah
diidentifikasi;
melakukan
pengecekan dan pengecekan kembali
dari analisis data; dan melakukan
Penelitian ini dilaksanakan dari
tanggal 1 Mei sampai dengan 10 Mei
2012
dengan
pengumpulan
data
melalui observasi, wawancara dan
Focus Group Discussion. Observasi
dilakukan oleh 5 observer, yaitu tiga
mahasiswa semester akhir yang sudah
lulus
mata
kuliah
observasi
dan
wawancara, satu sarjana psikologi dan
peneliti.
Jadwal
penelitian
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
1.
triangulasi data menggunakan sumbersumber data yang berbeda, triangulasi
peneliti
10
menggunakan
beberapa
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10.
11.
Focus
Tanggal
1 Mei 2012
1 Mei 2012
1 Mei 2012
1 Mei 2012
4 Mei 2012
4 Mei 2012
7 Mei 2012
7 Mei 2012
10 Mei 2012
10 Mei 2012
10 Mei 2012
group
discussion
Keterangan
Observasi mata pelajaran PKN
Observasi mata pelajaran Science
Observasi mata pelajaran Matematika
Observasi mata pelajaran Agama Kristen
Wawancara dengan guru
FGD dengan siswa
Observasi mata pelajaran Bahasa Indonesia
Observasi mata pelajaran Physical Geography
Observasi mata pelajaran Health Sciene
Observasi mata pelajaran Bahasa Jawa
Observasi mata pelajaran Bahasa Inggris
(FGD)
Data dilakukan kepada subjek
dilakukan kepada subjek penelitian
penelitian
yang
informan yang terdiri dari empat siswa.
terdiri
dari
empat
siswa.
subjek
penelitian
dan
Wawancara dilakukan kepada empat
selengkapnya
guru, yaitu Informan 1, Informan 2,
Wawancara dilakukan kepada empat
Informan 3 dan Informan 4.
tabel 2.
dapat
dilihat
pada
Tabel 2
Data Subjek Penelitian dan Informan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama
Subjek 1 (P)
Subjek 2 (S)
Subjek 3 (K)
Subjek 4 (B)
Informan 1 (W)
Informan 2 (D)
Informan 3 (Ba)
Informan 4 (N)
Informan 5 (Do)
Jenis kelamin
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Keterangan
Kelas 3 SD
Kelas 3 SD
Kelas 3 SD
Kelas 3 SD
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Bahasa Inggris
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
11
No.
10.
11
12.
13.
Nama
Informan 6 (Ay)
Informan 7 (Kr)
Informan 8 (AK)
Informan 9 (Al)
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Berikut ini penjelasan dari aspek-
Keterangan
Guru Bahasa Jawa
Guru Agama Kristen
Guru Agama Katholik
Guru Agama Islam
berusaha
mencari
bantuan
kepada
aspek regulasi diri hasil dari penelitian:
pihak lain yaitu guru dan teman untuk
Pertama, kemampuan memperhatikan
menyelesaikan tugasnya. Subjek 1 dan
instruksi. Subjek 1 dan subjek 2
subjek 2 dalam mencari instruksi
tampak mendengarkan penjelasan guru
berusaha mencari bantuan kepada guru
dan mau mengerjakan tugas yang
atau temannya dalam memahami tugas
diberikan
dan menjawab pertanyaan dari guru.
guru,
sehingga
mampu
mengerjakan tugas dengan baik. Subjek
Subjek
3
melakukan
tampak
terkadang
kurang
3
lebih
mementingkan
aktivitas
lainnya
atau
memperhatikan. Subjek 3 ditegur guru
berbicara dengan temannya. Subjek 3
ketika tidak memperhatikan penjelasan
bertanya kepada guru hanya ketika
karena subjek 3 memiliki kemampuan
mengalami kesulitan dan subjek 3 tidak
konsentrasinya yang mudah terganggu.
bertanya kepada teman lainnya. Subjek
Subjek 3 pernah menangis ketika tidak
4
paham dengan materi yang dijelaskan
penjelasan
guru selama di kelas. Subjek 4 mau
konsentrasinya
mendengarkan
sehingga
dan
memperhatikan
cenderung
tidak
memperhatikan
guru.
Subjek
mudah
tidak
4
terganggu
berusaha
mencari
penjelasan guru selama di kelas, namun
bantuan kepada guru
subjek
lainnya untuk memahami tugas yang
4
terkadang
tidak
memperhatikan penjelasan guru karena
terkadang
mengajak
temannya
berbicara dan konsentrasinya mudah
terganggu.
Kedua,
atau teman
diberikan guru.
Ketiga,
kemampuan
dalam
monitoring. Subjek 1 dan Subjek 2
melakukan monitoring dengan cara
kemampuan
mencari
instruksi. Subjek penelitian akan
mengecek
dan
mengoreksi
tugasnya.
Subjek
1
hasil
berusaha
memperbaiki tugas yang dikerjakan
12
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
ketika jawabannya ada yang tidak
berpartisipasi menjawab pertanyaan,
benar dan mengerjakannya dengan
namun subjek 4 hanya kadang-kadang
teliti.
terkadang
saja untuk melakukannya. Subjek 4
memperlihatkan hasil tugasnya kepada
menjadi tampak tidak aktif dalam
teman yang duduk disebelahnya dan
diskusi
melihat hasil tugas temannya. Perilaku
mementingkan
subjek 1 dan 2 berbeda dengan subjek
lainya. Berbeda halnya dengan Subjek
3 yang terkadang tidak mengecek
1 yang akan tunjuk jari ketika ingin
tugasnya karena lebih mementingkan
menyampaikan pendapatnya.
Subjek
melakukan
aktivitas
berbicara
dengan
lainnya
teman
atau
lainnya.
Subjek 3 akan mengecek tugasnya
dengan dipandu dan dipantau oleh guru
dan berusaha untuk mencari buku.
Subjek 4 melakukan monitoring untuk
mengecek tugasnya, tetapi cenderung
lebih
mementingkan
aktivitas
lainnya,
melakukan
yaitu
berbicara
dengan teman lainnya. Perilaku yang
paling berbeda dengan subjek lainnya,
yaitu subjek 4 meninggalkan kelas
ketika salah mengerjakan tugasnya.
Keempat, keterlibatan di dalam
kelas. Subjek 1 dan Subjek 2 tampak
aktif selama mengikuti pelajaran di
kelas.
Subjek
1
berpartisipasi
menjawab pertanyaan dan melakukan
elaborasi
dengan
informasi
Subjek
selama
4
juga
menambahkan
proses
tampak
diskusi.
aktif
karena
subjek
melakukan
lebih
aktivitas
Subjek 1 dan Subjek 2 dapat
menjawab
setiap
pertanyaan
yang
diberikan guru. Subjek 1 bersedia
membantu
temannya
yang
tidak
mengerti. Perilaku tersebut berbeda
dengan subjek 3 yang lambat dalam
memberikan respon ketika diskusi.
Subjek 3 cenderung tidak terlibat
dalam diskusi. Subjek 3 akhirnya hanya
diam ketika diberikan pertanyaan oleh
guru
dan
terkadang
kebingungan
dalam
tampak
menjawab
pertanyaan. Subjek 3 juga tampak
lambat ketika mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru.
Metacognitive
penelitian
kemampuan
Talk.
rata-rata
Subjek
memiliki
menyampaikan
pendapatnya, meskipun terkadang pasif
dan harus diminta oleh guru. Subjek 1,
Subjek 2 dan Subjek 4 berusaha
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
4
13
menyampaikan idenya ketika proses
Hasil penelitian dap at ditemukan
belajar sedang berlangsung. Subjek 1
19 sub kategori dari masing-masing
tampak lebih aktif dalam memberikan
aspek dari pengelolaan kelas, berikut
idenya dibandingkan dengan subjek
ini penjelasan dari
lainnya, sedangkan Subjek 4 terkadang
aspek tersebut:
tidak berinisiatif untuk menyampaikan
idenya. Lain halnya dengan Subjek 3
cenderung pasif dan Subjek 3 tidak
berpendapat karena subjek 3 hanya
akan berpendapat ketika disuruh oleh
guru. Hal tersebut dapat terjadi karena
Subjek 3 hanya mau berbicara untuk
menyampaikan pendapatnya tergantung
suasana hatinya dan tema cerita yang
sesuai dengan dirinya.
dapat
dipengaruhi
melibatkan
siswa
secara aktif. Guru berperan dalam
melibatkan
siswa,
karena
dalam
regulasi diri guru dapat berperan
sebagai
faktor
eksternal,
guru
memberikan standard dan memberikan
reinforcement (Rahmah, 2012). Hal
tersebut tampak dari hasil penelitian,
bahwa
guru
memberikan
standar
perilaku ketika melibatkan siswa di
Regulasi diri pada anak selama di
sekolah
Kemampuan
masing-masing
oleh
dalam kelas dengan melibatkan siswa
untuk
mengerjakan
tugas
dan
lingkungan sekitar tempat sekolah,
memperhatikan siswa yang kurang
salah satunya yaitu pengelolaan kelas.
memperhatikan atau siswa yang lambat
Guru berperan dalam mengelola kelas,
dalam merespon tugas. Setiap guru
sehingga terbentuk perilaku belajar
berusaha untuk melibatkan siswa untuk
siswa selama di kelas. Pengelolaan
aktif selama di kelas. Informan 1
kelas yang baik adalah pengelolaan
berusaha mengingatkan siswa siswa
kelas yang meliputi tiga indikator
agar mengikuti kegiatan belajar yang
yaitu: kemampuan dalam melibatkan
berlangsung selama di kelas.
siswa, kemampuan dalam mengatasi
gangguan di kelas dan kemampuan
dalam mengelola waktu secara efisien.
(Djiwandono, 2012).
Informan
berperan
1
sebagai
dan
Informan
fasilitator
2
ketika
mengajar di kelas dan ketika diskusi
berlangsung,
begitu
pula
dengan
Informan 5 yang berperan sebagai
14
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
diskusi
menemui siswa yang memiliki daya
berlangsung. Informan 1 memberikan
paham lemah. Langkah yang dilakukan
kesempatan kepada setiap siswa untuk
Informan 4 menggunakan bahasa yang
dapat
sedangkan
mudah dipahami siswa tersebut. Begitu
Informan 3 juga melibatkan siswa
pula ketika menemui siswa yang
untuk aktif berpendapat. Informan 7
cenderung
berusaha mendorong siswa untuk mau
Informan
bertanya
individual learning dan memberikan
narasumber
ketika
aktif
di
proses
kelas,
tentang
materi
yang
berkebutuhan
4
akan
khusus,
menerapkan
reinforcement positif .
dijelaskan.
Informan 1 akan menghampiri
Perilaku yang berbeda ditunjukkan
siswa yang diam agar turut serta aktif.
oleh informan 3 dan Informan 9.
Proses tanya jawab dilakukan selama
Informan 3 selama proses belajar
kegiatan belajar dan diskusi, hal itu
berusaha melibatkan siswa untuk aktif
dilakukan oleh setiap informan. Ketika
di kelas melalui kegiatan praktek
menemui
memberikan
berksperimen dan persentasi. Informan
pertanyaan di luar tema pelajaran,
3 mendorong siswa untuk mengecek
maka
menunda
tugasnya dan melakukan tanya jawab
menjawab pertanyaan tersebut di lain
terkait materi yang diberikan. Informan
waktu. Namun hal berbeda ditemui dari
3 akan menunjuk siswa untuk terlibat
Informan
dalam
siswa
informan
5
yang
4
yang
akan
tampak
kurang
menjawab
pertanyaan,
mampu melibatkan siswa secara aktif
sedangkan
karena cenderung lebih memperhatikan
siswa
siswa tertentu dan hanya menunjuk
mengajak
salah satu siswa untuk menjawab
menghafal dan tanya jawab.
pertanyaan.
Informan
untuk
aktif
9
melibatkan
dengan
cara
siswa bernyanyi,
Kemampuan mengatasi gangguan
Selama melibatkan siswa untuk
di
kelas.
Informan
1
berusaha
aktif di kelas ditemukan pula siswa
memberikan dorongan kepada siswa
yang memiliki daya paham lemah.
yang terlambat dalam mengerjakan
Informan
tugasnya. Informan 1 dan Infroman 5
4
berusaha
memberikan
pemahaman secara berulang ketika
akan
menatap
dan
memberikan
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
15
gelengan kepala sebagai bahasa isyarat.
kelas. Hal yang berbeda dilakukan oleh
Informan 5 dan Informan 9 memanggil
informan
namanya
kesepakatan
ketika
memberikan
peringatan kepada siswa yang tampak
gaduh. Informan 1 dan Informan 3 dan
Informan 4 memberikan nasihat dengan
kalimat positif dan tidak memberikan
hukuman, begitu pula dengan informan
2 yang memberikan reinforcement
positif, sedangkan informan 6 dan
Informan memberikan teguran secara
lisan.
Semua
informan
mengingatkan
siswa
berusaha
yang
kurang
memperhatikan selama di kelas. Cara
yang
dapat
dilakukan
adalah
menggunakan disiplin jurnal. Informan
1,
Informan
memanggil
5
dan
siswa
memperhatikan
Informan
yang
dan
8
kurang
melibatkannya
dalam menjawab pertanyaan. Begitu
pula
dengan
informan
6
yang
menunjuk siswa, sedangkan informan 8
memanggil
siswa
kemudian
memberikan pertanyaan. Informan 2
menggunakan teman sekelas sebagai
pengontrol dan menanyakan kebutuhan
anak
serta
penyebab
perilakunya.
Informan 2 akan berhenti sejenak
ketika menemui siswa yang saling
berbicara selama proses belajar di
16
3
yang
menggunakan
dan
memberikan
pemahaman kepada siswa.
Kemampuan
dalam
penggunaan
waktu belajar yang efisien. Semua
informan berusaha untuk menggunakan
waktu belajar secara efisien. Selama
penggunaan waktu belajar, informan 1
mereview
materi
pelajaran
l
dan
memberikan waktu kepada siswa untuk
membaca
materi
sebelum
guru
persentasi. Informan 1 akan mengecek
basil tugas siswa dan menggunakan
pendekatan individual ketika mengatasi
siswa yang bermasalah. Pendekatan
tersebut dilakukan setelah makan siang
dan memanggil siswa secara khusus,
selain itu informan 1 juga menerapkan
aturan yang disampaikan kepada siswa
terkait penggunaan waktu. Langkah
serupa juga dilakukan informan 2
ketika memanfaatkan waktu selama di
kelas. Informan 2 melihat karakter dan
kondisi siswa, apabila ditemui siswa
yang lambat mengerjakan tugas maka
informan
pemahaman
2
akan
kembali.
memberikan
Selain
itu,
informan 2 akan menggabungkan kelas
dalam level yang sama. Informan 1 dan
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
informan
dengan
2
memanfaatkan
melihat
kemampuan
waktu
berkonsentrasi, 7) menangis ketika
dan
tidak paham materi. Kemampuan
karakter siswa. Cara yang berbeda
mencari
instruksi.
diakukan
mencari
instruksi
Informan
3,
yaitu
Kemampuan
meliputi:
a)
menyampaikan kepada siswa batas
bertanya kepada guru dan teman
waktu yang digunakan. Penggunaan
ketika tidak paham materi, b) tidak
waktu juga dilakukan secara tepat
bertanya kepada guru dan teman,
sesuai dengan jam pelajaran. Hal
c) bertanya kepada guru ketika
tersebut dilakukan oleh Informan 5,
tidak paham materi, d) ingin
Informan 6 dan Informan 8.
diperhatikan, e) tidak paham, tidak
bertanya.
Kemampuan
SIMPULAN
Kemampuan monitoring meliputi:
Pengelolaan kelas dapat berperan
i)
mengecek
dalam regulasi diri siswa selama di
kesadaran
kelas.
mengecek
Hasil
disimpulkan
analisis
bahwa
data
dapat
terdapat
sub
kategori sebagai berikut:
1.
monitoring.
siswa selama di kelas.
instruksi.
sendiri,
dengan
ii)
tugas
tidak
karena
mementingkan melakukan aktiitas
lainnya atau berbicara dengan
Sub kategori variabel regulasi diri
Kemampuan
tugas
memperhatikan
Kemampuan
memperhatikan instruksi meliputi:
1) memperhatikan penjelasan guru,
teman, iii) memperlihatkan hasil
tugas
kepada
teman,
iv)
mengoreksi tugas dipandu dan
dipantau guru, v) bertanya kepada
guru untuk mengoreksi tugas, vi)
kadang mengoreksi tugas.
2) tidak memperhatikan penjelasan
Keterlibatan
di
dalam
kelas.
guru, 3) guru menegur ketika siswa
Keterlibatan
di
dalam
kelas
tidak memperhatikan, 4) terkadang
melputi:
mengajak teman berbicara ketika
pertanyaan guru, (2) terlibat dalam
proses
belajar,
berkonsentrasi,
(1)
aktif
5)
mudah
diskusi, (3) tidak aktif diskusi, (4)
6)
sulit
menyampaikan ide tapi kurang
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
menjawab
17
lancar, (5) membantu teman yang
diskusi, 8) mengajak bernyanyi
tidak
dan
mengerti,
bimbingan
guru,
(6)
butuh
(7)
lambat
mengerjakan tugas, (8) diingatkan
guru untuk menyelesaikan tugas.
meliputi:
menyampaikan
ide,
memberikan
2.
(a)
ide,
berusaha
Kemampuan
dalam
di
Kemampuan
mengatasi
dalam
dalam
kelas.
mengatasi
gangguan di dalam kelas meliputi:
a) mengingatkan dan menasehati
tidak
siswa
dengan
kalimat
yang
berinisiatif, (d) bercerita ketika
positif, b) teman sekelas sebagai
diminta guru, (e) Mau bercerita
pengontrol,
ketika tergantung suasana hati.
disiplin jurnal, d) memberikan
Variabel
Pengelolaan
Kemampuan
kelas
melibatkan
siswa
melibatkan
siswa
secara aktif.
Kemampuan
secara aktif meliputi: 1) Guru
sebagai fasilitator ditunjang alat
peraga,
2)
eksperimen
dan
persentasi, 3) menggunakan bahasa
yang
mudah
memberikan
dipahami,
pemahaman
4)
yang
berulang bagi siswa yang daya
paham
lemah,
5)
menerapkan
individual learning bagi siswa
yang
cenderung
ABK,
6)
memberikan reinforcement positif,
7) memberi kesempatan siswa
untuk tanya jawab dan melakukan
18
9)
aktif
(b)
(c)
bersama,
memberikan tugas kepada siswa.
gangguan
Metacognitive talk. Metacognitive
talk
menghafal
c)
pemahaman
menggunakan
dan
melakukan
kesepakatan, e) tidak memberikan
hukuman.
Kemampuan dalam pengelolaan
waktu secara efisien. Kemampuan
dalam pengelolaan waktu secara
efisien
meliputi,
memanfaatkan
yaitu:
waktu
i)
secara
efisien, ii) pendekatan individual
siswa
yang
bermasasalah
dilakukan di luar pelajaran, iii)
menggabungkan kelas dalam level
yang sama, iv) menerapkan aturan
yang disampaikan kepada siswa
dalam
penggunaan
memanfaatkan
waktu,
waktu
v)
dengan
melihat karakter siswa.
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 5.1996. Pengelolan kelas
dan siswa. Jakarta: P.T.Raja
Grafindo Persada.
Djiwandono, E.1., 2002. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Grasindo
Gramedia Widiasarana.
Hergenhanh, B.R. dan Olson, M. 1997.
An Introduction to Theories of
Learning. Fifth edition. New
Jersey: Prentice-Halllnternation al,
Inch.
Jakarta:
Lembaga
Pengembangan Sarana Pehgukuran
dan Pendidikan Psikologi (LPSP3)
Fakultas Psikologi Universitas
Islam Indonesia.
Monks,F.J., Knoers, A.M.P, Haditono,
S.R., 2004. Cetakan ke 15.
Psikologi
Perkembangan
Pengantar
Dalam
Berbagai
bagiannya. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Pers.
Rahmah, 2011.Regulasi diri. http://
belajarpsikologi.
com/macam_macam-metode
pembelajaran/. Diakses tanggal 16
Februari 2012
Stright, Dkk. 2001. Instruction Begins
In The Home: Relations Betwen
Parental Instruction And Children's
Self Regulation In The Classroom.
Journal of Educational Psychology.
APA. Vol. 93. No. 3, 456 — 466.
Syah, 1997. Psikologi Pendidikan
dengan
Pendekatan
Baru.
Bandung:
P.T.
Remaja
Rosdakarya.
Winne, P.H.. 1997. Experimenting to
Bootstrap
Self
Regulated
Learning. Journal of Educational
Psychology. APA. Vol.89. N0.3,
397 — 410.
Montessori. 2002. The Absorbent
Mind, The method and theory
comment. UK: MPG book limited
Bodmin Coonwall.
Montessori.2004. The Montessori
Method.UK: Rowma & Little field
Publisher.
Nasution, S., 2003. Metode Penelitian
Naturalistik Kualitatif. Bandung:
Tarsito.
Purwandari, K. 2001.Pendekatan
Kualitatif
Untuk
Penelitian
Perilaku Manusia.
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
19
REGULASI DIRI PADA SISWA SELAMA DI KELAS
Berliana Henu Cahyani
Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
ABSTRACT
The study aims at understanding the role of classroom management in
student's regulation during the class. The Research subject involves four, ten
years male and female Elementary student's. Based on the data analysis, it can he
concluded that the self regulation of the students during the class consist of ability
to focus, ability to find instruction, ability to monitor, ability to be involved
actively in class and metacognitive talk. The classroom management consist of
ability to get students involve actively, ability in managing the class distraction
and ability to manage time efficiently.
Key words: Self regulation, Classroom Management.
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelola kelas dalam regulasi diri
siswa selama di kelas. Subjek penelitian ini terdiri atas empat siswa Sekolah
Dasar berusia 10 tahun berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Berdasarkan
hasil analisis data dapat diketahui bahwa regulasi diri selama di kelas terdiri dari:
kemampuan memperhatikan, kemampuan
mencari instruksi, kemampuan
monitoring, kemampuan keterlibatan dalam kelas dan metacognitive talk.
Pengelolan kelas terdiri dari: kemampuan melibatkan siswa secara aktif,
kemampuan dalam mengelola gangguan di kelas dan penggunaan waktu belajar
yang efisien.
kata kunci: Regulasi Diri, Manajemen Kelas.
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
1
Olson,
PENDAHULUAN
Anak usia sekolah berdasarkan
tahap perkembangan Erikson, sudah
memiliki perasaan kemampuan, rajin
dan mau berusaha (Monks, Knoers,
Haditono, 2004). Berdasarkan tahap
perkembangan Havigurst, anak sekolah
sudah mulai bisa membaca, menulis,
berhitung
dan
belajar
pengertian
kehidupan sehari-hari (Monks, Knoers,
Haditono,
2004).
Beberapa
tahap
perkembangan anak tersebut, dapat
mengalami hambatan apabila kurang
mendapatkan perhatian dari lingkungan
sekitarnya.
Bandura,
menyebutkan
bahwa perilaku dapat bergantung pada
pengaruh
orang
lain
dan
kondisi
stimulus (Syah, 1997). Perilaku anak
dalam
perkembangannya
dapat
berperan
dalam
masa
pencapaian
depan. Bentuk upaya
yang dapat
dilakukan untuk mencapai masa depan
adalah ketika dalam proses belajar.
Regulasi diri sangat dibutuhkan
dalam kegiatan belajar (Winne, 1997).
Perilaku manusia sebagian dari regulasi
diri dan standar perilaku menjadi dasar
dari penilaian diri (Hergenhanh dan
2
1997).
Belajar
merupakan
bentuk perilaku yang dapat dicapai
Telalui proses
akademik. Menurut
Zimmerman dan Martinez, anak yang
sukses
secara
akademik
mampu
mengatur dirinya dengan memonitor
dan menyesuaikan diri selama di kelas
(Stright,
Dkk.
2001).
Proses
perkembangan Regulasi diri pada anak
terjadi
ketika
berinteraksi
dengan
lingkungannya (Tharp dan Gallimore,
1988 dalam Stright, Dkk. 2001).
Sekolah dan peran guru adalah salah
satu lingkungan yang berpengaruh
terhadap regulasi diri pada anak selama
di
kelas.
Guru
berperan
dalam
menentukan suasana ketika berada di
kelas,
khususnya
selama
berada
keadaaan
di
kelas
siswa
dalam
mengikuti kegiatan belajar, (Arikunto,
1996).
Penelitian ini dilakukan di SD
Yogyakarta Montessori yaitu salah satu
sekolah
menerapkan
metode
child
center learning, dimana siswa belajar
secara individual dan sesuai dengan
fase masing-masing anak. Kemandirian
diri dalam bekerja dalam kelas atau
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
regulasi diri pada siswa memegang
yang berperan adalah pengelolaan kelas
peranan yang sangat penting, siswa
yang dilakukan oleh guru ketika proses
hams mampu mengatur dirinya sendiri
belajar mengajar di kelas. Pengelolaan
untuk
menghitung,
kelas adalah tingkah laku guru yang
menulis dan menggali ilmu dan belajar
dapat menghasilkan prestasi siswa yang
di
Montessori
tinggi karena keterlibatan siswa di
(Montessori, 2004). Sistem Montessori
kelas, tingkah laku siswa yang tidak
ini
dan
banyak mengganggu kegiatan guru dan
strategi dalam regulasi diri sangat
siswa lain, serta penggunaan waktu
penting
dalam
yang
dalam
Pengelolaan kelas yang efektif dapat
demikian,
berperan dalam regulasi diri siswa
pembelajaran mandiri adalah fungsi
selama di kelas. Uraian seperti yang
keterampilan dan kemauan individu.
telah dikemukakan dapat diketahui
Konsep
mandiri
bahwa guru sangat berperan terhadap
dipandang sebagai mekanisme untuk
regulasi diri siswa selama di kelas
membantu
karena
bekerja
seperti
dalam
kelas,
merupakan
dan
hubungan
keterampilan
dimanfaatkan
sosial
pembelajaran.
serta
Dengan
pembelajaran
menjelaskan
perbedaan
efisien
guru
(Djiwandono,
berperan
2002).
menentukan
prestasi antara siswa dan sebagai
suasana ketika di kelas selama kegiatan
sarana untuk meningkatkan prestasi.
belajar mengajar.
Keterampilan
belajar
mandiri
dan
strategi memiliki tujuan ganda yang
membedakan antara individu yang
berkaitan dengan prestasi akademik
sementara juga meningkatkan basil
prestasi akademik.
Regulasi
diri
adalah
suatu
kemampuan yang dimiliki manusia
berupa
kemampuan
berfikir,
dan
dengan kemampuan itu mereka dapat
memanipulasi
lingkungan,
sehingga
terjadi perubahan lingkungan akibat
Kemampuan regulasi diri tidak
kegiatan manusia. Regulasi diri adalah
dapat berkembang dengan sendirinya,
proses yang terjadi dalam individu
diperlukan lingkungan yang kondusif
yang
agar
eksternal
anak
dapat
mengembangkan
kemampuan regulasi diri. Salah satu
tidak
dipengaruhi
atau
pengawasan
dan
merupakan tindakan yang dilakukan
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
pengaruh
3
dengan maksud untuk mencapai tujuan.
yang dipandu pemilihan sifat yang
Penetapan tujuan dan penilaian diri
membentuk
merupakan unsur yang esensial untuk
partisipasi dalam kelompok budaya,
memperoleh hasil yang bernilai tingi
menemukan
dalam setiap bidang usaha. Regulasi
sangat adaptif dan kuat. Berdasarkan
diri merupakan sikap yang optimis
uraian
terhadap prestasi, reaksi dalam diri,
regulasi diri adalah kemampuan untuk
keyakinan
membentuk perilaku dalam mencapai
diri
dan
minat.
Teknikregulasi diri terdapat dalam diri
internal individu. Regulasi diri tersebut
sangat
dibutuhkan
dalam
kegiatan
belajar (Winne, 1997).
suatu
alam,
regulasi
dapat
diri
disimpulkan
seperti
menjadi
bahwa
suatu tujuan.
Regulasi diri seseorang meliputi
beberapa aspek yaitu (Straight, 2001):
pertama, kemampuan memperhatikan
Self regulation atau regulasi diri
merupakan
manusia
proses
sistem
adalah
kemampuan
memperhatikan
anak
guru
untuk
dalam
tentang
memberikan instruksi atau penjelasan.
kondisi saat ini untuk mengubah
Kedua, kemampuan mencari instruksi
keadaan. Self regulation atau regulasi
adalah kemampuan anak untuk mencari
diri adalah bagaimana diberikannya
informasi atau bertanya pada guru atau
kontrol atas orang itu atau tanggapan
teman. Ketiga, kemampuan dalam
sendiri sehingga untuk mengejar tujuan
monitoring adalah kemampuan anak
dan memenuhi standar. Regulasi diri
untuk
merupakan proses kepribadian yang
kesalahan, mengoreksi dan menyusun
penting dimana orang berusaha untuk
strategi.
melakukan
keterlibatan
menggunakan
informasi
kontrol
atas
pikiran,
memeriksa,
menemukan
Keempat,
dalam
kemampuan
ke
las
adalah
dan
kemampuan anak untuk ikut berperan
pertunjukan tugas. Kapasitas manusia
secara aktif didalam kelas, termasuk
untuk regulasi diri tampaknya jauh
berdiskusi dan menjawab pertanyaan
lebih luas daripada apa yang ditemukan
yang diajukan oleh guru atau teman.
pada
mungkin
Kelima, Metacognitive talk adalah
menunjukkan bahwa evolusi tekanan
kemampuan anak untuk bercerita dan
perasaan, impuls
4
hewan,
dan selera,
yang
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
memaparkan tentang pendapat dan
dikehendaki atau tidak dikehendaki.
caranya berfikir. Dapat disimpulkan
Dalam pergaulan yang luas, anak dapat
bahwa aspek-aspek regulasi diri siswa
mengembangkan standar yang dapat
selama di kelas adalah kemampuan
dipakai untuk menilai prestasi diri atau
siswa dalam mengatur dirinya sendiri
mengevaluasi diri. Kedua, faktor-faktor
untuk
eksternal mempengaruhi regulasi diri
mengikuti
kegiatan
belajar
selama di kelas yang terdiri dari
dalam
kemampuan memperhatikan instruksi,
penguatan. Hadiah dari dalam atau
mencari
instrinsik
instruksi,
monitoring,
kemampuan
kemampuan
untuk
bentuk
reinforcement
tidak
memuaskan
dapat
manusia
atau
selalu
yang
berperan aktif dan kemampuan untuk
membutuhkan intensif yang berasal
memaparkan
Sedangkan
dari lingkungan luar atau eksternal.
menurut faktor-faktor regulasi diri ada
Standar perilaku biasanya bekerja sama
dua (Rahma, 2011), yaitu:
dan saling berkaitan, dimana ketika
pendapat.
Faktor Eksternal dalam Regulasi
Diri.
Faktor-faktor
eksternal
mempengaruhi regulasi diri dengan dua
cara. Pertama, faktor-faktor eksternal
anak dapat mencapai standar perilaku
tertentu maka butuh penguatan agar
perilaku semacam itu diulang kembali.
Faktor Internal dalam Regulasi
adalah standar untuk mengevaluasi
Diri,
perilaku sendiri. Standar itu tidak
internal berhubungan saling timbal
hanya berasal dari dorongan internal
balik dalam regulasi diri sendiri. Tiga
saja akan tetapi juga berasal dari
bentuk pengaruh internal regulasi diri.
faktor-faktor
Pertama,
lingkungan,
yang
faktor
eksternal
Observasi
dan
diri
faktor
(self-
berinteraksi dengan faktor pribadi yang
observation), individu harus mampu
juga
membentuk
memonitoring performansinya, walau
standar evaluasi dalam diri anak. Anak-
tidak sempurna dan tidak akurat karena
anak
orang_orang
individu cenderung menilai beberapa
disekelilingnya, teman, guru dan orang
aspek perilakunya dan mengabaikan
tua.
perilaku yang lainnya. Yang menjadi
berperan
belajar
dalam
dari
Anak-anak
belajar
mengenai
perilaku baik buruk, perilaku yang
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
5
pusat perhatian biasanya yang sesuai
acuan selain standar pribadi. Selain dari
dengan konsep dirinya saja.
dua standar tadi, proses penilaian juga
Kedua, proses penilaian perilaku
(judgement process). Proses penilaian
perilaku adalah suatu proses dalam
melihat kesesuaian perilaku dengan
standar
pribadi,
membandingkan
perilaku dengan norma standar perilaku
orang
lain,
menilai
berdasarkan
bergantung pada keseluruhan nilai yang
diperoleh dari sebuah aktifitas. Pada
akhirnya, regulasi diri juga tergantung
pada cara mencari penyebab-penyebab
perilaku demi kesempurnaan performa.
Ketiga, proses respon diri (selfindividu
response).
pada
akhirnya
dan
berdasarkan pengamatan dan judgment,
penyempurnaan performansi. Standar
individu mengevaluasi diri sendiri dan
pribadi
memberi
pentingnya
suatu
berasal
aktivitas
dari
pengalaman-
hadiah
atau
menghukum
pengalaman mengamati model yaitu
dirinya sendiri, respon yang diberikan
orang
dapat respon positif atau pun negatif
tua
atau
guru,
dan
menginterprestasikan penguatan dari
yang
performasi diri. Berdasarkan sumber
perilaku ini diukur dan standar apa
model dan performansi yang mendapat
pribadinya. Bandura percaya bahwa
penguatan,
kognisi
manusia menggunakan strategi reaktif
menyusun ukuran-ukuran atau norma
dan proaktif dalam mengatur dirinya.
yang sifatnya sangat pribadi karena
Yang dimaksud mengurangi mereduksi
ukuran tersebut tidak selalu sesuai
pertentangan antara pencapaian dan
dengan kenyataan.
tujuan,
aktivitas
maka
hams
membandingkannya
proses
Sebagian besar
dinilai
dengan
sosial,
bagimana
setelah
ukuran
proaktif menetapkan tujuan bam yang
perbandingan
kolektif. Dari aktifitas yang dilakukan,
perlu ada evaluasi performa dengan
membuat perbandingan dengan standar
mereka
berhasil
menghilangkannya,
dengan orang lain atau perbandingan
6
dan
pada
dengan
eksternal, bisa berupa norma standar,
perbandingan
tergantung
secara
lebih tinggi.
Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi regulasi diri terdapat
dua macam yaitu faktor eksternal yang
berupa standar untuk mengevaluasi
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
diri, reinforcement dan faktor internal
kelas
yang berupa observasi diri, proses
mengajar. Kegiatan yang di lakukan
penilaian dan reaksi diri.
guru selama di kelas terkait dengan
Pengelolaan kelas adalah tingkah
laku guru yang dapat menghasilkan
prestasi siswa yang tinggi karena
keterlibatan siswa di kelas, tingkah
laku
siswa
yang
tidak
banyak
mengganggu kegiatan guru dan siswa
lain, serta penggunaan waktu yang
efisien (Djiwandono, 2002). Berikut ini
beberapa
program
yang
dapat
dilakukan oleh guru dalam melakukan
pengelolaan kelas (Djiwandono, 2002)
meliputi: tanggung jawab kelompok,
program token reinforcement, program
kontrak
(Djiwandono,
2002).
Pengelolaan kelas melibatkan guru
dalam pengaturan siswa selama berada
di kelas, yaitu pengaturan siswa di
kelas oleh guru yang sedang mengajar
sehingga
setiap
pelayanan
siswa
mendapat
sesuai
dengan
kebutuhannya.
Di
dalam
hubungan
belajar-
pengelolaan kelas (Arikunto, 1996):
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa Pengelolaan kelas
adalah
kemampuan
mengelola
kelas
guru
dalam
selama
belajar-mengajar.
kegiatan
Berikut
komponen-komponen
ini
dalam
pengelolaan kelas (Djiwandono, 2002):
Pertama, kemampuan melibatkan siswa
secara aktif. Siswa yang aktif belajar
hanya mempunyai kesempatan sedikit
untuk tidak mengerjakan tugas atau
bertingkah
laku
Memerintahkan
melaksanakan
penting
pengelolan
siswa
tugas
dalam
untuk
adalah
pengajaran
kelas.
memperhatikan
sungguh
menyimpang.
Siswa
dengan
mata
tetap
aspek
dan
yang
sungguh-
pelajaran
yang
disampaikan guru, tidak akan melihat
keluar jendela, tidak akan meletakkan
kepalanya di belakang buku yang
dalam
penciptaan
dibuka dan ditegakkan. Pengelolan
suasana/lingkungan belajar, guru hams
kelas dan siswa saling berhubungan
mengusahakan
dalam kegiatan mengajar.
agar
setiap
siswa
mendapat pelayanan secara maksimal
menurut kebutuhan. Pengelolan kelas
mencakup pengaturan siswa di dalam
Kedua,
mengelola
kemampuan
gangguan
di
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
dalam
kelas.
7
Pengelolaan
perhatian
kelas
akan
memusatkan
kebutuhan
untuk
menciptakan lingkungan yang teratur
untuk belajar. Guru tidak berhenti
mengajar dan siswa juga tidak berhenti
belajar.
Guru
diharapkan
dapat
mengelola situasi kelas apabila terdapat
gangguan
atau
pelanggaran-
pelanggaran kecil yang terjadi selama
di kelas.
dalam penggunaan waktu belajar yang
efisien.
Berdasarkan pada latar belakang
penelitian di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana regulasi diri pada anak
selama di kelas? Faktor-faktor apa saja
yang berpengaruh terhadap regulasi diri
anak selama di kelas? Bagaimana
pengelolaan kelas yang dilakukan guru
Ketiga, Penggunaan waktu belajar
yang efisien. Penggunaan waktu yang
efisien dibutuhkan dalam pengelolaan
kelas. Pendekatan yang efisien untuk
selama di kelas ?
Metodologi
Penelitian
dilakukan
di
memaksimalkan penggunaan waktu,
Yogyakarta
seperti: ketika siswa masuk kelas,
Ngaglik,
siswa akan membaca tugas yang telah
Penelitian ini menggunakan metode
ditulis
atau
kualitatif. Menurut Nasution (2003),
membaca tugas yang diletakkan guru di
penelitian kualitatif pada hakekatnya
setiap bangku siswa dan guru berperan
ialah
menjawab
lingkungan
guru di
papan
tulis
pertanyaan-_pertanyaan
Montessori,
SD
Sleman,
mengamati
Sariharjo,
Yogyakarta.
orang
hidupnya,
dalam
berinteraksi
siswa secara individual selama yang
dengan mereka, berusaha memahami
lain mengerjakan tugas. Berdasarkan
bahasa dan tafsiran mereka tentang
uraian di atas, maka dapat disimpulkan
dunia mereka. Fokus dari penelitian ini
bahwa aspek-aspek pengelolaan kelas
adalah
yang digunakan dalam penelitian ini
pengelolaan kelas terhadap regulasi
adalah kemampuan melibatkan siswa
siswa selama di kelas.
secara aktif, kemampuan mengatasi
gangguan di kelas dan kemampuan
untuk
mengetahui
peran
Subjek penelitian terdiri dari 4
siswa Sekolah Dasar kelas 3, berjenis
kelamin laki laki dan perempuan,
8
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
berusia 10 tahun. Kemampuan belajar
(2001) yang meliputi: kemampuan
selama di kelas dari subjek penelitian
memperhatikan instruksi, kemampuan
yaitu: belajar cepat, sedang dan lambat
mencari instruksi, kemampuan dalam
serta siswa dengan kecenderungan aktif
monitoring, keterlibatan di dalam kelas,
hiperatif.
tersebut
metacognitive talk. Aspek-aspek yang
diperoleh berdasarkan hasil observasi
digunakan untuk mengamati perilaku
dan wawancara dengan guru.
guru selama melakukan pengelolaan
Kemampuan
Metode Pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah menggunakan:
Observasi
dilakukan
untuk
pengumpulan data penelitian, tujuan
dari
observasi
mendeskripsikan
dipelajari,
adalah
untuk
setting
yang
aktivitas-aktivitas
yang
kelas dalam kegiatan belajar mengajar
meliputi: kemampuan melibatkan siswa
secara
aktif,
mengelola
kemampuan
gangguan
dalam
di
kelas,
penggunaan waktu belajar yang efisien.
Wawancara
mencapai
dilakukan
tujuan
dan
memperoleh
berlangsung, orang-orang yang terlibat
pengetahuan
dalam aktivitas dan makna kejadian
latih yang dipahami individu berkenaan
dilihat dari perspektif orang yag terlibat
dengan topik yang diteliti (Purwandari,
dalam
2001).
kejadian
yang
diamati
tentang
untuk
makna-makna
Pedoman
wawancara
(Purwandari, 2001). Pengambilan data
menggunakan
observasi menggunakan cara anecdotal
terstruktur.
record. Observasi dilakukan terhadap
kepada siswa, orangtua dan guru.
siswa
selama
mengikuti
kegiatan
belajar di kelas pada semua mata
pelajaran
untuk
mengetahui
kemampuan regulasi diri selama di
kelas dan dilakukan kepada guru untuk
mengetahui pengaturan kelas selama
mengajar di kelas.
wawancara
Wawancara
semi
dilakukan
Aspek-aspek yang digunakan untuk
wawancara
siswa
meliputi:
kemampuan memperhatikan instruksi,
kemampuan
mencari
kemampuan
dalam
keterlibatan
di
instruksi,
monitoring,
dalam
kelas,
metacognitive talk. Aspek-aspek yang
Aspek-aspek yang digunakan untuk
digunakan untuk wawancara dengan
observasi siswa mengacu dari Stright
meliputi: kemampuan melibatkan siswa
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
9
secara
aktif,
dalam
perspektif yang berbeda, triangulasi
kelas,
teori menggunakan beberapa perspektif
penggunaan waktu belajar yang efisien.
yang berbeda untuk meneliti hal yang
Wawancara yang dilakukan kepada
sama,
orangtua dilakukan untuk mengetahui
menggunakan beberapa metode yang
perilaku regulasi diri siswa.
berbeda untuk meneliti hal yang sama.
mengelola
kemampuan
gangguan
di
triangulasi
metodologis
Keabsahan data dalam penelitian
Prosedur yang digunakan dalam
ini dapat dilakukan melalui hal-_hal
analisis data penelitian ini, yaitu,
sebagai berikut (Purwandari, 2001):
organisasi data, koding dan analisis
Mencatat bebas hal-hal penting serinci
tematik (Purwandari, 2001).
mungkin,
mencakup
pengamatan
objektif terhadap setting, partisipan,
atau
hal
lain
yang
terkait;
mendokumentasikan secara lengkap
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
dan rapi data yang terkumpul, proses
pengumpulan data maupun strategi
analisisnya; memanfaatkan langkahlangkah dan proses yang diambil
penelitian
sebelumnya
sebagai
masukan dari peneliti; menyertakan
orang-orang
yang
dapat
berperan
memberikan saran terhadap analisis
yang dilakukan peneliti; memahami
pola dan kecenderungan data yang
sudah
diidentifikasi;
melakukan
pengecekan dan pengecekan kembali
dari analisis data; dan melakukan
Penelitian ini dilaksanakan dari
tanggal 1 Mei sampai dengan 10 Mei
2012
dengan
pengumpulan
data
melalui observasi, wawancara dan
Focus Group Discussion. Observasi
dilakukan oleh 5 observer, yaitu tiga
mahasiswa semester akhir yang sudah
lulus
mata
kuliah
observasi
dan
wawancara, satu sarjana psikologi dan
peneliti.
Jadwal
penelitian
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
1.
triangulasi data menggunakan sumbersumber data yang berbeda, triangulasi
peneliti
10
menggunakan
beberapa
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10.
11.
Focus
Tanggal
1 Mei 2012
1 Mei 2012
1 Mei 2012
1 Mei 2012
4 Mei 2012
4 Mei 2012
7 Mei 2012
7 Mei 2012
10 Mei 2012
10 Mei 2012
10 Mei 2012
group
discussion
Keterangan
Observasi mata pelajaran PKN
Observasi mata pelajaran Science
Observasi mata pelajaran Matematika
Observasi mata pelajaran Agama Kristen
Wawancara dengan guru
FGD dengan siswa
Observasi mata pelajaran Bahasa Indonesia
Observasi mata pelajaran Physical Geography
Observasi mata pelajaran Health Sciene
Observasi mata pelajaran Bahasa Jawa
Observasi mata pelajaran Bahasa Inggris
(FGD)
Data dilakukan kepada subjek
dilakukan kepada subjek penelitian
penelitian
yang
informan yang terdiri dari empat siswa.
terdiri
dari
empat
siswa.
subjek
penelitian
dan
Wawancara dilakukan kepada empat
selengkapnya
guru, yaitu Informan 1, Informan 2,
Wawancara dilakukan kepada empat
Informan 3 dan Informan 4.
tabel 2.
dapat
dilihat
pada
Tabel 2
Data Subjek Penelitian dan Informan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Nama
Subjek 1 (P)
Subjek 2 (S)
Subjek 3 (K)
Subjek 4 (B)
Informan 1 (W)
Informan 2 (D)
Informan 3 (Ba)
Informan 4 (N)
Informan 5 (Do)
Jenis kelamin
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Keterangan
Kelas 3 SD
Kelas 3 SD
Kelas 3 SD
Kelas 3 SD
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Bahasa Inggris
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
11
No.
10.
11
12.
13.
Nama
Informan 6 (Ay)
Informan 7 (Kr)
Informan 8 (AK)
Informan 9 (Al)
Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Berikut ini penjelasan dari aspek-
Keterangan
Guru Bahasa Jawa
Guru Agama Kristen
Guru Agama Katholik
Guru Agama Islam
berusaha
mencari
bantuan
kepada
aspek regulasi diri hasil dari penelitian:
pihak lain yaitu guru dan teman untuk
Pertama, kemampuan memperhatikan
menyelesaikan tugasnya. Subjek 1 dan
instruksi. Subjek 1 dan subjek 2
subjek 2 dalam mencari instruksi
tampak mendengarkan penjelasan guru
berusaha mencari bantuan kepada guru
dan mau mengerjakan tugas yang
atau temannya dalam memahami tugas
diberikan
dan menjawab pertanyaan dari guru.
guru,
sehingga
mampu
mengerjakan tugas dengan baik. Subjek
Subjek
3
melakukan
tampak
terkadang
kurang
3
lebih
mementingkan
aktivitas
lainnya
atau
memperhatikan. Subjek 3 ditegur guru
berbicara dengan temannya. Subjek 3
ketika tidak memperhatikan penjelasan
bertanya kepada guru hanya ketika
karena subjek 3 memiliki kemampuan
mengalami kesulitan dan subjek 3 tidak
konsentrasinya yang mudah terganggu.
bertanya kepada teman lainnya. Subjek
Subjek 3 pernah menangis ketika tidak
4
paham dengan materi yang dijelaskan
penjelasan
guru selama di kelas. Subjek 4 mau
konsentrasinya
mendengarkan
sehingga
dan
memperhatikan
cenderung
tidak
memperhatikan
guru.
Subjek
mudah
tidak
4
terganggu
berusaha
mencari
penjelasan guru selama di kelas, namun
bantuan kepada guru
subjek
lainnya untuk memahami tugas yang
4
terkadang
tidak
memperhatikan penjelasan guru karena
terkadang
mengajak
temannya
berbicara dan konsentrasinya mudah
terganggu.
Kedua,
atau teman
diberikan guru.
Ketiga,
kemampuan
dalam
monitoring. Subjek 1 dan Subjek 2
melakukan monitoring dengan cara
kemampuan
mencari
instruksi. Subjek penelitian akan
mengecek
dan
mengoreksi
tugasnya.
Subjek
1
hasil
berusaha
memperbaiki tugas yang dikerjakan
12
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
ketika jawabannya ada yang tidak
berpartisipasi menjawab pertanyaan,
benar dan mengerjakannya dengan
namun subjek 4 hanya kadang-kadang
teliti.
terkadang
saja untuk melakukannya. Subjek 4
memperlihatkan hasil tugasnya kepada
menjadi tampak tidak aktif dalam
teman yang duduk disebelahnya dan
diskusi
melihat hasil tugas temannya. Perilaku
mementingkan
subjek 1 dan 2 berbeda dengan subjek
lainya. Berbeda halnya dengan Subjek
3 yang terkadang tidak mengecek
1 yang akan tunjuk jari ketika ingin
tugasnya karena lebih mementingkan
menyampaikan pendapatnya.
Subjek
melakukan
aktivitas
berbicara
dengan
lainnya
teman
atau
lainnya.
Subjek 3 akan mengecek tugasnya
dengan dipandu dan dipantau oleh guru
dan berusaha untuk mencari buku.
Subjek 4 melakukan monitoring untuk
mengecek tugasnya, tetapi cenderung
lebih
mementingkan
aktivitas
lainnya,
melakukan
yaitu
berbicara
dengan teman lainnya. Perilaku yang
paling berbeda dengan subjek lainnya,
yaitu subjek 4 meninggalkan kelas
ketika salah mengerjakan tugasnya.
Keempat, keterlibatan di dalam
kelas. Subjek 1 dan Subjek 2 tampak
aktif selama mengikuti pelajaran di
kelas.
Subjek
1
berpartisipasi
menjawab pertanyaan dan melakukan
elaborasi
dengan
informasi
Subjek
selama
4
juga
menambahkan
proses
tampak
diskusi.
aktif
karena
subjek
melakukan
lebih
aktivitas
Subjek 1 dan Subjek 2 dapat
menjawab
setiap
pertanyaan
yang
diberikan guru. Subjek 1 bersedia
membantu
temannya
yang
tidak
mengerti. Perilaku tersebut berbeda
dengan subjek 3 yang lambat dalam
memberikan respon ketika diskusi.
Subjek 3 cenderung tidak terlibat
dalam diskusi. Subjek 3 akhirnya hanya
diam ketika diberikan pertanyaan oleh
guru
dan
terkadang
kebingungan
dalam
tampak
menjawab
pertanyaan. Subjek 3 juga tampak
lambat ketika mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru.
Metacognitive
penelitian
kemampuan
Talk.
rata-rata
Subjek
memiliki
menyampaikan
pendapatnya, meskipun terkadang pasif
dan harus diminta oleh guru. Subjek 1,
Subjek 2 dan Subjek 4 berusaha
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
4
13
menyampaikan idenya ketika proses
Hasil penelitian dap at ditemukan
belajar sedang berlangsung. Subjek 1
19 sub kategori dari masing-masing
tampak lebih aktif dalam memberikan
aspek dari pengelolaan kelas, berikut
idenya dibandingkan dengan subjek
ini penjelasan dari
lainnya, sedangkan Subjek 4 terkadang
aspek tersebut:
tidak berinisiatif untuk menyampaikan
idenya. Lain halnya dengan Subjek 3
cenderung pasif dan Subjek 3 tidak
berpendapat karena subjek 3 hanya
akan berpendapat ketika disuruh oleh
guru. Hal tersebut dapat terjadi karena
Subjek 3 hanya mau berbicara untuk
menyampaikan pendapatnya tergantung
suasana hatinya dan tema cerita yang
sesuai dengan dirinya.
dapat
dipengaruhi
melibatkan
siswa
secara aktif. Guru berperan dalam
melibatkan
siswa,
karena
dalam
regulasi diri guru dapat berperan
sebagai
faktor
eksternal,
guru
memberikan standard dan memberikan
reinforcement (Rahmah, 2012). Hal
tersebut tampak dari hasil penelitian,
bahwa
guru
memberikan
standar
perilaku ketika melibatkan siswa di
Regulasi diri pada anak selama di
sekolah
Kemampuan
masing-masing
oleh
dalam kelas dengan melibatkan siswa
untuk
mengerjakan
tugas
dan
lingkungan sekitar tempat sekolah,
memperhatikan siswa yang kurang
salah satunya yaitu pengelolaan kelas.
memperhatikan atau siswa yang lambat
Guru berperan dalam mengelola kelas,
dalam merespon tugas. Setiap guru
sehingga terbentuk perilaku belajar
berusaha untuk melibatkan siswa untuk
siswa selama di kelas. Pengelolaan
aktif selama di kelas. Informan 1
kelas yang baik adalah pengelolaan
berusaha mengingatkan siswa siswa
kelas yang meliputi tiga indikator
agar mengikuti kegiatan belajar yang
yaitu: kemampuan dalam melibatkan
berlangsung selama di kelas.
siswa, kemampuan dalam mengatasi
gangguan di kelas dan kemampuan
dalam mengelola waktu secara efisien.
(Djiwandono, 2012).
Informan
berperan
1
sebagai
dan
Informan
fasilitator
2
ketika
mengajar di kelas dan ketika diskusi
berlangsung,
begitu
pula
dengan
Informan 5 yang berperan sebagai
14
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
diskusi
menemui siswa yang memiliki daya
berlangsung. Informan 1 memberikan
paham lemah. Langkah yang dilakukan
kesempatan kepada setiap siswa untuk
Informan 4 menggunakan bahasa yang
dapat
sedangkan
mudah dipahami siswa tersebut. Begitu
Informan 3 juga melibatkan siswa
pula ketika menemui siswa yang
untuk aktif berpendapat. Informan 7
cenderung
berusaha mendorong siswa untuk mau
Informan
bertanya
individual learning dan memberikan
narasumber
ketika
aktif
di
proses
kelas,
tentang
materi
yang
berkebutuhan
4
akan
khusus,
menerapkan
reinforcement positif .
dijelaskan.
Informan 1 akan menghampiri
Perilaku yang berbeda ditunjukkan
siswa yang diam agar turut serta aktif.
oleh informan 3 dan Informan 9.
Proses tanya jawab dilakukan selama
Informan 3 selama proses belajar
kegiatan belajar dan diskusi, hal itu
berusaha melibatkan siswa untuk aktif
dilakukan oleh setiap informan. Ketika
di kelas melalui kegiatan praktek
menemui
memberikan
berksperimen dan persentasi. Informan
pertanyaan di luar tema pelajaran,
3 mendorong siswa untuk mengecek
maka
menunda
tugasnya dan melakukan tanya jawab
menjawab pertanyaan tersebut di lain
terkait materi yang diberikan. Informan
waktu. Namun hal berbeda ditemui dari
3 akan menunjuk siswa untuk terlibat
Informan
dalam
siswa
informan
5
yang
4
yang
akan
tampak
kurang
menjawab
pertanyaan,
mampu melibatkan siswa secara aktif
sedangkan
karena cenderung lebih memperhatikan
siswa
siswa tertentu dan hanya menunjuk
mengajak
salah satu siswa untuk menjawab
menghafal dan tanya jawab.
pertanyaan.
Informan
untuk
aktif
9
melibatkan
dengan
cara
siswa bernyanyi,
Kemampuan mengatasi gangguan
Selama melibatkan siswa untuk
di
kelas.
Informan
1
berusaha
aktif di kelas ditemukan pula siswa
memberikan dorongan kepada siswa
yang memiliki daya paham lemah.
yang terlambat dalam mengerjakan
Informan
tugasnya. Informan 1 dan Infroman 5
4
berusaha
memberikan
pemahaman secara berulang ketika
akan
menatap
dan
memberikan
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
15
gelengan kepala sebagai bahasa isyarat.
kelas. Hal yang berbeda dilakukan oleh
Informan 5 dan Informan 9 memanggil
informan
namanya
kesepakatan
ketika
memberikan
peringatan kepada siswa yang tampak
gaduh. Informan 1 dan Informan 3 dan
Informan 4 memberikan nasihat dengan
kalimat positif dan tidak memberikan
hukuman, begitu pula dengan informan
2 yang memberikan reinforcement
positif, sedangkan informan 6 dan
Informan memberikan teguran secara
lisan.
Semua
informan
mengingatkan
siswa
berusaha
yang
kurang
memperhatikan selama di kelas. Cara
yang
dapat
dilakukan
adalah
menggunakan disiplin jurnal. Informan
1,
Informan
memanggil
5
dan
siswa
memperhatikan
Informan
yang
dan
8
kurang
melibatkannya
dalam menjawab pertanyaan. Begitu
pula
dengan
informan
6
yang
menunjuk siswa, sedangkan informan 8
memanggil
siswa
kemudian
memberikan pertanyaan. Informan 2
menggunakan teman sekelas sebagai
pengontrol dan menanyakan kebutuhan
anak
serta
penyebab
perilakunya.
Informan 2 akan berhenti sejenak
ketika menemui siswa yang saling
berbicara selama proses belajar di
16
3
yang
menggunakan
dan
memberikan
pemahaman kepada siswa.
Kemampuan
dalam
penggunaan
waktu belajar yang efisien. Semua
informan berusaha untuk menggunakan
waktu belajar secara efisien. Selama
penggunaan waktu belajar, informan 1
mereview
materi
pelajaran
l
dan
memberikan waktu kepada siswa untuk
membaca
materi
sebelum
guru
persentasi. Informan 1 akan mengecek
basil tugas siswa dan menggunakan
pendekatan individual ketika mengatasi
siswa yang bermasalah. Pendekatan
tersebut dilakukan setelah makan siang
dan memanggil siswa secara khusus,
selain itu informan 1 juga menerapkan
aturan yang disampaikan kepada siswa
terkait penggunaan waktu. Langkah
serupa juga dilakukan informan 2
ketika memanfaatkan waktu selama di
kelas. Informan 2 melihat karakter dan
kondisi siswa, apabila ditemui siswa
yang lambat mengerjakan tugas maka
informan
pemahaman
2
akan
kembali.
memberikan
Selain
itu,
informan 2 akan menggabungkan kelas
dalam level yang sama. Informan 1 dan
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
informan
dengan
2
memanfaatkan
melihat
kemampuan
waktu
berkonsentrasi, 7) menangis ketika
dan
tidak paham materi. Kemampuan
karakter siswa. Cara yang berbeda
mencari
instruksi.
diakukan
mencari
instruksi
Informan
3,
yaitu
Kemampuan
meliputi:
a)
menyampaikan kepada siswa batas
bertanya kepada guru dan teman
waktu yang digunakan. Penggunaan
ketika tidak paham materi, b) tidak
waktu juga dilakukan secara tepat
bertanya kepada guru dan teman,
sesuai dengan jam pelajaran. Hal
c) bertanya kepada guru ketika
tersebut dilakukan oleh Informan 5,
tidak paham materi, d) ingin
Informan 6 dan Informan 8.
diperhatikan, e) tidak paham, tidak
bertanya.
Kemampuan
SIMPULAN
Kemampuan monitoring meliputi:
Pengelolaan kelas dapat berperan
i)
mengecek
dalam regulasi diri siswa selama di
kesadaran
kelas.
mengecek
Hasil
disimpulkan
analisis
bahwa
data
dapat
terdapat
sub
kategori sebagai berikut:
1.
monitoring.
siswa selama di kelas.
instruksi.
sendiri,
dengan
ii)
tugas
tidak
karena
mementingkan melakukan aktiitas
lainnya atau berbicara dengan
Sub kategori variabel regulasi diri
Kemampuan
tugas
memperhatikan
Kemampuan
memperhatikan instruksi meliputi:
1) memperhatikan penjelasan guru,
teman, iii) memperlihatkan hasil
tugas
kepada
teman,
iv)
mengoreksi tugas dipandu dan
dipantau guru, v) bertanya kepada
guru untuk mengoreksi tugas, vi)
kadang mengoreksi tugas.
2) tidak memperhatikan penjelasan
Keterlibatan
di
dalam
kelas.
guru, 3) guru menegur ketika siswa
Keterlibatan
di
dalam
kelas
tidak memperhatikan, 4) terkadang
melputi:
mengajak teman berbicara ketika
pertanyaan guru, (2) terlibat dalam
proses
belajar,
berkonsentrasi,
(1)
aktif
5)
mudah
diskusi, (3) tidak aktif diskusi, (4)
6)
sulit
menyampaikan ide tapi kurang
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
menjawab
17
lancar, (5) membantu teman yang
diskusi, 8) mengajak bernyanyi
tidak
dan
mengerti,
bimbingan
guru,
(6)
butuh
(7)
lambat
mengerjakan tugas, (8) diingatkan
guru untuk menyelesaikan tugas.
meliputi:
menyampaikan
ide,
memberikan
2.
(a)
ide,
berusaha
Kemampuan
dalam
di
Kemampuan
mengatasi
dalam
dalam
kelas.
mengatasi
gangguan di dalam kelas meliputi:
a) mengingatkan dan menasehati
tidak
siswa
dengan
kalimat
yang
berinisiatif, (d) bercerita ketika
positif, b) teman sekelas sebagai
diminta guru, (e) Mau bercerita
pengontrol,
ketika tergantung suasana hati.
disiplin jurnal, d) memberikan
Variabel
Pengelolaan
Kemampuan
kelas
melibatkan
siswa
melibatkan
siswa
secara aktif.
Kemampuan
secara aktif meliputi: 1) Guru
sebagai fasilitator ditunjang alat
peraga,
2)
eksperimen
dan
persentasi, 3) menggunakan bahasa
yang
mudah
memberikan
dipahami,
pemahaman
4)
yang
berulang bagi siswa yang daya
paham
lemah,
5)
menerapkan
individual learning bagi siswa
yang
cenderung
ABK,
6)
memberikan reinforcement positif,
7) memberi kesempatan siswa
untuk tanya jawab dan melakukan
18
9)
aktif
(b)
(c)
bersama,
memberikan tugas kepada siswa.
gangguan
Metacognitive talk. Metacognitive
talk
menghafal
c)
pemahaman
menggunakan
dan
melakukan
kesepakatan, e) tidak memberikan
hukuman.
Kemampuan dalam pengelolaan
waktu secara efisien. Kemampuan
dalam pengelolaan waktu secara
efisien
meliputi,
memanfaatkan
yaitu:
waktu
i)
secara
efisien, ii) pendekatan individual
siswa
yang
bermasasalah
dilakukan di luar pelajaran, iii)
menggabungkan kelas dalam level
yang sama, iv) menerapkan aturan
yang disampaikan kepada siswa
dalam
penggunaan
memanfaatkan
waktu,
waktu
v)
dengan
melihat karakter siswa.
Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 5.1996. Pengelolan kelas
dan siswa. Jakarta: P.T.Raja
Grafindo Persada.
Djiwandono, E.1., 2002. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Grasindo
Gramedia Widiasarana.
Hergenhanh, B.R. dan Olson, M. 1997.
An Introduction to Theories of
Learning. Fifth edition. New
Jersey: Prentice-Halllnternation al,
Inch.
Jakarta:
Lembaga
Pengembangan Sarana Pehgukuran
dan Pendidikan Psikologi (LPSP3)
Fakultas Psikologi Universitas
Islam Indonesia.
Monks,F.J., Knoers, A.M.P, Haditono,
S.R., 2004. Cetakan ke 15.
Psikologi
Perkembangan
Pengantar
Dalam
Berbagai
bagiannya. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Pers.
Rahmah, 2011.Regulasi diri. http://
belajarpsikologi.
com/macam_macam-metode
pembelajaran/. Diakses tanggal 16
Februari 2012
Stright, Dkk. 2001. Instruction Begins
In The Home: Relations Betwen
Parental Instruction And Children's
Self Regulation In The Classroom.
Journal of Educational Psychology.
APA. Vol. 93. No. 3, 456 — 466.
Syah, 1997. Psikologi Pendidikan
dengan
Pendekatan
Baru.
Bandung:
P.T.
Remaja
Rosdakarya.
Winne, P.H.. 1997. Experimenting to
Bootstrap
Self
Regulated
Learning. Journal of Educational
Psychology. APA. Vol.89. N0.3,
397 — 410.
Montessori. 2002. The Absorbent
Mind, The method and theory
comment. UK: MPG book limited
Bodmin Coonwall.
Montessori.2004. The Montessori
Method.UK: Rowma & Little field
Publisher.
Nasution, S., 2003. Metode Penelitian
Naturalistik Kualitatif. Bandung:
Tarsito.
Purwandari, K. 2001.Pendekatan
Kualitatif
Untuk
Penelitian
Perilaku Manusia.
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)
19