PERAN PENGELOLAN KELAS DALAM KEMAMPUAN REGULASI DIRI PADA SISWA SELAMA DI KELAS

PERAN PENGELOLAN KELAS DALAM KEMAMPUAN
REGULASI DIRI PADA SISWA SELAMA DI KELAS
Berliana Henu Cahyani
Fakultas Psikologi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

ABSTRACT
The study aims at understanding the role of classroom management in
student's regulation during the class. The Research subject involves four, ten
years male and female Elementary student's. Based on the data analysis, it can he
concluded that the self regulation of the students during the class consist of ability
to focus, ability to find instruction, ability to monitor, ability to be involved
actively in class and metacognitive talk. The classroom management consist of
ability to get students involve actively, ability in managing the class distraction
and ability to manage time efficiently.
Key words: Self regulation, Classroom Management.
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelola kelas dalam regulasi diri
siswa selama di kelas. Subjek penelitian ini terdiri atas empat siswa Sekolah
Dasar berusia 10 tahun berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Berdasarkan
hasil analisis data dapat diketahui bahwa regulasi diri selama di kelas terdiri dari:
kemampuan memperhatikan, kemampuan


mencari instruksi, kemampuan

monitoring, kemampuan keterlibatan dalam kelas dan metacognitive talk.
Pengelolan kelas terdiri dari: kemampuan melibatkan siswa secara aktif,
kemampuan dalam mengelola gangguan di kelas dan penggunaan waktu belajar
yang efisien.
kata kunci: Regulasi Diri, Manajemen Kelas.
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)

1

Olson,

PENDAHULUAN
Anak usia sekolah berdasarkan
tahap perkembangan Erikson, sudah
memiliki perasaan kemampuan, rajin
dan mau berusaha (Monks, Knoers,

Haditono, 2004). Berdasarkan tahap
perkembangan Havigurst, anak sekolah
sudah mulai bisa membaca, menulis,
berhitung

dan

belajar

pengertian

kehidupan sehari-hari (Monks, Knoers,
Haditono,

2004).

Beberapa

tahap


perkembangan anak tersebut, dapat
mengalami hambatan apabila kurang
mendapatkan perhatian dari lingkungan
sekitarnya.

Bandura,

menyebutkan

bahwa perilaku dapat bergantung pada
pengaruh

orang

lain

dan

kondisi


stimulus (Syah, 1997). Perilaku anak
dalam

perkembangannya

dapat

berperan

dalam

masa

pencapaian

depan. Bentuk upaya

yang dapat

dilakukan untuk mencapai masa depan

adalah ketika dalam proses belajar.
Regulasi diri sangat dibutuhkan
dalam kegiatan belajar (Winne, 1997).
Perilaku manusia sebagian dari regulasi
diri dan standar perilaku menjadi dasar
dari penilaian diri (Hergenhanh dan

2

1997).

Belajar

merupakan

bentuk perilaku yang dapat dicapai
Telalui proses

akademik. Menurut


Zimmerman dan Martinez, anak yang
sukses

secara

akademik

mampu

mengatur dirinya dengan memonitor
dan menyesuaikan diri selama di kelas
(Stright,

Dkk.

2001).

Proses

perkembangan Regulasi diri pada anak

terjadi

ketika

berinteraksi

dengan

lingkungannya (Tharp dan Gallimore,
1988 dalam Stright, Dkk. 2001).
Sekolah dan peran guru adalah salah
satu lingkungan yang berpengaruh
terhadap regulasi diri pada anak selama
di

kelas.

Guru

berperan


dalam

menentukan suasana ketika berada di
kelas,

khususnya

selama

berada

keadaaan
di

kelas

siswa
dalam


mengikuti kegiatan belajar, (Arikunto,
1996).
Penelitian ini dilakukan di SD
Yogyakarta Montessori yaitu salah satu
sekolah

menerapkan

metode

child

center learning, dimana siswa belajar
secara individual dan sesuai dengan
fase masing-masing anak. Kemandirian
diri dalam bekerja dalam kelas atau

Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19

regulasi diri pada siswa memegang


yang berperan adalah pengelolaan kelas

peranan yang sangat penting, siswa

yang dilakukan oleh guru ketika proses

hams mampu mengatur dirinya sendiri

belajar mengajar di kelas. Pengelolaan

untuk

menghitung,

kelas adalah tingkah laku guru yang

menulis dan menggali ilmu dan belajar

dapat menghasilkan prestasi siswa yang


di

Montessori

tinggi karena keterlibatan siswa di

(Montessori, 2004). Sistem Montessori

kelas, tingkah laku siswa yang tidak

ini

dan

banyak mengganggu kegiatan guru dan

strategi dalam regulasi diri sangat

siswa lain, serta penggunaan waktu

penting

dalam

yang

dalam

Pengelolaan kelas yang efektif dapat

demikian,

berperan dalam regulasi diri siswa

pembelajaran mandiri adalah fungsi

selama di kelas. Uraian seperti yang

keterampilan dan kemauan individu.

telah dikemukakan dapat diketahui

Konsep

mandiri

bahwa guru sangat berperan terhadap

dipandang sebagai mekanisme untuk

regulasi diri siswa selama di kelas

membantu

karena

bekerja

seperti

dalam

kelas,

merupakan
dan

hubungan

keterampilan
dimanfaatkan

sosial

pembelajaran.

serta

Dengan

pembelajaran
menjelaskan

perbedaan

efisien

guru

(Djiwandono,

berperan

2002).

menentukan

prestasi antara siswa dan sebagai

suasana ketika di kelas selama kegiatan

sarana untuk meningkatkan prestasi.

belajar mengajar.

Keterampilan

belajar

mandiri

dan

strategi memiliki tujuan ganda yang
membedakan antara individu yang
berkaitan dengan prestasi akademik
sementara juga meningkatkan basil
prestasi akademik.

Regulasi

diri

adalah

suatu

kemampuan yang dimiliki manusia
berupa

kemampuan

berfikir,

dan

dengan kemampuan itu mereka dapat
memanipulasi

lingkungan,

sehingga

terjadi perubahan lingkungan akibat

Kemampuan regulasi diri tidak

kegiatan manusia. Regulasi diri adalah

dapat berkembang dengan sendirinya,

proses yang terjadi dalam individu

diperlukan lingkungan yang kondusif

yang

agar

eksternal

anak

dapat

mengembangkan

kemampuan regulasi diri. Salah satu

tidak

dipengaruhi

atau

pengawasan

dan

merupakan tindakan yang dilakukan

Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)

pengaruh

3

dengan maksud untuk mencapai tujuan.

yang dipandu pemilihan sifat yang

Penetapan tujuan dan penilaian diri

membentuk

merupakan unsur yang esensial untuk

partisipasi dalam kelompok budaya,

memperoleh hasil yang bernilai tingi

menemukan

dalam setiap bidang usaha. Regulasi

sangat adaptif dan kuat. Berdasarkan

diri merupakan sikap yang optimis

uraian

terhadap prestasi, reaksi dalam diri,

regulasi diri adalah kemampuan untuk

keyakinan

membentuk perilaku dalam mencapai

diri

dan

minat.

Teknikregulasi diri terdapat dalam diri
internal individu. Regulasi diri tersebut
sangat

dibutuhkan

dalam

kegiatan

belajar (Winne, 1997).

suatu

alam,

regulasi

dapat

diri

disimpulkan

seperti
menjadi
bahwa

suatu tujuan.
Regulasi diri seseorang meliputi
beberapa aspek yaitu (Straight, 2001):
pertama, kemampuan memperhatikan

Self regulation atau regulasi diri
merupakan

manusia

proses

sistem

adalah

kemampuan

memperhatikan

anak
guru

untuk
dalam

tentang

memberikan instruksi atau penjelasan.

kondisi saat ini untuk mengubah

Kedua, kemampuan mencari instruksi

keadaan. Self regulation atau regulasi

adalah kemampuan anak untuk mencari

diri adalah bagaimana diberikannya

informasi atau bertanya pada guru atau

kontrol atas orang itu atau tanggapan

teman. Ketiga, kemampuan dalam

sendiri sehingga untuk mengejar tujuan

monitoring adalah kemampuan anak

dan memenuhi standar. Regulasi diri

untuk

merupakan proses kepribadian yang

kesalahan, mengoreksi dan menyusun

penting dimana orang berusaha untuk

strategi.

melakukan

keterlibatan

menggunakan

informasi

kontrol

atas

pikiran,

memeriksa,

menemukan

Keempat,
dalam

kemampuan
ke

las

adalah

dan

kemampuan anak untuk ikut berperan

pertunjukan tugas. Kapasitas manusia

secara aktif didalam kelas, termasuk

untuk regulasi diri tampaknya jauh

berdiskusi dan menjawab pertanyaan

lebih luas daripada apa yang ditemukan

yang diajukan oleh guru atau teman.

pada

mungkin

Kelima, Metacognitive talk adalah

menunjukkan bahwa evolusi tekanan

kemampuan anak untuk bercerita dan

perasaan, impuls

4

hewan,

dan selera,

yang

Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19

memaparkan tentang pendapat dan

dikehendaki atau tidak dikehendaki.

caranya berfikir. Dapat disimpulkan

Dalam pergaulan yang luas, anak dapat

bahwa aspek-aspek regulasi diri siswa

mengembangkan standar yang dapat

selama di kelas adalah kemampuan

dipakai untuk menilai prestasi diri atau

siswa dalam mengatur dirinya sendiri

mengevaluasi diri. Kedua, faktor-faktor

untuk

eksternal mempengaruhi regulasi diri

mengikuti

kegiatan

belajar

selama di kelas yang terdiri dari

dalam

kemampuan memperhatikan instruksi,

penguatan. Hadiah dari dalam atau

mencari

instrinsik

instruksi,

monitoring,

kemampuan

kemampuan

untuk

bentuk

reinforcement

tidak

memuaskan

dapat
manusia

atau
selalu
yang

berperan aktif dan kemampuan untuk

membutuhkan intensif yang berasal

memaparkan

Sedangkan

dari lingkungan luar atau eksternal.

menurut faktor-faktor regulasi diri ada

Standar perilaku biasanya bekerja sama

dua (Rahma, 2011), yaitu:

dan saling berkaitan, dimana ketika

pendapat.

Faktor Eksternal dalam Regulasi
Diri.

Faktor-faktor

eksternal

mempengaruhi regulasi diri dengan dua
cara. Pertama, faktor-faktor eksternal

anak dapat mencapai standar perilaku
tertentu maka butuh penguatan agar
perilaku semacam itu diulang kembali.
Faktor Internal dalam Regulasi

adalah standar untuk mengevaluasi

Diri,

perilaku sendiri. Standar itu tidak

internal berhubungan saling timbal

hanya berasal dari dorongan internal

balik dalam regulasi diri sendiri. Tiga

saja akan tetapi juga berasal dari

bentuk pengaruh internal regulasi diri.

faktor-faktor

Pertama,

lingkungan,

yang

faktor

eksternal

Observasi

dan

diri

faktor

(self-

berinteraksi dengan faktor pribadi yang

observation), individu harus mampu

juga

membentuk

memonitoring performansinya, walau

standar evaluasi dalam diri anak. Anak-

tidak sempurna dan tidak akurat karena

anak

orang_orang

individu cenderung menilai beberapa

disekelilingnya, teman, guru dan orang

aspek perilakunya dan mengabaikan

tua.

perilaku yang lainnya. Yang menjadi

berperan
belajar

dalam
dari

Anak-anak

belajar

mengenai

perilaku baik buruk, perilaku yang

Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)

5

pusat perhatian biasanya yang sesuai

acuan selain standar pribadi. Selain dari

dengan konsep dirinya saja.

dua standar tadi, proses penilaian juga

Kedua, proses penilaian perilaku
(judgement process). Proses penilaian
perilaku adalah suatu proses dalam
melihat kesesuaian perilaku dengan
standar

pribadi,

membandingkan

perilaku dengan norma standar perilaku
orang

lain,

menilai

berdasarkan

bergantung pada keseluruhan nilai yang
diperoleh dari sebuah aktifitas. Pada
akhirnya, regulasi diri juga tergantung
pada cara mencari penyebab-penyebab
perilaku demi kesempurnaan performa.
Ketiga, proses respon diri (selfindividu

response).

pada

akhirnya

dan

berdasarkan pengamatan dan judgment,

penyempurnaan performansi. Standar

individu mengevaluasi diri sendiri dan

pribadi

memberi

pentingnya

suatu

berasal

aktivitas

dari

pengalaman-

hadiah

atau

menghukum

pengalaman mengamati model yaitu

dirinya sendiri, respon yang diberikan

orang

dapat respon positif atau pun negatif

tua

atau

guru,

dan

menginterprestasikan penguatan dari

yang

performasi diri. Berdasarkan sumber

perilaku ini diukur dan standar apa

model dan performansi yang mendapat

pribadinya. Bandura percaya bahwa

penguatan,

kognisi

manusia menggunakan strategi reaktif

menyusun ukuran-ukuran atau norma

dan proaktif dalam mengatur dirinya.

yang sifatnya sangat pribadi karena

Yang dimaksud mengurangi mereduksi

ukuran tersebut tidak selalu sesuai

pertentangan antara pencapaian dan

dengan kenyataan.

tujuan,

aktivitas

maka

hams

membandingkannya

proses

Sebagian besar
dinilai
dengan

sosial,

bagimana

setelah

ukuran

proaktif menetapkan tujuan bam yang

perbandingan

kolektif. Dari aktifitas yang dilakukan,
perlu ada evaluasi performa dengan
membuat perbandingan dengan standar

mereka

berhasil

menghilangkannya,

dengan orang lain atau perbandingan

6

dan

pada

dengan

eksternal, bisa berupa norma standar,
perbandingan

tergantung

secara

lebih tinggi.
Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi regulasi diri terdapat
dua macam yaitu faktor eksternal yang
berupa standar untuk mengevaluasi

Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19

diri, reinforcement dan faktor internal

kelas

yang berupa observasi diri, proses

mengajar. Kegiatan yang di lakukan

penilaian dan reaksi diri.

guru selama di kelas terkait dengan

Pengelolaan kelas adalah tingkah
laku guru yang dapat menghasilkan
prestasi siswa yang tinggi karena
keterlibatan siswa di kelas, tingkah
laku

siswa

yang

tidak

banyak

mengganggu kegiatan guru dan siswa
lain, serta penggunaan waktu yang
efisien (Djiwandono, 2002). Berikut ini
beberapa

program

yang

dapat

dilakukan oleh guru dalam melakukan
pengelolaan kelas (Djiwandono, 2002)
meliputi: tanggung jawab kelompok,
program token reinforcement, program
kontrak

(Djiwandono,

2002).

Pengelolaan kelas melibatkan guru
dalam pengaturan siswa selama berada
di kelas, yaitu pengaturan siswa di
kelas oleh guru yang sedang mengajar
sehingga

setiap

pelayanan

siswa

mendapat

sesuai

dengan

kebutuhannya.
Di

dalam

hubungan

belajar-

pengelolaan kelas (Arikunto, 1996):
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa Pengelolaan kelas
adalah

kemampuan

mengelola

kelas

guru

dalam

selama

belajar-mengajar.

kegiatan

Berikut

komponen-komponen

ini
dalam

pengelolaan kelas (Djiwandono, 2002):
Pertama, kemampuan melibatkan siswa
secara aktif. Siswa yang aktif belajar
hanya mempunyai kesempatan sedikit
untuk tidak mengerjakan tugas atau
bertingkah

laku

Memerintahkan
melaksanakan
penting
pengelolan

siswa
tugas

dalam

untuk
adalah

pengajaran

kelas.

memperhatikan
sungguh

menyimpang.

Siswa

dengan

mata

tetap
aspek
dan
yang

sungguh-

pelajaran

yang

disampaikan guru, tidak akan melihat
keluar jendela, tidak akan meletakkan
kepalanya di belakang buku yang

dalam

penciptaan

dibuka dan ditegakkan. Pengelolan

suasana/lingkungan belajar, guru hams

kelas dan siswa saling berhubungan

mengusahakan

dalam kegiatan mengajar.

agar

setiap

siswa

mendapat pelayanan secara maksimal
menurut kebutuhan. Pengelolan kelas
mencakup pengaturan siswa di dalam

Kedua,
mengelola

kemampuan
gangguan

di

Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)

dalam
kelas.

7

Pengelolaan
perhatian

kelas
akan

memusatkan

kebutuhan

untuk

menciptakan lingkungan yang teratur
untuk belajar. Guru tidak berhenti
mengajar dan siswa juga tidak berhenti
belajar.

Guru

diharapkan

dapat

mengelola situasi kelas apabila terdapat
gangguan

atau

pelanggaran-

pelanggaran kecil yang terjadi selama
di kelas.

dalam penggunaan waktu belajar yang
efisien.
Berdasarkan pada latar belakang
penelitian di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana regulasi diri pada anak
selama di kelas? Faktor-faktor apa saja
yang berpengaruh terhadap regulasi diri
anak selama di kelas? Bagaimana
pengelolaan kelas yang dilakukan guru

Ketiga, Penggunaan waktu belajar
yang efisien. Penggunaan waktu yang
efisien dibutuhkan dalam pengelolaan
kelas. Pendekatan yang efisien untuk

selama di kelas ?
Metodologi
Penelitian

dilakukan

di

memaksimalkan penggunaan waktu,

Yogyakarta

seperti: ketika siswa masuk kelas,

Ngaglik,

siswa akan membaca tugas yang telah

Penelitian ini menggunakan metode

ditulis

atau

kualitatif. Menurut Nasution (2003),

membaca tugas yang diletakkan guru di

penelitian kualitatif pada hakekatnya

setiap bangku siswa dan guru berperan

ialah

menjawab

lingkungan

guru di

papan

tulis

pertanyaan-_pertanyaan

Montessori,

SD

Sleman,

mengamati

Sariharjo,
Yogyakarta.

orang

hidupnya,

dalam

berinteraksi

siswa secara individual selama yang

dengan mereka, berusaha memahami

lain mengerjakan tugas. Berdasarkan

bahasa dan tafsiran mereka tentang

uraian di atas, maka dapat disimpulkan

dunia mereka. Fokus dari penelitian ini

bahwa aspek-aspek pengelolaan kelas

adalah

yang digunakan dalam penelitian ini

pengelolaan kelas terhadap regulasi

adalah kemampuan melibatkan siswa

siswa selama di kelas.

secara aktif, kemampuan mengatasi
gangguan di kelas dan kemampuan

untuk

mengetahui

peran

Subjek penelitian terdiri dari 4
siswa Sekolah Dasar kelas 3, berjenis
kelamin laki laki dan perempuan,

8

Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19

berusia 10 tahun. Kemampuan belajar

(2001) yang meliputi: kemampuan

selama di kelas dari subjek penelitian

memperhatikan instruksi, kemampuan

yaitu: belajar cepat, sedang dan lambat

mencari instruksi, kemampuan dalam

serta siswa dengan kecenderungan aktif

monitoring, keterlibatan di dalam kelas,

hiperatif.

tersebut

metacognitive talk. Aspek-aspek yang

diperoleh berdasarkan hasil observasi

digunakan untuk mengamati perilaku

dan wawancara dengan guru.

guru selama melakukan pengelolaan

Kemampuan

Metode Pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah menggunakan:
Observasi

dilakukan

untuk

pengumpulan data penelitian, tujuan
dari

observasi

mendeskripsikan
dipelajari,

adalah

untuk

setting

yang

aktivitas-aktivitas

yang

kelas dalam kegiatan belajar mengajar
meliputi: kemampuan melibatkan siswa
secara

aktif,

mengelola

kemampuan

gangguan

dalam

di

kelas,

penggunaan waktu belajar yang efisien.
Wawancara
mencapai

dilakukan

tujuan

dan

memperoleh

berlangsung, orang-orang yang terlibat

pengetahuan

dalam aktivitas dan makna kejadian

latih yang dipahami individu berkenaan

dilihat dari perspektif orang yag terlibat

dengan topik yang diteliti (Purwandari,

dalam

2001).

kejadian

yang

diamati

tentang

untuk

makna-makna

Pedoman

wawancara

(Purwandari, 2001). Pengambilan data

menggunakan

observasi menggunakan cara anecdotal

terstruktur.

record. Observasi dilakukan terhadap

kepada siswa, orangtua dan guru.

siswa

selama

mengikuti

kegiatan

belajar di kelas pada semua mata
pelajaran

untuk

mengetahui

kemampuan regulasi diri selama di
kelas dan dilakukan kepada guru untuk
mengetahui pengaturan kelas selama
mengajar di kelas.

wawancara
Wawancara

semi

dilakukan

Aspek-aspek yang digunakan untuk
wawancara

siswa

meliputi:

kemampuan memperhatikan instruksi,
kemampuan

mencari

kemampuan

dalam

keterlibatan

di

instruksi,
monitoring,

dalam

kelas,

metacognitive talk. Aspek-aspek yang

Aspek-aspek yang digunakan untuk

digunakan untuk wawancara dengan

observasi siswa mengacu dari Stright

meliputi: kemampuan melibatkan siswa

Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)

9

secara

aktif,

dalam

perspektif yang berbeda, triangulasi

kelas,

teori menggunakan beberapa perspektif

penggunaan waktu belajar yang efisien.

yang berbeda untuk meneliti hal yang

Wawancara yang dilakukan kepada

sama,

orangtua dilakukan untuk mengetahui

menggunakan beberapa metode yang

perilaku regulasi diri siswa.

berbeda untuk meneliti hal yang sama.

mengelola

kemampuan

gangguan

di

triangulasi

metodologis

Keabsahan data dalam penelitian

Prosedur yang digunakan dalam

ini dapat dilakukan melalui hal-_hal

analisis data penelitian ini, yaitu,

sebagai berikut (Purwandari, 2001):

organisasi data, koding dan analisis

Mencatat bebas hal-hal penting serinci

tematik (Purwandari, 2001).

mungkin,

mencakup

pengamatan

objektif terhadap setting, partisipan,
atau

hal

lain

yang

terkait;

mendokumentasikan secara lengkap

HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

dan rapi data yang terkumpul, proses
pengumpulan data maupun strategi
analisisnya; memanfaatkan langkahlangkah dan proses yang diambil
penelitian

sebelumnya

sebagai

masukan dari peneliti; menyertakan
orang-orang

yang

dapat

berperan

memberikan saran terhadap analisis
yang dilakukan peneliti; memahami
pola dan kecenderungan data yang
sudah

diidentifikasi;

melakukan

pengecekan dan pengecekan kembali
dari analisis data; dan melakukan

Penelitian ini dilaksanakan dari
tanggal 1 Mei sampai dengan 10 Mei
2012

dengan

pengumpulan

data

melalui observasi, wawancara dan
Focus Group Discussion. Observasi
dilakukan oleh 5 observer, yaitu tiga
mahasiswa semester akhir yang sudah
lulus

mata

kuliah

observasi

dan

wawancara, satu sarjana psikologi dan
peneliti.

Jadwal

penelitian

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
1.

triangulasi data menggunakan sumbersumber data yang berbeda, triangulasi
peneliti

10

menggunakan

beberapa

Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19

Tabel 1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10.
11.

Focus

Tanggal
1 Mei 2012
1 Mei 2012
1 Mei 2012
1 Mei 2012
4 Mei 2012
4 Mei 2012
7 Mei 2012
7 Mei 2012
10 Mei 2012
10 Mei 2012
10 Mei 2012

group

discussion

Keterangan
Observasi mata pelajaran PKN
Observasi mata pelajaran Science
Observasi mata pelajaran Matematika
Observasi mata pelajaran Agama Kristen
Wawancara dengan guru
FGD dengan siswa
Observasi mata pelajaran Bahasa Indonesia
Observasi mata pelajaran Physical Geography
Observasi mata pelajaran Health Sciene
Observasi mata pelajaran Bahasa Jawa
Observasi mata pelajaran Bahasa Inggris

(FGD)

Data dilakukan kepada subjek

dilakukan kepada subjek penelitian

penelitian

yang

informan yang terdiri dari empat siswa.

terdiri

dari

empat

siswa.

subjek

penelitian

dan

Wawancara dilakukan kepada empat

selengkapnya

guru, yaitu Informan 1, Informan 2,

Wawancara dilakukan kepada empat

Informan 3 dan Informan 4.

tabel 2.

dapat

dilihat

pada

Tabel 2
Data Subjek Penelitian dan Informan
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nama
Subjek 1 (P)
Subjek 2 (S)
Subjek 3 (K)
Subjek 4 (B)
Informan 1 (W)
Informan 2 (D)
Informan 3 (Ba)
Informan 4 (N)
Informan 5 (Do)

Jenis kelamin
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki

Keterangan
Kelas 3 SD
Kelas 3 SD
Kelas 3 SD
Kelas 3 SD
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Kelas
Guru Bahasa Inggris

Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)

11

No.
10.
11
12.
13.

Nama
Informan 6 (Ay)
Informan 7 (Kr)
Informan 8 (AK)
Informan 9 (Al)

Jenis kelamin
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan

Berikut ini penjelasan dari aspek-

Keterangan
Guru Bahasa Jawa
Guru Agama Kristen
Guru Agama Katholik
Guru Agama Islam

berusaha

mencari

bantuan

kepada

aspek regulasi diri hasil dari penelitian:

pihak lain yaitu guru dan teman untuk

Pertama, kemampuan memperhatikan

menyelesaikan tugasnya. Subjek 1 dan

instruksi. Subjek 1 dan subjek 2

subjek 2 dalam mencari instruksi

tampak mendengarkan penjelasan guru

berusaha mencari bantuan kepada guru

dan mau mengerjakan tugas yang

atau temannya dalam memahami tugas

diberikan

dan menjawab pertanyaan dari guru.

guru,

sehingga

mampu

mengerjakan tugas dengan baik. Subjek

Subjek

3

melakukan

tampak

terkadang

kurang

3

lebih

mementingkan

aktivitas

lainnya

atau

memperhatikan. Subjek 3 ditegur guru

berbicara dengan temannya. Subjek 3

ketika tidak memperhatikan penjelasan

bertanya kepada guru hanya ketika

karena subjek 3 memiliki kemampuan

mengalami kesulitan dan subjek 3 tidak

konsentrasinya yang mudah terganggu.

bertanya kepada teman lainnya. Subjek

Subjek 3 pernah menangis ketika tidak

4

paham dengan materi yang dijelaskan

penjelasan

guru selama di kelas. Subjek 4 mau

konsentrasinya

mendengarkan

sehingga

dan

memperhatikan

cenderung

tidak

memperhatikan

guru.

Subjek

mudah

tidak

4

terganggu

berusaha

mencari

penjelasan guru selama di kelas, namun

bantuan kepada guru

subjek

lainnya untuk memahami tugas yang

4

terkadang

tidak

memperhatikan penjelasan guru karena
terkadang

mengajak

temannya

berbicara dan konsentrasinya mudah
terganggu.
Kedua,

atau teman

diberikan guru.
Ketiga,

kemampuan

dalam

monitoring. Subjek 1 dan Subjek 2
melakukan monitoring dengan cara

kemampuan

mencari

instruksi. Subjek penelitian akan

mengecek

dan

mengoreksi

tugasnya.

Subjek

1

hasil

berusaha

memperbaiki tugas yang dikerjakan

12

Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19

ketika jawabannya ada yang tidak

berpartisipasi menjawab pertanyaan,

benar dan mengerjakannya dengan

namun subjek 4 hanya kadang-kadang

teliti.

terkadang

saja untuk melakukannya. Subjek 4

memperlihatkan hasil tugasnya kepada

menjadi tampak tidak aktif dalam

teman yang duduk disebelahnya dan

diskusi

melihat hasil tugas temannya. Perilaku

mementingkan

subjek 1 dan 2 berbeda dengan subjek

lainya. Berbeda halnya dengan Subjek

3 yang terkadang tidak mengecek

1 yang akan tunjuk jari ketika ingin

tugasnya karena lebih mementingkan

menyampaikan pendapatnya.

Subjek

melakukan

aktivitas

berbicara

dengan

lainnya
teman

atau

lainnya.

Subjek 3 akan mengecek tugasnya
dengan dipandu dan dipantau oleh guru
dan berusaha untuk mencari buku.
Subjek 4 melakukan monitoring untuk
mengecek tugasnya, tetapi cenderung
lebih

mementingkan

aktivitas

lainnya,

melakukan

yaitu

berbicara

dengan teman lainnya. Perilaku yang
paling berbeda dengan subjek lainnya,
yaitu subjek 4 meninggalkan kelas
ketika salah mengerjakan tugasnya.
Keempat, keterlibatan di dalam
kelas. Subjek 1 dan Subjek 2 tampak
aktif selama mengikuti pelajaran di
kelas.

Subjek

1

berpartisipasi

menjawab pertanyaan dan melakukan
elaborasi

dengan

informasi
Subjek

selama
4

juga

menambahkan
proses
tampak

diskusi.
aktif

karena

subjek
melakukan

lebih

aktivitas

Subjek 1 dan Subjek 2 dapat
menjawab

setiap

pertanyaan

yang

diberikan guru. Subjek 1 bersedia
membantu

temannya

yang

tidak

mengerti. Perilaku tersebut berbeda
dengan subjek 3 yang lambat dalam
memberikan respon ketika diskusi.
Subjek 3 cenderung tidak terlibat
dalam diskusi. Subjek 3 akhirnya hanya
diam ketika diberikan pertanyaan oleh
guru

dan

terkadang

kebingungan

dalam

tampak
menjawab

pertanyaan. Subjek 3 juga tampak
lambat ketika mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru.
Metacognitive
penelitian
kemampuan

Talk.

rata-rata

Subjek
memiliki

menyampaikan

pendapatnya, meskipun terkadang pasif
dan harus diminta oleh guru. Subjek 1,
Subjek 2 dan Subjek 4 berusaha

Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)

4

13

menyampaikan idenya ketika proses

Hasil penelitian dap at ditemukan

belajar sedang berlangsung. Subjek 1

19 sub kategori dari masing-masing

tampak lebih aktif dalam memberikan

aspek dari pengelolaan kelas, berikut

idenya dibandingkan dengan subjek

ini penjelasan dari

lainnya, sedangkan Subjek 4 terkadang

aspek tersebut:

tidak berinisiatif untuk menyampaikan
idenya. Lain halnya dengan Subjek 3
cenderung pasif dan Subjek 3 tidak
berpendapat karena subjek 3 hanya
akan berpendapat ketika disuruh oleh
guru. Hal tersebut dapat terjadi karena
Subjek 3 hanya mau berbicara untuk
menyampaikan pendapatnya tergantung
suasana hatinya dan tema cerita yang
sesuai dengan dirinya.

dapat

dipengaruhi

melibatkan

siswa

secara aktif. Guru berperan dalam
melibatkan

siswa,

karena

dalam

regulasi diri guru dapat berperan
sebagai

faktor

eksternal,

guru

memberikan standard dan memberikan
reinforcement (Rahmah, 2012). Hal
tersebut tampak dari hasil penelitian,
bahwa

guru

memberikan

standar

perilaku ketika melibatkan siswa di

Regulasi diri pada anak selama di
sekolah

Kemampuan

masing-masing

oleh

dalam kelas dengan melibatkan siswa
untuk

mengerjakan

tugas

dan

lingkungan sekitar tempat sekolah,

memperhatikan siswa yang kurang

salah satunya yaitu pengelolaan kelas.

memperhatikan atau siswa yang lambat

Guru berperan dalam mengelola kelas,

dalam merespon tugas. Setiap guru

sehingga terbentuk perilaku belajar

berusaha untuk melibatkan siswa untuk

siswa selama di kelas. Pengelolaan

aktif selama di kelas. Informan 1

kelas yang baik adalah pengelolaan

berusaha mengingatkan siswa siswa

kelas yang meliputi tiga indikator

agar mengikuti kegiatan belajar yang

yaitu: kemampuan dalam melibatkan

berlangsung selama di kelas.

siswa, kemampuan dalam mengatasi
gangguan di kelas dan kemampuan
dalam mengelola waktu secara efisien.
(Djiwandono, 2012).

Informan
berperan

1

sebagai

dan

Informan

fasilitator

2

ketika

mengajar di kelas dan ketika diskusi
berlangsung,

begitu

pula

dengan

Informan 5 yang berperan sebagai

14

Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19

diskusi

menemui siswa yang memiliki daya

berlangsung. Informan 1 memberikan

paham lemah. Langkah yang dilakukan

kesempatan kepada setiap siswa untuk

Informan 4 menggunakan bahasa yang

dapat

sedangkan

mudah dipahami siswa tersebut. Begitu

Informan 3 juga melibatkan siswa

pula ketika menemui siswa yang

untuk aktif berpendapat. Informan 7

cenderung

berusaha mendorong siswa untuk mau

Informan

bertanya

individual learning dan memberikan

narasumber

ketika

aktif

di

proses

kelas,

tentang

materi

yang

berkebutuhan
4

akan

khusus,

menerapkan

reinforcement positif .

dijelaskan.
Informan 1 akan menghampiri

Perilaku yang berbeda ditunjukkan

siswa yang diam agar turut serta aktif.

oleh informan 3 dan Informan 9.

Proses tanya jawab dilakukan selama

Informan 3 selama proses belajar

kegiatan belajar dan diskusi, hal itu

berusaha melibatkan siswa untuk aktif

dilakukan oleh setiap informan. Ketika

di kelas melalui kegiatan praktek

menemui

memberikan

berksperimen dan persentasi. Informan

pertanyaan di luar tema pelajaran,

3 mendorong siswa untuk mengecek

maka

menunda

tugasnya dan melakukan tanya jawab

menjawab pertanyaan tersebut di lain

terkait materi yang diberikan. Informan

waktu. Namun hal berbeda ditemui dari

3 akan menunjuk siswa untuk terlibat

Informan

dalam

siswa

informan

5

yang
4

yang

akan

tampak

kurang

menjawab

pertanyaan,

mampu melibatkan siswa secara aktif

sedangkan

karena cenderung lebih memperhatikan

siswa

siswa tertentu dan hanya menunjuk

mengajak

salah satu siswa untuk menjawab

menghafal dan tanya jawab.

pertanyaan.

Informan

untuk

aktif

9

melibatkan

dengan

cara

siswa bernyanyi,

Kemampuan mengatasi gangguan

Selama melibatkan siswa untuk

di

kelas.

Informan

1

berusaha

aktif di kelas ditemukan pula siswa

memberikan dorongan kepada siswa

yang memiliki daya paham lemah.

yang terlambat dalam mengerjakan

Informan

tugasnya. Informan 1 dan Infroman 5

4

berusaha

memberikan

pemahaman secara berulang ketika

akan

menatap

dan

memberikan

Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)

15

gelengan kepala sebagai bahasa isyarat.

kelas. Hal yang berbeda dilakukan oleh

Informan 5 dan Informan 9 memanggil

informan

namanya

kesepakatan

ketika

memberikan

peringatan kepada siswa yang tampak
gaduh. Informan 1 dan Informan 3 dan
Informan 4 memberikan nasihat dengan
kalimat positif dan tidak memberikan
hukuman, begitu pula dengan informan
2 yang memberikan reinforcement
positif, sedangkan informan 6 dan
Informan memberikan teguran secara
lisan.
Semua

informan

mengingatkan

siswa

berusaha

yang

kurang

memperhatikan selama di kelas. Cara
yang

dapat

dilakukan

adalah

menggunakan disiplin jurnal. Informan
1,

Informan

memanggil

5

dan

siswa

memperhatikan

Informan
yang

dan

8

kurang

melibatkannya

dalam menjawab pertanyaan. Begitu
pula

dengan

informan

6

yang

menunjuk siswa, sedangkan informan 8
memanggil

siswa

kemudian

memberikan pertanyaan. Informan 2
menggunakan teman sekelas sebagai
pengontrol dan menanyakan kebutuhan
anak

serta

penyebab

perilakunya.

Informan 2 akan berhenti sejenak
ketika menemui siswa yang saling
berbicara selama proses belajar di

16

3

yang

menggunakan

dan

memberikan

pemahaman kepada siswa.
Kemampuan

dalam

penggunaan

waktu belajar yang efisien. Semua
informan berusaha untuk menggunakan
waktu belajar secara efisien. Selama
penggunaan waktu belajar, informan 1
mereview

materi

pelajaran

l

dan

memberikan waktu kepada siswa untuk
membaca

materi

sebelum

guru

persentasi. Informan 1 akan mengecek
basil tugas siswa dan menggunakan
pendekatan individual ketika mengatasi
siswa yang bermasalah. Pendekatan
tersebut dilakukan setelah makan siang
dan memanggil siswa secara khusus,
selain itu informan 1 juga menerapkan
aturan yang disampaikan kepada siswa
terkait penggunaan waktu. Langkah
serupa juga dilakukan informan 2
ketika memanfaatkan waktu selama di
kelas. Informan 2 melihat karakter dan
kondisi siswa, apabila ditemui siswa
yang lambat mengerjakan tugas maka
informan
pemahaman

2

akan
kembali.

memberikan
Selain

itu,

informan 2 akan menggabungkan kelas
dalam level yang sama. Informan 1 dan

Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19

informan
dengan

2

memanfaatkan

melihat

kemampuan

waktu

berkonsentrasi, 7) menangis ketika

dan

tidak paham materi. Kemampuan

karakter siswa. Cara yang berbeda

mencari

instruksi.

diakukan

mencari

instruksi

Informan

3,

yaitu

Kemampuan
meliputi:

a)

menyampaikan kepada siswa batas

bertanya kepada guru dan teman

waktu yang digunakan. Penggunaan

ketika tidak paham materi, b) tidak

waktu juga dilakukan secara tepat

bertanya kepada guru dan teman,

sesuai dengan jam pelajaran. Hal

c) bertanya kepada guru ketika

tersebut dilakukan oleh Informan 5,

tidak paham materi, d) ingin

Informan 6 dan Informan 8.

diperhatikan, e) tidak paham, tidak
bertanya.
Kemampuan

SIMPULAN

Kemampuan monitoring meliputi:

Pengelolaan kelas dapat berperan

i)

mengecek

dalam regulasi diri siswa selama di

kesadaran

kelas.

mengecek

Hasil

disimpulkan

analisis
bahwa

data

dapat

terdapat

sub

kategori sebagai berikut:
1.

monitoring.

siswa selama di kelas.
instruksi.

sendiri,

dengan
ii)

tugas

tidak
karena

mementingkan melakukan aktiitas
lainnya atau berbicara dengan

Sub kategori variabel regulasi diri
Kemampuan

tugas

memperhatikan
Kemampuan

memperhatikan instruksi meliputi:
1) memperhatikan penjelasan guru,

teman, iii) memperlihatkan hasil
tugas

kepada

teman,

iv)

mengoreksi tugas dipandu dan
dipantau guru, v) bertanya kepada
guru untuk mengoreksi tugas, vi)
kadang mengoreksi tugas.

2) tidak memperhatikan penjelasan

Keterlibatan

di

dalam

kelas.

guru, 3) guru menegur ketika siswa

Keterlibatan

di

dalam

kelas

tidak memperhatikan, 4) terkadang

melputi:

mengajak teman berbicara ketika

pertanyaan guru, (2) terlibat dalam

proses

belajar,

berkonsentrasi,

(1)

aktif

5)

mudah

diskusi, (3) tidak aktif diskusi, (4)

6)

sulit

menyampaikan ide tapi kurang

Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)

menjawab

17

lancar, (5) membantu teman yang

diskusi, 8) mengajak bernyanyi

tidak

dan

mengerti,

bimbingan

guru,

(6)

butuh

(7)

lambat

mengerjakan tugas, (8) diingatkan
guru untuk menyelesaikan tugas.

meliputi:

menyampaikan

ide,

memberikan

2.

(a)

ide,

berusaha

Kemampuan

dalam
di

Kemampuan

mengatasi

dalam
dalam

kelas.

mengatasi

gangguan di dalam kelas meliputi:
a) mengingatkan dan menasehati

tidak

siswa

dengan

kalimat

yang

berinisiatif, (d) bercerita ketika

positif, b) teman sekelas sebagai

diminta guru, (e) Mau bercerita

pengontrol,

ketika tergantung suasana hati.

disiplin jurnal, d) memberikan

Variabel

Pengelolaan

Kemampuan

kelas

melibatkan

siswa

melibatkan

siswa

secara aktif.
Kemampuan

secara aktif meliputi: 1) Guru
sebagai fasilitator ditunjang alat
peraga,

2)

eksperimen

dan

persentasi, 3) menggunakan bahasa
yang

mudah

memberikan

dipahami,

pemahaman

4)
yang

berulang bagi siswa yang daya
paham

lemah,

5)

menerapkan

individual learning bagi siswa
yang

cenderung

ABK,

6)

memberikan reinforcement positif,
7) memberi kesempatan siswa
untuk tanya jawab dan melakukan

18

9)

aktif

(b)
(c)

bersama,

memberikan tugas kepada siswa.

gangguan

Metacognitive talk. Metacognitive
talk

menghafal

c)

pemahaman

menggunakan

dan

melakukan

kesepakatan, e) tidak memberikan
hukuman.
Kemampuan dalam pengelolaan
waktu secara efisien. Kemampuan
dalam pengelolaan waktu secara
efisien

meliputi,

memanfaatkan

yaitu:

waktu

i)

secara

efisien, ii) pendekatan individual
siswa

yang

bermasasalah

dilakukan di luar pelajaran, iii)
menggabungkan kelas dalam level
yang sama, iv) menerapkan aturan
yang disampaikan kepada siswa
dalam

penggunaan

memanfaatkan

waktu,

waktu

v)

dengan

melihat karakter siswa.

Jurnal SPIRITS, Vol.3, No.1, November 2012. 1-19

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, 5.1996. Pengelolan kelas
dan siswa. Jakarta: P.T.Raja
Grafindo Persada.
Djiwandono, E.1., 2002. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Grasindo
Gramedia Widiasarana.
Hergenhanh, B.R. dan Olson, M. 1997.
An Introduction to Theories of
Learning. Fifth edition. New
Jersey: Prentice-Halllnternation al,
Inch.
Jakarta:
Lembaga
Pengembangan Sarana Pehgukuran
dan Pendidikan Psikologi (LPSP3)
Fakultas Psikologi Universitas
Islam Indonesia.
Monks,F.J., Knoers, A.M.P, Haditono,
S.R., 2004. Cetakan ke 15.
Psikologi
Perkembangan
Pengantar
Dalam
Berbagai
bagiannya. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Pers.

Rahmah, 2011.Regulasi diri. http://
belajarpsikologi.
com/macam_macam-metode
pembelajaran/. Diakses tanggal 16
Februari 2012
Stright, Dkk. 2001. Instruction Begins
In The Home: Relations Betwen
Parental Instruction And Children's
Self Regulation In The Classroom.
Journal of Educational Psychology.
APA. Vol. 93. No. 3, 456 — 466.
Syah, 1997. Psikologi Pendidikan
dengan
Pendekatan
Baru.
Bandung:
P.T.
Remaja
Rosdakarya.
Winne, P.H.. 1997. Experimenting to
Bootstrap
Self
Regulated
Learning. Journal of Educational
Psychology. APA. Vol.89. N0.3,
397 — 410.

Montessori. 2002. The Absorbent
Mind, The method and theory
comment. UK: MPG book limited
Bodmin Coonwall.
Montessori.2004. The Montessori
Method.UK: Rowma & Little field
Publisher.
Nasution, S., 2003. Metode Penelitian
Naturalistik Kualitatif. Bandung:
Tarsito.
Purwandari, K. 2001.Pendekatan
Kualitatif
Untuk
Penelitian
Perilaku Manusia.
Peran Pengelolaan Kelas Dalam Kemampuan Regulasi Diri Pada Siswa Selama Di Kelas
(Berliana Henu Cahyani)

19