LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM BELAJAR BEKERJA TERPADU BIDANG PENDIDIKAN STKIP PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG

LAPORAN KEMAJUAN
PROGRAM BELAJAR BEKERJA TERPADU
BIDANG PENDIDIKAN STKIP PAHLAWAN TUANKU
TAMBUSAI BANGKINANG
PENGEMBANGAN POTENSI MAHASISWA DALAM BIDANG
KEWIRAUSAHAAN PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)
PADA BIDANG PENDIDIKAN

Oleh:
Moh Fauziddin, M.Pd.

STKIP PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG KAMPAR RIAU
2016

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

RINGKASAN
Anggapan masyarakat bahwa perguruan tinggi adalah lembaga yang
mencetak lulusan yang dapat menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan serba bisa
serta dapat menenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi ada yang beranggapan

bahwa mereka yang lulus perguruan tinggi akan menjadi pekerja elit. Akibatnya
sarjana yang dihasilkan adalah sarjana yang siap kerja bukan sarjana yang
mampu menciptakan lapangan kerja. Anggapan di atas juga menjadikan aktivitas
kewirausahaan di kalangan mahasiswa relatif masih rendah.

Padahal untuk

mengurangi jumlah pengangguran harus ada aktifitas usaha-usaha baru yang
mampu menciptakan lapangan kerja.
Untuk itu kepada mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai perlu
dibuka pikiran dan wawasannya, bahwa ada pilihan lain yang juga baik dan
menantang selain menjadi guru. Lulusan perguruan tinggi ini juga terbuka peluang
untuk menjadi wirausaha-wirausaha diberbagai bidang usaha. Lahirnya wirausaha
akan berdampak pada dunia kerja

secara langsung dan berdampak pada

perubahan sosial secara tidak langsung.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki berbagai permasalahan
internal yang menghambatnya untuk dapat tumbuh dan berkembang. Secara

sendiri-sendiri, setiap UMKM mempunyai kelemahan hampir keseluruhan aspek
teknis usaha, yaitu yang berkaitan dengan legalitas usaha, pemasaran,
permodalan dan manajemen usaha.
Mencermati permasalahan dari beberapa aspek dalam pemberdayaan
program ini, pola penyelesaian yang diajukan adalah model kooperatif dan
mandiri yang memerlukan beberapa langkah kegiatan yang dapat memenuhi
tuntutan dan dapat menjadi jalan keluar bagi model pengembangan yang sesuai.
Model kooperatif dan mandiri berupaya mengintegrasikan berbagai potensi yang
tersedia, yakni melakukan penyesuaian antara potensi dan keterbatasan yang
dimiliki oleh perguruan tinggi, UMKM dan mahasiswa.

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

Latar Belakang
Usaha Mikro Kecil dan Menngah (UMKM) yang merupakan 90 persen
pelaku usaha di Indonesia umumnya belum mempunyai kemampuan untuk
memahami pengetahuan serta keterampilan untuk mengelola sumber daya
keuangan untuk mencapai kesejahteraan. Permasalahan dalam menjalankan
UMKM tidak sebatas pada manajemen pengelolaan keuangan dan sumber daya
yang terbatas semata, namun juga akses permodalan yang dimiliki para pelaku

usaha. (Antaranews, 5 Juni 2016)
Kondisi ini akan semakin meningkatkan jumlah pengangguran di Indonesia.
Padahal setiap tahun perguruan tinggi terus mencetak sarjana yang merupakan
angkatan kerja baru. Mereka yang lulus perguruan tinggi akan semakin sulit untuk
mendapatkan pekerjaan. Dalam kondisi seperti ini setiap tahun akan bertambah
jumlah penganggur yang berpendidikan tinggi. Kondisi ini masih dirasakan
Kondisi di atas semakin diperparah dengan pandangan masyarakat selama
ini terhadap perguruan tinggi. Masyarakat menganggap perguruan tinggi sebagai
lembaga pencetak tenaga kerja yang siap pakai. Apalagi ada yang beranggapan
bahwa mereka yang lulus perguruan tinggi akan menjadi pekerja elit. Akibatnya
sarjana yang dihasilkan adalah sarjana yang siap kerja bukan sarjana yang
mampu menciptakan lapangan kerja. Anggapan di atas juga menjadikan aktivitas
kewirausahaan di kalangan mahasiswa relatif masih rendah.

Padahal untuk

mengurangi jumlah pengangguran harus ada aktifitas usaha-usaha baru yang
mampu menciptakan lapangan kerja.
Mahasiswa yang berada di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Pahlawan Tuanku Tambusai memilki pandangan yang lebih sempit lagi

tentang dunia kerja. Kebanyakan dari mahasiswa beranggapan hanya memilki
dua pilihan saja ketika lulus nanti yaitu menjadi guru negeri atau guru swasta.
Walaupun Pemerintah terus menggalakkan dunia pendidikan dengan mendirikan
sekolah-sekolah baru, namun lulusan perguruan tinggi Ilmu Pendidikan tidak
semuanya akan terserap pada sekolah-sekolah yang ada.
Untuk itu kepada mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai perlu
dibuka pikiran dan wawasannya, bahwa ada pilihan lain yang juga baik dan
menantang selain menjadi guru. Lulusan perguruan tinggi ini juga terbuka peluang

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

untuk menjadi wirausaha-wirausaha diberbagai bidang usaha. Lahirnya wirausaha
akan berdampak pada dunia kerja

secara langsung dan berdampak pada

perubahan sosial secara tidak langsung.
Dalam konteks pemikiran di atas, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai
sebagai


Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) satu satunya di

kabupaten

Kampar

juga

berusaha

untuk

menumbuhkembangkan

jiwa

kewirausahaan dan aktivitas kewirausahaan mahasiswa. STKIP Pahlawan Tuanku
Tambusai berusaha untuk terlibat aktif dalam upaya pengembangan minat, bakat,
kegemaran dan pengembangan kewirausahaan. Hal ini sejalan dengan Renstra
STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai tahun 2012 – 2017, serta komitmen pimpinan

dan seluruh civitas akademika, yaiitu mengembangkan STKIP Pahlawan Tuanku
Tambusai sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang
mempunyai

kemampuan entrepreneurship yang tinggi sesuai dengan bidang

keilmuan dan profesinya.
Atas pertimbangan inilah yang mendasari STKIP Pahlawan Tuanku
Tambusai

mengajukan proposal Program Cooperative Education (CO-OP) di

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi Mahasiswa.

TUJUAN
Tujuan pengajuan progam ini adalah :
1. Memberikan

bekal


kepada

mahasiswa

agar

mempunyai

jiwa

kewirausahaan yang nantinya mampu membuka lapangan kerja baru
sebagai wirausahawan
2. Memberikan solusi pada UMKM agar dapat meningkatkan kualitasnya
3. Sebagai bentuk pengabdian masyarakat bagi dosen dan civitas
akademika dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi

IDENTIFIKASI MASALAH SERTA RANCANGAN PENYELESAIAN MASALAH
Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, secara garis besar dapat
dikelompokkan atas permasalahan yang bersifat internal dari usaha sendiri dan
permasalahan yang bersifat eksternal.


Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

UMKM memiliki berbagai permasalahan internal yang menghambatnya untuk
dapat tumbuh dan berkembang. Secara sendiri-sendiri, setiap UMKM mempunyai
kelemahan hampir keseluruhan aspek teknis usaha, yaitu yang berkaitan dengan
legalitas perusahaan, pemasaran, permodalan dan manajemen usaha.
Pada umumnya UMKM masih menggunakan cara kerja

yang relatif

sederhana, sehingga menghasilkan jasa kurang maksimal. Demikian pula halnya
dengan cara kerja dalam pengelolaan usaha, yang umumnya dikerjakan secara
seadanya, tanpa perencanaan dan bahkan tanpa pembukuan keuangan.
Sedangkan

dalam

permodalan,


para

pengusaha

UMKM

memiliki

keterbatasan, manakala kegiatan usaha yang mereka jalankan membutuhkan
sumberdaya manusia (SDM) dan fasilitas pendukung usaha demi peningkatan
kualitasnya. Kendala utama yang dihadapi penguasa UKM dalam mendapatkan
dana dari luar, khususnya kredit, adalah ketidakmampuan dan ketidaksiapan
mereka untuk memenuhi persyaratan teknis perbankan. Demikian pula dalam
pemasaran, masih terkendala pada sistem marketing yang masih dilakukan apa
adanya.
Selain itu, pada pengusaha UMKM karena berbagai keterbatasan akses
seperti disebut di atas, menjadi kurang memiliki memiliki semangat kewirausahaan
yang tinggi. Mereka menjadi kurang gigih dalam memajukan usaha dan cepat
puas dengan sedikit keberhasilan yang sudah dicapai. Mereka jarang sekali yang
mampu melakukan inovasi dan penyempurnaan dan pengembangan baik dalam

produksi maupun manajemen usaha, sehingga dengan cepat mereka kalah
bersaing dengan pihak lain.
Permasalahan eksternal yang paling utama saat ini dan di masa depan yang
sangat mempengaruhi setiap upaya pemberdayaan UMKM adalah arus liberalisasi
dan globalisasi ekonomi yang tidak dapat lagi dicegah. Sebagai hasil dari
kemajuan di bidang teknologi di berbagai bidang, terutama teknologi di bidang
transportasi, telekomunikasi dan informasi, maka seluruh celah dunia telah
menjadi terbuka dan menyatu menjadi pasar bebas. Yang menjadi masalah bagi
UKM adalah ketidaksiapan memasuki era globalisasi ekonomi tersebut, karena
sebagian besar masih terperangkap di dalam berbagai kendala internal.
Program Program Cooperative Education (CO-OP) di Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) bagi Mahasiswa diharapkan dapat meminimalisir kendala

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

yang selama ini dihadapi, serta memacu semangat dan kreativitas civitas
akademika STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai untuk bersama-sama membangun
dan mengembangkan Soft Skills mahasiswa agar memiliki daya saing dalam
menghadapi kompetisi kerja yang tinggi.
Mencermati permasalahan dari beberapa aspek dalam pemberdayaan

program ini, pola penyelesaian yang diajukan adalah model kooperatif dan
mandiri yang memerlukan beberapa langkah kegiatan yang dapat memenuhi
tuntutan dan dapat menjadi jalan keluar bagi model pengembangan yang sesuai.
Model kooperatif dan mandiri berupaya mengintegrasikan berbagai potensi yang
tersedia, yakni melakukan penyesuaian antara potensi dan keterbatasan yang
dimiliki oleh perguruan tinggi, UKM dan mahasiswa. Pelaksanaan aktivitas yang
demikian diharapkan bahwa model tersebur dapat diterima, dipahami dan
diimplementasikan dalam menjalankan bisnis.
Untuk memperoleh hasil maksimal, maka perlu dilakukan pemantauan
kegiatan secara kontinyu dan berkelanjutan. Evaluasi yang digunakan adalah
disusunya form evaluasi dengan model penilaian partisipatif, yang berarti
pengusaha dan perguruan tinggi melakukan evaluasi secara bersamaan dengan
proses usaha terkait segala kendala yang dihadapi dan hasil yang telah diperoleh.
TAHAPAN DAN METODE PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan kegiatan Cooperative Education (CO-OP) di Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UKM) bagi Mahasiswa rancangan rencana kerja yang
akan dilaksanakan adalah :
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini terdiri dari tiga langkah yaitu:
1. Pembentukan tim panitia pelaksana program
2. Identifikasi, seleksi dan pembekalan mahasiswa peserta program penilaian
oleh tim panitia.
3. Business plan
Dalam business plan meliputi kolabortaif Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan
UMKM Mitra yang telah dipilih sesuai dengan lampiran dalam proposal ini :

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

Masing-masing komponen tersebut memiliki beberapa kewajiban/tugas
dalam menyelesaikan program ini, diantaranya :
 Perguruan Tinggi
Yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi pelaksana program ini
adalah sebagai berikut
a. Identifikasi,seleksi dam memberikan pembekalan mahasiswa peserta
program Co-op di UMKM ini dengan pengetahuan enterpeunership,
sehingga mahasiswa lebih termotifasi dan tergerak hatinya dan yang
paling besar diharapkan adalah perubahan meanset tiap mahasiswa
peseeta program, jikalau telah lulus bukan menjadi lulusan/output
yang siapkerja tetapi output yang siap membuka lapangan pekerjaan
baru.
b. Melakukan pendampingan dan monitoring secara berkala
c. Evaluasi akhir kegiatan .
 Mahasiswa
a. Mengikuti identifikasi, seleksi dan pembekalan enterpeunershi yang
dilakukan oleh STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai
b. Mengikuti program magang di tiap UMKM Mitra dengan konsisten
c. Penerapan hasil magang bagi setiap mahasiswa peserta program
sehingga nantinya juga diharapkan menjadi wirausahawan sukses
 UKM Mitra
a. Bersedia bekerjasama dengan perguruan tinggi pelaksana program
Co-op, dengan memberikan tempat magang disetiap UMKM yang
telah dipilih
b. Menerima

mahasiswa

peserta

program

dan

melakukan

pembimbingan sesuai target dari setiap UMKM
d. Tahap Pelaksanaan
1. Tahapan ini dilakukan mahasiswa atau kelompok mahasiswa memulai
bisnis (start-up business) baru yang dipilih sesuai dengan rencana
bisnisnya bersama UMKM. Dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan
proses magang sesuai UKM yang dipilihnya, dan mengikuti prosedur yang
telah dilakukan oleh pelaksana program Co-op.

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

2. pendampingan terpadu oleh tim mentor dari STKIP Pahlawan Tuanku
Tambusai dan UKM guna membantu berbagai kesulitan yang dihadapi.
e. Tahap Monitoring dan Evaluasi Program
Monitoring program secara umum akan dilakukan per kegiatan yang
dilaksanakan. Monitoring akan dilakukan oleh penanggung jawab program dan
ketua pelaksana program. Monitoring akan dilakukan dengan mengunjungi
tempat-tempat yang menjadi fokus kegiatan dilakukan dengan wawancara
mendalam yang sebelumnya akan dibuat panduan monitoring program.
Evaluasi program akan dilakukan setelah akhir program dengan melakukan
pertemuan antara pelaksana, UKM mitra, mahasiswa peserta program beserta
stakeholders lainnya yang terlibat langsung dalam program.
GAMBARAN UMUM
Salah satu perwujudan enterpreunership adalah Usaha Kecil menengah dan
Usaha Mikro Kecil Mengengah (UKM dan UMKM). Melalui UKM/UMKM diharapkan
mampu menunjang perekonomian bangsa Indonesia dengan banyak menyerap tenaga
kerja sehingga pengangguran bisa ditekan.
Dalam ASEAN Mutual Recognation Arrangement (MRA) terdapat delapan
profesi yang terkena dampak kebijakan pasar bebas. Diantaranya adalah Pendidik.
Oleh karena itu program CO-OP yang didukung oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran
dan Kemahasiswaan Kemristekdikti sangat penting untuk dilakukan dan diaplikasikan
di Institusi STKIP Pahlawan Taunku Tambusai Riau. Mengingat lulusan yang dihasilkan
nanti diharapkan dapat bersinergi dengan profesi yang dikenai dampak MEA.
Kegiatan PBBT/CO-OP ini merupakan kegiatan yang pertama kali di lakukan di
STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau. Kegiatan CO-OP akan dilakukan di UMKM yang
ada di lingkungan Kabupaten Kampar. Mengingat UMKM memiliki lingkup yang tidak
terlalu besar, sehingga mahasiswa diharapkan dapat berperan di dalam mengelola dan
membantu upaya pengembangan usaha serta yang terpenting adalah menumbuhkan
jiwa enterpreunership.
Langkah awal yang dilakukan oleh STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau,
telah berhasil mendapatkan persetujuan dari UMKM yang telah dipilih dan diseleksi.

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

UMKM yang dipilih umumnya adalah UMKM yang belum maksimal dalam
mengembangkan usahanya, namun UMKM tersebut dinilai memiliki potensi yang
besar untuk bisa dikembangkan. Jenis usaha UMKM yang telah diseleksi terdiri dari
Kelompok Bermain (KB) Cahaya Kembar Bangkinang, Gema English Course
Bangkinang, LPKG Bangkinang, Taqifa English Course dan Bimbel Cemerlang
Bangkinang.
Pada awalnya Tim pelaksana Coop STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai memilih
BImbel Padjajaran Bangkinang, namun karena Bimbel tersebut merupakan bimbel
yang sudah maju, maka tim sepakat menggantinya dengan Bimbel Cemerlang,
Bangkinang yang dinilai masih perlu mendapatkan perhatian.
UMKM telah melengkapi fasilitas berupa sarana dan prasarana dasar yang
diperlukan untuk pelaksanaan usahanya. Namun masih ditemukan berbagai kendala
dalam pelayanan, Administrasi, manajemen. Selain itu model sosialisasi yang masih
belum maksimal memerlukan penanganan serius dari mahasiswa peserta coop
ristekdikti STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai, sehingga jumlah siswa yang belajar pada
bimbel dan PAUD tersebut dapat meningkat.
Diharapkan melalui pelibatan mahasiswa STKIP pahlawan Tuanku Tambusai
dalam lingkungan UMKM ini bisa memberikan manfaat dalam membenahi masalah
yang ada serta bisa memberikan manfaat bagi UMKM dalam pengembangan
usahanya. Namun hal terpenting yang diharapkan oleh pihak institusi adalah
mahasiswa bisa lebih dini mengenal dunia usaha dengan mengaplikasikan ilmunya
kedunia nyata sehingga mereka bisa siap untuk bekerja dan bahkan bisa
menumbuhkan jiwa enterpreuner dan mampu menciptakan lapangan kerja kelak
setelah lulus.
Mahasiswa melaksanakan program COOP selama tiga bulan dan setiap
bulannya memperoleh kompensasi sesuai dengan standar UMR (UPah Minimum
Regional). Selama mengikuti kegiatan, mahasiswa peserta program akan di evaluasi
oleh UMKM, mentor dan ketua pelaksana program COOP yang ditunjuk oleh perguruan
tinggi dan setelah selesai mahasiswa akan mendapatkan sertifikat.
Melalui kerjasama antara isntitusi STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai dengan
UMKM diharapkan bisa mendorong meningkatkan kualitas Institusi

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

dalam

menghasilkan sumber daya manusia atau lulusan yang unggul dan berdaya saing
sesuai dengan Visi Institusi. Dengan demikian diharapkan akan tumbuh jiwa
enterpreuner pada lulusan dan siap untuk menjawab dan menghadapi tantangan MEA
serta bisa meningkatkan perekonomian bangsa.

CAPAIAN HASIL OBSERVASI/EVALUASI
-

Dari 5 UMKM yang menjadi mitra kerjasama ditempatkan 2 orang setiap UMKM,
adapun mahasiswa yang ditempatkan adalah mahasiswa Program Studi PG-PAUD,
Pendidikan Matematika dan Pendidikan Bahasa Inggris. Dari hasil evaluasi pihak
UMKM sangat terbantu dengan adanya mahasiswa magang, bertambahnya jumlah
peserta didik dan meningkatnya promosi UMKM di masyarakat.

-

Dari segi mahasiswa, mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan baik yang
baru terutama mengenai manajemen pengelolaan PAUD dan Bimbel, maupun aplikasi
dari ilmu yang diperoleh di Perguruan Tinggi

PERBANDINGAN SEBELUM DAN SETELAH PROGRAM
Sebelum program COOP dilaksanakan animo masyarakat terhadap UMKM tidak
terlalu tinggi, namun setelah dilaksanakan program COOP terjadi peningkatan animo
masyarakat terhadap UMKM

EVALUASI DAN KEBERLANJUTAN
Setelah dilaksanakannnya program COOP banyak manfaat yang diperoleh baik dari
UMKM, mahasiswa maupun Pergurun Tinggi. Selama pelaksanaan program COOP
mahasiswa mendapatkan banyak pengetahuan dibidang kewirausahaan, setiap harinya
mahasiswa melakukan kegiatan di UMKM yang menjadikan mahasiswa semakin terampil
dalam mengaplilkasikan ilmu.
Keterlibatan mahasiswa dalam program COOP ini dapat menumbuhkan motivasi
mahasiswa untuk menjadi wirausaha. Dari hasil diskusi antara mentor, ketua pelaksanan

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

dan mahasiswa, beberapa mahasiswa ada yang tertarik untuk menjadi wirausaha
terutama menjadi Pengelola BIMBEL dan PAUD. BIMBEL dan PAUD merupakan usaha yang
sangat dibutuhkan masyarakat.
Dalam pelaksanaan program COOP tentu memiliki beberapa kendala, diantaranya
tidak disediakannya anggaran untuk keperluan inovasi di UMKM, misalnya dana
pembuatan brosur untuk promosi UMKM, dana pembuatan media yang diperlukan untuk
proses pembelajaran serta dana perbaikan sarana dan prasarana PAUD dan Bimbel.

KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
UMKM yang dipilih pada program COOP umumnya adalah UMKM yang belum
maksimal dalam mengembangkan usahanya, namun UMKM tersebut dinilai memiliki
potensi yang besar untuk bisa dikembangkan. Jenis usaha UMKM yang telah diseleksi
terdiri dari PAUD Cahaya Kembar, Bimbel Cemerlang, Taqifa English Course, Gema
English Course dan LPKG Bangkinang. UMKM telah melengkapi fasilitas berupa sarana
dan prasarana dasar yang diperlukan untuk pelaksanaan usahanya. Namun masih
ditemukan berbagai kendala dalam pelayanan, Administrasi, kesehatan lingkungan dan
managemen pelayanan Bimbingan Belajar serta pelayanan administrasi. Selain itu
sosialisasi PAUD dan Bimbel yang dilakukan masih kurang maksimal sehingga UMKM
belum begitu dikenal di masyarakat.
Dari 5 UMKM yang menjadi mitra kerjasama ditempatkan 2 orang setiap
UMKM, adapun mahasiswa yang ditempatkan adalah mahasiswa keperawatan dan
kesehatan masyarakat. Dari hasil evaluasi pihak UMKM sangat terbantu dengan adanya
mahasiswa magang, bertambahnya jumlah siswa yang masuk dan meningkatnya
promosi UMKM di masyarakat.
Dari hasil kegiatan yang telah dilalui, dapat disimpulkan bahwa program atau
kegiatan pemagangan mahasiswa pada UMKM dapat membantu proses lahirnya
wirausahawan muda yang bisa melihat peluang usaha. Program COOP ini kedepannya
perlu untuk dilanjutkan, dengan keberlajutan program COOP atau pemangangan

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

mahasiswa yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya, akan melahirkan banyak
wirausahawan muda setiap tahunnya.

2. Saran
a. Diperlukannya anggaran COOP untuk keperluan inovasi di UMKM, seperti dana
pembuatan brosur untuk promosi UMKM, dana perbaikan sarana prasarana di
UMKM dan dana oerasional lainnya.
b. Diperlukannya keberlanjutan program COOP dengan melibatkan lebih banyak
mahaiswa dan waktu magang yang lebih lama.

Bangkinang, 28 November 2016
Ketua Pelaksana,

MOH FAUZIDDIN, M.Pd.

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

Sosialisasi Program Coop 2016 1

Sosialisasi Program Coop 2016 2

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

Pembekalan Program Coop 2016 1

Peserta Pembekalan Coop 2016 1

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

Penandatanganan Kontrak UMKM 1

Rapat Evaluasi Rutin Program Coop 1

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

Peserta Program Coop di KB Cahaya Kembar 1

Peserta Program Coop di KB Cahaya Kembar 2

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

Peserta Program di Gema English Course 1

Peserta Program di Gema English Course 2

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

Aktivitas Taqifa English Course 1

Aktivitas Taqifa English Course 2

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

Peserta Coop Bimbel Cemerlang 1

Peserta dan Siswa Bimbel Cemerlang 1

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016

Peserta Coop LPKG Bangkinang 1

Peserta Coop LPKG Bangkinang 2

Program CO-OP UKM Bagi Mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau Tahun 2016