PERAN MINAT PEMBELIAN KONSUMEN SEBAGAI MEDIASI KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PERUSAHAAN KUE

PERAN MINAT PEMBELIAN KONSUMEN SEBAGAI MEDIASI
KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PADA PERUSAHAAN KUE
Muhammad Ari Adriansyah; Rudy Aryanto; Harly Toindo; Shirley Agusthina
Management Department, School of Business Management, BINUS University
Jln. K. H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480
raryanto@binus.edu; harly@binus.edu; sagusthina@binus.edu

ABSTRACT
Cookie companies are demanded to improve their product quality, product quality is one of the
important things. Because with a good product quality, it will deliver purchase intention; with the intention
earned by customer, it will also deliver the purchase decision process. The purpose of this research is to analyse
the effect of product quality towards purchase intention and its impact on the purchase decision process. The
method used in this research is descriptive-associative, with Path Analysis. Questionnaires were distributed to
J&C Cookies’ consumers. The findings of this research show that the product quality gives a big influence to
customer’s purchase intention and gives a big and positive impact on purchase decision process of J&C
Cookies’ customers.
Keywords: product quality, purchase intention,purchase decision

ABSTRAK
Perusahaan kue kering dituntut untuk meningkatkan kualitas produk mereka. Kualitas produk

merupakan salah satu hal penting. Dengan kualitas produk yang baik, hal itu akan mengantarkan niat
pembelian; dengan niat yang diterima oleh pelanggan, hal itu akan menyampaikan proses keputusan pembelian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap niat membeli dan
dampaknya terhadap proses keputusan pembelian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif-asosiatif, dengan Path Analysis. Kuesioner dibagikan kepada konsumen J&C Cookies. Temuan
penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk memberikan pengaruh yang besar terhadap niat beli
pelanggan dan memberikan dampak yang besar dan positif terhadap proses keputusan pembelian dari
pelanggan J & C Cookies.
Kata kunci: kualitas produk, niat pembelian, keputusan pembelian

Peran Minat Pembelian Konsumen …… (Muhammad Ari Adriansyah; dkk)

349 

PENDAHULUAN
Seiring dengan kegemaran masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi makanan ringan, kue
kering merupakan alternatif konsumen dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Kue kering
merupakan makanan ringan yang dapat dinikmati untuk konsumsi pribadi ataupun bingkisan pada
relasi dan keluarga untuk momen yang spesial seperti hari raya Lebaran, Natal, dan lain-lain. Kue
kering tersedia dalam berbagai jenis tampilan dan varian rasa agar konsumen dapat merasakan

pengalaman yang berbeda dalam mengonsumsi kue kering. Perkembangan saat ini menjadikan
persaingan dalam bisnis kue kering sangat kompetitif. Perkembangan ini dapat dilihat dengan
banyaknya orang mengirim parcel sebagai bentuk ucapan terima kasih atau ucapan selamat kepada
seseorang atau keluarga, yang isi parcel tersebut adalah kue kering. Khususnya pada hari raya Lebaran
dengan permintaan masyarakat terhadap kue kering meningkat drastis hingga meningkat 50%
dibanding hari biasa pada periode bulan puasa dan jelang Ramadhan, seperti dikutip oleh seorang
pemilik usaha kue kering. Hal ini mendorong para pengusaha berlomba-lomba untuk memasuki bisnis
kue kering dengan menawarkan berbagai macam kualitas dan aneka rasa dengan harga yang bersaing.
Banyaknya pengusaha yang memasuki bisnis kue kering ini menjadikan konsumen bingung untuk
memilih kue kering yang harus dibeli oleh konsumen. Pengusaha kue kering berlomba-lomba menarik
perhatian konsumen dengan menerapkan strategi-strategi agar kue keringnya dapat laku dibeli oleh
konsumen. Salah satu strategi yang diterapkan oleh pengusaha kue kering adalah meningkatkan
kualitas produk kue kering tersebut. Kue kering yang menjadi pilihan konsumen adalah kue kering
yang mampu menawarkan kelezatan, cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen, dan menggunakan
bahan-bahan berkualitas. Hal ini dilakukan agar seluruh produk yang ditawarkan akan mendapat
tempat baik di mata masyarakat selaku konsumen atau calon konsumen, karena dalam memilih produk
didasari minat membeli yang nantinya memengaruhi jenis, cita rasa produk yang dibelinya. Oleh
karena itu, para pengusaha/perusahaan kue kering dituntut untuk terus melakukan perbaikan terutama
pada kualitas produknya.
Perusahaan kue kering yang cukup sukses di Indonesia salah satunya adalah J&C Cookies.

Berdiri pada 1996, J&C Cookies adalah sebuah merek kue kering roombutter berstandar
internasional. Kue J&C diproses dan diolah secara higienis menggunakan bahan baku berkualitas
tinggi sehingga menghasilkan kue kering tanpa bahan pengawet dengan cita rasa yang khas. Setelah
14 tahun berdiri, J&C Cookies yang pertama kali didirikan di Bandung telah mengembangkan
usahanya hingga ke banyak pelosok daerah di Indonesia seperti Jakarta, Depok, Bekasi, Surabaya,
Batam, Bengkulu, Bali, Semarang bahkan hingga ke mancanegara. J&C Cookies diolah secara
higienis melalui tangan-tangan terampil, dikemas secara menarik, serta didukung dengan teknologi
yang modern. Dalam memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan, selain mendapatkan izin
dari Dinas Kesehatan, sertifikat halal MUI, saat ini J&C Cookies juga disertifikasi standar
internasional HACCP. HAACP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah suatu sistem kontrol
dalam upaya pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas identifikasi titik-titik kritis di dalam
tahap penanganan dan proses produksi. HACCP merupakan salah satu bentuk manajemen risiko yang
dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan (preventive) yang
dianggap dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen. J&C
Cookies memiliki produk dengan keunggulan tinggi, karena menggunakan bahan-bahan berkualitas.
J&C Cookies menyediakan 53 macam kue kering dengan kelezatan rasa yang khas. Selain kue kering,
J&C juga melengkapi produknya dengan berbagai macam pilihan kemasan parcel yang cantik dan
elegan, sangat cocok untuk bingkisan kepada relasi dan keluarga saat momen yang spesial. Oleh
karena itu, dilakukan penelitian ini.


350

BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 4 No. 1 Mei 2013: 349-359 

Studi Pustaka
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Budiyono, Bernard NM (2004) menyatakan bahwa
kualitas dapat dinyatakan sebagai sebagai harapan dan persepsi para konsumen yang sama baiknya
dengan kinerja yang sesungguhnya. Kualitas produk harus sesuai dengan yang dijanjikan oleh semua
kegiatan dalam bauran pemasaran. Bagi calon pemakai kualitas produk ini memang harus
dikomunikasikan dengan baik karena dapat membangun minat pelanggan untuk membeli produk yang
dimaksud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk merupakan antecedent yang
berpengaruh terhadap minat beli. Berdasarkan hasil telaah pustakan dan bukti empiris dari penelitian
terdahulu, maka hipotesis yang diajukan adalah makin tinggi kualitas suatu produk, akan makin tinggi
pula minat beli produk tersebut. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh CP. Saputra (2009)
menunjukkan variabel kualitas produk atas harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian, terdapat pengaruh yang signikan antara kualitas produk dan harga secara
bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pembelian produk Telkom FLEXI. Penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh Herche dalam Yoestini dan Eva (2007) menunjukkan kaitan antara minat beli dan
keputusan pembelian. Minat beli konsumen yang tinggi akan mendorong konsumen membeli suatu
produk. Sebaliknya, minat beli konsumen yang rendah akan mencegah konsumen untuk membeli

produk.
Menurut Kotler and Armstrong (2004) arti dari kualitas produk adalah “the ability of a
product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease
of operation and repair, and other valued attributes”. Yang artinya, kemampuan sebuah produk dalam
memperagakan fungsinya hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian, dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Pengertian minat beli menurut
Howard yang dikutip dalam Durianto dan Liana (2004) adalah minat beli merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta banyak unit produk yang
dibutuhkan pada periode tertentu. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental
dari dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu.
Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap suatu
produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel minat untuk memprediksi
perilaku konsumen pada masa yang akan datang. Menurut Shiffman dan Kanuk (2004): “proses
pengambilan keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan atau lebih. Dengan perkataan lain, pilihan
alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan”.

METODE PENELITIAN
Berdasarkan tingkat eksplanasi, penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Menurut
Sugiyono (2004) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan

antara variabel dan tingkat ketergantungan antara variabel independent terhadap variabel dependent.
Dengan penelitian ini, maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan,
meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.
Dalam pelaksanaannya metode penelitian yang dilakukan adalah survei. Kerlinger yang
dikutip oleh Sugiyono (2007) mengemukakan bahwa, penelitian survei adalah penelitian yang
dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubunganhubungan antarvariabel sosiologis maupun psikologis. Metode survei dalam penelitian ini melalui
penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada pelanggan. Unit analisis berupa individu, yaitu para
pelanggan dari J&C Cookies. Time Horizon yang digunakan adalah cross sectional, yaitu sekumpulan
data untuk meneliti fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja (Umar, 2005).

Peran Minat Pembelian Konsumen …… (Muhammad Ari Adriansyah; dkk)

351 

Jenis data dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi hal utama yaitu data kualitatif dan
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar (Sugiyono,
2007). Data kualitatif yang diangkakan (scoring) misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Suatu
pertanyaan/pernyataan yang memerlukan alternatif jawaban, sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju,
sangat tidak setuju yang masing-masing diberi angka 5, 4, 3, 2, dan 1. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan data kualitatif yang diubah menjadi kuantitatif karena dibutuhkan skala pengukuran
dalam pengolahan data. Menurut Sugiyono (2007) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dari penelitian ini adalah pelanggan dari
J&C Cookies. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus representatif (mewakili). Dalam mengambil sampel,
digunakan teknik sampling. untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat
berbagai teknik sampling yang digunakan. Menurut Sugiyono (2007) teknik sampling pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling, dengan
peluang setiap sampel utuk terpilih sebagai contoh tidak dapat diketahui dengan pasti. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan yaitu probability sampling dengan fokus pada simple random
sampling yang merupakan cara pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa
memerhatikan strata (kelompok). Dalam penelitian ini, sampelnya adalah siapa saja pelanggan J&C
Cookies.
Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Jalur (Path Analysis). Analisis ini akan
digunakan dalam menguji besarnya pengaruh yang ditujukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram
jalur dari hubungan antarvariabel X berpengaruh terhadap variabel Z secara langsung dan secara tidak
langsung memengaruhi variabel Z melalui variabel Y. Penyebaran kuesioner dilakukan secara tertutup
dan analisis digunakan teknik korelasi yang merupakan dasar dari perhitungan koefisien jalur. Proses
pengolahan data menggunakan komputer dengan program SPSS windows 17.0.


Gambar 1 Substruktur 1 Analisis Jalur

Gambar 2 Substruktur 2 Analisis Jalur

352

BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 4 No. 1 Mei 2013: 349-359 

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Pembelian
Selanjutnya, untuk melihat hubungan X terhadap Y dibantu dengan menggunakan program
SPSS yang menghasilkan output yang menggambarkan hubungan tersebut. Adapun hasil output
tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 1 Descriptive Statistics
Minat Pembelian
Kualitas Produk

Mean
Std. Deviation

3.396837
.5495736
3.473963
.5886817

N
100
100

Untuk mengintepretasikan statistik deskriptif data, akan dibuat terlebih dahulu suatu kriteria mengenai
arti nilai masing-masing variabel yang diteliti, yaitu variabel Kualitas Produk (X), Minat Pembelian
(Y), dan Keputusan Pembelian (Z). Untuk menentukan kriteria tersebut, digunakan rumus Sturges
untuk menghitung jumlah kelas (k) dan lebar kelas (l), dengan jumlah kelas (k) telah ditentukan
terlebih dahulu yaitu sebanyak 5 kelas, yaitu kelas pertama “sangat buruk”, kelas kedua “buruk”, kelas
ketiga “cukup”, kelas keempat “baik”, kelas kelima “sangat baik”. Adapun rumus Sturges untuk lebar
kelas (l), yaitu:
l = (Xmax-Xmin)/k
Untuk variabel X, Y, dan Z menggunakan nilai baru pada skala interval (bukan skala ordinal).
Sehingga kriteria penilaian jawaban untuk variabel X, Y, dan Z adalah sebagai berikut dalam Tabel 2.
Tabel 2 Interpretasi Variabel X, Y, dan Z

Interval Variabel X
1,00 – 1,76
1,77 – 2,53
2,54 – 3,30
3,31 – 4,07
4,08 – 4,84
Interval Variabel Y
1,00 – 1,78
1,79 – 2,57
2,58 – 3,36
3,37 – 4,15
4,16 – 4,94
Interval Variabel Z
1,00 – 1,73
1,74 – 2,47
2,48 – 3,21
3,22 – 3,95
3,96 – 4,69

Kriteria

Sangat Buruk
Buruk
Cukup
Baik
Sangat Baik
Kriteria
Sangat Buruk
Buruk
Cukup
Baik
Sangat Baik
Kriteria
Sangat Buruk
Buruk
Cukup
Baik
Sangat Baik

Pada Tabel 1, terlihat mean (rata-rata) dari variabel Kualitas Produk (X) = 3,473963 yang dengan
mengacu pada tabel 2, maka dapat dikatakan tingkat Kualitas Produk J&C Cookies adalah baik.
Sedangkan tingkat minat pembelian konsumen J&C Cookies termasuk kategori baik, dengan mean

Peran Minat Pembelian Konsumen …… (Muhammad Ari Adriansyah; dkk)

353 

dari variabel Minat Pembelian (Y) = 3,396837. Selain itu, dapat dilihat Standard Deviation untuk
variabel Kualitas Produk (X) dan Minat Pembelian (Y) cenderung kecil, sehingga dapat diketahui
bahwa variansi jawaban responden cenderung seragam.
Pengujian Secara Simultan antara Variabel Bebas X dengan Variabel Terikat Y
Tabel 3 Model Summary Substruktur 1
Model Summaryb

Model

R

R Square

.577a

1

.332

Adjusted R
Square
.326

Std. Error of
the Estimate
.4513361

a. Predictors: (Constant), KualitasProduk
b. Dependent Variable: MinatPembelian

Besarnya pengaruh variabel X secara simultan terhadap variabel Y dapat diketahui dengan
melihat nilai R square pada Tabel 3, dengan nilai R2 = 0,332 = 33,2%. Jadi, nilai dari variabel Y
dipengaruhi oleh variabel X sebesar 33,2%, sedangkan sisanya sebesar 66,8% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar penelitian ini. Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain diluar
penelitian yang memengaruhi nilai variabel Y (ρY) = 1 − R = 1 − 0 , 332 = 0,8173. Masih
mengacu pada Tabel 3, nilai R (koefisien korelasi) diketahui sebesar 0,577. Hal ini berarti hubungan
antara variabel bebas X secara bersama-sama dengan variabel terikat Y bersifat kuat (karena nilai R
lebih besar dari 0,5) dan searah (karena nilai R positif).
2

Pengujian Secara Individual antara X terhadap Y
Tabel 4 Coefficients Substruktur 1
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model
1
(Constant)

B

Standardized
Coefficients

Std. Error
1.527
.271

KualitasProduk

.538

.077

Beta
.577

T
5.625

Sig.
.000

6.985

.000

a. Dependent Variable: MinatPembelian

Ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y.
Tabel 5 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substruktur 1
Pengaruh Antar
Variabel

Koefisien
Jalur (beta)

Nilai
Sig

Hasil
Pengujian

Koefisien Determinasi

Koefisien Variabel
lain (ρyε1)

X terhadap Y

0,577

0,000

Ho ditolak

0,332 = 33,2%

0,8173

Dari persamaan struktural substruktur 1 dapat diartikan bahwa: (1) minat Pembelian (Y) dipengaruhi
oleh Kualitas Produk (X) secara simultan sebesar 33,2% dan sisanya sebesar 66,8% dipengaruhi oleh
variabel-variabel lain diluar penelitian ini. (2) Setiap peningkatan nilai Kualitas Produk (X) sebesar
satu, maka Minat Pembelian (Y) akan naik sebesar 0,577. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan
nilai Kualitas Produk (X) sebesar satu maka Minat Pembelian (Y) juga akan turun sebesar 0,577.

354

BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 4 No. 1 Mei 2013: 349-359 

Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Minat Pembelian terhadap Keputusan Pembelian
Selanjutnya, untuk melihat hubungan X dan Y terhadap Z dibantu dengan menggunakan
program SPSS yang menghasilkan output yang menggambarkan hubungan tersebut. Adapun hasil
output tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 6 Descriptive Statistics X, Y dan Z
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation
KeputusanPembelian
3.447076
.4970745
KualitasProduk
3.473963
.5886817
MinatPembelian
3.396837
.5495736

N
100
100
100

Pada tabel 6, terlihat mean dari variabel Keputusan Pembelian (Z) = 3,447076 yang apabila
mengacu pada tabel 3, maka dapat dikatakan bahwa keputusan pembelian konsumen J&C Cookies
dinilai baik. Selain itu, dari tabel terlihat bahwa Standard Deviation untuk variabel Z cenderung kecil
sehingga dapat diketahui bahwa variasi jawaban responden cenderung seragam
Pengujian Secara Simultan antara Variabel Bebas X dan Y dengan Variabel Terikat Z
Ada pengaruh secara simultan yang signifikan antara variabel X dan Y terhadap variabel Z.
Maka dari itu, pengujian secara individual dapat dilakukan atau dilanjutkan.

Tabel 7 Model Summary Substruktur 2
Model Summaryb
Adjusted R
Std. Error of the
Model
R
R Square
Square
Estimate
1
.586a
.343
.330
.4070240
a. Predictors: (Constant), MinatPembelian, KualitasProduk
b. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Besarnya pengaruh variabel X dan Y secara simultan terhadap variabel Z dapat diketahui dengan
melihat nilai Rsquare pada Tabel 7, dengan nilai R2 = 0,343 = 34,3%. Jadi, nilai dari variabel Z
dipengaruhi oleh variabel X dan Y sebesar 34,3%, sedangkan sisanya sebesar 65,7% dipengaruhi oleh
variabel lain di luar penelitian ini. Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar
2
penelitian yang memengaruhi nilai variabel Z (ρZ) = 1 − R = 1 − 0 , 343 = 0,8106. Masih
mengacu pada Tabel 7, nilai R (koefisien korelasi) diketahui sebesar 0,586. Hal ini berarti hubungan
antara variabel bebas X dan Y secara bersama-sama dengan variabel terikat Z bersifat kuat (karena
nilai R lebih besar dari 0,5) dan searah (karena nilai R positif).

Peran Minat Pembelian Konsumen …… (Muhammad Ari Adriansyah; dkk)

355 

Pengujian Secara Individual antara Variabel X terhadap Z
Tabel 8 Coefficients Substruktur 2
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients

Model

B
1

(Constant)

Standardized
Coefficients

Std. Error
1.497

.282

KualitasProduk

.350

.085

MinatPembelian

.216

.091

t

Sig.

Beta
5.318

.000

.415

4.117

.000

.239

2.370

.020

a. Dependent Variable: KeputusanPembelian

Ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Z.
Pengujian secara Individual antara Variabel Y terhadap Z
Ada pengaruh yang signifikan antara variabel Y terhadap variabel Z.
Tabel 9 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Substruktur 2
Pengaruh
Antar Variabel
X terhadap Z
Y terhadap Z

Koefisien
Jalur (beta)
0,415
0,239

Nilai
Sig
0,000
0,020

Hasil
Pengujian
Ho ditolak
Ho ditolak

Koefisien
Determinasi

Koefisien Variabel
lain (ρzε2)

0,343 = 34,3%

0,8106

Dari persamaan struktural substruktur 2 dapat diartikan bahwa: (1) keputusan Pembelian (Z)
dipengaruhi oleh Kualitas Produk (X) dan Minat Pembelian (Y) secara simultan sebesar 34,3% dan
sisanya sebesar 65,7% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar penelitian ini. (2) Setiap
peningkatan nilai Kualitas Produk (X) sebesar satu, maka Keputusan Pembelian (Z) akan naik sebesar
0,415. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan nilai Kualitas Produk (X) sebesar satu maka
Keputusan Pembelian (Z) juga akan turun sebesar 0,415. (3) Setiap peningkatan nilai Minat
Pembelian(Y) sebesar satu, maka Keputusan Pembelian (Z) juga akan naik sebesar 0,239. Begitu juga
sebaliknya, setiap penurunan nilai Minat Pembelian (Y) sebesar satu maka Keputusan Pembelian (Z)
juga akan turun sebesar 0,239.
Hubungan Kausal Empiris Variabel X dan Y terhadap Z Setelah Trimming
Tabel 10 Rangkuman Hubungan Kausal Empiris Variabel X dan Y terhadap Z

356

Pengaruh Kausal
Tidak Langsung Melalui Y

Koefisien
Jalur

Langsung

X terhadap Y

0,577

0,577

0,557 + (0,557 x 0,239) = 0,7149

Total
1,291

X terhadap Z

0,415

0,415

-

0,415

-

Y terhadap Z
ε1
ε2
X
Xdan Y

0,239
0,8173
0,8106
-

0,239
0,81732=0,668
0,81062=0,657
-

-

0,239
-

0,332
0,343

Variabel

Pengaruh
Bersama
-

BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 4 No. 1 Mei 2013: 349-359 

Berdasarkan Tabel 10, dapat ditarik kesimpulan sehingga memberikan informasi sebagai
berikut. Pertama, hipotesis pertama yang berbunyi “Ada pengaruh secara simultan yang signifikan
antara variabel X terhadap variabel Y”, bahwa secara keseluruhan menyatakan signifikan. Demikian
pula, secara individual semua sub-variabel diterima, karena berdasarkan pengujian koefisien jalur
substruktur 1, koefisien jalur variabel X secara statistik adalah signifikan. Dengan demikian, dapat
diperoleh informasi bahwa kualitas produk (X) berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap
minat pembelian (Y). Besarnya pengaruh kualitas produk terhadap minat pembelian sebesar 0,577
Sedangkan besarnya pengaruh kualitas produk berpengaruh secara tidak langsung yang memengaruhi
minat pembelian adalah 0,7149.
Kedua, hipotesis kedua yang berbunyi berbunyi “Ada pengaruh secara simultan yang
signifikan antara variabel X dan Y terhadap variabel Z”, bahwa secara keseluruhan menyatakan
signifikan. Demikian pula, secara individual semua subvariabel diterima, karena berdasarkan
pengujian jalur substruktur 2, koefisien jalur variabel X dan Y secara statistik adalah signifikan.
Dengan demikian, dapat diperoleh informasi bahwa kualitas produk (X) dan minat pembelian (Y)
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Z). Besarnya pengaruh
kualitas produk terhadap keputusan pembelian sebesar 0,415 dan pengaruh minat pembelian terhadap
keputusan pembelian sebesar 0,239.
Ketiga, dari tabel 10 dapat diketahui bahwa variabel Kualitas Produk (X) memberikan
pengaruh sebesar 0,577 bagi Minat Pembelian (Y). Namun pengaruh yang diberikan Minat Pembelian
(Y) kepada Keputusan Pembelian (Z) justru menurun menjadi 0,239. Hal ini dapat disebabkan oleh
pengaruh dari variabel lain di luar penelitian ini yang diketahui sebesar 0,8173. Sehingga, meskipun
variabel Kualitas Produk (X) mendapat perhatian yang cukup baik dari perusahaan, variabel lain tidak
diperhatikan dengan baik oleh perusahaan, maka variabel lain tersebut akan menurunkan pengaruh
bersama kepada Minat Pembelian (Y), dan akibatnya pengaruh Minat Pembelian (Y) kepada
Keputusan Pembelian (Z) menurun.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian setelah menguji dan menganalisis, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut. Pertama, terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara kualitas produk
terhadap minat beli J&C Cookies. J&C Cookies dapat terus menerapkan berbagai hal yang dapat
meningkatkan kualitas produk karena terbukti dapat meningkatkatkan minat beli pelangganya. Kedua,
terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara minat beli terhadap proses keputusan pembelian
J&C Cookies. J&C Cookies dapat melakukan berbagai cara yang dapat meningkatkan minat beli
karena akan membantu peningkatan proses keputusan pembelian pelanggan J&C Cookies. Ketiga,
terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara kualitas produk terhadap proses keputusan
pembelian pelanggan J&C Cookies. J&C Cookies dapat menerapkan berbagai elemen di dalam
kualitas produk yang mampu memberikan pengaruh yang positif terhadap proses keputusan pembelian
pelanggan J&C Cookies. Keempat, kualitas produk terbukti memberikan pengaruh yang besar
terhadap minat beli pelanggan dan berdampak pada proses keputusan pembelian pelanggan J&C
Cookies yang positif dan besar. Ini ditunjukkan dengan meskipun variabel Kualitas Produk (X)
mendapat perhatian yang cukup baik dari perusahaan, variabel lain tidak diperhatikan dengan baik
oleh perusahaan, maka variabel lain tersebut akan menurunkan pengaruh bersama kepada Minat
Pembelian (Y), dan akibatnya pengaruh Minat Pembelian (Y) kepada Keputusan Pembelian (Z)
menurun.
Dengan memerhatikan hasil analisis dan pembahasan di atas, penulis mencoba mengajukan
saran sebagai berikut. Pertama, meskipun telah menerapkan HACCP yaitu sistem yang memberikan
jaminan yang berstandar internasional dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen,

Peran Minat Pembelian Konsumen …… (Muhammad Ari Adriansyah; dkk)

357 

konsumen belum menyadari pentingnya sistem HACCP yang diterapkan oleh J&C Cookies. Hal itu
disebabkan tingkat kesadaran akan kesehatan yang masih kurang pada masyarakat Indonesia dan
kurangnya informasi yang diberikan oleh J&C Cookies. Untuk itu perusahaan disarankan agar
memberikan informasi dan penyuluhan kepada masyarakat dan konsumen J&C Cookies seperti
memberikan brosur kepada konsumen pada setiap pembelian kue keringnya tentang dampak
mengonsumsi makanan yang tidak aman dan keunggulan menggunakan sistem HACCP. Dengan
demikian, masyarakat dan konsumen dapat lebih aware terhadap makanan yang mereka konsumsi dan
memberikan dampak positif pada J&C Cookies yang telah menerapkan sistem HACCP.
Kedua, diharapkan J&C Cookies dapat menambah aneka ragam kue kering yang ditawarkan
kepada masyarakat. Seiring berkembangnya persaingan pada bisnis kue kering ini, perusahan J&C
Cookies dituntut untuk menambah jumlah varian rasa kue keringnya dengan melakukan riset terhadap
konsumen tentang rasa dan varian apa yang sedang digemari oleh konsumen. Sehingga perusahaan
dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Ketiga, perusahaan disarankan untuk meningkatkan strategi
promosi seperti meminta data konsumen ketika membeli kue kering, lalu konsumen diberi informasi
tentang produk kue kering yang ditawarkan dan promosi seperti diskon atau reward sehingga
konsumen akan membeli J&C Cookies. Diharapkan dengan dilakukan promosi konsumen akan merasa
puas terhadap service dan produk yang ditawarkan, dan dapat mempromosikan kepada orang lain
untuk membeli kue kering J&C Cookies.

DAFTAR PUSTAKA
Albari. (2002). Mengenal Perilaku Konsumen Mengenai Penelitian Motivasi. Jurnal Siasat Bisnis,Vol.
1 No.7. Yogyakarta.
Bambang. (2008). Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Konsumen Membeli
Kendaraan Bermotor. Jurnal Ilmiah Indonesia. Vol.1 (no.2): 40-46. Jakarta.
Basu Swastha dan Irawan. (2005). Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
Budiyono, Bernard N. M. , ( 2004 ), “Studi Mengenai Pengembangan Strategi Produk (Studi Kasus
Minat Beli Produk Baru Telkom Flexi di Surabaya)”, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, vol.
III No. 2 September 2004.
Darmawan dan Ferrinadewi. (2004). Perilaku Konsumen: Analisis Model Keputusan. Yogyakarta:
Universitas Atma Jaya.
Durianto, D., dan Liana, C. (2004). Analisis efektivitas iklan televisi softener soft & fresh di jakarta
dan sekitarnya dengan menggunakan consumen decision model. Jurnal Ekonomi
Perusahaan.Vol.11 (no.1): 35-55.
Durianto. (2004). Strategi Menaklukkan Pasar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ferdinand, A. (2002). Pengembangan Minat Beli Merek Ekstensi. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Hurriyati, R. (2005). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.
Kotler dan Amstrong. (2003). Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid-1, Edisi ke-9. Jakarta: Indeks.

358

BINUS BUSINESS REVIEW Vol. 4 No. 1 Mei 2013: 349-359 

Kotler dan Amstrong. (2004). Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid-2, Edisi ke-9. Jakarta: Indeks.
Kotler, P. (2004). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P. (2007). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.
Ma’ruf, H. (2006). Pemasaran Ritel. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Riduwan dan Kuncoro, E. A. (2008). Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path
Analysis). Bandung: Alfabeta.
Sarjono, H., dan Julianita, W. (2011). SPSS vs LISREL: Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset.
Jakarta: Salemba Empat.
Schiffman, L. G., dan Kanuk, L. L. (2007). Perilaku Konsumen. Jakarta: Indeks.
Schiffman, L.G., dan Kanuk, L. (2004). Consumer Behavior. Prentice Hall Internasional.
Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jilid Satu. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Umar, H. (2005). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Utami, C. W. (2006). Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta: Salemba
Empat.
Yoestini, dan Eva Sheila. R. (2007). Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. Vol VI.(no.3): 261-276,
Jakarta.

Peran Minat Pembelian Konsumen …… (Muhammad Ari Adriansyah; dkk)

359 

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25