BAB I PENDAHULUAN - Teknik Penerjemahan dan Tingkat Keakuratan Verba Aksi dalam Buku Pelajaran Biologi 2B Bilingual SMA Kelas XI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Buku teks ilmiah seperti biologi merupakan sumber informasi utama dalam proses pembelajaran. Buku biologi menyajikan ilmu secara deskriptif untuk memberikan pemahaman kepada siswa. Storey (1989:271) berpendapat bahwa "pembelajaran sains pada umumnya dan biologi khususnya berpusat pada buku teks". Dengan kata lain, keberadaan buku biologi diharapkan mampu memberikan informasi yang akurat sehingga kualitas siswa dalam perolehan ilmu biologi dapat memenuhi standar kompetensi yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat Gottfried (1992:35) bahwa buku teks dianggap kurikulum sains yang harus dipelajari siswa sehingga menjadi sumber utama pengetahuan untuk siswa.

  Hampir semua buku yang berkaitan dengan sains dan biologi ditulis dalam bahasa asing terutama bahasa Inggris. Hal ini merupakan kendala bagi siswa bahkan guru dalam memahami isi buku karena keterbatasan penguasaan bahasa Inggris. Kehadiran buku bilingual seperti buku biologi bilingual merupakan salah satu alternatif untuk membantu siswa dan guru untuk memahami informasi dalam buku. Hal ini sekaligus membuat siswa terbiasa menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Namun untuk memperoleh buku bilingual yang berkualitas harus memenuhi beberapa tahapan proses penerjemahan agar memenuhi standar pendidikan Nasional yang ditetapkan. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah penerjemahan yang akurat agar informasi dalam buku biologi bilingual dapat dipahami oleh siswa secara baik dan benar. Semua ini dapat dicapai apabila kesepadanan terjemahan bahasa sumber (BSu) ke bahasa sasaran (BSa) benar-benar terpenuhi. Kesepadanan makna sangat penting sebagaimana Newmark (1988:5) mengatakan bahwa penerjemahan adalah rendering the meaning of a text into another language in the

  

way that the author intended the text (menterjemahkan makna suatu teks ke dalam bahasa

lain sesuai dengan yang dimaksudkan pengarang).

  Ada tiga parameter untuk menentukaitu keakuratan, keterbacaan dan keberterimaan (Nababan, 1999:132). Keakuratan berarti makna kata, istilah teknis, frasa, klausa, kalimat atau teks BSu dialihkan dengan menghindari distorsi makna pada BSa, keberterimaan berarti sebuah hasil penerjemahan terasa alamiah ketika dibaca, dan tingkat keterbacaan teks dapat dilihat berdasarkan apakah pembaca memahami isi teks penerjemahan kedalam BSa.

  Dengan demikian, tugas seorang penerjemah adalah menyampaikan informasi dari BSu ke BSa secara akurat, terbaca dan berterima. Informasi yang terdapat didalam BSu harus disampaikan secara utuh dengan menghindari penambahan atau pengurangan makna yang terkandung didalamnya.Dengan kata lain, fokus utama penerjemah adalah makna atau informasi yang tersimpan dalam teks tersebut. Selama makna bisa tersampaikan secara utuh maka kualitas terjemahan bisa tercapai.

  Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerjemahan tidak hanya sebatas proses pengalihan kata-kata dari satu bahasa ke bahasa lain, akan tetapi ia juga melibatkan unsur makna dalam BSu dan BSa. Dalam hal ini, analisis penelitian difokuskan hanya pada tingkat kata dan frasa verba aksi dalam kalimat. Verba aksi merupakan kata kerja yang berfungsi sebagai predikat dalam sebuah kalimat. Ditemukan beberapa penerjemahan verba aksi yang tidak akurat ke dalam BSa pada buku bilingual ‘Buku Pelajaran Biologi 2B Bilingual SMA Kelas XI’, seperti kata isolate (hal.246) yang diterjemahkan menjadi

  

mengambil (hal. 247). Kata isolate dan mengambil adalah verba aksi. Dalam hal ini, dapat

  diasumsikan bahwa si penerjemah keliru dalam penerjemahannya karena kata isolate dalam kalimat the influenza antigen is separated from the microorganism through the breakdown of

  

the pathogen structure and isolate the glycoprotein berarti memisahkan atau mengisolasi.

  Kata isolate tidak akurat apabila diterjemahkan menjadi mengambil d engan menggunakan teknik penerjemahan kreasi diskursif. Teknik ini biasanya dipakai ketika terjemahan sebuah kata keluar dari konteksnya. Teknik ini tentu tidak sesuai diterapkan dalam penerjemahan ilmu pengetahuan, karena kedua kata isolate dan mengambil adalah dua kata yang tidak memiliki hubungan sama sekali. Demikian juga dalam penerjemahan verba aksi break down (hal.14) dalam kalimat digestive enzymes break down large and complex food substances yang diterjemahkan menjadi memecah (hal.15). Enzim pencernaan (digestive systems) tidak berfungsi memecah zat makanan tetapi menguraikan zat makanan. Pengertian memecah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online adalah membelah menjadi beberapa

  bagian/merusak/mengganggu.

  Dari analisis singkat kedua contoh di atas, penelitian tentang teknik penerjemahan dan tingkat keakuratan penerjemahan verba aksi pada ‘Buku Pelajaran Biologi 2B Bilingual SMA Kelas XI’ perlu dilakukan mengingat mata pelajaran biologi kelas XI merupakan lanjutan pelajaran dari kelas X. Hal ini juga sesuai dengan kurikulum Depdiknas tahun 2002, dimana ruang lingkup mata pelajaran biologi SMA terdiri dari dua bagian yaitu: bekerja ilmiah dan pemahaman konsep (materi pokok). Bekerja ilmiah diajarkan dan dilatihkan pada awal tahun kelas X tetapi untuk selanjutnya terintegrasi dengan materi pada kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, penerjemahan buku teks biologi kedalam BSa harus sepadan dengan BSu agar makna yang disampaikan akurat tidak kabur dan tidak menyimpang dari BSu karena hal tersebut akan mempengaruhi tingkat kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran ini. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Finley et al. (dalam Adisendjaja, 2007) yang mengatakan bahwa: since textbooks play a major role in science education, a

  

description of the nature of textbooks and how students learn from texts is an important of

  

research (karena buku teks memegang peranan penting dalam pendidikan, gambaran buku

teks dan cara belajar siswa merupakan sebuah kepentingan dalam penelitian).

  1.2 Batasan Masalah

  Penelitian ini difokuskan pada analisis teknik penerjemahan dan tingkat keakuratan penerjemahan verba aksi dalam ‘Buku Pelajaran Biologi 2B Bilingual SMA Kelas XI’ dari

  bab VI, VIII dan XI, karangan: Diah Aryulina, Ph.D, Choirul Muslim, Ph.D dan Syalfina Manaf, M.S. dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan oleh Inswasti Cahyani, M.Sc. ke dalam bahasa Indonesia.

  1.3 Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Verba aksi apa sajakah yang terdapat dalam buku bilingual ‘Buku Pelajaran Biologi 2B

  Bilingual SMA Kelas XI’? 2. Teknik penerjemahan apa sajakah yang digunakan dalam buku bilingual ‘Buku Pelajaran

  Biologi 2B Bilingual SMA Kelas XI’? 3. Bagaimanakah tingkat keakuratan terjemahan verba aksi dalam buku bilingual ‘Buku

  Pelajaran Biologi 2B Bilingual SMA Kelas XI’?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan: 1. Mendeskripsikan verba aksi pada buku bilingual ‘Buku Pelajaran Biologi 2B Bilingual

  SMA Kelas XI’ 2. Menganalisis teknik penerjemahan verba aksi dalam buku bilingual ‘Buku Pelajaran

  Biologi 2B Bilingual SMA Kelas XI’ 3. Menganalisis tingkat keakuratan terjemahan verba aksi dalam buku bilingual ‘Buku

  Pelajaran Biologi 2B Bilingual SMA Kelas XI’

  1.5 Manfaat Penelitian

  Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman terhadap teori penerjemahan dan mendukung bukti impiris atas pentingnya penelitian penerjemahan dalam mentransformasikan pesan dari aspek bahasa yaitu tingkat keakuratan dan dijadikan referensi dalam proses belajar mata kuliah terjemahan maupun pelatihan penerjemahan agar makna yang disampaikan ke dalam BSa kualitas dan sepadan dengan BSu.

  Selain itu secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat menjadi objek kajian pada penelitian selanjutnya dan menjadi inspirasi bagi kajian tingkat keakuratan untuk menilai kualitas penerjemahan kata dan frasa verba aksi bahasa Inggris yang tidak memiliki padanan dalam bahasa Indonesia yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam penerjemahan, serta memberikan kontribusi kepada penerjemah buku teks ini kedepan.

  1.6 Definisi Istilah 1.

  Verba aksi Verba aksi adalah kata kerja yang menyatakan perbuatan atau tindakan, atau yang menyatakan perbuatan, tindakan, gerak, keadaan dan terjadinya sesuatu (Keraf, 1991:72).

  Sedangkan menurut Sudaryanto (1991:6) yang dimaksud dengan verba adalah kata yang menyatakan perbuatan, dapat dinyatakan dengan modus perintah, dan bervalensi dengan aspek keberlangsungan yang dinyatakan dengan kata ‘lagi’ (sedang). Adapun, menurut Kamus Besar Indonesia (KBBI) adalah kata yg menggambarkan verba, perbuatan, atau keadaan; kata kerja. Harimurti Kridalaksana (1993: 226) berpendapat bahwa verba adalah kelas kata yang biasanya berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.

  2. Teknik penerjemahan Teknik penerjemahan adalah pendekatan khusus yang dilakukan oleh seorang penerjemah dalam menterjemahkan kata, frasa, ujaran, kalimat, idiom dan yang lainnya. Teknik ini dipakai untuk mencapai kesepadanan makna sebagai tujuan untuk mengalihkan elemen makna dari BSu ke BSa (Newmark, 1988:81).

  3. Keakuratan Keakuratan merupakan istilah yang digunakan untuk menilai kualitas penerjemahan dengan melakukan pengevaluasian penerjemahan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah teks BSu dan teks BSa sudah sepadan atau belum. Konsep kesepadanan mengarah pada kesamaan isi atau pesan antara BSu dan BSa.

  4. Terjemahan Terjemahan adalah hasil dari proses penerjemahan dari BSu ke BSa untuk mencapai kesepadanan makna sesuai dengan pendapat Nida dan Taber (1969:12) yang mengatakan bahwa penerjemahan adalah memproduksi teks dalam BSa yang ekuivalen dan alami serta paling dekat dengan pesan BSu, pertama dalam makna dan kedua dalam gaya.

  5. Bilingual Bilingual dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996) adalah mampu atau biasa

  memakai dua bahasa dengan baik dan bersangkutan dengan atau mengandung dua bahasa. Buku bilingual adalah buku yang memaparkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan dua bahasa.