Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien : Pencegahan Komplikasi Diabetik dengan Foot Exercise (Senam Kaki) di Ruangan Rindu A2 RSUP H. Adam Malik Medan

  TABEL MAPPING KEGIATAN PROSES BELAJAR LAPANGAN KOMPREHENSIF PADA TANGGAL 11 JUNI – 7 JULI 2012 N PROSES KEGIATAN 11 12 13 14 15

16

18 19 20 PERENCANAAN 21 22 23 25 26 27 28 29 30 2 3 4 5 6 7 O

  1. Mengidentifikasi - Pre conference, masalah menentukan ruangan, dan pelayanan pada sistematika penulisan lahan praktik laporan

  • Melakukan pengkajian terhadap masalah pasien dan ruang rawat, tabulasi data, analisa situasi, dan perumusan masalah

  Universitas Sumatera Utara

  • Mempresentasikan hasil pengkajian
  • Menganalisa situasi/masalah
  • Merumuskan masalah

  2 Mengenali sistematika masalah

  • Memprioritaskan masalah
  • Menentukan dan menyusun rencana dari masalah yang ditemukan
  • Mensosialisasikan perencanaan yang telah dibuat

  3 Mengimplementa sikan tindakan

  • Implementasi rencana tindakan terhadap masalah

  Universitas Sumatera Utara sesuai masalah yang telah disusun

  • Evaluasi kegiatan/tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan
  • Sosialisasi hasil evaluasi, menyiapkan laporan, post conference
  • Evaluasi tindak lanjut pada pasien

  4 Melakukan Terminasi dan Seminar evaluasi Akhir Universitas Sumatera Utara

  PLANNING OF ACTION MANAJEMEN RUANGAN PBLK RA2 RSUP HAJI ADAM MALIK PADA TANGGAL 11 JUNI – 7 JULI 2012 No Kegiatan

  TANGGAL Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

  1 Bimbingan dengan dosen pembimbing, staff di ruangan, orientasi dan pengkajian

  • Perencanaan • Pengorganisasian • Ketenagaan • Pengarahan

  2 Perumusan Masalah

  3

  • Menganalisa masalah manajemen ruangan pasien kelolaan kasus
  • Membuat intervensi sesuai dengan maslah yang ada

  4 Melakukan implementasi sesuai asuhan keperawatan pada pasien

  5 Evaluasi

  6 Penyusunan Laporan Universitas Sumatera Utara

  Lampiran 3

INSTRUMEN SISTEM MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. MAN

  a. Staffing

  1) Berapa jumlah seluruh tenaga perawat di RA2?

  2) Bagaimana jenjang pendidikannya?

  3) Berapa lama masa kerjanya?

  4) Bagaimana proses rekrutmen pegawai di RA2?

  5) Apakah ada tenaga nonorer di RA2?

  6) Bagaimana proses seleksi yang dilakukan untuk menempatkan pegawai honorer di RA2?

  7) Apa kriteria pegawai yang akan ditempatkan di ruangan RA2?

  8) Bagaimana cara mengorientasikan dan berapa lama mengorientasikan pegawai baru?

  9) Pernahkah staf mengikuti pelatihan khusus di bidang keperawatan?

  10) Bagaimana syarat/kriteria pegawai yang mendapat tugas belajar ataupun pendidikan dan pelatihan dalam pengembangan ilmu keperawatan?

  11) Apakah ada subsidi yang diberikan rumah sakit/pemerintah untuk peningkatan pendidikan staf di RA2?

  12) Berapa perbandingan jumlah pasien dengan tenaga perawat di RA2?

  b. Directing

  1) Berapa kali kepala ruangan mengikuti pelatihan tentang manajemen keperawatan?

  2) Berapa kali kepala ruangan merencanakan pertemuan dengan staf?

  3) Bagaimana kepala ruangan merencanakan peningkatan SDM staf di

  RA2?

  c. Controlling

  1) Adakah sistem penilaian terhadap kinerja perawat di RA2, bagaimana pelaksanaannya?

  2) Berapa kali dilakukan penilaian terhadap kinerja tersebut?

  3) Siapa yang melakukan penilaian?

2. METODE

  1) Apakah di RA2 mempunyai Visi, Misi, serta Motto Keperawatan?

  c. Staffing

  1) Bagaimana gaya kepemimpinan Karu di Ruangan RA2?

  d. Directing

  5) Apakah ada penanggung jawab dalam setiap shift?

  4) Berapa lama batasan jam kerja dalam setiap shift di RA2?

  3) Bagaimana pengaturan jadwal untuk staf yang izin/cuti, hari libur dan tugas belajar?

  2) Berapa jumlah jam kerja per minggu dan hari kerja per bulan pada satu orang staf?

  1) Bagaimana cara menyusun jam dinas pegawai di RA2?

  8) Jika karu/katim berhalangan, kepada siapa dilimpahkan wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas keperawatan?

  2) Apakah di RA2 mempunyai standar asuhan keperawatan? Bagaimana pelaksanaannya?

  7) Bagaimana cara karu atau katim dalam mendelegasikan tugasnya?

  a. Planning

  5) Bagaimana deskripsi kerja karu, katim dan perawat pelaksana?

  4) Ketetapan apa yang digunakan dalam penentuan Ka Tim dan perawat pelaksana?

  3) Apakah alasan penggunaan metode penugasan keperawatan tersebut?

  2) Apakah metode penugasan yang digunakan di RA2?

  1) Bagaimana gambaran struktur organisasi di RA2?

  b. Organizing

  6) Bagaimana sistem pendelegasian tugas yang dilakukan di RA2?

  2) Apakah gaya kepemimpinan tersebut telah dijalankan?

e. Controlling

  1) Bagaimana fungsi pengendalian mutu (GKM) di RA2, apakah berjalan atau tidak?

  2) Kapan saja kepala ruangan melakukan supervise?

  3) Adakah monitoring dokumentasi askep pasien di RA2?

3. MATERIAL

  a. Planning

  Bagaimana kelengkapan logistik di RA2?

  b. Controlling

  1) Adakah analisa terhadap penggunaan sarana pada pasien dengan masalah khusus yang membutuhkan perhatian serius di RA2?

  • Jika ada, jelaskan bagaimana!
  • Jika tidak ada, jelaskan kenapa!

4. MONEY

  Bagaimana sistem budgeting?

  Lampiran 4

INSTRUMEN TINGKAT KEPUASAN PASIEN/KELUARGA

  Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda check list ( √) pada setiap jawaban yang telah disediakan

  Keterangan: SP : Sangat Puas P : Puas TP : Tidak Puas STP : Sangat tidak puas Inisial Nama Pasien/Keluarga :.....................................................

  

No PERNYATAAN SP P TP STP

  1 Perawat berpenampilan rapi dan menarik dalam memberikan pelayanan

  2 Perawat memperkenalkan diri secara sopan sebelum melakukan tindakan

  3 Perawat bersikap ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan

  4 Perawat terampil dalam melakukan tindakan

  5 Perawat memberikan informasi yang mudah dimengerti

  6 Perawat memberikan pelayanan tepat waktu

  7 Perawat menjelaskan peraturan rumah sakit, tahap dan kewajiban pasien

  8 Perawat menjelaskan perkembangan kondisi kesehatan saya

  9 Perawat melatih saya untuk dapat merawat diri sendiri

  10 Perawat menjawab setiap pertanyaan yang saya ajukan terkait kondisi kesehatan saya

  11 Perawat segera datang bila dipanggil (dalam 5 menit)

  12 Perawat memberikan kesempatan kepada saya untuk mengungkapkan perasaan atau keluhan saya

  13 Perawat meminta izin kepada pasien sebelum melakukan tindakan

  14 Perawat cepat menanggapi keluhan pasien

  15 Perawat memperhatikan respon atau perasaan saya saat tindakan dilakukan

  16 Perawat memperhatikan kebersihan saya selama dirawat

  17 Perawat segera mengganti sprei tempat tidur bila basah 18 perawat menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan manfaatnya

  19 Perawat dalam memberikan pelayanan menimbulkan rasa aman dan nyaman

  20 Perawat memeriksa obat dengan teliti dihadapan saya sebelum diberikan

  21 Perawat memberikan dukungan moril atau semangat untuk kesembuhan saya

  22 Perawat meluangkan waktu untuk berdiskusi tentang kondisi kesehatan saya

  23 Perawat dapat memahami sikap saya dan keluarga meskipun saya dan keluarga bersikap tidak sopan

  24 Perawat bersikap sabar dalam memberikan pelayanan

  25 Perawat membantu memenuhi kebutuhan makan dan minum saya ketika saya tidak dapat melakukannya sendiri

  26 Perawat menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga dan pasien Kesan dan saran selama perawatan di ruangan: ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… …………………………………................................................................................ ..........................................................................

  Lampiran 5

INSTRUMEN KEPUASAN KERJA PERAWAT

  Berilah tanda check list ( √) pada salah satu dari kolom yang tersedia disamping pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang anda pilih

  STP : Sangat tidak puas TP : Tidak puas P : Puas SP : Sangat puas Inisial Nama : ..........................................................

  

NO PERNYATAAN STP TP P SP

  1 Kebebasan melakukan tindakan secara mandiri dalam menyelesaikan masalah dalam perawatan pasien

  2 Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui pelatihan atau pendidikan tambahan.

  3 Kesempatan untuk mendapat posisi yang lebih tinggi

  4 Kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan mendapat kenaikan pangkat

  5 Kemampuan dalam menggunakan waktu bekerja dengan penugasan yang diberikan

  6 Motivasi dan dukungan yang saudara terima selama bekerja disini

  7 Perlakuan atasan selama saudara bekerja disini.

  8 Kemampuan dalam bekerjasama antar Perawat

  9 Kesesuaian antara pekerjaan dan latar belakang pendidikan saudara

  10 Sistem penyelesaian masalah yang dilakukan di ruangan bedah saraf

  11 Pelayanan Askes yang saudara terima selama ini

  12 Adanya kesempatan memberikan saran/ pendapat kepada kepala ruangan

  13 Perhatian instansi rumah sakit terhadap saudara.

  14 Sistem penggajian yang dilakukan institusi tempat saudara bekerja

  15 Kepuasan atas penilaian yang diberikan kepada saudara selama bekerja disini

  16 Tersedianya peralatan dan perlengkapan yang mendukung pekerjaan

  17 Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar ganti pakaian, ruang makan, ruang sholat

  18 Kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan ventilasi udara, kebersihan dan kebisingan.

  A. IDENTITAS DIRI KLIEN

  : Tn.S

  • Nama : 46 tahun
  • Usia • Jenis Kelamin : Laki-Laki

  : Bijai

  • Alamat : Sudah menikah
  • Status : Islam • Agama : SMA
  • Pendidikan : Petani • Pekerjaan • Tanggal Masuk : 11 Juni 2012
  • Tanggal Pengkajian : 12 Juni 2012 • Sumber informasi: Klien sendiri, anak klien.
  • Diagnosa medis : DM Type 2 + CKD stadium V ec DN, HN + Pneumonia + Ascites non sirotik + Efusi pleura + Hipoalbumin

  B. STATUS KESEHATAN SAAT INI

  • Keluhan utama : Klien mengeluh bengkak di seluruh tubuh, dialami oleh klien sejak 4 bulan yang lalu. Bengkak awalnya pada wajah kemudian seluruh tubuh. Mual (+), Muntah (-) selama satu minggu ini, nyeri ulu hati (-). Sesak nafas sejak 1 minggu terkhir. Sesak tidak berhubungan dengan aktivitas dan cuaca, mual tetapi tidak disertai muntah, penurunan nafsu makan, frekuensi BAK menurun sejak 4 hari terakhir, volume kira-kira 400cc/hari, BAK keruh (-), BAK berpasir (-), BAK seperti air cucian daging (-).
  • Riwayat penyakit : Klien memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus sudah tahun dengan kadar gula darah tertinggi 600 mg/dl, klien 2 bulan menggunakan insulin. Klien juga memiliki riwayat hipertensi selama 5 tahun.

  C. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU

  • Penyakit yang pernah dialami:

  a. Anak-anak : Tidak ada penyakit yang serius

  b. Kecelakaan : Tidak pernah

  c. Operasi : Klien belum pernah dioperasi

  • Alergi: Tidak ada

  D. ASPEK PSIKOSOSIAL

  1. Pola pikir dan persepsi

  • Alat bantu yang digunakan: Kacamata (-) Alat bantu pendengaran (-)
  • Kesulitan yang dialami: Saat ini klien merasa sesak nafas, mudah lelah, kedua tungkai klien mengalami kelemahan dan bengkak. Klien tidak dapat berjalan sendiri.

  2. Persepsi diri

  • Hal yang sangat dipikirkan saat ini: ingin cepat sembuh dan cepat pulang ke kampung
  • Harapan setelah menjalani perawatan: bisa sembuh dan pulang kerumah
  • Perubahan yang dirasa: Kedua tungkai klien mengalami kelemahan, mudah lelah saat beraktifitas ringan.

  3. Suasana hati: klien selalu bertanya tentang penyakitnya sejak pernyataan dokter

  4. Hubungan/ komunikasi:

  a. Bicara: klien dapat berbicara dengan jelas. Bahasa yang digunakan: Bahasa Batak

  b. Klien tinggal bersama suaminya, pola komunikasi dikeluarga dengan sistem terbuka dan musyawarah, keuangan dari anaknya, dan tidak ada masalah dalam keluarga karena hubungan antara orang tua dan anak serta saudara-saudaranya cukup harmonis.

  5. Sistem nilai dan kepercayaan Sumber kekuatan adalah Tuhan sebagai tempat meminta pertolongan dan kesembuhan.

E. PENGKAJIAN FISIK 1.

  Keadaan umum : kesadaran Compos mentis 2. Tanda-tanda vital :

  Suhu tubuh : 36,2 C TD : 160/90 mmHg Nadi : 80x/i RR : 24 x/i 3. Pemeriksaan kepala dan leher

  Kepala : Bentuk bulat, kulit kepala bersih dan tidak berbau, Rambut : Rambut beruban, penyebaran rambut merata.

  Wajah : warna kulit sawo matang, pucat, struktur wajah normal. Mata : simetris antara mata kanan dan kiri, ukuran pupil + 3 mm, isokor, reaksi terhadap cahaya (+), bentuk mata kiri dan kanan simetrik, tanda- tanda radang tidak ada. Kedua mata klien masih bisa melihat dengan jelas, konjungtiva anemi.

  Hidung : septum nasi terletak di medial, pernafasan menggunakan cuping hidung, Klien menggunakan nasal kanul 3 L/menit Telinga : bentuk telinga normal, ukuran normal,tidak ada lubang abnormal, ketajaman pendengaran jelas.

  Mulut dan faring : bibir tampak kering, tidak terdapat perdarahan pada gusi, lidah tampak bersih, gigi tampak bersih.

  Leher : posisi trakea medial, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada peningkatan tekan vena jugularis.

  4. Pemeriksaan integumen Kilit tampak bersih, akral hangat, turgor kulit kembali lambat >3 detik khususnya area ekstremitas bawah kiri dan kanan, ekstremitas bawah bengkak, kulit tampak kering.

  5. Pemeriksaan payudara dan ketiak Bentuk dan ukuran payudara normal, simetris antara kanan dan kiri, warna dan areola normal, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening.

  6. Pemeriksaan thoraks/dada Inspeksi thoraks : bentuk normal, RR : 24 x/i, irreguler, menggunakan otot bantu nafas.

  Pemeriksaan paru : palpasi getaran suara simetris, perkusi redup, suara nafas bronkovesikuler, terdapat ronci basal di lapangan paru bawah dan tengah pada paru kanan dan kiri.

  Pemeriksaan jantung : pulsasi normal, bunyi jantung S1 dan S2 normal, tidak terdapat bunyi jantung tambahan, HR: 82x/i.

  7. Pemeriksaan abdomen Bentuk abdomen simetris, tidak terdapat asites, tidak terlihat bayangan pembuluh darah, peristaltik normal, 8 x/i, hepar tidak teraba.

  8. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya Rambut pubis normal, tidak terdapat kelainan pada genitak eksterna dan daerah inguinal, lubang anus normal, perineum bersih, tidak terpasang selang kateter urin.

  9. Pemeriksaan muskuloskeletal/ekstremitas Terdapat edema pada kedua ekstremitas bawah +3, kekuatan otot +4, CRT 2 detik.

  10. Pemeriksaan neurologi Tingkat kesadaran : Compos Mentis GCS : E4V5M6 Klien dapat berorientasi dengan baik, mengingat waktu dan tempat pasien

  Pemeriksaan Saraf Cranial

  1) Nervus Olfactorius : Dapat mengidentifikasi bau-bauan (normosmia)

  2) : Kedua mata klien dapat melihat dengan jelas Nervus Opticus

  3) Nervus Okulamotorius, Troklearis dan Abdusens : pergerakan bola mata

  (+), reflex pupil terhadap cahaya (+), ptosis (-) 4)

  Nervus Trigeminus

  • Refleks sensorik

  Dapat mengidentifikasi sensasi sentuhan, nyeri tumpul, dan hangat di wajah Dapat mengidentifikasi daerah yang disentuhkan kapas Refleks corneal positif

  • Refleks motorik

  Otot maseter teraba, kontraksi otot simetris Klien dapat mengunyah dan menelan dengan baik 5)

  Nervus Fasialis

  • Refleks sensorik Mampu membedakan rasa manis, asin dan asam
  • Refleks Motorik Mampu tersenyum, mengangkat alis, mengerutkan dahi dan menutup mata rapat-rapat

  6) Nervus Vestibulokoklear : Kedua telinga klien masih dapat mendengar 7) Nervus Glosopharingeus : Mampu membedakan rasa 8) Nervus Vagus : Kemampuan menelan baik, uvula simetris 9) Nervus Assesorius : Kempuan klien untuk melakukan penahanan pada bahu kiri dan kanan baik 10) Nervus Hipoglosus : Klien mampu menjulurkan lidah dan penahanan pada dinding pipi.

F. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI 1.

  Pola tidur dan kebiasaan

  Klien mengatakan terkadang sulit tidur dengan alasan merasa panas, dan kakinya terasa sakit jika digerakkan. Klien memilki jam tidur siang selama 1-2 jam setiap hari. Klien biasanya tidur pukul 21.00 dan bangun pukul 06.00 WIB.

  2. Pola eliminasi BAB : frekuensi BAB 2 hari sekali dengan konsistensi lunak, klien terakhir BAB pada tanggal 8 Juni 2012, tidak ada riwayat BAB berdarah, tidak ada nyeri pada saat BAB. BAK : Frekuensi BAK menurun, sekitar 3-4x/hari, jumlah urine 300 ml/24 jam, warna urin kuning keruh.

  3. Pola makan dan minum Klien mengkonsumsi makanan dari rumah sakit dengan diet 1250 kkal, 24 gr protein, minum dibatasi 500-600 ml /24 jam, selera makan menurun, mual tetap ada tidak disertai muntah. Klien mkan 3x sehari tetapi porsi makan hanya habis 1/3 saja, klien tidak mengalami kesulitan mengunyah ataupun menelan.

  4. Kebersihan diri Klien melakukan kebersihan diri dibantu oleh keluarga dan perawat setiap hari.

  5. Pola kegitan/aktivitas Klien dianjurkan untuk bedrest.

  Pengobatan :

  NO NAMA OBAT FUNGSI EFEK SAMPING

  1. Furosemide 1 amp/ - SSP : sakit kepala Membantu diuretik,

  8 jam mengurangi KV : bradikardi, takikardi penumpukan cairan di GI : mual muntah jaringan.

  2. Captopril 2x25 mg Untuk hipertensi berat Proteinuria lebih dari 1 g hingga sedang dan efektif sehari pada 0,5% dalam penanganan gagal penderita dan pada 1,2% jantung dengan cara penderita dengan penyakit supresi system renin ginjal, Sering terjadi ruam angiotensin aldosteron dan pruritus, kadang- kadang terjadi demam dan eosinofilia

  3. OBH Syrup 3xCI Obat batuk berdahak, Efek samping pada pilek, dan demam saluran pencernaan, seperti mual, diare, rasa penuh di perut, tetapi biasanya ringan

  Tabel 5. Daftar obat Tn.S

  Pemeriksaan Penunjang

  Pemeriksaan Patologi Klinik (11 Juni 2012)

  Pemeriksaan Hasil Rujukan Hematologi

  

8.80 g% 11,5-15,5

Haemoglobin 6 6

3.10x 10 /mm 4,20-4,87

Eritrosit 3 3

6.61 x 10 /mm 4,4-11,0

  Leukosit 25.60 % 38-44 Hematokrit 3 3

195 x 10 /mm 150-450

  Tombosit AGDA

  

7.396 7.35-7.45

Ph 27.7 mmHg 38-42 PCO2

123.4 mmHg 85-100

PO2 16.6 mmol/L 22-26 HCO3 17.5 mmol/L 19-25 Tot CO2

  • -7.3 mmol/L (-2) – (+2)

    BE

    98.5 % 95-100

    Sat O2

  Ginjal Ureum 118.50 mg/dL < 50 Kreatinin

4.64 mg/dL 0,5-0,9

  Elektrolit Natrium Kalium Chloride Metabolisme Karbohidrat KGD 140 mEq/L

  4.0 mEq/L 108 mEq/L 174.8 mg/dL 135-155

  3,6-5,5 96-106 <200

  Tabel 6. Hasil pemeriksaan darah Tn.S tanggal 11 Juni 2012

2. Diagnosa Keperawatan 1.

  Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhn tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual ditandai dengan porsi makan hanya habis 1/3 porsi, mual, kulit tampak kering.

  2. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy metabolik ditandai dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan rutinitas seperti biasanya.

  3. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan, dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit ditandai dengan klien bertanya tentang proses penyakit dan kapan bisa pulang

INTERVENSI KEPERAWATAN

  INTERVENSI KEPERAWATAN Dx Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional

  Dx 1 Tujuan : Kebutuhan nutrisi Mandiri : dapat terpenuhi

  1.

  1. Kaji status nutrisi dan kebiasan Untuk mengetahui tentang keadaan makan dan kebutuhan nutrisi pasien Kriteria Hasil : sehingga dapat diberikan tindakan a. dan pengaturan diet yang adekuat. Berat badan dan tinggi badan ideal

  2.

  2. Anjurkan pasien untuk mematuhi Kepatuhan terhadap diet dapat

  b. diet yang telah diprogramkan mencegah komplikasi terjadinya Pasien memenuhi dietnya c. hipoglikemia/hiperglikemia

  Kadar gula darah dalam batas normal

  3.

  3. Timbang berat badan setiap Mengetahui perkembangan berat

  d. seminggu sekali badan pasien (berat badan merupakan Tidak ada tanda-tanda hiperglikemia/hipoglikemia salah satu indikasi untuk menentukan diet)

  4.

  4. Anjurkan klien makan dalam porsi Mengetahui intake nutrisi klien per kesil tapi sering 24 jam

  5.

  5. Identifikasi perubahan pola makan Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet yang ditetapkan 6.

  6. Libatkan keluarga pasien pada Meningkatkan rasa keterlibatannya; perencanaan makanan sesuai memberikan informasi kepada dengan indikasi keluarga tentang kebutuhan nutrient 7.

  7. Anjurkan klien untuk Mengurangi rasa tidak nyaman pada meningkatkan oral hygiene mulut sehingga meningkatkan nafsu

  Universitas Sumatera Utara Kolaborasi: 1.

  Pemberian insulin 2. Pemeriksaan gula darah 3. Pemberian diet dengan ahli gizi makan

  Dx 2 Tujuan : Mengungkapkan peningkatan tingkat energi Kriteria Hasil: Menunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yag diinginkan.

  Mandiri : 1.

  Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas. Buat jadwal perencanaan dengan pasien dan identifikasi aktivitas yang menimbulkan kelelahan 2. Berikan ativitas alternative dengan periode istirahat yang cukup/tanpa diganggu 3. Pantau nadi, frekuensi pernafasan dan tekanan darah sebelum dan sesudah melakukan aktivitas 4. Diskusikan cara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dan sebagainya 5. Tingkatkan tirah baring baring/pembatasan aktivitas

  6. Batasi stimulasi lingkungan seperti pencahayaan dan kebisingan.

  1. Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari

  2. Pendidikan dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan tingkat aktivitas meskipun pasien mungkin sangat lemah

  3. Mencegah kelelahan yang berlebihan 4.

  Mengindikasikan tingkat aktivitas yang dapat ditoleransi secara fisiologis 5. Tirah baring dapat mengistirahatkan badan

  6. Pencahayaan dan kebisingan dapat mengganggu istirahat klien Dx 3 Tujuan : Mandiri :

  Universitas Sumatera Utara Kriteria Hasil : a.

  Pasien mengetahui tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatannya dan dapat menjelaskan kembali bila ditanya b.

  Pasien dapat melakukan perawatan diri sendiri berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.

  1. Kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit DM 2.

  Kaji latar belakang pendidikan pasien. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti

  3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien di dalamnya.

  4. Gunakan gambar-gambar dalam memberikan penjelasan (jika ada/memungkinkan) 1.

  Untuk memberikan informasi pada pasien/keluarga, perawat perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan yang diketahui pasien/keluarga 2. Agar perawat dapat memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien sesuai dengan tingkat pendidikan pasien 3. Dengan penjelasan yang ada dan ikut secara langsung dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih koperatif dan cemasnya berkurang

  4. Gambar-gambar dapat membantu mengingat penjelasan yang telah diberikan

  Tabel 7. Intervensi keperawatan Ny. M

  Universitas Sumatera Utara

4. Implem

  

Universitas Sumatera Utara

5. Implementasi dan Evaluasi CATATAN PERKEMBANGAN TN.S Hari / Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

  habis 1/3 porsi, klien melakukan oral hygiene dibantu oleh keluarga

  ekstremitas bawah, derajat oedem +3,

  O : Oedem pada kedua

  terasa berat, sulit diangkat, kaki terasa kebas.

  S : Klien mengatakan kaki

  Mendiskusikan dengan pasien kebutuhan akan aktivitas. Buat jadwal perencanaan dengan pasien dan identifikasi aktivitas yang menimbulkan

  Dx 2 Mandiri : 1.

  dilanjutkan, pantau hasil Lab.

  P : Intervensi 1-7

  KGD sewaktu 312 mg/dL Kolesterol Total 287 mg/dL Trigliserida 246 mg/dL Kolesterol HDL 38 mg/dL Kolesterol LDL 201 mg/dL

  A : Masalah belum teratasi

  Rabu/

  13 Juni 2012

  masih mual dan tidak selera makan

  S : Klien mengatakan

  Memeriksa kadar gula darah 2. Memberikan diet dengan ahli gizi

  Kolaborasi: 1.

  6. Melibatkan keluarga pasien pada perencanaan makanan sesuai dengan indikasi 7. Menganjurkan klien untuk meningkatkan oral hygiene

  5. Mengidentifikasi perubahan pola makan

  4. Menganjurkan klien makan dalam porsi kesil tapi sering

  2. Menganjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan 3. Menimbang berat badan setiap seminggu sekali

  Mengkaji status nutrisi dan kebiasan makan

  Dx 1 Mandiri : 1.

  O : Porsi makan hanya kelelahan Klien tampak lelah, sesak (+).

  2. Memberikan ativitas TD : 150/110 mmHg alternatif dengan periode HR: 92x/i RR 25x/i istirahat yang cukup/tanpa T : 36.6 C diganggu input cairan 800 ml, output : 600 ml.

3. Memantau nadi, frekuensi

  A : Masalah belum

  pernafasan dan tekanan teratasi. darah sebelum dan sesudah

  P : Intervensi 1-6

  melakukan aktivitas dilanjutkan

  4. Mendiskusikan cara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dan sebagainya

  5. Meningkatkan tirah baring baring/pembatasan aktivitas

  6. Membatasi stimulasi lingkungan seperti pencahayaan dan kebisingan.

  Dx 3 Mandiri : S : Klien mengatakan 1. masih lemah dan belum

  Mengkaji tingkat bisa diajak berdiskusi pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit DM

  O : Klien tampak lelah 2.

  Mengkaji latar belakang

  A : Masalah belum teratasi

  pendidikan pasien. Jelaskan tentang proses penyakit,

  P : Intervensi 1-4

  diet, perawatan dan dilanjutkan. pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti 3.

  Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien di dalamnya

  4. Menggunakan gambar- gambar dalam memberikan penjelasan (jika ada/memungkinkan)

  Memeriksa kadar gula darah 2. Memberikan diet dengan

  P : Intervensi 1-7

  KGD sewaktu 281 mg/dL Kolesterol Total 287 mg/dL Trigliserida 246 mg/dL Kolesterol HDL 38 mg/dL Kolesterol LDL 201 mg/dL

  A : Masalah belum teratasi

  habis 1/3 porsi

  O : Porsi makan hanya

  tidak mual lagi, tetapi masih tidak selera makan

  S : Klien mengatakan

  Kolaborasi: 1.

  CATATAN PERKEMBANGAN TN.S Hari / Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

  6. Melibatkan keluarga pasien pada perencanaan makanan sesuai dengan indikasi 7. Menganjurkan klien untuk meningkatkan oral hygiene

  5. Mengidentifikasi perubahan pola makan

  4. Menganjurkan klien makan dalam porsi kesil tapi sering

  2. Menganjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan 3. Menimbang berat badan setiap seminggu sekali

  Mengkaji status nutrisi dan kebiasan makan

  Dx 1 Mandiri : 1.

  14 Juni 2012

  Kamis/

  dilanjutkan, pantau hasil Lab. ahli gizi Dx 2 Mandiri : S : Klien mengatakan kaki

  1. masih terasa kebas dan Mendiskusikan dengan sulit berjalan pasien kebutuhan akan aktivitas. Buat jadwal

  O : Oedem pada kedua

  perencanaan dengan pasien ekstremitas bawah, dan identifikasi aktivitas derajat oedem +2, yang menimbulkan

  Klien tampak lelah, kelelahan sesak (+). TD : 160/120 mmHg 2. Memberikan ativitas

  HR: 92x/i alternatif dengan periode RR 25x/i T : 36.6 C istirahat yang cukup/tanpa diganggu

  A : Masalah belum teratasi.

3. Memantau nadi, frekuensi

  P : Intervensi 1-6

  pernafasan dan tekanan dilanjutkan darah sebelum dan sesudah melakukan aktivitas

  4. Mendiskusikan cara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dan sebagainya

  5. Meningkatkan tirah baring baring/pembatasan aktivitas

  6. Membatasi stimulasi lingkungan seperti pencahayaan dan kebisingan.

  Dx 3 Mandiri : S : Klien mengatakan 5. masih lemah dan belum

  Mengkaji tingkat bisa diajak berdiskusi pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit DM

  O : Klien tampak lelah 6.

  Mengkaji latar belakang

  A : Masalah belum teratasi

  pendidikan pasien. Jelaskan tentang proses penyakit,

  P : Intervensi 1-4 diet, perawatan dan dilanjutkan. pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti 7.

  Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien di dalamnya

  8. Menggunakan gambar- gambar dalam memberikan penjelasan (jika ada/memungkinkan)

  CATATAN PERKEMBANGAN TN.S Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi Tanggal Keperawatan

  Jumat/ Dx 1 Mandiri : S : Klien tidak selera

  15 Juni 1. makan Mengkaji status nutrisi dan

  2012 kebiasan makan

  O : Porsi makan hanya

  habis 1/3 porsi 2. Menganjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah

  A : Masalah belum teratasi

  diprogramkan KGD sewaktu 300 mg/dL Kolesterol Total 287 3. Menimbang berat badan mg/dL setiap seminggu sekali

  Trigliserida 246 mg/dL Kolesterol HDL 38 mg/dL 4. Menganjurkan klien makan

  Kolesterol LDL 201 dalam porsi kesil tapi sering mg/dL 5. Mengidentifikasi perubahan

  P : Intervensi 1-7

  pola makan dilanjutkan, pantau hasil Lab.

  6. Melibatkan keluarga pasien pada perencanaan makanan sesuai dengan indikasi 7. Menganjurkan klien untuk meningkatkan oral hygiene

  Kolaborasi: 1.

  Memeriksa kadar gula darah 2. Memberikan diet dengan ahli gizi

  S : Klien mengatakan

  Dx 2 Mandiri : 1. bahwa kakinya tidak

  Mendiskusikan dengan kebas lagi, tapi masih pasien kebutuhan akan kaku untuk digerakkan aktivitas. Buat jadwal perencanaan dengan pasien

  O : Oedem pada kedua

  dan identifikasi aktivitas ekstremitas bawah, yang menimbulkan derajat oedem +2, kelelahan

  Klien tampak lelah, sesak (-), klien tidak

  2. Memberikan ativitas memakai nasal kanul alternatif dengan periode lagi. istirahat yang cukup/tanpa

  TD : 150/110 mmHg diganggu HR: 92x/i RR 25x/i 3. Memantau nadi, frekuensi

  T : 36.6 C pernafasan dan tekanan darah sebelum dan sesudah

  A : Masalah belum

  melakukan aktivitas teratasi.

4. Mendiskusikan cara

  P : Intervensi 1-6

  menghemat kalori selama dilanjutkan mandi, berpindah tempat dan sebagainya

  5. Meningkatkan tirah baring baring/pembatasan aktivitas

  6. Membatasi stimulasi lingkungan seperti pencahayaan dan kebisingan. Dx 3 Mandiri : S : Klien mengatakan

  1. mengerti akan Mengkaji tingkat penjelasan yang telah pengetahuan pasien/keluarga diberikan oleh perawat tentang penyakit DM

  O : Klien mengajukan 2.

  Mengkaji latar belakang pertanyaan terkait pendidikan pasien. Jelaskan pendidikan kesehatan tentang proses penyakit, yang diberikan diet, perawatan dan pengobatan pada pasien

  A : Masalah teratasi

  dengan bahasa dan kata-kata

  P : Intervensi dihentikan

  yang mudah dimengerti 3. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien di dalamnya

  4. Menggunakan gambar- gambar dalam memberikan penjelasan (jika ada/memungkinkan)

5. Ringkasan Keperawatan Klien Pulang

  Tn.S (46 tahun) menderita DM sejak 5 tahun yang lalu, masuk ke RSUP Haji Adam Malik Medan tanggal 6 Juni 2012 dengan keluhan batuk berdahak.

  Pasien saat ini dirawat diruang III4 RA2. Keluhan yang dirasakan Tn.S adalah nyeri dikedua kakinya seperti kebas-kebas. Pasien tidak ada sesak dan nyeri dada.

  Pasien ini mengatakan sudah pernah dirawat di RSUP HAM Medan ini kira-kira beberapa bulan yang lalu dengan keluhan yang sama. Pada pemeriksaan awal tanda-tanda vital diperoleh TD : 160/90 mmHg, HR : 80x/menit, RR : 24x/menit, dan T : afebris. Pasien mengatakan tidak dapat tidur dan selera makan berkurang sejak masuk RS. Hal ini diakibatkan kurang nyamannya dirawat diruangan. Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan di sekitar kakinya dengan skala nyeri 6. KGD saat masuk ke RSUP HAM Medan adalah 300mg/dl.

  Berdasarkan pengkajian yang dilakukan kepada pasien dan keluarga didapat bahwa pasien belum tau tentang penyakit yang dideritanya secara detail.

  Informasi yang didapat beberapa bulan ynag lalu ketika dirawat di RSUP HAM Medan adalah hanya informasi pembatasan makanan dan control ulang ke poliklinik penyakit dalam. Namun senam kaki pasien mengatakan belum pernah mendapat informasi tentang senam kaki ini.

  Diagnosa keperawatan yang diangkat dari pengkajian yang dilakukan adalah bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan secret di saluran nafas, gangguan perfusi jaringan b/d melemahnya atau menurunnya aliran darah ke jaringan akibat adanya obstruksi pembuluh darahdan nyeri b/d sirkulasi darah terhambat dan gangguan neuropati pada kaki.

  Setelah tanggal yang telah ditentukan dan melakukan pendekatan kepada keluarga dan pasien maka praktikan memulai implementasi pada ketiga diagnose tersebut . Diagnosa yang pertama yaitu mengajarkan pasien teknik batuk efektif, minum air hangat, memberikan posisi yang nyaman, yaitu posisi miring kanan dan miring kiri dan memberikan obat secara teratur. Diagnosa keperawatan yang kedua praktikan melakukan implementasi dengan memantau tanda-tanda vital pasien, mengajarkan ROM pasif/aktif, melatih senam kaki, dan memberikan pendidikan kesehatan tentang DM. pada diagnose ketiga yaitu mengkaji karakteristik nyeri, menganjurkan pasien mobilisasi, melatih senam kaki, dan mengatur posisi yang nyaman.

  Dari hasil evaluasi didapat bahwa pasien masih tetap batuk berdahak, nyeri masih ada tetapi sudah berkurang (skala nyeri 5 dari 6), dan pasien merasa nyaman. Setelah dilakukan senam kaki diperoleh penurunan tekanan darah dan berdasarkan indeks ABPI diperoleh nilai mean 1.072 pre senam kaki sedangkan post senam kaki diperoleh mean 1.086. senam kaki tersebut dilakukan selama 5 hari kemudian pasien pulang pada tanggal 30 Juni 2012.

1. Pengkajian

  A. IDENTITAS DIRI KLIEN

  : Tn.D

  • Nama : 45 tahun
  • Usia • Jenis Kelamin : Laki-laki

  : Samosir

  • Alamat : Sudah menikah
  • Status : Kristen • Agama : SMA
  • Pendidikan : Pegawai Swasta • Pekerjaan • Tanggal Masuk : 1 Juni 2012
  • Tanggal Pengkajian : 13 Juni 2012
  • Sumber informasi: Klien sendiri, suami klien
  • Diagnosa medis : DM Type 2 + HT + + ISK

  B. STATUS KESEHATAN SAAT INI

  • Keluhan utama : Demam tinggi mendadak selama 2 hari, kejang (-), menggigil (-), berkeringat banyak (-), sesak (-), batuk (-), badan terasa lemah.
  • Riwayat penyakit : Klien memiliki riwayat penyakit Diabetes Melitus terkontrol sudah 5 tahun dengan kadar gula darah tertinggi 400 mg/dl, klien berobat teratur ke poliklinik endokrin. Riwayat HT (+), tekanan darah tertinggi mencapai 180/100 mmHg, klien teratur meminum obat hipertensi.

  Nyeri BAK (+) selama 2 hari ini, BAK sering terasa panas, volume urine 1700 cc/24 jam, warna urine kuning, riwayat BAK berpasir (-). BAB tidak ada masalah.

  C. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU

  • Penyakit yang pernah dialami : Klien memiliki riwayat hipertensi terkontrol, DM Type 2 terkontrol. Klien mengatakan belum pernah operasi.
  • Alergi: Tidak ada

  D. ASPEK PSIKOSOSIAL

  Kesulitan yang dialami saat ini adalah klien merasa badan terasa lemas, dan masih terasa demam. Harapan setelah menjalani perawatan adalah bisa sembuh dan pulang kerumah. Klien dapat berbicara dengan jelas. Bahasa yang digunakan Bahasa Batak. Klien tinggal bersama suaminya dan anaknya, pola komunikasi dikeluarga dengan sistem terbuka dan musyawarah, dan tidak ada masalah dalam keluarga karena hubungan antara orang tua dan anak serta saudara-saudaranya cukup harmonis.

  E. PENGKAJIAN FISIK 11.

  Keadaan umum : Kesadaran Compos mentis 12. Tanda-tanda vital :

  Suhu tubuh : 38.5 C TD : 180/100 mmHg Nadi : 80x/i

  RR : 20 x/i 13. Pemeriksaan kepala dan leher

  1. : Bentuk bulat, kulit kepala bersih dan tidak berbau Kepala 2.

  Rambut : Rambut bersih, penyebaran rambut merata 3. : Warna kulit sawo matang, pucat, struktur wajah normal

  Wajah 4. : Simetris antara mata kanan dan kiri, ukuran pupil + 3

  Mata mm, isokor, reaksi terhadap cahaya (+), bentuk mata kiri dan kanan simetrik, tanda-tanda radang tidak ada. Kedua mata klien masih bisa melihat dengan jelas, konjungtiva anemi

  5. Hidung : Septum nasi terletak di medial, tidak ada pernafasan cuping hidung

  6. Telinga : Bentuk telinga normal, ukuran normal,tidak ada lubang abnormal, ketajaman pendengaran jelas

  7. Mulut dan faring : Bibir tampak kering, tidak terdapat perdarahan pada gusi, lidah tampak bersih, gigi tampak bersih 8. : Posisi trakea medial, tidak ada pembesaran kelenjar

  Leher tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada peningkatan tekan vena jugularis.

  14. Pemeriksaan integumen Kulit tampak bersih, akral hangat, turgor kulit kembali cepat <3 detik, terdapat bekas luka diabetikum di mata kaki sebelah kiri.

  15. Pemeriksaan payudara dan ketiak

  Bentuk dan ukuran payudara normal, simetris antara kanan dan kiri, warna dan areola normal, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening.

  16. Pemeriksaan thoraks/dada Inspeksi thoraks : bentuk normal, RR : 20 x/i, reguler, tidak menggunakan otot bantu nafas.

  Pemeriksaan paru : palpasi getaran suara simetris, perkusi timpani, suara nafas vesikuler.

  Pemeriksaan jantung : pulsasi normal, bunyi jantung S1 dan S2 normal, tidak terdapat bunyi jantung tambahan, HR: 80x/i.

  17. Pemeriksaan abdomen Bentuk abdomen simetris, tidak terdapat asites, tidak terlihat bayangan pembuluh darah, peristaltik normal, 9 x/i, hepar tidak teraba.

  18. Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya Rambut pubis normal, tidak terdapat kelainan pada genitalia eksterna dan daerah inguinal, lubang anus normal, tidak terpasang selang kateter urin.

  19. Pemeriksaan muskuloskeletal/ekstremitas Tidak terdapat edema pada kedua ekstremitas bawah, kekuatan otot +5, CRT 2 detik.

  20. Pemeriksaan neurologi Tingkat kesadaran : Compos Mentis GCS : E4V5M6 Klien dapat berorientasi dengan baik, mengingat waktu dan tempat pasien 21. Pemeriksaan Saraf Cranial

  11) : Dapat mengidentifikasi bau-bauan Nervus Olfactorius

  (normosmia) 12)

  Nervus Opticus : Kedua mata klien dapat melihat dengan jelas 13)

  Nervus Okulamotorius, Troklearis dan Abdusens : pergerakan bola mata (+), reflex pupil terhadap cahaya (+), ptosis (-) 14)

  Nervus Trigeminus a. Refleks sensorik

  Dapat mengidentifikasi sensasi sentuhan, nyeri tumpul, dan hangat di wajah. Dapat mengidentifikasi daerah yang disentuhkan kapas. Refleks corneal positif b.

  Refleks motorik Otot maseter teraba, kontraksi otot simetris. Klien dapat mengunyah dan menelan dengan baik 15)

  Nervus Fasialis a. Refleks sensorik

  Mampu membedakan rasa manis, asin dan asam b.

  Refleks Motorik Mampu tersenyum, mengangkat alis, mengerutkan dahi dan menutup mata rapat-rapat 16)

  Nervus Vestibulokoklear : Kedua telinga klien masih dapat mendengar 17)

  Nervus Glosopharingeus : Mampu membedakan rasa 18)

  Nervus Vagus : Kemampuan menelan baik, uvula simetris

  19) Nervus Assesorius : Kempuan klien untuk melakukan penahanan pada bahu kiri dan kanan baik

  20) Nervus Hipoglosus : Klien mampu menjulurkan lidah dan penahanan pada dinding pipi.

F. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI 6.

  Pola tidur dan kebiasaan Klien mengatakan tidak ada kesulitan tidur. Klien memiliki jam tidur siang selama 1-2 jam. Klien biasanya tidur pukul 22.00 dan bangun pukul 06.00 WIB.

  7. Pola eliminasi BAB : frekuensi BAB 1x/hari dengan konsistensi lunak, klien terakhir BAB kemarin sore (13 Juni 2012), tidak ada riwayat BAB berdarah, tidak ada nyeri pada saat BAB.

  BAK : Nyeri BAK (+) selama 2 hari ini, BAK sering terasa panas, volume urine 1700 cc/24 jam, warna urine kuning, riwayat BAK berpasir (-)

  8. Pola makan dan minum Klien mengkonsumsi makanan dari rumah sakit dengan diet 1500 kkal, selera makan baik, tidak ada rasa mual dan muntah. Tidak ada gangguan makan. Klien selalu menghabiskan diet yang diberikan dari rumah sakit.

  9. Kebersihan diri Klien melakukan kebersihan diri dibantu oleh keluarga dan perawat setiap hari.

  10. Pola kegitan/aktivitas

  Klien dianjurkan untuk bedrest.

  G. PENGOBATAN

  NO NAMA OBAT FUNGSI EFEK SAMPING

  1. Ceftriaxone 1 gr/12 Penatalaksanaan infeksi- SSP : sakit kepala jam infeksi yang disebabkan KV : bradikardi, takikardi oleh patogen yang sensitif GI : mual muntah terhadap Ceftriaxone, seperti: infeksi saluran nafas, infeksi THT, infeksi saluran kemih, sepsis, meningitis, infeksi tulang, sendi dan jaringan lunak, infeksi intra abdominal, infeksi genital (termasuk gonore), profilaksis perioperatif, dan infeksi pada pasien dengan gangguan pertahanan tubuh.

  2. Metformin 3x500 Penatalaksanaan diabetes Anoreksia, mual, muntah mg melitus

  3. Omeprazole 1x20 Penatalaksanaan tukak mg usus

  4. Metoclopramide Penatalaksanaan mual 3x1 mg

  5. PCT 3x500 mg Penatalaksanaan demam Tabel 5. Daftar obat Tn.D

  H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

  Pemeriksaan Patologi Klinik (14 Juni 2012)

  Pemeriksaan Hasil Rujukan

  Hematologi

  Haemoglobin 13.50 g% 11,5-15,5

  6

  6 Eritrosit 4.41 x 10 /mm 4,20-4,87

  3

  3 Leukosit 26.54 x 10 /mm 4,4-11,0

  Hematokrit 27.90 % 38-44

  3

  

3

Tombosit 301 x 10 /mm 150-450 AGDA

  Ph 7.396 7.35-7.45 PCO2 39 mmHg 38-42 PO2 90 mmHg 85-100 HCO3 16.6 mmol/L 22-26 Tot CO2 17.5 mmol/L 19-25 BE -1 mmol/L (-2) – (+2) Sat O2 98.5 % 95-100

  Ginjal

  Ureum Kreatinin 15.30 mg/dL < 50

  0.80 mg/dL 0,5-0,9

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

9 89 255

Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Integumen : Luka Bakar (Combustio) di Ruang RB2B RSUP H. Adam Malik Medan

8 132 220

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien : Pencegahan Komplikasi Diabetik dengan Foot Exercise (Senam Kaki) di Ruangan Rindu A2 RSUP H. Adam Malik Medan

10 123 217

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Endokrin : Diabetes Melitus di Ruangan Rindu A1 RSUP H. Adam Malik Medan

20 134 152

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Telinga Hidung dan Tenggorokan : Nasopharing Carcinoma (NPC) di Ruang Rindu A5 RSUP Haji Adam Malik Medan

4 50 227

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Pasien Kanker Serviks di Ruangan Rindu B1 Obgyn (Onkologi) RSUP H. Adam Malik Medan

8 80 167

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

4 4 63

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Perkemihan: Batu Ginjal (Urolithiasis) di Ruangan Rindu B2 B RSUP Haji Adam Malik Medan

3 4 61

Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Integumen : Luka Bakar (Combustio) di Ruang RB2B RSUP H. Adam Malik Medan

1 3 38

Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Integumen : Luka Bakar (Combustio) di Ruang RB2B RSUP H. Adam Malik Medan

0 0 11