PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROG

i

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
EFEKTIVITAS SENYAWA FLAVONOID DARI PACAR AIR
(Impatiens balsamina L) DALAM MENGATASI
PENYAKIT DIABETES MELITUS

BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Siti Ikha Fatikha
Ilmi Lucyawati Yusuf
Rohima Safitri
Annisa Muhammidah

14612254
14612233
14612230
15612149


2014
2014
2014
2015

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2016

i

ii

ii

iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan............................................................................................................... 2
1.4 Manfaat............................................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 3
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 6
3.1 Alat ................................................................................................................... 6
3.2 Bahan ................................................................................................................ 6
3.3 Cara Kerja ........................................................................................................ 6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................................. 8

4.1 Anggaran Biaya ................................................................................................ 8
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................... 9
DAFTARPUSTAKA ................................................................................................ 10
LAMPIRAN .............................................................................................................. 11


iii

iv

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................ 9
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 9

iv

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pergeseran pola makan masyarakat modern dengan konsumsi bahan
makanan yang mengandung protein dan lemak yang tinggi serta kandungan serat
yang rendah diduga sebagai salah satu pemicu munculnya berbagai penyakit
yang berhubungan dengan saluran pencernaan. Modifikasi komposisi senyawa
aktif didalam tanaman pacar air (Impatiens balsamina L) dapat dilakukan

melalui konsumsi senyawa aktif flavonoid sehingga dapat mencegah timbulnya
penyakit Diabetes Melitus. Salah satu senyawa yang sering digunakan sebagai
anti bakteri adalah flavonoid.
Saat ini banyak masyarakat Indonesia yang kurang memperhatikan
tanaman-tanaman yang berada disekitar tempat mereka tinggal, banyak
kandungan serta manfaat yang terkandung di dalam tanaman herbal tersebut.
Tanaman-tanaman ini biasanya digunakan masyarakat hanya untuk kebutuhan
seperti memasak ataupun sebagai obat yang sederhana dan tidak tahu cara
mengolah bahan tersebut. Padahal masih banyak kandungan–kandungan yang
sangat ampuh untuk mengobati penyakit dibandingkan bahan kimia.
Perkembangan zaman dan semakin meningkatnya pengetahuan sehingga
banyak masyarakat yang beralih ke obat-obatan dokter dan lebih mempercayai
obat-obatan kimia yang telah diuji laboratorium, dibandingkan obat tradisional
yang belum bisa dibuktikan secara laboratorium. Seiring berjalannya waktu
semakin banyak tanaman tradisional yang dapat dibuktikan kandungan serta
manfaatnya secara laboratorium dan aman digunakan tanpa menimbulkan efek
samping. Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat, seperti
bagian buah, batang, akar, daun, umbi atau bunga.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, negara yang
memiliki begitu banyak keanekaragaman baik habibat flora maupun fauna.

Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati dan penghasil rempah terbesar
serta keanekaragaman tanaman obat tradisional atau lebih sering disebut dengan
tanaman herbal. Perkembangan zaman yang sangat modern ini para ilmuwan
telah meneliti berbagai jenis tanaman yang dijadikan sebagai obat, sehingga
banyak mahasiswa dari berbagai Universitas yang ingin mengembangkan
tanaman obat.
Salah satu keragaman hayati yang terdapat senyawa aktif adalah potensial
yang berasal dari isolat tumbuhan Pacar Air (Impatiens balsamina L). Tumbuhan
pacar air (Impatiens balsamina L) merupakan salah satu tumbuhan yang hanya
diketahui sebagai pewarna untuk kuku, namun ternyata memiliki kandungan
kimia yang berpotensial sebagai tanaman obat, tersebar hampir di seluruh
provinsi yang ada di Indonesia. Karena tumbuhan Pacar Air (Impatiens
balsamina L) ini memiliki kandungan kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan
steroid yang mampu mengobati penyakit Diabetes Melitus.

2

Penelitian yang telah dilakukan mengenai senyawa aktif yang dapat
menurunkan kadar glukosa darah dari ekstrak etanol buah pare terhadap tikus
putih jantan (Rattus novergicus) yang diinduksi aloksan (Ketut dkk,2015).

Namun, sampai saat ini penelitian karakterisasi senyawa flavonoid antibakteri
dalam mengatasi Diabetes Melitus yang bersumber dari tumbuhan pacar air
(Impatiens balsamina L) belum pernah dilakukan. Padahal diduga tumbuhan
pacar air merupakan tumbuhan yang mengandung senyawa kumarin, kuinon,
flavonoid, steroid, triterpenoid, fenol dan saponin (Adfa, 2007).
Mengingat manfaat dan kandungan tumbuhan pacar air (Impatiens
balsamina L) bagi kesehatan sangat penting, salah satunya untuk antibakteri
maka peneliti perlu melakukan penelitian untuk mendapatkan senyawa yang
potensial dari isolat Pacar Air (Impatiens balsamina L). Untuk dikembangkan
sebagai antibakteri, sehingga dapat membantu Diabetes Melitus yang meliputi
uji Ekstraksi dan Partisi. Metabolit, Uji Antihiperglikemia terhadap Tikus Putih
Jantan (Rattus novergicus) dan Identifikasi Isolat Aktif dengan GC-MS dengan
judul “Isolasi Dan Karakterisasi Senyawa Pada Tumbuhan Pacar Air (Impatiens
balsamina L) Sebagai Antibateri Dalam Mengatasi Penyakit Diabetes Melitus”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana senyawa yang terdapat pada daun pacar air (Impatiens
balsamina L) dapat mengatasi penyakit Diabetes Melitus ?
2.

Bagaimana efektivitas kerja dari senyawa flavonoid dalam mengatasi

diabetes melitus ?

1.3 Tujuan Penelitian
1.

Untuk mengetahui senyawa yang terdapat pada daun pacar air (Impatiens
balsamina L) dapat mengatasi penyakit Diabetes Melitus.

2.

Untuk efektivitas kerja dari senyawa flavonoid dalam mengatasi diabetes
melitus.

1.4 Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini dapat diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut:
1.

Memberikan informasi mengenai isolat senyawa yang berasal dari
tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina L).


2.

Memberikan informasi mengenai isolate senyawa yang berasal dari
tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina L) yang terdapat senyawa
flavonoid.

3.

Memberikan informasi mengenai jenis senyawa yang terkandung didalam
isolat tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina L).

4.

Menambah wawasan ilmu pengetahuan, guna menunjang penelitian
bioteknologi.

3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tanaman Obat
Tanaman obat adalah tanaman yang memiliki khasiat obat dan digunakan
sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Pengertian
berkhasiat obat adalah mengandung zat aktif yang berfungsi mengobati penyakit
tertentu atau jika tidak mengandung zat aktif tertentu tapi mengandung efek
resultan atau sinergi dari berbagai zat yang berfungsi mengobati.Tanaman obat
tidak berarti tumbuhan yang ditanam sebagai tanaman obat (Flora, 2008).
2.2 Tanaman Pacar Air ( Impatiens balsamina L.)
Pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan pekarangan rumah merupakan salah
satu gambaran masyarakat yang telah menyadari arti pentingnya tumbuhan
tersebut bagi penyembuhan penyakit. Oleh karena itu, budidaya tumbuhan obat
tradisional perlu digalakkan oleh masyarakat dengan memanfaatkan pekarangan
rumah sehingga dapat memberikan manfaat terhadap dirinya, keluarga dan
masyarakat. Salah satu tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan adalah tanaman
pacar air (Impatiens balsamina L) (Anonim,2009).

Gambar 1. Tanaman Pacar Air (Impatiens balsamina L)
Klasifikasi
Kingdom
Divisi

Class
Ordo
Famili
Genus
Spesies

:Plantae (Tumbuhan)
:Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
:Magnoliopsida (Berkeping Dua atau Dikotil)
:Geraniales
:Balsaminaceae
:Impatiens
:Impatiens Balsamina L

Tanaman pacar air (Impatiens balsamina L.) adalah famili balsaminaceae.
Penelitian oleh Adfa (2007) menyatakan bahwa daun pacar air mengandung
senyawa kumarin, kuinon, flavonoid, steroid, triterpenoid, fenol dan saponin.
Adfa (2008) menyatakan bahwa senyawa 1,4-naftokuinon dari daun pacar air
menunjukkan aktivitas antibakteri 0,5-0,6 kali tetrasiklin dengan konsentrasi
yang sama terhadap Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus.


4

Semakin tinggi konsentrasi maka daya hambat bakteri semakin tinggi.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol
daun pacar air (Impatiens balsamina L) terhadap bakteri Staphylococcus aureus
multiresisten dan Escherichia coli multiresisten serta mengetahui senyawa yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakterinya.
2.2.1 Kandungan Kimia Tumbuhan Pacar Air (Impatiens balsamina L)
Tanaman pacar air (Impatiens balsamina L) mengandung zat-zat
kimia aktif seperti :
a) Bunga : anthocyanins, cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidin,
kaempherol, quercetin.
b) Akar
: cyanidin, mono glycosine.
c) Biji
: saponin dan kandungan minyak seperti -spinasterol, ergosterol, balsaminasterol, parianaric acid, quercetin,
nephthaquinon, minyak terbang, dan turunan kaempherol.
Ada juga kandungan racunnya. Oleh karena itu harus
diperhatikan kontra indikasi pemakaian (Anonymous,
2009).
Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon yang
umumnya tersebar di dunia tumbuhan.Flavonoid adalah pigmen tanaman
untuk memproduksi warna bunga merah atau biru pigmentasi kuning.Pada
kelopak yang digunakan untuk menarik hewan penyerbuk. Flavonoid
hampir terdapat pada semua bagi tumbuhan termasuk akar,buah,daun,dan
kulit luar batang. Berdasarkan hasil penelitian Adfa pada tahun 2007, dari
uji pendahuluan metabolit sekundernya, daun pacar air (Impatiens
balsamina L) mengandung : kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan
steroid. (worotikan,2011).
Manfaat flavonoid antara lain untuk melindungi struktur sel,
meningkatkan efektivitas vitamin C, antiinflamasi, mencegah keropos tulang
dan sebagai antibiotik (Haris, 2011). Tumbuhan yang mengandung
flavonoid banyak dipakai dalam pengobatan tradisional. Menurut penelitian
Kurniasari (2006) menyatakan bahwa sejumlah tanaman obat yang
mengandung flavonoid telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan,
antibakteri, antivirus, antiradang, antialergi, dan antikanker diantaranya
tanaman teki dan meniran.

Gambar 2. Struktur Senyawa Flavonoid

5

2.3 Diabetes Melitus
Menurut Dalimartha (2007), diabetes mellitus merupakan sekumpulan
gejala yang timbul pada seseorang, ditandai dengan kadar glukosa darah yang
melebihi nilai normal akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun
relatif. Penyakit ini dapat menyerang semua lapisan umur serta tidak
membedakan status sosial dari penderita. Menurut Dalimartha (2007), Gejala
klinis yang khas pada DM yaitu “Triaspoli” polidipsi (banyak minum),
poliphagia (banyak makan) dan poliuri (banyak kencing), disamping disertai
dengan keluhan sering kesemutan terutama pada jari-jari tangan, badan terasa
lemas, berat badan menurun drastis, gatal-gatal dan bila ada luka sukar sembuh,
terjadi gangguan mata, dan disfungsi ereksi, yang merupakan gejala-gejala
klasik yang umumnya terjadi pada penderita (Rismayanthi, 2011).
Menurut Widowati et al. (1997), selama ini pengobatan diabetes mellitus
biasanya dilakukan dengan pemberian obat-obat Oral Anti Diabetik 12 (OAD)
atau dengan suntikan insulin. Berbagai jenis obat antidiabetik oral banyak dijual
di apotik dan biasanya tergolong obat yang mahal dan harus terus menerus
menggunakannya. Lain halnya bila penderita berada pada suatu daerah yang
tidak mempunyai apotik, pasti mengalami kesulitan dalam memperoleh obat
antidiabetik oral ini, sehingga dikembangkanlah berbagai tanaman obat untuk
mengobati penyakit ini.
Daun pacar air (Impatiens balsamina L) mengandung kumarin, flavonoid,
kuinon, saponin dan steroid. Senyawa aktif tersebut mempunyai kemampuan
sebagai antimikroba yang efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan
fungi (Adfa, 2007). Adapun komposisi kimia pacar air (Impatiens balsamina L)
yaitu pada bunga diantaranya antosianin dan kamperol, pada biji mengandung
saponin dan fixel oildan pada akarnya mengandung sianidin dan monoglikosida
(Dalimartha, 2003).
Serta bagian daunnya mengandung flavonoid, saponin, steroida dan
glikosida. Senyawa aktif tersebut mempunyai kemampuan sebagai antimikroba
yang efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan fungi (Adfa, 2007).
Flavonoid mengandung aromatic yang terkonjugasi berfungsi menurunkan
permeabilitas kapiler sehingga perdarahan kapiler dapat dicegah serta kerapuhan
dan kerusakan kapiler dapat diperbaiki (Wardhana et al, 2001).
Begitu juga dengan daun pacar air (Impatiens balsamina L) yang didukung
oleh penelitian Adfa (2007) dari uji pendahuluan metabolit sekunder diketahui
bahwa daun pacar air (Impatiens balsamina L) mengandung kumarin, flavonoid,
kuinon, saponin dan steroid. Senyawa aktif tersebut mempunyai kemampuan
sebagai antimikroba yang efektif untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan
fungi. Oleh karena itu disini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
pengaruh senyawa flavonoid yang terdapat pada tanaman pacar air (Impatiens
balsamina L) untuk pengobatan Diabetes Melitus.

6

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium terpadu Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia.
3.2 Bahan Dan Alat
3.2.1 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tumbuhan
pacar air, etanol 70%, aloksan, glibenklamid, aquades, n-heksan,
kloroform, etil asetat, n-butanol, pelat KLT, silikagel 60 (untuk
kromatografi kolom). Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah 20
tikus putih jantan (Rattus novergicus) berumur 3 bulan dengan berat badan
rata-rata ± 225 gram.
3.2.2 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang
pemeliharaan tikus, spuit 1 ml, gelas ukur, gelas beker, mortal, kain kasa,
kapas, neraca analitik, dan satu set Gluko-Dr®, blender, penguap vacum
putar, oral sonde, aluminium foil, alat pemanas air, Seperangkat alat
kromatografi lapis tipis, kromatografi kolom, dan kromatografi gasspektrometri massa.
3.3 Prosedur Penelitian
Sampel percobaan yang digunakan pada penelitian ini berasal dari
isolattumbuhan pacar air (Impatiens balsamina L). Sebelum penelitian dilakukan
maka terlebih dahulu dilakukan proses sterilisasi. Sterilisasi alat yang akan
digunakan dapat dilakukan dengan cara semua alat gelas, eppendrof, pipet
mikro, petridish, dan alat-alat lainnya yang akan digunakan dimasukkan kedalam
plastik kaca kemudian disterilkan dalam autoklaf pada suhu l210C, tekanan 15 lb
selama 75 menit. Jarum ose dan batang pengaduk disterilkan dengan
membakarnya di atas pembakar bunsen hingga membara, dibiarkan sebentar
baru kemudian digunakan untuk setiap kali penggunaannya.
3.3.1 Ekstraksi dan Partisi Metabolit
Tumbuhan pacar air (Impatiens balsamina L) sebanyak 5000 gram
diekstraksi secara maserasi dengan 12 L etanol 70% sampai metabolit
diperkirakan terekstraksi habis. Semua filtrat etanol diuapkan
menggunakan penguap vakum sampai menghasilkan ekstrak kental
etanol.Ekstrak kasar etanol sekitar 20 gram dilarutkan dalam 100 mL
campuran etanol-air (3:7), kemudian etanolnya dievaporasi sampai semua
etanol menguap.Selanjutnya dipartisi dengan n-heksan (5 x 50 mL).

7

Fraksi n-heksan (FH) dikumpulkan dan residunya (fraksi air) dipartisi
kembali dengan kloroform (5 X 50 mL) kemudian fraksi kloroform (FK)
dikumpulkan dan terakhir fraksi air dipartisi dengan n-butanol (5 x 50 mL)
kemudian dikumpulkan.Ketiga fraksi dievaporasi sehingga diperoleh
fraksi FH, FK, dan FB lalu diuji aktivitas penurun glukosa darah
tikus.Fraksi yang menunjukkan aktivitas paling baik selanjutnya
dipisahkan menggunakan kromatografi kolom.
Kromatografi kolom dilakukan menggunakan fasa diam silika gel 60
(70-230 mesh ASTM) dan fasa geraknya campuran n-heksana : etil asetat
(6:4,5). 2 gram sampel dilarutkan dalam eluen kemudian dimasukkan ke
dalam kolom lalu dielusi dengan kecepatan alir 1 mL/menit kemudian
eluat ditampung setiap 3 mL dalam satu botol penampung dan setiap botol
eluat dilihat pola nodanya pada plat kromatografi lapis tipis. Eluat yang
memiliki pola pemisahan noda yang sama digabungkan sehingga diperoleh
beberapa fraksi, kemudian fraksi-fraksi yang diperoleh diuji
antihiperglikemia terhadap tikus putih jantan.
3.3.2 Uji Antihiperglikemia terhadap Tikus Putih Jantan (Rattus novergicus)
Fraksi yang aktif sebagai antihiperglikemia selanjutnya melalui tahap
pemisahan menggunakan teknik kromatografi kolom.Fraksi-fraksi yang
dihasilkan dari pemisahan tersebut diuji untuk mengetahui isolat yang
paling aktif sebagai antihiperglikemia terhadap tikus putih jantan
(R.novergicus) yang berumur 3 bulan, diadaptasi selama 14 hari.Pemberian
larutan dari masing-masing fraksi dilakukan setiap hari mulai hari ke-3
sampai hari terakhir (hari ke-21) dengan dosis 100 mg/kb bb per oral.
Kadar glukosa darah diukur kembali pada hari ke-7, 14,
21.Pengukuran Fraksi yang paling aktif diuji kemurniannya dengan
kromatografi lapis tipis dengan menggunakan beberapa macam pelarut
pengembang atau fase gerak yang memiliki tingkat kepolaran yang
berbeda-beda. Jika isolat tetap menunjukkan noda tunggal pada plat
kromatografi dengan fase gerak yang berbeda, ini menunjukkan isolat
relatif murni secara KLT dan selanjutnya dianalisis senyawanya.
3.3.3 Identifikasi Isolat Aktif dengan GC-MS
Isolat aktif yang sudah diuji uji antihiperglikemia terhadap tikus putih
jantan (Rattus novergicus) diidentifikasi senyawanya menggunakan
kromatografi gas-spektrometri massa dengan menggunakan parameter
kerja yang telah baku pada alat tersebut. Melalui kecocokan bobot molekul
dan pola fragmentasi dari senyawa pada isolat tersebut dengan senyawa
pada library sistem kromatografi gas-spektrometri massa maka senyawa
hasil isolasi dapat diketahui strukturnya.

8

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
4.1.1 Bahan
Rincian Unit
No
Satuan
1 Daun Pacar air
2 Etanol
3 Aloksan
4 Glibenklamid
5 Aquades
6 n-heksan
7 Klorofom
8 Etil asetat
9 n-butanol
10 Plat KLT
11 Silika gel 60
12 Tikus jantan

Banyaknya
5 kg
12 L
5g
3 pcs
15 L
250 mL
250 mL
500 mL
250 mL
2 Lembar
100 g
10 ekor
JUMLAH

Harga Satuan

Total

Rp 30.000,00
Rp 60.000,00
Rp 200.000,00
Rp 25.000,00
Rp 7.000,00
Rp 2.000,00
Rp 1.000,00
Rp 100.000,00
Rp 5.000,00
Rp 250.000,00
Rp 5.000,00
Rp 25.000,00

Rp 150.000,00
Rp 720.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 75.000,00
Rp 105.000,00
Rp 500.000,00
Rp 250.000,00
Rp 100.000,00
Rp 1.250.000,00
Rp 500.000,00
Rp 500.000,00
Rp 250.000,00
Rp 5.400.000,00

4.1.2 Alat
No
1
2
3
4
5
6
7

Alat

Banyaknya

Kandang tikus
spuit 1 ml
Mortal
Kapas
1 set gluko Dr®
Blender
Alumunium Foil
JUMLAH

10 buah
1 box
2 pcs
5 pcs
1 buah
1 buah
2 rol

Harga Satuan
Unit
Rp 75.000,00
Rp 200.000,00
Rp 100.000,00
Rp 30.000,00
Rp 300.000,00
Rp 450.000,00
Rp 50.000,00

Total
Rp 750.000,00
Rp 200.000,00
Rp 200.000,00
Rp 150.000,00
Rp 200.000,00
Rp 450.000,00
Rp 100.000,00
Rp
2.050.000,00

9

4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal kegiatan
No

Jenis Kegiatan

1
2

Persiapan alat dan bahan
Uji Ekstraksi dan Partisi
Metabolit
Uji
Antihiperglikemia
terhadap Tikus
Putih
Jantan
(Rattus
novergicus)
Identifikasi Isolat Aktif
dengan GC-MS
Analisis hasil dan
evaluasi

3

4.
5.

4
5

Penulisan laporan
Publikasi

1

2

Bulan
3

4

5

10

DAFTAR PUSTAKA
Adfa,Morina. (2007).Senyawa Antibakteri Dari Daun Pacar Air (Impatiens
Balsamina
L.) Jurnal
Gradien
Vol 4
(1).Bengkulu:Jurusan
Kimia,Universitas Bengkulu.Halaman 318-322.
Anonymouse.
2009.
Attirangga
si
Pacar
Air.
(Online)
.http://batakone.wordpress.comdiakses. Diakses pada tanggal 22 September
2016.
Dalimartha,S.(2003).Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid III.Jakarta:Puspa Swara.
Halaman 198.
Dalimartha,S.(2005).Tanaman Obat di Lingkungan Sekitar.Puspa Swara.Jakarta.
Hariana,A. 2008.Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Cetakan Kelima.
PenebarSwadaya .Jakarta
Maulana, Mirza. 2008. Mengenal Diabetes Melitus Panduan. Yogyakarta: Kata Hati
Wardhana AH, Kencanawati E, dkk.(2001).Pengaruh Pemberian Sediaan Patikan
Kebo (Euphorbia Hirta L.)terhadap jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan
nilai hematokril pada ayam Eimira Tenella.Jurnal Ilmu Ternak dan
Veteriner.

1. Biodata Dosen Pembimbing
2. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIDN
5 Tempat, Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor telpon/HP

Habibi Hidayat,S.Pd.,M.Si
Laki-laki
Kimia
0013048703
Bengkulu, 13 April 1987
habibihidayat13@gmail.com
085274615948

3. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun masuklulus

S-1
Universitas
Bengkulu
Pendidikan
Kimia
2005-2009

S-2
Universitas
Andalas
Kimia
2009-2011

4. Pengalaman Pelatihan/ Workshop
Jenis Pelatihan/
No
Institusi Penyelenggara
Workshop
1 Pelatihan Pemakaian
Universitas Andalas
Gas Sekam Padi Untuk
Bahan Bakar Kompor
dan Generator Listrik
2 Workshop Pembuatan Badan Pengembangan dan
Bahan Ajar DIII
Pemberdayaan Sumber Daya
Analis Kesehatan
Manusia Kesehatan Poltekkes
Kemenkes Bengkulu
3 Pelatihan Akreditasi
Kementrian Pendidikan dan
Tutor Universitas
Kebudayaan Universitas
Terbuka UPBJJ
Terbuka UPBJJ Bengkulu
Bengkulu
4 Management of
Universitas Andalas
Experimental
Chemical Wastes in
Laboratory
5 Participant of Guest
Universitas Andalas
Lecture IGN-TTRC
2014 Biochemistry for
Our Life

Waktu dan
Tempat
Padang,
2010

Bengkulu,
2013

Bengkulu,
2013

Padang,
2010

Padang,
2014

1. Rincian Biaya
1.1 Perjalanan
Justifikasi
Pemakaian

Material
Transportasi

Harga
Satuan
(Rp)
4 orang x 12 65.000
kali perjalanan
Jumlah

Pembelian alat
dan bahan,
publikasi serta
jasa
Sub Total (Rp)

Jumlah
(Rp)
3.120.000

3.120.000

1.2 Lain-Lain
Material
Publikasi
Laporan
Paten

Justifikasi
Pemakaian

Jumlah

Presentasi ilmiah
1 kali
Laporan kemajuan
2 paket
dan laporan akhir
Pendaftaran paten
1 paket
Sub Total (Rp)

1.3 Total Biaya
Rincian
Bahan
Alat
Perjalanan
Lain-lain
Total keseluruhan

Harga
Satuan
(Rp)
800.000

800.000

35.000

70.000

1.000.000

1.000.000
1.870.000

Jumlah
Rp 5.400.000,00
Rp 2.050.000,00
Rp 3.120.000,00
Rp 1.870.000,00
Rp 12.440.000,00

Jumlah
(Rp)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas
Alokasi
Program Bidang
No
Nama/NIM
Waktu
Uraian Tugas
Studi
Ilmu
(jam/minggu)
Siti Ikha Fatikha / Kimia
Sains
48 jam /
Mengarahkan
1 14612254
minggu
penelitian
dan meneliti
Ilmi Lucyawati
Kimia
Sains
48 jam /
Meneliti dan
2
Yusuf / 14612233
minggu
menulis
Rohima Safitri /
Kimia
Sains
48 jam /
Meneliti
3
14612230
minggu
Annisa
Kimia
Sains
48 jam /
Meneliti
4 Muhammidah /
minggu
15612149