PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA M

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
MESIN RILOWET (Barrier Clove Flowers with the Twigs):
Rancang Bangun Mesin Pemisah Bunga Cengkeh dengan Rantingnya untuk
Mempercepat dan Mempermudah Petani Dalam Proses Pemisahan
Bunga Cengkeh
BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

Helda Saputra
Yusuf Setyoko
Muhammad Fausan
Kevin Muhammad R

Diusulkan oleh:
NIM. 17508134056
NIM. 17508134052
NIM. 17508134046
NIM. 17508134045

Angkatan 2017
Angkatan 2017

Angkatan 2017
Angkatan 2017

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2017

PENGESAHAN PKM-KARSACIPTA
1. Judul Kegiatan

2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP

4.
5.


6.

7.

f. Email
Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis
Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti
b. Sumber lain (sebutkan . . . )
Jangka Waktu Pelaksanaan

: MESIN RILOWET (Barrier Clove Flowers
with the Twigs): Rancang Bangun Mesin
Pemisah Bunga Cengkeh dengan Rantingnya
untuk Mempercepat dan Mempermudah Petani

Dalam Proses Pemisahan Bunga Cengkeh
: PKM-KC
: Helda Saputra
: 175081340556
: Teknik Mesin
: Universitas Negeri Yogyakarta
: Nglinggo Barat, Pagerharjo, Samigaluh
nKulon Progo, Yogyakarta / 082136740914
: heldasptr@gmail.com
: 4 Orang
: ………………………………
: ………………………………
: ………………………………
: Rp. 5.000.000
: Rp. ………………..
: 3 Bulan
Yogyakarta, 15 -1-2018

Menyetujui
Wakil Dekan III Fakultas Teknik UNY


Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Dr. Giri Wiyono, M.T.)
NIP. 19620806 198812 1 001

(
Helda Saputra
NIM.17508134056

Wakil Rektor III UNY,

Dosen Pendamping,

(Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes)

(

)


)

NIP. 19650301 199001 1 001

NID.
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .................................................................................
Lembar Pengesahan.............................................................................
Daftar Isi.............................................................................................
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang..............................................................................
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................
1.3 Tujuan...........................................................................................
1.4 Kegunaan......................................................................................
1.5 Luaran...........................................................................................
Bab 2 Tinjauan Pustaka
2.1 Tanaman Cengkeh..........................................................................
2.1.1 Pendahuluan.............................................................................
2.1.2 Tipe-tipe Cengkeh...................................................................

2.1.3 Syarat Pertumbuhan................................................................
2.1.4 Panen dan Penanganan Pasca Panen.......................................
2.2 Mekanisme Perontok..................................................................
2.3 Alternatif Desain..........................................................................
2.3.1 Alternatif Desain Perontok.......................................................
2.3.2 Alternatif Desain Pemisah.......................................................
Bab 3 Metode Pelaksanaan
3.1 Flow Chart Perencanaan dan Pembuatan Mesin....................................
3.2 Studi Literatur dan Studi Lapangan....................................................
3.3 Pemilihan dan Desain Mekanisme.....................................................
3.4 Perhitungan Mekanisme Gerak.........................................................
3.5 Pembuatan Mesin...........................................................................
3.6 Tahap Pengujian Alat.......................................................................
3.7 Analisa Keberhasilan........................................................................
3.8 Pengelolaan Data dan Evaluasi..........................................................
Bab 4 Biaya dan Daftar Kegiatan
4.1 Anggaran Biaya............................................................................
4.2 Jadwal Kegiatan...........................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................
Lampiran-lampiran.............................................................................


.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........

.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........
.........

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini Indonesia merupakan negara penghasil cengkeh terbesar dan sekaligus
juga merupakan negara konsumen cengkeh terbesar di dunia. Dalam perekonomian
nasional, cengkeh (bunga cengkeh kering) memiliki peranan penting sebagai bahan baku
Industri pabrik Rokok Kretek. Dari penerimaan cukai rokok diperoleh pendapatan Negara
sebesar Rp.32,651 triliun pada Lahun 2005 dan sebesar Rp.37,7 triliun tahun 2006.
Kebutuhan cengkeh untuk Pabrik Rokok Kretek (PRK), yakni sebesar 120.000 130.000
ton per tahunnya. (Gabungan Pengusaha Rokok Indonesia, Gappri 2009).

Jumlah areal tanaman cengkeh pada tahun 2009 seluas 459.193 ha, sebagian besar
yaitu 450.290 ha merupakan perkebunan rakyat, 1.903 ha perkebunan Negara dan sisanya
7.000 ha merupakan perkebunan swasta. Penyebaran areal produksi terdapat di 31
propinsi. Namun yang menjadi produksi cengkeh terbesar hanya 15 propinsi. (Dircktorat
jendral Dinas Perkebunan, Departemen Pcrtanian. 2009)
Bunga cengkeh kering biasanya diperoleh dari para petani yang telah melalui
beberapa proses. Beberapa proses tersebut adalah, pemetikan bunga cengkeh yang sudah
matang, pemisahan bunga cengkeh dari tangkai hunga, dan bunga cengkeh. Keseluruhan
proses tersebut berlangsung kurang lebih 4-5 hari Dari ketiga proses di atas menurut para
petani, proses yang paling melelahkan adalah proses pemisahan bunga cengkeh dari
tangkai bunga. Hal ini disebabkan karena buruh pemetik cengkeh juga merangkap sebagai
pemisah bunga cengkeh hasil petikan. Para buruh biasanya memetik cergkeh dari pagi
sampai sore hari dan melanjutkan tugas untuk memisahkan bunga cengkeh pada malam
hari setelah makan malam. Para Buruh juga harus memisahkan seluruh cengkeh petikan
mereka sampai selesai, dan kembali lagi memetik cengkeh esok harinya. Kegiatan ini
berlangsung selama 3-4 bulan lamanya. Dari hasil survey, untuk memperoleh 10-12 liter
bunga cengkeh basah diperlukan waktu kurang lebih 1 jam, dan para buruh bisa memetik
cengkeh 75-100 liter bunga cengkeh perhari.
Para petani mengeluhkan ketersediaan buruh pada musim panen. Para petani juga
sangat mengeluhkan gaji para buruh petik yang melonjak saat musim panen tiba.

Misalnya di Minahasa pada musim panen gaji para pemetik bisa mencapai harga Rp.
3000 per liter. ("Buruh Petik Cengkeh Bergaji Jutaan Per Hari Antara News. 2010.) Suatu
kondisi ideal yang sangat diharapkan baik oleh para petani maupun buruh cengkeh adalah
adanya suatu alat mesin untuk membantu memisahkan bunga cengkeh dari targkai setelah
dipetik. Apalagi saat penen raya tiba, proses pemisahan bunga cengkah sering tidak
selesai dalam waktu satu malam saja
Pada tahun 1992, Balai Penelitian Tanaman obat dan Rempah (Balitro) serupat
memikirkan dan mencari solusi masaalah pemisahan bunga cengkeh ini. Mereka
membuat suatu prototipe mesin peruntuk bunga cengkeh dengan kapasitas kecil untuk
bunga cengkeh basah. Akan tetapi mesin ini belum mampu memenuhi kebetuhan para
petani cengkeh Mesin ini mungkin baru menjawab kebutuhan para buruh. Namun
demikian para buruh pun tidak mau membeli mesin ini. Selain itu mesin ini belum terlalu
optimal. Mesin ini pun masih perlu di sempurakan lagi untuk mengatasi masaalah
kerusakan bunga terontok kehilangan bunga dan meningkatkan kebersihan bunga
rengkeh. (Hidayat T. dan Nurjanah, N. (1992) Rancangan dan pengujian Prototipe Alat
Perontok Rempah Cengkeh Tipe Dobel Axial. Buletin Litro)

Melihat kondisi seperti ini maka, diperlukan suatu mesin yang tepat guna yang
dapat memenuhi kebutuhan para petani cengkeh.


1.2 Rumusan Masalah
Semakin tingginya biaya produksi bunga cengkeh kering salah satunya di
akibatkan oleh karena semakin tingginya gaji para buruh cengkeh. Para buruh meminta
gaji yang cukup besar juga karena tugas mereka juga berat. Hal ini disebabkan oleh
karena waktu yang dibutuhkan untuk memisahakan bunga cengkeh hasil petikan sangat
lama dan membosankan. Berikut rumusan masalahnya:
1.2.1 Bagaimana cara merancang mesin pemisah cengkeh dengan tangkainya agar
mendapatkan hasil yang senmpurna.
1.2.2 Bagaimana metode perancangan yang efektif dan efisien pada desain alternatif
pemisahan
1.2.3 Bagaimana metode perancangan yang efektif dan efisien pada desain alternatif
pemisahan / pengayakan.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitan ini adalah sebagai berikut
1.3.1 Mempelajari karakteristik Bunga Cengkeh
1.3.2 Mempelajari dan mengevaluasi mesin pemisah bunga cengkeh yang pernah di buat
sebelumnya.
1.3.3 Merencanakan mekanisme perontok baru yang jauh lebih efektif dari mesin
sebelumnya dan sesuai dengan kebutuhan petani
1.3.4 Merencanakan sisteru pemisahan baru antara bunga cengkeh dan tangkai, untuk
mengurangi bunga cengkeh yang hilang dan meningkatkan kebersihan bunga cengkeh
terontok
1.4 Kegunaan Program
Dapat mempermudah para petani kecil-menengah dalam mengatasi proses pemanenan
terutama pada bagian pemisahan bunga cengkeh dengan tangkainya.
1.5 Luaran Yang Diharapkan
Luaran yang dari pembuatan mesin pemisah bunga cengkeh adalah sebagai berikut;
pekerja buruh cengkeh semakin mudah, biaya produksi bunga cengkeh kering dapat
dikurangi, proses produksi bunga cengkeh kering lebih cepat

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Cengkeh
2.1.1

Pendahuluan
Cengkeh (Syzysim aromaticum, syn. Eugenia aromaticum, dalam bahasa Inggris
disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari suku Myrtaceae. Cengkeh
adalah tanaman asli Indonesia, yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas
di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia.
Cengkeh juga digunakan sebagai bahan dupa di Cina dan Jepang, Minyak cengkeh
digunakan di aromaterapi dan juga untuk mengobati sakit gigi. Cengkeh ditanam
terutama di Indonesia (Kepulauan Barda) dan Madagaskar, juga tuurbuh subur di
Zauzibar
Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi
mencapai 10 m, mempunyai daun borbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk
pucuknya. Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwama merah jika
sudah mekar. Bunga cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5-2 cm.
Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara pohonnya dapat tumbuh
tinggi mencapai 20-30 m dan dapat berumur lebih dari 100 tahun. Tajuk tanaman
cengkeh umumnya berbentuk kerucut, piramid atau piramid ganda, dengan batang
utama menjulang keatas. Cabang-cabangnya amat banyak dan rapat, pertumbuhannya
agak utiendalar dengan ukuran rela kecil jika dibandingkan batang utama. Daurinya
kaku herwarna hij atau hijati kemerahan dan berbentuk elips dengan kedua ujung
runcing. Daun-daun ini biasa keluar etiap periode dalam satu periode ujung ranting
akan mengeluarkan satu set daun yang terdiri dari dua daun yang terletak saling
berhadapan, ranting daun secara kescluruhin akan membentuk suatu tajuk yang indah
Soenardi, 1981). Tanaman cengkeh mulai berbunga pada umur 4,5 sampai 8 tahun
tergantung dari jenis dan lingkungannya. Bunga ini merupakan bunga tunggal,
berukuran kecil panjang 1-2 cm dan tersusun dalam satu tandan yang keluar dari
ujung-ujung ranting, setiap tandan erdiri dari 2-3 cabang. Bakal bunga biasanya
keluar setelah pasangan daun kelima dari satu set daun termuda telah dewasa atau
mencapai ukuran normal fase ini disebut Tase Inevel tua, bakal bunga ini kadangkadang keluar selelah daun pertama, kedua, atau ketiga tidak lagi membentuk hakal
daun, tetapi langsung membentuk bakal bunga fase ini disebut fase mepet muda, bakal
bunga ini bisa dibedakan dari bakal daun yaitu bakal bunga berwarna hijau, berujurg
tumpul, dan ruas dibawahnya sedikit membengkak sedangkan bakal daun berwama
merah dan berujung lancip (Agustus, 2004), Bakal bunga keluar pada musim hujan
(Oktober-Desember) bila bakal bunga mulai keluar dan kekurangan sinar matahari
mendung terus menerus atau terjadi penurunan suhu malam sampai di bawah 17 C,
maka bakal bunga akan berubah menjadi bakal daun sehingga ranting tersebut gagal
menghasilkan bunga. Hal senacam ini bisa terjadi pada saat bakal hinga mulai
berbentuk cahang. Apabila lingkungannya baik bakal bunga akan berkembang
membentuk cabang-cabangnya dalam waktu 1-2 bulan, bila cabang- cabang telah
terbentuk dari ujung cabang terakhir akan keluar kuncup-kuncup bunga yang disebut

ukuran kecil, fase ini disebut dengan sebutan mata yuyu, selanjutnya dalam waktu 5-6
bulan setelah itu (April Juli) bunga telah matang dan siap untuk dipetik (Soenardi,
1981)
Bunga cengkeh yang tidak dipetik pada saat matang dalam waktu beberapa hari akan
mekar biasanya pada pagi atau sore hari beberapa saat sebelum atau setelah mekar
bunga akan segera mengadakan penyerbukan sendiri atau silang melalui hantman
angin atau serangga Najiyati, 1991). Cengkeh sering digunakan untuk burubu luas
akan baik dalam bentuk uluh atau sebagai bubuk. Rumhu ini digunakan di Empa dan
Asia. Di Indonesia cengkeh digmakan sebagai bahan rokok kretek dan untuk obat
sakit gigi, di Jepang cengkeh digunakan untuk bahan dupa, sebagai aromaterapi. Pada
abad keempat, pemimpin Dinasti Han dari Tiongkok memerintahkan setiap orang
yang mendekatinya sebelumnya mengunyah cengkeh, agar harum rapasnya. Congkeh,
pala, dan me:ica sangat mahal di zaman Romawi kuno. Cengkeh menjadi bahan tukar
menukar oleh bangsa Arab di abad pertengahan. Pada akhir abad ke-15, orang
Portugis mengambil alih jalan tukar menukar di Laut India. Bersama itu diambil alih
juga perdagangan cengkeh dengan perjanjian Tordesillas dengan Spanyol, selain itu
juga dengan perjanjian dengan Sultan dari Ternate. Orang Portugis membawa banyak
cengkeh yang Iluereka peroleh dari kepulauan Maluku ke Erupa.Pada saal itu harga 1
kg cengkeh sama dengan harga 7 gram emas (Hamid, 2008). Pe dagangan cengkeh
akhimya didominasi oleh orang Belanda pada abad ke-17. Dengan susah payah orang
Prancis berhasil membudayakan pohon cengkeh di Mauritius pada tahun 1770.
Akhirnya cengkeh dibudidayakan di Guyana, Brasilia dan Zanzibar (Aksan, 2008).
2.1.2

Tipe-tipe Cengkeh
Di Indonesia banyak sekali ditemukan tipe-tipe cengkeh yang satu sama lain sulit
sekali dibedakan, misalnya tipe ambon, raja, sakit, indari, dokini, afo dan tauro.
perkawinan antara berhagai ti ini membentuk tipe-tipe har1 sehingga tipe tipe
cengkeh di Indonesia sangat sulit digolongkan. Cengkeh di Indonesia dapat
digolongkan menjadi 4 yaitu: si putih, sikotak, zanzibar dan ambon. Dengan
pertimbangan bahwa tipe sikotak mirip dengan zanzibar dan siputih mirip dengan tipe
ambon, maka pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri saat ini hanya
memusatkan perhatian pada tipe zanzibar dan tipe ambon, sifat masing- masing tipe
cengkeh itu adalah sebagai berikut:

2.1.2.1 Cengkeh Si Putih
Daun cengkeh si putih berwama hijau muda (kekuringan) dengan helaian daun relatif
lebih besar. Cabang-cabang utama yang pertama mati sehingga percabangan seolah
ban dimulai pada ketinggian 2 m dari permukaan tanah cabang dan daun jarang
sehingga kelihalan kuLang Lindang ITLahkola berbentuk hular dan agak hular, relatif
lebih besar dari sikotak dengan jumlah pertandan ku ang dari 15 kuntum, Bila
bunganya masak tetap berwarna hijau muda atau putih dan tidak berubah menjadi
kemerahan, tangkai hunganya relatif panjang. mulai berproduksi pada umur 6,5
sampai 8,5 tahun, produksi dan kualitas bunganya rendah Soenardi, 1982.
2.1.2.2 Cengkeh Si Kotak
Daun cengkeh si kotak mulanya berwarna hijau muda kekuningan kemudian berubah
menjadi hijau tua dengan permukaan atas licir. dan mengkilap, helaian dann Tya agak
langsing dengan ujung agak membulat, rahang utama yang pertama hidup, sehingga
peruabarugan kelihatan rendah saulapai pertukaan lanah. Ruas daun dan cabang rapat
menimbun, mahkota bunga berbentuk piramid atau silindris, bunganya relatif kecil

dibanding dengan si putih bertangkai panjang antara 20-50 kuntum pertandan, mulai
berbunga pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun bunganya berwama hijau ketika masih
muda dan menjadi kuning saat matang dengan pangkal bcrwam merah, adaptasi dan
produksinya lcbih baik dari pada si putih tetapi lebih rendah dari zanzibar dengan
kualitas sedang (Danarti & Najiyati, 1991)
2.1.2.3 Cengkeh tipe Zanzibar
Tipe ini menupakan tipe rengkeh terhaik sangat dianjurkan karena adanya adaptasi
yang luas, produksi tinggi dan berkualitas baik, daun uuulaaya berwarna merah muda
kemudian berubah menjadi hijau tua mengkilap pada permukaan atas hijau pucat
memudar pada permukaan bawah, pangkal tangkai daur berwama merah bentuk
daunnya agak langsing dengan bagian terlebar tepat di tengah, ruas daun dan
percabangar sangat rapat merimbun, cabang utama yang pertama hidup sehingga
percabangannya rapat dengan permukaan tanah dengan sudut-sudut cabang lancip
(kurang dari 43°C) sehingga mahkotanya berbentuk kerucut, tipe ini mulai berbunga
pada umur 4,5 sampai 6,5 tahun sejak disemaikan, bunganya agak langsing bertangkai
pendek ketika muda berwama hijan dan menjadi kemerahan setelah ualang petik
peruabangan bunganya banyak dengar junalah bunga bisa lebih dari 50 kiintum
pertandannya (Soenardi, 1981)
2.1.2.4 Cengkeh tipe Ambon
Tipe cengkeh ini lidak dianjurkan uutuk ditanam kaleina produksi da daya
adaptasinya rendah kualitas hasil yang kurang baik, daun yang muda herwama ros
muda atau hijau muda debih muda dari zanzibar), daun yang tua permukaan atasnya
berwama hijau tua dan kasar sedang permukaan bawah bernarna hijau keabu-abuan,
daunnya agak lebar kira-kira 2-3 kali panjangnya, cabang dan daunmyn jarang
schingga tampak kurang rimbun, mahkotanya agak bulat atau bulat bagian atas agak
tumpul sedang bagian bawah agak meruncing, cabang cabang utamanya mati
sehingga seolah percabangannya mulai dari ketinggian 1,5 sampai 2 m tipe ini mulai
berbunga pada umur 6,5 sampai 8,5 tahun sejak di semai bunganya agak gemuk dan
bertangkai panjang berwarna hijau saat muda dan kmning saat matang petik
percahangar hilanganya sedikit dengan jumlah hinga kurang dari 15 kuntum
pertandan (Agus, 2004).
2.1.3

Syarat Pertumbuhan
Tanaman cengkeh untuk dapat tumbuh dan berproduksi memerlukan persyaratan
lingkungan tumbuh yang spesifik. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
tanaman cengkah antara lain adalah iklim, tinggi tempat dan jenis tanah. Curah hujan
yang optimal untuk perkembangan tanaman cengkeh adalah 1.500 2.500 mm/tahun
atau 2.500 3.500 mm/tahun dengan bulan kering kurang dari 2 bulan. Intensitas
penyinaran 61 GO dan suhu udara 22-28 oC serta tidak ada ligin kencang sepanjalug
la Tanaman cengkeh dapat ditanam dan masih berproduksi pada ketinggian tempat 0
900 m di atas permukaan laut (dpl). Namun demikian, makin tinggi tempat maka
produksi bunga makin rendah tetapi pertumbuhan makin subur.
Ketinggian tempat yang optimal untuk pembungaan tanaman cengkeh berkisar 200600 m dpl. Tanah yang sesuai adalah yang gembur, lapisan olah minimal 1,5 m dan
kedalaman air tanah lebih dari 3 m dari permukaan tanah serta tidak ada lapisan kedap
air. Jenis lanah yang cucuk antara lain Andosul, Latusul, Regusul dan Porisalik
Merah. Selain jenis tanah, kemasaman tanah (pH) ikut berperan dalam hal memacu
pertumbuhan tanaman. Kemasaman tanah yang optimum berkisar artara 5,5-6,5.

Apabila pH tanah lebih rendah atau lehih tinggi maka pertumbuhan tanamancengkeh
akan terganggu karena penyerapan unsur hara oleh akar menjadi terhambat.
2.1.4

Panen dan Penanganan Pasca Panen
Cengkeh dapat mulai dipanen mulai umur tanaman 4,5 G,5 tahun, untuk memperoleh
mutu yang baik bunga cengkeh dipetik saat matang petik, yaitu saat kepala burga
kelihatan sudah penuh tetapibelum membuka. Waktu panen sangat berpengaruh
terhadap rendelnen alau kandungan minyak cengkeh. Malang petik setiap tanaman
ummmnya tidak se empak dan pemetikan dapat diulangi satiap 10- 14 hari selama 3-4
bulan. Pemetikan bunga yang terlalu awal atau pada saat bunga belum masak akan
menyebabkan berkerutnya bunga cengkeh, turunnya kandungan minyak dan
mengeluarkan aroma yang tidak enak. Sebaliknya panen yang terlalu lambat pada saat
bunga telah mckar akan menurunkan mutu cengkeh kering. Bunga cengkeh dipetik
per tandan tepat diatas buku daun terakhir. Pemanenan sebaiknya menggunakan
tangga untuk menghindari patahnya percabangar cengkeh. Cara pemetikan yang baik
dilakukan dengan menjepit pangkal tangkai bunga dengan tangan kiri dan tangan
kanan memetik bunga Usahakan agar daun tidak ikut terpetik. Pada nias yang
daunnya tidak ikut terpetik akan tumbuh Lunas baru sebagai cabarug lempa keluarnya
bakal-bakal buagapada musim berikutnya. Apabila daun ikut terperik maka tunas barn
tersehut akan lehih lama keluarnya sehingga calon bunga biasanya akan muncul 2-3
tahun. Bunga yang telah dipetik lalu dimasukkan ke dalam keranjangkarung kecil dan
dibawa ke tempat pengolahan. Pengolahan bunga cengkeh yang pertama kali
dilakukan adalah pemisahan bunga dari tangkainya dan tempatkan pada tempat yang
berbeda. Selanjutnya proses pemeraman yang dilakukan selama 1 hari untuk
memperbaiki wama cengkih menjadi coklat mengkilat. Setelah itu, proses
pengeringan yang dapat dilakukan dengan mesin pengering yang menggunakan kayu
bakar atau bahan hakar minyak. Pengeringan dapat juga dikeringkan dengan cara
alami yaitu pengeringan dengan matahari pada lantai betoa agar kadar air menjadi 1214%, dan dapat disimpan dan aman da i jamur. (Leaflet Budidaya Tanaman Cengkeh
2008)

2.2 Mekanisme Perontok
Pada tahun 1992, Balai Tanaman Obat dan Rempah (Balitro) pernah membuat prototype
mesin penontok dan pemisah bunga cengkeh. Alat perotok bunga cengkeh buatan Balitro
bekerja berdasarkan prinsip tumbukan dan dan geseran yang dihasilkan uleh gigi
peruntok pada silinder. Alat lersebut. dioperasikan dengan mengunakan motor listrik 1 HP
dan penyaluran tenaganya melalui transmisi sabuk V belt). Dari hasil pengujian alat,
kondisis optimal proses perontokan diperoleh pada putaran 480 rpm Hasil perontokan
yang diperoleh dengan kondisi seperti di atas adalah sebagai berikut efisiensi perontokan
92.11 kapasitas mesin adalah 76.43 kg bungaperjam, kehilangan hasil 8.98%
2.3 Alternatif Desain
2.3.1 Alternatif Desain Perontok
Pada bagian ini terdapat 2 alternatif sistem perintokan yaitu:
 Mekanisme dengan menggunakan Rol karet dan sirip-sirip karet Bunga
cengkeh akan menuju ke rol karet di bawa oleh belt conveyor, sementara itu
rnl karet akan tenis herptitar. Stati: saat htmga cengkeh akan mencapai ujung
bell corveyur yang disana lelah bediui sirip -siriy kart penahan. Bunga
cengkeh akan tertahan sesaat. Dan kemudian akan di gilas oleh rol karet. Saat



2.3.2

kondisi inilah di harapkan bunga dan tangkai cengkeh terpisah. Akan tetapi
kemungkinan untuk bunga cengkeh hancur juga besar.
Mekanisme dengan merggunakan Rol sikat yang berputas saling berlawanan
arah Bunga cengkeh akan menuju ke putaran 2 buah sikat yang berputar saling
berlawanan arah ini dengan arahan hoper. Karena kondisi sikat yang
dikondisikan rapat maka otomatis bunga cengkah akan tehimpit diantara rol
sikat ini. Saat terhimpit sikat-sikat itulah diharapkan bunga dan tangkai
cengkeh terpisah. Kemungkinan untuk bunga cengkeh hancur atau pun luka
lebih kecil.

Alternatif Desain Pemisah
Pada bagian ini juga terdapat 2 alternative system pemisah yaitu:
 Pemisah dengan ayakan bertingkat
Pada sisitem ini nantinya bunga cengkeh akan dipisahkan dari tangkainya
dengan ayakan memanfaatkan perbedaan ukuran. Jadi bagian yang semakin
kecil akan berada pada bagian paling bawah. Kemungkinan bunga cengkeh
akan berada 1 tingkat di atasnya. Namun yang jadi masalah. untuk
mekanisme ini adalah terlalu rumit konstruksinya,
 Pemisah dengan grader
Greder adalah selirder yang terbuat dari plat lubarg, yang nantinya akan
diputar dengan kecepatan dan kemiringan sudut tertentu. Diharapkan saat
Greder ini diputar maka bunga cegkeh aka jatuh ke bawah, sementara tangkai
akan terus bergerak aksial sampai pada ujung grader dan terbuang. Konstnik
Ri untik system ini jauh lebih mudah.
Dengan demikian untuk mesin pemisah bunga cengkeh ini akan digunakan
mekanisme dengan menggunakan Rol sikat yang berputas saling berlawanan
arah untuk system perontokannnya. Dan pemisah dengan grader untuk system
pemisahaannya.

BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Flow Chart Perencanaan dan Pembuatan Mesin
Metode yang akan digunakan untuk melakukan perancangan pembuatan mesin
RILOWET didasarkan pada flow chart berikut ini:

3.2 Studi Literatur dan Studi Lapangan
Studi literatur dan studi lapangan adalah suatu langkah kegiatan, dimana penulis
mengumpulkan segala data yang berhubungan dengan penelitian ini. Studi literatur
bertujuan nutuk mendapatkan data informasi yang berkaitan langsung dengan penelitian
in Data tersebut dapat diperoleh melalui jurnal penelitian, buku, maupun hasil pencarian
melalui intemet. Sedangkan studi lapangan adalah kegiatan menguji informasi yang telah

diperoleh dari studi literature mupun mencari data informasi yang belum diperoleh pada
studi literatur.
3.3 Pemilihan dan Desain Mekanisme
Dari data yang sudah diperoleh melalui step sebelumnya. maka data data tersehut akan
diolah untuk memilih suahl mekanisme yang tepat. Selain im tidak menutup
kemungkinan akan di buat suatu mekanisme baru. Step ini akan dilakukan dengan metode
trial and eror. untuk memperoleh suatu desain mekanisme yang dapat menjawab
permasaalahan.
3.4 Perhitungan Mekanisme Gerak
Berikut ini adalah langkah-langkah proses percobaan untuk mendapatkan kecepatan
putaran sikat
1. Membuat prototype mekanisme perontok
2. Menyiapkan bunga cengkeh yang akan di rontokkan
3. Menghubungkan salah satu kabel dari motor dengan tegangan 5V nada transformator
4. Menghubungkan protoype dengan sumber daya distrik)
5. Membuka saklar
6. Menjatuhkan cengkeh kearah pertemuan 2 sikat
7. Mengamati cengkeh yang telah keluar dari sikat.
8. Mengulangi langkah 3-8 untuk tegangan l0V,15V,dan 20 V
9. Setelah memperolch cengkeh denagn kondisi telah terpisah maka selanjutnya
Mengukur kecepatann putar poros dengan taco meter dan mencatatnya.
3.5 Pembuatan Mesin
Proses pembuatan mesin dilakukan dengan data dari hasil proses perhitungan. Dari step
ini akan dihasilkan mesin yang selanjutnya akan diuji.
3.6 Tahap Pengujian Alat
Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap mesin yang telah dibuat dari proses ini
akan diperolehkan data percobaan yang selanjutnya akan digunakan untuk menganalisa
keberhasilan mesin RILOWET.
3.7 Analisa Keberhasilan
Adapun data yang diperoleh dari percobaan ini adalah;
 Jumlah bunga cengkeh terontok dalam waktu satu jam
 Kebersihan bunga cengkeh terontok
 Kerusakan bunga cengkeh terontok
 Kehilangan bunga cengkeh
3.8 Pengelolaan Data dan Evaluasi
Pada tahap ini data hasil percobaan akan diolah sehingga memperoleh data yang siap
dianalisa. Dari pengolahan data ini akan diambil keputusan sebagai berikut:
 Jumlah bunga cengkeh terontok dalam 1 jam kurang lebih 8kg
 Kebersihan bunga cengkeh terontok kurang lebih 90%
 Kerusakan bunga cengkeh terontok kurang lebih 5%
 Kehilangan bunga cengkeh kurang lebih 5%
Akan ditindak lanjutkan apabila semua keputusan tersebut telah terpenuhi.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC
No.
1.
2.
3.
4.

Jenis Pengeluaran
Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan
Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan
Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa
Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan,
lainnya sebutkan
Jumlah

Biaya (Rp)
55

4.2 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) bulan dan disusun dalam bentuk bar chart
untuk rencana kegiatan yang diajukan dan sesuai dengan format sebagai berikut.
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

No. Jenis Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kegiatan 1
Kegiatan 2
.................
.................
.................
Kegiatan ke-n

1

Bulan
2 3 4

5

DAFTAR PUSTAKA
https://anekamesin.com/produk/mesin-perontok-cengkeh
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Cengkih

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1.
Nama Lengkap (dengan gelar)
2.
Jenis Kelamin
3.
Program Studi
4.
NIM/NIDN
5.
Tempat dan Tanggal Lahir
6.
E-mail
7.
Nomor Telepon/HP

L/P

B. Riwayat Pendidikan
Sarjana

S2/Magister

S3/Doktor

Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
Nama Pertemuan
Judul Artikel
No.
Ilmiah/Seminar
Ilmiah
1.
2.
3.

Waktu dan Tempat

D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
Institusi Pemberi
No.
Jenis Penghargaan
Tahun
Penghargaan
1.
2.
3.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan …..………………………………………..
Kota, tanggal-bulan-tahun
Pengursul/Pendamping,

Tanda tangan
( Nama Lengkap )

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material

Justifikasi
Pemakaian

Volume

Harga Satuan
(Rp)

Jumlah Biaya
(Rp)

Peralatan
Penunjang 2
Peralatan
Penunjang 3
Peralatan
Penunjang n
SUB TOTAL (Rp)
2. Bahan Habis Pakai
Material

Justifikasi
Pemakaian

Volume

Harga Satuan
(Rp)

Jumlah Biaya
(Rp)

Silinder Rol
karet
V belt
Material n
SUB TOTAL (Rp)
3. Perjalanan
Material

Justifikasi
Perjalanan

Volume

Harga Satuan
(Rp)

Jumlah Biaya
(Rp)

Perjalanan ke
tempat/kota-n
Perjalanan ke
tempat/kota-n
SUB TOTAL (Rp)
4. Lain-lain
Material

Justifikasi
Perjalanan

Volume

Harga Satuan
(Rp)

Sebutkan
Sebutkan
SUB TOTAL (Rp)
Total (Keseluruhan)

Jumlah Biaya
(Rp)

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
No.
1.
2.
3.
4.

Nama/NIM
Helda Saputra
Yusuf Setyoko
Muhammad Fausan
Kevin

Program
Studi

Bidang
Ilmu

Alokasi
Waktu
(jam/minggu)

Uraian
Tugas

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Alamat: Jalan Kolombo No.1, Yogyakarta 55281
Telp (0274) 586168 Hunting, Fax. (0274) 565500; Rektor Telp. (0274) 512192
WR I Telp/Fax.: (0274) 561634; WR II Telp.Fax.: (0274) 512851; WR III Telp.: (0274)
548205; WR IV Telp.: (0274) 555782
E-mail: humas@uny.ac.id Home Page: http://www.uny.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA*)

Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama

: Helda Saputra

NIM

: 17508134056

Program Studi : Teknik Mesin
Fakultas

: Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-KC saya dengan judul MESIN RILOWET
(Barrier Clove Flowers with the Twigs): Rancang Bangun Mesin Pemisah Bunga Cengkeh
dengan Rantingnya untuk Mempercepat dan Mempermudah Petani Dalam Proses Pemisahan
Bunga Cengkeh, yang diusulkan untuk tahun anggaran 2018 adalah asli karya kami dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mnegembalikan
selluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Mengetahui
Wakil Dekan III Fakultas Teknik UNY

Yogyakarta, 15-01-2018
Yang menyatakan,
Materai Rp. 6.000
Tanda tangan

Cap dan Tanda tangan
(Dr. Giri Wiyono, M.T.)
NIP. 19620806 198812 1 001

(
Helda Saputra
NIM.17508134056

)

Lampiran 5. Gambaran desain bagian pemisah pada mesin RILOWET