BAB 3 komparasi organisasi sektor publik

BAB 3
KOMPARASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
DENGAN SEKTOR SWASTA

Sekilas Tentang Bab Ini

KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa mampu memahami dan

Pada bab ini, pembaca akan diajak mempelajari

membedakan akuntansi dalam sektor publik

komparasi akuntansi sektor publik dengan

dengan akuntansi untuk sektor bisnis

akuntansi bisnis. Materi yang dibahas meliputi:

(swasta).


perekembangan pemikiran akuntansi, tujuan
komparasi, asumsi-asumsi, akuntansi sektor

KOMPETENSI INTI

publik vs sektor bisnis (swasta), perencanaan,

Agar mahasiswa dapat memahami:

penganggaran dalam sektor publik dan sektor

1. Perkembangan pemikiran akuntansi.

bisnis (swasta).

2. Tujuan komparasi akuntansi sektor
publik vs sektor bisnis (swasta).
3. Asumsi-asumsi akuntansi sektor publik
dan sektor bisnis (Swasta).
4. Akuntansi sektor publik versus akuntansi

sektor bisnis (swasta).
5. Perencanaan dalam sektor publik dan
bisnis (swasta).
6. Penganggaran dalam sektor publik dan
bisnis (swasta).

Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh peran dan kinerja sektor publik.
Bahkan bisa dikatakan tidak mungkin ada Negara tanpa kehadiran sektor publik.
PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Pada tahun 1950-an dan 1960-an sektor publik memainkan peran penting sebagai
pembuat dan pelakssana strategi pembangunan. Pada tahun 1952, istilah sektor publik
pertama kali digunakan secara resmi, dimana sektor publik dikaitkan dengan bagian dari
manjemen ekonomi makro yang terkait dengan pembangunan dan lembaga pelakssana
pembangunan.
Setelah datang banyak kritikan dan serangan dari teori perkembangan radikal, di
negara-negara indusri sektor publik mengalami reformasi. Reformasi tersebut tampak dalam
adopsi New Public Management (NPM) dan reinventing goverment di banyak negra terutama
Anglo-Saxon. Dengan adanya perubahan pada sektor tersebut, terjadi pula perubahan pada
akuntansi sektor publik. Contohnya perubahan sistem akuntansi dari akuntansi berbasis kas
menjadi akuntansi berbasis akrual. Pemerintah New Zeland yang dianggap berhasil dalam

menerapkan akuntansi berbasis akrual telah mengadopsi sistem akuntansi tersebut sejk tahun
1991.
Kini muncul isu bahwa akuntansi sektor publik di negara berkembang mengalami
kebangkrutan. Namun hal tersebut dapat disangkal dengan negara-negara yang memiliki
kepercayaan publik tinggi seperti Malaysia, Taiwan, Thailand dan Korea Selatan.
Kontribusi sektor publik dapat memantu pembangunan nasional dan stabilitas publik. Oleh
karena itu perbaikan kinerja sektor publik terus dilakukan agar dapat tercipta good publik and
corporate govermance. Seiring dengan perbaikan sektor publik, akuntansi publik pun ikut
berkembang dengan pesat. Hal ini tampak pada dua dasawarsa terakhir, istilah “akuntabilitas
publik, value for money, reformasi sektor publik, privatisasi, good publik governance.” yang
begitu cepat masuk ke kamus sektor publik.
Isu-isu sektor publik masih terus bermunculan misalnya isu perlunya dilakukan
reformasi akuntansi, auditing, sistem anajemen keuangan pubik, privatisasi perusahaanperusahaan publik, dan tuntutan dibuatnya laporan laporan keungan eksternal.
KARAKTERISTIK ORGANISASI SEKTOR PUBLIK VS SWASTA
Secara umum suatu organisasi dapat dikategorikan dalam dua sektor, yaitu sektor bisnis,
sektor publik. Organisasi sektor bisnis merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang
bisnis komersial atau disebut juga sebagai sektor privat atau swasta. Organisasi sektor bisnis

dapat berbentuk usaha perseorangan (proprietorship), persekutuan (partnership), maupun
perseroan (coporation). Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang bergerak dalam

bidang pelayanan publik dan penyelenggaraan Negara. Organisasi sektor publik pada
umumnya berupa lembaga-lembaga Negara atau pemerintahan atau organisasi yang memiliki
keterkaitan dengan keuangan Negara.
TABEL Perbedaan Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Bisnis (Swasta)
perbedaan
Tujuan
Organisasi
Keuangan

Akuntansi Sektor Publik
Kesejahteraan masyarakat
Sektor Publik
Negara, daerah, masyarakat, konstituen

Akuntansi Sektor Swasta
Keuntungan
Swasta
Individual, perkumpulan

Mengapa Perlu Sektor Publik

Terdapat beberapa alasan mengapa sektor publik diperlukan yaitu :
1. Sektor publik berfungsi menyediakan barang-barang publik yang sangat dibutuhkan
masyarakat dan tidak disediakan oleh sektor privat maupun sektor social.
2. Sektor publik diperlukan sebagai regulator.
3. Sektor publik diperlukan sebagai pengelola Negara dan pengemban amanah konstitusi
melalui fungsi birokrasi pemerintahan.
Masyarakat membutuhkan berbagai barang publik (public goods), sementara itu tidak
ada pihak yang mau menyediakan barang publik yang dibutuhkan masayarakat tersebut selain
pemerintah atau Negara. Barang publik yang dibutuhkan masyarakat misalnya keamanan,
kepolisian, dan pengadilan. Sektor publik tidak mau menyediakan barang publik karena dua
alasan utama yaitu tidak menguntungkan dan sangat besar biayanya.

Tujuan Komparasi Akuntansi Sektor Publik dengan Sektor Bisnis (Swasta)
Akuntansi sektor publik di Indonesia jauh tertinggal dibandingakan dengan akuntansi
bisnis (swasta). Di sisi lain, karakteristik sektor publik sangat berbeda dengan sektor swasta,
sehingga akuntansi yang diterapkan pada kedua sektor tersebut juga berbeda dan mempunyai
keunikan sendiri. Perbedaan karakter dan mekanisme pengelolaan di masing-masing
organisasi harus diperdalam lagi agar kinerja masing-masing sektor menjadi maksimal dalam

mencapai tujuannya. Maksimalisasi kinerja organisasi sektor publik inilah yang menjadi

tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik dan organisasi bisnis (swasta).
Lingkup Organisasi Sektor Publik
Organisasi sektor publik sangat luas cakupannya, bervariasi, dan bergerak dalam
lingkungan yang kompleks (Henley et al., 1989; Jones dan Pendlebury,2010). Suatu
organisasi dapat dikategorikan sebagai organisasi sektor publik jika memenuhi karakteristik
berikut :
1. Organisasi bergerak dalam penyediaan barang dan pelayanan publik
2. Organisasi berasosiasi dengan pemerintah atau terkait dengan penyelenggaraan Negara.
3. Organisasi bukan milik pribadi atau sekelompok orang tetapi menjadi milik publik atau
milik Negara.
Organisasi sektor publik merupakan organisasi yang core business-nya berupa
penyediaan barang dan pelayanan publik. Barang publik adalah barang-barang yang
mempunyai dua karakteristik (Rosen dan Grayer, 2008), yaitu :
a. Tidak bersaing (nonrival) – artinya penggunaannya tidak bersaing. Meskipun semua
orang mengkonsumsinya tetapi tidak akan saling mengurangi atau terganggu.
b. Tidak dapat dikecualikan (nonexcludable) – artinya penggunaannya tidak ada
pengecualian. Barang tersebut bisa dikonsumsi oleh semua orang dan tidak mungkin
dibatasi konsumsinya untuk orang tertentu saja.
Penyediaan Pelayanan Publik
Didamping berkecimpung dalam penyediaan barang publik, organisasi sektor publik

juga terkait dengan penyediaan pelayanan publik (public service). Pelayanan publik adalah
segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai
upaya pemenuhan publik dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam
hal ini organisasi sektor publik berfungsi sebagai penyelenggara pelayanan publik.
Pelayanan publik dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama, yaitu :
a. Pelayanan Kebutuhan Dasar
Pelayanan kebutuhan dasar meliputi :


Kesehatan



Pendidikan dasar



Bahan kebutuhan pokok berupa sandang, pagan, dan papan.

b. Pelayanan Umum

1. Pelayanan Administratif
Adalah pelayanan berupa penyediaan berbagai bentuk dokumen administrative yang
dibutuhkan oleh publik, misalnya :


Kartu Tanda Penduduk (KTP)



Paspor



Sertifikat Tanah



Akta Kelahiran




Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)



Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK)



Ijin Mendirikan Bangunan (IMB)



Surat Ijin Usaha



Surat Keterangan Menikah




Surat Ijin Mengemudi

2. Pelayanan Barang
Adalah layanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang yang menjadi
kebutuhan publik, misalnya :


Barang konsumsi publik, misalnya sembako



Air bersih



Air irigasi pertanian




Bahan bakar gas dan minyak

3. Pelayanan Jasa
Adalah pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan publik,
misalnya :


Pendidikan



Pemeliharaan kesehatan



Penyelenggaraan transportasi darat, laut, dan udara



Jasa pos dan telekomunikasi



Informasi dan penyiaran publik



Jasa listrik dan energi



Sanitasi lingkungan



Persampahan



Drainase



Jalan, dam, jembatan dan trotoar



Perparkiran



Penanggulangan bencana : banjir, gempa, gunung meletus, dan kebakaran



Pelayanan sosial (asuransi atau jaminan sosial/social security)

Penyelenggara Negara
Organisasi dapat dikategorikan dalam sektor publik apabila organisasi tersebut
berasosiasi dengan pemerintah, terkait dengan penyelenggara Negara atau keuangan Negara.
Organisasi sektor publik merupakan bagian dari alat Negara untuk melaksanakan konstitusi
dan peraturan perundangan yang ditetapkan.
ASUMSI-ASUMSI AKUNTANSI

SEKTOR

PUBLIK

DAN

SEKTOR

BISNIS

(SWASTA)
Dalam realitas di masyarakat, akuntansi sektor publik maupun sektor bisnis (swasta)
ada untuk memenuhi kebutuhan publik atau masyarakat. Pada tataran konsep, materi
Akuntansi Sektor Publik secara tersendiri diharapkan dapat meningkatkan keinginan akan
akuntabilitas dan transparansi kinerja pengelolaan sektor publik. Pada awalnya, sektor publik
muncul akibat kebutuhan masyarakat akan barang dan layanan tertentu.
Keunikan akuntansi sektor publik adalah cenderung kurang seragam karena setiap
bidangnya mempunyai karakteristik yang berbeda. Selain itu, perumusan standar akuntansi
juga mengadaptasi praktek regulasi yang sudah ada. Akuntansi yang diterapkan dalam sektor
publik umumnya berbasis kas, dan laporan keuangan yang dihasilkan akan dijadikan sebagai
media

akuntabilitas

publik.

Akuntansi

Sektor

Publik

dibuat

sebagai

wujud

pertanggungjawaban kepada masyarakat dan bukan semata-mata kepada pemilik atau
pemegang saham saja sebagaimana di sektor swasta.
PERBANDINGAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA
Kemajuan Negara dipengaruhi oleh peran sektor publik dan sektor bisnis. Selain sektor
publik Negara juga membutuhkan peran sektor bisnis. Tidak mungkin permasalah bangsa
hanya ditangani oleh sektor publik saja. Masalah kemiskinan, pengangguran, perekonomian,

dan kesejahteraan rakyat tidak mungkin dapat diatasi oleh pemerintah. Sektor bisnis
dibutuhkan untuk membantu mengurangi kemiskinan dan pengangguran, meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Diantara sektor publik dan sektor bisnis terdapat beberapa persamaan dan perbedaan.
Bahkan ada yang merupakan organisasi campuran atau kombinasi antara sektor publik
dengan sektor bisnis. Sebagai contoh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan
campuran atau kombinasi antara sektor publik dengan sektor bisnis. Di satu sisi BUMN
merupakan bagian dari pemerintah karena modalnya berasal dari kekayaan Negara yang
dipisahkan pengelolaannya. Di sisi lain, operasionalnya seperti organisasi pada umunya.
Perbedaan Sektor Publik dengan Sektor Bisnis
Terdapat beberapa aspek yang membedakan antara sektor publik dengan sektor bisnis.
Perbedaan tersebut terkait dengan tujuan organisasi, sumber pembiayaan, kepemilikan, pola
pertanggungjawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran, pemangku kepentingan
(stakeholder), sistem akuntansi yang digunakan.
TABEL perbandingan sektor publik dan sektor swasta
Aspek Perbedaan
Tujuan Organisasi

Sumber Pendanaan

Kepemilikan
Pertanggungjawaban
Karakteristik
Anggaran
Struktur Organisasi
Sistem Akuntansi

Sektor Bisnis
Mencari laba (profit oriented)
Penyediaan barang dan jasa

Sektor Publik
Nonprofit
Pelayan publik (public service

komersial
Setoran modal, laba ditahan, hasil

oriented
Pajak, PNBP, retribusi, utang,

penjualan, utang, penerbitan

bagian laba perusahaan Negara,

saham
Dimiliki pemegang saham

hibah, penjualan aset
Dimiliki Negara atau seluruh

(shareholder)
Kepada pemegang saham dan

rakyat
Kepada rakyat dan parlementer

investor
Struktur organisasi bisnis
Tertutup untuk publik
Merupakan dokumen rahasia
(confidential)
Accrual Accounting

Struktur birokrasi
(pemerintahan)
Terbuka untuk publik
Merupakan dokumen publik
Cash accounting
Accrual accounting
Fund Accounting
Budgetary accounting

Standar Akuntansi

Standar akuntansi bisnis (Standar

Commitment accounting
Standar Akuntansi Pemerintahan

Akuntansi Keuangan)

Persamaan Sektor Bisnis dan sektor publik
Disamping terdapat perbedaan, terdapat pula beberapa persamaan antara sektor publik
dengan sektor bisnis (swasta). Persamaannya antara lain (Mardiasmo, 2009) :
1. Kedua sektor merupakan bagian integral dari sistem ekonomi suatu Negara,
menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Kedua sektor menghadapi permasalahan yang sama, yaitu keterbatasan sumber daya
sehingga keduanya dituntut untuk melaksanakan prinsip ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas.
3. Prinsip-prinsip manajemen pada dasarnya sama untuk kedua sektor hanya saja mungkin
terdapat beberapa variasi dan modifikasi.
4. Dalam beberapa hal kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya sama-sama
mengelola pendidikan, kesehatan, transportasi, dan sebagainya.
5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan yang disyaratkan.
Ekonomi, Efisiensi, dan Efektivitas
Akuntansi sektor publik dapat berperan untuk mewujudkan pelaksanaan prinsip
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas atau yang dkenal dengan value for money (VFM). Value
For Money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang menekankan
pentingnya penghargaan atas setiap Rupiah uang publik dengan cara memanfaatkannya
secara ekonomis, efisien, dan efektif.
Ekonomi
Ekonomi terkait dengan penggunaan input primer berupa anggaran atau kas menjadi
input sekunder berupa tenaga kerja, bahan, infrastruktur, dan barang modal yang dikonsumsi
untuk pelaksanaan kegiatan operasi organisasi. Konsep ekonomi terkait dengan penghematan
anggaran untuk memperoleh input. Konsep ekonomi menghendaki organisasi sektor publik
tidak melakukan pemborosan anggaran dalam pelaksanaan program, kegiatan dan operasional
organisasi. Ekonomi memiliki pengertian bahwa sumber daya input hendaknya diperoleh
secara hemat yaitu dengan harga yang lebih rendah (spending less) atau lebih murah dengan

kualitas tertentu. Kehematan harga biasanya diukur dengan harga pasar. Ekonomi merupakan
perbandingan antara input dengan nilai Rupiah (anggaran).
Ekono mi=

Input
Anggaran( Rp)

Efisiensi
Efisiensi merupakan hubungan antara output berupa barang atau jasa yang dihasilkan
dengan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output tersebut. Secara matematis,
efisiensi merupakan perbandingan antara output dengan input atau dengan istilah lain output
per unit input. Konsep efisiensi hamper sama dengan produktivitas. Jika efisensi merupakan
perbandingan antara output dengan input, maka produktivitas merupakan perbandingan
antara input dengan output. Suatu organisasi, program, atau kegiatan dikatakan efisien
apabila mampu menghasilkan output tertentu dengan input serendah-rendahnya, atau dengan
input tertentu mampu menghasilkan output sebesar-besarnya. Efisien berarti pembelanjaan
anggaran secara cermat. (spending well).

Efisiensi=

Output
Input

Suatu organisasi dianggap semakin efisien apabila rasio efisiensi cenderung di atas
satu. Semakin besar angkanya, semakin tinggi tingkat efisiensinya. Secara absolute, rasio ini
tidak menunjukkan posisi keuangan dan kinerja organisasi. Namun, berbagai program pada
dua organisasi yang berkecimpung dalam industry yang sama dapat diperbandingkan tingkat
efisiensinya. Apabila hasil rasionya lebih besar dari satu dibandingkan hasil rasio program
yang sama di organisasi lainnya, program tersebut bisa disebut lebih efisien. Karena itu
efisiensi dapat dikembangkan denagn 4 cara, yaitu:
1) Dengan menaikkan output untuk input yang sama
2) Dengan menaikkan output lebih besar dibandingkan proporsi peningkatan input.
3) Dengan menurunkan input untuk output yang sama.
4) Dengan menurunkan input lebih besar dibandingkan proporsi penurunan output.

Efektivitas
Efektivitas merupakan perbandingan antara hasil yang diharapkan (target) dengan hasil
yang sesungguhnya dicapai. Hasil atau target yang diharapkan merupakan outcome
sedangkan hasil yang dicapai merupakan output. Efektivitas membandingkan antara outcome
dengan output. Ekonomi berfokus pada input efisien pada output atau proses, sedangkan
efektivitas berfokus pada outcome (hasil). Suatu organisasi, program, atau kegiatan dinilai
efektif apabila output yang dihasilkan bisa memenuhi tujuan yang diahrapkan, atau dengan
kata lain anggaran yang digunakan secara tepat (spending wisely).
Efektivitas=

Outcome
Output

Value For Money menghendaki organisasi sektor publik dapat memenuhi prinsip ekonomi,
efisiensi, dan efektivitas tersebut secara bersam-sama yang berarti mampu menggunakan
uang publik (anggaran) secara cermat, hemat, dan tepat untuk mencapai target, sasaran dan
tujuan.
Value For Money
(3E)

INPUT PRIMER
(Anggaran)

EKONOMI (Belanja
Hemat)

INPUT
(Masukan)

OUTPUT
(Keluaran)

EFISIENSI (Belanja
Cermat)

OUTCOME
(Hasil)

EFEKTIVITAS
(Belanja Tepat)

PERENCANAAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS (SWASTA)
Setiap organisasi yang bergerak di sektor publik maupun sektor swasta ingin mencapai
tujuannya melalui sumber daya yang tersedia (manusia, modal, bahan baku, dan sebagainya).
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, diperlukan suatu perencanaan yang terdiri dari:

1) Proses perencanaan: strategi yang digunakan untuk memilih atau memodifikasi
(menambah atau mengurangi) aktivitas.
2) Proses pengendalian: penetapan perencanaan dalam suatu sistem yang menjamin bahwa
proses perencanaan dapat dilakukan.
Perencanaan dapat dikategorikan berdasarkan dimensi waktu, sehingga dapat dibagi
menjadi:
1) Perencanaan jangka panjang, yang biasanya berjangka waktu lima tahun atau lebih ke
depan.
2) Perencanaan jangka menengah, yang biasanya satu atau lima tahun ke depan.
3) Perencanaan jangka pendek, yang biasanya hingga satu tahun ke depan.
Di sisi lain, akuntansi manajemen menyediakan informasi untuk pembuatan rencana
sementara (tentative). Penyediaan informasi pada tahap perencanaan dapat dilakukan dengan
cara:
a. Penilaian Investasi
Suatu tindakan/cara yang dilakukan manajemen untuk menyediakan informasi tentang
kemampuan organisasi dalam mengevaluasi pengembalian modal, dan kemampuan aset
yang akan digunakan untuk operasi organisasi pada masa yang akan dating, ‘apakah
cukup diperbaiki,’ ‘tukar tambah,’ atau bahkan ‘membeli yang baru’.
b. Perencanaan dan Penganggaran Keuangan
Keputusan mengenai investasi merupakan salah satu aspek dari akuntansi manajemen.
c. Anggaran Pendapatan
Anggaran penerimaan tahunan merupakan salah satu dokumen perencanaan yang paling
penting dalam suatu organisasi sektor publik

d. Model Keuangan
Aktivitas perencanaan selalu dikaitkan dengan masalah ketidakpastian, karena
perencanaan masa depan mengandung ketidakpastian.

e. Target Perencanaan dan Penganggaran
Target adalah seperangkat sasaran dalam bentuk kuantitatif yang harus dicapai oleh pihak
manajemen pada waktu tertentu di masa yang akan datang, seperti:


Target output



Target kinerja (efisiensi, kualitas pelayanan, kinerja keuangan)

Berikut ini tahapan pokok dari perencanaan dan pengendalian:
1) Perencanaan dasar dan tujuan dasar.
2) Perencanaan operasional
3) Penganggaran.
4) Pengukuran dan pengendalian.
5) Pelaporan, analisis, dan umpan balik.
PENGANGGARAN DALAM SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR BISNIS (SWASTA)
Dalam organisasi sektor publik, seperti organisasi pemerintahan, penyusunan anggaran
dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan program publik
dalam anggaran akan dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat. Dan
akhirnya disahkan oleh wakil masyarakat di DPR, DPD, atau DPRD. Dalam organisasi
swasta, penyusunan anggaran dilakukan oleh apra pegawai dan manajer perusahaan yang
berwenang dengan persetujuan pemilik perusahaan.
Penganggaran
Sektor Publik
Penyusunan anggaran dilakukan bersama
masyarakat dalam perencanaan program
Dipublikasikan untuk dikritisi dan
didiskusikan oleh masyarakat
Disahkan oleh wakil masyarakat di DPR/D,
legislatif, dewan pengurus

Sektor Binisi (Swasta)
Penyusunan anggaran dilakukan bagian
keuangan, pengelola perusahaan, atau
pemilik usaha
Tidak dipublikasikan
Disahkan oleh peneglola perusahaan atau
pemilik usaha

ESAI
1. Sebutkan karakteristik organisasi sektor publik!
2. Sabutkan tiga hal yang secara signifikan yang membedakan akuntansi sektor publik
dengan sektor swasta!
3. Sebutkan tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik dengan akuntansi sektor swasta!

4. Jelaskan mengenai lingkup akuntansi sektor publik!
5. Uraikan perbedaan akuntansi sektor publik dengan akuntansi sektor swasta!
6. Jelaskan pengertian ekonomi dalam akuntansi sektor publik!
7. Jelaskan pengertian efisiensi dalam akuntansi sektor publik!
8. Jelaskan pengertian efektivitas dalam akuntansi sektor publik!
9. Apa saja persamaan antara akuntansi sektor publik dengan sektor swasta?
10. Apa itu Value For Money?

SOAL-SOAL
1. Tujuan dari komparasi akuntansi sektor publik dan organisasi bisnis (swasta) adalah . . . .
a. Memaksimalkan kinerja organisasi sektor publik.
b. Memaksimalkan keuntungan organisasi sektor publik.
c. Memaksimalkan keuangan organisasi sektor publik.

d. Memaksimalkan pendapatan masyarakat
e. Memaksimalkan kekuasaan pemerintah.
2. Akuntansi sektor publik dibuat sebagai wujud . . . kepada masyarakat dan bukan sematamata kepada pemilik atau pemegang saham saja sebagaimana di sektor swasta.
a. Penghargaan.
b. Pertanggungjawaban.
c. Kebaikan.
d. Laporan.
e. Penghormatan.
3. Pada tahap perencanaan, organisasi sektor swasta menitikberatkan pada keuntungan usaha
semaksimal mungkin. Sementara itu, organisasi sektor publik lebih mengutamakan . . . .
a. Kesejahteraan karyawan.
b. Kesejahteraan pegawai pemerintah.
c. Kesejahteraan pegawai pemerintah.
d. Kesejahteraan kaum marjinal.
e. Kesejahteraan anak terlantar.
4. Berikut ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik akuntansi sektor
publik . . .
a. Sifat lembaga sektor publik.
b. Sistem pemerintahan suatu Negara.
c. Mekanisme pengelolaan suatu Negara.
d. Sistem anggaran Negara.
e. Sistem pertahanan nasional.
5. Berikut adalah yang bukan termasuk cara-cara mengembangkan efisiensi . . . .
a. Dengan menaikkan output dengan input yang sama.
b. Dengan menaikkan output lebih besar dari proporsi peningkatan input.
c. Dengan menurunkan input untuk output yang sama.
d. Dengan menurunkan input untuk output yang berbeda.
e. Dengan menurunkan input lebih besar dari proporsi penurunan output.
6. Berikut ini adalah kategori perencanaan publik, yaitu . . . .
a. Perencanaan jangka panjang.
b. Perencanaan jangka menengah.
c. Perencanaan jangka pendek.
d. Jawaban a, b, dan c benar.

e. Jawaban a, b, dan c salah.
7. Penyediaan informasi pada tahap perencanaan dapat dilakukan dengan cara berikut,
kecuali . . . .
a. Perencanaan dan penganggaran keuangan
b. Penilaian investasi.
c. Anggaran pengeluaran.
d. Model keuangan.
e. Target perencanaan dan penganggaran.
8. Berikut ini yang bukan merupakan tahapan pokok perencanaan dan pengendalian adalah .
...
a. Perencanaan saasaran dan tujuan dasar.
b. Perencanaan nonoperasional
c. Penganggaran.
d. Pengukuran dan pengendalian.
e. Pelaporan, analisis, dan umpan balik.
9. Berikut ini adalah cirri penganggaran dalam sektor publik . . . .
a. Disahkan oleh wakil masyarakat di DPR/D, legislative, dewan pengurus.
b. Dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat.
c. Penyususnan anggaran dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program.
d. Jawaban a, b, dan c benar.
e. Jawaban a, b, dan c salah.
10. Audit sektor publik tidak dilakukan pada organisasi . . . .
a. Pemerintah daerah
b. BUMN.
c. Perusahaan milik asing.
d. BUMD.
e. Partai politik.