Lomba Penelitian IPSK BEMO NASIBMU ANTAR

Lomba Penelitian IPSK

BEMO NASIBMU ANTARA PASAR BENHIL KE PENJOMPONGAN:
MENGUAK URGENSITAS KEBERADAAN BEMO DI JAKARTA DI TENGAH
MARAKNYA KENDARAAN UMUM YANG BEROPERASI DENGAN FASILITAS
LUAR BIASA

Arfia Fridianti
Maryam Qonita
Suha Salmiah Shahab

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) 90
JALAN SABAR PETUKANGAN SELATAN PESANGGRAHAN
JAKARTA

2011

1

1.Objek penelitian
berupa

o Bemo
2.Apakah penilitian
ini lanjutan dari
penelitian
sebelumnya
o Tidak
3.Metodologi
penelitian yang
digunakan
o Kualitatif
4.Metode penelitian
o Studi Literatur
o Wawancara

2

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi di zaman ini sangatlah pesat, mulai dari alatalat

komunikasi,kendaraan,kesehatan,dll.


Penggunaan

teknologi

pun

semakin diminati oleh berbagai kalangan karena memudahkan pekerjaanpekerjaan yang dilakukan.
Masyarakat di Indonesia khususnya di Jakarta dan sekitarnya
sebagian besar memiliki kendaraan pribadi seperti sepeda, motor, dan
mobil. Jasa pengangkut umum pun banyak yang beroperasi di Jakarta.
Kendaraan umum untuk pribadi yang tidak memiliki trayek khusus pun
banyak beroperasi seperti taksi, bahkan bemo dan becak yang saat ini
hanya boleh beroperasi di wilayah-wilayah tertentu.
Pada era 60-an, 70-an, sampai awal era 80-an, bemo sempat menjadi
sarana transportasi favorit bagi masyarakat karena lebih praktis. Mulai
tahun 1979 bemo mulai dihapuskan di Jakarta dan hanya beroperasi di
rute-rute kurus yang tidak dijangkau bus kota. Disusul oleh Surabaya dan
Malang pada tahun yang sama.
Penertiban bemo telah berlangsung sejak 1996. Setelah itu,

diremajakan dengan Angkutan Pengganti Bemo (APB). Saat ini, tercatat
sebanyak 1.144 unit bemo yang masih beredar di Jakarta. Rinciannya, di
Jakarta Pusat ada 276 armada, Jakarta Utara 398 armada, Jakarta Timur
258 armada, Jakarta Barat 42 armada, dan Jakarta Selatan 179 armada.1
Meskipun sudah diturunkannya APB, masyarakat masih banyak yang
menggunakan bemo untuk kendaraan transportasi. Meskipun jauh dari
kriteria kelayakan kendaraan umum.
Oleh karena itu, kami ingin mengangkat realitas ini untuk mengetahui
apakah yang membuat masyarakat tetap lebih memilih Bemo ketimbang
kendaraan umum lainnya sebagai sarana transportasi, meskipun ada
kendaraan lain yang bisa digunakan.
Setelah itu kami berharap penelitian ini dapat dijadikan bahan
pertimbangan bagi

pemerintah untuk membuat atau menyediakan

kendaraan umum lainnya, sehingga kemacetan di Jakarta semakin
berkurang.
1 Jakarta targetkan habisi bemo pada 2011 (http://metro.vivanews.com diakses pada 07 Mei
2011, pkl 19.07)


3

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas,
perumusan masalah dalam penelitian ini antara lain :
1. Apa yang membuat masyarakat masih memilih bemo sebagai
alat transportasi?
2. Apa kelebihan bemo di mata masyarakat dibandingkan
dengan angkutan umum yang lainnya?
3. Bagaimana pandangan supir bemo dan orang-orang yang
terkait langsung dengan usaha pemeliharaan bemo terhadap
masa depan bemo?
C. Kebaruan Inovasi
Tema dalam penelitian adalah mengenai eksistensi bemo di
masyarakat setelah adanya pelarangan beroperasi. Penelitian ini
merupakan penelitian baru dan bukan merupakan hasil pembaruan dari
penelitian-penelitian sebelumnya. Tujuan kami melakukan penelitian ini
adalah untuk mengetahui alasan apakah yang membuat bemo masih
dipakai sebagai sarana transportasi.

D. Pendekatan Penelitian
Pendekatan

penelitian

ini

adalah

pendekatan

kualitatif.

Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati2. Tipe penelitian ini adalah studi kasus, yaitu
penelitian tentang fenomena kasus yang hadir dalam suatu konteks yang
terbatas (bounded context) , Meski batas-batas antara fenomena dan
konteks tidak sepenuhnya jelas. Kasus itu dapat berupa individu, peran,
kelompok kecil, organisasi, komunitas, atau bahkan suatu bangsa,

proses, kebijaksanaan, atau suatu peristiwa khusus tertentu3.
E. Site dan Informan
1. penelitian yang ingin difahami secara lebih mendalam.4 Situasi sosial
dari penelitian ini adalah pangkalan bemo pasar Benhil. Di pangkalan
2 Bogdan dan Taylor. Lexy J. Moleong (1975)hlm 5.
3 Punch. Kristi Poerwandari (1998).
4P rof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
(Bandung: Alfabeta,2008)hlm 297.

4

bemo pasar Benhil terjadi proses .karena ditempat tersebut banyak
berkumpulnya supir-supir bemo.
2. Informan
5

Informan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah 3 orang

supir bemo yang bernama Rushin, Rosyid, dan Agus. Sudah 10
tahun menjadi supir bemo, 3 orang penumpang yang bernama erita

seorang mahasiswa,Bpk doni seorang pegawai swasta,dan Ibu lala
seorang pegawai salon dan 1 orang kordinator yang terjun langsung
dalam perbaikan mesin bemo. Satu orang supir bemo yang peneliti
gunakan bernama Rushin berumur 42 tahun. Penghasilan kotor yang
diperoleh dari profesi supir bemo sekitar Rp.90.000,- perhari. Peneliti
memilih informan tersebut karena mereka terkait langsung dengan
masalah

yang

peneliti

telisik.

Mereka

pun

lebih


kooperatif

dibandingkan yang lainnya.
F. Tekhnik Pengumpulan Data
Tekhnik yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah :
1. Studi Literatur
Dalam hal ini, peneliti mencari teori atau landasan sebagai
penguat proses penyelesaian masalah. Teori yang penulis pilih
adalah teori- teori yang besesuaian dengan ruang lingkup masalah
dalam penelitian ini.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara kualitatif
dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan
tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu bekenaan
dengan topik yang diteliti dan bermaksud melakukan eksplorasi
terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan
melalui pendekatan lain.6
Agar pedoman wawancara lebih mendalam dan terarah, maka
peneliti membuat beberapa indikator yang digunakan untuk


5Ibid, hlm 300.
6 Banister dkk,(1994).

5

membuat pertanyaan wawancara. Adapun indikator tersebut
adalah:
a) Terdapat kelebihan di mata masyarakat mengenai
keberadaan bemo.
b) Terdapat

hubungan

saling

membutuhkan

antara


masyarakat dengan operasional bemo.
c) Pandangan orang-orang yang terkait langsung dengan
penggunaan

bemo

mengenai

peremajaan

maupun

penghapusan bemo.
G. Tahap pengumpulan Data
1. Tahap Deskriptif
Yakni mendeskriptifkan karakteristik suatau fenomena sosial dan
konteksinya,Misalnya:Dimana

dan


kapan

awal

mula

bemo

beroperasi
2. Tahap fokus
Tahap yang memfokuskan perhatian pada bagaimana proses
berlangsungnya suatu fenomena sosial tertentu,termasuk faktorfaktor yang melatarbelanginya.Misalnya: Mengapa mereka masih
tetap bertahan menjadi supir bemo
3. Tahap hipotesis
Tahap

dimana

peneliti

lebih

menekankan

pada

hal-hal

pengecualian dan atau hal-hal yang merupakan konsekuensi dari
suatu fenomena sosial tertentu.Misalnya:Mengapa pemerintah
tidak bergerak cepat dalam mengatasi pengapusan bemo
H. Uji Coba Pedoman Wawancara
1. Uji Validitas
Validitas data menyangkut keyakinan bahwa analisa dan data peneliti
benar-benar menggambarkan situasi di tempat penelitian. Dalam
penelitian ini kami menggunakan bentuk validitas Member Validation
yaitu, valid jika anggota masyarakat yang diteliti mengenali dan mengerti
deskripsi peneliti dan menilainya sebagai gambaran dunia sosial mereka.
Hal ini diharapkan informan dapat mengenali dan mendeskripsikan

6

bemo, menilainya sebagai kendaraan yang masih di pergunakan mereka
sehingga data yang diperoleh menjadi valid.
2. Uji Reliabilitas
Pengertian reliabilitas dalam penelitian kuantitatif, sangat berbeda
dengan reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Hal ini terjadi karena
terdapat perbedaan paradigma dalam melihat realitas. Menurut penelitian
kualitatif, suatu realitas itu bersifat majemuk atau ganda, dinamis atau
selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti
semula. Dengan demikian tidak ada suatu data yang tetap atau konsisten
atau stabil.7
Reliabilitas data dalam penelitian ini menyangkut masalah konsistensi:
a. Konsistensi Internal menyangkut masalah apakah data mengenai
eksistensi bemo yang diperoleh sejalan dengan segala yang sudah
diketahui oleh orang atau kejadian bersangkutan.
b. Konsistensi

Eksternal

menyangkut

masalah

kesesuaian

data

mengenai eksistensi operasional bemo dengan data mengenai
operasional bemo yang diperoleh dari sumber lain.

I.

Teknik Analisis Data
Analisis yang kami gunakan adala dengan content analysis,
dengan langkah-angkah sebagai berikut:
1. Mencatat dan merekam hasil wawancara
2. Membuat transcript rekaman
3. Melengkapi catatan dengan hasil rekaman
4. Memilah-milih hasil yang diperoleh sesuai dengan pokok pembahasan
5. Melakukan

reduksi

menggolongkan,

data

yang

mengarahkan,

dicatat

membuang

yaitu
yang

menanyakan,
tidak

perlu,

mengorganisir data sehingga memungkinkan pebahasan yang
panjang.
7 Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Alfabeta, 2008) hal. 366.

7

6. Penyajian data dalam bentuk matriks dan kualitatif, menyusun dan
telaah data menjadi informasi yang memungkinkan penarikan
kesimpulan yang akurat dan saran-saran yang dapat memecahkan
masalah penelitian.

J. Lokasi dan Waktu
No.
Tanggal
1.
1-5 Mei 2011
2.

8 -10 Mei 2011

3.

10 Mei - 8 juni
2011

Lokasi
Perpustakaan Nasional

Referensi
Pencarian Data

Pasar Benhil
SMA NEGERI 90 JAKARTA
dan Rumah Peneliti

Keterangan
Pencarian

Penulisan
Laporan

K. Anggaran Dana
Anggaran dana yang di perlukan untuk melakukan penelitian
antara lain dapat dirinci, sebagai berikut:
a. Transportasi
1) Pasar Benhil @2orang

= Rp 24.000,00

2) Perpustakaan @2 orang

= Rp 30.000,00

b. Bingkisan informan

= Rp 200.000,00

c. Dokumentasi

= Rp 150.000,00

d. ATK

= Rp 50.000,00

Jumlah

= Rp454 .000,00

L. HIPOTESIS

1.

Bemo masih digunakan oleh masyarakat karena fungsinya untuk
menjangkau tempat-tempat yang tidak dilalui kendaraan umum

8

2. Tarif bemo relatif lebih murah dibandingkan dengan kendaraan umum
lainnya
3. Para supir bemo beranggapan bahwa bemo masih layak beroperasi
di wilayah Jakarta karena masih banyak orang yang membutuhkan
bemo sebagai alat transportasi
M. Daftar Pustaka
Isama. Bemo, kendaraan umum yang tergerus
(http://isamas54.blogspot.com diakses pada 07 Mei 2011, pkl 10.00)
Jakarta targetkan habisi bemo pada 2011 (http://metro.vivanews.com
diakses pada 07 Mei 2011, pkl 19.07)
Isama. Bemo, kendaraan umum yang tergerus
(http://isamas54.blogspot.com diakses pada 07 Mei 2011, pkl 10.00)
Jakarta targetkan habisi bemo pada 2011 (http://metro.vivanews.com
diakses pada 07 Mei 2011, pkl
Prof. Dr. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Alfabeta,
2008) hal. 366.
N. Daftar Riwayat Hidup
PESERTA 1
Nama

:ARFIA FRIDIANTI

T.T.L

:TANGGERANG,28 APRIL 1995

ALAMAT

: JLN.TANAH 100 NO. 21 RT 05/11 (CILEDUG)

KELAS

: X (SEPULUH)

SEKOLAH

: SMA 90 JAKARTA SELATAN

NO.TLP

: 081282960437

AGAMA

: ISLAM

PESERTA 2
NAMA

: MARYAM QONITA

9

T.T.L

: JAKARTA,03 OKTOBER 1995

ALAMAT

: JLN.DAMAI NO: 21 RT 02/05 (PETUKANGAN SELATAN)

KELAS

: X (SEPULUH)

AGAMA

: ISLAM

SEKOLAH

: SMA 90 JAKARTA SELATAN

NO.TLP

: 085717380837

AGAMA

: ISLAM

PESERTA 3
NAMA

:SUHA SALMIAH SHAHAB

T.T.L

:JAKARTA, 22 JULI 1995

ALAMAT

:JLN.M.Saidi No:49 Rt005/01(PETUKANGAN SELAT

KELAS

: X (SEPULUH)

NO.TLP

: 02145794531

AGAMA

: ISLAM

10