2 Anak Lebih Baik VS Banyak Anak Banyak

2 ANAK LEBIH BAIK VS BANYAK ANAK BANYAK REZEKI?
Masalah kependudukan di Indonesia pada hakekatnya menyangkut
tiga aspek, salah satunya adalah aspek kuantitas. Aspek inilah yang saat
ini sedang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat. Perlu diketahui,
Indonesia memiliki jumlah penduduk sangat besar yang mencapai 241,4
juta jiwa pada tahun 2013, ini menempatkan Indonesia sebagai negara
dengan penduduk paling banyak nomor 4 di dunia.
“Dua anak lebih baik” itulah kalimat yang sangat sering kita dengar
berkaitan dengan salah satu program pemerintah yaitu Keluarga
Berencana atau yang biasa disebut dengan KB guna menekan jumlah
kelahiran di Indonesia. Sebenarnya apa sih KB itu ? Keluarga Berencana
(KB) merupakan suatu usaha untuk merencanakan jumlah dan jarak
kehamilan guna membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera. Selama
ini banyak masyarakat hanya berfikiran bahwa program KB itu hanya
bertujuan untuk membatasi jumlah kelahiran saja. Padahal pada
kenyataannya, program KB tidak hanya bertujuan untuk itu saja,
melainkan untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan
sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak,
agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan tujuan lain dari program ini
meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, dan

peningkatan kesejahteraan keluarga.
Untuk mensosialisasikan program ini, pemerintah sudah melakukan
beberapa kegiatan diantaranya membuat iklan di media elektronik, media
cetak, bahkan media-media lain seperti pemasangan baliho-baliho di
pinggir jalan. Namun, usaha-usaha ini dirasa masih kurang untuk
menggalakkan program Keluarga Berencana tersebut. Kenyataannya
masih banyak kalangan masyarakat yang belum mengetahui dan
menerapkan program Keluarga Berencana ini.
Seperti masyarakat yang masih tinggal di daerah-daerah pelosok.
Dimana daerah tersebut belum terjangkau oleh jaringan listrik dan
memiliki lokasi yang sulit untuk dijangkau. Bagaimana mereka
mengetahui tentang program Keluarga Berencana yang dicanangkan oleh
pemerintah? Listrik saja mereka tidak ada sehingga mereka akan
kesulitan untuk mengakses segala informasi yang ada di media elektronik
maupun di media cetak. Sehingga, masih banyak masyarakat yang
berada di daerah pelosok masih menggunakan istilah “Banyak anak
banyak rezeki”.
Tidak hanya masyarakat yang berada di daerah pelosok saja,
masyarakat yang tinggal di perkotaan pun terutama di Pulau Jawa juga


masih ada yang menggunakan istilah “Banyak anak banyak rezeki”
walaupun mereka juga telah mengetahui program KB dari pemerintah
tersebut. Tentunya banyak kalangan mengetahui bahwa sebagian
masyarakat etnis tionghoa masih menjadikan ungkapan banyak anak
banyak rezeki tersebut menjadi filosofi mereka. Dalam beberapa kasus
ada sejumlah keluarga yang belum berhenti memiliki anak atau
menambah jumlah anak sebelum memperoleh keturunan anak laki-laki,
yang dianggapnya sebagai penerus garis keturunan atau marganya.
Sehingga untuk sebagian kalangan masyarakat, istilah “Banyak anak
banyak rezeki” masih sulit untuk ditinggalkan.
Hal ini membuktikan bahwa banyak masyarakat yang telah
mengetahui program KB dari pemerintah ini namun mereka tak kunjung
menerapkannya sesuai harapan dari pemerintah. Dalam hal ini apabila
pemerintah menginginkan program Keluarga Berencana ini dapat berhasil,
maka pemerintah harus melakukan pengawasan ekstra terhadap program
ini. Apakah program ini telah terlaksana dengan baik sesuai dengan
harapan dari pemerintah. Karena apabila pemerintah tidak melakukan
pengawasan yang ekstra terhadap program ini, ditakutkan bahwa jumlah
penduduk Indonesia akan terus meledak setiap tahunnya. Apalagi di
tahun 2015 nanti, Indonesia akan menghadapi Asean Economic

Community (AEC). Dimana nantinya penduduk di Indonesia juga akan
bertambah seiring dengan datangnya penduduk dari negara-negara
ASEAN ke Indonesia untuk bekerja.