PENERAPAN STRATEGI MANAJEMEN PT UNILEVER

PORTOFOLIO
PENERAPAN STRATEGI MANAJEMEN PT UNILEVER
INDONESIA SEBAGAI ROLE MODEL COMPANY
untuk memenuhi tugas matakuliah Manajemen
Dosen: Lilis Sulastri, Dr., MM

Disusun oleh :
Aifa Nur Amalia (1147050015)
IF-C

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
1436 H/2016 M

DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................1
Introduction...........................................................................................................2
PT Unilever Indonesia Sebagai Role Model Company.........................................3
1. Strategi Manajemen Keuangan....................................................................3

2. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia................................................4
3. Strategi Manajemen Operasional.................................................................4
4. Strategi Manajemen Pemasaran...................................................................5
PT Raftel Indonesia dan Penerapan Strategi-Strategi Role Model Company.......9
1. Strategi Manajemen Keuangan....................................................................9
2. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia................................................10
3. Strategi Manajemen Operasional.................................................................10
4. Strategi Manajemen Pemasaran...................................................................11
Daftar Pustaka.......................................................................................................13

1

INTRODUCTION
PT Unilever Indonesia adalah salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Prinsipnya adalah ingin menciptakan masa depan lebih baik setiap hari dan
membuat konsumen merasa nyaman melalui brand dan jasa yang bermanfaat.
Kesuksesan yang diraih PT Unilever Indonesia tidak terlepas dari peran berbagai
strategi manajemen yang diterapkan. Pada kesempatan ini, penulis akan mencoba
membuat model strategi manajemen pada PT Raftel Indonesia dengan

menerapkan beberapa strategi manajemen pada PT Unilever Indonesia sebagai
Role Model Company.

2

A. PT Unilever Indonesia Sebagai Role Model Company
PT Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933 dan telah tumbuh
menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care
serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian produk Unilever Indonesia
mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux,
Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls,
Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Perusahaan ini bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap
hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk
mereka maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan
kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi
dunia; dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang
memungkinkan untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981

dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Pada akhir tahun
2009, saham perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di
Bursa Efek Indonesia. Perseroan memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT
Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100%
(sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah
konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%,
bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos
Nomos.
Tujuan PT Unilever Indonesia adalah memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap
anggota masyarakat di manapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi
konsumen dan pelanggan, serta menanggapi secara kreatif dan kompetitif dengan
produk-produk bermerek dan layanan yang meningkatkan kualitas kehidupan.
1. Strategi Manajemen Keuangan
Unilever saat ini fokus melakukan pertumbuhan organik seperti
peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya.

3

Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik.
Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali mengakuisisi

merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan
berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun
2000 dan Taro tahun 2003. Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu
menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia
menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa mendukung bisnis utama
Unilever yang telah ada. Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya,
memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer. Strategi manajemen
keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever
Indonesia ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun
Lux buatan Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan Cikarang
bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia
mencapai 6% dari omset penjualan.
2. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia.
Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka.
Setelah itu diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan
selama tiga bulan. Mereka tidak langsung bekerja tetapi ditraining terlebih
dahulu di berbagai bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan
pengembangan. Saat ini tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara
langsung berjumlah 3.000 orang ini belum termasuk tenaga kerja tidak

langsung. Total tenaga kerja yang terserap berjumlah 25.000 orang. Jika
diasumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga maka perusahaan
menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
3. Strategi Manajemen Operasional
Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul
perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk
bisnis yang lebih baik kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam

4

tenaga kerja. Ini berarti memberikan perhatian penuh dan adil kepada semua
pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang
jenis kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial.
Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan
memahami kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha
ditingkatkan dari tahun per tahun dengan melatih SDM dalam bidang produksi
dan keuangan.
4. Strategi Manajemen Pemasaran
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan
perusahaan yang kita kenal dengan sebutan 4P (Product, Price, Place, dan

Promotion), termasuk pula kondisi persaingan.
a. Product
Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masingmasing pada setiap produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya
dalam 3 merek, yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat
dari sabun Lux), Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan
sejati karena cantik itu tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain serta
menonjolkan keistimewaan formulanya yang hingga kini belum bisa
dicontoh oleh produsen sabun manapun), atau bagaimana Sosro membagi
konsumennya berdasarkan jenis produk teh botol Sosro (umum), Estee
(menyukai volume/isi lebih banyak) dan Fruit tee (anak muda/khususnya
anak sekolah yang menyukai teh rasa buah & cenderung suka rasa manis).
Unilever tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya tetapi juga memastikan
kempetitornya untuk berfikir beberapa kali sebelum menyemplungkan diri
kekancah persaingan tersebut.
b. Price
Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.
c. Place
Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak
melalui media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi


5

yang dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik
tetapi banyak juga melalui media cetak, sponsorship, mengadakan eventevent yang memasukkan produk-produk dari PT Unilever seperti Kecap
Bango, Pepsodent, Shampo Pantene, dan lain-lain. Karena jika promosi
yang dilakukan hanya melalui media elektronik maka PT Unilever
Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal. Masyarakat di
Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang
beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua
kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari
iklan yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh
berbagai kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa
dilakukan oleh perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang
optimal.
Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan
Unilever juga menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai
program pemasaran yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon
belanja gratis produk Unilever adalah salah satu cara promosi yang
dilakukan oleh Unilever, selain itu diskon-diskon yang diberikan juga
banyak menarik perhatian pelanggan yang berasal dari kalangan

masyarakat menengah ke bawah.
Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam
program promosi yang dilakukan Unilever, promosi inter-personal
langsung ke pelanggan juga dilakukan oleh Unilever dengan memberikan
keuntungan khusus yang diberikan pada pelanggan setia pengguna produk
Unilever. Dengan program pemasaran ini diharapkan Unilever dapat
mencakup pangsa pasar yang luas di pasar konsumen Indonesia.
Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam
mengembangkan ide pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun
internasional. Dalam hal ini khususnya perusahaan Unilever harus bisa
membuat sebuah grand design mahakarya khususnya pemasaran global
yang menuntut sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir

6

sebuah perusahaan khususnya unilever selain memantau jalannya proses
globalisasi dari para pesaing. Mutlak adanya selalu diadakan apa yang
disebut dengan inovation treatment dalam setiap sesi langkah-langkah
perusahaan.
Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa

promosi perlu diadakan, jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa
aspek perusahaan salah satu tujuan pengembangan mutu perusahaan ialah
dapat menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam hal ini adalah sasaran
global yang diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh karena itu
sebuah perusahaan unilever dapat fight dengan para pesaingnya baik dari
dunia asing maupun pesaing-pesaing unggulan dalam negeri.
Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen,
melakukan inovasi dan aktivasi produk, serta terus membangun citra
produk. Hal ini merupakan sebagian dari strategi perusahaan untuk dapat
mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap
brand-brand Unilever. Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di
berbagai media cetak maupun elektronik sangat efektif dan langsung
mengenai sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT Unilever Indonesia, Tbk
akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik pada konsumennya,
antara lain: branding, design, technical printing, dan merchandising.
Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi konsumen untuk
membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan oleh PT
Unilever.
d. Promotion
Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT Unilever yaitu:

1) Periklanan, semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide,
barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2) Promosi Penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk
mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau
jasa.

7

3) Hubungan Masyarakat dan Publisitas, berbagai program untuk
mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk
individualnya.
4) Penjualan Secara Pribadi, interaksi langsung dengan satu calon
pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan, dan menerima pesan
5) Pemasaran Langsung, penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail,
dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara
langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari
pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin
ketat, berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya

konsumen maka strategi promosi dirumuskan menjadi:
1) Advertising
2) Consumer Sales Promotion
3) Trade Promotion and Co-Marketing
4) Packaging. Point Of Purchase
5) Personal Selling
6) Public relations
7) Brand Publicity
8) Corporate Advertising
9) The Internet
10) Direct Marketing
11) Experiential contact: Event, sponsorship
12) Customer Service
13) Word Of Mouth

8

B. PT Raftel Indonesia dan Penerapan Strategi-Strategi Role Model
Company
PT Raftel Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi alat
tulis, alat gambar, serta alat-alat penunjang seni dan hobi bagi seniman. Rangkaian
produk Raftel di antaranya mencakup alat tulis (pensil, pena, ballpoint, spidol,
penghapus, dll), alat gambar (pensil charcoal, pensil carbon, pensil grafit, konte,
pensil warna, cat air, cat akrilik, cat minyak, krayon, pastel, dll), serta alat tulis
kantor dan alat-alat penunjang seni dan hobi seperti sketchbook, kuas, rautan
pensil, palet, dll.
Produk-produk ini dibuat dengan mengedepankan kualitas tinggi sehingga
dapat menunjang berbagai kegiatan konsumen seperti menulis, menggambar,
melukis, dll. Raftel ingin memberikan manfaat bagi kehidupan sehari-hari
konsumen, menginspirasi sekaligus menumbuhkan kreativitas konsumen melalui
alat tulis dan alat gambar berkualitas tinggi, serta terus mengembangkan inovasiinovasi terbaru yang menggugah kreativitas di bidang seni dan tulis-menulis.
Tujuan PT Raftel Indonesia adalah memenuhi kebutuhan alat tulis dan alat
gambar bagi konsumen serta mengantisipasi aspirasi dan menumbuhkan
kreativitas melalui alat tulis dan alat gambar berkualitas tinggi.
1. Strategi Manajemen Keuangan
Strategi ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada
tiga hal, yaitu bagaimana perusahaan memperoleh modal, alokasi kapital, dan
manajemen modal kerja termasuk dalam hal pembagian keuntungan.
PT Raftel Indonesia mendirikan kantor pemasarannya di berbagai daerah
yang tersebar di seluruh Indonesia. Akuisisi dilakukan pada produk-produk
yang mendukung produksi utama Raftel dengan menggunakan keuangan
internal. Setiap kantor pemasaran di berbagai daerah tersebut diberikan
otonomi masing-masing untuk mengelola dan mengembangkan teknik
pemasaran yang sesuai dengan daerah yang ditempati.

9

2. Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan,
penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok
kegiatan tersebut berjalan lancar perlu disiapkan sistem yang handal. Tahap
pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi.
Tahap penggunaan perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan SDM
dan apa yang menjadi tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan
hal-hal mengenai kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan,
supervisi, penilaian kinerja, imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan
kerja. Terakhir, pada tahapan pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya
adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja.
Perekruitan tenaga kerja PT Raftel Indonesia dilakukan dengan sangat
teliti dengan standar-standar yang telah ditentukan untuk menyaring tenagatenaga kerja terbaik dan kompeten di bidangnya. Tenaga kerja baru diberikan
kesempatan untuk mengikuti berbagai training demi mengasah potensi-potensi
yang ada, setelah itu tenaga-tenaga kerja tersebut akan ditempatkan pada
bidang keahliannya masing-masing serta diberikan kenyamanan kerja
sehingga mereka dapat terus produktif dalam mengolah produk-produk Raftel.
3. Strategi Manajemen Operasional
Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan
dua komponen, yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara
menyediakan sarana dan prasarana tersebut. Dari dua komponen diatas, halhal pokok dalam manajemen operasional dapat dijabarkan menjadi beberapa
bidang, yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu,
biaya produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan
fasilitas, dan pemeliharaan peralatan.
Strategi Manajemen Operasional Raftel adalah penyertaan, merangkul
perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk
bisnis yang lebih baik kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam
tenaga kerja. Ini berarti memberikan perhatian penuh dan adil kepada semua

10

pemohon dan pembangunan berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang
jenis kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial.
Keanekaragaman memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan
memahami kebutuhan konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha
ditingkatkan dari tahun per tahun dengan melatih SDM dalam bidang produksi
dan keuangan.
4. Strategi Manajemen Pemasaran
a. Penentuan Pasar
Pasar yang tersegmen dengan tepat didalam permulaan usaha akan
membuat dana pada awal usaha menjadi efektif, ini tentu sangat
bermanfaat bagi pengusaha atau manajemen pemasaran yang mempunyai
modal yang minimalis, dengan segmentasi yang tak meleset, tertarget
sesuai dengan yang dituju, akan sangat menguntungkan para pelaku usaha
utamanya untuk perputaran modal dari angka penjualan yang tinggi,
semisal ada respon yang cepat dari pasar, dari promosi yang singkat tak
berlama lama pun akan menelurkan penjualan yang tinggi, mungkin
karena faktor pendekatan promosi iklan yang tepat target sasaran, yang
memang memerlukan produk tersebut.
b. Perencanaan Produk
Sebelum membangun sebuah produk yang siap dikeluarkan dipasaran,
manajemen pemasaran hendaknya perlu membuat perencanaan produk
yang telah disesuaikan dengan target pasarnya.
c. Manajemen Harga
Manajemen harga merupakan suatu upaya strategis, paling strategis
didalam memulai persaingan, bisa diawali dengan perhitungan yang sangat
matang secara internal perusahaan lalu dibandingkan denga para pesaing.
manajemen harga ini dimulai dengan cara yang sederhana, harga saat
promosi, harga eceran, harga reseller atau agen dan lain lain. belakangan
ini, pengembangan strategi pemasaran dalam manajemen harga bisa begitu
luas, karena "pasar" saat ini juga turut andil dalam penentuan harga,

11

menjadi masukan dipasar, utamanya saat pasar merespon secara rendah
produk tertentu dengan tingkat kreatifitas harga yang keliru, respon pasar
atas rumusan harga dari para pesaing.
d. Distribusi
Distribusi adalah bagian strategi pemasaran yang karena faktor efisien
dan efektivitas bisa membuat energi terkuras. ada tiga pihak yang akan
terpuaskan, Produsen, Agen atau reseller dan Konsumen. Distribusi
merupakan layanan yang dampaknya dapat dirasakan oleh semua pihak
yang ada karena menggunakan jalur rantai merantai.
e. Komunikasi dan Promosi
Lini komunikasi sepatutnya disusun dengan benar karena lini ini akan
jadi awal dari pertemuan atau awal dari hubungan berupa informasiinformasi. Komunikasi meliputi penerapan pendekatan pemasaran, sistem
publikasi promosi penjualan, hubungan dengan relasi, penjualan langsung,
pembentukan

media

yang

mendukung.

komunikasi

yang

tepat

menyebabkan persepsi yang baik ke dalam pasar.

12

DAFTAR PUSTAKA
Nicho,

Eka.

(2015).

Strategi

Pemasaran,

[Online].

http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/strategi-pemasaran.html

Tersedia:
[2

Mei

2016].
Syakieb, Dita. (2011). Fungsi Manajemen pada PT Unilever Indonesia, [Online].
Tersedia: https://ditasyakieb.wordpress.com/2011/01/03/fungsi-manajemenpada-pt-unilever-indonesia/feed/ [2 Mei 2016].

13