SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KHALIFAH UMAR B (1)

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB

DI SUSUN OLEH :

Nama

:

MUHAMMAD ZIYADI
HIFAH NADIYAH
INTAN WAHDINI
ANITA REGULINA RITONGA

Kelas

:

PAI-2

Semester :


II (Dua)

Dosen

DR. MUHAMMAD ROZALI, MA

:

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TA.2017/2018

1

BAB I
PENDAHULUAN

Organisasi merupakan wadah aktivitas manusia sekaligus tempat jalinan hubungan

kerjasama antar manusia. Karena sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup
sendiri, satu sama lain saling membutuhkan dan kerjasama merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupannya.
Manusia juga sebagai makhluk individualis yang memiliki ego dan ambisi. Agar
terjadi keselarasan antara sifatsosial dan individualis, maka setiap organisasi atau kelompok kerja
memerlukan pemimpin. Seorang pemimpin diharapkan mampu memimpin, mengerahkan
dan mengarahkan manusia untuk bekerja sama mencapai tujuan yang diinginkan
Kepemimpinan dapat dikonsepsualisasikan sebagai suatu interaksi antaraseseorang
dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggotakelompok setiap
peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-caratertentu peranan itu
harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain. Dasar pemilihan merupakan soal
pengaruh, pemimpin mempengaruhi dan orang laindipengaruhi. Dalam makalah ini akan
dibahas mengenai kepemimpinan dari tokoh Umar Bin Khattab.
B. Rumusan Masalah
1. Biografi Umar bin Khattab
2. Proses Pengangkatan Umar bin Khattab
3. Akhir Pemerintahan Umar bin Khattab
C. Tujuan
1. Mengetahui Biografi Umar Bin Khattab
2. Memahami Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab

3. Mengetahui Akhir pemerintahan Umar Bin Khattab

2

BAB II
PEMBAHASAN

PROFIL UMAR BIN KHATTAB

Umar Bin Khattab memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Naufal bin Abdi
‘Uzza bin Riba’ah bin Abdullah bin Qhar bin Razaah bin ‘Aidy bin Ka’ba. Ayah nya
bernama Khattab bin Nufail Al-shimh Al-Quraisyi dan ibunya Hatamah binti Hasyim. Beliau
lahir pada tahun 581 M di kotta mekkah dar suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy,
suku terbesar di kota Mekkah saat itu.
Sebelum masuk islam, umar melakukan adat istiadat jahiliah, antar lain pernah
mengubur putrinya hidup-hidupdan seorang peminum berat. Beliau sangat membenci dan
memusuhi islam.Perisriwa Islamnya Umar Bin Khattab sangat istimewa. Suatu hari Umar
mencari Nabi Muhammad Saw untuk membunuhnya. Tengah perjalanan beliau mendapat
kabar bahwa adiknya yang bernama Fatimah telah masuk Islam, Umar marah dan kemudian
pergi kerumah adiknyauntuk membuktikan kabar tersebut. Ketika dia tiba dirumah adiknya,

ia mendengar adiknya tengah melantunkan beberapa ayat suci Alquran. Mendengar bacaan
tersebut,imar minta adiknya untuk memberikan lembaran tersebut namun adiknya tidak
memberikan bacaan tersebut sebelum Umar mandi. Selesai mandi Umar menerima lembaran
yang dibaca oleh adiknya, maka bergetarlah hatinya ketika membaca ayat-ayat awal pada
surat Thaha.1
Kemudian Umar bin Khattab pergi kerumah Nabi Muhammad Saw dan menyatakan
keIslamannya, maka bergemalah takbir keluar dari mulut para sahabat yang hadir pada saat
itu. Menurut riwayat Umar masuk Islam setelah masuk islamnya 40 laki-laki dan 11
perempuan atau orang ke 52 yang masuk islam, namun ada juga yang berpendapat Umar
adalah orang yang ke 40 masuk Islam.
Setelah masuk Islam, sikap keras dan kebencian terhadap Nabi Muhammad Saw dan
umat Islam mulai berubah menjadi lemah lembut dan tumbuh kecintaan kepada Nabi Saw.
Sebaliknya, sikap tegas dan keras tetap ditunjukkan jika berhadapan dengan kafir Quraisy.
Dengan watak yang tegas yang keras, Umar bin Khattab menjadi pembela utama Nabi
Muhammad Saw dan umat islam dari ganguan kafir Quraisy. Hal ini menjadikan umat islam
semakin kuat dan disegani.
Nabi Muhammad memberi gelar dengan sebutan al-Faqur yang berarti Sang
Pembeda. Seperti dalam sebuah hadis Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh HR Ahmad,
Abu Dawud, Ibnu Majah, al-Hakim dikatakan bahwa Nabi Muhammad bersabda :
1


Muhammad Amin Thohari, Sejarah Kebudayaan Islam ,( 2014, PT Tiga

Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo). Hal.64.

3

“Allah telah menempatkan kebenaran pada lisan dan hati Umar, Allah dengannya
membedakan antara yang hak dan yang batil”
Umar bin Khattab memiliki pemikiran kritis. Dia sering memprotes kebijakan Nabi
Muhammad Saw yang dianggap tidak rasional. Misalnya tentang perjanjian Hudaibiyah yang
menurutnya merugikan umat Islam. Juga ketika Abdullah bin Ubay tokoh munafik Madinah
yang meninggal. Umar bin Khattab menyarankan untuk tidak di shalatkan, karena
menurutnya dia adalah tokoh munafik yang selalu mengganggu dan merugikan umat islam.
Tapi nabi Muhammad tidak melakukan itusampai turunnya wahyu QS. at-Taubah [9] :84
yaitu :
“dan janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan (jenazah) seorang yang mati antara
mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendoakan) di kuburannya. Sesungguhnya mereka
telah kafirkepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik.

Dalam merapikan sistem administrasi, beliau menerapkan kalender Hijriah.
Penanggalan berdasarkan hijrah nabi Muhammad saw ke madinah dan bulan muharam
sebagai awal bulan kalender hijriah.
Dalam proses peralihan kepemimpinan,Umar bin Khattab tidak menggunakan cara
yang dilakukan oleh Abu Bakar. Beliau lebih memilih timformatur yang terdiri dari enam
orang sahabat nabi. Tugasnya untuk memilih diantara mereka sebagai penggantinya. Melalui
proses persidangan timformatir terpilih Utsman bin Affan sebagai khalifah.Kahlifah Umar
bin Khattab ( 1323H/634-644 M)2
Sebelum meninggal, khalifah Abu bakar bertanya kepada para sahabatnya tentang
penunjukkan Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Beliau menanyakan hal itu kepada
Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan, Asid bin Hudhair Al-Anshary, Said bin Zaid serta
sahabat-sahabatnya dari kaum muhajirin dan ansor. Pada umumnya mereka setuju dengan
Abu Bakar dan kemuian disetujui oleh kaum muslim dengan serempak.
Ketika Abu Bakar sakit, beliau memanggil Utsman bin Affan untuk menulis wasiat
tentang penunjjukan Umar bin Khattab sebagai penggantinya. Tujuannya agar ketika
sepeninggalan beliau tidak ada kemungkinan perselisihan di kalangan umat islam untuk
masalah khalifah.
Keputusan Abu Bakar tersebut diterima oleh umat islam. Sehingga mereka secara
beramai-ramai membaiat Umar sebagai Khalifah. Dengan demikian keputusan tersebut bukan
keputusan Abu Bakar sendiri namun persetujun umat muslim semua.

Umar mengumumkan dirinya bukan sebagai Khalifaturrasul atau pengganti Rasul tapi
sebagai Amirulmukminin atau pengurus urusan orang-orang mukmin. Umar menjabat
sebagai Khalifah selama 12 tahun .

2

Ibid, hal. 65

4

A. Gaya Kepemimpinan Khulafa’urrasyidin
Setelah Rasulullah saw. wafat maka kepemimpinan isam dipercayakan kepada
khulafa’urrasyidin. Khulafa’urrasyidin berarti pemimpin-pemimpin yang mendapat pentujuk
dari Allah swt. Mereka adalah Abu Bakar As-siddiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan,
dan Ali bin Abi Thalib. Masa pemerintah Khulafa’urrassyidin merupakan masa yang penting
dalam perjalanan sejarah Islam. Mereka telah menyelamatkan Islam, memperkuat, dan
meletakkan dasar-dasar kehidupan bagi keagungan agama Islam dan umatnya.
Khulafa’urrasyidin bertindak sebagai pemimpin yang demokratis, karismatik, adil,
arif, dan bijaksana. Segala keputusan dan tindakan khalifah saat itu berdasarkan hasil
musyawarah. Banyak sekali jasa, kebaikan, dan prestasi yang diraih selama mereka

mmenjabat sebagai khalifah.
B. Khalifah Umar bin Khattab (13-23 H/634-644 M)
Ketika Abu Bakar sakit, beliau bermusyawarah dengan beberapa tokoh kaum mulim
tentang kepemimpinan umat Islam setelahnya. Tidak ada satu orang pun di antara para tokoh
waktu itu yang sanggup menerima amanah kepemimpinan setekah Abu Bakar As-siddiq.
Mereka mengemballikan permasalahan ittu kepada beliau. Akkhirnya Abu Bakar mengusul
Umar bin Khattab untuk menggantikanya. Abu Bakar memandang bahwa tidak ada orang
lain yang lebih layak menggantikannya kecuali Umar bin Khattab.
Setelah Abu Bakar wafat pada jumdil akhir tahun 13H. Kaum muslimin membaiat
Umar bin Khattab menjadi khalifah.

Prestasi-prestasi Khalifah Umar bin Khattab
1) Membentuk pemerintahan yang adil, berwibawa, dan disegani
Umar bin Khattab dkenal sebagai pemimpin yang tegas. Karena ketegasan
sikapnya dalam membedakan yang hak dan yang batil, Umar di beri gelar “Al-Faruq”.
Pemerintahan Islam di zamannya semakin kuat, berjaya, adil, dan berwibawa.
Tempat-tempat peribatan dan berhala-berhala kaum kafir di Persia, Syam,
Transoksiana, dan Irak dianjurkan. Semua penguasa yang zalim dan sewenangwenang menjadi gentar.
5


Dengan keluhuran akhlak, siasat politik, dan militer yang cerdas membuat
musuh menjadi luluh. Mereka ingin segera menggantikan pemerintahan yang zalim,
diktator, penyembahan terhadap raja-raja, dan berhala, dengan pemerintahan islam
yang adil dan bijaksana sebagaimana yang dilakukan oleh khalifah Umar bin Khattab.
2) Memperluas Kekuasaan Islam Ke Afrika serta runtuhnya Kerajaan Persia dan
Romawi
Dalam rangka ingin menuntaskan sisa kekuatan Persai yang telah dikalahkan
pada masa Abu Bakar, Umar meneruskan perjuangannya Dallam pertempuran Al-Jisr
(13 H/634 M) dan pertempuran Al-Buwayb (13 H/634 M). Setelah memperoleh
kemenangan, Abu Ubaidah Al-Jarrah, penggati Khalid bin Walid, dengan bala
tentaranya mengepung kota Damaskus. Damaskus dapat di kuasai tanpa perlawan
tahun 14H, demikian juga pada tahun yang sama tentara Islam menguasai Qadisiyah
dan Mada’in yang menjadi ibu kota Persia. Dengan jatuhnya Mada’in ketangan kaum
musilimin, sejarah menutup lembaran hitam umat manusia dibawah penguasa yang
dzalim.
Setelah menguasi Persia, pasukan Islam beralih ke Byzantium. Penguasaan
pasukan Islam terhadap romawi (Byzantium) ditandai dengan kekalahan mereka di
pertempuran ‘Ayn Asy-Syams’ pasukan romawi berlindung di benteng Babilonia
Mesir yang kemudian dikepung oleh pasukan Islam yang dipimpin oleh Amr bin Ash.
Pasukan Romawi yang berlidung di dalam benteng tersebut akhirnya menyerah dan

meminta berdamai. Namun romawi masih punya kota Iskandariyah ( Alexandria)
yang merupakan ibu kota mereka di Mesir. Amr bin Ash berpikir bahwa Mesir tidak
akan aman dari Romawi selama merekan masih menguasai Iskandariyah. Oleh sebab
itu, pasukan Islam melanjutkan pengepungan ke Iskandariyah. Heraclius, kaisar
Romawi meninggal, pengepugan Iskaandariyah pun tidak berlangsung lama. Romawi
meminta berdamai dan bersedia meninggalkan sebagian besar wilayah Mesir secara
permanen.
Setelah berhasil membebaskan Mesir dari kekuasaan Romawi
(Byzantium), Amr bin Ash dan tentaranya melanjutkan perjalanan ke barat. Mereka
menguasai Barqah di Libya tahun 21H/ 643 M. Kemudia Tripolli (ibu kota Libya
sekarang) pada tahun 22 H/ 634 M. Perluasan ini menjadi perluasan terakhir di masa
Khalifah Umar bin Khattab.

6

3) Membangun Kota Basrah (16 H/ 636 M )
Pada tahun 16 H/636 M kota Basrah dibangun setelah tentara Islam pimpinan
Sa’ad bin Abi Waqash menguasai Irak. Pemilihan tempat tersebut dilakukan sendiri
oleh khalifah Umar, yaitu sebuah tempat dekat dengan kota pelabuhan Ubullah di
teluk Persia.

Selama pemerintahan khalifah Umar, kota Basrah dijadikan markas tentara
Islam. Untuk mengajarkan Islam kepada penduduk Basrah, khalifah Umar mengirim
ulama-ulama dari Madinah ke kota itu, diantaranya Hasan al-Basri. Sejak itu Basrah
menjadi salah satu pusat pendidikan di dunia Islam. Untuk memenuhi kebutuhan air
bagi masyarakat Basrah, khalifah Umar memerintahkan untuk membuat saluran dari
sungai Tigris ke kota itu.
4) Membangun kota Fusthath sebagai Ibu Kota Mesir ( 21 H/642 M )
Setelah menguasi Mesir, Amr bin Ash merasa penting untuk membangun ibu
kota Islam di Mesir. Dengan persetujuan khalifah, maka dipilih lah sebuah tempat
yang strategis di sebelah timur sungan Nil yang bernama Fusthath. Kota Fusthath ,
sekarang berlokasi di Mesir kuno dekat Majra Al-Uyun. Kota ini terus menerus di
kembangkan selama kekuasaan Islam sampai akhirnya di bakar oleh tentara salib
ketika mereka menghancurkan Mesir.
5) Membangun Masjid Amr bin Ash
Masjid Amr bin Ash adalah masjid yang pertamadibangun di Mesir dan Afrika
tahun 21 H/642 M. Letaknya, di tengah-tengah perumahan kaum muslimin. Masjid ini
digunakan oleh khalifah Umar bin Khattab untuk beribadah dan berkumpul
membahas agama dan kepentingan umum.
6) Menetapkan Kalender Islam
Hijrah Nabi Muhammad SAW. telah membawa dampak besar terhadap
perkembangan Islam. Ali bin Abi Thalib mengusulkan kepada khalifah Umar bin
Khattab untuk menjadikan peristiwa hijrah Nabi dari Mekkah ke Madinnah di jadikan
titik awal kalender Islam yang telah disepakati dalam musyawarah para tokoh. Pada
bulan Rabiul Awal 16 H, akhirnya khalifah Umar bin Khattab menyetujui usulah Ali

7

bin Abi Thalib dan menetapkan penanggalan hijriah/kalender Islam. Dan ini adalah
salah satu prestasi besar yang diraih oleh khalifah Umar bin Khattab.3
C. Wafatnya Umar bin Khattab ( 23 H/644 M)
Kejayaan dan kemuliaan Umar bin Khattab telah membuat panji-panji islam
berkibar tinggi. Keadaan itu membuat musuh-musuh islam makin membencinya. Mereka
adalah orang-orang Persia serta beberapa kalangan Yahudi. Mereka kemudian menyusun
rencana untuk membunuh Umar Bin Khattab.
Mereka kemudian mengutus seorang budak persia yang bernama Abu Lu’luah alMajusi untik melakukan tipu muslihat kepada Umar bin Khattab. Suatu hari, Abu Lu’luah
datang kepada Umar bin Khattab. Ia mengadu kepada Umar bin Khattab bahwa
majikannya telah membebankan kepadanya pajak yang sangat berat. Umar berjanji akan
memutuskan hal itu.
Pada hari berikutnya, Abu Lu’luah menyelinap masuk ke Mesjid Madinah. Saat itu
Umar bin Khattab hendak mengejarkan sholat berjamaah bersama kaum muslimin. Baru
saja Umar bin Khattab mengejrjakan sholat, Abu Lu’luah menusuk Umar dari belakang.
Akibat tusukan itu, Umar bin Khattab menderita luka parah. Ia terbaring sakit selama 3
hari fdan akhirnya meninggal pada hari Sabtu, 1 Muharram 23 H atau 644 M.
Kekhalifahannya berlangsung selama 10 tahun 6 bulan 4 hari. Ketika sakit, Umar bin
Khattab telah memeilih para sahabatnya agar menentukan salah satu diantara mereka
sebagai khalifah pengganti dirinya. Mereka adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib,
Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin ‘Auf, dan Sa’ad bin Abi
Waqas. Demikianlah pemerintahan khalifah yang mulia itu. Beliau meninggal pada usia
63 tahun. Akan tetapi, Umar mewariskan pemerintahan yang besar dan menjadi kekuatan
utama di dunia ketika itu.4

3

Mahrus As’ad , Ayo Memahami Sejarah Kebudayaan Islam untuk Mts Kelas VII, (2013,
Erlangga, Bandung). Hal. 42-43.
4
Sugeng Sugiharto, Bingkai Sejarah Kebudayaa Islam, ( 2013, PT. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, Solo). Hal. 48-49

8

ANALISIS:
Buku “ Sejarah Kebudayaan Islam” yang menjadi pedoman siswa Mardasah
Tsanawiyah ini terdiri dari banyak bab pokok pembahasan yang salah satunya mengenai
khalifah Umar bin Khattab. Dari pembahasan bab Umar bin Khattab tersebut dapat kita
ketahui bahwa buku ini banyak menyoroti proses Umar bin Khattab menjadi khalifah
hingga khalifah Umar bin Khattab wafat. Buku ini ingin menambah wawasan kepada para
siswa tentang segala sesuatu yang berkaitan tentang khalifah Umar bin Khattab. Dalam
penulisannya buku ini menggunakan bahasa yang mudah di pahami para siswa sehingga
buku ini sangat recomended untuk di miliki siswa tingkatan MTs. Dari segi isi yang
dibahas juga lengkap untuk siswa MTs, Namun, penjelasan buku ini sangat sedikit jika
dijadikan pedoman bagi kalangan mahasiswa.
Tujuan buku ini untuk menambah wawasan pada siswa MTs mengenai kekhalifahan
Umar bin Khattab oleh sebab itu buku ini sangat recomended dimiliki oleh siswa MTs.

9

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Sepanjang sejarah khilafah rasyidah, ekspansi terluas yang pernah tecapai adalah pada
masa Umar bin Khattab r.a. Pada saat beliau meninggal kekuasaannya telah mencapai
Alexandria, Najran, Kerman, Khurasan, Rayy, Tabriz dan seluruh Syiria.
Selain itu dalam bidang administrasi, beliau banyak mengadaptasi sistem-sistem
pemerintahan dari Sasania, Kostantinopel dan Bizantium. Hal ini memang akibat
persentuhannya dengan tiga imperium besar tersebut, dan juga akibat meluasnya wilayah
kekuasaan yang memerlukan suatu pengaturan yang lebih rapi.
Dalam bidang hukum, beliau juga telah menetapkan qadi-qadi di setiap wilayah, dan
juga menetapkan hukum acara peradilannya. Selain itu, Umar bin Khattab r.a adalah orang
yang terkenal dengan kekritisannya, banyak munjul ijtihad-ijtihad beliau pada masa
pemerintahannya. Peta Jazirah Arab, kekuasaan Umar bin Khattab r.a berujung di
Alexandria, Najran, Kerman, Sijistan, Khurasan, Rayy, Tabriztan, Armenia, hingga Syiria.

SARAN
Perlu dipahami bahwa suatu kehidupan dakwah senantiasa penuh dengan tantangan.
Sebagai seorang Muslim hendaklah menghadapinya dengan tanpa putus asa, penuh
kesabaran, kebijakan dan ketentraman hati, juga memohon kepada-Nya serta lebih
mempererat ukhuwah Islamiyyah, agar tercipta suatu tatanan masyarakat yang aman, damai,
sentosa dan sejahtera dengan persatuan dan kesatuan yang kokoh.
Demikianlah makalah yang dapat kami sajikan, kami menyadari bahwa makalah kami
masih banyak kekeliruan, untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua, aamiiin,,,

10

DAFTAR PUSTAKA
As’ad, Mahrus. 2013. Ayo Memahami Sejarah Kebudayaan Islam untuk MTs Kelas VII.
Bandung: Erlangga
Sugiharto, Sugeng. 2013. Bingkai Sejarah Kebudayaan Islam. Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Thohari, Muhammad Amin dkk. 2014. Sejarah Kebudayaan Islam. Solo: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.

11