ANALISIS PERBEDAAN PRESTASI DAN KARAKTER

ANALISIS PERBEDAAN PRESTASI DAN KARAKTERISTIK BELAJAR
MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI BALI
MENURUT MODEL SELEKSI MASUK
Ketua : Dra. Ni Nyoman Triyuni, M.M. (0031126285)
Anggota : Ni Ketut Bagiatuti, SH., M.H. (0026076004)

Abstrak
ANALISIS PERBEDAAN
HASIL DAN KARAKTERISTIK BELAJAR MAHASISWA POLITEKNIK
NEGERI BALI MENURUT MODEL SELEKSI MASUK
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui : 1) perbedaan hasil belajar
antara kelompok mahasiswa yang diterima dari pola seleksi PMBT, UMPN dan
UMPN- Undangan (TBS) di Politeknik Negeri Bali, dan 2) perbedaan karakteristik
antara kelompok mahasiswa yang diterima dari pola seleksi PMBT, UMPN dan
UMPN Undangan (TBS) di Politeknik Negeri Bali.
Penelitian dilaksanakan di Polteknik Negeri Bali pada mahasiswa
angkatan2011/2012 Subjek penlitian sebanyak 627 orang. Data di kumpulkan
menggunakan angket dan dokumentasi dan dengan pendekatan surve. Data dianalisis
deskriptif dan statistik Imperensial. Analisis data menunjukkan bahwa: 1) rata-rata
prestasi belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi PMBT,

UMPN, dan UMPN Undangan (TBS) secara signifikan berbeda, Rata-rata prestasi
belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi PMBT dan UMPN
adalah sama. Rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui
jalur seleksi PMBT dan UMPN Undangan (TBS) adalah berbeda. Rata-rata prestasi
belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi PMBT lebih tinggi
dibandingkan kelompok mahasiswa yang diterima malalui jalur UMPN Undangan
(TBS); dan 2) rata-rata karakteristik kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur
seleksi PMBT, UMPN, dan UMPN Undangan (TBS) secara signifikan sama. Untuk
dapat menjadi alat seleksi yang efektif, pelaksanaan seleksi melalui UMPN
Undangan(TBS) sangat perlu di evaluasi baik pada aspek manajemen pengelolaan
maupun aspek menejemen pengadaan tes.
Kata Kunci: seleksi, karakteristik dan hasil belajar

Abstract
THE ANALYSIS OF THE DIFFERENCES OF
LEARNING OUTCOMES AND CHARACTERISTICS, BALI STATE
POLYTECHNIC STUDENTS BY SELECTION MODEL
The aim of this research are to determine : 1) differences in learning
outcomes between groups of students accepted from the selection patterns PMBT ,
UMPN and UMPN - Invitations ( TBS ) in Bali State Polytechnic , and 2) differences

in characteristics between groups of students accepted from the selection patterns
PMBT , UMPN and UMPN Invitation (TBS) in Bali State Polytechnic .
The research was conducted in Bali State Polytechnic on student in
academic year 2011/2012. The subject of the research are 627 people . Data
collected using a questionnaire and the documentation and the survey approach .
Data were analyzed descriptively and statistically Imperensial . Analysis of the data
showed that : 1 ) the average achievement of students who received group selection
through PMBT, UMPN, and UMPN-Invitation ( TBS ) were significantly different,
average achievement of students who received group selection through PMBT and
UMPN is the same . The average achievement of students who received group
selection through PMBT and UMPN Invitation ( TBS ) was different . The average
achievement of students who received group selection through PMBT higher than the
group of students who received UMPN-Invitation ( TBS ) , and 2 ) the average
characteristics of the group of students who have received through the selection
PMBT , UMPN , and UMPN Invitation (TBS) was significantly the same . In order
to be an effective tool selection , implementation of selection through UMPNInvitation ( TBS ) is necessary in the evaluation of both the management aspects of
management and procurement aspects of test management.
Keywords: selection, characteristics and learning outcomes

ii


I.

PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Bali (PNB) merupakan salah satu lembaga pendidikan
tinggi vokasional yang berkembang dalam upaya pembentukan sumber daya manusia
yang berkualitas. Dalam buku pedoman akademik PNB 2011:3) dinyatakan bahwa
Visi PNB adalah: “Menjadi institusi terdepan sebagai penghasil tenaga profesional
yang memiliki daya saing internasional”. Politeknik dengan enam Jurusan
menjadikan Politeknik harus bekerja keras dalam membenahi sarana dan prasarana
perkuliahan, system perkuliahan dan meningkatkan kinerja dosennya. Tetapi
walaupun telah dilakukan perubahan-perubahan yang mendasar dalam berbagai hal
seperti tersebut di atas, namun hal ini belum tentu dapat menjamin mutu dan hasil
yang diharapkan sesuai tujuan Pendidikan PNB. Sebab hasil pendidikan akan
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: (1) Raw Input (masukan mentah), (2)
Instrumental Input (masukan penunjang), (3) Instrumental Output (keluaran
penunjang) (Sardiman, 2003:51).
Mahasiswa merupakan raw input yang akan diproses dalam suatu pendidikan
diterima melalui seleksi penerimaan mahasiswa baru. Sistem seleksi penerimaan

mahasiswa baru merupakan bagian terpenting dalam rangka meningkatkan mutu
masukan bagi suatu lembaga pendidikan. Sistem seleksi yang baik akan berdampak
positif bagi pembelajaran di jenjang pendidikan (Kumaidi 1996 : 81). Sistem
penerimaan mahasiswa baru sebagai sarana mejaring input yang berkualitas sangat
erat kaitannya dengan mutu lulusan (output). Sistem penerimaan memberikan input
berupa calon mahasiswa berkualitas yang akan ditranspormasi melalui proses
pembelajaran untuk menjadi produk berupa lulusan yang berkualitas. Dalam kaitan
sistem penerimaan mahasiswa baru (SPMB), Politeknik Negeri Bali melaksanakan 3
jalur penerimaan yaitu: (1) Penerimaan mahasiswa Bebas tes (PMBT), (2) UMPNUND/Tes Bakat Skolastik (TBS), dan (3) Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN).
Penerimaan mahasiswa melului jalur PMBT diseleksi berdasarkan prestasi akademik
dan prestasi pendukung di sekolah menengah. Penerimaan mahasiswa melalui
UMPN, diterima didasarkan atas hasil seleksi menggunakan tes yang telah disusun
oleh tim secara nasional. Penerimaan mahasiswa melalui jalur UMPNUndangan/TBS, diseleksi berdasarkan hasil tes bakat skolastik. TBS disusun oleh tim
lokal dari Politeknik Negeri Bali (Depdiknas, 2004: 10).
Ditinjau dari sifat dasar ada lima karakteristik mahasiswa dalam proses
pembelajaran yaitu: (a) intelegensi, (b) sikap, (c) bakat, (d) minat, dan (e) motivasi
(Syah, 1996). Namun untuk mencapai sukses, mahasiswa dituntut untuk bertekad dan
berusaha agar menjadi mahasiswa yang unggul, penuh semangat dan penuh gairah
mengikuti studi. Mengikuti studi secara sungguh-sungguh dengan penuh perhatian
untuk membina pengetahuan ilmiah seluas-luasnya. Dalam penelitian ini sub variabel

karakteristik mahasiswa disusun berdasarkan pendapat Syah, (1996) yang terdiri dari
(a) sikap, (b) minat dan (c) motivasi.
Menurut Ellis (1998:141) yang sangat memegang penting dalam sikap adalah
faktor perasaan atau emosi dan reaksi / respon atau kecenderungan untuk bereaksi.
Sebagai reaksi, sikap selalu berhubungan dengan dua alternatif yaitu senang (like)
atau tidak senang (dislike). Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi yaitu bakat,
minat, pengalaman, pengetahuan, intensitas perasaan dan situasi lingkungan.
Beberapa ahli psikologi berpendapat bahwa sikap adalah merupakan kecenderungan
seseorang bereaksi terhadap suatu objek tertentu sesuai dengan pengalaman dan
kondisi lingkungannya (Klesler, Collins, Miller dan Fishben, 1975:6).

iii

Winkel (1984:30) memberikan batasan bahwa yang dimaksud dengan sikap
adalah: “Kecenderungan dalam diri subjek menerima atau menolak objek
berdasarkan pada penilaian objek itu sebagai objek yang berharga”.
Menurut Joesmani (1988:61) “Sikap adalah kecenderungan seseorang terhadap
objek, dimana kecenderungan itu bisa setuju atau tidak setuju, atau diantara kedua
rentang itu”.
Sarwono (1976) mengatakan bahwa sikap ini dapat bersifat positif atau

bersifat negatif. Syah (1996) mengemukakan bahwa sikap mahasiswa yang positif
terutama pada Staf Pengajar dan mata kuliah yang disajikan merupakan pertanda
awal yang baik bagi proses pembelajaran mahasiswa. Sebaliknya, sikap negatif
mahasiswa terhadap staf pengajar dan mata kuliah, kemudian diiringi kebencian
maka dapat menimbulkan kesulitan belajar.
Faktor pendorong sikap untuk melakukan sesuatu terdiri dari beberapa faktor.
Herzbeg (1976) membagi atas enam faktor yaitu (1) pengakuan, penghargaan yaitu
yang diberikan kepada seseorang baik yang datang dari gurunya, teman sejawat
ataupun orang lain, (2) prestasi yaitu prestasi belajar yang dicapai oleh seseorang
dalam belajar, (3) kemungkinan berkembang yaitu baik melalui pendidikan dan
pelatihan, (4) peningkatan yaitu kesempatan untuk meningkatkan keahlian dirinya,
(5) tanggung jawab yaitu kemampuan untuk menyelesaikan tugas tepat pada
waktunya, (6) pelajaran itu sendiri yaitu jenis pelajaran yang dilakukan dengan tugas
yang baru dilaksanakan baik yang bersifat rutin, bervariasi mudah maupun sukar.
Menurut Sarlito (1991:138) di dalam sikap terdapat tiga komponen yaitu: (1)
komponen kognitif terdiri dari seluruh kognisi yang dimiliki. Seseorang mengenai
objek sikap tertentu, fakta, pengetahuan dan keyakinan tentang objek, (2) komponen
afektif terdiri dari seluruh perasaan atau emosi seseorang terhadap objek, terutama
penilaian, dan (3) komponen perilaku terdiri dari kesiapan seseorang untuk bereaksi
atau kecenderungan untuk bertindak terhadap objek.

Sikap dapat dibentuk sebagai hasil dari suatu yang dipelajari. Sikap bisa saja
dipengaruhi oleh orang lain, guru dan teman. Sebaliknya sikap juga dapat
dipengaruhi perbuatan dan tingkah laku seseorang (Azwar, 1998:15).
Winkel (1999) memberikan definisi belajar yang bersifat komprehensif yaitu
suatu proses dari belum mampu ke arah mampu. Belajar adalah suatu aktivitas
mental psikis yang berlangsung dalam integrasi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
nilai-nilai dan sikap.
Idrus (1993:5) menyatakan bahwa belajar merupakan kegiatan yang aktif
dalam bentuk mengamati, memikirkan dan memahami sesuatu yang dipelajari.
Dengan belajar akan terjadi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, sikap dan
tingkah laku, keterampilan, pengetahuan dan pengalaman.
Sardiman (1996:23) memberikan definisi belajar yaitu rangkaian kegiatan jiwa raga,
psiko dan fisik , untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhya yang
berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.
Sudjana (1991) lebih memperjelas mengenai belajar yang mempunyai tiga
ciri kelompok yaitu (a) terjadinya tingkah laku baru berupa kemampuan aktual dan
potensial, (b) kemampuan itu berlaku dalam waktu yang relatif lama, dan (c)
kemampuan baru diperoleh melalui usaha.

Minat adalah salah satu faktor yang ada dalam diri individu yang
menunjukkan perhatian, menjadi pendorong yang lebih kuat untuk berhubungan

iv

lebih efektif dengan objek tertentu Kartono (1982). Selanjutnya Walgito (1981:38)
menyatakan bahwa minat adalah sesuatu dimana seseorang mempunyai perhatian
terhadap objek tertentu yang disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari
serta mampu membuktikan lebih lanjut.Winkel (1999) menjelaskan bahwa minat
merupakan suatu kecenderungan jiwa yang bersifat menetap dalam diri seseorang
untuk merasa senang dan tertarik kepada hal-hal tertentu. Selanjutnya Hurlok (1996)
menyatakan bahwa minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang
untuk melakukan apa yang mereka inginkan dan mereka bebas memilih. Apabila
mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat untuk
melakukannya, kemudian akan mendatangkan kepuasan tersendiri bagi mereka.
Hal ini ditegaskan Hurlock (1996), bahwa mahasiswa yang berminat terhadap
suatu kegiatan belajar akan berusaha lebih keras untuk memahami materi
pembelajaran dibanding mahasiswa yang kurang berminat terhadap kegiatan belajar
tersebut. Oleh karena itu, jika guru atau dosen berharap agar proses belajar mengajar
terlaksana secara optimal, maka guru atau dosen harus mampu merangsang minat

dan motivasi siswa atau mahasiswa mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Suryabrata (1984) mengkategorikan minat belajar kedalam tiga kategori yaitu
(1) volenter adalah minat yang timbul secara suka rela dalam diri pelajar tanpa
pengaruh unsur dari luar, (2) involenter adalah minat yang timbul akibat pengaruh
situasi yang diciptakan oleh pengajar (guru), dan (3) nonvolenter adalah minat yang
sengaja ditimbulkan karena keharusan atau terpaksa harus berminat.
Motivasi berasal dari kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau daya
penggerak. Wayne (dalam Hasibuan, 2004:219) mengemukakan “Motivasi adalah
salah satu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan
kebutuhannya”. Menurut Donald (dalam Sardiman, 2003:73) Motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Wlodkowski (dalam Irawan, 1995:41) menjelaskan bahwa motivasi sebagai suatu
kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi
arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut.
Menurut Danim (2004:2) motivasi memuat tiga unsur, yaitu (1) faktor,
pendorong atau pembangkit motif, (2) tujuan yang ingin dicapai dan (3) strategi yang
diperlukan. Menurut Donald (dalam Sardiman 2003:74) Motivasi memuat tiga
elemen penting, yaitu (1) motivasi mengawali perubahan energi pada diri setiap
individu manusia. Perubahan energi tersebut nampak dari kegiatan fisik manusia, (2)

motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan dan emosi yang dapat menentukan
tingkah laku manusia, dan (3) motivasi terangsang karena ada tujuan. Berpijak pada
ke tiga elemen di atas dapat dikatakan bahwa motivasi sebagai sesuatu yang
kompleks. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu
(Sardiman, 2003:75).
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual
peranannya sangat erat dalam menimbulkan gairah merasa senang dan semangat
untuk belajar. Untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang
baik pula. Dalam hal ini Sardiman (2003:77) menegaskan bahwa motivasi tidak
pernah dikatakan baik, apabila tujuan yang diinginkan juga tidak baik. Kegiatan
belajar yang tidak melalui proses dengan motivasi yang baik, atau mungkin karena
rasa takut, terpaksa atau sekedar seremonial jelas akan menghasilkan hasil belajar
yang semu, tidak otentik dan tidak tahan lama.

v

Dari uraian diatas dapat dirangkum bahwa indikator motivasi mahasiswa dalam
penelitian ini adalah (1) tujuan, (2) keinginan, (3) semangat, (4) tantangan, (5) usaha,
(6) optimis.

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat, adanya interaksi
antara individu dengan lingkungannya. Kemampuan orang untuk belajar merupakan
ciri penting yang membedakan jenisnya dari jenis-jenis makhluk lain. Hudoyo
(1988:1) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku dalam waktu
yang relatif lama disertai dengan usaha oleh seseorang dari tidak mampu
mengerjakan sesuatu menjadi mampu mengerjakannya. Senada dengan pendapat
tersebut Sardiman (2007:22) mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu usaha
untuk menguasai ilmu pengetahuan menuju terbentuknya kepribadian sutuhnya.
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
proses perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi antara individu dengan
lingkungannya.
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh dari proses belajar. Prayitno
(1998:35) mendefinisikan “hasil belajar adalah sebagai suatu yang diperoleh/dikuasai
yang merupakan hasil adanya suatu proses belajar mengajar”. Pendapat lainnya,
Hamalik (1986:21) hasil belajar adalah tingkah yang timbul, misalnya dari tidak
tahu, timbul pengertian-pengertian baru perubahan dalam sikap, kebiasaan,
keterampilan kesanggupan, menghargai, perkembangan sifat-sifat sosial emosional,
dan pertumbuhan jasmani.
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang psikolog
manusia yaitu: aspek kognitif, berkembangnya kemampuan berfikir karena telah
menerima berbagai macam ilmu pengetahuan; aspek afektif, berkembangnya sikap
dan kepribadian dan lebih memperhatikan motorik yang dikendalikan oleh
kemampuan psikologis dengan bertambahnya keterampilan-keterampilan dan
kecakapan-kecakapan baru (Sujdana 1989:51).
Slameto (1991:51) mengemukakan beberapa perubahan prilaku yang dapat
digolongkan kepada hasil proses belajar yaitu:
a. Perubahan yang terjadi secara sadar, artinya individu yang belajar menyadari
perubahan dalam dirinya.
b. Perubahan yang bersifat berkelanjutan dan fungsional, artinya perubahan tersebut
berlangsung terus menerus tidak statis.
c. Perubahan tersebut bersifat positif dan aktif.
d. Perubahan tersebut bukan bersifat sementara
e. Perubahan tersebut mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Proses Belajar Mengajar (PBM) merupakan suatu bentuk komunikasi antara
mahasiswa dengan dosen yang didalamnya terdapat pembentukan (transform) dan
pengalihan (transfer) pengetahuan, keterampilan ataupun sikap dan nilai dari dosen
kepada mahasiswa sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Slameto 1991:158).
Selanjutnya agar dapat mengukur dan mengetahui bahwa pembentukan dan
pengalihan mendekati 100% tujuan yang dicapai, maka harus dilakukan evaluasi.
Hasil dari evaluasi diperoleh penilaian yang merupakan bagian integral dari proses
belajar mengajar.
Hipotesis Penelitian
Bertitik tolak pada perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas maka
diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut.
Hipotesis I

vi

Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang diterima melalui
seleksi PMBT, TBS dan UMPN di jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali
Hipotesis 2
Tidak terdapat perbedaan karakteristik belajar antara mahasiswa yang diterima
melalui seleksi PMBT, TBS dan UMPN di jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah
dalam penelitian ini yaitu: Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar antara
mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT, TBS dan UMPN jurusan pariwisata
Politeknik Negeri Bali?. Apakah ada perbedaan yang signifikan karakteristik antara
mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT, TBS dan UMPN jurusan pariwisata
Politeknik Negeri Bali?
II METODE PENELITIAN
a.
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif komparatif. Sifatnya adalah penelitian ex
post facto, yaitu penelitian dilakukan terhadap data-data yang telah selesai
berlangsung (Lufri 1999:56). Dalam penelitian ini akan dilihat perbedaan
karakteristik dan hasil belajar antara mahasiswa yang diterima melalui seleksi
PMBT, TBS dan UMPN di jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Bali 3 tahun
terakhir.
b.

Populasi dan Sampel
Populasi penelitian merupakan keseluruhan objek yang diteliti, diamati, dan
diwawancarai dimana peneliti menarik suatu kesimpulan tentang objek penelitian,
yang dapat berupa benda atau peristiwa atau kejadian (Nasution, 1985).
Populasi dan Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan
Pariwisata Politeknik Negeri Bali angkatan 2011/2012 yang masih terdaftar aktif
sampai Tahun 2013 sebanyak 678 orang mahasiswa
c.
1.

2.

Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu:
Variabel bebas (X) yaitu system penerimaan mahasiswa baru
Varibel bebas (X1) penerimaan mahasiswa baru jalur PMBT
Varibel bebas (X2) penerimaan mahasiswa baru jalur UMPN
Varibel bebas (X3) penerimaan mahasiswa baru jalur UMPNUndangan(TBS)
Variabel terikat (Y) yaitu karakteristik dan hasil belajar mahasiswa.
Varibel bebas (Y1) hasil belajar mahasiswa
Varibel bebas (Y2) karkteristik mahasiswa

d.

Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri data sekunder dan data
primer. Data sekunder adalah data yang diperoleh dai dokumen yang sudah atau data
yang diperoleh dari data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Data sekunder pada
penelitian ini adalah hasil belajar (indeks prestasi) mahasiswa yang diperoleh dari
pusat komputer. Sedangkan data primer tentang karakteristik mahasiswa diperoleh
dari penyebaran angket secara langsung kepada responden.

vii

e.

Instrumen Penelitian
Angket dalam penelitian ini diberikan kepada mahasiswa yang menjadi sampel
penelitian untuk mengungkapkan karakteristik mahasiswa. Penyusunan angket
berpedoman pada konstruk teori masing variabel dan pengukurannya menggunakan
skala likert yang berguna untuk menyatakan besarnya persetujuan responden
terhadap pernyataan-pernyataan yang diberikan. Masing-masing item terdiri dari 5
(lima) alternatif jawaban.
Tabel 1. Daftar Skor Jawaban Setiap Pernyataan Berdasarkan Sifatnya
Sifat pertanyaan
Pernyataan
Positif Negatif
Sangat setuju (SS)
5
1
Setuju (ST)
4
2
Kurang setuju (KS)
3
3
Tidak setuju (TS)
2
4
Sangat tidak setuju (STS)
1
5
Studi dokumentasi digunakan untuk melihat hasil belajar mahasiswa
berdasarkan Laporan Hasil Studi atau raport mahasiswa Politeknik Negeri Bali yang
diterima melalui jalur PMBT, UMPN, dan UMPN-Undangan/TBS dalam kurun
waktu 3 tahun terakhir di puskom PNB.
f.

Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah ditujukan untuk mencegah
terjadinya penafsiran yang berbeda dari makna yang diinginkan oleh peneliti.
1.

2.

Hasil Belajar
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar
mahasiswa jurusan pariwisata yang diterima melalui jalur PMBT, TBS, dan
PMBT. Hasil belajar dicatat berdasarkan Laporan Hasil Studi berupa rapor
mahasiswa.
Karakteristik Mahasiswa
Karakteristik mahasiswa, adalah karakter sebagai watak (mental), kekuatan
moral, kemampuan dan kualitas yang menjadikan pembeda seseorang atau
benda dengan yang lainnya yang dapat memberikan pengaruh terhadap proses
pembelajaran. Sub variabel karakteristik mahasiswa disusun berdasarkan
pendapat Syah (1996) yang terdiri dari (a) sikap, (b) minat dan (c) motivasi.

a.

Hasil Uji Coba Intrumen
Instrumen penelitian yang diujicobakan adalah berupa angket karakteristik
mahasiswa mencakup pengukuran: sikap, minat, dan motivasi belajar. Uji coba
angket dilaksanakan di Jurusan Pariwisata pada minggu ketiga bulan Mei 2013. Uji
coba dilaksanakan di dua kelas yaitu kelas VIA prodi Perhotelan dan VIB prodi
UPW, dengan responden sebanyak 46 orang. Distribusi skor jawaban mahasiswa
terhadap angket karakteristik mahaiswa disajikan pada lampiran 2.
Validitas butir diuji menggunakan analisis butir. Pengujiannya analisis korelasi
Product Moment, dengan rumus sebagai berikut .

viii

rxy 
rxy

xy

(Sugiyono, 2006)

(x 2 y 2 )

= Korelasi antara variabel x dengan y

x=
y=
Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95%, apabila rhitung < rtabel butir dinyatakan
tidak signifikan atau dinyatakan gugur. Jika rhitung > rtabel butir dinyatakan signifikan
atau valid.
Hasil pengujian validitas butir masing angket disajikan dalam Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2
Rekafitulasi Analisis Butir Angket Karakteristik Mahasiswa
No
1
2
3

Angket
Karakteristik
mahasiswa
Sikap
Minat
Motivasi Belajar

Banyak
butir
30
20
17

Rentang
rhitung butir
0,31 – 0,67
0,30 – 0,70
0,31 – 0,77

rtabel, 5%
N = 43

0.29
0,29
0,29

Status
Valid
30
20
17

Drop
0
0
0

Berdasarkan rekapitulasi analisis butir pada tabel 4.1 semua butir angket
dinyatakan valid dan tidak butir dinyatak drop. Uji reliabelitas dengan bantuan
program SPSS . Reliabelitas merujuk pada ketepatan/keajegan alat pengukuran
tersebut dalam menilai apa yang diinginkan, artinya kapan alat tersebut digunakan
akan memberikan hasil yang relative sama (Aswar, 2000: 32). Analisis reliabelitas
angket menggunakan bantuan software SPSS. Pengujian didapatkan koefisien
reliabelitas sikap, minat, dan motivasi belajar berturut-turut sebesar 0.862, 0,741,
0,877 oleh karena itu angket karakteristik mahasiswa dapat digunakan intstrumen
dalam penelitian karena terbukti memiliki reliabilitas yang tinggi. Instrumen
pengukuran karakteristik mahasiswa disajikan pada lampiran 1
b.

Metode Analisis Data
Nazir (1988:16) menyatakan teknik analisis data dalam suatu penelitian
tergantung pada jenis penelitian, tujuan penelitian dan sifat penelitian. Data yang
telah terkumpul dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik statistik
komparatif deskriptif. Sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan, data penelitian
yang telah diperoleh dianalisis menggunakan teknik Anova satu jalur (ane way
anova) dengan bnatuan program SPSS (Statistical Product Service Solution)
versi17.00.for windows.
Pasangan hipotesis yang diuji yaitu:
Hipotesis 1
H01: Rata-rata prestasi belajar ketiga kelompok sama
H11: Rata-rata prestasi belajar ketiga kelompok berbeda
Hipotesis 2
H02: Rata-rata prestasi karakteristik ketiga kelompok sama
H12: Rata-rata prestasi karakteristik ketiga kelompok berbeda
Menggunakan taraf signifikansi mengujian α, kreterianya: Jika sig > α, maka H0
diterima dan jika sig < α maka H0 ditolak.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
ix

Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Politeknik Negeri. Subjek penelitian ini adalah
mahasiswa semester 4 Politeknik Negeri Bali tahun ajaran 2012/2013. Pada saat
dilakukan survey jumlah mahasiswa tercatat 678 orang, terdistribusi di 6 Jurusan dan
12 prodi, yaitu: Jurusan Pariwisata yang terdiri dari Program Studi usaha Perjalanan
Wisata, Perhotelan dan manajemen Bisnis Pariwisata, Jurusan Administrasi Niaga
Program Studi Administrasi Bisnis, Program Studi Akuntansi yang terdiir dari
Program Studi Akuntansi dan Akuntansi Manajemen, Program Studi Teknik Sipil
dengan Program Studi Teknik Sipil dan Manajemen Proyek Konstruksi, Jurusan
Teknik Mesin Program Studi Teknik Mesin dan Teknik pendingin dan Tata Udara,
Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik dan Manajemen Informasi. Namun
setelah dilakukan penelitian lapangan, ternyata mahasiswa yang memenuhi sebagai
calon sampel sebanyak 672 orang. Data induk dan sampel dapat dilihat pada
lampiran 2 dan 3
Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik
deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan data variabel yang diteliti, sedangkan
statistik inferensial digunakan, dalam pengujian hipotesis.
Deskripsi Data
Data hasil penelitian ini ditabulasi sesuai dengan keperluan analisis. Data
mentah diperoleh dari sampel penelitian yang banyaknya 627 orang dari mahasiswa
Politeknik Negeri Bali angkatan 2011/2012 Sampel terdiri tiga kelompok
berdasarkan jalur penerimaan politeknik, yaitu: UMPN 64 orang, PMBT 247 orang,
dan UMPN-Undangan 316 orang. Masing-masing kelampok dillihat prestasi belajar
dan karateristiknya yang mencakup sikap, minat dan motivasi belajar
Objek penelitian ini adalah: 1) perbedaan prestasi belajar sebagai perubahan tingkah
laku permanen yang ditunjukkan oleh IPK masing-masing mahasiswa selama proses
belajar di Politeknik Negeri Bali, dan 2) karakteristik mahasiswa sebgaai sifat dasar
mahasiswa yang bersama-sama mempengaruhi proses pembelajaran. Untuk
mendapatkan gambaran secara umum mengenai penyebaran data atau distribusi data,
dihitung ukuran tendensi sentral dan ukuran penyebaran masing-masing variabel.
Perhitungan menggunakan analisis deskriptif, secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran 3. Rekapitulasi hasil analisis deskriptif disajikan pada Tabel 5.1 dan Tabel
5.2

a. Karakteristik Mahasiswa
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Pengukuran Karakteristik Mahasiswa Menurut
Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru di Politeknik Negeri Bali
Ukuran
Mean
Median
Mode
Std.
Deviation
Variance
Range
Minimum
Maximum
Sum

X1
146.31
145.00
152
12.433

X2

X3

147.95
149.00
149a
13.927

145.39
144.50
152
12.078

154.573
61
123
184x
36139

193.950
63
121
184
9469

145.883
58
126
184
45943

Keterangan:
X1 = Karakteristik mahasiswa yang diterima melalui jarus seleksi UMPN
X2 = Karakteristik mahasiswa yang diterima melalui jarus seleksi PMBT
X3 = Karakteristik mahasiswa yang diterima melalui jarus seleksi UMPN Undangan
(TBS)
Rata-rata karakteristik mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN 146.3
terkategori sangat baik, karakteristik mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT
147.95 terkategori sangat baik, karakteristik mahasiswa yang diterima melalui jalur
UMPN Undangan(TBS) 145.39 terkategori sangat baik. Propil karakteristik
mahasiswa brdasarkan seleksi penerimaan di Politeknik Negeri Bali disajikan dalam
Kualifikasi rata-rata skor hasil pengukuran krakteristik mahasiswa pada
masing-masing kelompok adalah sama yaitu A (sangat baik). Secara rinci
karakteristik: 1) mahasiswa dari kelompok yang diterima melalui seleksi PMBT 64
orang, 100% baik; 2) ) mahasiswa dari kelompok yang diterima melalui seleksi
UMPN 247 orang, 100% baik; dan 3) mahasiswa dari kelompok yang diterima
melalui seleksi UMPN Undangan(TBS) 316 orang, 100% baik.

b.

Prestasi Belajar Mahasiswa (IPK)
Tabel 2
Rekapitulasi Hasil Pengukuran Prestasi Belajar Menurut Jalur Penerimaan
Mahasiswa Baru di Politeknik Negeri Bali
Ukuran
Mean
Median
Mode
Std.
Deviation
Variance
Range
Minimum
Maximum
Sum

Y1
3.4203

Y2

Y3

3.4505

3.3729

3.4500
3.47
.31227

3.4700
3.57
.32511

3.3800
3.00
.33237

.098
1.23
2.77xi
4.00
218.90

.106
1.80
2.20
4.00
852.28

.110
1.62
2.38
4.00
1065.84

Keterangan:
Y1 = Prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jarus seleksi UMPN
Y2 = Prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jarus seleksi PMBT
Y3 = Prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jarus seleksi UMPN
Undangan(TBS)
Rrata-rata prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN
3.42 terkategori baik, prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT
3.45 terkategori baik, prestasi belajar mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPNUndangan (TBS) 3.37 terkategori sangat baik. Variansi IPK lebih rendah
dibandingkan dengan kelompok yang diterima malalui jalur PMBT maupun UMPN.
Kelompok yang diterima malalui jalur PMBT dan UMPN-Undangan hampir sama
yaitu 0. 106 dan 0.110
Dari Tabel 5.4 dapat dilihat bahwa, kualifikasi rata-rata prestasi belajar
mahasiswa pada masing-masing kelompok adalah sama yaitu B (baik). Secara rinci
prestasi belajar : 1) mahasiswa dari kelompok yang diterima melalui seleksi UMPN
64 orang, 100% baik; 2) ) mahasiswa dari kelompok yang diterima melalui seleksi
PMBT 247 orang, 46.56% sangat baik (A), 51,01% baik (B), dan 2,43% cukup (C);
dan 3)
mahasiswa dari kelompok yang diterima melalui seleksi UMPNUndangan(TBS) 316 orang, 37,66% sangat baik (A), 59.18% baik (B), dan 3,16%
cukup (C). Proporsi nilai A terbesar ada dari kelompok mahasiswa yang diterima
melalui seleksi PMBT yaitu 46.56%. Sedangkan proporsi nilai C terbesar ada dari
kelompok mahasiswa yang diterima melalui seleksi UMPN-Undangan(TBS), yaitu:
3,16%.
5.1.2 Uji Hipotesis
a. Uji Beda Rata-Rata Skor Karakteristik
Beda rata-rata dari karakteristik ketiga kelompok menggunakan anava satu jalur (ane
way anova)
Uji Homogenitas
Hipotesis yang diuji;
H0: Ketiga kelompok memiliki nilai varian karaktristik yang sama
H0: Ketiga kelompok memiliki nilai varian karaktristik yang berbeda
Taraf signifikansi mengujian 5%, kreterianya:
Jika sig > 0,05, maka H0 diterima dan jika sig < 0,05 maka H0 ditolak
Print out anava dalam lampiran 4 Test of Homogeneity of Variances menunjukkan
Levene Statistic 1.013 dengan nilai sig. 0.364 > 0.05. Keputusannya, H 0 diterima.
Ketiga kelompok memiliki karaktristik dengan nilai varian yang sama. Pengujian
hipotesis menggunakan Anava dapat dilanjutkan.
Hipotesis yang diuji:
Ho
:
μ  μ  μ (Rata-rata karaktristik ketiga kelompok sama)
H
:
μ  μ  μ (Rata-rata karaktristik ketiga kelompok berbeda)
1

1

2

1

2

3

3

xii

Taraf signifikansi mengujian 5%, kreterianya: Jika sig > 0,05, maka H0 diterima dan
jika sig < 0,05 maka H0 ditolak.
Print out anava dalam lampiran 4, bahwa nilai F = 1.252 dengan nilai sig. 0.287 >
0.05. Keputusannya, H0 diterima. Artinya, Rata-rata karaktristik ketiga kelompok
sama. Jadi karakteristik kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT,
UMPN, maupun jalur UMPN Undangan (TBS) adalah sama.
b. Uji Beda Rata-Rata Prestasi Belajar Mahasiswa
Beda rata-rata dari karakteristik ketiga kelompok menggunakan anava satu jalur (ane
way anova)
Uji Homogenitas
Hipotesis yang diuji;
H0: Ketiga kelompok memiliki nilai varian prestasi belajar yang sama
H0: Ketiga kelompok memiliki nilai varian prestasi belajar yang berbeda
Taraf signifikansi mengujian 5%, kreterianya:
Jika sig > 0,05, maka H0 diterima dan jika sig < 0,05 maka H0 ditolak
Print out anava dalam lampiran 4 Test of Homogeneity of Variances menunjukkan
Levene Statistic 0.985 dengan nilai sig. 0.374 > 0.05. Keputusannya, H 0 diterima.
Ketiga kelompok memiliki prestasi belajar dengan nilai varian yang sama. Pengujian
hipotesis menggunakan Anava dapat dilanjutkan.
Hipotesis yang diuji:
Ho
:
μ  μ  μ (Rata-rata prestasi belajar ketiga kelompok sama)
H
:
μ  μ  μ (Rata-rata prestasi belajar ketiga kelompok berbeda)
Taraf signifikansi mengujian 5%, kreterianya: Jika sig > 0,05, maka H0 diterima dan
jika sig < 0,05 maka H0 ditolak.
Print out anava dalam lampiran 4, bahwa nilai F = 4.322 dengan nilai
sig. 0.014 < 0.05. Keputusannya, H0 ditolak. Artinya, Rata-rata prestasi belajar ketiga
kelompok berbeda. Jadi rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang diterima
melalui jalur PMBT, UMPN, maupun jalur UMPN Undangan (TBS) adalah berbeda.
Untuk melihat antara kelompok mana saja yang berbeda dilanjutkan dengan
melakukan lanjutan anava yaitu: analisis Post Hoc Tents melalui salah tes – LSD .
1

1

2

1

2

3

3

Tabel Multiple Comparisons Tiga Kelompok Prestasi Belajar

xiii

Multiple Comparisons
IPK
LSD
(J) Masuk

Sig.

Lower Bound

Upper Bound

PMBT

UMPN

.03021

.04755

.525

-.0632

.1236

UMPN UND TBS

.08394*

.02879

.004

.0274

.1405

PMBT

-.03021

.04755

.525

-.1236

.0632

UMPN UND TBS

.05373

UMPN
UMPN
UND
TBS

Mean Difference
(I-J)
Std. Error

95% Confidence Interval

(I)
Masuk

.04647

.248

-.0375

.1450

PMBT

*

-.08394

.02879

.004

-.1405

-.0274

UMPN

-.05373

.04647

.248

-.1450

.0375

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Hasil pengujian analisis Post Hoc Tents bahwa: 1) rata-rata prestasi belajar
kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT secara signifikan sama
dengan rata-rata dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN beda
rata-rata kedua kelompok sangat kecil yaitu 0.03021; 2) . rata-rata prestasi belajar
dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN secara signifikan sama
dengan rata-rata dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN
Undangan (TBS) beda rata-rata kedua kelompok sangat kecil yaitu .05373; dan 3)
rata-rata prestasi belajar dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur
UMPN Undangan (TBS) secara signifikan berbeda dengan rata-rata dari kelompok
mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT. Beda rata-rata kedua kelompok
sangat kecil yaitu -0.08394*, namun signifikan atau nyata.
5.2 Pembahasan
Setelah mendapatkan beberapa temuan dalam analisis data, selanjutnya dilakukan
pembahasan terhadap hasil penelitian.
1.
Analisis deskriptif menemukan bahwa rata-rata skor pengukuran karakteristik
mahasiswa dari kelompok mahasiswa yang diterima malalui jalur seleksi PMBT,
UMPN, dan UMPN Undangan(TBS) adalah 147, 146, dan 145. Ketiga kelompok
secara kuantitas kelompok dari jalur PMBT paling tinggi dan kelompok UMPN
Undangan (TBS) paling rendah. Secara kualitas ketiganya termasuk kualifikasi sama,
yaitu sangat baik. Secara statistik perbedaan tidak siginifikan, artinya ketiga
kelompok memiliki kerakteristik yang sama. Impilkasinya terhadap jalur seleksi
masuk politeknik, dilihat dari karakteristik mahhasiswa, bahwa jalur seleksi melalui
PBT, UMPN, maupun UMPM Undangan(TBS) dapat memberikan kualitas input
yang sama dan sangat baik. Ketiga jalur seleksi ini dapat pertahankan.
2.
Analisis deskriptif menemukan bahwa rata-rata prestasi belajar mahasiswa
dari kelompok mahasiswa yang diterima malalui jalur seleksi PMBT, UMPN, dan
UMPN Undangan(TBS) adalah 3.42, 3.45, dan 3.37. Ketiga kelompok secara
kuantitas kelompok dari jalur UMPN paling tinggi dan kelompok UMPN Undangan
(TBS) paling rendah. Namun, secara kualitas ketiganya termasuk kualifikasi sama,
yaitu baik (B). Secara statistik perbedaannya siginifikan. Kondisi ini terbukti bahwa
prin out anava satu jalur menunjukkn harga F = 4.322 dengan nilai sig. 0.014 <
0.05 . Artinya prestasi belajar dari kelompok mahasiswa yang diterima malui jalur

xiv

seleksi PMBT, UMPN, dan UMPN Undangan(TBS) adalah perbedaan. Hasil analisis
lanjutan menunjukkan bahwa antara: 1) rata-rata prestasi belajar kelompok
mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT secara signifikan sama dengan ratarata dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN; 2) . rata-rata
prestasi belajar dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN secara
signifikan sama dengan rata-rata dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui
jalur UMPN Undangan (TBS); dan 3) rata-rata prestasi belajar dari kelompok
mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN Undangan (TBS) secara signifikan
berbeda dengan rata-rata dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur
PMBT.
Beda rata-rata prestasi belajar dari kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur
UMPN Undangan (TBS) dengan kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur
PMBT sangat kecil yaitu -0.08394*. Meskipun sangat kecil namun signifikan atau
nyata. Prestasi belajar dari mahasiswa yang diterima melalui jalur PMBT lebih baik
dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur UMPN
Undangan (TBS). Implikasinya terhadap ketiga jalur seleksi penerimaan mahasiswa
bari di politeknik, dilihat dari keberhasilan belajar mahasiswa jalur PMBT dan
UMPN dapat tetap dipertahankan sesuai dengan aturan telah berjalan.
Perbedaan yang terjadi pada kelompok mahasiswa yang diterima melalui jalur
UMPN Undangan (TBS) disebabkan beberapa factor: antara lain meajemen
pengelolan. Menajemen pengelolaan menyangkut pelakasaan test dan mengadaan
tes. Dari segi pelaksanaan test perlu dioptimalkan mengacu kepada prosedur standard
pelaksanaan TBS. Dari segi mengadaan tes perlu dioptimalkan baik menyangkut
perbanyakan tes maupun penyusun tes. Tes yang baik adalah tes yang memiliki
tingkat validitas dan reliabelitas yang tinggi. Sedangkan tes yang digunakan selama
ini belum diketahui kualitasnya. Untuk dapat memberikan hasil yang sama seperti
jalur seleksi lainnya, jalur seleksi melalui TBS perlu dievaluasi, terutama
menyangkut kualitas tes yang digunakan.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dikemukan di atas dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1.
Secara signifikan rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang
terima melalui jalur seleksi PMBT, UMPN, dan UMPN Undangan (TBS) berbeda.
Rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur seleksi
PMBT dan UMPN adalah sama. Rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa
yang terima melalui jalur seleksi PMBT dan UMPN Undangan (TBS) adalah
berbeda. Rata-rata prestasi belajar kelompok mahasiswa yang terima melalui jalur
seleksi PMBT lebih tinggi dibandingkan kelompok mahasiswa yang diterima malalui
jalur UMPN Undangan (TBS).
2.
Secara signifikan rata-rata karakteristik kelompok mahasiswa yang
terima melalui jalur seleksi PMBT, UMPN, dan UMPN Undangan (TBS) sama.
6.2 Saran

xv

Ketiga jalur seleksi penerimaan mahasiswa di Politeknik Negeri Bali, PMBT,
UMPN dan UMPN-Undangan(TBS) dapat dipertahankan sebagai alat seleksi
mahasiswa baru. Pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa di Politeknik Negeri
Bali, melalui PMBT, dan UMPN dapat dipertahankan, namun tatap diupakan
penyempurnaan dan optimalisasi pelaksaannya agar dapat menjadi alat selekksi yang
benar-benar efektif
Pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa di Politeknik Negeri Bali, melalui
UMPN Undangan (TBS) tetap bisa dilaksanakan, namun untuk dapat menjadi alat
seleksi yang efektif sangat perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan secara
menyeluruh, baik menyangkut menajemen pengelaloan pelaksanaan maupun
pengadaan tes.
Penelitian ini mengkaji secara terpisah perbedaan karakteristik dan prestasi belajar
mahasiswa berdasarkan pola seleksi penerimaan mahasiswa di Politeknik Negeri
Bali, namun tidak sampai kepada pridiksi hasil selksi terhadap prestasi belajar
mahasiswa. Diharapkan peneliti lain untuk mengembangkan penelitian ini mengkaji
masalah tersebut dengan mengetahui efektivitas masing-masing pola seleksi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suhaisimi. 1989. Manajemen Penelitian. Jakarta : Depdikbud Dikti
P2LPTK.
Azwar, Saifuddin. 1998. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan & Efektifitas Kelompok. Jakarta:
Rineka Cipta.
Ellis, H. James. 1998. Psikologi Pendidikan. Jakarta: IKIP Jakarta.
Gambut, Amran. 2007.”Pidato Dekan Pada Acara Penyerahan Ijazah
Wisudawan/wati PadaWisuda ke-79”. Padang : FT UNP.
Herzbeg, at all. 1976. The Motivation to Work. New York: Jhon Wiley and Sons Inc.
Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung:
Tarsito.
---------.1983. Metode Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru.
Hudoyono, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: Depdikbud.
Hurock, Elzabeth. B. 1996. Perkembangan Anak. Terjemahan: Erlangga.
Hasibuan, Melayu. 2003. Organisasi & Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hornby. A.S. 1985. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English,
Oxford USA: Oxford University Pres.
Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Idrus dan Ishak. 1997. Analisis Hasil Belajar. Padang: Kanwil Depdikbud Prog.
Sumatera Barat.
Irawan, Prasetya. 1995. Mengajar Teori Belajar, Motivasi, Dan Keterampilan
Mengajar.Jakarta: PAU-PPAI.
----------. 1999. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Press.
Joesmani. 1988. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Klesler, at all. 1975. Education Psycologi. New York:Publishing Company.
Kartono, Karmi. 1982. Teori Keperibadian. Bandung: Alumni.

xvi

Lufri, Kumaldi. 1996. Prestasi Belajar Mahasiswa IKIPPadang menurut Model
Seleksi: Forum Pendidikan Vol.21 (02): 81-100. Padang: MRC Press.
Lufri dan Ardi. 1999. Metodologi Penelitian. Padang: FMIPA UNP.
Nasution, A.H. 1985. Statistik Dalam Pendidikan. Padang: IKIP Padang.
Nazir, Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia
Prayitno. 1973. Psikologi Pendidikan. Padang: FIP IKIP Padang.
Poerwadarminta, W.J.S. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N. Balai
Pustaka.
Rose, Colin, at all. 2002. Accelerated learning for 21st Century. Jakarta: Nuansa.
Sarwono, Sarlito Wirawan (1976). Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan
Bintang.
Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Sarlito. 1991. Sikap Manusia dan Teori Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar. Jakarta: Rajawali Press.
Syah, Muhibbin. 1996. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudjana, Hana. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sulaiman, Dina. Y. 2007. Mukjizat Abad 20 Doktor Cilik Hafal dan Paham AlQur’an. Jakarta: Pustaka 11 MAN.
Universitas Negeri Padang. 2005. Buku Panduan UNP Tahun Akademik 2005/2006.
Padang: UNP.
Winkel, W.S. 1984. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Walgito, Bimo. 1981. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Fakultas
Psikologi UGM.
Whiterinton, H Carl. 1986. Psikologi Pendidikan. Bandung: Terjemahan H. Bukhari.
Winkel, W.S. 1999. Psikologi pengajaran. Jakarta: Gramedia.

xvii