Sistem Informasi Manajemen Komunitas Min

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Setiap manusia memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi, dimulai dari

kebutuhan pokok yang dikenal dengan kebutuhan primer, kemudian kebutuhan
sandingan yang diketahui dengan kebutuhan sekunder, serta kebutuhan terakhir
yang dikenal dengan sebutan kebutuhan tersier. Dari masing – masing kebutuhan
tersebut memiliki peranan tersendiri pada kehidupan manusia. Sekeras apapun
manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan pokok, ada saat di mana manusia
memerlukan hiburan untuk sejenak merehatkan beban pikiran. Salah satu hiburan
yang saat ini banyak diminati adalah balap mobil mainan Mini 4WD.
Mini 4WD merupakan mobil balap mainan yang terbuat dari bahan plastik,
menggunakan sumber energi dari 2 buah baterai ukuran AA dan menggunakan
motor listrik Dynamo sebagai penggeraknya. Mobil balap mainan Mini 4WD ini
berjalan tanpa dikendalikan oleh remote control pada lintasan khusus, oleh karena
itu pada sisi mobil Mini 4WD dilengkapi dengan roda roler untuk menjaga agar
tidak keluar lintasan dan untuk memperlancar jalannya mobil Mini 4WD di

lintasan.
Mobil mainan Mini 4WD dikenal pertama kali dengan diputarnya serial
Anime Dash Yonkuro di layar televisi pada tahun 1989. Kemudian sejak saat itu
dinamika perkembangan semakin diminati dan memiliki banyak penggemar di
kawasan Amerika dan Asia termasuk Indonesia. Perkembangan permainan Mini
4WD di Indonesia terlihat dengan banyaknya perlombaan untuk permainan mobil
Mini 4WD oleh masyarakat Indonesia, mulai dari kalangan anak-anak hingga
dewasa.
Seiring dengan perkembangan permainan Mini 4WD di Indonesia, banyak
bermunculan komunitas yang menjadi wadah para penggemar Mini 4WD untuk
menyalurkan hobi mereka. Komunitas yang terbentuk menjadi sarana untuk para
penggemar Mini 4WD dalam bertukar informasi serta mengadakan lomba mobil
balap Mini 4WD.

2

Dalam perkembangannya, komunitas Mini 4WD memberikan kemudahan
bagi para penggemar mobil balap Mini 4WD untuk mendapatkan informasi terkait
penjualan mobil Mini 4WD, aksesoris dan komponen (sparepart). Pengadaan
perlombaan balap Mini 4WD juga menjadi acara rutin bagi komunitas.

Dengan banyaknya anggota komunitas dan peserta lomba balap mobil Mini
4WD, menyulitkan peyelenggara lomba dalam memanajemen data saat lomba
berlangsung. Seperti data tiket untuk masing-masing peserta, nama peserta dalam
setiap babak kualifikasi. Demikian juga rekapitulasi penghasilan dari penjualan
barang (sparepart), yang nantinya dana tersebut akan digunakan untuk perawatan
lintasan race dan pengeluaran lain dari komunitas.
Beberapa permasalahan di atas dapat diatasi dengan menyediakan suatu
sistem informasi untuk mengelola data terkait dengan penjualan dan pembelian
barang serta data peserta saat perlombaan. Komunitas sebagai penyelenggara
perlombaan akan lebih mudah dalam mengelola data penjualan dan data pembelian
juga perlombaan balap mobil Mini 4WD.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan di atas maka dapat

dilakukan penentuan masalah seperti berikut:
1. Bagaimana mengelola data penjualan dan pembelian barang komunitas
Mini 4WD Indonesia.

2. Bagaimana mengelola lomba balap mobil komunitas Mini 4WD Indonesia.

1.3

Batasan Masalah
1. Sistem informasi yang dibangun mengelola:
a. Data transaksi penjualan dan pembelian barang.
b. Jumlah pembelian tiket masing-masing peserta.
c. Rekapitulasi peserta dari babak penyisihan sampai selesai.

3

1.4

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah membangun sistem informasi manajemen

komunitas mini 4WD Indonesia dengan menggunakan framework CodeIgniter
untuk membantu komunitas mengelola data transaksi penjualan dan pembelian
barang serta mengelola lomba.


1.5

Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat bagi

komunitas Mini 4WD Indonesia, beberapa manfaat dari penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Memudahkan komunitas dalam mengelola data transaksi penjualan dan
pembelian barang .
2. Memudahkan komunitas dalam mengelola lomba balap mobil Mini
4WD.

1.6

Metodologi Penelitian
Beberapa metode yang dilakukan untuk memberi arahan dalam penelitian

yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi ke
komunitas Mini 4WD dan wawancara kepada anggota.
2. Studi pustaka
Tahapan selanjutnya dilakukan dengan mengumpulkan informasi
melalui buku atau jurnal, serta menelaah penelitian sebelumnya yang
terkait dengan penelitian ini.
3. Analisis Kebutuhan
Pada tahapan ini dilakukan analisis yaitu mendefinisikan dan
menentukan kebutuhan spesifik apa saja yang dibutuhkan pada sistem
infonrmasi manajemen Mini 4WD.

4

4. Perancangan
Pada tahap ini dilakukan perancangan dari hasis-hasil analisis yang telah
dilakukan pada tahap sebelumnya, untuk menghasilkan sebuah sistem
yang sesuai dengan kebutuhan komunitas Mini 4WD. Perancangan ini
meliputi perancangan fungsionalitas, perancangan perilaku sistem,
perancangan data dan perancangan antarmuka.
5. Implementasi

Penerapan dari rancangan yang telah dibuat dilakukan sesuai dengan
garis yang telah ditentukan sebelumnya. Proses implementasi dilakukan
dengan menggunakan PHP, jQuery, MySQL serta HTML.
6. Pengujian Hasil
Hasil dari penerapan sistem kemudian dianalisis guna mengetahui
kelebihan, kekurangan, serta keberhasilan sistem untuk menyelesaikan
masalah yang ada pada komunitas Mini 4WD.

1.7

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan digunakan untuk menggambarkan penulisan

laporan secara keseluruhan, dengan tujuan mempermudah pemahaman bagi
pembaca. Penulisan laporan terbagi menjadi beberapa tahapan sebagai berikut:

Bab I

Pendahuluan
Berisi penjelasan secara umum mengenai permasalahan yang dihadapi


oleh komunitas Mini 4WD, solusi yang bisa dibentuk, tujuan penelitian, dan
manfaat dari penelitian yang dilakukan untuk komunitas.

Bab II

Landasan Teori
Landasan teori memuat tentang penelitian terkait sebelumnya dan juga

dasar teori yang berfungsi sebagai sumber atau alat dalam memahami permasalahan
yang berkaitan dengan konsep dasar sistem informasi, mobil balap mainan Mini
4WD dan komunitas Mini 4WD.

5

Bab III Metodologi
Metodologi penelitian berisi tentang langkah-langkah penyelesaian
masalah dengan analisis kebutuhan. Selain itu pada bab ini juga berisi perancangan
sistem yang meliputi perancangan fungsionalitas, perancangan perilaku sistem,
perancangan data dan perancangan antarmuka.


Bab IV Implementasi Dan Pengujian
Bagian selanjutnya adalah implementasi dan pengujian yang berisi
penjelasan dari implementasi penelitian yang dilakukan dan hasil yang didapatkan
serta pengujian sistem. Pada bab ini dapat dilihat hasil yang dilakukan dari
penelitian serta penjelasan mengenai fungsionalitas sistem.

Bab V

Kesimpulan Dan Saran
Bagian yang terakhir adalah kesimpulan dan saran yang berisi ringkasan

dari keseluruhan penelitian yang telah dilakukan serta jawaban dari masalah yang
telah ditentukan pada bab sebelumnya. Saran merupakan bagian yang membahas
masukan positif yang sekiranya dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1


Review Penelitian Sebelumnya
Berikut adalah beberapa penelitian terkait yang telah peneliti review, yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Regiya Irawan S (2015) dengan judul
“Perancangan Website Komunitas Fotografi Payakumbuh”. Menjelaskan
bagaimana merancang sebuah website untuk komunitas fotografi di kota
Payakumbuh Sumatera Barat dengan tujuan mempermudah komunitas
dalam mengelola informasi terkait dengan fotografi di kota Payakumbuh.
Berbeda dengan penelitian di atas peneliti lebih mengacu pada bagaimana
komunitas Mini 4WD Indonesia bisa memanajemen data transaksi
penjualan dan pembelian barang serta mengelola perlombaan balap mobil
mainan Mini 4WD.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Yusril Arief (2012) dengan judul “Sistem
Informasi Jual Beli dan Manajemen Gudang Toko AF”. Menerangkan
bagaimana sebuah sistem informasi manajemen penjualan dan pembelian,
yang dapat membantu proses pengelolaan transaksi penjualan dan
pembelian, serta mengelola barang di gudang pada sebuah toko dengan
mengunakan metode EOQ dan Reorder Point.
Berbeda dengan penilitian di atas peneliti lebih mengarah ke pengelolaan
data penjualan dan pembelian barang serta stok barang pada Komunitas

Mini 4WD. Sistem mencatat data yang keluar dan masuk sehingga
memudahkan komunitas dalam mengelola data transaksi penjualan dan
pembelian barang.

2.2

Mini 4WD (4-Wheel-Drive)
Mini 4WD adalah mobil balap mainan dengan skala 1:32 yang terbuat dari

bahan plastik, menggunakan sumber energi dari 2 buah baterai ukuran AA dan
menggunakan motor listrik DC (Direct Current) sebagai penggeraknya . Mobil

7

balap mainan Mini 4WD berjalan tanpa dikendalikan oleh remote control pada
lintasan khusus, oleh karena itu pada sisi mobil Mini 4WD dilengkapi dengan roler
agar menjaga Mini 4WD tidak keluar lintasan dan untuk memperlancar jalannya
mobil Mini 4WD di lintasan.
Perusahaan asal Jepang bernama Tamiya pertama kali memproduksi Mini
4WD pada tahun 1982. Mini 4WD sebenarnya merupakan mobil mainan untuk

anak-anak yang dimodifikasi bertujuan agar membuat laju mobil mainan lebih
cepat. Namun karena peralatan serta sparepart yang mahal membuat mobil mainan
ini lebih banyak dimainkan oleh orang dewasa.

Gambar 2.1 Contoh Mini 4WD
(Sumber: tamiya.com)
Mini 4WD terdiri dari rakitan.dari chasis hingga body yang dirakit
sedemikian rupa agar menjadi sebuah mainan yang utuh dan dapat dijalankan.
Penggerak dari mainan ini adalah sebuah motor DC (Direct Current) kecil yang
terpasang di antara roda belakang atau depan chasis. Kecepatan dari mobil mainan
ini bergantung dari seberapa baik penggunanya merakit motor maupun integrasi
elektriknya.

8

2.3

Komunitas Mini 4WD
Mini 4WD telah dikenal sejak lama oleh masyarakat di Indonesia. Mobil

mainan Mini 4WD ini dikenal pertama kali dengan diputarnya film Dash Yonkuro
di layar televisi pada tahun 1989. Kemudian sejak saat itu dengan dinamika
perkembangan permainan di Indonesia maka permainan Mini 4WD ini berkembang
dan memiliki penggemar di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan permainan Mini 4WD di Indonesia, banyak
bermunculan komunitas yang menjadi wadah para penggemar Mini 4WD untuk
menyalurkan hobi mereka. Komunitas yang terbentuk menjadi sarana untuk para
penggemar Mini 4WD saling bertukar informasi serta mengadakan lomba mobil
balap Mini 4WD.
2.4

Lomba Balap Mini 4WD
Perlombaan Mini 4WD adalah sebuah kompetisi yang menggunakan mobil

mainan Mini 4WD sebagai media adu kecepatan dan seni merakit mobil mainan,
Pada perlombaan Mini 4WD setiap mobil mainan mempunyai lintasan sendiri,
dalam perlombaan Mini 4WD terdapat beberapa kelas yang membedakan bentuk
dan kecepatan mobil mainan Mini 4WD. Kelas tersebut diantaranya sebagai
berikut:
1. Standart Box (STB)
Pada perlombaan Mini 4WD standart box merupakan perlombaan mobil
mainan Mini 4WD yang tidak tidak boleh dimodifikasi. Dalam perlombaan
Mini 4WD standart box ini hanya menggunakan isi sparepart pada satu
kemasan kardus dari pabrik dan tidak boleh dimodifikasi. Pada kelas
standart box ini hanya mengandalkan faktor pengaturan dan keberuntungan
saja agar bisa menjuarai perlombaan Mini 4WD. Mini 4WD standart box
dapat dilihat pada Gambar 2.2.

9

Gambar 2.2 Mini 4WD Kelas Standart Box (STB)
(Sumber: tamiya.com)
2. Standart Original (STO)
Berbeda dengan perlombaan standart box, Mini 4WD standart original
merupakan sebuah perlombaan Mini 4WD yang boleh dimodifikasi, namun
komponen Mini 4WD yang digunakan untuk memodifikasi Mini 4WD hanya
suku cadang dari pabrikan saja. Mini 4WD standart original dapat dilihat
pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Mini 4WD Kelas Standart Original (STO)
(Sumber: id.pricepedia.org)

10

2.5

Sistem Informasi Manajemen
Davis (1998) mengungkapkan bahwa sistem informasi manajemen

merupakan istilah yang umum dikenal orang sebagai sebuah sistem manusia atau
mesin yang terpadu (terintegrasi) untuk menyajikan informasi yang mendukung
fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sedangkan Kumorotomo dan Margono (2004) menyatakan bahwa pada umumnya
apabila orang membicarakan tentang sistem informasi manajemen yang tergambar
adalah suatu sistem yang diciptakan untuk melaksanakan pengolahan data yang
akan dimanfaatkan oleh suatu organisai. Pemanfaatan data disini dapat berarti
penunjang tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi, atau untuk
pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut. Selanjutnya
Wing Wahyu Winarno (2006) menyimpulkan bahwa pengertian Sistem
Informasi Manajemen (SIM) adalah sekumpulan komponen yang saling bekerja
sama, yang digunakan untuk mencari data, mengolah data, dan menyajikan
informasi untuk para pembuat keputusan agar dapat membuat keputusan dengan
baik. Komponen sistem informasi yang paling utama adalah teknologi komunikasi,
teknologi komputasi, dan teknologi informasi. Teknologi komunikasi digunakan
untuk mengirimkan data dari satu tempat atau alat ke tempat atau alat yang lain.
Teknologi komputasi adalah berbagai perangkat yang digunakan untuk mengolah
data. Sedangkan teknologi informasi adalah berbagai metode untuk menyajikan
berbagai bentuk informasi ke berbagai pihak yang memerlukannya.
Secara sederhana, SIM adalah pengelolaan informasi untuk meningkatkan
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan bersama. Dimana SIM saat ini
menggunakan komputer untuk mempercepat pengolahan dan persebaran informasi
atau biasa disebut Computer Based Management Information System (CBIS). Suatu
SIM yang berbasis komputer terdiri dari: manusia, perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software), data, dan prosedur-prosedur organisasi yang saling
berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi yang tepat pada waktunya

11

kepada pihak-pihak di dalam maupun di luar organisasi yang berkompeten
(Kumorotomo dan Margono, 2004).
2.6

Pengenalan CodeIgniter
Menurut Riyanto (2011), CodeIgniter adalah sebuah framework yang

digunakan untuk membuat aplikasi berbasis web yang disusun menggunakan
bahasa pemrograman PHP. Framework merupakan suatu kerangka kerja yang
didalamnya memiliki sebuah potongan program yang berupa modul untuk
mempermudah dan mempercepat pembuatan sebuah aplikasi sehingga programmer
hanya tinggal menerapkan saja. Di dalam CI (CodeIgniter) terdapat beberapa
macam kelas yang berbentuk library dan helper yang berfungsi untuk membantu
pemrogram dalam mengembangkan aplikasinya. CI juga mempunyai dokumentasi
program sangat lengkap yang menjelaskan setiap fungsi yang ada pada library dan
helper sehingga mempermudah programmer baru CI untuk belajar.
Seperti halnya bahasa pemrograman PHP, CI juga bersifat open source
sehingga setiap orang bisa menggunakannya tanpa harus dikenai biaya. Sekarang
ini banyak sekali pengembang aplikasi berbasis web yang telah menggunakan CI
sebagai framework favorit dalam membuat aplikasinya (Riyanto, 2011). Berikut
gambar grafik yang menunjukkan bahwa CodeIgniter menjadi trend dikalangan
para pengembang menurut Google Trend pada Gambar 2.4.

12

Gambar 2.4 Grafik Trend PHP Framework 2016
(Sumber: www.google.com)

BAB III
METODOLOGI

3.1

Hasil Pengumpulan Data
Hasil pengumpulan data merupakan salah satu faktor yang berperan

penting dalam analisis untuk membangun sebuah sistem informasi manajemen.
Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah OOA (Object
Oriented Analysis) dengan melakukan observasi dan wawancara.
Observasi dilakukan dengan mengamati langsung kondisi sebuah toko
yang dimiliki komunitas Mini 4WD dan mengikuti jalannya perlombaan balap
Mini 4WD. Langkah selanjutnya adalah wawancara bertatap muka dan tanya
jawab langsung dengan narasumber. Dalam studi kasus ini, peneliti melakukan
wawancara kepada seorang anggota komunitas Mini 4WD yang menangani bagian
penjualan barang bernama Joko Daryanto. Wawancara dilakukan pada bulan April
2016.
Hasil pengumpulan data melalui observasi dan wawancara yang peneliti
lakukan antara lain:
a. Jual Beli Barang (sparepart)
Dari observasi dan wawancara diperoleh data sebagai berikut:
1. Supplier mengirim barang kemudian diterima oleh anggota
komunitas yang bertanggung jawab di toko.
2. Penerima barang mendata barang yang dibeli dari supplier
(jumlah,harga beli, harga jual).
3. Data transaksi penjualan barang dicatat untuk rekapitulasi laba
yang didapat, kemudian dana akan masuk kas komunitas.
Dari data yang diperoleh dapat ditentukan masalah sebagai berikut:
1. Pendataan transaksi penjualan dan pembelian masih dilakukan
dengan cara konvensional yaitu tercatat pada lampiran kertas,

14

sehingga berdampak terhadap lambatnya proses pendataan dan
pencarian data saat dibutuhkan.
2. Rekapitulasi penjualan dan pembelian membutuhkan waktu yang
lama karena data transaksi tersimpan pada lampiran kertas
sehingga harus dilakukan penghitungan secara manual.
b. Pendataan Perlombaan
Dari observasi dan wawancara diperoleh data sebagai berikut:
1. Pendaftaran peserta dilakukan saat babak ke-1 (penyisihan).
Selama babak ke-1 masih berlangsung, pendaftaran perserta masih
terbuka.
2. Babak ke-2 dan babak selanjutnya, peserta yang bertanding adalah
peserta yang lolos pada babak sebelumnya.
Dari data yang diperoleh dapat ditentukan masalah sebagai berikut:
1. Pendataan peserta yang lolos pada babak penyisihan dan babak
berikutnya dilakukan dengan cara mencatat nama peserta pada
lampiran tabel, sehingga sangat memungkinkan terjadi kesalahan
saat penulisan nama peserta.
2. Penghitungan tiket yang terjual masih dilakukan secara manual,
sehingga memungkinkan terjadi kesalahan saat penghitungan.

Dari hasil pengumpulan data yang ada tersebut, peneliti akan memodelkan
sistem secara konseptual yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan di
komunitas Mini 4WD sehingga mampu mendukung aktivitas komunitas secara
cepat, tepat, efektif dan efisien.
Sesuai dengan metode analisis berorientasi objek, model konseptual sistem
akan disajikan dalam diagram UML (Unified Modeling Language) dengan
sejumlah diagram interaksi. UML memberikan gambaran umum sistem yang bisa
dipahami pengguna.

15

3.2

Perangkat Lunak Yang Digunakan

Perangkat lunak memiliki peranan dalam proses analisis dan pembuatan
dari sistem, beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Sublime Text 3 Build 3114
2. XAMPP Control Panel v3.2.1 (Apache, MySQL)
3. CorelDraw X7
3.3

Perangkat Keras Yang Digunakan
Perangkat keras yang dapat digunakan untuk menjalankan sistem

informasi ini adalah perangkat keras dengan spesifikasi sebagai berikut:
1. Processsor Intel® Core™ i3-2310M CPU @ 2.10
2. RAM 4 GB
3. Space Harddrive 3 gigabyte
3.4

Perancangan Sistem
Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah perancangan sistem.

Perancangan

sistem

dibagi

menjadi

empat

tahap,

yaitu

perancangan

fungsionalitas, perancangan perilaku sistem, perancangan data dan perancangan
antarmuka.
3.4.1

Perancangan Fungsionalitas
Pada perancangan fungsionalitas peneliti menggunakan Diagram

usecase untuk menggambarkan deskripsi lengkap tentang interaksi yang
terjadi antara aktor dengan sistem. Diagram usecase sistem ini dapat dilihat
pada Gambar 3.1.

16

Gambar 3.1 Usecase Diagram
Dari usecase yang sudah dimodelkan dapat dilihat proses apa saja yang
bisa dilakukan admin. Admin dapat melakukan semua operasi jika sudah
melalui autentifikasi login. Sistem akan melakukan autentifikasi terhadap user
yang login. Hak akses penuh akan diberikan seperti manajemen barang,
manajemen supplier, manajemen pembelian, manajemen penjualan dan
manajemen lomba. Anggota komunitas hanya bisa melihat informasi stok dan
harga barang tanpa perlu autentifikasi login.
3.4.2

Perancangan Perilaku Sistem
Dalam perancangan perilaku sistem ini peneliti menggunakan diagram

aktivitas (activity diagram). Diagram aktivitas adalah sebuah diagram yang
menggambarkan seluruh aliran aktivitas dalam sebuah sistem mulai dari aliran
awal sistem, aliran aktivitas pada sistem yang sedang dirancang dan
berakhirnya aktivitas pada sistem tersebut.

17

a. Diagram Aktivitas Login Sistem
Administrator harus melakukan proses login terlebih dahulu sebelum
masuk ke halaman utama. Proses login meminta user untuk memasukkan
username dan password. Gambar 3.2 menjelaskan diagram aktivitas
untuk login sistem.

Gambar 3.2 Diagram Aktivitas Login Sistem

b. Diagram Aktivitas Manajemen Penjualan
Pada manajemen penjualan ini terdapat beberapa proses diantaranya
tambah transaksi penjualan, hapus transaksi penjualan dan cetak struk
penjualan. Diagram aktivitas manajemen penjualan ini dapat dilihat pada
Gambar 3.3.

18

Gambar 3.3 Diagram Aktivitas Manajemen Penjualan

c. Diagram Aktivitas Manajemen Pembelian
Pada manajemen pembelian ada beberapa proses yang bisa di lakukan
oleh admin diantaranya tambah transaksi pembelian, hapus transaksi
pembelian dan cetak struk pembelian. Diagram aktivitas manajemen
pembelian seperti pada Gambar 3.4

19

Gambar 3.4 Diagram Aktivitas Manajemen Pembelian

d. Diagram Aktivitas Manajemen Barang
Pada manajemen barang ini terdapat beberapa proses yang bisa
dilakukan oleh admin, diantaranya seperti tambah data barang, hapus
data barang dan edit data barang. Diagram aktivitas manajemen barang
dapat dilihat pada Gambar 3.5

20

Gambar 3.5 Diagram Aktivitas Manajemen Barang

e. Manajemen Supplier
Pada manajemen supplier ini terdapat beberapa proses seperti tambah
data supplier, hapus data supplier dan edit data supplier. Diagram
aktivitas manajemen supplier dapat dilihat pada Gambar 3.6.

21

Gambar 3.6 Diagram Aktivitas Manajemen Supplier

f. Diagram Aktivitas Manajemen Lomba
Admin memiliki hak penuh pada manajemen lomba yaitu tambah
peserta, edit peserta dan memilih peserta yang lolos ke babak
selanjutnya. Diagram aktivitas manajemen lomba dapat dilihat pada
Gambar 3.7

22

Gambar 3.7 Diagram Aktivitas Manajemen

g. Diagram Aktivitas Lihat Stok Dan Harga Barang
Anggota bisa melihat informasi ketersediaan stok barang dan harga
barang tanpa perlu login. Diagram aktivitas lihat stok dan harga barang
dapat dilihat pada Gambar 3.8.

23

Gambar 3.8 Diagram Aktivitas Lihat Stok Dan Harga Barang

3.4.3

Perancangan Data
Pada tahap perangcangan data akan dimodelkan struktur data yang

dapat menampung segala informasi

yang dibutuhkan oleh sistem

menggunakan basisdata. Basisdata merupakan salah satu komponen yang
penting dalam pembuatan sebuah sistem informasi, karena basis data berfungsi
sebagai tempat penyimpan data dan informasi bagi user yang menunjang
kinerja sistem. Sistem informasi manajemen komunitas Mini 4WD Indonesia
ini akan menggunakan basis data MySQL.
Pemodelan terbagi menjadi tiga tahap yaitu pemodelan menggunakan
ERD (Entity Relantionship Diagram), hasil dari pemodelan ERD akan disusun
dalam bentuk tabel yang berelasi. Kemudian tahap berikutnya adalah
merancang struktur tabel.
1. ERD (Entity Relantionship Diagram)
Entity Relationship Diagram merupakan teknik yang digunakan untuk
memodelkan kebutuhan data untuk sebuah sistem informasi. ERD sistem
informasi manajemen komunitas Mini 4WD Indonesia ditunjukkan pada
Gambar 3.9.

24

Gambar 3.9 ERD (Entity Relationship Diagram)

Dari ERD pada Gambar 3.9 merupakan relasi antar tabel yang terdiri dari
nama tabel dan nama kolom. Nama tabel disebut entitas, sedangkan
nama kolom disebut atribut. Ratio kejadian antar dua entitas disebut
kardinalitas.
2. Relasi Tabel
Dari ERD yang sudah dimodelkan maka akan dibuat relasi antar tabel.
Relasi tabel sangat berguna untuk dokumentasi sistem. Pada Gambar
3.10 menjelaskan tentang relasi tabel dari sistem informasi manajemen
komunitas Mini 4WD Indonesia.

25

Gambar 3.10 Relasi Tabel

3. Struktur Tabel
Pada sistem informasi manajemen komunitas Mini 4WD Indonesia ini
membutuhkan 8 tabel untuk menyimpan data. Masing-masing tabel
memiliki atribut yang berbeda sesuai kebutuhan.
a. Tabel User
Tabel user digunakan untuk menyimpan data pengguna. Detail
untuk struktur tabel user dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Tabel User
Nama

Tipe Data

Keterangan

id_user

int(5)

Primary Key

nama_user

varchar(50)

username

varchar(30)

password

varchar(50)

status

varchar(10)

26

b. Tabel Lomba
Tabel lomba digunakan untuk menyimpan data lomba. Detail untuk
struktur tabel lomba dapat dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Tabel Lomba
Nama

Tipe Data

Keterangan

id_lomba

int(5)

Primary Key

nama_lomba

varchar(30)

tangal_lomba date

c. Tabel Babak
Tabel babak digunakan untuk menyimpan data babak perlombaan.
Detail untuk struktur tabel babak dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Tabel Babak
Nama

Tipe Data

Keterangan

id_babak

int(5)

Primary Key

kolom_a

varchar(50)

kolom_b

varchar(50)

kolom_c

varchar(50)

id_lomba

int(5)

Foreign Key

d. Tabel Peserta
Tabel peserta digunakan untuk menyimpan data peserta. Detail
untuk struktur tabel peserta dapat dilihat pada tabel 3.4.

27

Tabel 3.4 Tabel Peserta
Nama

Tipe Data

Keterangan

id_peserta

int(5)

Primary Key

nama_peserta

varchar(50)

tiket

int(5)

id_lomba

int(5)

Foreign Key

e. Tabel Penjualan
Tabel penjualan digunakan untuk menyimpan data penjualan. Detail
untuk struktur tabel penjualan dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Tabel Penjualan
Nama

Tipe Data

Keterangan

id_penjualan

int(5)

Primary Key

faktur

varchar(30)

kode_barang

varchar(25)

jumlah

varchar(30)

tanggal

date

customer

varchar(30)

total

varchar(30)

sesjual

varchar(255)

Foreign Key

f. Tabel Pembelian
Tabel pembelian digunakan untuk menyimpan data pembelian.
Detail untuk struktur tabel pembelian dapat dilihat pada tabel 3.6.

28

Tabel 3.6 Tabel Pembelian
Nama

Tipe Data

Keterangan

id_pembelian

int(5)

Primary Key

faktur

varchar(30)

kode_barang

varchar(25)

jumlah

varchar(30)

tanggal

date

kode_supplier

varchar(30)

total

varchar(30)

sesbeli

varchar(255)

Foreign Key

Foreign Key

g. Tabel Barang
Tabel barang digunakan untuk menyimpan data barang. Detail
untuk struktur tabel barang dapat dilihat pada tabel 3.7.

Tabel 3.7 Tabel Barang
Nama

Tipe Data

Keterangan

kode_barang

varchar(25)

Primary Key

nama

varchar(45)

stok

varchar(20)

harga_beli

varchar(30)

harga_jual

varchar(30)

h. Tabel Supplier
Tabel supplier digunakan untuk menyimpan data supplier. Detail
untuk struktur tabel supplier dapat dilihat pada tabel 3.8.

29

Tabel 3.8 Tabel Supplier

3.4.4

Nama

Tipe Data

Keterangan

kode_supplier

varchar(30)

Primary Key

nama

varchar(30)

alamat

varchar(30)

telepon

varchar(15)

Perancangan Antarmuka
Antarmuka atau interface merupakan salah satu media yang digunakan

pengguna untuk berkomunikasi dengan komputer. Antarmuka dapat menerima
informasi dari user berupa input dan memberikan informasi kepada pengguna
(user) berupa output untuk membantu sistem dalam mengarahkan alur
penelusuran masalah dari pengguna sampai ditemukan suatu solusi yang
diinginkan pengguna.
a. Halaman Login
Halaman login merupakan halaman pertama yang muncul ketika
mengakses sistem. Dalam halaman ini pengguna harus memasukan
username dan password yang sudah terdaftar untuk masuk ke dalam
sistem. Keterangan lengkap rancangan antarmuka dari halaman login
dapat dilihat pada Gambar 3.11.

30

Gambar 3.11 Rancangan Halaman Login

b. Halaman Beranda
Halaman beranda adalah halaman awal yang ditampilkan ketika admin
berhasil melakukan proses login. Pada halaman beranda akan
menampilkan statistik penjualan dan pembelian juga stok barang yang
tersedia. Keterangan lebih detail mengenai rancangan halaman beranda
dapat dilihat pada Gambar 3.12.

31

Gambar 3.12 Rancangan Halaman Beranda

c. Halaman Manajemen Penjualan
Halaman manajemen penjualan merupakan halaman yang berisi data
transaksi

penjualan.

Di

halaman

manajemen

penjualan

akan

menampilkan tabel transaksi penjualan, button tambah data dan button
pilihan aksi (hapus, cetak). Keterangan lebih lengkap tentang rancangan
halaman manajemen penjualan dapat dilihat pada Gambar 3.13.

32

Gambar 3.13 Rancangan Halaman Manajemen Penjualan

d. Halaman Manajemen Pembelian
Halaman manajemen pembelian adalah halaman yang berisi data
transaksi pembelian. Pada halaman manajemen pembelian akan
menampilkan tabel transaksi pembelian, button tambah data dan button
pilihan aksi (hapus, cetak). Keterangan lebih lengkap tentang rancangan
halaman manajemen pembelian terdapat pada Gambar 3.14.

33

Gambar 3.14 Rancangan Halaman Manajemen Pembelian

e. Halaman Manajemen Barang
Halaman manajemen barang adalah halaman yang berguna untuk
melihat data barang dan memanajemen data barang. Pada halaman
manajemen barang akan menampilkan tabel data barang, terdiri dari
kolom kode barang, nama, stok harga beli, harga jual, button tambah
barang dan button pilihan aksi (edit, hapus). Keterangan lebih lengkap
tentang rancangan halaman manajemen barang terdapat pada Gambar
3.15.

34

Gambar 3.15 Rancangan Halaman Manajemen Barang

f. Halaman Manajemen Supplier
Halaman manajemen supplier merupakan halaman yang berguna untuk
melihat data supplier dan memanajemen data supplier. Pada halaman
manajemen supplier akan menampilkan tabel data supplier, terdiri dari
kolom kode supplier, nama, alamat, telepon, button tambah supplier dan
button pilihan aksi(edit, hapus). Keterangan lebih lengkap tentang
rancangan halaman manajemen supplier terdapat pada Gambar 3.16.

35

Gambar 3.16 Rancangan Halaman Manajemen Suppplier

BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1

Implementasi Sistem
Tahap implementasi merupakan tahap dimana suatu sistem yang telah

dirancang dioperasikan dalam keadaan yang sebenarnya. Sehingga melalui tahap
ini sistem dapat diketahui kelayakannya dalam penggunaan. Berikut ini merupakan
implementasi dari sistem informasi manajemen komunitas Mini 4WD Indonesia.
4.1.1

Implementasi Halaman Login
Halaman login digunakan oleh user untuk masuk ke dalam sistem agar bisa

mengakses manajemen yang diinginkan. Data user admin disimpan di basisdata
pada tabel user. Pada form login, user harus memasukkan username dan password.
Halaman login dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Halaman Login

37

4.1.2

Implementasi Halaman Beranda
Halaman beranda merupakan halaman awal yang diakses oleh admin ketika

berhasil melakukan proses login. Pada halaman beranda berisi rekapitulasi laba,
omset, pembelian barang, barang yang banyak terjual, sisa stok barang dan grafik.
Berikut ini akan ditampilkan gambar dari proses penghitungan rekapitulasi yang
ada dalam halaman beranda, antara lain:
a. Proses Penghitungan Laba Dan Omset
Query pengambilan data dari tabel penjualan dan tabel barang dapat dilihat
pada sintaks di bawah ini.
SELECT penjualan.id_penjualan, penjualan.jumlah,
penjualan.total, barang.harga_jual, barang.harga_beli
from penjualan left join barang on
barang.kode_barang=penjualan.kode_barang where
MONTH(tanggal)=$bulanini and YEAR(tanggal)=$tahunini

Dari pengambilan data tersebut maka akan diperoleh rincian harga jual,
harga beli, jumlah penjualan dari tabel penjualan dan tabel barang. Setelah
itu dilakukan proses penghitungan seperti pada sintaks berikut ini.
if(!empty($jual)) {
$omset=0;$totallaba=0;$terjual=0;
foreach($jual as $row) {
$untung = $row->harga_jual - $row->harga_beli;
$laba = $untung * $row->jumlah;
$omset+= $row->total;
$totallaba+= $laba;
$terjual+= $row->jumlah;
}
}

Pada sintaks di atas menjelaskan bahwa penghitungan laba penjualan adalah
harga jual dikurangi harga beli kemudian dikalikan jumlah barang yang
terjual per bulan. Penghitungan omset yaitu penjumlahan dari semua total
penjualan per bulan.

38

b. Proses Penghitungan Belanja (Pembelian)
Query pengambilan data dari tabel pembelian dapat dilihat pada sintaks
berikut ini.
SELECT total from pembelian where
MONTH(tanggal)=$bulanini and YEAR(tanggal)=$tahunini

Penghitungan total pembelian adalah penjumlahan dari semua total
pembelian per bulan. Proses penghitungan total pembelian lebih lengkap
dapat dilihat pada sintaks di bawah ini.
if(!empty($beli)) {
$totalbeli=0;
foreach($beli as $row) {
$totalbeli+= $row->total;
}}

c. Halaman Beranda
Halaman beranda menampilkan statistik rekapitulasi penjualan dan
pembelian sesuai dengan bulan yang diinginkan. Pada halaman beranda
juga menampilkan jumlah stok barang yang tersisa, sehingga memudahkan
admin untuk mengetahui barang apa saja yang out of stock. Keterangan
lengkap tentang halaman beranda dapat dilihat pada Gambar 4.2.

39

Gambar 4.2 Halaman Beranda

Pada halaman beranda juga terdapat grafik yang menampilkan rekapitulasi
penjualan dan pembelian dalam kurun waktu per tahun. Dari data grafik
tersebut dapat dilihat perbandingan penjualan dan pembelian tiap bulannya.

Gambar 4.3 Grafik Penjualan Dan Pembelian

40

4.1.3

Implementasi Manajemen Barang
Manajemen barang adalah halaman yang digunakan untuk mengelola data

barang seperti tambah, edit dan hapus data barang. Pada halaman manajemen
barang menampilkan list data barang, button tambah data, lihat gambar barang, edit
dan hapus. Halaman manajemen barang dapat dlihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Halaman Manajemen Barang

Pada button tambah data, user akan diarahkan ke halaman form tambah data
barang. Halaman tambah data barang dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Halaman Tambah Data Barang

41

4.1.4

Implementasi Manajemen Supplier
Manajemen supplier adalah halaman yang digunakan untuk mengelola data

supplier seperti tambah, edit dan hapus data supplier. Pada halaman manajemen
supplier menampilkan list data supplier, button tambah data, edit dan hapus.
Halaman manajemen supplier dapat dlihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Halaman Manajemen Supplier

Pada button tambah data, user akan diarahkan ke halaman form tambah data
supplier. Halaman tambah data supplier dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Halaman Tambah Data Supplier

42

4.1.5

Implementasi Manajemen Pembelian
Halaman manajemen pembelian digunakan untuk mengelola data

pembelian barang seperti tambah, edit dan hapus transaksi pembelian. Pada
halaman manajemen pembelian menampilkan list transaksi, button tambah data,
hapus dan cetak struk. Halaman manajemen pembelian dapat dilihat pada Gambar
4.8.

Gambar 4.8 Halaman Manajemen Pembelian

Ketika user ingin menambahkan transaksi pembelian, form yang
ditampilkan adalah seperti pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Halaman Tambah Data Pembelian

43

Pada pilihan cetak struk akan ditampilkan detail pembelian yang nantinya
dapat disimpan dalam format file PDF atau langsung cetak melalui printer.
Keterangan lengkap tentang cetak struk dapat dilihat pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Halaman Cetak Struk Pembelian

4.1.6

Implementasi Manajemen Penjualan
Pada halaman manajemen penjualan difungsikan untuk mengelola data

penjualan barang seperti tambah, edit dan hapus transaksi penjualan. Pada halaman
manajemen penjualan menampilkan list transaksi, button tambah data, hapus dan
cetak struk. Keterangan tentang halaman manajemen penjualan dapat dilihat pada
Gambar 4.11.

Gambar 4.11 Halaman Manajemen Penjualan

44

Saat ingin menambahkan transaksi penjualan maka akan ditampilkan form
seperti pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Halaman Tambah Data Penjualan

Untuk cetak struk penjualan akan ditampilkan detail penjualan yang
nantinya dapat disimpan dalam format file PDF atau langsung cetak melalui printer,
seperti pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 Halaman Cetak Struk Penjualan

4.1.7

Implementasi Manajemen Lomba
Pada halaman manajemen lomba digunakan untuk mengelola data

perlombaan seperti. Pada halaman manajemen lomba menampilkan list transaksi,

45

button tambah data, lihat dan hapus. Keterangan tentang halaman manajemen
lomba dapat dilihat pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Halaman Manajemen Lomba

Pendaftaran perserta lomba dilakukan saat babak pertama (penyisihan)
dimulai, ketika babak pertama sudah selesai pendaftaran peserta sudah tertutup.
Pada babak kedua peserta yang bertanding adalah peserta yang lolos pada babak
pertama, begitu juga pada babak selanjutnya sampai ditentukan juara lomba.
Keterangan lengkap tentang halaman pendataan babak perlombaan dapat dilihat
pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Halaman Pendataan Babak Perlombaan

46

4.2

Pengujian Sistem
Pengujian sistem adalah proses melakukan tahap pengujian dan

menganalisa sistem yang berguna untuk mengetahui kesesuaian dan kesalahan
sistem dengan rancangan yang ada. Berikut ini merupakan hasil pengujian sistem
yang dilakukan.
4.2.1

Penanganan Kesalahan
Pada tahap ini menjelaskan mengenai pengujian sistem informasi

manajemen komunitas Mini 4WD Indonesia. Pengujian dilakukan secara
menyeluruh untuk tingkat keberhasilan sistem yang dibangun serta mengetahui
apakah masih terjadi kesalahan-kesalahan pada sistem. Berikut ini merupakan hasil
pengujian sistem yang dilakukan.
1. Penanganan Kesalahan Login
Penanganan kesalahan login ini dilakukan ketika pengguna salah
mengisikan username maupun password ketika akan login ke dalam sistem.
Ketika kesalahan ini terjadi maka akan tampil alert box seperti pada Gambar
4.16.

Gambar 4.16 Pemberitahuan Login Gagal

47

2. Penanganan Kesalahan Input Barang
Penanganan kesalahan ini terjadi jika pengguna melakukan kesalahan dalam
memasukan ísian data barang.

Gambar 4.17 Kesalahan Input Tambah Barang

Penanganan kesalahan pada Gambar 4.17 muncul ketika pengguna kurang
lengkap atau meninggalkan suatu field yang belum terisi pada saat submit
form tambah data barang.

Gambar 4.18 Kesalahan Kode Barang Sama

48

Gambar 4.18 menunjukan penanganan kesalahan ketika isian kode barang
sudah ada dalam basisdata saat form submit. Penanganan kesalahan ini
muncul karena kode barang harus unique karena merupakan indeks dari
tabel barang.

3. Penanganan Kesalahan Data Penjualan Dan Pembelian
Penanganan kesalahan ini terjadi jika pengguna melakukan kesalahan dalam
memasukan ísian data penjualan atau pembelian.

Gambar 4.19 Kesalahan Input Kosong Transaksi Penjualan

Gambar 4.20 Kesalahan Input Kosong Transaksi Pembelian

Pada Gambar 4.19 dan Gambar 4.20 merupakan penanganan kesalahan
ketika pengguna kurang lengkap atau meninggalkan suatu field yang belum
terisi pada saat submit form.

49

Gambar 4.21 Kesalahan Input Jumlah Penjualan

Penanganan kesalahan input jumlah penjualan pada Gambar 4.21 muncul
ketika jumlah barang yang diisikan melebihi dari stok barang yang tersedia.

Gambar 4.22 Kesalahan Input Barang Sama

50

Pada Gambar 4.22 merupakan penanganan kesalahan yang muncul ketika
user memasukan nama barang yang sama pada isian transaksi.

4. Penanganan Kesalahan Input Peserta Lomba
Penanganan kesalahan input peserta lomba ini dilakukan ketika pengguna
nama yang sudah ada pada lomba tersebut. Ketika kesalahan ini terjadi
maka akan tampil alert box seperti pada Gambar 4.23.

Gambar 4.23 Kesalahan Input Peserta Lomba

5. Pengujian URL (Uniform Resource Locator) Injection
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap uniform resource locator
(URL) injection yaitu user yang belum login tidak dapat mengakses sistem
dengan cara menyalin url yang dituju dan menempel di tempat url browser
atau jika komputer tersebut pernah di pakai oleh user dan cookies dari
browser belum dihapus sehingga url keluar dengan tidak sengaja. Jika ini
terjadi maka user akan langsung diarahkan ke halaman login. Pada
controller setiap fungsi diproteksi dengan sintaks pengkondisian akses login
seperti pada sintaks di bawah ini.

51

function index(){
$this->load->model("admin_model");
if($this->session->userdata('LOGIN')=='TRUE'){
$bulanini = date('m');
$tahunini = date('Y');
$data['bulanselect'] = $bulanini;
$data['tahunselect'] = $tahunini;
$data['jual']=$this->admin_model>statistikjual($bulanini,$tahunini);
$data['beli']=$this->admin_model>statistikbeli($bulanini,$tahunini);
$data['mostwanted']=$this->admin_model>mostwanted($bulanini,$tahunini);
$data['tahun']=$this->admin_model->tahun();
$data['cekbarang']=$this->admin_model>cekbarang();
$data['view']='admin/admin';
$this->load->view('index',$data);
}else{
redirect(base_url().'admin/login/');
}
}

4.2.2

Pengujian Oleh Pengguna
Pada tahap ini, sistem akan diuji oleh pengguna dalam hal ini adalah pihak

komunitas Mini 4WD Indonesia. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
sistem sudah sesuai dengan kebutuhan komunitas.
Menurut Joko Daryanto selaku anggota komunitas yang bertanggung jawab
menangani penjualan barang:
1. Sistem dapat membantu komunitas dalam melakukan pendataan
transaksi penjualan dan pembelian.

52

2. Tampilan (Interface) sistem menarik dan dapat dengan mudah untuk
dipahami.
3. Sistem dapat membantu komunitas dalam mengelola data perlombaan.
4. Sistem ini mempermudah komunitas dalam rekapitulasi penjualan dan
pembelian barang.
5. Sistem dapat mambantu anggota komunitas untuk melihat ketersediaan
sparepart tanpa harus datang ke toko.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis, perancangan, pembuatan sistem hingga tahap

implementasi maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut:
1. Berdasarkan pengujian sistem oleh anggota komunitas yang menangani
penjualan barang, sistem ini dapat membantu komunitas Mini 4WD dalam
rekapitulasi data transaksi penjualan dan pembelian. Tampilan (interface)
sistem menarik dan mudah untuk dipahami.
2. Sistem ini memiliki fitur yang dapat membantu komunitas Mini 4WD dalam
mengelola lomba balap Mini 4WD.
3. Sistem ini bisa memberikan informasi kepada anggota komunitas Mini
4WD tentang ketersediaan barang di toko dan harga, tanpa harus
mengunjungi toko.

5.2

Saran
Saran untuk pengembangan sistem informasi manajemen komunitas Mini

4WD Indonesia ini antara lain :
1. Mengembangkan transaksi penjualan dan pembelian menjadi E-Commerce,
agar memudahkan anggota atau pembeli dalam mendapatkan sparepart
tanpa harus datang ke toko.
2. Mengembangkan fitur manajemen lomba agar bisa dinamis dalam jumlah
track lintasan balap, karena dalam perlombaan tingkat nasional ada
pertandingan yang menggunakan lebih dari tiga lintasan.

54

DAFTAR PUSTAKA

EllisLab, ”CodeIgniter”, EllisLab, http://www.codeigniter.com, (Diakses 25
Februari 2016).
Gordon B. Davis (1998). Kerangka dasar Sistem Informasi Manajemen. Surabaya:
Penerbit PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Kumorotomo, W dan Margono, S.A (2004). Sistem Informasi Manajemen Dalam
Organisasi-Organisasi Publik. Yogyakarta: Penerbit Gadjah Mada
University Press.
Regiya Irawan S, “Perancangan Website Komunitas Fotografi Payakumbuh”, 2015.
Riyanto (2011). Membuat Sendiri Aplikasi E-Commerce dengan PHP dan MySql
Menggunakan CodeIgniter dan JQuery.Yogyakarta: Penerbit Andi.
Saputra, Agus (2011). Trik Kolaborasi CodeIgniter dan JQuery. Yogyakarta:
Penerbit Lokomedia.
Tamiya

INC.,

“Tamiya

Proto

Saber”,

http://www.tamiya.com/english/products/19448/index.htm, (Diakses 12
Februari 2016).
Tamiya

Mini

4WD

Indonesia,

“Regulasi

STO

Dan

STB”,

http://mini4wd.web.id/regulasi-standart-box-stb/, (Diakses 4 Maret 2016).
Wing Wahyu Winarno (2006). Sistem Informasi Manajemen. Yogayakarta:
Penerbit UPP STIM YKPN.
Yusril Arief , “Sistem Informasi Jual Beli dan Manajemen Gudang Toko AF”,
2012.