Hak Atas Kekayaan Intelektual HaKI

Pendahuluan

Hak Atas Kekayaan

Setiap ide-ide yang cemerlang dan
kreatif yang tercipta dari seseorang atau
sekelompok orang sebagai bentuk dari
kemampuan

intelektual

manusia

yang

berguna dan memberi dampak baik dari
berbagai aspek perlu di akui dan perlu
dilindungi, agar ide-ide cemerlang dan
kreatif yang telah diciptakan tidak diklaim
atau di bajak oleh pihak lain. Untuk itu
diperlukan wadah yang dapat membantu dan

menaungi ide-ide cemerlang dan kreatif
tersebut.

Untuk

tingkat

internasional

organisasi yang mewadahi bidang HaKI
(Hak atas Kekayaan Intelektual) adalah
WIPO

(World

Intellectual

Property

Organization).

Di Indonesia sendiri untuk mendorong
dan melindungi penciptaan, penyebarluasan

Intelektual ( HAKI )
Hak Kekayaan Intelektual (H.K.I.)
merupakan terjemahan dari Intellectual
Property Rights (IPR). Organisasi
Internasional yang mewadahi bidang H.K.I.
yaitu WIPO (World Intellectual Property
Organization).
Istilah yang sering digunakan dalam
berbagai literatur untuk Hak Kekayaan
Intelektual:




Hak Kekayaan Intelektual (H.K.I.)
Intellectual Property Rights (IPR)
Hak Atas Kekayaan Intelektual




(HAKI)
Hak Milik Intelek

A. Pengertian HAKI
Hak adalah benar, milik, kepunyaan,

hasil kebudayaan di bidang karya ilmu

kewenangan, kekuasaan untuk berbuat

pengetahuan,

seni,

sesuatu ( karena telah ditentukan oleh

mempercepat


pertumbuhan

dan

sastra

serta

kecerdasan

kehidupan bangsa, maka dirasakan perlunya
perlindungan hukum terhadap hak cipta.

undang-undang ), atau wewenang menurut
hukum.
Kekayaan adalah perihal yang (bersifat,

Perlindungan hukum tersebut dimaksudkan


ciri) kaya, harta yang menjadi milik orang,

sebagai upaya untuk mewujudkan iklim

kekuasaan.

yang

lebih

baik

untuk

tumbuh

dan

Intelektual adalah cerdas, berakal dan


berkembangnya gairah mencipta di bidang

berpikiran jernih berdasarkan ilmu

ilmu pengetahuan, seni dan sastra di tengah-

pengetahuan, atau yang mempunyai

tengah masyarakat Indonesia.

kecerdasan tinggi, cendikiawan, atau
totalitas pengertian atau kesadaran terutama

yang menyangkut pemikiran dan

menghasilkan suatu karya

pemahaman.

bedasarkan kemampuan


Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Hak Atas Kekayaan Intelektual
( HAKI ) adalah hak yang berasal dari hasil
kegiatan kreatif suatu kemampuan daya
pikir manusia yang diekspresikan kepada
khalayak umum dalam berbagai bentuknya,
yang memiliki manfaat serta berguna dalam
menunjang kehidupan manusia, juga
mempunyai nilai ekonomis.
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
termasuk dalam bagian hak atas benda tak
berwujud (seperti Paten, merek, Dan hak
cipta). Hak Atas Kekayaan Intelektual
sifatnya berwujud, berupa informasi, ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, sastra,
keterampilan dan sebaginya, yang tidak
mempunyai bentuk tertentu.
B. Prinsip-prinsip hak kekayaan
intelektual

a. Prinsip Keadilan (The
Principle of Natural Justice)
Berdasarkan prinsip ini,

intelektualnya wajar jika
diakui hasil karyanya.
b. Prinsip Ekonomi (The
Economic Argument)
Berdasarkan prinsip ini
HAKI memiliki manfaat dan
nilai ekonomi serta berguna
bagi kehidupan manusia.
Nilai ekonomi pada HAKI
merupakan suatu bentuk
kekayaan bagi pemiliknya,
pencipta mendapatkan
keuntungan dari kepemilikan
terhadap karyanya seperti
dalam bentuk pembayaran
royalti terhadap pemutaran

musik dan lagu hasil
ciptanya.
c. Prinsip Kebudayaan (The
Cultural Argument)
Berdasarkan prinsip ini,
pengakuan atas kreasi karya
sastra dari hasil ciptaan
manusia diharapkan mampu

hukum memberikan

membangkitkan semangat

perlindungan kepada pencipta

dan minat untuk mendorong

berupa suatu kekuasaan

melahirkan ciptaan baru. Hal


untuk bertindak dalam rangka

ini disebabkan karena

kepentingan yang disebut

pertumbuhan dan

hak. Pencipta yang

perkembangan ilmu

pengetahuan, seni dan sastra

2.

sangat berguna bagi

meliputi:


peningkatan taraf kehidupan,

Hak Kekayaan Industri,
a.
b.
c.
d.

peradaban dan martabat
manusia. Selain itu, HAKI

Paten
Merek
Desain Industri
Rahasia Dagang

juga akan memberikan
keuntungan baik bagi

1. Hak Cipta

masyarakat, bangsa maupun
negara.
d. Prinsip Sosial (The Social
Argument)
Berdasarkan prinsip ini,
sistem HAKI memberikan
perlindungan kepada pensipta
tidak hanya untuk memenuhi
kepentingan individu,

Hak Cipta adalah hak eksklusif
bagi pencipta atau penerima hak cipta
untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya atau
memberikan ijin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan-pembatasan
menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Tujuan dibuatnya hak cipta

persekutuan atau kesatuan itu
saja melainkan berdasarkan
keseimbangan individu dan
masyarakat. Bentuk
keseimbangan ini dapat

adalah untuk memberikan perlindungan
atas hak cipta dan untuk mendukung
serta memberikan penghargaan atas
buah kreativitas.

dilihat pada ketentuan fungsi
sosial dan lisensi wajib dalam

Sifat hak cipta:
 Hak cipta dianggap sebagai

undang-undang hak cipta

benda bergerak dan tidak

Indonesia.


berwujud
Hak cipta dapat dialihkan

C. Klasifikasi dan Kekayaan Intelektual

seluruhnya atau sebagian, bila

Secara umum Hak Kekayaan

dialihkan harus tertulis (bisa di

Intelektual dapat terbagi dalam dua
kategori yaitu:
1.

Hak Cipta.



notaris atau di bawah tangan)
Hak cipta tidak dapat disita,
kecuali jika diperoleh secara
melawan hokum



Ciptaan tidak wajib didaftarkan

1. Barang siapa memperbanyak atau

karena pendaftaran hanya alat

mengumumkan suatu ciptaan

bukti bila ada pihak lain ingin

tanpa izin pencipta atau

mengakui hasil ciptaannya di

pemegang hak ciptanya dipidana

kemudian hari.

dengan pidana penjara masingmasing paling singkat satu bulan

Jangka waktu perlindungan hak cipta:






dan denda paling sedikit Rp

Selama hidup pencipta dan terus

1.000.000,00 dan pidana penjara

berlangsung hingga 50 tahun

paling lama 7 tahun dengan

setelah pencipta meninggal

denda paling banyak Rp

dunia.
Program komputer,

5.000.000.000,00
2. Barang siapa dengan sengaja

sinematografi, fotografi,

menyiarkan memamerkan,

database, karya has il

mengedarkan atau menjual

pengalihwujudan berlaku selama

kepada umum suatu ciptaan atau

50 (lima puluh) tahun sejak

barang hasil pelanggaran hak

pertama kali diumumkan.
Perwajahan karya tulis yang

cipta atau hak terkait dipidana
dengan pidana penjara paling

diterbitkan berlaku selama 50
(lima puluh) tahun sejak pertama


kali diterbitkan.
Apabila suatu ciptaan dimiliki

lama 5 tahun dan denda paling
banyak Rp 500.000.000,00
3. Barang siapa dengan sengaja dan
tanpa hak memperbanyak

atau dipegang oleh suatu badan

penggunaan untuk kepentingan

hukum, hak cipta berlaku selama

komersial suatu program

50 (lima puluh) tahun sejak


computer dipidana dengan pidana

pertama kali diumumkan.
Tanpa batas waktu: untuk

penjara paling lama 5 tahun dan
denda paling banyak Rp

pencantuman dan perubahan

500.000.000,00

nama atau nama samaran
pencipta.

Undang-Undang yang mengatur Hak
Sanksi pidana

Cipta



UU Nomor 19 Tahun 2002

seni patung, seni kolase, seni



tentang Hak Cipta
UU Nomor 6 Tahun 1982

kerajinan tangan.
Fotografi dan sinematografi.
Peta dan karya arsitektur.
Seni batik.
Terjemahan, tafsir, saduran,

tentang Hak Cipta (Lembaran
Negara RI Tahun 1982 Nomor


15)
UU Nomor 7 Tahun 1987
tentang Perubahan atas UU
Nomor 6 Tahun 1982 tentang
Hak Cipta (Lembaran Negara RI



Tahun 1987 Nomor 42)
UU Nomor 12 Tahun 1997
tentang Perubahan atas UU
Nomor 6 Tahun 1982
sebagaimana telah diubah
dengan UU Nomor 7 Tahun 1987
(Lembaran Negara RI Tahun
1997 Nomor 29)

Ciptaan yang dilindungi UU hak cipta
(pasal 12), antara lain:


Buku, program computer,
pamflet, susunan perwajahan,





bunga rampai, database, dan
karya lain dari hasil
pengaliwujudan.
2. Hak Kekayaan Industri
a. Patent (Hak Paten)
Hak paten adalah hak
ekslusif yang diberikan oleh
negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi,
yang untuk selama waktu
tertentu melaksanakan sendiri
invensinya tersebut atau
memberikan persetujuannya
kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
Paten diberikan dalam

karya tulis yang diterbitkan, dan

ruang lingkup bidang teknologi,

karya tulis lainnya.
Alat peraga yang dibuat untuk

yaitu ilmu pengetahuan yang

kepentingan pendidikan dan ilmu







pengetahuan.
Ciptaan atau musik dengan atau

diterapkan dalam proses industri.
Di samping paten, dikenal pula
paten sederhana (utility models)

tanpa teks, termasuk karawitan

yang hampir sama dengan paten,

dan rekaman suara.
Seni rupa dalam segala bentuk,

tetapi memiliki syarat-syarat

seperti seni lukis, gambar, seni

sederhana. Paten dan paten

ukir, seni kaligrafi, seni pahat,

perlindungan yang lebih

sederhana di Indonesia diatur

diserahkan produ k yang diberi

dalam Undang-Undang Paten

paten;
(b) dalam hal paten proses :

(UUP).
Paten hanya diberikan
negara kepada penemu yang
telah menemukan suatu
penemuan (baru) di bidang
teknologi. Yang dimaksud
dengan penemuan adalah
kegiatan pemecahan masalah
tertentu di bidang teknologi yang
berupa :
 proses;
 hasil produksi;
 penyempurnaan dan
pengembangan
proses;
 penyempurnaan dan
pengembangan hasil
produksi
Hak Pemegang Paten
1. Pemegang paten memiliki hak
eksklusif untuk melaksanakan
paten yang dimilikinya, dan
melarang orang lain yang tanpa
persetujuan:
(a) dalam hal paten produk:
membuat, menjual, mengimport,
menyewa, disewakan atau
menyerahkan memakai,
menyediakan untuk dijual atau

menggunakan proses produksi
yang diberi paten untuk
membuat barang dan tindakan
lainnya sebagaimana yang
dimaksud dalam hurufa.
2. Pemegang paten berhak
memberikan lisensi kepada orang
lain berdasarkan surat perjanjian
lisensi;
3. Pemegang paten berhak
menggugat ganti rugi melalui
pengadilan negeri setempat,
kepada siapapun, yang dengan
sengaja dan tanpa hak
melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam
butir 1 di atas;
4. Pemegang paten berhak
menuntut orang yang sengaja
dan tanpa hak melanggar hak
pemegang paten dengan
melakukan salah satu tindakan
sebagaimana yang dimaksud
dalam butir 1 di atas.
Pengalihan Paten
Paten atau pemilikan paten
dapat beralih atau dialihkan baik

seluruhnya maupun sebagian
karena :
1.
2.
3.
4.
5.

Pewarisan
Hibah
Wasiat
Perjanjian tertulis
Sebab-sebab lain yang
dibenarkan oleh peraturan
perundang-undangan

Jangka Waktu Perlindungan

Pelanggaran dan Sanksi
Pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah) bagi barangsiapa
yang dengan sengaja dan tanpa hak
melanggar hak pemegang Paten
dengan melakukan salah satu
tindakan yaitu membuat,
menggunakan, menjual, mengimpor,

Paten
Perlindungan yang dimaksud
di sini adalah penemuan tersebut
tidak dapat secara komersil dibuat,
digunakan, disebarkan atau di jual
tanpa izin dari si pencipta.
Paten (sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 8 ayat 1
Undang-undang Nomor 14 Tahun
2001) diberikan untuk jangka waktu
selama 20 (dua puluh) tahun
terhitung sejak tanggal penerim aan
dan jangka waktu itu tidak dapat
diperpanjang.
Paten Sederhana (sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 9
Undang-undang Nomor 14 Tahun
2001) diberikan untuk jangka waktu
10 (sepuluh) tahun terhitung sejak
tanggal penerimaan danjangka waktu
itu tidak dapat diperpanjang.

menyewakan, menyerahkan, atau
menyediakan untuk dijual atau
disewakan atau diserahkan produk
yang diberi Paten dan menggunakan
proses produksi yang diberi Paten
untuk membuat barang dan tindakan
lainnya.
Pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 250.000.000,00 (dua
ratus lima puluh juta rupiah) bagi
barangsiapa yang dengan sengaja
dan t anpa hak melanggar hak
Pemegang Paten Sederhana dengan
melakukan salah satu tindaka n yaitu
membuat, menggunakan, menjual,
mengimpor, menyewakan,
menyerahkan, atau menyediakan unt
uk dijual atau disewakan atau
diserahkan produk yang diberi Paten
dan menggunakan proses produksi

yang diberi Paten untuk membuat

untuk membedakan dengan jasa-

bara ng dan tindakan lainnya.

jasa sejenis lainnya.
Merek kolektif adalah

Undang-Undang yang mengatur

merek yang digunakan pada

Hak Paten :

barang atau jasa dengan





UU Nomor 6 Tahun 1989

karakteristik yang sama yang

tentang Paten (Lembaran Negara

diperdagangkan oleh beberapa

RI Tahun 1989 Nomor 39)
UU Nomor 13 Tahun 1997

orang atau badan hukum secara

tentang Perubahan UU Nomor 6

membedakan dengan barang atau

Tahun 1989 tentang Paten

jasa sejenis lainnya.

(Lembaran Negara RI Tahun


1997 Nomor 30)
UU Nomor 14 Tahun 2001
tentang Paten (Lembaran Negara
RI Tahun 2001 Nomor 109)

b. Trademark (Hak Merek)
Merek dagang adalah
merek yang digunakan pada
barang yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa
orang secara bersama-sama atau

bersama-sama untuk

Hak atas merek adalah
hak khusus yang diberikan
negara kepada pemilik merek
yang terdaftar dalam Daftar
Umum Merek untuk jangka
waktu tertentu, menggunakan
sendiri merek tersebut atau
memberi izin kepada
seseorang atau beberapa
orang secara bersama-sama
atau badan hukum untuk

badan hukum untuk

menggunakannya.
Untuk mendapatkan hak

membedakan dengan barang-

atas merek harus

barang sejenis lainnya.

mendaftarkan mereknya pada

Merek jasa yaitu merek

Direktorat Jenderal HAKI,

yang digunakan pada jasa yang

Departemen Kehakiman.

diperdagangkan oleh seseorang

Proteksi terhadap merek yang

atau beberapa orang secara

telah didaftarkan tidak

bersama-sama atau badan hukum

dibatasi masa berlakunya.



Sebagai dasar untuk

Fungsi Merek

mencegah orang lain

Pemakaian merek berfungsi

memakai merek yang sama

sebagai:

pada keseluruhannya atau

1. Tanda pengenal untuk

sama pada pokoknya dalam

membedakan hasil produksi

peredaran untuk barang/jasa

yang dihasilkan seseorang

sejenisnya.

atau beberapa orang secara
bersama-sama atau badan
hukum dengan produksi
orang lain atau badan hukum
lainnya.
2. Alat promosi, sehingga
dalam mempromosikan hasil
produksinya cukup dengan
menyebut mereknya.
3. Jaminan atas mutu
barangnya.
4. Penunjuk asal barang/jasa
dihasilkan

Merek Yang Tidak Dapat
Didaftar
Merek tidak dapat didaftarkan
karena merek tersebut:
1. Didaftarkan oleh pemohon
yang bertikad tidak baik.
2. Bertentangan dengan
peraturan perundangundangan yang berlaku,
moralitas keagamaan,

Fungsi Pendaftaran Merek


Sebagai alat bukti
kepemilikan hak atas merek



yang didaftarkan.
Sebagai dasar penolakan

kesusilaan, atau ketertiban
umum.
3. Tidak memiliki daya
pembeda.
4. Telah menjadi milik umum.
5. Merupakan keterangan atau

terhadap merek yang sama

berkaitan dengan barang

pada keseluruhannya atau

atau jasa yang dimohonkan

sama pada pokoknya yang

pendaftarannya. (Pasal 4 dan

dimohonkan pendaftaran

Pasal 5 UUM)

oleh orang lain untuk ba ra
ng/jasa sejenisnya.

Penghapusan Merek Terdaftar

Merek terdaftar dapat

khirnya jangka wa kt u perl

dihapuskan karena empat

indungan bagi merek terdaftar

kemungkinan yaitu:

tersebut.

1. Atas prakarsa DJHKI
2. Atas permohonan dari pemilik

Pelanggaran dan Sanksi

merek yang bersangkutan
3. Atas putusan pengadilan
berdasarkan gugatan
penghapusan
4. Tidak diperpanjang jangka waktu

Sanksi bagi orang/pihak yang
melakukan tindak pidana di bidang
merek yaitu:


pendaftaran mereknya

Pidana penjara paling lama 5
(lima) tahun dan/atau denda
paling banyak

Jangka waktu perlindungan

Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar

hukum terhadap merek terdaftar :

rupiah) bagi barangsiapa yang

Merek terdaftar mendapat

dengan sengaja dan tanpa hak

perlindungan hukum untuk jangka

menggunakan merek yang sama

waktu 10 (sepuluh) tahun dan dapat

pada keseluruhannya dengan

diperpanjang untuk jangka waktu

merek terdaftar milik pihak lain

yang sama 10 (sepuluh) tahun.

u ntuk barang dan/atau jasa sejen

Perlindungan Merek terdaftar selama

is ya ng diprod uksi dan/atau

10 (sepuluh) tahun tersebut berlaku

diperdagangkan (Pasal 90

surut sejak tanggal penerimaan

UUM).
Pidana penjara paling lama 4

permohonaan merek yang
bersangkutan.



(empat) tahun dan/atau denda
paling banyak

Perpanjangan jangka waktu

Rp.800.000.000,00 (delapan

perlindungan merek terdaftar :

ratus juta rupiah) bagi

Permohonan perpanjangan

barangsiapa yang dengan sengaja

pendaftaran merek dapat diajukan

dan tanpa hak menggunakan

secara tertulis oleh pemilik merek

merek yang sama pada pokoknya

atau kuasanya dalam jangka waktu

dengan merek terdaftar milik

12 (dua belas) bulan sebelum bera

pihak lain untuk barang dan/atau

jasa sejenis yang diproduksi

barang, komoditas industri, atau

dan/atau diperdagangkan

kerajinan tangan.

(Pasal91 UUM).

Desain industri diterapkan
pada berbagai jenis produk industri

Undang-Undang yang mengatur
Merek:




UU Nomor 19 Tahun 1992

dan medis, jam tangan, perhiasan,
dan benda-benda mewah lainnya;

tentang Merek (Lembaran

dari peralatan rumah tangga dan

Negara RI Tahun 1992 Nomor

peralatan elektronik ke kendaraan

81)
UU Nomor 14 Tahun 1997

dan struktur arsitektural; dari desain

tentang Perubahan UU Nomor
19 Tahun 1992 tentang Merek
(Lembaran Negara RI Tahun


dan kerajinan; dari instrumen teknis

1997 Nomor 31)
UU Nomor 15 Tahun 2001

tekstil hinga barang-barang hiburan.
Agar terlindungi oleh hukum
nasional, desain industri harus
terlihat kasat mata. Hal ini berarti
desain in-dustri pada prinsipnya

tentang Merek (Lembaran

merupakan suatu aspek estetis yang

Negara RI Tahun 2001 Nomor

alami, dan tidak melindungi fitur

110)

teknis atas benda yang diaplikasikan.

c. Desain Industri
Desain Industri adalah suatu
kreasi tentang bentuk, konfigurasi,
atau komposisi garis atau warna,
atau garis dan warna, atau gabungan
daripadanya yang berbentuk tiga
dimensi atau dua dimensi yang

Dasar Perlindungan Desain
Industri
1. Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 31 Tahun 2000
tentang Desain Industri yang
mulai berlaku sejak 20 Desember

memberikan kesan estetis dan dapat

2000
2. Peraturan Pemerintah Republik

diwujudkan dalam pola tiga dimensi

Indonesia Nomor 1 tahun 2005

atau dua dimensi serta dapat dipakai

tentang Pelaksanaan Undang-

untuk menghasilkan suatu produk,

undang Republik Indonesia

Nomor 31 Tahun 2000 tentang

Niaga. Putusan Pengadilan Niaga

Desain Industri.

tersebut disampaikan kepada
DJHKI paling lama 14 (empat

Pembatalan Desain Industri

belas) hari setelah tanggal

Desain industri yang telah

putusan.

terdaftar dapat dibatalkan dengan 2
(dua) cara, yaitu:

Jangka Waktu Perlindungan

1. Berdasarkan permintaan

Desain Industri

pemegang hak. Desain industri



Perlindungan terhadap Hak

terdaftar dapat dibatalkan oleh

Desain Industri diberikan untuk

DJHKI atas permintaan tertulis

jangka waktu 10 (sepuluh) tahun

yang diajukan oleh pemegang

terhitung sejak Tanggal

hak. Apabila desain industri
tersebut telah dilisensikan, maka



Penerimaan.
Tanggal mulai berlakunya jangka

harus ada persetujuan tertulis

waktu perlindungan sebagaimana

dari penerima lisensi yang

dimaksud dicatat dalam Daftar

tercatat dalam daftar umum

Umum Desain Industri dan

desain industri, yang dilampirkan

diumumkan dalam Berita Resmi

pada permintaan pembatalan

Desain Industri.

pendaftaran tersebut. Jika tidak
ada persetujuan maka

Pelanggaran dan Sanksi

pembatalan tidak dapat



Barangsiapa dengan sengaja dan
tanpa hak melakukan perbuatan

dilakukan.
2. Berdasarkan gugatan (putusan

sebagaimana dimaksud dalam

pengadilan). Gugatan

Pasal 9 dipidana dengan pidana

pembatalan pendaftaran desain

penjara paling lama 4 (empat)

industri dapat diajukan oleh

tahun dan/atau denda paling

pihak yang berkepentingan

banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga

dengan alasan sebagaimana

ratusjuta rupiah).
Barangsiapa dengan sengaja

dimaksud dalam Pasal 2 atau
Pasal 4 UUDI kepada Pengadilan



melanggar ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam

Pemilik Rahasia Dagang

Pasal 8, Pasal 23 atau Pasal 32

memiliki hak untuk :

dipidana dengan pidana penjara

1. menggunakan sendiri Rahasia

paling lama 1 (satu) tahun

Dagang yang dimilikinya;
2. memberikan Lisensi kepada atau

dan/atau denda paling banyak Rp
45.000.000,00 (empat puluh lima
juta rupiah). 3. Tindak pidana
sebagaimana dimaksud
merupakan delik aduan .

melarang pihak lain untuk
menggunakan Rahasia Dagang
atau mengungkapkan Rahasia
Dagang itu kepada pihak ketiga
untuk kepentingan yang bersifat

d. Rahasia Dagang

komersial.

Rahasia Dagang adalah
informasi yang tidak diketahui
oleh umum di bidang teknologi
dan/atau bisnis, mempunyai nilai
ekonomi karena berguna dalam
kegiatan usaha, dan dijaga
kerahasiaannya oleh pemilik
Rahasia Dagang.

Pelanggaran dan Sanksi
Pelanggaran Rahasia Dagang
juga terjadi apabila seseorang
dengan sengaja mengungkapkan
Rahasia Dagang, mengingkari
kesepakatan atau mengingkari
kewajiban tertulis atau tidak tertulis
untuk menjaga Rahasia Dagang yang

Dasar Perlindungan Rahasia
Dagang
Perlindungan atas rahasia
dagang diatur dalam Undang-undang
Nomor 30 Tahun 2000 tentang
Rahasia Dagang (UURD) dan mulai
berlaku sejak tanggal20 Desember
2000.

bersangkutan.
Seseorang dianggap
melanggar Rahasia Dagang
pihak lain apabila ia
memperoleh atau menguasai
Rahasia Dagang tersebut dengan
cara yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Barangsiapa

Hak Pemilik (pemegang) Rahasia
Dagang

dengan sengaja dan tanpa hak
menggunakan Rahasia Dagang

pihak lain atau melakukan

untuk kepentingan pendidikan

perbuatan sebagaimana

(khususnya bagi software non-edukasi)

dimaksud dalam Pasal 13 atau

atau software yang telah dimodifikasi

Pasal 14 dipidana dengan pidana
penjara paling lama 2 {dual
tahun dan/atau denda paling
banyak Rp 300.000.000,00 (tiga
ratusjuta rupiah).
CONTOH KASUS PELANGGARAN
HAKI DI BIDANG TIK
1. Seseorang dengan tanpa izin membuat
situs penyayi-penyayi terkenal yang
berisikan lagu-lagu dan liriknya, foto
dan cover album dari penyayi-penyayi
tersebut.
2. Seseorang tanpa izin membuat situs
di internet yang berisikan lagu-lagu
milik penyanyi lain yang lagunya belum
dipasarkan.
3. Seseorang dengan tanpa izin membuat

bagi penderita tuna netra.
5. Memperbanyak dan memberikannya
kepada orang lain. Pelanggaran ini
menyalahi banyak undang-undang dari
hak cipta. Tetapi dalam keadaan khusus
bisa jadi tindakan ini tidak termasuk
pelanggaran. Misalnya di Israel dan
beberapa negara lainnya, memperbanyak
suatu karya (termasuk software) tidak
melanggar hukum sepanjang
dilaksanakan tanpa niat mencari untung.
6. Membuat copy sebagai backup data.
Pada beberapa negara seperti Jerman,
Spanyol, Brazil dan Filipina, tindakan
ini menjadi hak utama bagi pembeli
software. Namun dapat juga menjadi
pelanggaran tergantung pada hukum dan

sebuah situs yang dapat mengakses

keputusan-keputusan hakim terkait

secara langsung isi berita dalam situs

kasus yang pernah terjadi di negara yang

internet milik orang lain atau perusahaan

bersangkutan, yang akhir-akhir ini

lain.
4. Memperbanyak dan atau menjual tanpa
seizin pemegang hak cipta. Pelanggaran
ini sering kita dengar sebagai
pembajakan software dan merupakan
pelanggaran paling populer di banyak
negara, tentu saja termasuk Indonesia.
Namun di beberapa negara ada juga
hukum yang melegalkan penjualan

mengalami banyak perubahan di banyak
negara.

Dafatar Pustaka
http://e-tutorial.dgip.go.id/pengertian-hak-kekayaan-intelektual/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kekayaan_intelektual
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/prinsip-prinsip-hak-kekayaan-intelektual-2/
http://www.hukumsumberhukum.com/2014/06/apa-itu-hak-kekayaan-intelektual.html
http://pungki.blog.fisip.uns.ac.id/2015/09/23/pelanggaran-hak-kekayaan-intelektual-haki-dibidang-tik/