Sejarah Seni Rupa di Indonesia (1)

Patung dan ukiran

Sejarah Seni Rupa di Indonesia
Pada awalnya sejarah seni rupa
Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era modern.
Secara garis besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai berikut:



Seni Rupa Zaman Prasejarah

Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas
tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang
dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu,
patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan (dalam bentuk
gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa.
Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, ditemukan pada beberapa tempat
hasil seni yang dianggap orang paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut
merupakan lukisan-lukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis Selatan dan
Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume, Altamira, dan Alpera.
Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langit-langit gua tersebut dibuat

dengan digurat atau dicukil dengan batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu
dangklik) dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya. Kebanyakan terdapat
gambar-gambar binatang bison atau sapi hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda
liar, dan babi hutan.
Seni Rupa Jaman Batu
Jaman batu terbagi lagi menjadi: jaman batu tua (Palaeolithikum), jaman batu
menengah (Mesolithikum), Jaman batu muda (Neolithikum), kemudian berkembang
kesenian dari batu di jaman logam disebut jaman megalithikum (Batu Besar)
PHALEOLITIKUM
a. Seni bangunan
Manusia phaleolithikum belum meiliki tempat tinggal tetap, mereka hidup mengembara
(nomaden) dan berburu atau mengumpulkan makanan (food gathering) tanda – tanda
adanya karya seni rupa dimulai dari jaman Mesolithikum. Mereka sudah memiliki
tempat tinggal di goa – goa. Seperti goa yang ditemukan di di Sulawesi Selatan dan
Irian Jaya. Juga berupa rumah – rumah panggung di tepi pantai, dengan bukti – bukti
seperti yang ditemukan di pantai Sumatera Timur berupa bukit – bukit kerang
(Klokkenmodinger) sebagai sisa – sisa sampah dapur para nelayan

b. seni lukis
Ekspressi seni dituangkan dalam pembuatan body painting dan juga lukisan pada batu

dan dinding-dinding gua yang mengindikasikan kegiatan ritual dan religius.
c. seni patung
(Foto: Phys)
ZAGREB – Seni keramik berbentuk hewan berkaki empat, yang diyakini sebagai model
rusa atau kuda ditemukan di Vela Spila, Kroasia oleh arkeolog dari Cambridge
University. Keramik tersebut diprediksi telah ada sejak ratusan tahun lalu di zaman
paleolitikum.
MESOLITIKUM
a.seni bangunan
tanda – tanda adanya karya seni rupa dimulai dari jaman Mesolithikum. Mereka sudah
memiliki tempat tinggal di goa – goa. Seperti goa yang ditemukan di Sulawesi Selatan
dan Irian Jaya. Juga berupa rumah – rumah panggung di tepi pantai, dengan bukti –
bukti seperti yang ditemukan di pantai Sumatera Timur berupa bukit – bukit kerang
(Klokkenmodinger) sebagai sisa – sisa sampah dapur para nelayan. Kemudian jaman
Neolithikum, manusia sudah bisa bercocok tanah dan berternak (food producting) serta
bertempat tinggal tinggal di rumah – rumah kayu / bambu
b. seni lukis
Dari jaman Mesolithikum ditemukan lukisan – lukisan yang dibuat pada dinding gua
seperti lukisan goa di Sulawesi Selatan dan Pantai Selatan Irian Jaya. Tujuan lukisan
untuk keperluan magis dan ritual, seperti adegang perburuan binatang lambang nenek

moyang dan cap jari
seni bangunan dan seni lukis zaman mesolitikum
Peradaban Bangsa-bangsa Kuno
Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta daerah
Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di mesir kita
dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni arsitektur,
patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx serta reliefrelief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya.
Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia merupakan bangsa-bangsa
yang memiliki kebudayaan yang tinggi.
Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal perkembangan seni rupa di
dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk
geometris yang diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta benda-benda
kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi karyanya dapat kita saksikan
di dalam rumah-rumah bangsawan di kota Pompei.



Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan

Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan agama

Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya
benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan banyak dipengaruhi oleh
corak budaya Yuani Purba dan Romawi yang menganut kepercayaan politheisme
(menyembah banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani. Pada zaman
ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar.



Seni Rupa Zaman Renaissance

Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai
bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh berbagai
pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan. Penemuan-penemuan
baru dalam bidang geograf, fsika, astronomi telah dianggap sebagai hal yang
menentang keberaddan da kemapanan agama. Galileo (1564-1642), seorang ahli fsika,
ahli astronomi dan juga flsuf, ditangkap dan dipenjara dengan tanpa ditentukan batas
waktunya karena penemuannya bertentangan dengan hokum-hukum yang dipercayai
gereja.
Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah Leonardo da Vinci,
Michelangelo, dan Rafael Santi. Karya-karya penting pada masa ini terdapat pada

bentuk-bentuk bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu rumah
dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang menghiasi hampir seluruh
gereja di Italia serta seluruh Eropa Barat dan Eropa Timur.



Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko

Kata Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak beraturan” atau
“menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari gerakan ini.
Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula pengaruh seni
Italia ke seluruh daratan Eropa.
Jika misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara berpikir zaman pertengahan dan
dipenuhi pola pikir gereja, maka barok melepaskan diri dari keterikatan tema-tema
serta nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa renaissance. Lukisan-lukisan pada
zaman barok terkesan berlebihan dari keadaan sebenarnya. Peter Paul Rubens (15771640), seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang penuh dengan otototot serta tokoh-tokoh perkasa.

Rococo diambil dari kata “rocaile” yang berarti seni kulit kerang, sejenis kesenian yang
sangat digemari pada saat itu di Italia. Pada zaman inilah bentuk-bentuk
penyelewengan kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi lebih indah

dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari sebenarnya. Karya seni menjadi barang
pesanan kaum bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak uang. Pada zaman ini
kkary seni diperjualbelikan secara salah dan menjadi komoditas yang tidak berharga.



Seni Rupa Abad ke-19

Penggalian kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya Yunani
Purba dan Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan klasik
dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung.
Beberapa catatan penting yang dapat disajikan dalam perkembangan seni rupa pada
abad ke-19 ini adalah sebagai berikut:

1.

Munculnya berbagai aliran seni rupa seperti romaantisme, impresionisme,
realism, simbolisme, munumentalisme, dll.
2.
Terlepasnya pengaruh agama, terutama gereja, dari corak, gaya serta nafas

kesenian secara umum.
3.
Para pelukis semakin berani melakukan percobaan dengan berbagai penggunaan
warna cerah sebagai pencurahan emosi dan pemikiran.
4.
Seniman bukan lagi dari kalangan bangsawan atau memiliki status social tinggi,
melainkan juga banyak yang berasal dari kalangan bawah.

Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan mewakili aliran-aliran yang
dianutnya adalah sebagai berikut:

Klasisisme : arsitek Bartholome Vignon (1762-1846), pelukis Jacques Louis David (1748-1825)
Romantisme : Raden Saleh Sjarif Bastaman, Ludwig Richter, Kasper Friederich.
Impresionisme : Jean Claude Monet, Eduard Manet dll
Neo Impresioniesme : Paul Cezanne, Paul Gauguin, dll.
Realisme : George Hendrik Breitner, Auguste Rodin, dll.
Simbolisme dan Monumentalisme : Willian Blake, Pierre Puvis de Chavannes, dll
Ekspresionisme : Vincent van Gogh, Eduard Munch, dll.




Seni Rupa Abad ke-20

Dengan pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam bidang
seni rupa yang meliputi fsik, material, mental, dan spiritual. Berdirinya Negara-negara
baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa, telah
membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa.

Aliran-aliran yang bermunculan pada abad ke-20 ini antara lain fauvism yang dimotori
oleh Henri Matisse, dll. Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo Getel, dll.
Futurisme menampilkan tokoh-tokoh peuis Carlo Carra dan Buido Severini. Absolutisme
menampilakn pelukis Wassily Kadinsky.
NEOLITIKUM
a. seni bangunan
Pada zaman Neolitikum kebudayaan masyarakatnya mulai berkembang dengan
dibuatnya rumah dari kayu dan bambu yang sampai sekarang masih tersisa di
beberapa daerah di wilayah Indonesia. Selain bangunan dari bahan kayu dan bambu,
pada zaman batu besar dikenal pula bangunan yang terbuat dari batu untuk keperluan
keagamaan dan kepercayaan, seperti
Dolmen atau Stonehenge, adalah meja batu, merupakan Fungsi: – Sebagai tempat

sesaji dan pemujaan kepada roh nenek moyang, Adakalanya di bawah dolmen dipakai
untuk meletakkan mayat, agar mayat tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas
maka kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu.
b. seni lukis
Kemudian pada jaman neolithikum dan megalithikum, lukisan diterapkan pada
bangunan – bangunan dan benda – benda kerajinan sebagai hiasan ornamentik (motif
geometris atau motif perlambang)
c. seni patung
Seni patung berkembang pada jaman Neolithikum, berupa patung – patung nenek
moyang dan patung penolak bala, bergaya non realistis, terbuat dari kayu atau batu
serta bahan lainnya, selain itu patungnya juga banyak dipengaruhi seni ornamentik.
Hasil-hasil peninggalan di Jawa Barat menunjukan bahwa patung-patung memiliki
ukuran besar dengan gaya statis, frontal dan bersifat monumentalis.
MEGALITIKUM
a. seni bangunan
Pada jaman megalithikum banyak menghasilkan bangunan – bangunan dari batu yang
berukuran besar untuk keperluan upacara agama, seperti punden, dolmen, sarkofaq,
meja batu dll

Menhir

Fungsi: -sebagai tempat pemujaan untuk penghormatan terhadap arwah nenek moyang
Punden Berundak, Fungsi: – sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang
yang telah meninggal.
b. seni lukis
Lukisan yang berupa pahatan serta hiasan yang terdapat pada bagian-bagian bangunan
adat dan pada benda-benda kerajinan mulai dibuat pada jaman Neolitikum dan
megalitikum
c. seni patung
Di daerah lain seperti di daerah Nias, Toraja dan Dayak pada zaman Megalitikum
sampai saat ini masih ditemukan peninggalan karya patung. Contoh seni patung hasil
peninggalan zaman batu, seperti Arca Batu Gajah yaitu batu besar yang dihiasi
seseorang yang sedang menunggang binatang buruan, contoh lain yaitu Arca batu yang
menampakan seseorang laki-laki menegendarai seekor lembu.