BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Metode Eksperimen terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 2 Genuk Suran Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobo

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1

Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen berbentuk Quasi Experimental
Design. Menurut Sugiono (2009), bentuk quasi eksperimen adalah desain ini
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit
mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.
3.1.2 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain Noneequivalent Control Design, karena
penelitian ini terdapat dua kelompok subjek yang tidak dipilih secara random
(Sugiono, 2009).
Tabel 1
Desain Eksperimen
Nonequivalent Control Group Design
O1


X

O2

O3

X

O4

(Sugiyono, 2009: 116)
Keterangan:
O1 = Pengukuran awal hasil belajar kelompok perlakuan
O2 = Pengukuran akhir hasil belajar kelompok perlakuan
O3 = Pengukuran awal hasil belajar kelompok kontrol
O4 = Pengukuran akhir hasil belajar kelompok kontrol
X

= Perlakuan (Pendekatan Saintifik melalui metode eksperimen)


23

24

Desain gambar diatas dapat dilihat bahwa O1 merupakan tes awal (pretest)
yang diberikan pada kelompok eksperimen mengggunakan pendekatan saintifik
melalui metede eksperimen yang akan diketahui hasil pada O2 (posttest).
Sedangkan untuk O3 dibawah sama merupakan hasil tes awal yang diberikan pada
kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga akan
diketahui hasil pada O4 (posttest). Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk
mengetahui perbedaan yang berarti antara hasil tes awal (pretest) pada kelompok
eksperimen dan kontrol, sehingga dari hasil tes tersebut dapat dilihat berpengaruh
atau tidaknya perlakuan (treatment) yang telah diberikan.
Adapun prosedur rancangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Menentukan subjek penelitian

2.


Membuat kisi-kisi tes dan angket minat belajar.

3.

Menyusun instrumen tes uji coba bedasarkan kisi-kisi yang ada.

4.

Menguji cobakan intrumen tes uji coba yang berbentuk isian.

5.

Menganalisis data hasil instrumen tes uji coba pada kelas uji coba untuk
mengetahui validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran.

6.

Melakukan pre-test (O1) pada subjek penelitian untuk mengukur
bagaimana kemampuan subjek sebelum diberi perlakuan.


7.

Melakukan treatment (x) menggunakan pendekatan saintifik melalui
metode eksperimen pada kelas eksperimen dan melakukan pembelajaran
konvensioanl dikelas kontrol.

8.

Melakukan post-test (O2) pada kelas eksperimen dan kontrol.

9.

Menganalisis dan mengolah data.

10.

Pelaporan.

3.2


Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian quasi eksperimen ini adalah siswa kelas III SD

Negeri 02 Genuk-Suran Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan Semester II
Tahun Pelajaran 2014/2015. Di SD Negeri 02 Genuk-Suran terdapat kelas pararel
yaitu pada kelas III, kelas IIIA dijadikan sebagai kelas kontrol dengan jumlah 21
siswa. Sedangkan kelas IIIB berjumlah 21 siswa. Alasan IIIA dijadikan kelas

25

kontrol dengan pembelajaran konvensioanl dan kelas IIIB dengan metode
eksperimen adalah siswa kelas IIIA cenderung ramai dan sering bermain dengan
teman satu bangku pada saat pembelajaran berlangsung, siswa kelas IIIA juga
masih ada keberanian untuk menjawab pertanyaan dari guru dan nilai rata-rata
dari data yang dimiliki guru kelas IIIA memiliki rata-rata yang lebih tinggi
dibanding kelas IIIB. Maka dari itu kelas IIIA di beri perlakuan dengan
menggunakan pembelajaran konvensioanal kerana siswanya juga cukup berani
dalam menjawab pertanyaan dan nilai rata-rata kelas juga lebih unggul.
Sedangkan kelas IIIB siswanya cenderung tenang dan diam ketika

pembelajaran berlangsung, ketika guru memberikan pertanyaan siswa kelas IIIB
cenderung diam belum muncul keberanian untuk menjawab pertanyaan dari guru.
Nilai rata-rata kelas IIIB lebih rendah dibandingkan kelas IIIA, oleh kerana itu
kelas IIIB dijadikan sebagai kelas eksperimen dengan pemberian perlakuan
menggunakan metode eksperimen, supaya siswa pada kelas IIIB ini tidak
cenderung diam, tetapi bisa aktif dalam pembelajaran. Selain itu dengan metode
eksperimen ini siswa kelas IIIB juga dilatih untuk memiliki keberanian dalam
menjawab pertanyaan dari guru, bahkan dengan metode eksperimen ini siswa
kelas IIIB bisa lebih percaya diri dalam menyampaikan hasil kerjanya. Metode
ekperimen ini juga membuat siswa kelas IIIB lebih mudah memahami materi
yang telah diajarkan, maka siswa juga mampu meningkatkan rata-rata kelas.

Tabel 2
Distribusi Subjek Pada Kelas IIIA
Jenis Kelamin

Frekuensi

Prosentase (%)


Laki-laki

12

57

Perempuan

9

43

Total

21

100%

26


Tabel 3
Distribusi Subjek Pada Kelas IIIB
Jenis Kelamin

Frekuensi

Prosentase (%)

Laki-laki

11

52

Perempuan

10

48


Total

21

100%

Berdasarkan tabel 2 dan 3 , diketahui bahwa siswa kelas IIIA SD Negeri 2
Genuk-Suran dijadikan sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 21 yang terdiri
dari 12 siswa laki-laki atau 57% dan 9 siswa perempuan atau 43% dari total
jumlah siswa. Sedangkan kelas IIIB dijadikan sebagai kelas eksperimen dengan
jumlah siswa 21 dimana jumlah siswa laki-laki pada kelas IIIB sebanyak 11 siswa
atau 52% dan jumlah siswa perempuan sebanyak 10 siswa atau 48% dari jumlah
total siswa. Siswa kelas IIIA dan kelas IIIB memiliki karakteristik yang berbeda.
Siswa kelas IIIA masih cenderung suka bermain dengan teman sebangku ketika
kegiatan pembelajaran berlangsung, tidak memperhatikan guru ketika guru
menjelaskan. Sedangkan siswa kelas IIIB sudah menunjukkan sikap yang baik
ketika pembelajaran berlangsung, siswa kelas IIIB juga cenderung tenang dan
memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan.

3.3


Variabel dan Definisi Operasional

3.3.1 Variabel
a. Variabel bebas (x)
Variabel bebas (independen) pada penelitian ini adalah pendekatan
saintifik melalui metode eksperimen
b. Variabel terikat (y)
Variabel terikat (dependen) pada penelitian adalah prestasi belajar IPA
siswa kelas III SD Negeri 02 Genuk-Suran Kecamatan Purwodadi
Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.

27

3.3.2 Definisi Operasional
Metode eksperimen adalah metode belajar mengajar yang sesuai untuk
pembelajaran sains, siswa diberi kondisi belajar yang dapat mengembangkan
kemampuan berpikir dan kreativitas secara optimal. Hal itu terjadi karena siswa
diberi kesempatan untuk melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati
proses dan menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu

disampaikan ke kelas dan evaluasi oleh guru.
Pembelajaran konvensional adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang
selama ini kebanyakan dilakukan oleh guru, di dalam pengajaran guru lebih
mengutamakan hafalan dari pada penekanan dalam ketrampilan berhitung,
aktivitas guru mendominasi kelas dengan metode ceramah (ekspositori).
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dalam penguasaan pengetahuan
yang dikembangkan melaui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes
yang diberikan oleh guru.

3.4

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan
dalam penelitian ini, maka penulis menentukan teknik dan alat pengumpulan data
yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Berikut adalah beberapa teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti.
1.

Teknik Observasi (X)
Observasi merupakan instrumen pengamatan, biasa digunakan dalam
observasi sistematis dimana observer bekerja sesuai dengan pedoman yang
telah dibuat. Instrumen tersebut berisi daftar jenis kegiatan yang
kemungkinan terjadi atau kegiatan yang akan diamati. Teknik observasi
digunakan untuk merekam aktivitas siswa dalam pembelajaran maupun untuk
mengetahui kemajuan dalam proses pembelajaran. Teknik observasi juga
digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam melakukan
percobaan membuat kincir angin sederhana dengan menggunakan metode
eksperimen.

28

2.

Teknik Tes (Y)
Metode tes merupakan teknik pengumpulan data untuk mengetahui
kemampuan subjek penelitian yang dilakukan dengan cara mengukurnya
menggunakan teknik tertentu, seperti teknik tertulis. Teknik tes digunakan
untuk mengukur kemajuan belajar siswa dalam bentuk nilai hasil belajar.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data
Menurut Sugiono (2010: 224), teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Untuk mendapatkan data yang diperlukan,
instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen observasi untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan instrumen tes digunakan
untuk memperoleh data prestasi belajar siswa. Adapun mengenai instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, berdasarkan variabel
yang sudah ditentukan oleh peneliti, sebagai berikut:
1.

Lembar Observasi/Lembar Pengamatan (variabel x)
a. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Lembar pengamatan ini digunakan untuk mencatat aktivitas siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Bentuk catatan sistematis yang dipakai
dalam penelitian ini adalah daftar chek (√), yang merupakan suatu daftar
yang memuat catatan tentang sejumlah tingkah laku yang akan
diobservasi.

2.

Tes
Intrumen tes dalam penelitian ini berupa lembar soal guna mengungkap
prestasi belajar IPA, instrumen yang digunakan adalah tes prestasi belajar
atau achievement test. Tes dilakukan untuk mengungkap prestasi belajar
sebelum dan sesudah pemberian perlakuaan. Jenis tes yang digunakan tes
formatif berupa pilihan ganda. Tes kemampuan menyelesaikan soal plihan
ganda dalam penelitian ini adalah pre-test (tes kemampuan awal) dan posttest (kemampuan akhir).

29

Langkah-langkah membuat soal tes yaitu:

3.5

1.

Membuat kisi-kisi soal tes

2.

Menyusun soal tes

3.

Mengadakan uji coba

4.

Menganalisis hasil uji coba

Uji Coba Instrumen Pernilaian

3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu data dapat dipercaya kebenarannya sesuai dengan
kenyataan. Menurut Sugiyono (2009:172) bahwa valid berarti instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Valid menunjukan
derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data
yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.
Uji validitas dalam penelitian ini digunakan analisis item yaitu
mengkorelasikan skor pada tiap butir soal dengan skor total yang merupakan
jumlah dari tiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item
tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut. Syarat tersebut menurut Sugiyono
(2009:179) yang harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Jika r ≥ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah valid
b. Jika r ≤ 0,30, maka item-item pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid
Uji validitas juga digunakan untuk menguji variabel Y (dependen) yaitu
hasil prestasi belajar yang diukur menggunakan tes, yaitu hasil uji validitas soal
pre-test dan post-test. Perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan
bantuan program SPSS 20 for windows.

30

3.5.1.1 Hasil Uji Validitas Soal Pre-test
Hasil uji soal berjumlah 20 butir soal dan responden berjumlah 22 siswa,
diperoleh semua butir soal valid, itu artinya sebanyak 20 soal dinyatakan valid
dengan ketentuan r kritis > 0,3. Dan 20 soal yang valid akan digunakan sebagai
soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa baik dikelas kontrol
maupun kelas eksperimen.
3.5.1.2 Hasil Uji Validitas Soal Post-test
Hasil uji soal berjumlah 25 butir soal dan responden 22 siswa, diperoleh
20 soal yang valid dan akan digunakan sebagai soal post-test untuk mengetahui
prestasi belajar siswa baik di kelas kontrol maupun eksperimen.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2014:173), instrumen yang reliabel adalah “instrumen
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama”. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Salah satu koefisien reliabilitas yang
paling sering digunakan adalah Alpha Cronbach. Pengujian reliabilitas pada
penelitian ini menggunakan program komputer SPSS 20 for windows dengan cara
Analyze – Scale – Reliability Analysis.
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas instrumen digunakan untuk menguji
variabel Y (dependent) yaitu prestasi belajar yang diukur menggunakan tes.
Instrumen dikatakan fariabel bila hasil pengukuran relatif konsisten jika
dikenakan pada satu objek. Batasan untuk menentukan tingkat reliabilitas
instrumen yang dikembangkan oleh George dan Mellery (dalam Utaminingrum:
2008) adalah sebagai berikut:
α > 0,9 : Sangat bagus
α > 0,8 : Bagus
α > 0,7 : Dapat diteriam

31

α > 0,6 : Diragukan
α > 0,5 : Jelek
α < 0,5 : Tidak dapat diterima
3.5.2.1 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pre-test
Hasil perhitungan reliabilitas di SD Negeri 2 Genuk Suran, menggunakan
SPSS 20 for Windows. Bedasarkan hasil uji coba 20 item soal diperoleh
Cronbach’s Alpa 0,858, bedarsarkan kriteria diatas dinyatakan memiliki
reliabilitas bagus. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dinyatakan bahwa
intrumen penelitian ini adalah reliabel.
Tabel 4
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items

,858

20

3.5.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal Post-test
Berdasarkan Tabel 5 diperoleh Cronbach’s Alpa 0,808 dari 30 item soal,
bedasarkan kriteria diatas dinyatakan memiliki reliabilitas bagus. Berdasarkan
penjelasan diatas maka dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian ini adalah
reliabel.

Tabel 5
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

,808

N of Items

30

32

3.5.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan sukar. Soal yang
terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha pemecahannya.
Sebaiknya, jika soal yang terlalu sukar akan meyebabkan siswa menjadi putus asa
dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkaunya.
Sudjana (2011:135) “menganilisis tingkat kesukaran soal digunakan untuk
mengkaji soal-soal tes dari sisi kesulitannya, sehingga diperoleh soal-soal mana
yang mudah, sedang, dan sukar”. Tingkat kesukaran soal dilihat dari kemampuan
siswa dalam menjawab soal. Sehingga semakin banyak prosentase siswa yang
mampu menjawab suatu butir soal, maka soal tersebut dapat dikatakan mudah,
demikianlah sebaliknya.
Rumus yang digunakan untuk menganalisis tingkat kesukaran soal adalah:

I=
Keterangan:
I

: Indek kesukaran untuk setiap butir soal

B

: Banyaknya siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal.

N

: Banyaknya siswa.

(Sudjana, 2011: 137)
Tingkat kesukaran soal pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi
yang besarannya antara 0,00 - 1,00. Untuk menentukan kriteria tingkat kesukaran
soal dapat dilihat dibawah ini:
0 – 0,25

: Sukar

0,26 – 0,75

: Sedang

0,76 – 1,00

: Mudah

33

Tabel 6
Hasil Uji Kesukaran Soal Pretest dan Posttest
Soal

Kriteria Soal
Sukar

Pretest

Posttest

-

-

Sedang

Mudah

1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 15,

4, 7, 11, 12, 13,

16, 17, 19, 20

14, 18

1, 2, 3, 5, 7, 8, 10, 12, 13,

4, 6, 9, 11, 14

15, 16, 17, 18, 19,20

3.6

Uji Prasyarat Analisis

3.6.1 Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest
Uji normalitas varian bertujuan apakah kedua varian memiliki distribusi
normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau
tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Hasil analisis menggunakan SPSS for
windows 20. Syarat suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikan atau
nilai ρ > 0.05. Data uji normalitas diambil data nilai pretest dan posttest dari
kelompok

kontrol

dan

kelompok

eksperimen.

Dari

hasil

perhitungan

menggunakan SPSS for windows 20. Dari data pretest pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen mempunyai data normal dengan tingkat signifikan (sig)
0,168 > 0,005 dan 0,333 > 0,005. Sedangkan dari data postest pada kelompok
kontrol dan eksperimen mempunyai data normal dengan tingkat signifikan (sig)
0,663 > 0,005 dan 0,845 > 0,005. Karena dari nilai Posttest kontrol dan Posttest
eksperimen memiliki tingkat signifikan lebih dari 0,05.

3.6.2 Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah subyek penelitian
merupakan kelas yang homogen. Hal ini sangat penting dilakukan, karena kedua
kelas yang dipakai harus seimbang (homogen). Maka sebelum memilih dua kelas
yaitu satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol, dilakukan dulu uji
homogenitas. Data yang digunakan untuk menguji homogenitas subyek penelitian
ini dengan cara melakukan pre-test dan posttest kepada kelas kontrol dan kelas

34

eksperimen. Uji homogenitas menggunakan uji-t, dengan F hitung Levene test dan
ketentuan probabilitas jika signifikasi > 0,05 maka kedua kelas tersebut memiliki
variance sama atau dengan kata lain kedua kelas tersebut homogen. Dari hasil uji
homogen pada data pretest pada kelas kontrol dan eksperimen menunjukkan
kolom Levene Statistic

0,391 menunjukkan tingkat signifikan 0,536, karena

tingkat signifikan lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen mempunyai varian yang sama (homogen). Sedangkan
pada dari uji homogen data posttest pada kelas kontrol dan eksperimen
menunjukkan kolom Levene Statistic 0,012 menunjukkan tingkat signifikan 0,914,
karena tingkat signifikan lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai varian yang sama (homogen).

3.6.3 Uji Hipotesis Penelitian
3.6.3.1 Uji Hipotesis dengan Two Way Anova (Analysis of Variance)
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan uji anova. Penggunaan teknik statistik uji anova dalam penelitian
ini berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua
kelompok sampel penelitian ini.
Melalui uji anova dalam penelitian ini diharapkan terdapat prestasi belajar
IPA yang diajarkan dengan metode eksperimen dan prestasi belajar yang
diajarkan dengan pembelajaran konvensional serta menemukan perbedaan prestasi
belajar siswa. Uji t digunakan untuk mengukur hipotesis sebagai berikut:
1.

Hipotesis: terdapat pengaruh positif dan signifikan dalam penerapan
pendekatan saintifik melalui metode eksperimen terhadap prestasi belajar IPA
siswa kelas III SD Negeri 2 Genuk Suran, Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Grobogan semester II tahun pelajaran 2014/2015
H0

: tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dalam penerapan
pendekatan saintifik melalui metode

eksprimen terhadap prestasi

belajar IPA siswa kelas III SD Negeri 2 Genuk Suran Kecamatan
Purwodadi
2014/2015.

Kabupaten

Grobogan

semester

II

tahun

pelajaran

35

Ha

: terdapat pengaruh positif dan signifikan dalam penerapan pendekatan
saintifik melalui metode eksperimen terhadap prestasi belajar IA siswa
kelas III SD Negeri 2 Genuk Suran, Kecamatan Purwodadi Kabupaten
Grobogan semester II tahun pelajaran 2014/2015

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

A DESCRIPTIVE STUDY ON THE TENTH YEAR STUDENTS’ RECOUNT TEXT WRITING ABILITY AT MAN 2 SITUBONDO IN THE 2012/2013 ACADEMIC YEAR

5 197 17

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6