BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatakan Prestasi Belajar Matematika pada Materi Pengukuran Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Siswa Kelas 1 SD N Cakung Timur 05 Pagi Tahun

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di SD N Cakung Timur 05 Pagi yang terletak di
Kecamatan Cakung Timur, DKI Jakarta tepatnya Jakarta Timur. SD N Cakung
Timur 05 Pagi memiliki lingkungan sekolah yang masih sejuk dan tenang karena
letaknya tepat di pinggiran DKI Jakarta dan pada perbatasan antara DKI Jakarta
dan kota Bekasi. Suasana yang masih asri dan ditambah dengan pengelolaan
lingkungan sekolah yang baik sangat mendukung suasana belajar belajar menjadi
nyaman.
Subjek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas 1 A SD N
Cakung Timur 05 Pagi berjumlah 29 orang terdiri dari 17 laki-laki dan 12
perempuan. Dalam pembelajaran Matematika prestasi belajar siswa masih rendah.
Hal tersebut berdasarkan data yang didapatkan peneliti selama prasiklus dengan
wawancara wali kelas, observasi, dan data nilai ulangan tema 7 (analisis nilai
ketuntasan KD Matematika). Berdasarkan hasil analisis nilai ketuntasan KD
Matematika dari 29 siswa hanya 15 siswa yang dapat mencapai KKM dan 14
siswa tidak mencapai KKM dengan nilai KKM yaitu 66.
4.1. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus dan
terdiri dari 3 pertemuan tiap siklus. Pertemuan yang terdiri dari 2 pembelajaran

tatap muka dan tes formatif untuk pertemuan ketiga. Pada setiap siklus terdiri dari
4 tahap yaitu : planning (Perencanaan), action (Tindakan), observation
(Pengamatan), dan reflection (Refleksi).
4.1.1. Pelaksanaan Siklus 1
Planning (Perencanaan)
Perencaan ini bertujuan untuk merancang segala yang akan dilakukan
selama proses siklus berlangsung. Termasuk didalamnya antara lain: identifikasi
akar permasalahan yang akan dipecahkan melalui penelitian tidakan kelas melalui

1

model

pembelajaran

kooperatif

dan

pendekatan


saintifik.

Merancang

pembelajaran yang dituangkan ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
Menentukan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Matematika dalam
Tema 8 (Peristiwa Alam) dengan mengambil Subtema 1 (Peristiwa Siang dan
Malam). Kompetensi yang ditentukan berdasarkan Buku Guru Tema 8 yaitu KD
3.9 yaitu Membandingkan panjang, berat, lamanya waktu, dan suhu menggunakan
benda/situasi konkret. Serta KD 4.9 yaitu mengurutkan benda/kejadian/keadaan
berdasarkan panjang, berat, lamanya waktu, dan suhu.
Menentukan materi pokok pembelajaran yaitu Pengukuran Panjang Benda
yang dipecak menjadi 4 indikator pembelajaran yaitu: (1) Menentukan
pengukuran panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak baku berupa
benda konkret (2) Melakukan pengukuran panjang benda dengan menggunakan
alat ukur tidak baku berupa benda konkret secara benar (3) Menjelaskan hasil
persamaan dan perbedaan panjang benda dengan menggunakan alat ukur tidak
baku dengan benar (4) Menentukan hasil pengukuran panjang benda dengan

menggunakan istilah kurang dari, lebih dari, dan sama dengan dengan tepat.
Memilih bahan pelajaran yang sesuai. Merumuskan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai oleh siswa sesuai dengan Kompetensi Dasar dan Indikator yang telah
dibuat. Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat bantu yang dibutuhkan.
Menyusun

lembar

kerja

kelompok.

Mengembangkan

format

evaluasi.

Mengembangkan format observasi pembelajaran.
Action (Tindakan)

Pada pelaksanaan tindakan dilaksanakan untuk 3 pertemuan. Pertemuan
pertama yang dilakukan pada hari Senin, 3 April 2017. Pada siklus 1 pertemuan
pertama terdiri dari 3 tahap kegiatan yaitu: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup.
Kegiatan pendahuluan terdiri dari 4 langkah: (1) Guru memberikan salam
dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masingmasing. Pada langkah ini siswa terlihat bersemangat dan berdoa dengan keyakinan
masing-masing. (2)

Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar

2

kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran. Pada langkah ini siswa sudah sangat siap untuk
mengikuti proses pembelajaran. (3) Guru menginformasikan tentang materi yang
akan dipelajari yaitu “Pengukuran Panjang Benda”. (4) Guru melakukan apersepsi
dengan memberikan 3 pertanyaan pokok mengenai definisi pengukuran,
pentingnya pengukuran dalam kehidupan, dan membahas mengenai beberapa
benda yang memiliki karakter ukuran tertentu pada saat siang hari dan malam
hari. Pada langkah ini siswa terlihat lebih antusias dan bersemangat terutama saat

membahas tentang perbedaan karakter benda-benda saat siang dan malam hari.
Banyak dari siswa yang baru mengetahui dan menyadari tentang hal tersebut.
Pembahasan tersebut dirasa menjadi sangat penting untuk menambah wawasan
siswa bahwa banyak hal-hal unik yang terjadi di kehidupan sekitar dan tidak
banyak orang menyadari akan fakta tersebut.
Setelah kegiatan pendahuluan, pembelajaran masuk ke tahap kegiatan inti
yang terdiri dari 12 langkah kegiatan. Kegiatan inti diawali dengan menunjukan
beberapa gambar yang terdiri dari macam-macam alat ukur baku dan tidak baku.
Selain menunjukan gambar, guru menjelaskan tentang perbedaan alat ukur baku
dan tidak baku yang dapat ditemui di sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Siswa
mengamati dan mendengarkan penjelasan guru dengan seksama dan terdapat 2
siswa yang bertanya mengenai penjelasan guru tersebut. setelah itu masuk ke
langkah kegiatan kedua, siswa diajak untuk menunjukan anggota tubuh yang
dapat digunakan sebagai alat ukur panjang benda berupa jengkal, depa dan
langkah kaki dengan mempraktikanya. Dalam hal ini semua siswa terlihat sangat
bersemangat karena siswa diajak untuk melakukan gerakan tertentu sehingga
siswa tidak merasa bosan setelah mendengarkan penjelasan guru. Setelah itu guru
memberikan contoh pengukuran panjang papan tulis dengan menggunakan
jengkal tangan dan siswa mengamati contoh pengukuran papan tulis tersebut.
Siswa dibagi kedalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dan

memberikan waktu selama 3 menit untuk berdiskusi menentukan ketua kelompok
masing-masing. Dalam kegiatan ini terdapat 2 kelompok yang kesulitan
menentukan ketua kelompok dikarenakan siswa merasa kurang percaya diri. Guru

3

membimbing 2 kelompok tersebut dalam menentukan ketua kelompok dan
akhirnya

masing-masing

kelompok

dapat

menentukan

ketuanya.

Guru


mencontohkan kembali pengukuran tali menggunakan jengkal. Setelah itu, guru
meminta setiap ketua kelompok untuk maju kedepan dan mempraktekan
pengukuran tali sesuai yang dicontohkan guru. Hal tersebut bertujuan untuk
mengajarkan siswa sebagai pemimpin kelompoknya dalam mengarahkan anggota
kelompoknya jika terjadi kesalahan saat pengukuran tali. Setelah itu guru
menjelaskan instruksi tentang cara kerja kelompok dan siswa mendengarkan
dengan seksama dan guru juga menuliskan instruksi di papan tulis guna siswa
akan lebih jelas dan tidak akan lupa setiap langkah cara kerja kelompok.
Kemudian guru menjelaskan tentang Lembar Kerja Kelompok sebelum dibagikan
ke setiap kelompok. Penjelasan mengenai Lembar Kerja Kelompok menjadi hal
yang sangat penting dalam langkah model kooperatif. Dalam hal ini akan
memudahkan guru untuk menilai hasil kerja kelompok siswa. Kemudian guru
membagikan satu tali kepada masing-masing kelompok dan siswa berkerja secara
kelompok dan guru hanya berkeliling untuk memeriksa jika siswa mengalami
kesulitan bahkan terdapat beberapa siswa yang masih kesulitan dan bingung
menggunakan jengkal untuk mengukur tali. Setelah waktu kerja kelompok habis,
setiap kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya. Hasilnya dari 5 kelompok terdapat 1 kelompok yang masih
memiliki kekeliruan dengan hasil kerja kelompoknya yaitu kelompok 4. Terdapat

2 hasil pengukuran yang masih kurang sesuai. Kemudian guru meminta 2 siswa
tersebut untuk mengulang pengukuranya dengan benar dibantu dengan anggota
kelompok lainya. Tentu hal tersebut guru membimbing kedua siswa tersebut
dengan menunjukan cara pengukuran menggunakan jengkal dengan benar.
Setelah kegiatan inti, pembelajaran diakhiri dengan kegiatan penutup yang
meliputi 4 langkah kegiatan. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
memberikan pendapatnya mengenai proses pembelajaran pada hari itu, tetapi
kurangnya respon siswa dalam memberikan pendapatnya dan hanya 2 anak saja
yang berani mengutarakan pendapatnya. Bersama-sama guru dan siswa membuat
kesimpulan rangkuman hasil belajar selama sehari. Bertanya jawab tentang materi

4

yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi) dalam langkah
ini siswa tidak memiliki pertanyaan dan dianggap bahwa tujuan pembelajaran hari
itu sudah tercapai. Pertemuan 1 ditutup dengan do’a bersama yang dipimpin oleh
salah satu siswa.
Pertemuan kedua dilakukan pada hari Rabu, 5 April 2017. Pertemuan
kedua terdiri dari 3 tahap kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan
kegiatan penutupan. Kegiatan pendahuluan terdiri dari 5 langkah kegiatan dan

tidak banyak berbeda dengan pertemuan pertama. Perbedaanya hanya terletak
pada review atau pengulasan kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Pada langkah ini siswa masih ingat dengan jelas apa yang dipelajari di hari
sebelumnya tentang pengukuran panjang benda.
Setelah itu masuk ke kegiatan inti yang terdiri dari 10 langkah kegiatan.
Kegiatan dimulai dengan diskusi singkat mengenai permainan sepak bola yang
dilakukan saat siang hari. Setelah itu guru mengajak siswa untuk ke lapangan
sekolah dan bersama-sama mengukur panjang lapangan sekolah dengan langkah
kaki. Guru menunjuk beberapa siswa untuk mengukur panjang lapangan sekolah
dan didapatkan hasil pengukuran yang berbeda-beda. Setelah itu guru mengajak
siswa kembali ke kelas dan mengulas tentang pengukuran lapangan sekolah yang
telah dilakukan. Dalam langkah ini berjalan dengan baik, siswa pun memberikan
pendapatnya dengan tepat mengenai hasil pengukuran lapangan sepak bola bahwa
hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur tidak baku akan menghasilkan
hasil pengukuran yang berbeda-beda. Setelah itu guru menunjukan pengukuran
panjang benda yang ada di kelas dengan menggunakan alat ukur yang berbedabeda. Siswa memperhatikan dengan seksama apa yang dicontohkan oleh guru
sembari guru memberikan beberapa pertanyaan terkait pengukuran tersebut.
kemudian guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
dan setiap kelomppok menentukan ketua kelompoknya. Dalam penentuan
kelompok ini memiliki aturan tersendiri bahwa siswa yang telah mendapat giliran

sebagai ketua kelompok di hari sebelumnya tidak boleh menjadi ketua kelompok
kembali. Hal tersebut bertujuan agar siswa yang lain dapat merasakan untuk
mengemban tanggungjawab sebagai pemimpin. Sehingga tidak hanya siswa itu-itu

5

saja yang bisa belajar menjadi pemimpin, tetapi siswa lain juga dapat mendapat
pengalaman menjadi pemimpin di kelompoknya. Dalam hal ini tidak ada masalah
semua kelompok menerima anggota dan menentukan ketua masing-masing
dengan sangat tertib dan lebih teratur daripada hari sebelumnya. Setelah kelompok
terbentuk, guru menjelaskan instruksi cara kerja kelompok dan Lembar Kerja
Kelompok, siswa memperhatikan penjelasan guru. Setelah itu kelompok langsung
memulai kerja kelompok. Hambatan yang muncul terdapat pada proses
pengukuran kelompok, dikarenakan ada 1 kelompok yang hanya terdiri dari 4
orang, sedangkan pada Lembar Kerja Kelompok terdapat 5 jenis benda yang harus
diukur. Sehingga terjadi pertengkaran di dalam kelompok tersebut bahwa
memperebutkan giliran untuk kedua kalinya. Dalam masalah ini, guru mencoba
memfasilitasi kelompok tersebut untuk menentukan satu kesepakatan dan guru
hanya sebagai mediator untuk memancing kelompok tersebut memecahkan sendiri
masalah tersebut dan akhirnya mendapatkan satu kesepakatan bahwa yang

mendapat giliran kedua adalah ketua kelompok. Setelah itu setiap kelompok
mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas dan guru mencoba
mengevaluasi dan meluruskan jika terdapat kekeliruan pada laporan kelompok.
Pertemuan kedua ditutup oleh kegiatan penutup yang terdiri dari 4 langkah
kegiatan. Dalam kegiatan penutup respon siswa dalam memberikan pendapatnya
masih kurang sehingga perlu adanya usaha guru untuk memberikan stimulasi
tertentu untuk mendorong siswa agar lebih percaya diri dalam mengutarakan
pendapatnya.
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jumat, 7 April 2017. Pertemuan
ini merupakan hari terakhir dalam siklus 1 penelitian tindakan kelas ini.
Pertemuan ketiga terdiri dari kegiatan pendahuluan yang meliputi review atau
pengulasan kembali tentang materi Pengukuran Panjang Benda secara
keseluruhan dan memberikan kesempatan pada siswa untuk menyatakan pendapat
maupun pertanyaan terkait materi tersebut. Setelah itu siswa melakukan tes
formatif siklus 1.

6

Observation (Pengamatan)
Pengamatan penelitian tindakan kelas merupakan salah satu penilaian non
tes yang dilakukan oleh guru kelas dalam hal ini sebagai observer. Dalam hal ini
sebagai alat penilaian keberhasilan dari metode yang diterapkan oleh peneliti
terhadap penelitian tindakan kelas. Lembar pengamatan yang telah disusun oleh
peneliti berupa penilaian skor. Instrument lembar pengamatan yang telah disusun
berupa lembar pengamatan penerapan metode kooperatif oleh guru, aktivitas
siswa dan lembar pengamatan kelompok.
Adapun penilaian pengamatan aktivitas siswa pada siklus 1 yang dapat
dilihat dari tabel 4.1 untuk pertemuan 1 dan tabel 4.2 untuk pertemuan 2 berikut
ini:
Tabel 4.1
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Siklus 1 Pertemuan 1
No

Skor

Aspek yang Dinilai
1

1

Kesiapan siswa menerima pelajaran

2

Siswa antusias saat guru menyampaikan materi dan

2

3




tujuan pembelajaran
3



Siswa mampu menjawab pertanyaan dalam kegiatan
apersepsi

4



Siswa menyimak penjelasan awal guru tentang materi
pembelajaran

5



Siswa memperhatikan saat guru memberikan contoh
pengukuran panjang benda

6



Siswa antusias saat pembentukan kelompok secara
heterogen yang terdiri dari 5-6 orang

7

Siswa tertib saat menentukan ketua kelompok

8

Siswa menyimak penjelasan guru tentang lembar




kerja kelompok
9

Siswa menyimak penjelasan guru tentang instruksi

7



4

cara kerja kelompok
10



Siswa dapat saling bekerja sama dalam kelompok
masing-masing sesuai dengan instruksi yang
diberikan guru

11



Siswa terlihat senang dan antusias selama proses
pembelajaran

12



Siswa dengan berani dan percaya diri saat
mempresentasikan laporan hasil kerja kelompok
masing-masing

13

Siswa aktif menanggapi laporan hasil kerja kelompok



lain
14



Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaanpertanyaan dari guru

15



Siswa aktif dalam menyimpulkan materi
pembelajaran
2

Total Skor

14 21

0

37

Berdasarkan data tersebut penilaian aktivitas siswa pada pertemuan 1
adalah B untuk Baik dengan perolehan skor total adalah 37. Dalam hal ini
penilaian terhadap ketertiban dan keaktifan siswa masih kurang baik. Hal tersebut
dikarenakan dalam munculnya permasalahan kepercayaan diri siswa di kelompok
1 dan 4 dalam kegiatan penentuan ketua kelompok. Keaktifan siswa untuk
menanggapi presentasi kelompok lain masih dinilai kurang baik dikarenakan
beberapa hal teknis seperti volume suara penyaji laporan yang kurang jelas dan
masih adanya siswa yang malu untuk berbicara memberikan pendapatnya. Secara
keseluruhan aktivitas siswa dalam menyimak penjelasan guru mengenai materi
maupun arahan dan instruksi pembelajaran sudah baik. Selain itu dalam
pengerjaan kelompok juga sudah baik dan hanya terdapat permasalahan mengenai
kesulitan 2 siswa untuk mempraktikan pengukuran menggunakan jengkal, tetapi

8

teratasi oleh guru yang kembali mencontohkan menggunakan jengkal dengan
benar.
Tabel 4.2
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
Siklus 1 Pertemuan 2
No

Aspek yang Dinilai

Skor
1

2

1

Kesiapan siswa menerima pelajaran



2

Siswa antusias saat guru menyampaikan materi dan



3

4

tujuan pembelajaran
3



Siswa mampu menjawab pertanyaan dalam kegiatan
apersepsi

4

Siswa menyimak penjelasan awal guru tentang



materi pembelajaran
5



Siswa memperhatikan saat guru memberikan contoh
pengukuran panjang benda

6



Siswa antusias saat pembentukan kelompok secara
heterogen yang terdiri dari 5-6 orang

7

Siswa tertib saat menentukan ketua kelompok

8

Siswa menyimak penjelasan guru tentang lembar




kerja kelompok
9



Siswa menyimak penjelasan guru tentang instruksi
cara kerja kelompok

10



Siswa dapat saling bekerja sama dalam kelompok
masing-masing sesuai dengan instruksi yang
diberikan guru

11



Siswa terlihat senang dan antusias selama proses
pembelajaran

12

Siswa dengan berani dan percaya diri saat
mempresentasikan laporan hasil kerja kelompok
masing-masing

9



13

Siswa aktif menanggapi laporan hasil kerja



kelompok lain
14



Siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaanpertanyaan dari guru

15



Siswa aktif dalam menyimpulkan materi
pembelajaran
1

Total Skor

10

24

4

39

Berdasarkan data tersebut penilaian aktivitas siswa pada pertemuan 1
adalah B untuk Baik dengan perolehan skor total adalah 39. Terlihat jika
dibandingkan pada pertemuan sebelumnya hanya mendapat total skor 37.
Peningkatan ini cenderung pada ketertiban siswa dalam proses pembentukan
kelompok dan penentuan ketua kelompok. Dimana guru penggunaan aturan (rule)
cukup efektif untuk mengajarkan siswa agar untuk disilpin dan tertib. Hanya saja
tidak ada perubahan dalam poin keaktifan siswa dalam hal ini memberikan
pendapat atau tanggapan terhadap presentasi kelompok dan memberikan pendapat
tentang pembelajaran. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi guru untuk
bagaimana memberikan stimulasi kepada siswa untuk lebih percaya diri dan
berani mengajukan pendapatnya.
Hasil Tindakan
Setelah pelaksanaan kegiatan siklus 1 maka diperoleh hasil belajar
Matematika pada tema 8 (Peristiwa Alam), sub tema 1 (Peristiwa Siang dan
Malam) dengan materi mata pelajaran Matematika Pengukuran Panjang Benda
kelas 1

SDN Cakung Timur 05 Pagi. Penilaian pengamatan nilai kinerja

kelompok, nilai Lembar Kerja Kelompok dan hasil tes formatif individu pada
siklus 1.

10

Adapun hasil penilaian pengamatan kelompok selama siklus 1 dalam tabel
4.3 berikut:
Tabel 4.3
Lembar Pengamatan Aktivitas Kelompok
Siklus 1
Kelompok
Nilai
1

75

2

67,5

3

67,5

4

77,5

5

75

Berdasarkan data tersebut didapatkan rata-rata nilai yaitu 72,5. Diperoleh
nilai terendah terdapat pada kelompok 2 dan 3. Adapun hal-hal yang menjadi
bahan evaluasi yaitu dalam hal penggunaan waktu, pembagian tugas kelompok,
kontribusi tiap anggota kelompok penyelesaian tugas kelompok, kerja sama antar
anggota kelompok, pengamatan dalam presentasi laporan kelompok yang belum
jelas dikarenakan volume suara penyaji yang tidak terdengar ke seluruh kelas,
serta hasil penyelesaian tugas kelompok terdapat beberapa poin presentasi yang
masih belum tepat dan tidak sesuai. Perlu adanya stimulasi dari guru untuk
mendorong kelompok agar dapat lebih memperbaiki hal-hal tersebut. dalam hal
penggunaan waktu kelompok sebaiknya guru memberikan aba-aba jika sudah
mendekati waktu habis misalnya 10 hingga 5 menit sebelum waktu habis, guru
dapat memberi tanda dan memantau lebih dalam tentang kesulitan setiap
kelompok. Lalu dalam hal pembagian tugas anggota kelompok yang masih belum
merata sehingga masih berebut tugas dan tidak mengindahkan untuk secara
bergiliran dalam mengerjakan tugas kelompok. Sehingga hanya beberapa orang
saja yang dominan dalam kelompok. Guru dapat menekankan kembali bahwa
tugas kelompok harus dikerjakan secara bersama-sama dan kerja tim sangat
penting. Dalam hal presentasi masih dinilai kurang jelas dikarenakan volume
suara penyaji yang tidak keras sehingga siswa yang duduk di belakang tidak dapat
mendengar presentasi dengan jelas dan akhirnya ribut mengobrol dan tidak dapat
fokus dalam menyimak presentasi kelompok lain. Hal ini dapat diperbaiki dengan

11

memberikan aturan bahwa setiap kelompok harus/wajib membuat minimal 1
pertanyaan ataupun tanggapan berupa pendapat terhadap presentasi kelompok
lain. Sehingga siswa dapat lebih fokus untuk menyimak setiap presentasi.
Diperoleh penilaian terhadap Lembar Kerja Kelompok dapat dilihat dalam tabel
4.4 berikut:
Tabel 4.4
Penilaian Lembar Kerja Kelompok
Siklus 1
Pertemuan
Kelompok
Rata-rata
1
2
1

88

95

91,5

2

90

78

84

3

83

77

80

4

95

95

95

5

89

91

90

Rata-rata Kelas

88,1

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa kelompk 3 mendapat nilai ratarata terendah yaitu 80. Pada pertemuan 1 kelompok 4 kurang teliti dalam
melakukan pengukuran tali. Sebanyak 2 anggota kelompok tidak melakukan
pengukuran dengan benar dikarenakan tidak memperhatikan dengan baik saat
guru memberi contoh menggunakan jengkal yang benar. Akibatnya hasil
pengukuran panjang tali tersebut tidak tepat. Hal tersebut mengurangi poin yang
didapatkan kelompok pada pengerjaan lembar kerja kelompok. Selain itu pada
pertemuan ke-2 pun kurang memperhatikan instruksi dari guru dan akhirnya
melakukan kesalahan kedua kalinya dalam praktek kelompok yang berakibat pula
pada pengurangan poin terhadap lembar kerja kelompok. Untuk nilai rata-rata
tertinggi diraih oleh kelompok 1 dengan nilai 91,5 yang mana sejak dari
pertemuan pertama kelompok sudah terlihat serius memperhatikan penjelasan
instruksi guru dan memiliki kinerja tim yang sudah baik. Berdasarkan nilai ratarata keseluruhan kelompok maka diperoleh nilai rata-rata lembar kerja kelompok
kelas 1 pada siklus 1 yaitu 88,1.

12

Adapun perolehan prestasi belajar Matematika berupa penilaian tes
formatif yang telah dilaksanakan pada pertemuan ketiga siklus 1 yang terdapat
pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5
Penilaian Prestasi Belajar Matematika Tes Formatif Siklus 1
Prestasi Belajar Matematika
Skor Rata-Rata
Skor Terendah
Skor Tertinggi

Skor
77
57
93

Dapat dilihat pada tabel 4.5 tersebut maka diperoleh bahwa prestasi belajar
Matematika siswa kelas 1 pada materi Pengukuran Panjang Benda setelah
dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif maka diperoleh nilai rata-rata
siswa mencapai 77 dengan nilai terendah yaitu 57, dan nilai tertinggi adalah 93.
Berdasarkan frekuensi prestasi belajar Matematika pada tes formatif
berdasarkan ketuntasan (KKM) Matematika kelas 1 pada siklus 1 materi
Pengukuran Panjang Benda dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6
Frekuensi Prestasi Belajar Matematika
Berdasarkan KKM
Siklus 1
Ketuntasan
Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah

Skor
≥66

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24