BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internet - Implementasi Metode Smart (Simple Multi Attribute Rating Technique) dan Metode WP (Weighted Product) pada Sistem Pendukung Keputusan dalam Menentukan Paket Internet

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Internet

Menurut Oetomo (2002), internet atau international network adalah sebuah jaringan
komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling
terhubung yang menjangkau seluruh dunia. Berdasarkan pendapat tersebut maka
peneliti menegaskan bahwa, internet adalah suatu jaringan yang bersifat global. Tidak
pandang di mana dan siapa saja bisa berkomunikasi dan mengakses berbagai
informasi dalam segala bidang.

Oetomo (2002) mengatakan bahwa era internet terus bergulir sehingga makin
banyak orang terdorong untuk mengakses internet baik untuk keperluan bisnis, surat
menyurat maupun pendidikan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Internet
kini mulai dirasakan sebagai suatu kebutuhan pokok untuk memperoleh informasi

yang baru dan lengkap.

2.1.1 Fungsi Internet
Menurut Sultoni (2013), Internet merupakan suatu wadah baru bagi siswa, untuk
memperoleh berbagai informasi dan ilmu pengetahuan. Sebagai sumber informasi
dalam pembelajaran, internet dijadikan ajang pengumpulan hasil-hasil penelitian,
jurnal-jurnal ilmiah dan non ilmiah, berita-berita dari seluruh dunia dan tersedia
selama 24 jam. Sumber-sumber ini biasanya disediakan oleh pihak institusi perguruan
tinggi, badan-badan pemikir dan pusat penyelidikan dalam bidang tertentu. Internet
bukan saja sebagai bahan rujukan kepada para siswa sekolah, dan universitas, tetapi
juga dapat dimanfaatkan oleh semua golongan orang yang berminat.

Universitas Sumatera Utara

7

Internet merupakan perpaduan antara teknologi informasi dan teknologi
komunikasi, memiliki fungsi yang sangat cocok sebagai sarana penyampaian bahan
pengajaran. Internet juga dibangun sebagai alat pengirim informasi dari suatu tempat
ke suatu tempat lain yang secara ideal, tanpa terhalang oleh faktor jarak dan waktu.


Internet merupakan sebuah koleksi global dari ribuan jaringan yang dikelola
secara bebas. Internet menjadi populer karena merupakan media yang tepat untuk
memperoleh informasi terkini dengan berbagai variasinya secara cepat dan mudah.

Melalui internet para pemakai dapat berhemat, karena komunikasi interlokal dan
internasional dihitung dengan biaya lokal. Sejumlah informasi dapat diperoleh secara
gratis, antara lain berita politik dan ekonomi, teknologi, kesehatan, lingkungan,
pemerintahan, humor, cuaca, hobby, lapangan kerja, konsultasi, pendidikan, promosi
dan berbagai topik lainnya. Tentu saja hal ini sangat relevan untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia (SDM) baik dalam segi pengetahuan maupun
dalam membentuk jaringan kerjasama.

Internet menawarkan berbagai manfaat dalam bidang pendidikan, antara lain:
1) Kemampuan dan kecepatan dalam komunikasi; bahkan sekarang telah
dimungkinkan menggunakan peralatan berbasis multimedia dengan biaya yang relatif
murah, sehingga dimungkinkan untuk melangsungkan pendidikan atau komunikasi
jarak jauh, baik antara peserta didik dengan para pendidik maupun antarpeserta didik
dan antara peserta didik dengan orang tua di manapun mereka berada. 2) Adanya
fasilitas untuk membentuk dan melangsungkan diskusi kelompok (News Group)

sehingga akan mendorong peningkatan intensitas kajian Iptek. 3) Melalui Web
pendidikan , proses belajar dapat dilakukan secara dinamis, tidak tergantung waktu
dan ruang pertemuan. Semua materi belajar dapat diperoleh dengan mudah pada situssitus pendidikan yang tersedia. Dengan demikian biaya pendidikan dapat ditekan
serendah mungkin karena peserta didik tidak perlu menanggung uang gedung lagi.4)
Melalui e-Mail, konsultasi dapat dilakukan secara pribadi antarpeserta didik dan
pendidik ataupun dengan rekan lainnya. Skalabilitas konsultasi bisa menjadi tidak
terbatas dengan pendidik atau rekan dalam satu lingkungan sekolah saja, melainkan
dapat digunakan untuk konsultasi dengan orang-orang yang dinilai kompeten dalam

Universitas Sumatera Utara

8

bidangnya yang berada di luar lembaga pendidikan tersebut, bahkan yang berada di
luar negeri. (Oetomo, 2002)

2.1.2 Paket Internet
Saat ini internet bukan lagi menjadi sesuatu yang baru bagi kita. Tingkat kebutuhan
terhadap internet pun meningkat, bahkan sudah menjadi kebutuhan primer bagi
beberapa kalangan masyarakat. Hal ini menuntut perlunya akses internet cepat yang

juga harus mendukung mobilitas penggunanya yang tinggi. Dalam internet, terdapat
istilah internet broadband. Secara sederhana, internet broadband adalah jaringan
internet yang menggunakan jalur komunikasi data (bandwidth) yang sangat lebar yang
memungkinkan pengiriman dan penerimaan data menjadi lebih cepat. Data dapat
berupa video, audio, gambar, teks dan file multimedia lainnya. Jika kita analogikan
jalur data broadband merupakan jalan tol, maka jaringan data broadband merupakan
jalan tol super lebar yang memiliki daya tampung lebih banyak (Rachmat. 2010).

Internet broadband saat ini semakin berkembang pesat, tidak hanya menggunakan
media kabel tetapi juga menggunakan media non-kabel, atau yang kita kenal dengan
istilah wireless. Internet broadband menggunakan media wireless inilah yang lebih
dikenal dengan mobile internet broadband. Beberapa jenis mobile internet broadband,
antara lain: GPRS, UMTS, HSDPA, EV-DO, dan lainnya. Jaringan ini disediakan
melalui oprator seluler GSM maupun CDMA.

Kecepatan akses internet dalam jaringan mobile broadband bervariasi, tergantung
pada teknologi yang digunakan di dalamnya. Pada jaringan GSM, kita mengenal
teknologi 3G dan 3,5G yang menggunakan jaringan UMTS dan HSDPA. Sedangkan,
pada jaringan CDMA, jaringan mobile broadband yang digunakan adalah
CDMA2000 1xEV-DO (lebih dikenal dengan istilah EV-DO). Kebanyakan operator

seluler di Indonesia menyediakan kecepatan akses internet broadband mencapai 3.6
mbps, walaupun teknologinya sendiri mendukung untuk kecepatan yang lebih tinggi.

Selain kecepatan akses, tarif seringkali menjadi pertimbangan dalam berinternet.
Namun, jika bijak dalam menggunakannnya sesuai kebutuhan dan banyaknya manfaat
yang diperoleh, tarif mahal mungkin tidak jadi masalah. Tarif yang berlaku saat ini

Universitas Sumatera Utara

9

berbeda pada setiap operator. Lebih kepada persaingan bisnis, sehingga tidak ada
perhitungan standar yang bisa digunakan konsumen. Walaupun demikian, di
Indonesia terdapat sistem perhitungan tarif yang digunakan operator seluler.

Terdapat 2 sistem pentarifan, yaitu time base dan volume base. Time base
menggunakan perhitungan tarif berdasarkan pada jumlah waktu yang digunakan untuk
mengakses internet. Biaya diberlakukan per menit sesuai dengan lamanya waktu
akses. Sedangkan perhitungan volume base berdasarkan pada besarnya file yang di
download atau yang diakses melalui internet. Biaya dihitung perKbyte sesuai dengan

besar file/data yang diakses. Saat ini, banyak operator seluler atau ISP (Internet
Service Provider) yang menawarkan paket internet bulanan bahkan unlimited access
dengan cara berlangganan.

Tabel 2.1. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh Simpati
Kuota

Harga

Masa Aktif

Kecepatan

15 MB

Rp. 3.750

1 Hari

3.5G


30 MB

Rp. 5.000

2 Hari

3.5G

50 MB

Rp. 9.000

7 Hari

3.5G

100 MB

Rp. 14.000


7 Hari

3.5G

300 MB

Rp. 28.000

7 Hari

3.5G

600 MB

Rp. 47.500

30 Hari

3.5G


2 GB

Rp. 87.500

30 Hari

3.5G

4.5 GB

Rp. 140.000

30 Hari

3.5G

8 GB

Rp. 275.000


30 Hari

3.5G

14 GB

Rp. 480.000

30 Hari

3.5G

Tabel 2.2. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh As
Kuota

Harga

Masa Aktif


Kecepatan

10 MB

Rp. 2.250

1 Hari

3.5G

20 MB

Rp. 2.750

1 Hari

3.5G

30 MB

Rp. 4.500

2 Hari

3.5G

60 MB

Rp. 10.000

7 Hari

3.5G

Universitas Sumatera Utara

10

100 MB

Rp. 15.000

7 Hari

3.5G

500 MB

Rp. 36.000

7 Hari

3.5G

900 MB

Rp. 52.500

30 Hari

3.5G

1.3 GB

Rp. 77.500

30 Hari

3.5G

1.8 GB

Rp. 95.000

30 Hari

3.5G

3.5 GB

Rp. 150.000

30 Hari

3.5G

8 GB

Rp. 250.000

30 Hari

3.5G

14 GB

Rp. 460.000

30 Hari

3.5G

Tabel 2.3. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh Indosat
Kuota

Harga

Masa Aktif

Kecepatan

30 MB

Rp. 2.900

1 Hari

3.5G

60 MB

Rp. 3.900

1 Hari

3.5G

250 MB

Rp. 10.900

7 Hari

3.5G

150 MB

Rp. 10.000

30 Hari

3.5G

2 GB

Rp. 34.900

30 Hari

3.5G

4.5 GB

Rp. 49.900

30 Hari

3.5G

9.5 GB

Rp. 99.000

30 Hari

3.5G

20.5 GB

Rp. 199.900

30 Hari

3.5G

Tabel 2.4. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh 3
Kuota

Harga

Masa Aktif

Kecepatan

20 MB

Rp. 2.000

mengikuti

3.5G

35 MB

Rp. 3.000

masa aktif

3.5G

80 MB

Rp. 5.000

kartu

3.5G

135 MB

Rp. 7.000

3.5G

300 MB

Rp. 10.000

3.5G

1.25 GB

Rp. 33.000

3.5G

2 GB

Rp. 45.000

3.5G

4.25 GB

Rp. 80.000

3.5G

9 GB

Rp. 150.000

3.5G

3++

Universitas Sumatera Utara

11

Kendo
500 MB

Rp. 7.500

mengikuti

3.5G

2.5 GB

Rp. 20.000

masa aktif

3.5G

10 GB

Rp. 65.000

kartu

3.5G

500 MB

Rp. 35.000

30 Hari

3.5G

1 GB

Rp. 50.000

30 Hari

3.5G

2 GB

Rp. 75.000

30 Hari

3.5G

5 GB

Rp. 125.000

30 Hari

3.5G

Reguler

Tabel 2.5. Daftar Tarif akses internet yang diberlakukan oleh XL
Kuota

Harga

Masa Aktif

Kecepatan

5 MB

Rp. 1.500

1 Hari

3.5G

15 MB

Rp. 3.000

1 Hari

3.5G

50 MB

Rp. 6.000

7 Hari

3.5G

200 MB

Rp. 12.000

30 Hari

3.5G

500 MB

Rp. 25.000

30 Hari

3.5G

600 MB

Rp. 30.000

30 Hari

3.5G

1.5 GB

Rp. 50.000

30 Hari

3.5G

2 GB

Rp. 60.000

30 Hari

3.5G

4.5 GB

Rp. 100.000

30 Hari

3.5G

6 GB

Rp. 120.000

30 Hari

3.5G

12 GB

Rp. 200.000

30 Hari

3.5G

15 GB

Rp. 240.000

30 Hari

3.5G

3.5 GB

Rp. 100.000

30 Hari

4G

8 GB

Rp. 200.000

30 Hari

4G

14 GB

Rp. 300.000

30 Hari

4G

Hotrod

Hotrod 4G

Universitas Sumatera Utara

12

2.2

Internet Protocol (IP)

IP merupakan salah satu protokol jaringan yang terkenal selain NetBEUI dari
Microsoft atau IPX/SPX dari Novell. Asal mula protokol IP dibuat oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat (DOD) dengan maksud untuk menggabungkan hubungan
komunikasi jaringan dari berbagai macam jenis komputer, yang akhirnya DOD
Advanced Research Project Agency menjadikan protokol IP tersebut sebagai standar
untuk komunikasi antar jaringannya. Hubungan antar jaringan (internetwork) yang
disebut ARPANET ini dalam perkembangannya berubah menjadi internet.

2.3

Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Hasan (2002), Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ditandai dengan
sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pengambilan keputusan
memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur.
Pada dasarnya SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan
keputusan mulai dari mengidentifikasikan masalah, memilih data yang relevan,
menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan,
sampai mengevaluasi pemilihan.

2.3.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
Beberapa pengertian sistem pendukung keputusan yang dikemukakan para ahli
dijelaskan sebagai berikut (Daihani, 2001):

1. Menurut Man dan Watson
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif, yang membantu
pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk
memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.

2. Menurut Maryan Alavi dan H. Albet Napier
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu kumpulan prosedur pemrosesan data
dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai

Universitas Sumatera Utara

13

jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem ini
harus sederhana, mudah dan adaptif.

3. Menurut Little
Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi berbasis komputer yang
menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam
menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan
menggunakan data dan model.

4. Menurut Raymond McLeod, Jr
Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem penghasil informasi spesifik yang
ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh
manajer pada berbagai tingkatan.

Dari berbagai pengertian Sistem Pendukung Keputusan di atas, dapat disimpulkan
bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah sebuah sistem yang berbasis komputer
yang dapat membantu pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah tertentu
dengan memanfaatkan data dan model tertentu.

2.3.2 Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Adapun komponen-komponen dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai
berikut (Turban, 2005):
1. Manajemen Data, mencakup database yang mengandung data yang relevan dan
diatur oleh sistem yang disebut Database Management System (DBMS).
2. Manajemen Model, merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan modelmodel finansial, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif yang lain yang
menyediakan kemampuan analisis sistem dan management software yang terkait.
3. Antarmuka Pengguna, media interaksi antara sistem dengan pengguna, sehingga
pengguna dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada SPK melalui
subsistem ini.
4. Subsistem Berbasis Pengetahuan, subsistem yang dapat mendukung subsistem
lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.

Universitas Sumatera Utara

14

Gambar 2.1. Komponen Sistem Pendukung Keputusan (Rustiawan, dkk. 2012)

2.4

Metode SMART

Menurut Yulianti (2015), Simple Multi Attribute Rating Technique (SMART)
merupakan

suatu

model

pengambil

keputusan

yang komprehensif

dengan

memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam model
pengambilan keputusan dengan SMART pada dasarnya berusaha menutupi setiap
kekurangan dari model-model tanpa komputerisasi sebelumnya. SMART juga
memungkinkan ke struktur suatu sistem dan lingkungan kedalam komponen saling
berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur dan mengatur
dampak dari komponen kesalahan sistem.

Metode pembobotan SMART merupakan metode pendukung keputusan yang
paling sederhana. Dalam metode ini dilihat beberapa parameter yang menjadi penentu
keputusan tersebut. Parameter tersebut mempunyai range nilai dan bobot yang
berbeda-beda. Nilai tersebut nantinya akan menjadi penentu keputusan yang diambil.

2.4.1 Langkah-langkah perhitungan menggunakan Metode SMART
Langkah 1: menentukan kriteria yang digunakan
Langkah 2: menentukan alternatif yang diinginkan

Universitas Sumatera Utara

15

Langkah 3: rangking kriteria dan berikan bobot berdasarkan kriteria paling penting
dan kriteria paling tidak penting. Kriteria paling penting di-set dengan bobot 100 dan
kriteria paling tidak penting di-set dengan nilai 10
Langkah 4: mencari nilai rata–rata bobot kriteria berdasarkan yang paling penting dan
paling tidak penting
Langkah 5: menghitung nilai utilitas terhadap semua alternatif berdasarkan setiap
kriteria menggunakan formula SMART. Formula yang digunakan dalam SMART
dapat dilihat pada persamaan (2.1).
Maximize ∑

(2.1)

Nilai Wj diperoleh dari langkah 4 dan nilai Uij diperoleh dari langkah 5
Langkah 6: mendapatkan urutan kepentingan alternatif berdasarkan nilai tertinggi.

2.5

Metode Weighted Product

Weighted Product (WP) merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah Multi Attribute Decision Making (MADM). Metode Weighted
Product (WP) menggunakan perkalian untuk menghubungkan nilai atribut (kriteria),
dimana nilai setiap atribut (kriteria) harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut
(kriteria) yang bersangkutan (Sianturi, 2013).

Metode Weighted Product menggunakan perkalian untuk menghubungkan rating
atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan terlebih dahulu dengan bobot
yang bersangkutan. Proses ini sama halnya dengan proses normalisasi. Preferensi
untuk alternative Si diberikan sebagai berikut:

dimana :



(2.2)

S = Preferensi alternatif dianologikan sebagai vektor S
X = Nilai kriteria
w = Bobot kriteria/subkriteria
i : Alternatif
j : Kriteria
n : Banyaknya kriteria
dimana ∑
adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan dan
bernilai negatif untuk atribut biaya.

Universitas Sumatera Utara

16

Preferensi relatif dari setiap alternatif diberikan sebagai:


dimana :



(

)

(2.3)

V: Preferensi alternatif dianalogikan sebagai vektor V
X: Nilai Kriteria
W: Bobot kriteria/subkriteria
i: Alternatif
j: Kriteria
n: Banyaknya kriteria
*: Banyaknya kriteria yang telah dinilai pada vektor S

2.5.1 Langkah-langkah perhitungan menggunakan Metode Weighted Product
Langkah – langkah dalam perhitungan metode Weighted Product adalah sebagai
berikut (Jaya, Putra. 2013):
1. Mengalikan seluruh atribut dibagi seluruh alternatif dengan bobot sebagai pangkat
positif bagi atribut biaya.
2. Hasil perkalian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai pada setiap alternatif.
3. Membagi nilai V bagi setiap alternatif dengan nilai pada setiap alternatif.
4. Ditemukan urutan alternatif terbaik yang akan menjadi keputusan.

2.6

Database

Database merupakan sekumpulan data yang disusun secara logis dan dikendalikan
secara sentral. Database memiliki bagian-bagian penting, misalnya tabel yang
digunakan untuk menyimpan data sedangkan tabel itu sendiri memiliki bagian field
atau kolom dan record atau data perbaris. Sebuah database bisa memiliki beberapa
tabel dan tabel-tabel tersebut dapat saling berhubungan maupun saling lepas
(Sukrisno, 2005)

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24