manajemen hubungan madrasah dengan masya

MANAJEMEN HUBUNGAN MADRASAH/PESANTREN
DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
" Manajemen Pendidikan Islam "
Dosen Pengampu :
Afiful Ikhwan, M.Pd.I

Oleh :
AINIS SAHDATUL FITRIA
(2013471911)
NIKEN SAPUTRI
(2013471942)
PAI – SMT 6/Sawo

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH
(STAIM) TULUNGAGUNG
Maret 2015


KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.
Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama
Islam.
Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini
banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala
hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.

Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)
Tulungagung Bapak Nurul Amin M.Ag .

2.

Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I .


3.

Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a
dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi
amal soleh di mata Allah SWT. Amin.
Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak
kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif,
sehingga bisa diperbaiki seperlunya.
Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir
amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh
pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.

(PENYUSUN)

ii


DAFTAR ISI

Halaman Judul

……………………………………………….…..…

i

Kata Pengantar

…………………………………………………..….

ii

Daftar Isi

…………………………………………………..….

iii


BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .……………………………......

1

B. Rumusan Masalah ..…………………………………......

2

C. Tujuan Masalah ……………………………………........

2

PEMBAHASAN
MANAJEMEN


HUBUNGAN

MADRASAH/PESANTREN

DENGAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
A. Pengertian Manajemen .......................................................... 3
B. Pengertian Manajemen Hubungan Madrasah dan Masyarakat..3
C. Perlunya Hubungan Madrasah dengan Masyarakat ............... 3
D. Jenis-Jenis Hubungan Madrasah dengan Masyarakat ............ 4
E. Tujuan Hubungan Madrasah dengan Masyarakat .................. 8
F. Prinsip-Prinsip Hubungan Madrasah dan Masyarakat ........... 9
G. Teknik-Teknik Hubungan Madrasah dengan Masyarakat ..... 10
H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Manajemen
Hubungan Madrasah dengan Masyarakat ............................. 13
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan


…………………………………………................. 16

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………...... 18

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Madrasah merupakan suatu sistem sosial yang memperoleh input sumber
daya (sumber daya manusia, siswa financial dan lain-lain) dari lingkungan yang
selanjutnya diproses di madrasah dan akhirnya menghasilkan output yang akan
dikembalikan ke masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa madrasah merupakan
organisasi yang tidak dapat berdiri sendiri, tidak dapat berkembang dan mencapai
kemajuan tanpa keterlibatan dari lingkungan. Madrasah merupakan organisasi
yang tidak terpisahkan dari lingkungan.
Madrasah merupakan suatu organisasi, bahwa organisasi memperoleh
input dari lingkungan, melakukan proses transformasi kemudian menghasilkan
output. Model system seperti ini merupakan model sistem terbuka yang
memandang organisasi tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan tetapi juga

tergantung pada organisasi itu sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen?
2. Apa pengertian manajemen hubungan madrasah dan masyarakat?
3. Apa perlunya hubungan madrasah dengan masyarakat?
4. Sebutkan jenis-jenis hubungan madrasah dengan masyarakat?
5. Apa tujuan hubungan madrasah dengan masyarakat?
6. Apa saja prinsip-prinsip hubungan madrasah dan masyarakat?
7. Sebutkan teknik-teknik hubungan madrasah dengan masyarakat?
8. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen hubungan
madrasah dengan masyarakat?

1

2

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen.
2. Untuk mengetahui pengertian manajemen hubungan madrasah dan

masyarakat.
3. Untuk mengetahui perlunya hubungan madrasah dengan masyarakat.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis hubungan madrasah dengan masyarakat.
5. Untuk mengetahui tujuan hubungan madrasah dengan masyarakat.
6. Untuk mengetahui prinsip-prinsip hubungan madrasah dan masyarakat.
7. Untuk mengetahui teknik-teknik hubungan madrasah dengan masyarakat.
8. Untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan

manajemen hubungan madrasah dengan masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen
Definisi manajemen menurut James A.F. Stoner dalam bukunya yang
berjudul Management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.1

B. Pengertian Manajemen Hubungan Madrasah dan Masyarakat
Secara etimologis, hubungan madrasah dan masyarakat diterjemahkan dari
perkataan bahasa inggris “Public School Relation” yang berarti hubungan
madrasah dan masyarakat adalah sebagai hubungan timbal balik antara organisasi
(madrasah) dengan masyarakat/lingkungan yang terkait.
Hubungan madrasah dan masyarakat didefinisikan sebagai proses
komunikasi antara madrasah dengan masyarakat untuk berusaha menanamkan
pengertian kepada warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan
serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan
madrasah.2
C. Perlunya Hubungan Madrasah dengan Masyarakat
Dalam mewujudkan visi dan misi madrasah sesuai dengan paradigma baru
manajemen pendidikan, maka diperlukan revitalisasi hubungan madrasah dengan
masyarakat dan lingkungan sekitar. Hal ini penting karena madrasah memerlukan
masukan dari masyarakat dalam menyusun program yang relevan, sekaligus
memerlukan dukungan dalam melaksanakan program tersebut.

1

Serly Masputri, Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat, dalam "http://

serlym.blogspot.co.id/2012/11/makalah-manajemen-hubungan-sekolah-dan.html" diunggah pada
Minggu, 25 November 2012.
2
Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hlm. 99-100.

3

4

Hubungan madrasah dengan masyarakat dimaksudkan untuk:
1.

Mengembangkan pemahaman masyarakat terhadap madrasah.

2.

Menilai program madrasah.

3.


Mempersatukan orang tua murid dan guru dalam memenuhi kebutuhankebutuhan peserta didik.

4.

Mengembangkan kesadaran tentang pentingnya pendidikan madrasah dalam
era globalisasi.

5.

Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat terhadap madrasah.

6.

Memberitahu masyarakat tentang pekerjaan madrasah.

7.

Mengerahkan dukungan dan bantuan bagi pemeliharaan dan peningkatan
program madrasah.3

D. Jenis-Jenis Hubungan Madrasah dengan Masyarakat
Hubungan madrasah dengan masyarakat dapat digolongkan menjadi tiga
jenis hubungan, yaitu:
1.

Hubungan Edukatif
Hubungan edukatif adalah hubungan kerja sama antara madrasah dan
masyarakat khususnya orang tua siswa dalam hal mendidik siswa tersebut.
Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau
bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keraguan pendirian dan sikap
pada diri siswa. Antara madrasah yang diwakili guru dan orang tua tidak
saling berbeda dan berselisih paham, baik tentang norma-norma etika maupun
norma-norma sosial yang hendak ditanamkan kepada siswa. Juga kerja sama
dalam usaha pemenuhan fasilitas yang diperlukan untuk belajar baik di
madrasah maupun di rumah, pemecahan masalah yang menyangkut kesulitan
belajar maupun kenakalan anak-anak.
Pelaksanaan program-program madrasah memerlukan partisipasi
masyarakat dan orang tua peserta didik. Masyarakat dan orang tua tidak
hanya mendukung melalui bantuan keuangan, tetapi melalui komite madrasah
3

Jefri Irawan Susianto, Manajemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat, dalam
http://jefriirawansusianto.blogspot.co.id/2014/04/manajemen-hubungan-madrasah-dengan_24.html
diunggah pada Kamis, 17 April 2014.

5

dan dewan pendidikan merumuskan serta mengembangkan program-program
yang dapat meningkatkan kualitas madrasah. Masyarakat dan orang tua
menjalin kerja sama untuk memberikan bantuan dan pemikiran serta menjadi
narasumber pada berbagai kegiatan peningkatan kualitas pembelajaran di
madrasah. Masyarakat dan orang tua juga secara aktif terlibat dalam proses
kontrol kualitas hasil belajar siswa dan pengelolaan madrasah secara umum.
Hubungan ini dapat direalisasikan antara lain dalam bentuk komite
madrasah. Dalam sistem Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)/Manajemen
Berbasis Madrasah (MBM), semua kebijakan dan program madrasah
ditetapkan oleh komite madrasah yang merupakan lembaga yang ditetapkan
berdasarkan musyawarah dari para anggota yang terdiri dari wakil pejabat
pendidikan daerah, kepala madrasah, perwakilan guru, perwakilan orang tua/
wali siswa, perwakilan tokoh masyarakat setempat, pengusaha dan pejabat
daerah di mana madrasah itu berada. Komite madrasah inilah yang sangat
berperan menetapkan segala kebijakan berdasarkan ketentuan-ketentuan
tentang pendidikan yang berlaku di daerah mana madrasah itu berada. Komite
madrasah juga merumuskan dan menetapkan visi, misi dan tujuan madrasah
dengan

berbagai

implikasinya

terhadap

program-program

kegiatan

operasional untuk mencapai tujuan madrasah yang telah disepakati.
Hubungan ini bisa pula direalisasikan dalam bentuk hubungan
individual, yaitu dengan melakukan kunjungan oleh guru ke rumah orang tua
siswa atau sebaliknya. Atau dapat pula dalam bentuk pertemuan antara guruguru dengan para orang tua siswa per kelas untuk mengadakan dialog terbuka
mengenai permasalahan pendidikan yang sedang dihadapi baik di madrasah
maupun dalam keluarga.
2.

Hubungan Kultural
Yang dimaksud dengan hubungan kultural adalah usaha kerja sama
antara madrasah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling
membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat di mana madrasah itu
berada. Hal ini berkaitan dengan keberadaan madrasah sebagai lembaga yang
diharapkan dapat menjadi barometer bagi maju mundurnya kehidupan, cara

6

berpikir, kepercayaan, kesenian, adat istiadat dan sebagainya dari masyarakat
lingkungan madrasah tersebut. Bahkan madrasah diharapkan menjadi tempat
terpencarnya norma-norma kehidupan seperti norma agama, etika, sosial,
estetika dan sebagainya.
Untuk itu diperlukan adanya hubungan kerja sama yang fungsional
antara kehidupan madrasah dan masyarakat. Kegiatan-kegiatan kurikulum
madrasah pun sedapat mungkin disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan
perkembangan masyarakat. Demikian pula dengan pemilihan bahan
pengajaran dan metode-metode yang digunakan.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan hubungan kerja sama ini, madrasah
dianjurkan untuk mengerahkan siswanya dalam membantu kegiatan-kegiatan
sosial yang diadakan masyarakat. Seperti gotong royong bersama warga
setempat dalam pembangunan jalan, perbaikan irigasi, penyelenggaraan
perayaan hari besar nasional dan keagamaan, maupun dengan pementasan
kesenian daerah. Madrasah juga diharuskan membantu menyediakan ruangan
untuk kepentingan rapat-rapat, perayaan-perayaan, dan kelompok-kelompok
belajar yang ada di masyarakat di sekitar madrasah tersebut. Kegiatankegiatan seperti ini mengandung pendidikan terhadap siswa untuk
berpartisipasi dan turut bertanggung jawab terhadap masyarakat dan
lingkungannya.
3.

Hubungan Institusional
Hubungan institusional merupakan hubungan kerja sama antara
madrasah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi lainnya baik
pemerintah maupun swasta, seperti hubungan kerja sama antara madrasah
dengan madrasah lainnya, antara madrasah dengan kepala pemerintahan
setempat, atau dengan perusahaan swasta dan organisasi kemasyarakatan
tertentu.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan yang mendidik anak-anak yang
nantinya akan hidup sebagai anggota masyarakat yang terdiri dari berbagai
macam golongan, status sosial dan pekerjaan sangat membutuhkan adanya
hubungan kerja sama seperti ini. Dengan adanya hubungan kerja sama ini,

7

madrasah dapat meminta bantuan dari lembaga-lembaga tersebut baik berupa
tenaga pengajar, pemberian ceramah tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pengadaan dan pengembangan kurikulum, maupun bantuan berupa fasilitas
dan alat-alat yang diperlukan bagi kelancaran pelaksanaan program madrasah.
Realisasi hubungan kerja sama ini seperti kerja sama madrasah dengan
instansi kesehatan dalam penyelenggaraan Unit Kesehatan Sekolah, kerja
sama dengan pihak kepolisian dalam memberikan penyuluhan-penyuluhan
tentang penyakit masyarakat, kerja sama dengan organisasi kepemudaan
seperti Pramuka dalam usaha mengembangkan minat dan bakat siswa, dan
lain-lain.
Dengan dilaksanakannya ketiga jenis hubungan madrasah dengan
masyarakat tersebut, diharapkan madrasah tidak lagi selalu ketinggalan
dengan perubahan dan tuntutan masyarakat yang selalu berkembang. Apalagi
dengan perkembangan teknologi yang demikian pesat, jika madrasah tidak
dapat mengikuti perkembangan tersebut, maka madrasah akan tercecer dan
terisolasi dari masyarakat sehingga fungsinya akan lebih sebagai “penjara
intelek” daripada lembaga pengembangan keilmuan. Adanya hubungan
madrasah dengan masyarakat ini dimaksudkan pula agar proses belajar yang
berlaku di madrasah mengalami perubahan, dari proses belajar dengan cara
memberikan bahan pelajaran yang telah dicerna oleh guru, menjadi proses
belajar yang inovatif, yaitu belajar secara antisipatoris dan partisipatoris.
Dalam proses ini madrasah tidak hanya memberikan pengetahuan tentang
pemecahan masalah, tetapi justru yang lebih penting adalah mengidentifikasi,
mengerti dan merumuskan kembali masalah tersebut. Siswa dididik untuk
berpartisipasi dalam arti luas di kehidupan masyarakat, dan dapat
mengantisipasi kehidupan masyarakat yang akan datang di mana mereka akan
hidup dan terlibat di dalamnya setelah mereka dewasa.4

E. Tujuan Hubungan Madrasah dengan Masyarakat
4

M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1987), hlm. 195.

8

Hubungan madrasah dengan masyarakat merupakan bentuk komunikasi
eksternal yang dilakukan atas dasar kesamaan tanggung jawab dan tujuan.
Masyarakat merupakan kelompok dan individu yang berusaha menyelenggarakan
pendidikan atau membantu usaha-usaha pendidikan.
Tujuan hubungan madrasah dengan masyarakat dapat ditinjau dari dua
dimensi yaitu kepentingan madrasah dan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan
kepentingan madrasah, adalah bertujuan untuk:
1) Memelihara kelangsungan hidup madrasah.
2) Meningkatkan mutu pendidikan di madrasah.
3) Memperlancar kegiatan pembelajaran.
4) Memperoleh bantuan dan dukungan dari masyarakat dalam rangka
pengembangan dan pelaksanaan program-program madrasah.
Sementara berdasarkan kebutuhan masyarakat adalah:
1) Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2) Memperoleh kemajuan madrasah dalam memecahkan berbagai masalah yang
dihadapi masyarakat.
3) Menjamin relevansi program madrasah dengan kebutuhan dan perkembangan
masyarakat.
4) Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang terampil, makin
meningkat kemampuannya dan ketakwaannya.5
Menurut Elsbree dan McNally, berbagai tujuan hubungan madrasah
dengan masyarakat seperti disebutkan di atas dapat dikelompokkan secara garis
besar menjadi tiga tujuan pokok yaitu:
1.

Untuk mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak.

2.

Untuk mempertinggi tujuan-tujuan dan mutu kehidupan masyarakat.

3.

Untuk mengembangkan pengertian, antusiasme masyarakat dalam membantu
pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah.6
Sedangkan menurut Mulyasa, tujuan dari hubungan madrasah dengan

masyarakat adalah: (1) memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan
5

Ibid, hlm. 190-192.
Ibid, hlm. 195.

6

9

peserta didik; (2) memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan
penghidupan masyarakat; dan (3) menggairahkan masyarakat untuk menjalin
hubungan dengan madrasah.7
F. Prinsip-Prinsip Hubungan Madrasah dan Masyarakat
Ada

sejumlah

prinsip

yang

perlu

diperhatikan

dalam

rangka

mengembangkan program hubungan madrasah dan masyarakat yaitu:
1.

Keterpaduan (intergrating), yaitu keterkaitan antara kepala sekolah,
masyarakat dan keluarga yang merupakan satu kesatuan yang saling
berhubungan dengan yang lain.

2.

Berkesinambungan (contiinuiting), yaitu suatu proses yang berkembang
terus-menerus. Madrasah/sekolah seharusnya memberi informasi terusmenerus, dan sebaliknya, masyarakat ikut membantu sekolah melalui
pembentukan public-opinion agar image masyarakat tetap baik terhadap
madrasah.

3.

Menyeluruh

(coverage),

yaitu

bahwa

penyajian

fakta-fakta

kepada

masyarakat itu menyeluruh seluruh aspek. Jadi, semua aspek hidup madrasah
diperhatikan mulai dari kehidupan keagamaan sampai pada kehidupan
ekonomi. Untuk itu, setiap kegiatan madrasah dapat dijelaskan melalui media
massa, surat kabar sekolah, laporan berkala dan sebagainya.
4.

Sederhana (symplicity), yaitu bahwa informasi yang diberikan secara
sederhana. Informasi itu dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan
dengan rasa persahabatan. Jadi, yang penting ialah jelas, menimbulkan rasa
suka, mudah dimengerti.

5.

Konstruktif (constructiveness), yaitu bahwa informasi itu dapat membentuk
pendapat umum yang positif terhadap madrasah.

6.

Kesesuaian

(adaptability),

yaitu

hendaknya

program

madrasah

itu

memperhatikan dan menyesuaikan dengan masyarakat sekitarnya.

7

E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007),

hlm. 50.

10

7.

Luwes (flexibility), yaitu program yang sewaktu-waktu mampu menerima
perubahan yang terjadi.8

G. Teknik-Teknik Hubungan Madrasah dengan Masyarakat
Ada sejumlah teknik yang kiranya dapat diterapkan lembaga pendidikan,
teknik-teknik tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
1.

Teknik Tertulis
Hubungan antara madrasah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis,
cara tertulis yang dapat digunakan meliputi:
a. Buku kecil pada permulaan tahun ajaran
Buku kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya dijelaskan tentang
tata tertib, syarat-syarat masuk, hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian
buku kecil ini dibagikan kepada orang tua murid, hal ini biasanya
dilaksanakan di taman kanak-kanak (TK).
b. Pamflet
Pamflet merupakan selembaran yang biasanya berisi tentang sejarah
lembaga pendidikan tersebut, staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan
kegiatan belajar. Pamflet ini selain di bagikan ke wali murid juga biasanya
di sebarkan ke masyarakat umum, selain untuk menumbuhkan pengertian
masyarakat juga sekaligus untuk promosi lembaga.
c. Berita kegiatan murid
Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada selembaran kertas yang
berisi informasi singkat tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan di
madrasah atau pesantren. Dengan membacanya orang tua murid
mengetahui apa yang terjadi di lembaga pendidikan tersebut, khususnya
kegiatan yang dilakukan murid.
d. Catatan berita gembira

8

Serly Masputri, Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat, dalam "http://
serlym.blogspot.co.id/2012/11/makalah-manajemen-hubungan-sekolah-dan.html" diunggah pada
Minggu, 25 November 2012.

11

Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan murid, keduanya
sama-sama ditulis dan disebarkan ke orang tua. Hanya saja catatan berita
gembira ini berisi tentang keberhasilan seorang murid. Berita tersebut
ditulis diselembaran kertas dan disampaikan kepada wali murid atau
bahkan disebarkan ke masyarakat.
e. Buku kecil tentang cara membimbing anak
Dalam rangka menciptakan hubungan yang harmonis dengan orang tua,
kepala madrasah atau guru dapat membuat sebuah buku kecil yang
sederhana yang berisi tentang cara membimbing anak yang efektif,
kemudian buku tersebut diberikan kepada orang tua murid.9
2.

Teknik Lisan
Hubungan madrasah dengan masyarakat dapat juga dilakukan dengan lisan,
yaitu:
a. Kunjungan rumah
Dalam rangka mengadakan hubungan dengan masyarakat, pihak madrasah
dapat mengadakan kunjungan ke rumah wali murid, warga atupun tokoh
masyarakat. Melalui kunjungan rumah ini guru akan mengetahui masalah
anak dirumahnya. Apabila setiap anak diketahui problemnya secara
totalitas, maka program pendidikan akan lebih mudah direncanakan untuk
disesuaikan dengan minatnya. Hal ini akan memperlancar mancapai tujuan
program pendidikan madrasah tersebut.
b. Panggilan orang tua
Selain mengadakan kunjungan ke rumah, pihak madrasah sesekali juga
memanggil orang tua murid datang ke madrasah. Setelah datang, mereka
diberi penjelasan tentang perkembangan pendidikan di lembaga tersebut.
Mereka juga perlu diberi penjelasan khusus tentang perkembangan
pendidikan anaknya.
c. Pertemuan
9

Ibrahim Bafadhol, Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-kanak
(Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 63.

12

Dengan teknik ini berarti madrasah mengundang masyarakat dalam acara
pertemuan khusus untuk membicarakan masalah atau hambatan yang
dihadapi madrasah. Pertemuan ini sebaiknya diadakan pada waktu tertentu
yang dapat dihadiri oleh semua pihak yang diundang. Sebelum pertemuan
dimulai acaranya disusun terlebih dahulu. Oleh karena itu, dalam setiap
akan mengadakan pertemuan sebaiknya dibentuk panitia penyelenggara.10
3.

Teknik Peragaan
Hubungan madrasah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara
mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan madrasah.
Peragaan yang diselenggarakan biasanya berupa pameran keberhasilan murid.
Misalkan di TK menampilkan anak-anak bernyanyi, membaca puisi, atau
biasanya di pesantren ketika mengadakan pengajian ditampilkan santri-santri
yang hafal nadhom alfiyah. Pada kesempatan itu kepala madrasah atau guru
atau juga pengasuh kalau di pondok pesantren dapat menyampaikan programprogram peningkatan mutu pendidikan dan juga masalah atau hambatan yang
dihadapi dalam merealisasikan program-program itu.11

4.

Teknik Elektronik
Seiring

dengan

perkembangan

teknologi

elektronik

maka

dalam

mengakrabkan sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat pihak
madrasah dapat menggunakan sarana elektronik, misalkan dengan telepon,
televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai sarana untuk promosi pendidikan.12

H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Manajemen Hubungan
Madrasah dengan Masyarakat
1.

Tenaga Pelaksana

10
Indrafachrudi Soekarto, Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang Tua Murid
dan Masyarakat (Malang: IKIP, 1994), hlm. 69.
11
Ibrahim Bafadhol, Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-kanak
(Jakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm. 69.
12
Linda Aprilia, Manajemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat, dalam
http://penalinda01.blogspot.co.id/2014/12/manajemen-hubungan-madrasah-dengan.html diunggah
pada Sabtu, 20 Desember 2014.

13

Sesuai dengan konsep otonomi madrasah, kepala madrasah memiliki
kekuasaan yang lebih besar untuk mengambil keputusan berkaitan dengan
sistem administrasi pendidikan. Meski demikian, dalam pengambilan
keputusan perlu dilaksanakan secara demokratis, antara lain dengan
melibatkan semua pihak khususnya guru dan orang tua peserta didik;
membentuk pengambil keputusan dalam hal-hal yang relevan dengan
tugasnya; serta menjamin kerja sama dengan masyarakat dan dunia kerja.
Kepala madrasah dan seluruh warganya harus menjadi learning person
yang senantiasa belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
secara terus menerus. Seluruh warga madrasah perlu memiliki pengetahuan
untuk meningkatkan prestasi, memahami dan melaksanakan berbagai teknik.
Untuk itu madrasah harus memiliki sistem pengembangan sumber daya
manusia yang diwujudkan melalui pelatihan atau yang sejenis.
Sebagai ujung tombak pelaksanaan hubungan madrasah dengan
masyarakat, kepala madrasah harus dapat menggerakkan seluruh komponen
administrasi hubungan madrasah dengan masyarakat untuk mengidentifikasi
berbagai permasalahan yang sedang dihadapi madrasah, kebutuhankebutuhan yang diperlukan masyarakat, untuk kemudian bersama-sama
mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut.13
2.

Media Informasi
Dalam pelaksanaan hubungan madrasah dengan masyarakat, perlu
adanya informasi yang jelas tentang program pendidikan dan lainnya yang
netral dan transparan, karena dari informasi tersebut seseorang akan
mengetahui kondisi madrasah. Informasi ini diperlukan untuk keperluan
monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas madrasah. Informasi yang amat
penting untuk dimiliki madrasah, antara lain berkenaan dengan kemampuan
guru, prestasi peserta didik, alumni madrasah, kepuasan orang tua dan peserta
didik, serta visi dan misi madrasah.

13

Taufiq Dahlan, Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah (Jakarta: Departemen Agama
RI, Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2003), hlm. 18.

14

Ada beberapa media informasi yang dapat digunakan dalam hubungan
madrasah dengan masyarakat yang secara umum terbagi menjadi dua, yaitu
media langsung dan media tidak langsung. Yang tergolong media langsung
adalah seperti:
a. Rapat-rapat formal dalam rangka membahas program madrasah dalam
upaya peningkatan kegiatan dan peningkatan mutu pendidikan yang
diselenggarakan madrasah dan anggota komite madrasah.
b. Pekan pendidikan.
c. Kunjungan guru ke rumah siswa atau kunjungan orang tua siswa ke
madrasah.
Sedangkan yang termasuk media tidak langsung adalah media tanpa
tatap muka, yaitu bisa berupa:
a. Media cetak seperti buletin atau majalah madrasah, koran, brosur dan lainlain.
b. Media elektronik seperti telepon, siaran radio dan televisi, video dan lainlain.14
3.

Lingkungan
Masyarakat merupakan lingkungan sosial yang memiliki pengaruh
terhadap sikap dan cara-cara kerja para karyawan, guru-guru, bahkan kepala
madrasah sebagai tenaga pelaksana dalam administrasi hubungan madrasah
dengan masyarakat. Karena itu perlu dipelajari ciri-ciri dan sifat-sifat
masyarakat di lingkungan madrasah tersebut.
Isi lingkungan sosial dapat dikelompokkan menjadi empat kategori
yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu:
a. Fisik, teknologi, dan sumber daya manusia (physical, technological, and
human resources);
b. Sistem hubungan keluarga dalam masyarakat (relational system in the
community);
c. Jaringan-jaringan organisasi (the network of organizations);

14

Ibid, hlm. 19.

15

d. Cara-cara berpikir, kepercayaan dan nilai-nilai (pattern of thought, belief,
and values) yang ada dan dianut oleh anggota masyarakat.
Untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka hubungan
madrasah dengan masyarakat dengan lebih efektif, maka kepala madrasah
dan para guru perlu memahami dan mempelajari keempat isi lingkungan
sosial tersebut pada lingkungan masyarakat di mana madrasah itu berada.
Masyarakat Indonesia misalnya, dilihat dari sisi lingkungan sosialnya
adalah masyarakat yang heterogen. Setiap daerah dan wilayah memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Masyarakat daerah pegunungan yang
didominasi oleh golongan petani tentunya berbeda dengan masyarakat daerah
pesisir yang kebanyakan adalah nelayan. Demikian pula dengan masyarakat
di kota-kota besar yang umumnya merupakan pedagang, pengusaha atau
karyawan berbeda dengan masyarakat di daerah pelosok yang belum dijamah
oleh kemajuan teknologi. Perbedaan isi lingkungan sosial tersebut
mempengaruhi dan mencerminkan adanya perbedaan dan pandangan hidup,
cara berpikir, dan persepsinya terhadap pendidikan sesuai dengan lingkungan
sosial masing-masing. Dengan memahami perbedaan dan karakteristik isi
lingkungan

sosial

beserta

prosesnya,

diharapkan

madrasah

dapat

mengadaptasi kegiatan-kegiatannya dalam usaha melaksanakan kerja sama
antara madrasah dan masyarakat.15

15

M. Ngalim Purwanto, Administrasi dan Supervisi Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1987), hlm. 197-198.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber
daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan.
2. Manajemen hubungan madrasah dan masyarakat adalah sebagai proses
komunikasi antara madrasah dengan masyarakat untuk berusaha menanamkan
pengertian kepada warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan
serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha
memajukan madrasah.
3. Perlunya

hubungan

madrasah

dengan

masyarakat

adalah

untuk

mengembangkan pemahaman masyarakat terhadap madrasah; menilai
program

madrasah;

mengembangkan

kesadaran

tentang

pentingnya

pendidikan madrasah dalam era globalisasi; membangun dan memelihara
kepercayaan masyarakat terhadap madrasah; memberitahu masyarakat
tentang pekerjaan madrasah; mengerahkan dukungan dan bantuan bagi
pemeliharaan dan peningkatan program madrasah.
4. Jenis-jenis hubungan madrasah dengan masyarakat: hubungan edukatif;
hubungan kultural; hubungan institusional.
5. Tujuan hubungan madrasah dengan masyarakat: untuk mengembangkan
mutu belajar dan pertumbuhan peserta didik; untuk mempertinggi tujuantujuan dan mutu kehidupan masyarakat; untuk mengembangkan pengertian,
antusiasme masyarakat dalam membantu pendidikan yang diselenggarakan
oleh pemerintah; serta untuk memajukan kualitas pembelajaran peserta didik.
6. Prinsip-prinsip

hubungan

madrasah

dan

masyarakat,

antara

lain:

keterpaduan (intergrating); berkesinambungan (contiinuiting); menyeluruh
(coverage); sederhana (symplicity); konstruktif (constructiveness); kesesuaian
(adaptability); luwes (flexibility).

16

17

7. Teknik-teknik hubungan madrasah dengan masyarakat, meliputi: teknik
tertulis; teknik lisan; teknik peragaan; teknik elektronik.
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan manajemen hubungan
sekolah dengan masyarakat, antara lain: tenaga pelaksana; media informasi;
dan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Ary H. 1996. Administrasi Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Purwanto, M. Ngalim. 1987. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Bafadhol, Ibrahim. 2005. Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanakkanak. Jakarta: Bumi Aksara.
Soekarto, Indrafachrudi. 1994. Bagaimana Mengakrabkan Sekolah dengan Orang
Tua Murid dan Masyarakat. Malang: IKIP.
Dahlan, Taufiq. 2003. Pedoman Manajemen Berbasis Madrasah. Jakarta:
Departemen Agama RI, Dirjen Kelembagaan Agama Islam.
Masputri, Serly. Makalah Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat. dalam
"http://serlym.blogspot.co.id/2012/11/makalah-manajemen-hubungansekolah-dan.html" diunggah pada Minggu, 25 November 2012.
Susianto, Jefri Irawan. Manajemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat.
dalam
"http://jefriirawansusianto.blogspot.co.id/2014/04/manajemenhubungan-madrasah-dengan_24.html" diunggah pada Kamis, 17 April
2014.
Aprilia, Linda. Manajemen Hubungan Madrasah dengan Masyarakat. dalam
"http://penalinda01.blogspot.co.id/2014/12/manajemen-hubunganmadrasah-dengan.html" diunggah pada Sabtu, 20 Desember 2014.

18