Tugas M. Freight Semester 3

TUGAS TAKE HOME
MANAJEMEN FREIGHT

Dibuat oleh

: Ari Setia Ardi

NPM

: 5143020

Jur/Kelas

: Logistik Bisnis D32C

POLITEKNIK POS INDONESIA
2016

1. A. Menghitung hari di pelabuhan (Operation day in part)

Surabaya


= 8000/ (18x12x17) = 5,29 atau 5 hari

Jakarta

= 10.000/ (18x12x8) = 5,79 atau 6 hari

Singapura

= 9000/ (19x15x5)

= 6,31 atau 6 hari

Jepang

= 9000/ (20x16x6)

= 4,69 atau 5 hari

San Fransisco = 12.000/ (20x16x6) = 6,25 atau 6 hari

B. Waktu Pelayaran/di laut (Day in salling time)
Surabaya-Jakarta

= 379/(24x20)

= 0,79 atau 1 hari

Jakarta-Singapura

= 469/(24x200

= 0,98 atau 1 hari

Singapura-Jepang

= 6.250/(24x20)

= 13,02 atau 13 hari

Jepang-San Fransisco = 8.250/(24x20)


= 17,19 hari atau 17 hari

C. Pendapatan Agen Kapal
Surabaya 8000 ton
-

5000 ton x Ֆ85

= Ֆ425.000

-

3000 ton x Ֆ25

= Ֆ75.000

Jakarta 10.000 ton
-


4000 ton x Ֆ85

= Ֆ340.000

-

6000 ton x Ֆ80

= Ֆ480.000

-

6000 ton x Ֆ70

= Ֆ 420.000

Singapura

Jumlah pendapatan keseluruhan adalah Ֆ1.740.000


2. Tarif Freight Jakarta- Sanfransisco US $125/Cbm
Keuntungan container

Jumlah freight yag di terima $ 100 x 40

= US $ 4000

Box rate 1 x 20

= US $ 3.200 +

Keuntungan container

US $ 800

Shipper A

= 16 x 25

=


Shipper B

= 4 x 25

=

100

Shipper C

= 12 x 25

=

300

Shipper D

= 8 x 25


=

200 +

Total keuntungan shipper

400

1000

3. Jelaskan dari fungsi “Shipping Intruction”, Invoice dan packing list dan siapa yang
mebuatnya, serta untuk siapa dikirimnya?
a. Shipping Instruction (SI)
adalah perintah/ instruksi pengapalan/ pengiriman yang dibuat oleh eksportir/ pengirim
barang kepada perusahaan pengangkutan. Perusahaan pengangkutan disini bisa perusahaan
pelayaran untuk laut, perusahaan penerbangan untuk udara maupun darat, maupun lainnya
jika memang pengiriman atau ekspor barang tidak melalui laut atau udara atau darat
sekalipun.
Prisipnya SI adalah merupakan dokumen perintah kerja kepada pihak pengangkutan untuk

mengangkutan barang ekspor milik eksportir. Didalam SI ini wajib disebutkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Tanggal dan nomer SI
2. Nama perusahaan pengangkut yang ditunjuk (pelayaran, penerbangan)
3. Nama eksportir (pengirim barangg)
4. Nama importir (penerima barang) di luar negeri
5. Nama komiditas yang diekspor
6. Jumlah dan jenis pengemas (jika menggunakan kontainer, maka sebutkan jumlah kontainer
dan ukuran yang diminta)
7. Berat bersih dan berat kotor + kubikasi
8. Pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar
9. Rencana tanggal ekspor

10. Tanggal suffing (muat barang) dan lokasinya
11. Metode pembayaran ongkos pengangkutan (dimuka atau di kemudian setelah barang
sampai)
12. Catatan lain yang dipandang perlu disertakan

Gambar : Contoh Shipping Intruction


b. Invoice /Faktur
Invoice/Faktur adalah surat penagihan yang dikeluarkan oleh pihak penjual kepada
pelanggan kita sesuai kesepakatan di PO. Invoice berisi rincian barang / jasa dengan
harga sesuai PO, tidak boleh berubah walaupun misalkan harga tersebut telah mengalami
kenaikan dari supplier kita. Biasanya invoice dikirimkan kepada pelanggan dengan
lampiran tanda terima barang dan faktur pajak.
Invoice di tujukan untuk pelanggan sesuai kesepakatan PO.

Gambar conth Commercial Invoice

c. Packing List

Packing List adalah Document yang di keluarkan atau di buat oleh pihak exportir atau
importir yang data - data didalamnya berisi tentang nama barang yang akan di Export atau
Import. Data di dalamnya jika nama barang yang di export atau di import lebih dari 1 ( satu )
nama barang biasanya diuraikan atau di Break Down berdasarkan nomor HS.(Harmonized
system codes )
Data - data yang di cantumkan di dalam Packing list biasanya adalah :
1. Nama Shipper's atau Exportir
2. Consignee atau Buyer

3. Nomor Packing List dan Tanggal
4. Quantity Atau jumlah Barang
5. Description of goods ( Nama barang )
6. Gross Weight ( Berat kotor )
7. Nett weight ( Berat bersih )
8. ETD ( Estimated date departure ) atau tanggal keberangkatan kapal
9. Notify party ( pihak ketiga setelah consignee )
10. Nomor L/C ( Letter of credit ) jika ada
11. Nomor HS
Packing list ini dikirim ke pihak kapal atau pihak yang melakukan
pengiriman/pengantaran barang ke tujuan sebagai surat/dokumen keterangan dari barang
yang di kirim tersebut.

Gambar contoh Packing List

4. Jelaskan terjadinya muatan barang/cargo dalam hubungan perdagangan international
khususnya dalam barang export dan import yang pada umumnya terjadi?
“Perdagangan Internasional merupakan salah satu jenis kegiatan perdagangan, yaitu
kegiatan usaha jual beli barang/jasa yang dilaksanakan secara terus menerus dengan
memperoleh keuntungan dengan melintasi daerah pabean berdasarkan ketentuan yang

berlaku”.(Heliati, 2013)
1)

Perbedaan Iklim : sebagai contoh penghasil kurma terbaik selalu dari timur tengah,
Indonesia tidak bisa menyaingi kurma terbaik dari timur tengah, sebaliknya
Indonesia merupakan negara penghasil berbagai macam obat herbal dikarenakan
cuaca tropis Indonesia, sebaliknya negara timur tengah tidak bisa menyaingi kita
dalam halo bat herbal.

2)

Perbedaan Sumber Daya Manusia didalam mengolah sumber daya ekonomi :
sebagai contoh Jepang sebagai produsen mobil terdepan dan Amerika beserta Rusia
sebagai produsen segala macam persenjataan nomor satu karena dikarenakan factor
sumber daya manusia ketiga negara tersebut lebih unggul disbanding negara yang
lain. Baik karena program R&D, Brain Drain, maupun program lainnya yang
beruhubungan dengan SDM yang mengakibat negara tersebut memiliki produk dan
jasa yang lebih unggul dari negara lain.

3)

Perbedaan atas keadaan

sumber daya alam, budaya, tenaga kerja, dan jumlah

penduduk yang mengakibatkan adanya perbedaan atas hasil dan jumlah produksi
suatu negara.
4)

Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.

5)

Membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.

6)

Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup
sendiri.

7)

Perbedaan lainnya yang mengakibatkan satu negara lebih unggul dari negara lain,
sebagai contoh China dengan program pengenaan Bonded Zone dan Free Tax bagi
investor yang menanamkan modal dinegaranya sampai dengan perusahaan yang
tadi memperoleh keuntungan, baru pajak dikenakan. Pariwisata di Saudi yang tidak
akan pernah sepi karena factor keyakinan, serta hal-hal lainnya, Coba anda

bayangkan perbedaan apa yang anda ketahui atau punya didaerah masing-masing
yang bisa kita ekspor serta bagaimana caranya ?
5. Jelaskan fungsi instansi Pemerintah yang berada di pelabuhan-pelabuhan
internasional, dan bagaimana tanggung jawab mereka terhadap kelancaran export dan
import ?
a. Melaksanakan tertib bandar, tertib berlayar, mengeluarkan izin berlayar serta
penegakan hukum perkapalan dan pelayaran.
b. Melakukan pencegahan masuknya barang-barang dari luar negeri tanpa didasari
dokumen-dokumen resmi.
c. Perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan, pembinaan dan pemberian
perizinan di bidang keimigrasian.
d. Sebagai tindakan pengawasan dan pengamatan lebih lanjut terhadap tumbuhan,
hewan dan bagian-bagiannya.
e. Memeriksa kelengkapan dokumen kapal dalam hal kesehatan dari awak kapal.

6. Jelaskan pula peran bead an cukai dalam kaitannya dengan barang export dan import
diwilayah kepabeanan Indonesia, dan mengapa pula peran mereka sangat besar dalam
menentukan keluar dan masuknya barang dimaksud, khususnya dalam penetapan
jalur hijau, dan jalur merah ?

Bea dan Cukai
Bea Cukai atau Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah instansi di bawah Kementerian
Keuangan Republik Indonesia. Bea Cukai mempunyai peran yang sangat penting dalam
menggerakkan roda perekonomian nasional. Peran tersebut diwujudkan dalam bentuk
pengumpulan penerimaan negara untuk membiayai pembangunan nasional, pemberian
fasilitas perdagangan untuk menunjang efisiensi rantai pasokan perdagangan internasional,
pemberian insentif fiskal untuk meningkatkan pertumbuhan dan melindungi investasi dalam

negeri, serta melindungi masyarakat dari masuknya barang-barang yang berbahaya bagi
keamanan dan mengganggu kesehatan masyarakat
Bea Cukai juga mempunyai tugas dan tanggung jawab yang cukup besar diantaranya:
 Pengamanan dan pemungutan penerimaan negara dari kegiatan impor, ekspor, dan
pemungutan cukai (revenue collection);
 Melancarkan arus barang dari transaksi perdagangan internasional (trade facilitation);
 Membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pertumbuhan industri dan
investasi melalui pemberian fasilitas kepabeanan dan cukai serta pencegahan unfair
trading (industrial assistance);
 Menjamin perlindungan kepada masyarakat terhadap akses yang timbul sebagai akibat
dari masuknya barang-barang pembatasan dan larangan serta narkotika (community
protection).
Bea Cukai terdiri dari dua suku kata, yaitu Bea (Kepabeanan) dan Cukai. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya Bea Cukai dilindungi denganUndang-Undang Nomor 10
tahun 1995 dan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2006 Tentang Kepabeanan serta UndangUndang Nomor 11 tahun 1995dan Undang-Undang Nomor 39 tahun 2007 Tentang Cukai.
Cukai adalah pungutan negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang
mempunyai sifat atau karakteristik yang ditetapkan dalam undang-undang cukai. (lanjut baca
tentang cukai)
Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas
barang yang masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar.
Daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan
dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan
landas kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang Kepabeanan.
Kawasan pabean adalah kawasan dengan batas batas tertentu di pelabuhan laut, bandar
udara, atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di
bawah pengawasan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Bea Masuk adalah pungutan Negara berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan yang
dikenakan terhadap barang yang diimpor. Sedangkan Bea Keluar adalah pungutan negara
berdasarkan Undang-Undang Kepabeanan yang dikenakan terhadap barang ekspor.

Kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean dinamakan Impor, sedangkan
kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean dinamakan Ekspor

Dalam proses pengeluaran barang impor dari kawasan pabean (port), Bea Cukai
melakukan penetapan jalur terhadap suatu importasi tersebut, meliputi :
f. Jalur kuning :
Pengeluaran Barang Impor dari kawasan pabean (port) tanpa pemeriksaan fisik
barang, tetapi dilakukan penelitian dokumen sebelum penerbitan SPPB.
Jalur Kuning ditetapkan jika terdapat kekurangan dalam dokumen pemberitahuan pabean
beserta dokumen pelengkapnya.
g. Jalur merah :
Pengeluaran Barang Impor dari kawasan pabean (port) dengan pemeriksaan fisik barang
terlebih dahulu, dan dilakukan penelitian dokumen setelah penerbitan Surat Persetujuan
Pengeluaran Barang (SPPB).
Yang dikenakan Jalur Merah adalah Importasi dengan kondisi sebagai berikut:
 Importir baru
 Importir yang termasuk dalam kategori risiko tinggi (High risk importer)
 Barang yang di impor termasuk barang impor sementara
 Barang Operasional Perminyakan (BOP) golongan II
 Barang re-impor
 Barang impor yang terkena pemeriksaan acak (Random inspection)
 Barang impor tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah
 Barang impor yang termasuk dalam komoditi berisiko tinggi atau berasal dari
negara yang berisiko tinggi

h. Jalur hijau :
Pengeluaran Barang Impor dari kawasan pabean (port) tanpa pemeriksaan fisik
barang, namun tetap dilakukan penelitian dokumen setelah penerbitan SPPB. Jalur Hijau
ditetapkan jika Importir atau importasi yang tidak termasuk dalam kriteria jalur kuning
dan merah.
i. Jalur prioritas :
Pengeluaran Barang Impor dari kawasan pabean (port) tanpa pemeriksaan fisik
barang dan dokumen, setelah ada penetapan dari pemerintah terhadap Importir jalur
prioritas. Importir mendapatkan Jalur Prioritas berdasarkan ketetapan pemerintah.

7. Jelaskan mengapa setiap kargo harus di masukkan dalam container baik yang
berukuran teus maupun feus?
a. Melindungi fisik barang dari kerusakan fisika, kimiawi dan mikrobiologi (contoh:
barang-barang yang bersifat perishable)
b. Sebagai media penyimpanan dan pengangkutan (contoh: drum, tanki, gallon, dan
sebagainya)
c. Sebagai alat penghemat ruangan atau space tempat (contoh: penempatan botol-botol
pada rak atau krat akan lebih menghemat ruangan).
d. Sebagai alat pemberi informasi dan sekaligus promosi (contoh: Barang elektronik
yang dikemas dalam karton-karton khusus dan diberi identitas menarik).
e. Resiko bercampurnya barang-barang yang dapat merusak tidak akan terjadi, apabila
terjadi hanyalah keselahan Stuffing bagi LCL Cargo.

8. Jelaskan mengapa peran logistik di Indonesia sangat besar sehingga pemerintah
mencanangkan dalam bentuk Blue Print MP3EI (Master Plan Pencepatan
Pembangunan Ekonomi Indonesia) dimana logistic merupakan salah satu acuan yang
hendak dikembangkan di Indonesia?
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (Masterplan for
Acceleration and Expansion of Indonesia's Economic Development) dengan
singkatan MP3EI adalah sebuah pola induk perencanaan ambisius dari pemerintah Indonesia
untuk dapat mempercepat realisasi perluasan pembangunan ekonomi dan pemerataan
kemakmuran agar dapat dinikmati secara merata di kalangan masyarakat. Percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi ini akan didukung berdasarkan potensi demografi dan
kekayaan sumber daya alam, dan dengan keuntungan geografis masing-masing daerah.
Badan koordinasi
Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (disingkat KP3EI)
dibentuk pada 20 Mei 2011 adalah sebuah lembaga yang melakukan koordinasi untuk
pelaksanaan MP3EI. Lembaga ini dibentuk berdasarkan Pasal 4 dari Perpres RI Nomor 32
Tahun 2011tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI). Lembaga ini diketuai oleh Presiden Republik Indonesia.
Tugas-tugas
1. Melakukan koordinasi perencanaan dan pelaksanaan MP3EI;
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan MP3EI; dan
3. Menetapkan langkah-langkah dan kebijakan dalam rangka penyelesaian permasalahan
dan hambatan pelaksanaan MP3EI.
Badan pelaksana
Pelaksana harian KP3EI tediri dari :
 Tim Kerja Regulasi;
 Tim Kerja Konektivitas;
 Tim Kerja Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

9. Jelaskan peran dan fungsi Freight Forwarding dalam supply Chain Management,
demikian pula dengan peran merka sebagai perusahaan dalam pola angkutan multi
moda yang melibatkan beberapa negara, dan perlakuan dibentuk agen Freight
Forwarding dinegara lainnya?

Freight Forwarding disebut Juga International Freight Forwader atau Forwading Agent. Tugas
usaha jasa ini meliputi pengumpulan muatan di suatu gudang tertentu (CFS Warehouse) biasanya
dilakukan oleh konsolidator memantau pergerakan peti kemas selama dalam perjalanan kapal/vessel
(container on board), menyampaikan pemberitahuan kedatangan kapal (arrival notice) kepada buyer,
hingga proses penagihan biaya tambang (ocean freight). Usaha ini juga bisa melakukan pengepakan
barang (packaging), menyelenggarakan fumigasi dan lain-lain. Dalam kaitannya dengan dokumen
ekspor, forwading agent mengeluarkan dokumen pengapalan yang disebut dengan House Bill of
Lading (HB/L). (Amir, 1999)
Ruang Lingkup Freight Forwarder
Meskipun shipper atau consignee bisa melakukan sendiri proses pengurusan dokumen
pengapalannya, tetapi pada umumnya hal ini akan tetap diambilalin oleh freight forwarder yang
bertindak atas namanya untuk memproses shipment cargo nya melalui tahapan yang berdeda. Untuk
itu, ruang lingkup freight forwarder dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

f.

Atas Nama Shipper atau Eksportir
Sesuai dengan shipping instruction yang diterimanya, freight forwarderakan melakukan
kegiatan di bawah ini:


Memilih rute(Trade lane), moda angkutan dari liner yang tepat.



Mempelajari Term and condition dari L/C jika shipper memakai L/C dan juga
regulasi dari pemerintah, baik di negara shipper maupun negara penerima cargo.



Mengemas cargo kecuali sudah di packing sebelumnya oleh shipper sesuai dengan
syarat dan kondisi maupun rute tujuan cargo.



Mengatur pergudangan untuk cargosebelum stuffing jika perlu.



Memberi advise kepada shipper tentang pentingnya asuransi kerugian (syarat &
ketentuan berlaku), dan pengurusannya jika diminta.



Memesan ruang kapal (booking space).



Menerima cargo dan menerbitkan dokumen yang diminta oleh shipper, seperti
Forwarder’s Certificate of TransportI, dll.



Mengangkut muatan/cargonya ke CY (port), mengurus custom clearance, memproses
kelengkapan dokumen dan menyerahkan ke liner.



Membayar biaya-biaya yang muncul temasuk ocean freight.



Mengurus B/L yang ditandatangani oleh pihak liner dan menyerahkan kepada
shipper.



Memonitor cargo sampai tiba di tujuan dengan menghubungi liner dan/atau agent di
negara consignee.

g. Atas nama Consignee
Sesuai dengan job yang diberikan oleh consignee maka forwarder akan melakukan
kegiatan sebagai berikut.


Menerima dan memeriksa semua dokumen seperti packing list & Invoice yang ada
hubungannya dengan cargo.



Memonitor perjalanan cargo atas nama consignee, jika freight dikontrol olehnya.



Memonitor perjalanan cargo dari liner, dan jika diperlukan membaayar ocean freight
sekaligus.



Mengatur proses custem clearance dan membayar bea masuknya jika perlu.



Menyerahlan cargo kepada consignee.
Kenapa perlu di bentuk agen Freight Forwading karena di harapkan suatu Negara
dapat saling bekerja sama.

10. Jelaskan dan fungsi dari dokumen seperti Nota pelayanan Ekport (NPE) form BCF
3.03, Pemberitahuan Eksport Barang (PEB) form BC 3.0 , Pemberitahuan Impor
Barang (PIB) form BC 2.0, dan Surta persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) ?
a. Nota Pelayanan Ekspor (NPE) adalah nota yang diterbitkan oleh Pejabat Pemeriksa Dokumen
Ekspor atau Sistem Komputer Pelayanan atas Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) .
Fungsi NPE untuk melindungi pemasukan barang yang akan diekspor ke Kawasan Pabean
dan/atau pemuatannya ke sarana pengangkut.

b. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) adalah dokumen pabean yang digunakan untuk
memberitahukan pelaksanaan ekspor barang. PEB dibuat oleh eksportir atau kuasanya dengan
menggunakan software PEB secara online. Barang yang akan diekspor wajib diberitahukan ke
Kantor Bea dan Cukai dengan menggunakan PEB ini.
Fungsi PEB untuk memperoleh respon Persetujuan Ekspor (PE). Barulah kemudian PE
digunakan sebagai surat jalan untuk memasukkan barang ekspor ke kawasan pabean/ kawasan
dalam pengawasan bea cukai yang dipersiapkan untuk ekspor.
h. Pemberitahuan Impor Barang (PIB) Adalah proses dimana suatu kedatangan barang (umum) yang
akan di proses oleh jasa broker kepada bea cukai
Fungsi PIB untuk memproses kedatangan barang yang selanjutnya akan di proses broker Bea dan
Cukai.
i.

Surat Persetujuan Pengeluaran Barang (SPPB) adalah surat yang dikeluarkan oleh BC yang mana
setelah dilakukan pemeriksaan terhadap persaratan dokumen dan atau pemeriksaan langsung
secara fisik terhadap barang impor tersebut telah disetujui untuk diserahkan kepada importir.

j.

Fungsi SPPB adalah utuk pemeriksaan terhadap persaratan dokumen dan atau pemeriksaan
langsung secara fisik terhadap barang impor tersebut telah disetujui untuk diserahkan kepada
importir.

11. Jelaskan tentang incoterm tahun 2010 dan marine cargo insurance terhadap kapal
yang karam?
a. Tentang Incoterm
Proses perdagangan internasional sebetulnya merupakan perluasan dari transaksi
lokal. Perdagangan internasional menjadi lebih rumit dibandingkan dengan transaksi
lokal karena dalam transaksi internasional melibatkan penduduk dari negara yang
berbeda. Setiap negara mungkin saja memiliki ketentuan transaksi yang berbeda,
sehingga dalam transaksi internasional sering muncul sengketa. Untuk menghindari risiko
munculnya sengketa ini maka dibuatlah suatu ketentuan standar bagi transaksi
internasional yang disebut International Commercial Terms (incoterms).
Incoterms adalah seperangkat definisi yang diakui secara universal mengenai
persyaratan dalam transaksi internasional yang dibuat oleh International Chamber of
Commerce (ICC). Tujuan dari diterbitkannya incoterms ini adalah untuk menghindari

terjadinya kesalahpahaman di antara peserta transaksi internasional yang disebabkan oleh
perbedaan dalam praktik transaksi di negara masing-masing peserta. (Astuti
Purnamawati, 2013)
Incoterms diterbitkan pertama tahun 1936, yang disebut Incoterms 1936, merupakan
hasil sidang ICC di Paris, Prancis. Incoterms diperbaharui secara periodik sesuai dengan
perkembangan dalam proses perdagangan internasional. Incoterms yang pernah berlaku
adalah Incoterms 1936, Incoterms 1951, Incoterms 1967, Incoterms 1976, Incoterms
1980, Incoterms 1990, Incoterms 2000, dan mulai tanggal 1 Januari 2011 cara
pengiriman barang impor menggunakan ketentuan Incoterms 2010.
Incoterms berisi seperangkat klausal persyaratan pengiriman barang dalam
perdagangan internasional yang pada dasarnya mengatur 3 hal, yaitu biaya (cost), risiko
(risk), dan tanggungjawab (responsibility). Biaya (cost) yang dimaksud dalam ekspor
adalah biaya yang harus ditanggungoleh masing-masing pihak (penjual dan pembeli)
dalam rangka pengiriman barang sampai ditempat tujuan yang disepakati. Penjual harus
mengetahui beban biaya sampai titik mana dalam penghantaran barang yang menjadi
tanggungannya dan demikian juga pembeli harus mengetahui beban biaya sampai titik
mana dalam penghantaran barang yang menjadi tanggungannya. Risiko (risk) adalah
kemungkinan kerugian yang timbul dari proses penghantaran barang ekspor. Risiko ini
dapat berupa barang yang rusak, hilang, penurunan kualitas, atau biaya yang mungkin
timbul diluar biaya yang telah disepakati. Tanggungjawab (responsibility) adalah tugas
pengurusan (misalnya izin, dokumen ekspor, dokumen impor) yang timbul dalam proses
pengiriman barang. (Astuti Purnamawati, 2013)
b. Marine Cargo Insurance
Asuransi Pengangkutan Barang Proses pengiriman dan pengangkutan barang
mempunyai berbagai resiko sampai ketempat tujuan. Resiko resiko tersebut
mengakibatkan kerugian financial yang dapat mengganggu bisnis anda. Untuk
mengurangi resiko tersebut ada asuransi pengangkutan yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan bisnis anda. Obyek pertanggungan dalam asuransi ini adalah barang yang
diangkut itu sendiri (cargo), biaya angkut/uang tambang (freight), keuntungan yang
diharapkan (imaginary profit) dan premi asuransi barang tersebut (insurance premium).

Asuransi Pengangkutan Barang / Marine Cargo Insurance memberikan jaminan atas
kehilangan atau kerusakan barang-barang selama pengangkutan melalui transportasi di
atas air/darat/udara.

12. Tjelaskan tentang B/L dan House B/L, siapa yang membuatnya?
a. Bill Of Lading
Surat yang dikeluarkan maskapai pelayaran yang menerangkan bahwa ia telah
menerima barang dari pengirim untuk diangkut sampai ke pelabuhan tujuan dan
diserahkan kepada penerima.
 Fungsi bill of lading
1. Bukti Penerimaan barang dikapal
2. Perjanjian Angkutan
3. Bukti kepemilikan barang ( document of title )
 Macam Macam bill of lading
1. To be shippe B/L ( yang akan dikapalkan )
2. Shipped B/L ( yang telah dikapalkan )
3. Straight B/L (atas nama / yang tercantum dalam B/L dan tidak dapat di
perjualbelikan)
4. To Order B/L ( kepada yang di perintahkan )
5. Through B/L ( barang yang menggunakan 2 pengangkut )
6. Clean B/L ( B/L yang bersih tanpa catatan )
7. Foul B/L ( B/L yang ada catatan celaan )
8. Negotiable B/L ( B/L yang dapat diperjualbelikan )

Contoh B/L

b. House B/L
Istilah house/forwarder bill of lading atau master/ocean bill of lading sebenarnya
merujuk kepada pihak yang menerbitkan dokumen tersebut.
Menurut Drs. H.M. Noch Idris Ronosentono Bsc., House Bill of Lading
(HBL) adalah semua B/L yang diterbitkan oleh para forwarder dengan menggunakan
namanya pada B/L tersebut, dimana B/L ini statusnya mungkin saja dapat untuk
dipindahtangankan (negotiable) atau barangkali tidak dapat untuk diperjualbelikan
(non-negotiable) sama sekali7.

Sedangkan marine bill of lading adalah bill of lading yang diterbitkan oleh perusahaan
pelayaran untuk mengangkut barang dengan kapal dari pelabuhan ke pelabuhan. Marine
bill of lading dikenal juga sebagai ocean bill of lading8. Istilah lain untuk marine bill of
lading atau ocean bill of lading adalah master bill of lading (MBL) karena merujuk
kepada pihak yang menandatanganinya, yaitu nahkoda kapal.
Seperti telah disinggung di atas, jika eksportir ingin mengirim barang kepada kliennya di
luar negeri, maka ia akan datang kepadafreight forwarder. Dalam hubungan ini maka
eksportir akan disebut di dalam HBL sebagai shipper (actual shipper) dan pihak importir
akan disebut sebagai consignee (actual consignee).
Selanjutnya, barang akan dikirim oleh freight forwarder kepada shipping line dan pada
saat menerima barang tersebut shipping lineakan menerbitkan MBL. Dalam hubungan
ini, freight

forwarder akan

disebut

sebagai shipper sedangkan

yang

disebut

sebagaiconsignee adalah agen freight forwarder di pelabuhan tujuan.

13. Jelaskan tentang certificate of Fumigation terhadap container, siapa yang
mengeluarkan dana apa fungsinya?
a. Sertificate Of Fumigation
Mengingat bahwa pentingnya fungsi dari fumigasi itu sendiri,maka diperlukalah
suatu alat yang dipergunakan sebagai bukti bahwa barang yang akan diekspor telah
difumigasi. Alat yang dipakai untuk menyatakan bahwa suatu barang telah melalui proses
fumigasi adalah Sertifikat Fumigasi yang dikeluarkan oleh Perusahaan Fumigant yang
telah mendapat jaminan dari Badan Karantina Pertanian. Pengertian dari sertifikat
fumigasi adalah suatu dokumen yang menyatakan bahwa perlakuan fumigasi telah
dilaksanakan sesuai dengan persyaratan atau standar yang telah ditentukan. Serifikat ini
akan diberikan kepada perusahaan fumigasi yang dinyatakan telah memenuhi persyaratan
dan dinilai mampu melaksanakan kegiatan fumigasi untuk keperluan karantina.
Dikeluarkannya sertifikat oleh perusahaan fumigasi kepada perusahaan jasa pengiriman
atau perusahaan yang mengesport barang dilakukan setelah dilakukannya stufing pada
barang yang akan dikirim.

Sertifikat Fumigasi yang dikeluarkan oleh Perusahaan Fumigant yang telah mendapat
jaminan dari Badan Karantina Pertanian
Fungsi Fumigasi
 Meningkatkan ketahanan barang/komoditi yang disimpan di gudang dari
aktifitas hama, sehingga masa penyimpanan komoditas dapat lebih panjang.
 Mengamankan barang/ komoditi yang akan di ekspor ke negara tujuan dari
serangan hama/rayap.
 Memenuhi ketentuan phytosanitary negara tujuan ekspor/impor. Negara penerima
komoditi akan menerima sertifikat fumigasi sebagai bukti bahwa komoditi telah
mendapat perlakuan eradikasi hama.

14. Demikian pula pa kegunaan COO ( Certificate Of Origine) siapa yang
mengeluarkannya dan apa fungsiny abagi exsportir?
Certificate Of Origin (COO) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Surat
Keterangan Asal (SKA) merupakan suatu dokumen yang berdasarkan kesepakatan dalam
suatu perjanjian antar negara baik perjanjian bilateral, regional maupun multilateral.
Dokumen tersebut fungsinya sebagai “surat keterangan” yang menyatakan bahwa barang
yang diekspor (atau diimpor) berasal dari suatu negara yang telah membuat suatu
kesepakatan (aggrement) dengan negara tersebut. Biasanya aggreement tersebut berkaitan
dengan skema Free Trade Area dalam perdagangan internasional.
Certificate Of Origin (COO) merupakan dokumen yang dibuat oleh eksportir.
Manfaat COO

a.

Untuk mendapatkan preferensi berupa penurunan atau pembebasan tarif bea masuk ke
suatu atau kelompok negara.

b.

Sebagai dokumen atau tiket masuk komoditi ekspor Indonesia ke negara tujuan
ekspor.

c.

Untuk mengetahui atau menetapkan negara asal barang (country of origin) suatu
barang ekspor.

d.

Untuk memenuhi persyaratan pencairan Letter of Credit (L/C) terhadap pembiayaan
ekspor yang menggunakan L/C.

e.

Sebagai salah satu alat untuk pelacakan jika terjadi tuduhan dumping

f.

Untuk keperluan data statistik perdagangan ekspor impor.

15. Jelaskan fungsi dari Instansi Pemerintah dan Instansi swasta jelaskan fungsi dari kedua
instansi tersebut?
A. Instansi Pemerintah
a. Administrator Pelabuhan
Menurut pasal 2, Administrator Pelabuhan mempunyai tugas menyelenggarakan
Pemberian pelayanan keselamatan pelayaran di dalam daerah lingkungan kerja dan daerah
lingkungan kepentingan pelabuhan untuk memeperlancar angkutan laut.
Menurut pasal 3, dalam melaksanakan tugas seperti dimaksud dalam pasal 2, Kantor
Administrator Pelabuhan menyelenggarakan fungsi :
Pelabuhan menyelenggarakan fungsi :
 Penilikan kegiatan lalu lintas angkutan laut yang meliputi kapal,
penumpang, barang dan hewan serta pemantauan pelaksanaan
tarif angkutan laut.
 Pembinaan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) dan
pemantauan pelaksanaan tarif TKBM.
 Penilikan terhadap pemenuhan syarat kelaiklautan kapal dan
pengeluaran Surat Izin Berlayar (SIB).
 Pencegahan dan penagulangan pencemaran serta pamadam
kebakaran diperairan pelabuhan.
 Pengaman, penertiban, dan penegakan peraturan perhubungan
laut didalam daerah lingkungan kerja pelabuhan guna menjamin
kelancaran operasianol dibidang pelabuhan.

 Pengawasan keselamatan dibidang pembangunan fasilitas dan
peralatan pelabuhan , alur pelayaran dan kolam pelabuhan serta
pemantanuan kerja operasional pelabuhan.
 Pemeriksaan

nautis,

teknis,

radio,

pembangunan

dan

perombakan kapal serta pemberian sertifikasi.
 Pelaksanaan pengukuran dan status hukum kapal, serta
pengurusan dokumen pelaut, perijinan awak kapal dan
perjanjian kerja laut.
 urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga
Kantor Administrator Pelabuhan.
a. Bea dan Cukai
Sesuai dengan UU Republik Indonesia No. 10/1995 tentang Kepabeanan, Direktorat Bea
Cukai yang berada dibawah Departemen Keuangan mengatur dan mengawasi kepabeanan
diseluruh wilayah Indonesia. Jadi, secara umum, tugas Bea dan Cukai adalah mengenakan
pajak cukai terhadap barang atau muatan yang masuk keluar daerah dimana pemerintah telah
mengenakan kewajiban untuk membayar bea.
Insatansi Bea dan Cukai di Pelabuhan memiliki tugas :
 Mengadakan pemeriksaan terhadap keluar/masuknya barang di daerah Bea dan cukai
 Pemeriksaan terhadap barang-barang muatan dikapal maupun di gudang
 Menetapkan besarnya bea masuk sesuai tarif untuk jenis barang berdasarkan tarif
yang ditetapkan pemerintah
 Mengawal barang yang belum terkena bea masuk dari pelabuhan ke enterport atau
sebaliknya
 Mengawal barang dari kawasan pedalaman yang dinyatakan daerah bea dan cukai
kepelabuhan atau sebaliknya.
b. Perusahaan Bongkar Muat
Stevedoring company adalah perusahaan yang jasa utamanya mengangkut dan
membongkar barang dari pelabuhan atau dermaga ke atas wahana angkut baik kapal atau
pesawat. Baik dengan peralatan mekanis ataupun peralatan manual.
c. Trucking
Trucking Company adalah perusahaan yang yang jasa utamanya menyediakan kendaraan
mulai dari mobil kecil sampai dengan truk besar untuk mengangkut barang dari gudang

eksportir ke pelabuhan atau bandara dan sebaliknya, termasuk jasa pengambilan dan
pengembalian container ke depo untuk kasus ekspor-impor dengan container.
d. Freight Forwarding
Freight Forwarding disebut Juga International Freight Forwader atau Forwading Agent.
Tugas usaha jasa ini meliputi pengumpulan muatan di suatu gudang tertentu (CFS
Warehouse) biasanya dilakukan oleh konsolidator memantau pergerakan peti kemas selama
dalam perjalanan kapal/vessel (container on board), menyampaikan pemberitahuan
kedatangan kapal (arrival notice) kepada buyer, hingga proses penagihan biaya tambang
(ocean freight). Usaha ini juga bisa melakukan pengepakan barang (packaging),
menyelenggarakan fumigasi dan lain-lain. Dalam kaitannya dengan dokumen ekspor,
forwading agent mengeluarkan dokumen pengapalan yang disebut dengan House Bill of
Lading (HB/L). (Amir, 1999)
e. Syahbandar
Syahbandar adalah badan yang melaksanakan port clerance, yaitu pemeriksaaan suratsurat kapal, agar kapal dapat keluar masuk pelabuhan. Syahbandar adalah penegak hukum
dalam ketertiban bandar dan pengawas keselamatan pelayaran. Kapal – kapal harus memiliki
dokumen yang menyatakan bahwa kapal layak laut berlayar serta telah memenuhi syarat dan
ketentuan keselamatan pelayaran.
f.

Imigrasi
Direktorat Imigrasi adalah badan yang berada di bawah Departemen Kehakiman. Di
pelabuhan, instansi ini mempunyai tugas untuk :
 Mengawasi keluar masuknya orang sesuai ketentuan dari keimigrasian .
 Memeriksa penumpang dan awak kapal, dalam hal penumpang asing yang hendak
masuk atau keluar daerah hukum indonesia.
 Dalam hal ini akan diperiksa paspornya apakah sudah memenuhi ketentuan.
 Memeriksa paspor ABK (anak buah kapal).
 Memberikan immigration clearance.

g. Dinas Karantina dan Dinas Kesehatan
Sesuai dengan KM. 26/1998, Dinas Karantina disatukan dengan Dinas Kesehatan.
Adapaun tugas Dinas Karantina di pelabuhan adalah:
 Melakukan pelayanan kesehatan.

 Memeriksa dan meneliti buku kesehatan, derating certificate, daftar awal kapal dan
penumpang
 Memberikan health certificate dan health clearance.
 Mengawasi tumbuh – tumbuhan dan hewan yang dibawa keluar masuk pelabuhan
melalui kapal.
 Bila perlu melakukan karantina.
 Dinas kesehatan pelabuhan merupakan insatansi yang berada di bawah Departemen
Kesehatan. Dinas Kesehatan Pelabuhan meiliki tugas untuk :
 Melakukan pelayanan kesehatan.
 Meneliti dan memeriksa buku kesehatan deratting certificate (sertifikat bebas tikus),
daftar awak kapal dan penumpang .
 Memeberikan health cetificate dan health clearance.
h. Kepolisian
Kesatuan Penjaga laut dan Pantai (KPLP) merupakan penjaga keamanan perairan
pelabuhan dan pantai sekitarnya. Polisi yang bertugas di pelabuhan adalah polisi khusus yang
Dinamakan Kesatuan Penjaga dan Keamanan Pelabuhan (KP3).
i.

Sucopindo.
Sucopindo (Supertintending Company Indonesia) merupakan bagian dari Departemen
yang bertugas menilai mutu, harga, dan jumlah harga dari muatan yang keluar / masuk
Indonesia. Disamping itu, Sucofindo juga bertindak sebagai lembaga penelitian pemerintah
mengenai jumlah dan mutu dari muatan. Badan ini berhak mengeluarkan setifikat – setifikat
yang diperlukan.
Bila diperlukan, Sucopindo juga memeriksa keadaan muatan diluar negeri yang diimpor
ke indonesia, serta menyatakan harganya dan mutunya untuk keperluan bea masuk.

j.

Pelindo
Mengawasi pelaksanaan pemakaian

tambahan seusai dengan perancanaan dan

menyediakan pelabuhan untuk kegiatan bongkar muat.
k. Ansuransi
Peranggungan yang memberikan jaminan atau proteksi terhadap kerugian/ kerusakan atau
kehilangan keuntungan yag di harapkan.

B. PERUSAHAAN SWASTA
Perusahaan swasta (Badan Hukum Indonesia) yang melaksanakan jasa kepelabuhan berkaitan
dengan lalu lintas kapal, penumpang, dan barang terdiri dari :
a. Perusahaan Pelayaran
Perusahaan pelayaran adalah perusahaan yang mengoperasikan kapal-kapal,
baikkapal milik sendiri maupun sewa (charter).
b. Perusahaan Bongkar Muat (PBM).
Perusahaan bongkar muat adalah perusahaan yang bergerak dalam kegiatan bongkar
dan muat barang/petikemas ke kapal.
c. Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL), dan Freight Forwarder.
Adalah perusahaan yang menyediakan jasa pengurusan barang-barang di bea-cukai,
pelayaran dan angkutan.
d. Perusahaan Angkutan Bandar.
Perusahaan angkutan bandar adalah perusahaan yang mengadakan angkutan barang
dan manusia antara kapal dan daratan.
e. Perusahaan Angkutan Darat.
Perusahaan angkutan darat adalah perusahaan angkutan barang yang dibongkar/muat
dari kapal.
f.

Perbankan
Perbankan adalah perusahaan yang mengadakan jas perbankan untuk di pelabuhan,
terutama transaksi ekspor/impor barang.

g. Surveyor.
Surveyor adalah perusahaan yang mensurvei mutu suatu keadaan barang atau jasa.
h.

Jasa Konsultan.
Jasa konsultan adalah memberi saran atau nasihat tentang suatu masalah berikut cara
me-nyelesaikannya.

i.

Perusahaan Persewaan Peralatan.