Pengarusutamaan Hak Atas Air dalam Peren

DIREKTORAT PERUMAHAN
DAN PERMUKIMAN
BAPPENAS

• URUSAN AIR MINUM MERUPAKAN SALAH SATU

URUSAN WAJIB YANG TELAH DISERAHKAN PEMERINTAH
PUSAT KE DAERAH (UU 32/2004)
• PEMBANGUNAN SEKTOR AIR MINUM BELUM MENJADI
PRIORITAS PEMBANGUNAN DI DAERAH
• RATA-RATA INVESTASI APBD UNTUK SEKTOR AIR MINUM
SECARA NASIONAL TIDAK LEBIH DARI 2% DARI TOTAL
APBD
• TARGET MDG,PADA TAHUN 2015 MEMENUHI LAYANAN
50% DARI PENDUDUK YANG BELUM MEMILIKI AKSES
AIR MNUM

• LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK VS KEMAMPUAN

PERCEPATAN LAYANAN AIR MINUM
• SEMAKIN LANGKANYA CADANGAN AIR BAKU UNTUK

PEMENUHAN AIR MNUM

Kewajiban Negara
• Indonesia telah meratifikasi Perjanjian tentang Hak
Asasi Manusia  Kewajibannya adalah

– Menghormati (respect)  mengharuskan negara
mencegah terganggunya langsung/tidak langsung
pemenuhan hak atas air
– Melindungi (protect)  mengharuskan negara
mencegah keterlibatan pihak ketiga (perusahaan)
dalam pemenuhan hak atas air
– Memenuhi (fulfill)  mengharuskan negara mengambil
langkah untuk mencegah pemenuhan hak atas air
sepenuhnya

• Pembangunan air berbasis hak  masyarakat tidak
hanya sebagai penerima tetapi sebagai pusat dari
pembangunan


Kondisi Indonesia
• UU no 11 Tahun 2005  meratifikasi kovenan

internasional tentang hak ekonomi, sosial dan
budaya  menghormati, melindungi, dan
memenuhi hak atas air
• UU no 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
– Pasal 5  negara menjamin hak setiap orang
untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok
minimal sehari-hari guna memenuhi
kehidupannya yang sehat, bersih dan produktif 
right to water
– Pasal 6  sumberdaya air dikuasai oleh negara
dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat  water right

Kondisi Indonesia
• PP 65 Tahun 2005 tentang Pedman Penyusunan dan
Penerapa Standar Pelayanan Minimal


– SPM merupakan jenis dan mutu pelayanan dasar yang
menjadi urusan wajib pemda yang berhak diperoleh
warga secara minimal
– SPM disesuaikan dengan kemampuan daerah
– Rencana pencapaian SPM dituangkan dalam RPJMD dan
renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
– Target tahunan SPM dituangkan dalam Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD), Renja SKPD
– Diinformasikan kepada masyarakat
– Dapat bekerjasama dengan swasta
– Pemerintah dapat memberi sanksi kepada pemda yang
tidak memenuhi target SPM.

FAKTA
• Apakah pemerintah telah memenuhi
kewajibannya 

– Menghormati  ya  ratifikasi
– Melindungi  ya/tdk  regulasi belum
sepenuhnya dijalankan (misal SPM)

– Memenuhi  belum sepenuhnya 
ketersediaan, kualitas, keterjangkauan

• Langkah seperti apa yang dibutuhkan

untuk memenuhi kewajiban pemerintah?

Pembelajaran dari program-program yang
lalu

• Sifatnya Top Down
• Masyarakat tidak dilibatkan atau hanya

sekedar diberitahu
• Proyek sepenuhnya dibiayai pemerintah
• Pengelolaan tidak melibatkan masyarakat
• Akibatnya banyak kegagalan,
ketidakefisienan, ketidakefektifan dalam
penyediaan air minum


 Air Merupakan Benda Sosial dan
Benda Ekonomi
 Pilihan yang Diinformasikan sebagai
Dasar dalam Pendekatan Tanggap
Kebutuhan.
 Pembangunan Berwawasan
Lingkungan
 Pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat
 Keberpihakan pada Masyarakat
Miskin







Akuntabilitas Proses Pembangunan
Peran Pemerintah Sebagai Fasilitator

Peran Aktif Masyarakat
Pelayanan Optimal dan Tepat Sasaran
Penerapan Prinsip Pemulihan Biaya

• Sebagai sebuah kebijakan nasional, diharapkan

daerah mengadopsi dan menjabarkannya ke
dalam program
• Diperlukan perangkat perencanaan strategis
dalam penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan
sebagaimana kebijakan.
• Diperlukan kelembagaan yang mengkoordinasikan
proses adopsi dan implementasi kebijakan
• Diperlukan dukungan dan komitmen pengambil
kebijakan daerah

• Daerah menempatkan AMPL sebagai

salah satu prioritas pembangunan
• Daerah menerapkan prinsip-prinsip

keberlanjutan dalam pembangunan AMPL
melalui biaya pembangunan daerah
• Daerah mengadopsi proyek-proyek AMPL
BM dari berbagai sumber pembiayaaan
dan menempatkan sebagai upaya
pemenuhan layanan

• Substansi pendekatan berbasis masyarakat adalah

upaya pemenuhan hak atas air yang berkelanjutan,
tanpa membedakan strata, mempertimbangkan
kebutuhan masyarakat, berwawasan lingkungan
• Pokja AMPL nasional dan daerah sebagai ujung
tombak pemasaran dan operasionalisasi KEBIJAKAN
AMPL secara tidak langsung telah mendorong
pemerintah daerah memenuhi kewajibannya dalam
pemenuhan hak atas air melalui penyusunan
Renstra AMPL – Berbasis Masyarakat

• Disusun secara partisipatif dengan


melibatkan berbagai pelaku
• Proses penyusunan Renstra merupakan
media efektif sebagai pencerahan bagi
pemda dan pelaku lainnya menempatkan air
minum sebagai priortaspembangunan
• Secara nasional, telah lebih dari 80
kota/kabupaten yang memiliki Renstra AMPL
dengan dukungan berbagai program/pryek
melalui koordinasi Pokja AMPL Nasional

• Pengarusutamaan hak atas air dalam

perencanaan pembangunan di daerah
dilakukan melalui penyusunan Renstra AMPL
• Saat ini, Pokja AMPL bersama mitra terkait
mendorong agar pembangunan air minum
dilakukan melalui tiga tahapan utama yaitu
penyadaran, internalisasi dan aktualisasi
• Diperlukan kerjasama berbagai pihak untuk

mengarusutamakan hak atas air
• Dibutuhkan upaya yang lebih eksplisit dan
sistematis dalam mengarusutamakan hak atas
air.