SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB 9 KONSEP (1)

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB 9 KONSEP
PENGENDALIAN INTERN
POSTED BY FRENDY SANTONO POSTED ON 19.37 WITH NO COMMENTS

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem informasi akuntansi sebagai sistem yang terbuka tidak bisa dijamin sebagai suatu

sistem yang bebas dari kesalahan maupun kecurangan. Pengendalian intern yang baik
merupakan cara bagi suatu sistem untuk melindungi diri dari tindakan-tindakan yang
merugikan. Sistem pengendalian internal ini dapat mencegah timbulnya kerugian karena
penggunaan sumberdaya yang boros, keputusan manajemen yang tidak akurat dan
sebagainya. Konsep pengendalian ini semakin lama semakin penting dan menempati posisi
yang strategis karena ancaman terhadap SIA meningkat baik dari sisi jenis maupun
intensitasnya. Karena itu, dalam kesempatan kali ini, penulis ingin membahas lebih lanjut
tentang Konsep Pengendalian Intern dalam sebuah Sistem Informasi Akuntansi.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian pengendalian intern?
2. Apa saja jenis ancaman dan peningkatan intensitas ancaman terhadap sistem informasi
akuntansi?
3. Apa saja macam klasifikasi pengendalian?

4. Apa saja model pengendalian?
5. Apakah lingkungan pengendalian?
6. Apakah pengertian aktivitas pengendalian?
7. Apa saja resiko dan pengendalian resiko?
8. Apa saja metode-metode kunci untuk melakukan pemantauan yang efektif?
9. Apa saja aktivitas-aktivitas yang harus dijalankan untuk melaksanakan pemantauan kinerja?
C.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Tujuan Penulisan
Menjelaskan pengertian pengendalian intern.
Menjelaskan jenis ancaman dan peningkatan intensitas ancaman sistem informasi akuntansi.

Menjelaskan macam klasifikasi pengendalian.
Menjelaskan model pengendalian.
Menjelaskan lingkungan pengendalian.
Menjelaskan pengertian aktivitas pengendalian.
Menjelaskan resiko dan pengendalian resiko.
Menjelaskan metode-metode kunci untuk melakukan pemantauan yang efektif.
Menjelaskan aktiviras yang harus dijalankan untuk melaksanakan pemantauan kinerja.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengendalian Intern
Pengendalian (control) adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas sebuah
obyek, organisasi, atau sistem. Tujuan dilakukannya pengendalian adalah untuk mencegah
timbulnya kerugian bagi sebuah organisasi, yang timbul antara lain karena sebab-sebab
sebagai berikut.
1. Penggunaan sumber daya yang tidak efisien dan boros
2. Keputusan manajemen yang tidak baik
3. Kesalahan yang tidak disengaja dalam pencatatan dan pemrosesan data
4. Kehilangan atau kerusakan catatan secara tidak sengaja
5. Kehilangan aktiva karena kecerobohan karyawan
6. Tidak ditaatinya kebijakan manajemen dan peraturan lainnya oleh para karyawan

7. Perubahan secara tidak sah terhadap SIA atau komponen-komponennya
B. Ancaman Terhadap Sistem Informasi Akuntansi
Secara garis besar, ada 4 jenis ancaman terhadap SIA, yaitu:
1. Bencana alam dan bencana politik, misalnya kebakaran.
2. Kesalahan software dan tidak berfungsinya perangkat keras.
3. Tindakan-tindakan yang tidak disengaja.
4. Tindakan yang disengaja (kriminal komputer).
Diantara berbagai penyebab meningkatnya problem pengamanan adalah sebagai berikut.
1. Kenaikan jumlah sistem client / server yang berakibat informasi tersedia untuk semua
karyawan.
2. Karena jaringan lokal (LAN) dan sistem client / server mendistribusikan data kepada
pemakai.
3. Wide Area Network (WAN) memberi peluang bagi pelanggan dan pemasok saling
mengakses masing-masing sistem data.
Meskipun ancaman terhadap SIA meningkat, sayangnya banyak organisasi tidak melakukan
proteksi secara memadai terhadap data yang mereka miliki, karena alasan sebagai berikut.
1. Persoalan pengendalian komputer sering disepelekan dan dianggap remeh, dan perusahaan
menganggap bahwa kehilangan informasi penting sebagai sesuatu yang tidak dianggap
merugikan atau dianggap merupakan ancaman.
2. Implikasi pengendalian karena berubahnya sistem dari sistem terpusat menjadi sistem

jaringan (network) tidak benar-benar dipahami.
3. Sebagian perusahaan tidak menyadari bahwa pengamanan data merupakan hal yang serius
bagi kelangsungan hidup perusahaa. Informasi adalah sebuah sumberdaya strategik, dan
untuk melindungi informasi tersebut memerlukan oersyarat yang strategik pula.
4. Tekanan produktivitas dan biaya memotivasi manajemen untuk mengabaikan pengukuran
pengendalian yang memang cukup memakan waktu.

Konsep Umum Pengendalian adalah sebagai berikut.
1. Pengendalian Intern (internal control). Adalah rencana organisasi dan metode yang
digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi yang akurat dan
dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan untuk mendorong ditaatinya kebijakan
manajemen. Antara sebuah tujuan dengan tujuan lainnya seringkali bertentangan.
2. Pengendalian Manajemen (management control). Merupakan konsep yang lebih luas
dibandingkan dengan pengendalian intern, yang memiliki karakteristik sebagai berikut: (a)
merupakan bagian yang integral dari tanggung jawab manajemen, (b) dirancang untuk
mengurangi terjadinya berbagai kesalahan (error & irregularities), dan untuk mencapai
tujuan organisasi, dan (c) berorientasi kepada personil dan mencoba membantu karyawan
mencapai tujuan organisasi dengan mengikuti kebijakan organisasi.
3. Pengendalian Adiministrasi (administrative control). Adalah pengendalian yang menjamin
efisiensi operasional dan ketaatan kebijakan manajemen. Sebaliknya,pengendalian

akuntansi (accounting control) adalah pengendalian yang bertujuan membantu menjaga
aktiva dan menjamin akurasi dan daya andal catatan keuangan perusahaan.
4. Struktur Pengendalian Intern (internal control structure), memiliki tiga elemen, yaitu:
a. Lingkungan pengendalian, yang menggambarkan efek kolektif dari berbagai faktor pada
penetapan, peningkatan, atau penurunan efektivitas prosedur dan kebijakan khusus.
b. Sistem akuntansi, terdiri atas metode dan catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasi,
merangkai, menganalisis, menggolongkan, mencatat, dan melaporkan transaksi-transaksi
perusahaan dan untuk memelihara akuntabilitas aktiva dan kewajiban yang terkait.
c.

Prosedur pengendalian, adalah kebijakan dan prosedur yang ditambahkan ke lingkungan
pengendalian dan sistem akuntansi yang telah ditetapkan oleh manajemen untuk memberikan
jaminan yang layak bahwa tujuan khusus organisasi akan dicapai.

C. Klasifikasi Pengendalian Intern
1. Menurut Tujuannya, Pengendalian dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Pengendalian Preventif, dimaksudkan untuk mencegah masalah sebelum masalah tesebut
benar-benar terjadi.
b. Pengendalian detektif, Untuk menemukan masalah segera setelah masalah tersebut terjadi.
c.


Pengendalian korektif, dimaksudkan untuk memecahkan masalah yang ditemukan oleh
pengendalian detektif. Pengendalian ini mencakup tiga langkah yakni :

1) Mengidentifikasi penyebab munculnya masalah.
2) Membetulkan berbagai kesalahan yang terjadi.
3) Memodifikasi sistem sistem sehingga masalah yang sama di masa mendatang dapat
diminimumkan.

2. Menurut Waktu Pelaksanaannya, Pengendalian dibagi menjadi dua kelompok yakni :
a. Feedback Control (Pengendalian umpan balik). Adalah pengenalian yang masuk dalam
kelompok pengendalian detektif, karena jenis pengawasan ini mengukur sebuah proses dn
menyesuaikan apabila terjadi penyimpangan dari rencana semula.
b. Feedforward Control (Pengendalian dini). Adalah pengendalian yang termasuk dalam
kelompok pengendalian preventif, karena jenis ini memonitor proses dan input untuk
memprediksi kemungkinan masalah yang akan terjadi (potential problems)
3. Menurut Obyek yang Dikendalikan, Pengawasan dibagi menjadi dua kelompok yaitu:
a. General Control (Pengawasan umum). Yaitu pengawasan yang dirancang untuk menjamin
bahwa lingkungan pengawasan organisasi mantap dan dikelola untuk meningkatkan
efektifitas pengawasan aplikasi.

b. Application Control (Pengawasan kontrol). Yaitu pengawasan yang digunakan untuk
mencegah, mendeteksi, dan membetulkan kesalahan transaksi saat transaksi tersebut diproses.

4. Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan data, dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu :
a. Pengawasan Input, Dirancang untuk menjamin bahwa hanya data yang sah, akurat dan
diotorisasi saja yg dimasukkan kedalam proses.
b. Pengawasan Proses, dirancang untuk menjamin bahwa semua transksi diproses secara
akurat dan lengkap, semua file dan record di-update secara tepat.
c.

Pengawasan Output, dirancang untuk menjamin bahwa keluaran sistem diawasi dengan
semestinya.

D. Model Pengendalian
Pengendalian Intern memiliki beberapa model, yaitu sebagai berikut.
1. The Foreign Corrupt Practices Act.
Tujuan utama dikeluarkannya peraturan ini adalah untuk mencegah upaya penyuapan
oleh pihak luar kepada pejabat perusahaan untuk memperoleh kesepakatan bisnis.
2. The Study By Committe Of Sponsoring Organization (Coso)

Model pengendalian intern ini menetapkan sebagai proses yang diterapkan oleh dewan
direktur, manajemen, dan untuj memberikan jaminan yang cukup bahwa ujuan pengendalian
berikut ini dapat dicapai, yaitu :
a. Efektifitas dan efisiensi operasi.
b. Daya andal pelaporan keuangan.
c.

Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian intern didefinisikan sebagai sebuah proses karena pengendalian intern ini
melekat dalam kegiatan operasional sebuah organisasi, dan merupakan bagian integral dari
aktivitas dasar manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kegiatan
organisasi.
3. Study By The Information Systems Audit And Control Foundation (Isacf)
ISACF beberapa waktu lalu menyusun the Control Objective for Information and
Related Technology (COBIT). COBIT adalah sebuah rerangka kerja umu untuk pengamanan
sistem informasi dan praktik pengendalian untuk teknologi informasi. Rerangka tersebut
memungkinkan (1) Manajemen untuk menetapkan pengamanan dan praktik pengendalian
lingkungan teknologi informasi, (2) Pemakai jasa teknologi informasi memperoleh jaminan
bahwa ada pengamanan dan pengendalian yang memadai, dan (3) Auditor untuk mendukung

opini mengenai pengendalian intern dan untuk memberikan saran bagi pengamanan dan
pengendalian teknologi informasi.
E. Lingkungan Pengendalian
1. Komitmen Kepada Integrasi dan Nilai Etika
Manajemen perlu menciptakan sebuah kultur organisani yang menekankan pada
integritas dan nilai etika, karena hal ini merupakan sesuatu hal penting. Perusahaan dapat
menetapkan integritas sebagai sebuah prinsip dasar perusahaan dan secara pribadi dan aktif
melakukan sosialiai serta mempraktikannya.
2. Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen
Komponen utama lingkungan pengawasan adalah filosofi dan gaya operasi manajemen.
Jika manajemen tidak terlalu memberikan perhatian pengendalian terhadap pengendalian
intern dan perilaku etik, maka karyawan perusahaan tidak dapat diharapkan dapat mencapai
tujuan pengawasan secara efektif.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi sebuah perusahaan menetapkan garis wewenang dan tanggung
jawab, dan memberikan rerangka menyeluruh untuk perencanaan, pengarahan, dan
pengendalian operasi.
4. Komite Audit
Komite ini bertanggungjawab untuk mengawasi struktur pengawasan intern
perusahaan, proses pelaporan keuangan, dan ketaatan terhadap hukum, peraturan, dan standar

yg berlaku.
5. Metode Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab
Kebijakan dan tanggung jawab biasanya diatur dan ditetapkan dakam deskripsi jabatan,
pelatihan karyawan, rencana kegiatan, jadwal, dan anggaran. Salah satu hal penting adalah
kode etik yang berkaitan dengan standar perilaku etis, praktik bisnis, dan perbedaan
kepentingan.
6. Praktik dan Kebijakan tentang Sumber Daya Manusia
Kebijakan dan praktik yang berkaitan dengan pengangkatan, pelatihan, penilaian,
penggajian, dan promosi memiliki pengaruh penting terhadap kemampuan organisasi
meminimumkan risiko pengawasan intern.
7. Pengaruh Eksternal

Pengaruh eksternal mempengaruhi lingkungan pengawasan organisasi, dan
meningkatkan kesadaran manajemen akan pentingnya prosedur dan kebijakan pengawasan
intern.
F. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan aturan yang memberikan jaminan cukup
bahwa tujuan pengendalian manajemen dicapai. Pada umumnya aktivitasnya dapat
dikelompokan menjadi lima kelompok yakni :
1.

2.
3.
4.
5.

Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi
Pemisahan tugas
Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan yang memadai
Perlindungan yang memadai terhadap akses dan penggunaan aktiva dan catatan
Pengecekan independen terhadap kinerja

G. Perhitungan Risiko
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Identifikasi ancaman yang dihadapi perusahaan
Estimasi risiko atau probabilitas terjadinya ancaman
Estimasi kemungkinan terjadinya kerugian dari setiap ancaman
Identifikasi alternatif pengendalian
Estimasi dari biaya setiap alternatif
Menentukan efektifitas manfaat dan pengorbanan

H. Informasi Dan Komunikasi
Akuntan dalam melaksanakan proses ini harus memahami bagaimana (1) transaksi
terjadi (2) data direkam dalam machine readable form (3) file-filekomputer diakses dan diupdate (4) data diproses untuk menghasilkan laporan, dan (5) informasi dilaporan ke
pengguna intern dan pengguna ekstern.
Cara pelaporan kepada para pengguna tergantung pada beberapa faktor berikut :
1. Jenis Output, Softcopy atau Hardcopy. Jenis output ini akan membedakan cara pelaporan
kepada pemakai.
2. Teknologi informasi yang dipakai. Apabila perusahaan memanfaatlam teknologi informasi
untuk menyamoaikan berbagai laporan, maka laporan tersebut lebih cepat, lebih tepat waktu,
dan lebih terjamin kerahasiaannya.
3. Jenis laporan yang dirahasiakan.

I.

Pemantauan Kinerja
Pemantauan kinerja merupakan hal penting dalam pengawasan. Ada beberapa kunci
pokok dalam melakukan pemantauan kinerja, yakni :

1. Supervisi yang efektif.
Mencakup :
a. Pelatihan dan asisten karyawan
b. Pemantauan kinerja keryawan
c.

Koreksi kesalahan

d. Penjagaan aktiva dengan cara memantau karyawan yang memliki akses ke aktiva tersebut
2. Pelaporan Pertanggungjawaban.
Mencakup :
a. Anggaran, kuota, jadwal, biaya standar, kualitas standar.
b. Laporan kinerja. Yang berisi informasi realisasi rencana dan rencana anggaran, beserta
selisih keduanya
c.

Prosedur untuk menyelidiki selisih yang jumlahnya signifikan dan prosedur untuk
menindaklanjuti penyimpangan dari rencana.

3. Internal Auditing.
Aktivitasnya mencakup :
a. Penilaian ketaatan karyawan terhadap kebijakan manajemen, prosedur dan peraturan serta
hukum yang berlaku.
b. Penilaian efektivitas dan efisiensi manajemen.
Pada Audit internal ini dapat mendeteksi :
a.

Jumlah jam kerja lembur yang berlebih

b. Pemkaian aktiva yang tidak optimal
c.

Adanya persediaan barang yg telah usang secara fisik maupun teknologi

d. Penggantian biaya perjalanan dinas
e.

Anggaran dan kuota yang terlalu longgar

f.

Adanya pengeluaran modal yg tidak dikaji secara memadai sebelum disetujui

g. Persoalan-persoalan yang berkaitan dengan proses produksi

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengendalian adalah proses mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas sebuah obyek,
organisasi, atau sistem. Tujuan dilakukannya pengendalian adalah untu mencegah timbulnya
kerugian bagi sebuah organisasi, dan mencegah ancaman-ancaman yang terjadi seperti

bencana alam dan bencana politik, kesalahan softwaredan tidak berfungsinya perangkat
keras, tindakan-tindakan yang tidak disengaja, dan tindakan yang disengaja. Kemudian
pengendalian intern tersebut diklasifikasikan menjadi empat, yaitu menurut tujuannya,
menurut waktu pelaksanaannya, menurut obyek yang dikendalikan, dan menurut tempat
implementasi dalam siklus pengolahan data.
Struktur pengendalian intern merupakan konsep yang memiliki tiga komponen, yaitu
lingkungan pengendalian, sistem akuntansi, dan prosedur pengendalian. Selain itu, titik awal
komsep pengendalian intern adalah diterbitkannya the foreign corrupt act. Konsep ini
kemudian diikuti dengan dikeluarkannya SAS nomor 55, yang kemudian disempurnakan dan
dilengkapi oleh hasil studi yang dilakukan COSO. Menurut konsep tersebut, model
pengendalian intern memiliki lima komponen yaitu lingkungan pengendalian, aktivitas
pengawasan, pengukuran resiko, informasi dan komunikasi, dan pemantauan. Terakhir,
sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat, maka ISACF
mengeluarkan rerangka umum pengamanan SI dan praktik pengendalian untuk TI yang
disebut COBIT.

B. Saran
Setelah disusunnya makalah mengenai Konsep Pengandalian Intern, diharapkan dapat
menambah wawasan pembaca khusunya dimata kuliah Sistem Informasi Akuntansi. Begitu
juga alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari berbagai
sumber sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UPP-STIM YKPN

Dokumen yang terkait

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERNAK ITIK PETELUR DENGAN SISTEM INTENSIF DAN TRADISIONAL DI KABUPATEN PRINGSEWU

10 119 159

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59