Pengaruh Globalisasi terhadap Lunturnya II

Pengaruh Globalisasi terhadap Lunturnya Semangat
Kebangsaan Generasi Muda di Kota Pangkalpinang

Kelompok 3
Anggota :
1. Angelica Elizabeth Eleanor
2. Herlina
3. Muhammad Brian Alan
4. Raden Muhammad Rizkky Aditia

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya

sehingga

makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat berguna
kedepannya.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan

kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pangkalpinang, 26 April 2017
Kelompok 3

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian............................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Globalisasi..........................................................................................4
B. Tinjauan Bagaimana Penerimaan Globalisasi di Kalangan Generasi Muda..................6
C. Tinjauan Lunturnya Semangat Kebangsaan (Nasionalisme) Generasi Muda................7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian............................................................................................................9
B. Waktu Penelitian............................................................................................................9
C. Jenis Penelitian...............................................................................................................9
D. Metode Pengumpulan Data............................................................................................9
E. Teknik Analisis Data....................................................................................................10
F. Teknik Purposive Sampling.........................................................................................11
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengaruh Globalisasi terhadap Lunturnya Semangat Kebangsaan Generasi Muda di
Kota Pangkalpinang.....................................................................................................12
B. Cara yang Dapat digunakan untuk Mencegah maupun Mengatasi Dampak Buruk dari
Globalisasi terhadap Generasi Muda Sejak Dini..........................................................15
BAB V
A. Kesimpulan...................................................................................................................18
B. Saran.............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20

ii

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Globalisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ‘Proses masuknya
ke ruang lingkup dunia’. Secara umum, globalisasi adalah proses integrasi
internasional yang terjadi karena pertukaran pandang dunia, produk, pemikiran, dan
aspek-aspek kebudayaan lainnya. Hal ini tentunya berpegangan erat dengan yang
namanya perkembangan zaman, dimana secara internasional manusia bergerak untuk
lebih mengikuti perkembangan kebutuhan manusia dan berbagai variasi yang bisa
mengatasinya secara lebih efektif dan efisien. Kita dapat mengambil banyak sekali
sisi positif dari yang namanya globalisasi ini, dimana bibit-bibit unggul generasi muda
bangsa bisa mengembangkan potensi beserta gambaran intelektual dan kreatifitas
mereka sesuai berkembangnya zaman.
Semakin canggihnya teknologi, arus globalisasi pun semakin deras. Namun,
dibalik sisi positif yaitu inovasi-inovasi baru karya manusia yang bisa mempermudah
kehidupan sehari-hari, ada pula berbagai dampak negatif dari globalisasi terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara secara umum.
Sebagai seorang generasi muda sudah sepatutnya kita memiliki yang namanya
paham bela negara dan jiwa nasionalisme maupun patriotisme, rasa cinta tanah air dan
kebanggaan terhadap zamrud khatulistiwa tempat kita dilahirkan ini. Hal ini didukung
dengan


adanya

pendidikan

kewarganegaraan

di

sekolah-sekolah,

yang

memperkenalkan siswa kepada rasa memiliki terhadap bangsa dan memberi
pengertian terhadap bagaimana struktur sosial masyarakat secara hukum dan berbagai
norma yang membentuk karakter siswa sebagai seorang pemuda dan pemudi Negara
Indonesia. Hal ini juga didukung dengan adanya kegiatan atau ekstrakurikuler seperti
Paskibra, Palang Merah Remaja, dan Pramuka.
Namun, dengan maraknya globalisasi yang berkembang pesat dalam
masyarakat, banyak generasi muda yang lebih mementingkan perkembangan

teknologi dan kecenderungan generasi muda untuk lebih memikirkan statusnya di
akun media sosial daripada menjalankan upacara dengan sungguh-sungguh. Bela
negara dianggap remeh, nasionalisme terkikis begitu saja karena paradigma yang
berkembang di masyarakat. Patriotisme dianggap tak penting karena ‘bukan masanya

1

lagi’, sedangkan yang namanya hedonisme malah begitu saja dibiarkan oleh orang
tua.
Banyak pelajar yang justru lebih menyukai dan bercita-cita untuk
meninggalkan Indonesia daripada membantu majunya bangsa dengan apa yang bisa
disumbangkannya untuk negeri. Justru karena globalisasi, adanya media sosial dan
canggihnya teknologi, sifat individualisme dalam kalangan pelajar meningkat drastis.
Rasa apatis dan kerangka berpikir yang ‘rusak’ akibat terlalu banyak dipengaruhi
perubahan-perubahan dari globalisasi dapat menimbulkan perpecahan diantara
generasi muda Bangsa Indonesia.
Ini merupakan salah satu bukti belum siapnya generasi muda bangsa untuk
menghadapi globalisasi secara luas. Belum bisa menyaring informasi yang didapat,
masih banyak salah penggunaan media sosial dan alat elektronik yang sebenarnya
berguna secara positif jika digunakan dengan benar. Globalisasi dapat menjadi pedang

berbilah dua jika tidak digunakan dengan benar dan salah satu akibatnya adalah
kepedulian seorang generasi muda sebagai individu yang lahir dan berkembang dalam
suatu negara sebagai warga negara.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik meneliti mengenai “Pengaruh
Globalisasi terhadap Lunturnya Semangat Kebangsaan Generasi Muda di Kota
Pangkalpinang”.
B.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap lunturnya semangat kebangsaan generasi
muda di Kota Pangkalpinang?
2. Bagaimana cara yang dapat digunakan untuk mencegah maupun mengatasi dampak
buruk dari globalisasi terhadap generasi muda sejak dini?

C.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian sekaligus pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui serta memahami pengaruh globalisasi terhadap generasi muda di

Kota Pangkalpinang.
2. Untuk mengetahui serta memahami cara mengatasi dampak buruk dari globalisasi
terhadap generasi muda di Kota Pangkalpinang.

2

D.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian sekaligus pembuatan makalah ini adalah :
1. Dapat menambah ilmu serta kemampuan menulis bagi peneliti.
2. Dapat menambah ilmu dan pemahaman mengenai globalisasi khususnya pengaruh
serta cara mengatasi globalisasi bagi generasi muda agar mereka dapat terhindar dari
ancaman globalisasi.

3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Globalisasi

1.

Pengertian Globalisasi

a. Pengertian Globalisasi Secara Umum
Definisi globalisasi adalah suatu proses yang menyeluruh atau mendunia dimana
setiap orang tidak terikat oleh negara atau batas-batas wilayah, artinya setiap individu
dapat terhubung dan saling bertukar informasi dimanapun dan kapanpun melalui media
elektronik maupun cetak. Pengertian globalisasi menurut bahasa yaitu suatu proses yang
mendunia. Globalisasi dapat menjadikan suatu negara lebih kecil karena kemudahan
komunikasi antarnegara dalam berbagai bidang seperti pertukaran informasi dan
perdagangan.
b. Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli atau Pakar
a) Menurut Para Pakar Internasional
1) Laurence E. Rothernberg mengatakan globalisasi ialah percepatan dari
intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang-orang, perusahaan dan
pemerintah dari negara yang berbeda.
2) Anthony

Giddens mengatakan


bahwa

globalisasi

adalah

intensifikasi

hubungan sosial secara mendunia sehingga menghubungkan antara kejadian
yang terjadi dilokasi yang satu dengan yang lainnya serta menyebabkan
terjadinya perubahan pada keduanya.
3) Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan mengatakan lobalisasi adalah proses yang meliputi
penyebab,

kasus,

dan konsekuensi

dari


integrasi

transnasional

dan

transkultural kegiatan manusia dan non-manusia.
4) Emanuel Ritcher mengatakan globalisasi adalah suatu jaringan kerja global
yang mempersatukan masyarakat secara bersamaan yang sebelumnya tersebar
menjadi terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia.
5) Martin Albrow mengatakan globalisasi adalah seluruh proses penduduk yang
terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global.

4

6) Malcom Waters mengatakan globalisasi adalah sebuah proses sosial yang
berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi
kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang.
b) Menurut Para Pakar Indonesia

1) Selo

Soemardjan mengatakan

globalisasi

merupakan

sebuah

proses

terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat di seluruh
dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.
2) Achmad

Suparman mengatakan

globalisasi

yaitu

suatu

proses

yang

menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu di
dunia tanpa dibatasi oleh wilayah.
2. Penyebab Globalisasi
Ada beberapa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi. Faktorfaktor penyebab terjadinya globalisasi adalah sebagai berikut.
1) Perkembangan teknologi informasi komunikasi yang berperan untuk
kemudahan dalam transaksi ekonomi antar negara.
2) Kerja sama ekonomi Internasional yang memudahkan terjadinya kesepakatankesepakatan antarnegara yang terjalin dengan erat.
3) Majunya ilmu pengetahuan pada teknologi transportasi yang mempermudah
dalam jasa transport dan pengiriman barang keluar negeri.
3. Dampak Globalisasi
Dalam terjadi dan berlangsungnya globalisasi ada dampak yang ditimbulkan
dari era globalisasi. Dampak globalisasi terbagi dua yaitu dampak positif globalisasi
dan dampak negatif globalisasi. Dampak positif dan dampak negatif globalisasi adalah
sebagai berikut.
a. Dampak Positif Globalisasi
1) Pembangunan semakin banyak
2) Semakin cepat dan mudahnya komunikasi.
3) Peningkatan pada ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan efisien
4) Turisme dan pariwisata meningkat

5

5) Informasi dan ilmu pengetahuan mudah didapatkan.
6) Taraf hidup dari masyarakat meningkat.
7) Memacu meningkatkan kualitas diri.
8) Kemudahan dalam transportasi.
b. Dampak Negatif Globalisasi
1) Sikap solidaritas atau kepedulian, gotong royong, kesetiakawanan berkurang.
2) Kreativitas menurun karena individu kebanyakan bersikap konsumtif.
3) Budaya atau adat bangsa akan terkikis.
4) Informasi tidak terkendali dan tidak tersaring.
5) Perusahaan dalam negeri akan kalah saing dengan perusahaan luar negeri, hal
ini mengakibatkan perusahaan dalam negeri sulit berkembang.
6) Perilaku dan sikap buruk banyak bermunculan.
7) Tenaga tani berkurang.
8) Sikap ala kebarat-baratan menjadi gaya hidup dan mudah terkontaminasi.
9) Munculnya sikap individualisme.1

B. Tinjauan Bagaimana Penerimaan Globalisasi di Kalangan Generasi Muda
Zaman sekarang, tak sedikit dari generasi muda yang terbawa arus globalisasi.
Banyak dari mereka yang bergaya hidup kebarat-baratan. Misalnya, banyak dari mereka yang
menggunakan pakaian yang tak sopan, dugem, bersikap konsumtif, tidak mampu menyaring
informasi dengan baik, sehingga pengaruh-pengaruh buruk dapat dengan mudah masuk ke
dalam dirinya, dan lain sebagainya.
Hal tersebut terjadi karena para generasi muda, menganggap jika tidak mengikuti
perkembangan zaman, maka mereka akan dianggap tidak gaul. Jadi mereka akan melakukan
berbagai cara agar mereka terlihat gaul. Mereka mengikuti perkembangan zaman tanpa
menyaring baik-buruknya hal-hal tersebut. Itulah sebabnya mengapa globalisasi mudah
diterima di kalangan generasi muda.

1

Aang Imam. 2015. Apa itu Globalisasi? Pengertian, Penyebab, dan Dampak Globalisasi.
Dalam http://www.kuliah.info/2015/05/apa-itu-globalisasi-ini-pengertian.html, dimuat
pada 24/04/18.

6

C. Tinjauan Lunturnya Semangat Kebangsaan (Nasionalisme) Generasi Muda
Pada era saat ini sudah tidak perlu dipungkiri lagi jika nilai nasionalisme sudah mulai
luntur dikalangan para remaja. Rasa persatuan para pemuda diindonesia bisa dikatakan
kian surut meninggalkan rasa nasionalismenya sebagai seorang pemuda yang berpegang
teguh pada pendiriannya dan bertanggung jawab atas masa depan bangsanya.
Kenyataannya pada kalangan remaja, aksi aksi brutal seperti tawuran pelajar atau tawuran
massal merupakan hal yang sudah sering kita saksikan. Hal tersebut terjadi dikarenakan
perilaku agresi dari seorang individu atau kelompok yang hanya mengandalkan pola fikir
negatif dalam menyelesaikan masalah atau permasalahan yang sedang dihadapinya.
Contohnya seperti membunuh, menghukum orang lain (bullying), tawuran, berkelahi, dan
sebagainya yang didefinisikan sebagai suatu cara untuk melawan dengan sangat kuat
(Purnomo, 2013)
Semakin memudarnya nilai nasionalisme ini dikarenakan oleh banyak factor salah
satunya yakni factor kurangnya pendidikan yang menanamkan tentang bhineka tunggal
ika, masih banyak anak anak muda yang bahkan tidak mengerti apa artinya bhineka
tunggal ika, maka sangat perlu penanaman nilai-nilai kewarganegaan dengan memberi
pendidikan kewarganegaraan, pendidikan pancasila, pendidikan moral dan etika sehingga
mereka tidak mudah menyerap nilai-nilai. Memudarnya nilai nasionalisme juga
dikarenakan semakin minimnya pemahaman generasi muda saat ini terhadap budaya dan
sejarah bangsa. Generasi muda saat ini lebih cenderung meniru budaya luar dan mereka
merasa bangga dengan budaya bangsa lain yang jika dilihat norma dan nilai dari bangsa
lain tersebut sangat bertolak belakang dengan nilai dan norma pada bangsa Indonesia.
Kesalahan mendidik anak bagi para orang tua juga dapat menyebabkan generasi muda
yang tumbuh menjadi tidak memiliki rasa nasionalisme dengan menunjukkan sikap
ementingkan kepentingan pribadi dan golongan dari pada kepentingan bangsa dan negara.
Pengaruh –pengaruh tersebut sebenarnya tidak secara langsung berpengaruh pada rasa
nasionalisme mereka, tetapi dapat mengurangi rasa nasionalisme anak bangsa sedikit
demi sedikit. Sebelum rasa nasionalisme itu benar benar luntur ada baiknya jika kita
berusaha untuk mengembalikan semangat nasionalisme itu mulai dari relasi yang paling
terkecil dahulu yakni keluarga, tumbuhkan rasa cinta kepada bangsa dengan memberikan
tauladan kepada anak-anak dan anggota keluarga lainnya sejak dini. Kemudian pada

7

lingkungan pendidikan berikan pelajar kita pendidikan kewarganegaraan. Pemerintahpun
juga harus turut ikut serta dengan cara menggalakkan seminar atau sosialisasi tentang

6

kewarganegaraan, menggelar pameran kebudayaan atau pergelaran seni agar generasi
muda bangsa ini dapat mengenal, mempelajari dan mencintai budaya budaya di Negara
ini.2

2

Pahlawan Sospendidikan. 2016. Lunturnya Rasa Nasionalisme pada Generasi Muda.
Dalam http://pahlawankupendidikan.blogspot.co.id/2016/11/lunturnya-rasa-nasionalismepada.html, dimuat pada 24/04/17.

8

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Kami melakukan penelitian di SMA Negeri 1 Pangkalpinang.
B. Waktu Penelitian
Kami melakukan penelitian pada tanggal 4 dan 6 April 2018.
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang kami gunakan adalah penelitian deskriptif-kualitatif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang tarafnya menjelaskan, memaparkan, dan mengungkapkan
suatu masalah atau keadaan apa adanya. Sedangkan penelitian kualitatif merupakan
penelitian dengan data yang dinyatakan dalam bentuk tanggapan dan perasaan serta opini.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang kami gunakan adalah sebagai berikut.
1. Wawancara
Wawancara adalah proses komunikasi langsung dengan responden atau
informan. Wawancara juga dapat diartikan sebagai proses percakapan atau
komunikasi yang berbentuk tanya jawab secara tatap muka.
2. Observasi
Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan
menggunakan seluruh pancaindra.

9

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang akan kami gunakan adalah model Miles dan Huberman.
Miles dan Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan
conclusion.
1.

Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi data

adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang
tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat
diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data.
Reduksi data bisa dibantu dengan alat elektronik seperti : komputer , dengan memberikan
kode pada aspek-aspek tertentu. Dengan reduksi , maka peneliti merangkum, mengambil data
yang penting, membuat kategorisasi, berdasarkan huruf besar, huruf kecil dan angka. Data
yang tidak penting dibuang.
2.

Data Display (Penyajian Data)
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi

kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Dalam penelitian kuantitatif, penyajian
data dapat dilakukan dengan menggunakan tabel, grafik, pictogram, dan sebagainya. Melalui
penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan,
sehingga akan semakin mudah dipahami. Menurut Miles dan Huberman, yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif. Dengan adanya penyajian data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

10

3.Conclusion Drawing/verification

Langkah ketiga dalam analisis data dalam penelitian kualitatif menurut Miles dan
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan
masih bersifat sementara, dan akan mengalami perubahan apabila tidak ditemukan buktibukti
yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya
belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang
sebelumnya masih remang-remang atau bahkan gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas.
Kesimpulan ini dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, maupun hipotesis atau teori.3
F. Teknik Purposive Sampling
Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random sampling dimana
peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang
sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan
penelitian.

a. Langkah-langkah Purposive Sampling
Langkah dalam menerapkan teknik ini adalah sebagai berikut:
1. Tentukan apakah tujuan penelitian mewajibkan adanya kriteria tertentu pada sampel
agar tidak terjadi bias.
2. Tentukan kriteria-kriteria.
3. Tentukan populasi berdasarkan studi pendahuluan yang teliti.
4. Tentukan jumlah minimal sampel yang akan dijadikan subjek penelitian serta
memenuhi kriteria.

3

Jalinankata. 2015. Teknik Analisis Data Kualitatif. Dalam
https://jalinankata.wordpress.com/2015/11/18/tehnik-analisis-data-kualitatif/, dimuat
pada 24/04/17.

11

BAB 4
PEMBAHASAN

A. Pengaruh Globalisasi terhadap Lunturnya Semangat Kebangsaan Generasi Muda
di Kota Pangkalpinang
Globalisasi begitu cepat masuk dalam kehidupan generasi muda zaman sekarang.
Proses masuknya globalisasi itu sangat mudah karena para generasi muda dengan
tangan terbuka menerimanya. Karena arus globalisasi yang begitu kuat itu, para
generasi muda kesulitan dalam menyaring mana hal yang baik, dan mana hal yang
buruk. Padahal, globalisasi tidak semuanya mengandung hal-hal positif, melainkan
tidak sedikit pula yang mengandung hal-hal negatif.
Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara kami dengan salah satu siswi kelas X
MIA 1, Rifdah Dhiyaul Auliyah, yang mengatakan “Globalisasi diterima sebagian
orang secara positif dan sebagian orang menerima secara negatif. Apapun dampak
yang dirasakan, itu tergantung kepada pemikiran setiap orang yang berbeda-beda.
Akan lebih baik jika pandai dalam memanfaatkannya. Jika disalahgunakan, akan
menjadi tidak baik.”
Faktor-faktor penyebab terjadinya globalisasi dibagi menjadi dua eksternal dan
internal,yaitu :
a. Eksternal
1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknology (Iptek).
2) Penemuan sarana komunikasi yang semakin canggih.
3) Adnya kesepakatan internasional tentang pasar bebas.
4) Modernsisasi atau pembaruan di berbagai bidang yang dilakukan negara-negara di
dunia mempengaruhi negara lain untuk mengadupsi atau meniru hal yang sama.
5) Keberhasilan perjuangan prodemokrasi di beberapa negara di dunia sedikit banyak
memberi inspiransi bagi munculnya tuntutan tranparansi dan globalisasi di sebuah
negara.
6) Meningkatnya peran dan fungsi lembaga-lembaga internasional.
7) Perkembangan HAM.

12

b.Internal
1) ketergantungan sebuah negara terhadap negara-negara lain di dunia.
2) Kebebasan pers.
3) Berkembangnya transparansi dan demokrasi pemerintahan.
4) Munculnya berbagai lembaga politik dan lembaga awadaya masyarakat.
5) Berkembangnya cara berpikir dan semakin majunya pendidikan masyarakat.4

Narasumber
pendapatnya

kami,

mengenai

Annisa
faktor

Wardhani,
penyebab

X

MIA

terjadinya

2,

menyatakan

globalisasi.

Ia

mengatakan “Menurut saya, faktor pendukung adanya globalisasi itu yang pertama

adalah IPTEK yang sudah berkembang. Apalagi dimana-mana orang sudah tidak
asing lagi dengan handphone. Dimana-mana membawa handphone, sosial media
selalu aktif. Nah, dampaknya jika dari sisi remaja adalah adanya transaksi jual beli
online, jasa titip online, banyaknya brand luar yang masuk ke Indonesia, dan
mudahnya mendapat info melalui internet. Lalu, faktor kedua, pola berpikir semakin
berkembang. Pemikiran remaja sekarang tidak seperti zaman dulu. Jadi, para remaja
lebih mudah menerima hal-hal baru.”
Secara umum, globalisasi ada yang berdampak positif, adapula yang negatif.
Dampak positif globalisasi adalah sebagai berikut.
1.

Produksi global dapat ditingkatkan

2.

Menigkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara

3.

Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

4.

Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

5.

Menyediakan dan tambahan untuk pembangunan ekonomi
Sedangkan dampak negatifnya adalah sebagai berikut.

1.

Lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan

musyawarah mufakat, dan gotong royong.
2.

Sedikitnya generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan budaya

tradisional.
3.

Remaja mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan

kesopanan.
4

Eddhobinggawan. 2014. Krisis yang disebabkan oleh Globalisasi. Dalam
https://perkembanganteknologikomunikasi.wordpress.com/category/globalisasi/, dimuat
pada 25/04/17.

13

4.

Gaya hidup kebarat-baratan

12

5.

Merasa dimudahkan dengan teknologi majuyang membuat mereka tidak

membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka
mahluk sosial.5
Pengaruh globalisasi terhadap lunturnya semangat kebangsaan generasi muda
dapat kita lihat pada cara berpakaian. Banyak remaja-remaja kita yang berdandan
seperti selebriti yang cenderung ke budaya Barat.Merekamenggunakan pakaian yang
minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan.
Pada hal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak
ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka
jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak bnyak remaja yang
mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai
dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa
batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah
menjadi santapan mereka sehari-hari. Jika di gunakan secara semestinya tentu kita
memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian.
Dan sekarang ini, banyak pelajaran dan mahasiswa yang menggunakan tidak
semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya di internet saja, ada
lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat
menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan
handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena
globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka
hati. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan
kekerasan yang mengganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antar golongan
muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa
cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal
generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
5

Blogegi. 2017. Pengaruh Globalisasi terhadap Generasi Muda. Dalam
http://amaterasubandsmkn1kotobaruegiardofa.blogspot.co.id/2017/03/pengaruhglobalisasi-terhadap-generasi.html, pada 25/04/17.

14

Uraian tersebut didukung oleh pendapat dari narasumber kami,
Riska Indah Cahyani, X MIA 3. Ia mengatakan “Menurut saya, globalisasi

sangat berdampak buruk jika disalah gunakan. Misalnya dalam teknologi. Generasi
muda sekarang lebih bersifat individualisme terhadap lingkungan sekitar. Sebab,
seseorang tersebut merasa bahwa dirinya dapat melukakan berbagai hal dengan
sendirinya. Selain itu, anak muda cenderung berpikir sempit dan pemalas karna sudah
dibantu dengan teknologi yang lebih mudah daripada berpikir atau bekerja sekalipun.
Itulah yang dapat meruntuhkan nasionalisme dalam diri seorang pemuda.”
Pengaruh globalisasi terhadap lunturnya semangat kebangsaan
generasi muda juga berkaitan erat dengan ciri-ciri generasi muda yang
sudah terpengaruh oleh globalisasi. Seperti pendapat narasumber kami,
Ananda Lovinia, X MIA 4, yang mengatakan “Menurut saya, generasi muda

merupakan orang yang masih memiliki pemikiran menemukan jati diri dan kita
sebagai generasi muda jatuh pada masa globalisasi yang sangat merajalela dan hal
tersebut tidak dapat kita hentikan atau kita abaikan. Nah, secara garis besar, generasi
muda itu pasti memiliki perasaan ingin tahu yang tinggi. Pengaruh ada yang positif
dan negatif. Apalagi, globalisasi pastilah unviversal. Pengaruh positif yang sangat kita
rasakan adalah teknologi. Dengan teknologi, generasi muda pasti sudah tersentuh
dengan alat teknologi. Bahkan, teknologi itu sangat bergengsi di kalangan generasi
muda dalam belajar bersaing dengan negara lain. Ciri-ciri generasi muda sudah
terpengaruh dengan globalisasi adalah secara garis besar generasi muda yang ada di
Indonesia tidak dapat menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Dapat kita lihat secara jelas, seperti cara berpakaian, cara berpikir atau memandang,
cara berbicara, dan cara berpenampilan pada umumnya.”

B. Cara yang Dapat digunakan untuk Mencegah maupun Mengatasi Dampak Buruk
dari Globalisasi terhadap Generasi Muda Sejak Dini
Setelah kita mengetahui berbagai dampak yang ditimbulkan dari globalisasi,
tentunya harus berusaha mencegah globalisasi, dan menghadapinya agar kita
senantiasa terlindung dari dampak negatifnya dan tetap merasakan dampak positifnya.
Berikut cara mencegah sekaligus menghadapi era globalisasi.

15

1. Menyaring budaya asing yang masuk ke negara kita harus yang sesuai dengan
kepribadian bangsa.
2. Mencintai atau membeli produk dalam negeri sendiri.
3. Meningkatkan produksi dalam negeri agar dapat bersaing dengan produksi negara
negara maju.
4. Berusaha mengikuti perkembangan IPTEK
5. dan yang paling penting meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan YME.
6. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai
produk dalam negeri.
7. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
8. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
9. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
10. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa. 6
Narasumber kami, Apreza Triamanda, X MIA 5, menyatakan pendapatnya
mengenai cara mencegah sekaligus mengadapi era globalisasi secara individual. Ia
mengatakan “Menurut saya, yang paling utama itu addalah harus pandai memilih
pergaulan. Tetapi pikiran tetap harus terbuka karena adanya dampak positif juga.
Intinya jangan terlalu terjerumus dan pandai dalam menyaring hal-hal yang ada. Yang
berdampak positif dapat kita ambil, sedangkan yang berdampak negatif kita jauhi.”
Hal terpenting dari cara mencegah dan menghadapi era globalisasi ini adalah
diri sendiri. Jika masing-masing dari kita sudah intropeksi diri dan berniat untuk
menghindari dampak-dampak negatif dar globalisasi, namun tetap merasakan dampak
positifnya dengan cara menyaring hal-hal yang masuk. Tentunya kita tidak boleh
langsung menerima begitu saja tanpa kita saring. Karena globalisasi akan sangat
6

Yoga Rinanda. 2015. Dalam http://arekkedele.blogspot.co.id/2012/10/cara-menghadapiera-globalisasi.html, dimuat pada 26/04/17.

16

berbahaya apabila kita menyalahgunakannya. Sebaliknya, globalisasi akan sangat
berguna apabila kita pandai dalam memanfaatkannya.
Seperti pendapat narasumber kami, Betty Dwiyanti, X MIA 6 yang
menyatakan mengenai sikap dan moral yang harus dikembangkan para generasi muda
guna menghadapi era globalisasi ini. Ia mengatakan “Menurut saya, sikap kita sebagai
generasi muda yang harus dikembangkan adalah selalu menyaring segala hal yang

15

masuk, seperti pengaruh pergaulan bebas dan seks bebas dari buadaya barat
harus kita hindari karena membawa pengaruh buruk. Pengaruh dari timur juga ada
yang tidak baik, seperti pengaruh budaya dari Jepang yaitu membuat situs yang tidak
baik. Jadi, sebagai generasi muda kita harus menyaring hal-hal tersebut terlebih
dahulu.”
Jadi, semua kembali kepada diri kita masing-masing. Jika kita tidak pandai
dalam menyaringnya, kita akan sangat mudah terkena dampak negatif dari globalisasi.
Lain halnya apabila kita pandai dalam menyaringnya.

17

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Globalisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ‘Proses masuknya ke
ruang lingkup dunia’. Secara umum, globalisasi adalah proses integrasi internasional
yang terjadi karena pertukaran pandang dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek
kebudayaan lainnya.
Globalisasi begitu cepat masuk dalam kehidupan generasi muda zaman sekarang.
Proses masuknya globalisasi itu sangat mudah karena para generasi muda dengan tangan
terbuka menerimanya. Karena arus globalisasi yang begitu kuat itu, para generasi muda
kesulitan dalam menyaring mana hal yang baik, dan mana hal yang buruk. Padahal,
18

globalisasi tidak semuanya mengandung hal-hal positif, melainkan tidak sedikit pula
yang mengandung hal-hal negatif.
Hal terpenting dari cara mencegah dan menghadapi era globalisasi ini adalah diri
sendiri. Jika masing-masing dari kita sudah intropeksi diri dan berniat untuk menghindari
dampak-dampak negatif dar globalisasi, namun tetap merasakan dampak positifnya
dengan cara menyaring hal-hal yang masuk. Tentunya kita tidak boleh langsung
menerima begitu saja tanpa kita saring. Karena globalisasi akan sangat berbahaya apabila
kita menyalahgunakannya. Sebaliknya, globalisasi akan sangat berguna apabila kita
pandai dalam memanfaatkannya.
B. Saran
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah
terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing
khususnya dan budaya bangsa pada umumnya.
2. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita,
hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya.
3. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga
budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
4. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga
pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang
merupakan jati diri bangsa kita.

DAFTAR PUSTAKA

1.

Aang Imam. 2015. Apa itu Globalisasi? Pengertian, Penyebab, dan
Dampak Globalisasi. Dalam http://www.kuliah.info/2015/05/apa-itu-globalisasi-inipengertian.html, dimuat pada 24/04/18.

2.

Pahlawan Sospendidikan. 2016. Lunturnya Rasa Nasionalisme pada
Generasi Muda. Dalam http://pahlawankupendidikan.blogspot.co.id/2016/11/lunturnyarasa-nasionalisme-pada.html, dimuat pada 24/04/17.

3.

Jalinankata. 2015. Teknik Analisis Data Kualitatif. Dalam
https://jalinankata.wordpress.com/2015/11/18/tehnik-analisis-data-kualitatif/, dimuat
pada 24/04/17.

4.

Eddhobinggawan. 2014. Krisis yang disebabkan oleh Globalisasi.
Dalam https://perkembanganteknologikomunikasi.wordpress.com/category/globalisasi/,
dimuat pada 25/04/17.

20

5.

Blogegi. 2017. Pengaruh Globalisasi terhadap Generasi Muda. Dalam
http://amaterasubandsmkn1kotobaruegiardofa.blogspot.co.id/2017/03/pengaruhglobalisasi-terhadap-generasi.html, pada 25/04/17.

6.

Yoga Rinanda. 2015. Dalam http://arekkedele.blogspot.co.id/2012/10/
cara-menghadapi-era-globalisasi.html, dimuat pada 26/04/17.

22