Network Security Assessment Sistem Keama

SISTEM KEAMANAN DAN KEHANDALAN JARINGAN

Network Security Assessment
Kelompok 4
Disusun Oleh :
Haidar Afkar A
M. Abdul Aziz
Satria Ramadhan

(4313030009)
(4313030013)
(4313030023)

BM-6A

PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DEPOK
2016


1

DAFTAR ISI
Halaman Judul .....................................................................................................................1

Daftar Isi ..............................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang dan Pembelajaran ..........................................................................3
1.2 Dasar Teori ...........................................................................................................13
1.3 Tujuan Scanning ...................................................................................................15
1.4 Pengerjaan dan Analisa ........................................................................................15
1.5 Kesimpulan ...........................................................................................................24

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………25

2

Network Security Assessment
Pengujian Public Network Untuk Website www.pnj.ac.id

1.1 Latar Belakang dan Pembelajaran

1.1.1. Keamanan Jaringan
Satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada jaringan yang anti sadap atau tidak ada
jaringan komputer yang benar-benar aman. Sifat dari jaringan adalah melakukan komunikasi.
Setiap komunikasi dapat jatuh ke tangan orang lain dan disalahgunakan. Sistem keamanan
membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunaannya dan menempatkan
antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Selain itu, pastikan bahwa user dalam jaringan
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keamanan dan pastikan bahwa mereka
menerima dan memahami rencana keamanan yang Anda buat. Jika mereka tidak memahami
hal tersebut, maka mereka akan menciptakan lubang (hole) keamanan pada jaringan.
Ada dua elemen utama pembentuk keamanan jaringan :


Tembok pengamanan, baik secara fisik maupun maya, yang ditaruh diantara piranti dan
layanan jaringan yang digunakan dan orang-orang yang akan berbuat jahat.



Rencana pengamanan, yang akan diimplementasikan bersama dengan user lainnya,
untuk menjaga agar sistem tidak bisa ditembus dari luar.


Segi-segi keamanan didefinisikan dari kelima point ini.
a.

Confidentiality Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak
yang memiliki wewenang.

b.

Integrity Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki
wewenang.

c.

Availability Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki
wewenang ketika dibutuhkan.

d.

Authentication Mensyaratkan bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi
dengan benar dan ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.


e.

Nonrepudiation Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak
dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
3

Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama :
a. Interruption
Suatu aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau tidak dapat
dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah perusakan/modifikasi terhadap piranti
keras atau saluran jaringan.
b. Interception
Suatu pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak yang
dimaksud bisa berupa

orang, program, atau sistem yang lain. Contohnya adalah

penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
c. Modification

Suatu pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu aset.
Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi program sehingga berjalan
dengan tidak semestinya, dan

modifikasi pesan yang sedang ditransmisikan dalam

jaringan.
d. Fabrication
Suatu pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.
Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
Ada beberapa prinsip yang perlu dihindari dalam menangani masalah keamanan :


diam dan semua akan baik-baik saja



sembunyi dan mereka tidak akan dapat menemukan anda




teknologi yang digunakan kompleks/rumit, artinya aman

1.1.2. Kepedulian Masalah Jaringan
Pendefinisian keamanan (pada jaringan komputer) dapat dilakukan dengan melihat
target yang ingin dicapai melalui konsep 'aman'. Berikut adalah daftar fitur yang dapat
mencegah/mengantisipasi serangan dari pihak luar ataupun pihak dalam.
4

Security Policy
Sebelum melanjutkan implementasi ke tingkat yang lebih jauh sebaiknya ditentukan
dulu apa yang hendak dilindungi dan dilindungi dari siapa. Beberapa pertanyaan berikut
dapat membantu penentuan kebijakan keamanan yang diambil.
1. Informasi apa yang dianggap rahasia atau sensitif ?
2. Anda melindungi sistem anda dari siapa ?
3. Apakah anda membutuhkan akses jarak jauh?
4. Apakah password dan enkripsi cukup melindungi ?
5. Apakah anda butuh akses internet?
6. Tindakan apa yang anda lakukan jika ternyata sistem anda dibobol?
Serta masih banyak pertanyaan lain tergantung bentuk organisasi yang anda kelola.

Kebijaksanaan keamanan tergantung sebesar apa anda percaya orang lain, di dalam
ataupun di luar organisasi anda. Kebijakan haruslah merupakan keseimbangan antara
mengijinkan user untuk mengakses informasi yang dibutuhkan dengan tetap menjaga
keamanan sistem.
Keamanan Secara Fisik
Fisik dalam bagian ini diartikan sebagai situasi di mana seseorang dapat masuk ke
dalam ruangan server/jaringan dan dapat mengakses piranti tersebut secara illegal. Orang
yang tidak berkepentingan ini bisa saja seorang tamu, staf pembersih, kurir pengantar paket,
dan lainnya yang dapat masuk ke ruangan tersebut dan mengutak-atik piranti yang ada.
Apabila seseorang memiliki akses terhadap ruangan tersebut, orang

tersebut bisa saja

memasang program trojan horse di komputer, melakukan booting dari floppy disk, atau
mencuri data-data penting (seperti file password) dan membongkarnya di tempat yang lebih
aman.
Untuk

menjaga keamanan, taruhlah server di ruangan yang dapat dikunci dan


pastikan bahwa ruangan tersebut dikunci dengan baik. Untuk menghindari pengintaian,
gunakan screen-saver yang dapat dipassword. Atur juga semua komputer untuk melakukan
fungsi auto-logout setelah tidak aktif dalam jangka waktu tertentu.
5

BIOS Security
Sebenarnya seorang admin direkomendasikan men-disable boot dari floppy. Atau
bisa dilakukan dengan membuat password pada BIOS dan memasang boot password.
Password Attack
Banyak orang menyimpan informasi pentingnya pada komputer dan seringkali sebuah
password hal yang mencegah orang lain untuk melihatnya. Untuk menghindari serangan
password maka sebaiknya user menggunakan password yang cukup baik. Petunjuk pemilihan
password :


Semua password harus terdiri dari paling sedikit 7 karakter.



Masukkan kombinasi huruf, angka, dan tanda baca sebanyak mungkin dengan catatan

bahwa

password

tetap

mudah

untuk

diingat.

Salah

satu

caranya

adalah


mengkombinasikan kata-kata acak dengan tanda baca atau dengan mengkombinasikan
kata-kata

dengan

angka.

Contoh

:

rasa#melon@manis,

komputer0digital1,

kurang2001


Gunakan huruf pertama frasa yang gampang diingat. Contoh: dilarang parkir antara pukul
7 pagi hingga pukul 8 sore  dpap7php8s, tidak ada sistem yang benar-benar aman

dalam konteks jaringan  tasybbadkj



Gunakan angka atau tanda baca untuk menggantikan huruf di password. Contoh :
keberhasilan  k3b3rh45!l4n



Gantilah password secara teratur

Malicious Code
Malicious code bisa berupa virus, trojan atau worm, biasanya berupa kode instruksi
yang

akan

memberatkan

sistem

sehingga

performansi

sistem

menurun.

Cara

mengantisipasinya bisa dilihat pada 6 contoh berikut :
1. berikan kesadaran pada user tentang ancaman virus.
2. gunakan program anti virus yang baik pada workstation, server dan gateway internet
(jika punya).
6

3. ajarkan dan latih user cara menggunakan program anti virus
4. sebagai admin sebaiknya selalu mengupdate program anti-virus dan database virus
5. Biasakan para user untuk TIDAK membuka file attachment email atau file apapun
dari floppy sebelum 110 % yakin atau tidak attachment/file tsb “bersih”.
6. Pastikan kebijakan kemanan anda up to date.
Sniffer
Sniffer adalah sebuah device penyadapan komunikasi jaringan komputer dengan
memanfaatkan mode premicious pada ethernet. Karena jaringan komunikasi komputer terdiri
dari data biner acak maka sniffer ini biasanya memiliki penganalisis protokol sehingga data
biner acak dapat dipecahkan. Fungsi sniffer bagi pengelola bisa untuk pemeliharaan jaringan,
bagi orang luar bisa untuk menjebol sistem.
Cara paling mudah untuk mengantisipasi Sniffer adalah menggunakan aplikasi yang
secure, misal : ssh, ssl, secureftp dan lain-lain
Scanner
Layanan jaringan (network service) yang berbeda berjalan pada port yang berbeda
juga. Tiap layanan jaringan berjalan pada alamat jaringan tertentu (mis. 167.205.48.130) dan
mendengarkan (listening) pada satu atau lebih port (antara 0 hingga 65535). Keduanya
membentuk apa yang dinamakan socket address yang mengidentifikasikan secara unik suatu
layanan dalam jaringan. Port 0 hingga 1023 yang paling umum dipergunakan didefinisikan
sebagai well-known number dalam konvensi UNIX dan dideskripsikan dalam RFC 1700.
Port Scanner merupakan program yang didesain untuk menemukan layanan (service)
apa saja yang dijalankan pada host jaringan. Untuk mendapatkan akses ke host, cracker harus
mengetahui titik-titik kelemahan yang ada. Sebagai contoh, apabila cracker sudah mengetahui
bahwa host menjalankan proses ftp server, ia dapat menggunakan kelemahan-kelemahan
yang ada pada ftp server untuk mendapatkan akses. Dari bagian ini kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa layanan yang tidak benar-benar diperlukan sebaiknya dihilangkan untuk
memperkecil resiko keamanan yang mungkin terjadi.

7

Mirip dengan port scanner pada bagian sebelumnya, network scanner memberikan
informasi mengenai sasaran yang dituju, misalnya saja sistem operasi yang dipergunakan,
layanan jaringan yang aktif, jenis mesin yang terhubung ke network, serta konfigurasi
jaringan. Terkadang, network scanner juga mengintegrasikan port scanner dalam aplikasinya.
Tool ini berguna untuk mencari informasi mengenai target sebanyak mungkin sebelum
melakukan serangan yang sebenarnya. Dengan mengetahui kondisi dan konfigurasi jaringan,
seseorang akan lebih mudah masuk dan merusak sistem.
Contoh scanner : Nmap, Netcat, NetScan Tools Pro 2000, SuperScan
Spoofing
Spoofing (penyamaran) biasa dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab
untuk menggunakan fasilitas dan resource sistem. Spoofing adalah teknik melakukan
penyamaran sehingga terdeteksi sebagai identitas yang bukan sebenarnya, misal : menyamar
sebagai IP tertentu, nama komputer bahkan e-mail address tertentu. Antisipasinya dapat
dilakukan dengan menggunakan aplikasi firewall.
Denial of Service
Denial of Service (DoS) merupakan serangan dimana suatu pihak mengekploitasi
aspek dari suite Internet Protocol untuk menghalangi akses pihak yang berhak atas informasi
atau sistem yang diserang. Hole yang memungkinkan DoS berada dalam kategori C, yang
berada dalam prioritas rendah. Serangan ini biasanya didasarkan pada sistem operasi yang
dipergunakan. Artinya, hole ini berada di dalam bagian jaringan dari sistem operasi itu
sendiri. Ketika hole macam ini muncul, hole ini harus diperbaiki oleh pemilik software
tersebut atau di-patch oleh vendor yang mengeluarkan sistem operasi tersebut. Contoh dari
serangan ini adalah TCP SYN dimana permintaan koneksi jaringan dikirimkan ke server
dalam jumlah yang sangat besar. Akibatnya server dibanjiri permintaan koneksi dan menjadi
lambat atau bahkan tidak dapat dicapai sama sekali. Hole ini terdapat nyaris di semua sistem
operasi yang menjalankan TCP/IP

untuk berkomunikasi di internet. Hal ini tampaknya

menjadi masalah yang terdapat di dalam desain suite TCP/IP, dan merupakan sesuatu yang
tidak mudah diselesaikan.

8

Dalam serangan DoS, sesorang dapat melakukan sesuatu yang mengganggu kinerja
dan operasi jaringan atau server. Akibat dari serangan ini adalah lambatnya server atau
jaringan dalam merespons, atau bahkan bisa menyebabkan crash. Serangan DoS mengganggu
user yang sah untuk mendapatkan layanan yang sah, namun tidak memungkinkan cracker
masuk ke dalam sistem jaringan yang ada. Namun, serangan semacam ini terhadap server
yang menangani kegiatan e-commerce akan dapat berakibat kerugian dalam bentuk finansial.
1.1.3. Enkripsi Untuk Keamanan Data Pada Jaringan
Salah satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan computer untuk menjamin
kerahasian data adalah enkripsi. Enkripsi dalah sebuah proses yang melakukan perubahan
sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti (tidak
terbaca). Enkripsi dapat diartikan sebagai kode atau chiper. Sebuah sistem pengkodean
menggunakan suatu table atau kamus yang telah didefinisikan untuk mengganti kata dari
informasi atau yang merupakan bagian dari informasi yang dikirim. Sebuah chiper
menggunakan suatu algoritma yang dapat mengkodekan semua aliran data (stream) bit dari
sebuah pesan menjadi cryptogram yang tidak dimengerti (unitelligible). Karena teknik cipher
merupakan suatu sistem yang telah siap untuk di automasi, maka teknik ini digunakan dalam
sistem keamanan komputer dan network.
Pada bagian selanjutnya kita akan membahas berbagai macam teknik enkripsi yang biasa
digunakan dalam sistem sekuriti dari sistem komputer dan network.
A. Enkripsi Konvensional.
Proses enkripsi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks ->Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A |
| User B
|----------------------Kunci (Key) --------------------|
Gambar 1
Informasi asal yang dapat di mengerti di simbolkan oleh Plain teks, yang kemudian oleh
algoritma Enkripsi diterjemahkan menjadi informasi yang tidak dapat untuk dimengerti yang
9

disimbolkan dengan cipher teks. Proses enkripsi terdiri dari dua yaitu algoritma dan kunci.
Kunci biasanya merupakan suatu string bit yang pendek yang mengontrol algoritma.
Algoritma enkripsi akan menghasilkan hasil yang berbeda tergantung pada kunci yang
digunakan. Mengubah kunci dari enkripsi akan mengubah output dari algortima enkripsi.
Sekali cipher teks telah dihasilkan, kemudian ditransmisikan. Pada bagian penerima
selanjutnya cipher teks yang diterima diubah kembali ke plain teks dengan algoritma dan dan
kunci yang sama.
Keamanan dari enkripsi konvensional bergantung pada beberapa faktor. Pertama algoritma
enkripsi harus cukup kuat sehingga menjadikan sangat sulit untuk mendekripsi cipher teks
dengan dasar cipher teks tersebut. Lebih jauh dari itu keamanan dari algoritma enkripsi
konvensional bergantung pada kerahasian dari kuncinya bukan algoritmanya. Yaitu dengan
asumsi bahwa adalah sangat tidak praktis untuk mendekripsikan informasi dengan dasar
cipher teks dan pengetahuan tentang algoritma diskripsi / enkripsi. Atau dengan kata lain, kita
tidak perlu menjaga kerahasiaan dari algoritma tetapi cukup dengan kerahasiaan kuncinya.
Manfaat dari konvensional enkripsi algoritma adalah kemudahan dalam penggunaan secara
luas. Dengan kenyataan bahwa algoritma ini tidak perlu dijaga kerahasiaannya dengan
maksud bahwa pembuat dapat dan mampu membuat suatu implementasi dalam bentuk chip
dengan harga yang murah. Chips ini dapat tersedia secara luas dan disediakan pula untuk
beberapa jenis produk. Dengan penggunaan dari enkripsi konvensional, prinsip keamanan
adalah menjadi menjaga keamanan dari kunci.
Model enkripsi yang digunakan secara luas adalah model yang didasarkan pada data
encrytion standard (DES), yang diambil oleh Biro standart nasional US pada tahun 1977.
Untuk DES data di enkripsi dalam 64 bit block dengan menggunakan 56 bit kunci. Dengan
menggunakan kunci ini, 64 data input diubah dengan suatu urutan dari metode menjadi 64 bit
output. Proses yang yang sama dengan kunci yang sama digunakan untuk mengubah kembali
enkripsi.

10

B. Enkripsi Public-Key
Salah satu yang menjadi kesulitan utama dari enkripsi konvensional adalah perlunya untuk
mendistribusikan kunci yang digunakan dalam keadaan aman. Sebuah cara yang tepat telah
diketemukan untuk mengatasi kelemahan ini dengan suatu model enkripsi yang secara
mengejutkan tidak memerlukan sebuah kunci untuk didistribusikan. Metode ini dikenal
dengan nama enkripsi public-key dan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976.
Plain teks -> Algoritma Enkripsi -> Cipher teks -> Algoritma Dekrispsi -> Plain teks
User A |

| User B
Private Key B ----|

|----------------------Kunci (Key) --------------------|
Gambar 2
Algoritma tersebut seperti yang digambarkan pada gambar diatas. Untuk enkripsi
konvensional, kunci yang digunakan pada prosen enkripsi dan dekripsi adalah sama. Tetapi
ini bukanlah kondisi sesungguhnya yang diperlukan. Namun adalah dimungkinkan untuk
membangun suatu algoritma yang menggunakan satu kunci untuk enkripsi dan pasangannya,
kunci yang berbeda, untuk dekripsi. Lebih jauh lagi adalah mungkin untuk menciptakan suatu
algoritma yang mana pengetahuan tentang algoritma enkripsi ditambah kunci enkripsi tidak
cukup untuk menentukan kunci dekrispi. Sehingga teknik berikut ini akan dapat dilakukan :
1. Masing - masing dari sistem dalam network akan menciptakan sepasang kunci yang
digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dari informasi yang diterima.
2. Masing - masing dari sistem akan menerbitkan kunci enkripsinya ( public key )
dengan memasang dalam register umum atau file, sedang pasangannya tetap dijaga
sebagai kunci pribadi ( private key ).
3. Jika A ingin mengisim pesan kepada B, maka A akan mengenkripsi pesannya dengan
kunci publik dari B.
4. Ketika B menerima pesan dari A maka B akan menggunakan kunci privatenya untuk
mendeskripsi pesan dari A.

11

Seperti yang kita lihat, public-key memecahkan masalah pendistribusian karena tidak
diperlukan suatu kunci untuk didistribusikan. Semua partisipan mempunyai akses ke kunci
publik ( public key ) dan kunci pribadi dihasilkan secara lokal oleh setiap partisipan sehingga
tidak perlu untuk didistribusikan. Selama sistem mengontrol masing - masing private key
dengan baik maka komunikasi menjadi komunikasi yang aman. Setiap sistem mengubah
private key pasangannya public key akan menggantikan public key yang lama. Yang menjadi
kelemahan dari metode enkripsi publik key adalah jika dibandingkan dengan metode enkripsi
konvensional algoritma enkripsi ini mempunyai algoritma yang lebih komplek. Sehingga
untuk perbandingan ukuran dan harga dari hardware, metode publik key akan menghasilkan
performance yang lebih rendah. Tabel berikut ini akan memperlihatkan berbagai aspek
penting dari enkripsi konvensional dan public key.
Enkripsi Konvensional
Yang dibutuhkan untuk bekerja :
1. Algoritma yang sama dengan kunci yang sama dapat digunakan untuk proses dekripsi
- enkripsi.
2. Pengirim dan penerima harus membagi algoritma dan kunci yang sama.
Yang dibutuhkan untuk keamanan :
1. Kunci harus dirahasiakan.
2. Adalah tidak mungkin atau sangat tidak praktis untuk menerjemahkan informasi yang
telah dienkripsi.
3. Pengetahuan tentang algoritma dan sample dari kata yang terenkripsi tidak mencukupi
untu menentukan kunc.
Enkripsi Public Key
Yang dibutuhkan untuk bekerja :
1. Algoritma yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi dengan sepasang kunci, satu
untuk enkripsi satu untuk dekripsi.
2. Pengirim dan penerima harus mempunyai sepasang kunci yang cocok.
12

Yang dibutuhkan untuk keamanan :
1. Salah satu dari kunci harus dirahasiakan.
2. Adalah tidak mungkin atau sangat tidak praktis untuk menerjemahkan informasi yang
telah dienkripsi.
3. Pengetahuan tentang algoritma dan sample dari kata yang terenkripsi tidak mencukupi
untu menentukan kunci.
1.2. Dasar Teori
a. Network Scanning
Server tugasnya adalah melayani client dengan menyediakan service yang
dibutuhkan. Server menyediakan service dengan bermacam-macam kemampuan, baik
untuk lokal maupun remote. Server listening pada suatu port dan menunggu
incomming connection ke port. Koneksi bisa berupa lokal maupuan remote. Port
sebenarnya suatu alamat pada stack jaringan kernel, sebagai cara dimana transport
layer mengelola koneksi dan melakukan pertukaran data antar komputer. Port yang
terbuka mempunyai resiko terkait dengan exploit. Perlu dikelola port mana yang perlu
dibuka dan yang ditutup untuk mengurangi resiko terhadap exploit. Ada beberapa
utility yang bisa dipakai untuk melakukan diagnosa terhadap sistem service dan port
kita. Utility ini melakukan scanning terhadap sistem untuk mencari port mana saja
yang terbuka, ada juga sekaligus memberikan laporan kelemahan sistem jika port ini
terbuka. Port Scanner merupakan program yang didesain untuk menemukan layanan
(service) apa saja yang dijalankan pada host jaringan. Untuk mendapatkan akses ke
host, cracker harus mengetahui titik-titik kelemahan yang ada. Sebagai contoh,
apabila cracker sudah mengetahui bahwa host menjalankan proses ftp server, ia dapat
menggunakan kelemahan-kelemahan yang ada pada ftp server untuk mendapatkan
akses. Dari bagian ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa layanan yang tidak
benar-benar diperlukan sebaiknya dihilangkan untuk memperkecil resiko keamanan
yang mungkin terjadi.

13

b. Port Scanning
Port scanning diklasifikan sebagai suatu tipe serangan karena kadangkala, jika suatu
sistem komputer terpengaruh terlalu banyak dengan suatu port scan, seseorang dapat
menganggap hal ini bukan sekedar port scan, tapi juga suatu serangan Denial-ofService, yang dilakukan berulang kali. Port scanning adalah sebuah aktivitas untuk
mendapatkan informasi yang menyeluruh mengenai status port (biasanya port TCP)
pada sebuah host. Dengan port scanning, seseorang dapat mengetahui port-port mana
saja yang terbuka pada sebuah host. Beberapa contoh port scanning yaitu Nmap,
Superscan, Strobe,dan lain-lain.
Cara Kerja Port Scanning :
TCP Connect Scan Yang pertama adalah dengan menggunakan metode yang
dinamakan TCP 3 Way Handshake. TCP koneksi akan dicoba dilakukan terhadap
target dengan mengirimkan SYN paket, dan apabila Port dalam keadaan terbuka,
maka target akan mengembalikan SYN/ACK paket. Apabila paket RSET atau dalam
waktu tertentu tidak diterima jawaban apa-apa, Timeout, maka dapat diambil
kesimpulan target port dalam keadaan tertutup. Walaupun sebenarnya, hal ini dapat
saja diakibatkan oleh firewall atau filtering lainnya di komputer target. Selanjutnya
TCP Syn Scan, Dengan mengirimkan paket RSET sebelum koneksi TCP terjadi,
server target tidak sempat mengambil log dari komunikasi waktu scan dilakukan.
Apabila port dalam keadaan tertutup, kondisinya sama dengan pada saat TCP Connect
Scan. Selanjutnya UDP Scan (ICMP Port Unreach), Metode terakhir di sini adalah
dengan menggunakan UDP paket. Port dianggap terbuka apabila tidak ada jawaban
dari komputer target. Dan, apabila port dalam keadaan tertutup, maka komputer target
akan mengirimkan paket ICMP Port Unreachable, seperti terlihat pada gambar. Hanya
saja, di beberapa network yang menggunakan firewall atau filtering lainnya, paket ini
tidak diteruskan ke luar network
c. Vulnerability Scanning
Vulnerability Assessment (VA) adalah analisa keamanan yang menyeluruh serta
mendalam terhadap berbagai dokumen terkait keamanan informasi, hasil scanning
jaringan, konfigurasi pada sistem, cara pengelolaan, kesadaran keamanan orang-orang
yang terlibat dan keamanan fisik, untuk mengetahui seluruh potensi kelemahan kritis
yang ada. Vulnerability Assessment (VA) bukan sekedar melakukan scanning dari
14

jaringan menggunakanVulnerability Assessment tool. Hasil Vulnerability Assessment
(VA) jauh berbeda dengan pentest blackbox dan greybox. Kedua jenis pentest ini
tidak mampu memberikan hasil yang komprehensif karena tidak seluruh potensi
kerentanan kritis akan teridentifikasi. Bahkan ditemukan dalam banyak kasus, hasil
pentest blackbox melaporkan tidak adanya kelemahan kritis, namun saat dilakukan
Vulnerability Assessment (VA) terdapat beberapa kelemahan kritis

1.3. Tujuan Scanning
a. Mempelajari tentang dasar-dasar dari scanning
b. Mempelajari tentang network scanning, port scanning dan vulnerability Scanning
c. Mengetahui port yang aktif pada port scanner
d. Mengetahui jalur network yang aktif menuju site tujuan
e. Mengetahui vulnerability scanning pada site yang terdeteksi

1.4. Pengerjaan Scanning dan Analisa
Pada pengerjaan scanning kelompok kami melakukan target tujuan site yaitu
www.pnj.ac.id dan menggunakan www.google.com sebagai network scanningnya,
berikut ini ialah report yang dilakukan.

a.

Network Scanning

Pada Network Scanning, menggunakan tools NMAP dan menggunakan traceroute
pada cmd. Pada cmd, dengan melakukan proses ping ke site yang ingin dituju yaitu
www.pnj.ac.id. Berikut ini ialah hasil gambar report yang dilakukan.

15

Gambar 1. Nilai Config IP pada Komputer
Nilai IPv4 yang digunakan : 10.73.79.70
Hasil Traceroute ke tujuan site www.google.com menggunakan wifi indosat m2.

Gambar 2. Hasil Traceroute cmd

16

Tabel 1. Traceroute Network Scanning
No

Alamat IP

Jenis Alamat

1

10.73.64.1

Ip Net gateway

2

172.25.254.10

Indosat m2.com

3

202.155.149.145

Indosatm2 service provider

4

202.155.27.8

Indosat net.id

5

202.155.27.29

Jkt.indosat.net.id

6

144.4.31.29

Veitsiluoto Ltd. AS1759

7

144.4.19.117

Veitsiluoto Ltd.

8

72.14.208.96

Google Inc.

9

66.249.95.124

Google Inc AS15169

10

216.239.40.129

Google Inc AS15169

11

64.233.175.108

Google Inc AS15169

12

209.80.250.173

Merrimack Education Center

13

216.58.196.196

Gate google.com

Dicari menggunakan bgp.he.net (Traceroute Network Scanning)

17

10.73.64.1
172.25.254.10
202.155.149.14
202.155.27.8
202.155.27.29
144.4.31.29
144.4.19.117
72.14.208.96
66.249.95.124
216.239.40.129
64.233.175.108
209.80.250.173
216.58.196.196

Gambar 3. Desain Topologi Network Scanning
Analisa :
Pada pengerjaan network scanning. Site yang ingin diketahui jalur traceroutenya dari hotspot
source ialah site: www.google.com (216.58.196.196). Pada pengerjaan network scanning ini
menggunakan hotspot indosat.m2 yang sifatnya open free. Awal pengerjaan scanning alamat
ip dari laptop yang dilakukan ialah 10.73.79.70.

18

Setelah itu masuk menuju gerbang ip gateway yaitu 10.73.64.1 selanjutnya masuk menuju
indosat m2.com atau jalur indosat yang digunakan sebagai titik hotspot untuk melakukan
scanning network yaitu :
2

172.25.254.10

Indosat m2.com

3

202.155.149.145

Indosatm2 service provider

4

202.155.27.8

Indosat net.id

5

202.155.27.29

Jkt.indosat.net.id

Inilah route indosat.m2 (sebagai penyedia provider) yang dilalui oleh network saat
melakukan akses (sistem ping) yang saat itu dilakukan. Selanjutnya masuk ke dalam site atau
jaringan penghubung dan site dari google.inc itu sendiri yaitu :
6

144.4.31.29

Veitsiluoto Ltd. AS1759

7

144.4.19.117

Veitsiluoto Ltd.

8

72.14.208.96

Google Inc.

9

66.249.95.124

Google Inc AS15169

10

216.239.40.129

Google Inc AS15169

11

64.233.175.108

Google Inc AS15169

Setelah itu masuk ke dalam site yang lain (jalur penghubung) dari pusat ke inti, dan akhirnya
menuju gerbang gate google yang terdekat (yang dituju)
12

209.80.250.173

Merrimack Education Center

13

216.58.196.196

Gate google.com

Data tersebut dicheck secara langsung melalui site bgp.he.net (Traceroute Network Scanning)
untuk mengetahui nama penyedia site yang ada berdasarkan pengalamatan nilai ip.

19

b. Port Scanning
Pada Port Scanning, menggunakan tools NMAP, Lan State, dan cmd. Pada cmd, dengan
melakukan proses ping ke alamat ip yang tersedia saat terlihat tabel dan gambarnya pada
Link State. Berikut ini ialah hasil gambar report yang dilakukan.

Gambar 4. Penggambaran port sekitar yang aktif dan terdeteksi oleh Lan State

20

Gambar 5. Penggambaran Port melalui NMAP

Gambar 6. Melalui Lan State
21

Analisa :
Pada penggambaran port scanning melakukan Lan State, dapat dilihat banyak port yang
terdeteksi disekitar dari network tersebut. Beberapa nilai ip dapat tercapture dan
didapatkan beberapa deskripsi yang tersedia dan memiliki beberapa penjelasan umum dari
nilai ip tersebut.

Gambar 7. Rincian dari salah satu network pada Lan State
Pada bagian ini juga dapat diatur topologi jaringan sekitar yang berada didekat user. Sehingga
kita dapat mengetahui dan dapat melakukan cek dengan menggunakan ping pada cmd.
c.

Vulnerability Scanning

Pada Network Scanning, menggunakan tools berbeda dari sebelumnya yaitu Acunetix Scan
dan menggunakan traceroute pada cmd. Pada cmd, dengan melakukan proses ping ke site
yang ingin dituju yaitu www.pnj.ac.id. Berikut ini ialah hasil gambar report yang dilakukan.

22

Gambar 8. Analisa Threat level untuk site www.pnj.ac.id

Gambar 9. Hasil data dari Vulnerability

Analisa :
Pada saat melakukan scanning untuk vulnerability (kerentanan/celah) pada suatu jaringan
maka dapat melakukan scan menuju dari network yang ingin kita tuju pada tahapan ini ialah
contohnya ialah www.pnj.ac.id. Berikut ini ialah hasilnya:
23

Gambar 10. Content dari Vulnerability
Pada gambar tersedia spesifikasi yang dapat dilihat mulai dari sifat HTTP, content type,
connection, X-Powered, server yang didapati, sampai dengan nilai dari content length yang
tersedia. Pada spesifikasi diatas dapat diketahui bahwa server bersifat baik, menggunakan
server cloudflare-nginx dan memiliki content length sebesar 12793. Dapat disimpulkan masih
terdapat banyak celah dari sisi network dan vulnerability tetapi untuk keseluruhan server
berjalan baik.
Kesimpulan
Pada kesimpulan kali ini dapat diberitahukan bahwa sistem keamanan jaringan merupakan
sisi yang sangat fundamental dan sangatlah penting sehingga proteksi keamanan suatu
jaringan harus menjadi perhatian serius. Beberapa elemen aspek dari sisi keamanan yang
perlu diperhatikan ialah salah satunya sisi Network, Port, dan Vulnerability. Karena dari
ketiga sisi tersebut dapat timbul celah yang dapat diakses oleh orang luar untuk masuk ke
dalam jaringan (intern).

24

Daftar Pustaka
-

http://bgp.he.net/

-

http://news.palcomtech.com/wpcontent/uploads/2013/06/Jurnal_Kosari_Desai
ndanImplementasi.pdf

-

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&ca
d=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj0oP3yvpPNAhULvY8KHeZqA1QQFgg0MA
I&url=http%3A%2F%2F222.124.154.59%2Fpolitala%2F1.%2520Jurusan%2
FTeknik%2520Informatika%2F1.%2520Data%2520Dosen%2520dan%2520S
taff%2F8.%2520Hendrik%2520S.%2520U%2C%2520ST%2C.MMSI%2FMa
teri%2520Kuliah%2FKeamanan%2520Jaringan%2FPraktikum%2Fmodul%25
202%2520Network%2520Scanning%2520Rev.doc&usg=AFQjCNFytLerw7h
aNCuHQqLVHm6f0hn0rg&sig2=SZNkcdgESKxa6FnZvBixbQ&bvm=bv.12
3664746,d.c2I

-

https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chromeinstant&ion=1&espv=2&ie=UTF8#q=penjelasan%20tentang%20network%20scanning

-

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&ca
d=rja&uact=8&ved=0ahUKEwja4IqrjJPNAhXMpY8KHQ4bB7YQFggiMAE
&url=http%3A%2F%2Fjurisya.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles
%2F23360%2FSKK%2B%2BPert5.%2BKeamanan%2BJaringan.doc&usg=AFQjCNFf9oGJucpuWuW
4TJMQV4p8uSQ2WQ&sig2=5LnfotPHoRtQNNOUQ6jScg&bvm=bv.12366
4746,d.c2I

25