PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP KINERJA PEGAWAI
Ramnah
E-mail: [email protected]
Muhammad Harlie
Sulastini
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) MAB Banjarmasin
ABSTRACT
Government organizational human resources consisting of leaders and
employees. Organization of youth sports culture and tourism is particular
agencies a government that has personnel were 60 employees. Organization of
youth sports culture and tourism of a system of the indonesian government is a
system of government bureaucracy that was overall would be a lot determined
by the these agencies.Research aims to understand effects of climate
organizations and style leadership of the performance of employees. The kind of
research this is research quantitative to test the influence of between variables
free variable bound, with the number of respondents about 60
personnel.Research this analyzed by the use of a test statistic spss for windows
version 17. The research results show that there are influence in partial between
climate organizations and style leadership of the performance of employees.
There is the influence of simultaneously between climate organization style
leadership of performance.
Keywords : organizational climate, leadership style and performance
46
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
bidang tugas dan unit organisasi
PENDAHULUAN
Dinas
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
pemuda
olahraga
instansi pemerintah secara terpadu .
Faktor yang penting yang
kebudayaan dan pariwisata dari
system
pemerintahan
merupakan
Indonesia
menentukan kinerja pegawai dan
birokrasi
kemampuan organisasi beradaptasi
system
pemerintahan
yang
keseluruhan
ditentukan
secara
kinerja
perubahan
lingkungan
banyak
menurut Bass et al .(2003), Locander
instansi
et al. (2002), serta Yammarino et al.
akan
oleh
dengan
tersebut. Dinas pemuda olahraga
(1993)
kebudayaan
(leadership). Menurut Kerlinger dan
dan
merupakan
pariwisata
sebagai
pelayanan
public
yang
adalah
kepemimpinan
instansi
padhazur
(2002)
dituntut
kepemimpinan mempunyai peran
untuk memperbaiki dan senantiasa
yang
melakukan
meningkatkan
reformasi
serta
sangat
penting
kinerja
faktor
dalam
pegawai
karena kepemimpinan yang efektif
mengantisipasi
rangka
memberikan pengarahan terhadap
dan
usaha-usaha semua pekerja dalam
kinerja instansi pemerintah menuju
mencapai tujuan- tujuan organisasi.
kearah
dan
Gaya kepemimpinan yang efektif
terciptanya
dibutuhkan pemimpin untuk dapat
perkembangan.Dalam
meningkatkan citra kinerja
professionalism
menunjang
pemerintahan
yang
govermance
)
baik
perlu
(good
adanya
meningkatkan
kinerja
semua
pegawai dalam mencapai tujuan
penyatuan arah dan pandangan bagi
organisasi
segenap
pegawai
pelayanan publik. Dengan demikian
gaya kepemimpinan dapat menjadi
jajaran
pemerintahan
yang
dapat
dipergunakan
sebagai
pedoman
pedoman
sebagai
yang
baik
dalam
atau acuan dalam melaksanakan
peningkatan
tugas
Kinerja yang baik akan diperoleh
maupun
dengan
baik
operasional
manejerial
di
seluruh
kinerja
instansi
pegawai.
bila karyawan mempunyai loyalitas
47
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
terhadap
perusahaan
,
untuk
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
kepemimpinan
terhadap
kinerja
mencapai hal tersebut maka perlu
karyawan,
didukung oleh kepemimpinan dan
organisasi dan gaya kepemimpinan
iklim organisasi yang tepat.
terhadap kinerja karyawan
Demikian pula yang terjadi
kantor
pengaruh
dinas
pemuda
dan
iklim
pada
olahraga
di lingkungan kinerja pegawai pada
kebudayaan
pariwisata
di
dinas pemuda olahraga kebudayaan
Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
dan pariwisata, dimana kurangnya
informasi dan sosialisasi terhadap
TINJAUAN PUSTAKA
ketentuan dan peraturan sehingga
Kinerja Karyawan
sering
terjadi
Kinerja
kesimpangsiuran
dapat
diartikan
dalam penyelesaian pekerjaan yang
sebagai gambaran mengenai tingkat
diinstruksikan pemimpin. Adanya
pencapaian
pergantian
akan
kegiatan
kerja
kebijakan
berdampak
pemimpin
pada
kondisi
pelaksanaan
atau
dalam
program
suatu
atau
mewujudkan
sehingga menimbulkan perubahan
sasaran ,tujuan , misi dan visi
perilaku kerja yang dibawa oleh
organisasi
pemimpin
yang
yang
rencana strategi suatu organisasi.
berdampak
pula
kinerja
Menurut Dessler ( 1997 ) kinerja
baru
pada
yang
tertuang
dalam
merupakan prosedur yang meliputi
karyawan.
Melihat betapa pentingnya
:1. Penetapan standar kinerja. 2.
seorang pemimpin dalam kegiatan
Penilaian kinerja actual pegawai
instansi dan hubungannya terhadap
dalam hubungan dengan standar-
bawahannya
standar ini. 3. Member umpan balik
tujuan
dalam
instansi
kecakapan
maka
perlu
kepada
pegwai
dengan
tujuan
dilakukan penelitian. Penelitian ini
memotivasi orang tersebut untuk
bertujuan
menganalisis
menghilangkan kemerosotan kenerja
pengaruh iklim organisasi terhadap
atau terus berkinerja lebih tinggi
kinerja karyawan, pengaruh gaya
lagi.
untuk
48
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
mempengaruhi terhadap perilaku
Iklim Organisasi
Iklim organisasi dalam suatu
organisasi
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
mempunyai
peranan
pegawai.
Gaya Kepemimpian (leadership)
Didefinisikan beragam oleh
penting karena iklim yang serasi
atau
kondusif
mendorong
akan
dapat
peningkatan
kualitas
para ahli namun secara umum
kepemimpinan
menggambarkan
kinerja dan sebaliknya iklim yang
hubungan antara pemimpin (leader)
bertentangan
kebutuhan
dengan yang dipimpin ( follower)
anggota akan berimplikasi pada
(Locander et al 2002). Locander et al
rendahnya
(2002)
dengan
kualitas
kerja
(1985).
lebih
lanjut
menjelaskan
Berbicara mengenai iklim organisasi
bahwa kepemimpinan mengandung
berarti berbicara mengenai sifat atau
makna pemimpin mempengaruhi
ciri
yang
yang
dirasakan
dalam
dipimpin
hubungan
lingkungan kerja dan timbul karena
antara
adanya kegiatan organisasi yang
dipimpin
dilakukan secara sadar atau yang
menguntungkan kedua belah pihak.
dianggap mempengaruhi perilaku
Lok
kemudian, dengan perkataan lain
memandang kepemimpinan sebagai
iklim organisasi dapat dipandang
sebuah
sebagai
aktivitas suatu organisasi dalam
kepribadian
organisasi
pemimpin
tapi
dengan
bersifat
dan
Crawford
proses
yang
saling
(2001)
mempengaruhi
para
upaya menetapkan dan mencapai
anggota. Pembahasan pada konsep
tujuan. Sejalan dengan uraian diatas,
karakteristik
lingkungan
Andrews
sebenarnya,
berarti
seperti
yang
terlihat
oleh
(iklim)
membahas
dan
Field
(1998)
menyimpulkan tiga elemen penting
mengenai sifat- sifat organisasi atau
yang
ciri- ciri yang melekat dan dirasakan
kepemimpinan yaitu : pemimpin,
dalam lingkungan kerja organisasi
yang dipimpin, dan interaksi antara
yang
keduanya.
timbul
organisasi
karena
yang
kegiatan
dianggap
penting
harus
Tanpa
ada
ketiga
tersebut
dalam
elemen
maka
49
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
kepemimpinan tidak akan pernah
penelitian ini dengan menggunakan
ada.
analisis regresi berganda dengan
variabel
digunakan
uji
yang
juga dengan moderate regression
explanatory
analysis ( MRA) merupakan aplikasi
penelitian
adalah
dengan
interaksi. Uji interaksi atau disebut
METODE PENELITIAN
Jenis
moderating
research yaitu jenis penelitian yang
khusus
menjelaskan
dimana
dalam
variabel melalui pengujian hipotesis
regresinya
mengandung
(Singarimbun dan Effendi, 1989).
interaksi (perkalian atau dua lebih
unit
hubungan
antara
Populasi adalah keseluruhan
variabel
yang
2003).
masuk
dalam
satu
regresi
linier
berganda
persamaan
independent)
Regresi
unsure
(Ghozali
dengan
interaksi
kesatuan,(Singa rimbun 2003) dan
umumnya menimbulkan terjadinya
yang
multikolinieritas, oleh karena itu
dijadikan
penelitian
populasi
ini
adalah
dalam
seluruh
untung
mengurangi
problem
Dinas
multikolinieritas dalam penelitian
Pemuda Olahraga Kebudayaan dan
ini dilakukan transformasi dengan
Pariwisata
Hulu
centering procedure menggunakan
yang
nilai deviasi rata- rata variabel
jumlah pegawai adalah 60 orang.
(Jacard et al 1990, Lau et al 1995
Seluruh
dijadikan
dalam Hartmann and Moers 2001).
responden sehingga penelitian ini
Variabel independen penelitian ini
adalah penelitian survey.
mencakup
Analisis regresi Berganda
Budaya Organisasi (X2) dan variabel
pegawai
Sungai
,dan
di
pimpinan
Kabupaten
Tengah., pimpinan
populasi
Setelah asumsi- asumsi klasik
dapat
dipenuhi
selanjutnya
data
adalah
dan
hipotesis
maka
menguji
yang
tahap
menganalisis
hipotesis-
diajukan
dalam
moderate
kepemimpinan
yaitu
interaksi
(X1),
antara
variabel kepemimpinandan budaya
organisasi
(X1,
X2).
Sedangkan
variabel dependen adalah kinerja ( Y
). Model regresi berganda yang
50
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
dikembangkan pada penelitian ini
Variabel Iklim Organisasi
dinotasikan
Terhadap Kinerja Pegawai
dalam
persamaan
Dari hasil output pada
sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X1 * X2 e
Analisis Regresi Variabel Iklim
dimana :
Organisasi Terhadap Kinerja
Y = variabel dependen ( kinerja
Pegawai, maka masing-masing
karyawan )
koefisien prediktor dan konstanta
A = konstanta
sebagai berikut :
B1, b2, b3 = koefisien regresi
a = -3,320
X1 = iklim organisasi
β = 1,258
X2 = gaya kepemimpinan
Maka persamaan regresi adalah :
X1 *X2 = moderate ( interaksi X1 dan
Ŷ = a + βX
X2 )
Ŷ = -3,20 + 1,258X
E = kesalahan prediksi ( error term )
Di mana :
Hasil Analisis Regresi
X = Variabel Iklim Organisasi
Analisis regresi digunakan
Ŷ = Variabel Kinerja Pegawai
untuk meramalkan suatu variabel
Interpretasi dari persamaan regresi
dependen
di atas sebagai berikut :
(Y)
independen
berdasar
(X)
variabel
suatu
1. Nilai konstanta (a) sebesar -
persamaan linier. Berdasarkan data
3,320, jika nilai prediktor iklim
yang
diperoleh
responden,
penelitian
dengan
Regresi
dalam
dari
50
orang
organisasi (X) adalah nol, maka
pembahasan
hasil
besar nilai kinerja pegawai akan
antara lain
sama dengan nilai konstanta
dilakukan
menggunakan
Linier
analisis
-3,320.
Hal
ini
dan
menunjukkan kinerja pegawai
analisis Regresi Linier Berganda.
tanpa variabel iklim organisasi
Adapun perhitungan analisis regresi
adalah negatif.
menggunakan
Sederhana
yaitu
bantuan
SPSS for windows versi 21.
program
2. Nilai koefisien variabel iklim
organisasi
(X)
sebesar
1,258
51
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
menunjukkan jika variabel iklim
Ŷ = a + βX
organisasi
Ŷ = -3,654 + 0,832X
mengalami
perubahan sebesar satu satuan,
Di mana :
maka
X = Variabel Gaya Kepemimpinan
akan
perubahan
mengakibatkan
kinerja
pegawai
Ŷ = Variabel Kinerja Pegawai
sebesar 1,258 satuan. Karena
Interpretasi dari persamaan regresi
nilai koefisien variabel iklim
di atas sebagai berikut :
organisasi
maka
1. Nilai konstanta (a) sebesar -
dari
3,654, jika nilai prediktor gaya
variabel iklim organisasi akan
kepemimpinan (X) adalah nol,
mengakibatkan
maka besar nilai kinerja pegawai
positif,
tambahan
satu
satuan
bertambahnya
kinerja pegawai sebesar 1,258
akan
satuan
jika
konstanta yaitu -3,654. Hal ini
organisasi
menunjukkan kinerja pegawai
dan
variabel
sebaliknya
iklim
berkurang
satu
mengakibatkan
satuan
berkurangnya
kinerja pegawai sebesar 1,258
satuan.
sama
tanpa
dengan
variabel
nilai
gaya
kepemimpinan adalah negatif.
2. Nilai koefisien variabel gaya
kepemimpinan (X) sebesar 0,832
Variabel Gaya Kepemimpinan
menunjukkan jika variabel gaya
Terhadap Kinerja Pegawai
kepemimpinan
Berdasarkan
Analisis
hasil
Regresi
Kepemimpinan
Pegawai,
output
pada
perubahan sebesar satu satuan,
Variabel
Gaya
maka
Terhadap Kinerja
maka
mengalami
masing-masing
akan
perubahan
mengakibatkan
kinerja
pegawai
sebesar 0,832 satuan. Karena
koefisien prediktor dan konstanta
nilai
sebagai berikut :
kepemimpinan
a = -3,654
tambahan
β = 0,832
variabel
Maka persamaan regresi adalah :
akan
koefisien
satu
gaya
variabel
gaya
positif,
maka
satuan
dari
kepemimpinan
mengakibatkan
52
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
bertambahnya kinerja pegawai
Ŷ
sebesar
Interpretasi dari persamaan regresi
0,832
satuan
dan
= Variabel Kinerja Pegawai
sebaliknya jika variabel gaya
berganda di atas sebagai berikut :
kepemimpinan berkurang satu
1. Nilai konstanta (a) sebesar -
satuan
mengakibatkan
4,759, jika nilai prediktor iklim
berkurangnya kinerja pegawai
organisasi
(X1),
gaya
sebesar 0,832 satuan.
kepemimpinan (X2) adalah nol,
Variabel Iklim Organisasi dan
maka besar nilai kinerja pegawai
Gaya Kepemimpinan Terhadap
akan
Kinerja Pegawai
konstanta yaitu -4,759. Hal ini
Dari
Analisis
Organisasi
Pegawai,
menunjukkan kinerja pegawai
Variabel
Iklim
tanpa variabel iklim organisasi
Gaya
dan gaya kepemimpinan adalah
Terhadap Kinerja
maka
nilai
pada
dan
Kepemimpinan
dengan
output
hasil
Regresi
sama
masing-masing
negatif.
2. Nilai koefisien variabel iklim
koefisien prediktor dan konstanta
organisasi
sebagai berikut :
menunjukkan jika variabel iklim
a = -4,759
organisasi
β1 = 0,829; β2 = 0,334
perubahan sebesar satu satuan
Maka persamaan regresi berganda
dengan asumsi variabel gaya
dalam penelitian ini adalah :
kepemimpinan
Ŷ = a + β1X1 + β2X2
tetap, maka akan mengakibatkan
Ŷ = -4,759 + 0,829X1 + 0,334X2
perubahan
Di mana :
sebesar 0,829 satuan. Karena
a
nilai koefisien variabel iklim
= konstanta
(X1)
sebesar
0,829
mengalami
(X2)
kinerja
besarnya
pegawai
β1, β2 = koefisien
organisasi
X1
= Variabel Iklim Organisasi
tambahan
X2
= Variabel Gaya
variabel iklim organisasi akan
Kepemimpinan
positif,
satu
mengakibatkan
satuan
maka
dari
bertambahnya
53
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
kinerja pegawai sebesar 0,829
satuan
dan
variabel
sebaliknya
iklim
berkurang
Pengujian Hipotesis
organisasi
satu
mengakibatkan
jika
satuan
berkurangnya
Berdasarkan
perhitungan
SPSS
hasil
komputer
dengan
kinerja pegawai sebesar 0,829
besarnya
satuan.
sebesar
program
memperhatikan
koefisien
0,942,
korelasi
maka
(R)
dapat
3. Nilai koefisien variabel gaya
dinyatakan bahwa hubungan antara
kepemimpinan (X2) sebesar 0,334
Iklim Organisasi terhadap Kinerja
menunjukkan jika variabel gaya
Pegawai adalah sangat kuat positif.
kepemimpinan
Artinya semakin ditingkatkan Iklim
mengalami
perubahan sebesar satu satuan
Organisasi,
dengan asumsi variabel iklim
meningkatkan kinerja Pegawai.
akan
perubahan
mengakibatkan
kinerja
pegawai
akan
mampu
Nilai t-tabel dengan alpha
organisasi (X1) besarnya tetap,
maka
maka
5%
dan
banyaknya
sampel
50
responden diperoleh nilai 1,6759.
sebesar 0,334 satuan. Karena
Berdasarkan
nilai
didapat nilai t-hitung sebesar +
koefisien
kepemimpinan
variabel
gaya
positif,
maka
19,441
dan
hasil
jika
perhitungan
dibandingkan
dari
dengan t-tabel sebesar 1,6759 dapat
kepemimpinan
dinyatakan bahwa t-hitung > t-tabel
mengakibatkan
serta probabilitas sig = 0,000 < 0,05,
bertambahnya kinerja pegawai
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
sebesar
Jadi dapat dinyatakan bahwa iklim
tambahan
variabel
satu
gaya
akan
0,334
satuan
satuan
dan
sebaliknya jika variabel gaya
organisasi
kepemimpinan berkurang satu
signifikan terhadap kinerja pegawai.
satuan
berpengaruh
secara
Adapun besarnya pengaruh
mengakibatkan
berkurangnya kinerja pegawai
iklim
organisasi
tersebut
dapat
sebesar 0,334 satuan.
diketahui dari koefisien determinasi
54
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
(R2) sebesar 0,887 yang artinya
Berdasarkan
bahwa sebesar 88,7% jumlah iklim
didapat nilai t-hitung sebesar +
organisasi
15,282
secara
signifikan
hasil
dan
jika
perhitungan
dibandingkan
mempengaruhi kinerja pegawai dan
dengan t-tabel sebesar 1, 6759 dapat
sisanya
kinerja
dinyatakan bahwa t-hitung > t-tabel
pegawai dipengaruhi oleh faktor
serta probabilitas sig = 0,000 < 0,05,
lain.
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
sebesar
11,3%
1. Hipotesis 2
Jadi dapat dinyatakan bahwa gaya
H0 : gaya kepemimpinan tidak
kepemimpinan berpengaruh secara
berpengaruh
secara
signifikan
Adapun besarnya pengaruh
terhadap kinerja pegawai.
H1 :
gaya
kepemimpinan
berpengaruh
secara
signifikan
Berdasarkan
SPSS
dengan
besarnya
sebesar
program
memperhatikan
koefisien
+
hasil
komputer
0,911,
gaya kepemimpinan tersebut dapat
diketahui dari koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,830 yang artinya
terhadap kinerja pegawai.
perhitungan
signifikan terhadap kinerja pegawai.
korelasi
maka
(R)
dapat
bahwa sebesar 83% jumlah gaya
kepemimpinan
secara
signifikan
mempengaruhi kinerja pegawai dan
sisanya sebesar 17% kinerja pegawai
dipengaruhi oleh faktor lain.
dinyatakan bahwa hubungan antara
1. Hipotesis
gaya
terhadap
H0 : iklim organisasi dan gaya
Kinerja Pegawai adalah sangat kuat
kepemimpinan secara bersama-sama
positif.
tidak berpengaruh secara signifikan
kepemimpinan
Artinya
semakin
ditingkatkan Gaya Kepemimpinan,
terhadap kinerja pegawai.
maka akan mampu meningkatkan
H1 : iklim
kinerja Pegawai.
kepemimpinan secara bersama-sama
Nilai t-tabel dengan alpha
5%
dan
banyaknya
sampel
50
berpengaruh
organisasi
dan
secara
gaya
signifikan
terhadap kinerja pegawai.
responden diperoleh nilai 1,6759.
55
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
hasil
bahwa iklim organisasi dan gaya
program
kepemimpinan secara bersama-sama
Berdasarkan
perhitungan
SPSS
komputer
dengan
besarnya
memperhatikan
koefisien
sebesar
0,958,
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
korelasi
maka
(R)
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja pegawai.
Adapun besarnya pengaruh
dapat
dinyatakan bahwa hubungan antara
iklim
Iklim
kepemimpinan secara bersama-sama
Organisasi
Kepemimpinan
dan
secara
Gaya
bersama-
organisasi
dapat
diketahui
dan
dari
gaya
koefisien
sama adalah sangat kuat positif
determinasi (R2) sebesar 0,918 yang
terhadap Kinerja Pegawai. Artinya
artinya bahwa sebesar 91,8% iklim
semakin
Iklim
organisasi dan gaya kepemimpina
Gaya
secara
ditingkatkan
Organisasi
dan
Kepemimpinan
sama,
maka
bersama-sama
signifikan
secara
bersama-
mempengaruhi kinerja pegawai dan
akan
mampu
sisanya hanya 8,2% kinerja pegawai
dipengaruhi oleh faktor lain.
meningkatkan kinerja Pegawai.
Nilai F-tabel dengan alpha
5%
dan
banyaknya
responden
diperoleh
sampel
nilai
50
Pembahasan
Berdasarkan
3,18.
hasil
perhitungan
pengolahan dan analisis data yang
didapat nilai F-hitung sebesar +
dilakukan, ada beberapa temuan
263,238
dibandingkan
yang berhasil diungkapkan baik
dengan F-tabel sebesar 3,18 dapat
temuan empirik maupun temuan
dinyatakan bahwa F-hitung > F-tabel
teoritik.
serta probabilitas sig = 0,000 < 0,05,
Temuan Empirik
maka
1. Variabel Iklim organisasi (X1)
Berdasarkan
dan
artinya
hasil
jika
pengaruh
iklim
Variabel
organisasi dan gaya kepemimpinan
secara
bersama-sama
sangat
iklim
organisasi
(X1) diukur melalui 6 item indikator
signifikan, sehingga H0 ditolak dan
Yaitu
:
H1 diterima. Jadi dapat dinyatakan
Promosi
struktur
jabatan
tugas
(X1.1),
(X1.2),
Sistem
56
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
pengambilan
keputusan
(X1.3),
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
indikator
yaitu
:
Indikator
Orientasi pada prestasi kerja (X1.4),
Kepemimpinan
Terbangunnya kerjasama (X.1.5) dan
(X2.1) dan Indikator kepemimpinan
keterbukaan
Transaksional
dalam
pengelolaan
transformasional
(X.2.2).
untuk
organisasi (X1.6). Dari keenam item
Indikator
indikator tersebut item indikator
transformasional
yang paling besar kontribusinya
melalui 4 item yaitu: Pemimpin
dalam mencerminkan variabel iklim
memiliki
prganisasi
Pimpinan yang lebih inspiratif dan
adalah
pengambilan
dengan
nilai
kemudian
item
Sistem
keputusan
(X1.3)
Rata
item
rata
3,58,
Terbangunnya
Kepemimpinan
(X2.1)
dinilai
kharismatik
memiliki
(X2.1.1),
kemampuan
untuk
memotivasi bawahannya agar lebih
berprestasi
(X2.1.2),
melakukan
kerjasama (X.15) dengan nilai rerata
pengembangan intelektual bagi para
3,30, berikutnya keterbukaan dalam
bawahannya
(X2.1.3),
selalu
pengelolaan organisasi (X1.6) dan
memberikan
perhatian
kepada
item struktur tugas (X1.1) dengan
bawahannya (X2.1.4), dari keempat
masing masing nilai rerata 2,92 dan
item tersebut yang berkontribusi
2,80
besar
sedangan
item
yang
terhadap
mencerminan
indikatot
kepemimpinan
mencerminkan variabel iklim kerja
transformasional
(X2.1)
ialah item orientasi pada prestasi
selalu
kerja
berkontribusi
(X1.4),
jabatan
lebih
dalam
memberikan
adalah
perhatian
item
promosi
kepada bawahannya (X2.1.4) dengan
dengan
masing
nilai rerata 3,30 dan menyusul dua
dan
(X1.2)
kecil
masing nilai rerata sebesar 2,64 dan
item
2,02.
pengembangan intelektual bagi para
2. Variabel Gaya Kepemimpinan
bawahannya (X2.1.3) dan Pemimpin
(X2)
memiliki
(X2)
lainnya
yaitu
kharismatik
melakukan
(X2.1.1)
Variabel gaya kepemimpinan
dengan nilai rerata masing masing
diukur
2,80 dan 2,66 sedanglan item yang
melalui
2
(dua)
57
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
memberian
untuk
kontribusi
mencerminan
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
terendah
pelaksanaan
indikator
dimana
pekerjaan
(X2.2.5)
nilai rerata kedua item
transformasional
tersebut adalah sama yaitu 3,34 dan
(X2.1) adalah item Pimpinan yang
item berikutnya yang berkontribusi
lebih
besar
kepemimpinan
inspiratif
dan
memiliki
mencerminkan
indikatot
memotivasi
kepemimpinan transaksional (X2.2)
bawahannya agar lebih berprestasi
ialah melakukan pengawasan secara
(X2.1. 2) dengan nilai rerata 2,20.
ketat (X2.2.4) dengan nilai rerata 3,30
kemampuan
untuk
Berikutnya
Indikator
dan
item
yang
memberikan
Transaksional
kontribusi rendah ialah Pemberian
(X.2.2). dinilai melalui 5 item yaitu:
sangsi/hukuman kepada karyawan
memberikan
yang
kepemimpinan
menyesuaikan
karyawan
imbalan
selalu
dengan
kinerja
(X2.2.1),
penghargaan
memberikan
(X2.2.3),
imbalan
selalu
dengan
kinerja
memberikan
menyesuaikan
atas
karyawan (X2.2.1) dengan masing
selalu
dasar
prestasi kerja (X2.2.2), Pemberian
masing nilai rerata 2,80 dan 2,44.
Berdasarkan kedua indikator
sangsi/hukuman kepada karyawan
yang
bermasalah
bermasalah
(X2.2.3),
tersebut
maka
indikator
yang
melakukan pengawasan secara ketat
memberikan kontribusi yang paling
(X2.2.4), melakukan koreksi dalam
besar
pelaksanaan pekerjaan (X2.2.5), dari
kepemimpinan
kelima
kepemimpina
item
berkontribusi
tersebut
besar
mencerminan
yang
item
penghargaan
prestasi
melakukan
selalu
kerja
indikator
transaksional
kepemimpinan transformasional.
dasar
(X2.2.2)
dan
dalam
lemah
dan
indikatot
atas
koreksi
ialah
gaya
yang
memberikan
paling
variabel
terhadap
kepemimpinan transaksional (X2.2)
adalah
terhadap
adalah
2. Variabel Kinerja (Y1)
Variabel kinerja (Y1) diukur
melalui 2 (dua) indikator yaitu :
Indikator Kedisiplinan (Y.1.1)
dan
Indikator hasil pekerjaan (Y.1.2).
58
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
untuk
Indikator
Kedisiplinan (Y.1.1)
4 item yaitu:
datang
Indikator
dinilai melalui
Pegawai /karyawan
tepat
waktu
pegawai/karyawan
(Y1.1.1),
pulang
tepat
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
oleh
organisasi
(Y.1.2.1),
pegawai/karyawan
dapat
menyelesaikan pekerjaannya tepat
waktu (Y.1.2.2), dan pegawai dapat
menyelesaikan pekerjaannya sesuai
waktu (Y1.1.2), karyawan yang bolos
jumlah
bekerja (Y1.1.3), karyawan terkena
organisasi (Y.1.2.3). Dari ketiga item
sangsi
tersebut item
akibat
melanggar
aturan
target
yang
ditentukan
yang memberikan
(Y1.1.4). Dari keempat item tersebut
kontribusi
yang berkontribusi besar terhadap
mencerminkan
mencerminan indikator Kedisiplinan
pekerjaan
(Y.1.2)
adalah
(Y.1.1)
karyawan
dapat
melaksanakan
ialah
/karyawan
item
datang
Pegawai
tepat
waktu
standar
berikutnya item karyawan terkena
organisasi
sangsi
rerata
melanggar
aturan
terhadap
indikator
hasil
item
pekerjaannya dengan tepat sesuai
(Y1.1.1) dengan nilai rerata 2,32
akibat
terbesar
yang
ditentukan
(Y.1.2.1)
3,30
dengan
selanjutnya
nilai
item
(Y1.1.4) dengan nilai rerata 2,20
pegawai
sedangkan item yang berkontribusi
pekerjaannya sesuai jumlah target
terendah
yang ditentukan organisasi (Y.1.2.3)
terhadap
indikator
kedisiplinan
pegawai/karyawan
pulang
dapat
oleh
nilai
menyelesaikan
ialah
dengan
rerata
3,10
tepat
sedangkan item yang paling rendah
waktu (Y1.1.2), dan karyawan yang
mencerminkan
bolos bekerja (Y1.1.3), dengan nilai
pekerjaan ialah pegawai/karyawan
rerata masing masing 2,14 dan 2,12.
dapat menyelesaikan pekerjaannya
Berikutnya
pekerjaan (Y.1.2)
Indikator
hasil
diukur melalui
indikator
dan
hasil
tepat waktu (Y.1.2.2) dengan nilai
rerata 2,96.
tiga item yaitu karyawan dapat
Berdasarkan kedua indikator
melaksanakan pekerjaannya dengan
tersebut maka indikator yang paling
tepat sesuai standar yang ditentukan
tinggi kontribusinya mencerminkan
59
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
variabel kinerja ialah indikator hasil
2. Struktur tugas,promosi jabatan
kerja dan yang paling lemah ialah
dan prestasi kerja perlu terus
kedisiplinan.
dipacu
KESIMPULAN
indikator ini akan memberikan
1. Iklim organisasi secara farsial
kontribusi yang besar dalam
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja pegawai
2. Gaya
kepemimpinan
farsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai
3. Iklim
organisasi
dan
kedepan
ketiga
menciptakan iklim organisasi di
Dinas
secara
agar
Pemuda
Kebudayaan
Olah
Dan
Raga
Pariwisata
Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
3. Perhatian yang telah diberikan
gaya
kepada bawahan selama ini dan
kepemimpinan secara simultan
pengembangan intelektual yang
berpengaruh signifikan terhadap
dberikan kepada para bawahan
kinerja pegawai
selama
ini
perlu
terus
Saran saran :
dipertahankan dan bahkan kalau
1. Pengambillan keputusan dengan
bisa perlu terus ditingkatkan
sistem sentralistik, terciptanya
karena
hubungan kerjasama yang baik ,
memberikan
serta
dalam
paling besar dalam mewarnai
organisasi
perlu
gaya kepemimpinan di Dinas
dipertahankan
dan
Pemuda Olah Raga Kebudayaan
karena ketiga
Dan Pariwisata Kabupaten Hulu
keterbukaan
pengelolaan
terus
dikembangkan
indikator
inilah
yang
memberikan
kontribusi
yang
kedua
kontribusi
DAFTAR PUSTAKA
iklim
Abdul
pada
Dinas
ini
yang
Sungai Tengah.
paling besar didalam mewarnai
organisasi
indikator
Rashid,
M.Z.,
M.
Pemuda Olah Raga Kebudayaan
Sambasivan
dan Pariwisata Kabupaten Hulu
Johari (2003), “The
Sungai Tengah
influence of
&
J.
60
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
corporate
culture
and
organizational
on
performance”,
of
Development, Vol. 22,
No. 8, pp. 708-728
conflict and clarifying work
Journal
of
Business
and
Psychology, Vol. 11, hal. 287-295.
AbuAlrub, RF (2004),” Job Stress,
Performance,
Arnolds, C.A. & C. Boshoff (2002),
“Compensation,
and Social Support
esteem valence and
Among
job
Hospital Nurses”, Journal of
performance:
An
empirical
Nursing Scholarship,
assessement
First Quarter.
Aldefer’s
Agarwal, S., T.E. DeCarlo & S.B.
Vyas
(1999),
behavior and
Management,
of
American
study
and
Journal
of
International Business
Studies, Vol. 30, No.
113, No. 4,
pp. 697-719
Babin, B.J. & J.S. Boles (1998),
in
a
service
environment: A
model and test of potential
differences between
4,
men and women”,
pp. 727-743
D.
Vol.
“Employee behavior
Indian
salespersons”
ERG
International Journal of Human
Resource
comparative
of
theory”,
“Leadership
organizational commitment: A
Antonioni,
to
expectations”,
Management
Job
responding
stressors: Managing
commitment
Journal
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
(1996),
strategies
“Two
for
Journal
of Marketing, Vol. 62, hal. 77-91.
61
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
work: Toward
Bass, B.M., B.J. Avolio, D.I. Jung
&
Y.
Berson
understanding
“Predicting
(2003),
motivational effects
of
unit
performance
by
and
Academy of Management Journal,
Vol. 46, No. 5, pp.
transactional
leadership”,
554-571
Journal of Applied Psychology,
Cooke, R., & Lafferty, J. (1987),
Vol. 88, No. 2, pp.
“Organizational
207-218
Culture
MI:
“A
Human
Synergistics”.
reconceptualization
Journal
and analysis of
Management.
organizational
culture:
The
of
Douglas B. Currivan (2000), ”The
influence of groups
Causal
Order
and
Job
Satisfaction
their
idiocultures”,
Organizational
Commitment
Vol. 9, No. 5, pp. 22-
In
27
employee
&
T.A.
(2003).
concordance
Of
And
Journal of Managerial Psychology,
J.E.
Inventory.
Plymouth,
Bolon, D.S. & D.S. Bolon (1994),
Bono,
transformational
leaders”,
assessing
transformational
the
at
Of
Turnover”,
Judge
“Self-
Models
University
of
Massachussets,
Boston, MA, USA.
62
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP KINERJA PEGAWAI
Ramnah
E-mail: [email protected]
Muhammad Harlie
Sulastini
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) MAB Banjarmasin
ABSTRACT
Government organizational human resources consisting of leaders and
employees. Organization of youth sports culture and tourism is particular
agencies a government that has personnel were 60 employees. Organization of
youth sports culture and tourism of a system of the indonesian government is a
system of government bureaucracy that was overall would be a lot determined
by the these agencies.Research aims to understand effects of climate
organizations and style leadership of the performance of employees. The kind of
research this is research quantitative to test the influence of between variables
free variable bound, with the number of respondents about 60
personnel.Research this analyzed by the use of a test statistic spss for windows
version 17. The research results show that there are influence in partial between
climate organizations and style leadership of the performance of employees.
There is the influence of simultaneously between climate organization style
leadership of performance.
Keywords : organizational climate, leadership style and performance
46
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
bidang tugas dan unit organisasi
PENDAHULUAN
Dinas
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
pemuda
olahraga
instansi pemerintah secara terpadu .
Faktor yang penting yang
kebudayaan dan pariwisata dari
system
pemerintahan
merupakan
Indonesia
menentukan kinerja pegawai dan
birokrasi
kemampuan organisasi beradaptasi
system
pemerintahan
yang
keseluruhan
ditentukan
secara
kinerja
perubahan
lingkungan
banyak
menurut Bass et al .(2003), Locander
instansi
et al. (2002), serta Yammarino et al.
akan
oleh
dengan
tersebut. Dinas pemuda olahraga
(1993)
kebudayaan
(leadership). Menurut Kerlinger dan
dan
merupakan
pariwisata
sebagai
pelayanan
public
yang
adalah
kepemimpinan
instansi
padhazur
(2002)
dituntut
kepemimpinan mempunyai peran
untuk memperbaiki dan senantiasa
yang
melakukan
meningkatkan
reformasi
serta
sangat
penting
kinerja
faktor
dalam
pegawai
karena kepemimpinan yang efektif
mengantisipasi
rangka
memberikan pengarahan terhadap
dan
usaha-usaha semua pekerja dalam
kinerja instansi pemerintah menuju
mencapai tujuan- tujuan organisasi.
kearah
dan
Gaya kepemimpinan yang efektif
terciptanya
dibutuhkan pemimpin untuk dapat
perkembangan.Dalam
meningkatkan citra kinerja
professionalism
menunjang
pemerintahan
yang
govermance
)
baik
perlu
(good
adanya
meningkatkan
kinerja
semua
pegawai dalam mencapai tujuan
penyatuan arah dan pandangan bagi
organisasi
segenap
pegawai
pelayanan publik. Dengan demikian
gaya kepemimpinan dapat menjadi
jajaran
pemerintahan
yang
dapat
dipergunakan
sebagai
pedoman
pedoman
sebagai
yang
baik
dalam
atau acuan dalam melaksanakan
peningkatan
tugas
Kinerja yang baik akan diperoleh
maupun
dengan
baik
operasional
manejerial
di
seluruh
kinerja
instansi
pegawai.
bila karyawan mempunyai loyalitas
47
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
terhadap
perusahaan
,
untuk
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
kepemimpinan
terhadap
kinerja
mencapai hal tersebut maka perlu
karyawan,
didukung oleh kepemimpinan dan
organisasi dan gaya kepemimpinan
iklim organisasi yang tepat.
terhadap kinerja karyawan
Demikian pula yang terjadi
kantor
pengaruh
dinas
pemuda
dan
iklim
pada
olahraga
di lingkungan kinerja pegawai pada
kebudayaan
pariwisata
di
dinas pemuda olahraga kebudayaan
Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
dan pariwisata, dimana kurangnya
informasi dan sosialisasi terhadap
TINJAUAN PUSTAKA
ketentuan dan peraturan sehingga
Kinerja Karyawan
sering
terjadi
Kinerja
kesimpangsiuran
dapat
diartikan
dalam penyelesaian pekerjaan yang
sebagai gambaran mengenai tingkat
diinstruksikan pemimpin. Adanya
pencapaian
pergantian
akan
kegiatan
kerja
kebijakan
berdampak
pemimpin
pada
kondisi
pelaksanaan
atau
dalam
program
suatu
atau
mewujudkan
sehingga menimbulkan perubahan
sasaran ,tujuan , misi dan visi
perilaku kerja yang dibawa oleh
organisasi
pemimpin
yang
yang
rencana strategi suatu organisasi.
berdampak
pula
kinerja
Menurut Dessler ( 1997 ) kinerja
baru
pada
yang
tertuang
dalam
merupakan prosedur yang meliputi
karyawan.
Melihat betapa pentingnya
:1. Penetapan standar kinerja. 2.
seorang pemimpin dalam kegiatan
Penilaian kinerja actual pegawai
instansi dan hubungannya terhadap
dalam hubungan dengan standar-
bawahannya
standar ini. 3. Member umpan balik
tujuan
dalam
instansi
kecakapan
maka
perlu
kepada
pegwai
dengan
tujuan
dilakukan penelitian. Penelitian ini
memotivasi orang tersebut untuk
bertujuan
menganalisis
menghilangkan kemerosotan kenerja
pengaruh iklim organisasi terhadap
atau terus berkinerja lebih tinggi
kinerja karyawan, pengaruh gaya
lagi.
untuk
48
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
mempengaruhi terhadap perilaku
Iklim Organisasi
Iklim organisasi dalam suatu
organisasi
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
mempunyai
peranan
pegawai.
Gaya Kepemimpian (leadership)
Didefinisikan beragam oleh
penting karena iklim yang serasi
atau
kondusif
mendorong
akan
dapat
peningkatan
kualitas
para ahli namun secara umum
kepemimpinan
menggambarkan
kinerja dan sebaliknya iklim yang
hubungan antara pemimpin (leader)
bertentangan
kebutuhan
dengan yang dipimpin ( follower)
anggota akan berimplikasi pada
(Locander et al 2002). Locander et al
rendahnya
(2002)
dengan
kualitas
kerja
(1985).
lebih
lanjut
menjelaskan
Berbicara mengenai iklim organisasi
bahwa kepemimpinan mengandung
berarti berbicara mengenai sifat atau
makna pemimpin mempengaruhi
ciri
yang
yang
dirasakan
dalam
dipimpin
hubungan
lingkungan kerja dan timbul karena
antara
adanya kegiatan organisasi yang
dipimpin
dilakukan secara sadar atau yang
menguntungkan kedua belah pihak.
dianggap mempengaruhi perilaku
Lok
kemudian, dengan perkataan lain
memandang kepemimpinan sebagai
iklim organisasi dapat dipandang
sebuah
sebagai
aktivitas suatu organisasi dalam
kepribadian
organisasi
pemimpin
tapi
dengan
bersifat
dan
Crawford
proses
yang
saling
(2001)
mempengaruhi
para
upaya menetapkan dan mencapai
anggota. Pembahasan pada konsep
tujuan. Sejalan dengan uraian diatas,
karakteristik
lingkungan
Andrews
sebenarnya,
berarti
seperti
yang
terlihat
oleh
(iklim)
membahas
dan
Field
(1998)
menyimpulkan tiga elemen penting
mengenai sifat- sifat organisasi atau
yang
ciri- ciri yang melekat dan dirasakan
kepemimpinan yaitu : pemimpin,
dalam lingkungan kerja organisasi
yang dipimpin, dan interaksi antara
yang
keduanya.
timbul
organisasi
karena
yang
kegiatan
dianggap
penting
harus
Tanpa
ada
ketiga
tersebut
dalam
elemen
maka
49
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
kepemimpinan tidak akan pernah
penelitian ini dengan menggunakan
ada.
analisis regresi berganda dengan
variabel
digunakan
uji
yang
juga dengan moderate regression
explanatory
analysis ( MRA) merupakan aplikasi
penelitian
adalah
dengan
interaksi. Uji interaksi atau disebut
METODE PENELITIAN
Jenis
moderating
research yaitu jenis penelitian yang
khusus
menjelaskan
dimana
dalam
variabel melalui pengujian hipotesis
regresinya
mengandung
(Singarimbun dan Effendi, 1989).
interaksi (perkalian atau dua lebih
unit
hubungan
antara
Populasi adalah keseluruhan
variabel
yang
2003).
masuk
dalam
satu
regresi
linier
berganda
persamaan
independent)
Regresi
unsure
(Ghozali
dengan
interaksi
kesatuan,(Singa rimbun 2003) dan
umumnya menimbulkan terjadinya
yang
multikolinieritas, oleh karena itu
dijadikan
penelitian
populasi
ini
adalah
dalam
seluruh
untung
mengurangi
problem
Dinas
multikolinieritas dalam penelitian
Pemuda Olahraga Kebudayaan dan
ini dilakukan transformasi dengan
Pariwisata
Hulu
centering procedure menggunakan
yang
nilai deviasi rata- rata variabel
jumlah pegawai adalah 60 orang.
(Jacard et al 1990, Lau et al 1995
Seluruh
dijadikan
dalam Hartmann and Moers 2001).
responden sehingga penelitian ini
Variabel independen penelitian ini
adalah penelitian survey.
mencakup
Analisis regresi Berganda
Budaya Organisasi (X2) dan variabel
pegawai
Sungai
,dan
di
pimpinan
Kabupaten
Tengah., pimpinan
populasi
Setelah asumsi- asumsi klasik
dapat
dipenuhi
selanjutnya
data
adalah
dan
hipotesis
maka
menguji
yang
tahap
menganalisis
hipotesis-
diajukan
dalam
moderate
kepemimpinan
yaitu
interaksi
(X1),
antara
variabel kepemimpinandan budaya
organisasi
(X1,
X2).
Sedangkan
variabel dependen adalah kinerja ( Y
). Model regresi berganda yang
50
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
dikembangkan pada penelitian ini
Variabel Iklim Organisasi
dinotasikan
Terhadap Kinerja Pegawai
dalam
persamaan
Dari hasil output pada
sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X1 * X2 e
Analisis Regresi Variabel Iklim
dimana :
Organisasi Terhadap Kinerja
Y = variabel dependen ( kinerja
Pegawai, maka masing-masing
karyawan )
koefisien prediktor dan konstanta
A = konstanta
sebagai berikut :
B1, b2, b3 = koefisien regresi
a = -3,320
X1 = iklim organisasi
β = 1,258
X2 = gaya kepemimpinan
Maka persamaan regresi adalah :
X1 *X2 = moderate ( interaksi X1 dan
Ŷ = a + βX
X2 )
Ŷ = -3,20 + 1,258X
E = kesalahan prediksi ( error term )
Di mana :
Hasil Analisis Regresi
X = Variabel Iklim Organisasi
Analisis regresi digunakan
Ŷ = Variabel Kinerja Pegawai
untuk meramalkan suatu variabel
Interpretasi dari persamaan regresi
dependen
di atas sebagai berikut :
(Y)
independen
berdasar
(X)
variabel
suatu
1. Nilai konstanta (a) sebesar -
persamaan linier. Berdasarkan data
3,320, jika nilai prediktor iklim
yang
diperoleh
responden,
penelitian
dengan
Regresi
dalam
dari
50
orang
organisasi (X) adalah nol, maka
pembahasan
hasil
besar nilai kinerja pegawai akan
antara lain
sama dengan nilai konstanta
dilakukan
menggunakan
Linier
analisis
-3,320.
Hal
ini
dan
menunjukkan kinerja pegawai
analisis Regresi Linier Berganda.
tanpa variabel iklim organisasi
Adapun perhitungan analisis regresi
adalah negatif.
menggunakan
Sederhana
yaitu
bantuan
SPSS for windows versi 21.
program
2. Nilai koefisien variabel iklim
organisasi
(X)
sebesar
1,258
51
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
menunjukkan jika variabel iklim
Ŷ = a + βX
organisasi
Ŷ = -3,654 + 0,832X
mengalami
perubahan sebesar satu satuan,
Di mana :
maka
X = Variabel Gaya Kepemimpinan
akan
perubahan
mengakibatkan
kinerja
pegawai
Ŷ = Variabel Kinerja Pegawai
sebesar 1,258 satuan. Karena
Interpretasi dari persamaan regresi
nilai koefisien variabel iklim
di atas sebagai berikut :
organisasi
maka
1. Nilai konstanta (a) sebesar -
dari
3,654, jika nilai prediktor gaya
variabel iklim organisasi akan
kepemimpinan (X) adalah nol,
mengakibatkan
maka besar nilai kinerja pegawai
positif,
tambahan
satu
satuan
bertambahnya
kinerja pegawai sebesar 1,258
akan
satuan
jika
konstanta yaitu -3,654. Hal ini
organisasi
menunjukkan kinerja pegawai
dan
variabel
sebaliknya
iklim
berkurang
satu
mengakibatkan
satuan
berkurangnya
kinerja pegawai sebesar 1,258
satuan.
sama
tanpa
dengan
variabel
nilai
gaya
kepemimpinan adalah negatif.
2. Nilai koefisien variabel gaya
kepemimpinan (X) sebesar 0,832
Variabel Gaya Kepemimpinan
menunjukkan jika variabel gaya
Terhadap Kinerja Pegawai
kepemimpinan
Berdasarkan
Analisis
hasil
Regresi
Kepemimpinan
Pegawai,
output
pada
perubahan sebesar satu satuan,
Variabel
Gaya
maka
Terhadap Kinerja
maka
mengalami
masing-masing
akan
perubahan
mengakibatkan
kinerja
pegawai
sebesar 0,832 satuan. Karena
koefisien prediktor dan konstanta
nilai
sebagai berikut :
kepemimpinan
a = -3,654
tambahan
β = 0,832
variabel
Maka persamaan regresi adalah :
akan
koefisien
satu
gaya
variabel
gaya
positif,
maka
satuan
dari
kepemimpinan
mengakibatkan
52
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
bertambahnya kinerja pegawai
Ŷ
sebesar
Interpretasi dari persamaan regresi
0,832
satuan
dan
= Variabel Kinerja Pegawai
sebaliknya jika variabel gaya
berganda di atas sebagai berikut :
kepemimpinan berkurang satu
1. Nilai konstanta (a) sebesar -
satuan
mengakibatkan
4,759, jika nilai prediktor iklim
berkurangnya kinerja pegawai
organisasi
(X1),
gaya
sebesar 0,832 satuan.
kepemimpinan (X2) adalah nol,
Variabel Iklim Organisasi dan
maka besar nilai kinerja pegawai
Gaya Kepemimpinan Terhadap
akan
Kinerja Pegawai
konstanta yaitu -4,759. Hal ini
Dari
Analisis
Organisasi
Pegawai,
menunjukkan kinerja pegawai
Variabel
Iklim
tanpa variabel iklim organisasi
Gaya
dan gaya kepemimpinan adalah
Terhadap Kinerja
maka
nilai
pada
dan
Kepemimpinan
dengan
output
hasil
Regresi
sama
masing-masing
negatif.
2. Nilai koefisien variabel iklim
koefisien prediktor dan konstanta
organisasi
sebagai berikut :
menunjukkan jika variabel iklim
a = -4,759
organisasi
β1 = 0,829; β2 = 0,334
perubahan sebesar satu satuan
Maka persamaan regresi berganda
dengan asumsi variabel gaya
dalam penelitian ini adalah :
kepemimpinan
Ŷ = a + β1X1 + β2X2
tetap, maka akan mengakibatkan
Ŷ = -4,759 + 0,829X1 + 0,334X2
perubahan
Di mana :
sebesar 0,829 satuan. Karena
a
nilai koefisien variabel iklim
= konstanta
(X1)
sebesar
0,829
mengalami
(X2)
kinerja
besarnya
pegawai
β1, β2 = koefisien
organisasi
X1
= Variabel Iklim Organisasi
tambahan
X2
= Variabel Gaya
variabel iklim organisasi akan
Kepemimpinan
positif,
satu
mengakibatkan
satuan
maka
dari
bertambahnya
53
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
kinerja pegawai sebesar 0,829
satuan
dan
variabel
sebaliknya
iklim
berkurang
Pengujian Hipotesis
organisasi
satu
mengakibatkan
jika
satuan
berkurangnya
Berdasarkan
perhitungan
SPSS
hasil
komputer
dengan
kinerja pegawai sebesar 0,829
besarnya
satuan.
sebesar
program
memperhatikan
koefisien
0,942,
korelasi
maka
(R)
dapat
3. Nilai koefisien variabel gaya
dinyatakan bahwa hubungan antara
kepemimpinan (X2) sebesar 0,334
Iklim Organisasi terhadap Kinerja
menunjukkan jika variabel gaya
Pegawai adalah sangat kuat positif.
kepemimpinan
Artinya semakin ditingkatkan Iklim
mengalami
perubahan sebesar satu satuan
Organisasi,
dengan asumsi variabel iklim
meningkatkan kinerja Pegawai.
akan
perubahan
mengakibatkan
kinerja
pegawai
akan
mampu
Nilai t-tabel dengan alpha
organisasi (X1) besarnya tetap,
maka
maka
5%
dan
banyaknya
sampel
50
responden diperoleh nilai 1,6759.
sebesar 0,334 satuan. Karena
Berdasarkan
nilai
didapat nilai t-hitung sebesar +
koefisien
kepemimpinan
variabel
gaya
positif,
maka
19,441
dan
hasil
jika
perhitungan
dibandingkan
dari
dengan t-tabel sebesar 1,6759 dapat
kepemimpinan
dinyatakan bahwa t-hitung > t-tabel
mengakibatkan
serta probabilitas sig = 0,000 < 0,05,
bertambahnya kinerja pegawai
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
sebesar
Jadi dapat dinyatakan bahwa iklim
tambahan
variabel
satu
gaya
akan
0,334
satuan
satuan
dan
sebaliknya jika variabel gaya
organisasi
kepemimpinan berkurang satu
signifikan terhadap kinerja pegawai.
satuan
berpengaruh
secara
Adapun besarnya pengaruh
mengakibatkan
berkurangnya kinerja pegawai
iklim
organisasi
tersebut
dapat
sebesar 0,334 satuan.
diketahui dari koefisien determinasi
54
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
(R2) sebesar 0,887 yang artinya
Berdasarkan
bahwa sebesar 88,7% jumlah iklim
didapat nilai t-hitung sebesar +
organisasi
15,282
secara
signifikan
hasil
dan
jika
perhitungan
dibandingkan
mempengaruhi kinerja pegawai dan
dengan t-tabel sebesar 1, 6759 dapat
sisanya
kinerja
dinyatakan bahwa t-hitung > t-tabel
pegawai dipengaruhi oleh faktor
serta probabilitas sig = 0,000 < 0,05,
lain.
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
sebesar
11,3%
1. Hipotesis 2
Jadi dapat dinyatakan bahwa gaya
H0 : gaya kepemimpinan tidak
kepemimpinan berpengaruh secara
berpengaruh
secara
signifikan
Adapun besarnya pengaruh
terhadap kinerja pegawai.
H1 :
gaya
kepemimpinan
berpengaruh
secara
signifikan
Berdasarkan
SPSS
dengan
besarnya
sebesar
program
memperhatikan
koefisien
+
hasil
komputer
0,911,
gaya kepemimpinan tersebut dapat
diketahui dari koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,830 yang artinya
terhadap kinerja pegawai.
perhitungan
signifikan terhadap kinerja pegawai.
korelasi
maka
(R)
dapat
bahwa sebesar 83% jumlah gaya
kepemimpinan
secara
signifikan
mempengaruhi kinerja pegawai dan
sisanya sebesar 17% kinerja pegawai
dipengaruhi oleh faktor lain.
dinyatakan bahwa hubungan antara
1. Hipotesis
gaya
terhadap
H0 : iklim organisasi dan gaya
Kinerja Pegawai adalah sangat kuat
kepemimpinan secara bersama-sama
positif.
tidak berpengaruh secara signifikan
kepemimpinan
Artinya
semakin
ditingkatkan Gaya Kepemimpinan,
terhadap kinerja pegawai.
maka akan mampu meningkatkan
H1 : iklim
kinerja Pegawai.
kepemimpinan secara bersama-sama
Nilai t-tabel dengan alpha
5%
dan
banyaknya
sampel
50
berpengaruh
organisasi
dan
secara
gaya
signifikan
terhadap kinerja pegawai.
responden diperoleh nilai 1,6759.
55
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
hasil
bahwa iklim organisasi dan gaya
program
kepemimpinan secara bersama-sama
Berdasarkan
perhitungan
SPSS
komputer
dengan
besarnya
memperhatikan
koefisien
sebesar
0,958,
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
korelasi
maka
(R)
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja pegawai.
Adapun besarnya pengaruh
dapat
dinyatakan bahwa hubungan antara
iklim
Iklim
kepemimpinan secara bersama-sama
Organisasi
Kepemimpinan
dan
secara
Gaya
bersama-
organisasi
dapat
diketahui
dan
dari
gaya
koefisien
sama adalah sangat kuat positif
determinasi (R2) sebesar 0,918 yang
terhadap Kinerja Pegawai. Artinya
artinya bahwa sebesar 91,8% iklim
semakin
Iklim
organisasi dan gaya kepemimpina
Gaya
secara
ditingkatkan
Organisasi
dan
Kepemimpinan
sama,
maka
bersama-sama
signifikan
secara
bersama-
mempengaruhi kinerja pegawai dan
akan
mampu
sisanya hanya 8,2% kinerja pegawai
dipengaruhi oleh faktor lain.
meningkatkan kinerja Pegawai.
Nilai F-tabel dengan alpha
5%
dan
banyaknya
responden
diperoleh
sampel
nilai
50
Pembahasan
Berdasarkan
3,18.
hasil
perhitungan
pengolahan dan analisis data yang
didapat nilai F-hitung sebesar +
dilakukan, ada beberapa temuan
263,238
dibandingkan
yang berhasil diungkapkan baik
dengan F-tabel sebesar 3,18 dapat
temuan empirik maupun temuan
dinyatakan bahwa F-hitung > F-tabel
teoritik.
serta probabilitas sig = 0,000 < 0,05,
Temuan Empirik
maka
1. Variabel Iklim organisasi (X1)
Berdasarkan
dan
artinya
hasil
jika
pengaruh
iklim
Variabel
organisasi dan gaya kepemimpinan
secara
bersama-sama
sangat
iklim
organisasi
(X1) diukur melalui 6 item indikator
signifikan, sehingga H0 ditolak dan
Yaitu
:
H1 diterima. Jadi dapat dinyatakan
Promosi
struktur
jabatan
tugas
(X1.1),
(X1.2),
Sistem
56
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
pengambilan
keputusan
(X1.3),
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
indikator
yaitu
:
Indikator
Orientasi pada prestasi kerja (X1.4),
Kepemimpinan
Terbangunnya kerjasama (X.1.5) dan
(X2.1) dan Indikator kepemimpinan
keterbukaan
Transaksional
dalam
pengelolaan
transformasional
(X.2.2).
untuk
organisasi (X1.6). Dari keenam item
Indikator
indikator tersebut item indikator
transformasional
yang paling besar kontribusinya
melalui 4 item yaitu: Pemimpin
dalam mencerminkan variabel iklim
memiliki
prganisasi
Pimpinan yang lebih inspiratif dan
adalah
pengambilan
dengan
nilai
kemudian
item
Sistem
keputusan
(X1.3)
Rata
item
rata
3,58,
Terbangunnya
Kepemimpinan
(X2.1)
dinilai
kharismatik
memiliki
(X2.1.1),
kemampuan
untuk
memotivasi bawahannya agar lebih
berprestasi
(X2.1.2),
melakukan
kerjasama (X.15) dengan nilai rerata
pengembangan intelektual bagi para
3,30, berikutnya keterbukaan dalam
bawahannya
(X2.1.3),
selalu
pengelolaan organisasi (X1.6) dan
memberikan
perhatian
kepada
item struktur tugas (X1.1) dengan
bawahannya (X2.1.4), dari keempat
masing masing nilai rerata 2,92 dan
item tersebut yang berkontribusi
2,80
besar
sedangan
item
yang
terhadap
mencerminan
indikatot
kepemimpinan
mencerminkan variabel iklim kerja
transformasional
(X2.1)
ialah item orientasi pada prestasi
selalu
kerja
berkontribusi
(X1.4),
jabatan
lebih
dalam
memberikan
adalah
perhatian
item
promosi
kepada bawahannya (X2.1.4) dengan
dengan
masing
nilai rerata 3,30 dan menyusul dua
dan
(X1.2)
kecil
masing nilai rerata sebesar 2,64 dan
item
2,02.
pengembangan intelektual bagi para
2. Variabel Gaya Kepemimpinan
bawahannya (X2.1.3) dan Pemimpin
(X2)
memiliki
(X2)
lainnya
yaitu
kharismatik
melakukan
(X2.1.1)
Variabel gaya kepemimpinan
dengan nilai rerata masing masing
diukur
2,80 dan 2,66 sedanglan item yang
melalui
2
(dua)
57
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
memberian
untuk
kontribusi
mencerminan
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
terendah
pelaksanaan
indikator
dimana
pekerjaan
(X2.2.5)
nilai rerata kedua item
transformasional
tersebut adalah sama yaitu 3,34 dan
(X2.1) adalah item Pimpinan yang
item berikutnya yang berkontribusi
lebih
besar
kepemimpinan
inspiratif
dan
memiliki
mencerminkan
indikatot
memotivasi
kepemimpinan transaksional (X2.2)
bawahannya agar lebih berprestasi
ialah melakukan pengawasan secara
(X2.1. 2) dengan nilai rerata 2,20.
ketat (X2.2.4) dengan nilai rerata 3,30
kemampuan
untuk
Berikutnya
Indikator
dan
item
yang
memberikan
Transaksional
kontribusi rendah ialah Pemberian
(X.2.2). dinilai melalui 5 item yaitu:
sangsi/hukuman kepada karyawan
memberikan
yang
kepemimpinan
menyesuaikan
karyawan
imbalan
selalu
dengan
kinerja
(X2.2.1),
penghargaan
memberikan
(X2.2.3),
imbalan
selalu
dengan
kinerja
memberikan
menyesuaikan
atas
karyawan (X2.2.1) dengan masing
selalu
dasar
prestasi kerja (X2.2.2), Pemberian
masing nilai rerata 2,80 dan 2,44.
Berdasarkan kedua indikator
sangsi/hukuman kepada karyawan
yang
bermasalah
bermasalah
(X2.2.3),
tersebut
maka
indikator
yang
melakukan pengawasan secara ketat
memberikan kontribusi yang paling
(X2.2.4), melakukan koreksi dalam
besar
pelaksanaan pekerjaan (X2.2.5), dari
kepemimpinan
kelima
kepemimpina
item
berkontribusi
tersebut
besar
mencerminan
yang
item
penghargaan
prestasi
melakukan
selalu
kerja
indikator
transaksional
kepemimpinan transformasional.
dasar
(X2.2.2)
dan
dalam
lemah
dan
indikatot
atas
koreksi
ialah
gaya
yang
memberikan
paling
variabel
terhadap
kepemimpinan transaksional (X2.2)
adalah
terhadap
adalah
2. Variabel Kinerja (Y1)
Variabel kinerja (Y1) diukur
melalui 2 (dua) indikator yaitu :
Indikator Kedisiplinan (Y.1.1)
dan
Indikator hasil pekerjaan (Y.1.2).
58
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
untuk
Indikator
Kedisiplinan (Y.1.1)
4 item yaitu:
datang
Indikator
dinilai melalui
Pegawai /karyawan
tepat
waktu
pegawai/karyawan
(Y1.1.1),
pulang
tepat
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
oleh
organisasi
(Y.1.2.1),
pegawai/karyawan
dapat
menyelesaikan pekerjaannya tepat
waktu (Y.1.2.2), dan pegawai dapat
menyelesaikan pekerjaannya sesuai
waktu (Y1.1.2), karyawan yang bolos
jumlah
bekerja (Y1.1.3), karyawan terkena
organisasi (Y.1.2.3). Dari ketiga item
sangsi
tersebut item
akibat
melanggar
aturan
target
yang
ditentukan
yang memberikan
(Y1.1.4). Dari keempat item tersebut
kontribusi
yang berkontribusi besar terhadap
mencerminkan
mencerminan indikator Kedisiplinan
pekerjaan
(Y.1.2)
adalah
(Y.1.1)
karyawan
dapat
melaksanakan
ialah
/karyawan
item
datang
Pegawai
tepat
waktu
standar
berikutnya item karyawan terkena
organisasi
sangsi
rerata
melanggar
aturan
terhadap
indikator
hasil
item
pekerjaannya dengan tepat sesuai
(Y1.1.1) dengan nilai rerata 2,32
akibat
terbesar
yang
ditentukan
(Y.1.2.1)
3,30
dengan
selanjutnya
nilai
item
(Y1.1.4) dengan nilai rerata 2,20
pegawai
sedangkan item yang berkontribusi
pekerjaannya sesuai jumlah target
terendah
yang ditentukan organisasi (Y.1.2.3)
terhadap
indikator
kedisiplinan
pegawai/karyawan
pulang
dapat
oleh
nilai
menyelesaikan
ialah
dengan
rerata
3,10
tepat
sedangkan item yang paling rendah
waktu (Y1.1.2), dan karyawan yang
mencerminkan
bolos bekerja (Y1.1.3), dengan nilai
pekerjaan ialah pegawai/karyawan
rerata masing masing 2,14 dan 2,12.
dapat menyelesaikan pekerjaannya
Berikutnya
pekerjaan (Y.1.2)
Indikator
hasil
diukur melalui
indikator
dan
hasil
tepat waktu (Y.1.2.2) dengan nilai
rerata 2,96.
tiga item yaitu karyawan dapat
Berdasarkan kedua indikator
melaksanakan pekerjaannya dengan
tersebut maka indikator yang paling
tepat sesuai standar yang ditentukan
tinggi kontribusinya mencerminkan
59
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
variabel kinerja ialah indikator hasil
2. Struktur tugas,promosi jabatan
kerja dan yang paling lemah ialah
dan prestasi kerja perlu terus
kedisiplinan.
dipacu
KESIMPULAN
indikator ini akan memberikan
1. Iklim organisasi secara farsial
kontribusi yang besar dalam
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja pegawai
2. Gaya
kepemimpinan
farsial berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai
3. Iklim
organisasi
dan
kedepan
ketiga
menciptakan iklim organisasi di
Dinas
secara
agar
Pemuda
Kebudayaan
Olah
Dan
Raga
Pariwisata
Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
3. Perhatian yang telah diberikan
gaya
kepada bawahan selama ini dan
kepemimpinan secara simultan
pengembangan intelektual yang
berpengaruh signifikan terhadap
dberikan kepada para bawahan
kinerja pegawai
selama
ini
perlu
terus
Saran saran :
dipertahankan dan bahkan kalau
1. Pengambillan keputusan dengan
bisa perlu terus ditingkatkan
sistem sentralistik, terciptanya
karena
hubungan kerjasama yang baik ,
memberikan
serta
dalam
paling besar dalam mewarnai
organisasi
perlu
gaya kepemimpinan di Dinas
dipertahankan
dan
Pemuda Olah Raga Kebudayaan
karena ketiga
Dan Pariwisata Kabupaten Hulu
keterbukaan
pengelolaan
terus
dikembangkan
indikator
inilah
yang
memberikan
kontribusi
yang
kedua
kontribusi
DAFTAR PUSTAKA
iklim
Abdul
pada
Dinas
ini
yang
Sungai Tengah.
paling besar didalam mewarnai
organisasi
indikator
Rashid,
M.Z.,
M.
Pemuda Olah Raga Kebudayaan
Sambasivan
dan Pariwisata Kabupaten Hulu
Johari (2003), “The
Sungai Tengah
influence of
&
J.
60
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
corporate
culture
and
organizational
on
performance”,
of
Development, Vol. 22,
No. 8, pp. 708-728
conflict and clarifying work
Journal
of
Business
and
Psychology, Vol. 11, hal. 287-295.
AbuAlrub, RF (2004),” Job Stress,
Performance,
Arnolds, C.A. & C. Boshoff (2002),
“Compensation,
and Social Support
esteem valence and
Among
job
Hospital Nurses”, Journal of
performance:
An
empirical
Nursing Scholarship,
assessement
First Quarter.
Aldefer’s
Agarwal, S., T.E. DeCarlo & S.B.
Vyas
(1999),
behavior and
Management,
of
American
study
and
Journal
of
International Business
Studies, Vol. 30, No.
113, No. 4,
pp. 697-719
Babin, B.J. & J.S. Boles (1998),
in
a
service
environment: A
model and test of potential
differences between
4,
men and women”,
pp. 727-743
D.
Vol.
“Employee behavior
Indian
salespersons”
ERG
International Journal of Human
Resource
comparative
of
theory”,
“Leadership
organizational commitment: A
Antonioni,
to
expectations”,
Management
Job
responding
stressors: Managing
commitment
Journal
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
(1996),
strategies
“Two
for
Journal
of Marketing, Vol. 62, hal. 77-91.
61
Jurnal Komunikasi, Bisnis, dan Manajemen
Vol. 4 No. 1, Januari 2017
work: Toward
Bass, B.M., B.J. Avolio, D.I. Jung
&
Y.
Berson
understanding
“Predicting
(2003),
motivational effects
of
unit
performance
by
and
Academy of Management Journal,
Vol. 46, No. 5, pp.
transactional
leadership”,
554-571
Journal of Applied Psychology,
Cooke, R., & Lafferty, J. (1987),
Vol. 88, No. 2, pp.
“Organizational
207-218
Culture
MI:
“A
Human
Synergistics”.
reconceptualization
Journal
and analysis of
Management.
organizational
culture:
The
of
Douglas B. Currivan (2000), ”The
influence of groups
Causal
Order
and
Job
Satisfaction
their
idiocultures”,
Organizational
Commitment
Vol. 9, No. 5, pp. 22-
In
27
employee
&
T.A.
(2003).
concordance
Of
And
Journal of Managerial Psychology,
J.E.
Inventory.
Plymouth,
Bolon, D.S. & D.S. Bolon (1994),
Bono,
transformational
leaders”,
assessing
transformational
the
at
Of
Turnover”,
Judge
“Self-
Models
University
of
Massachussets,
Boston, MA, USA.
62