Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Karakter di Paud Nurul Wathon Semarang T2 942012073 BAB IV

(1)

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN

PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi tentang penyajian data peneli-tian tentang pengelolaan Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Karakter di PAUD Nurul Wathon Semarang. Data yang akan disajikan adalah: (1) perencanaan pendidikan anak Usia Dini berbasis karakter di PAUD Nurul Wathon Semarang, (2) pelaksanaan pendidikan anak Usia Dini berbasis karakter di PAUD Nurul Wathon Semarang, dan (3) Evaluasi pendidikan anak Usia Dini berbasis karakter di PAUD Nurul Wathon Semarang.

4.1

Deskripsi Lokasi Penelitian

PAUD Nurul Wathon beralamat di Jl. Menoreh Raya No. 83 Bendan Duwur Gajahmungkur Semarang.

PAUD Nurul Wathon memiliki visi “Terwujudnya

generasi muda islam yang cerdas, berakhlak mulia,

trampil dan mandiri”. Dalam mencapai visi sekolah

tersebut didukung dengan adanya misi sekolah yaitu: (1) Menyelenggarakan pendidikan formal berdasarkan pancasila, bernafaskan islam sesuai Al-Qur’an dan Al -Hadist, (2) Mengemban fungsi sosial dengan memban-tu meringankan biaya pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, (3) Berperanserta mengembangkan


(2)

syiar Islam yang berwawasan luas dengan mengede-pankan persatuan umat. Tujuan dilaksanakannya PAUD Nurul Wathon adalah:

1. Memberikan dasar-dasar pengetahuan kepada peserta didik untuk menjadi generasi yang mencintai Al Quran dan menjadikan Al Quran sebagai pandangan hidupnya;

2. Memberikan dasar-dasar pengetahuan yang luas kepada peserta didik tentang IMTAQ, IPTEK, dan sosial budaya serta mampu berpi-kir logis, sistematik, konsisten dengan tetap berpegang teguh kepada aqidah Islamiyah; 3. Memberikan bekal kepada peserta didik untuk

menjadi sosok pribadi muslim mandiri, berke-pribadian dan berdaya saing positif dalam wawasan dan ketrampilannya.

Peserta didik di PAUD Nurul Wathon terbagi menjadi dua kelas yaitu kelas A dan B. Setiap kelas terbagi menjadi dua rombel yaitu A1, A2 dan B1, B2. Tenaga pendidik dan kependidikan di PAUD Nurul Wathon berjumlah 9 orang. Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah antara ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas, ruang kesehatan, ruang kamar mandi (WC), halaman sekolah, alat permainan edukatif, dan fasilitas permainan di dalam dan di luar ruangan.


(3)

4.2

Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.2.1 Perencanaan Pendidikan Anak Usia Dini berbasis karakter pada PAUD Nurul Wathon di Semarang

Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan dalam proses pendidikan. Dalam perkembangannya, sudah berulang kali diadakan berbagai perubahan serta perbaikan kurikulum yang ditujukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan yang diperlukan di dunia pendidikan. Hal tersebut bertujuan untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan, Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tuju-an, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembela-jaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.


(4)

Ibu Retno Wulandari selaku Kepala Sekolah Kurikulum PAUD Nurul Wathon Semarang menjelas-kan mengenai kurikulum yang diterapmenjelas-kan di PAUD Nurul Wathon Semarang:

“Kurikulum yang kami pakai adalah perpaduan

dari kurikulum PAUD dan Agama yang dilakukan secara komprehensif. Kurikulum Agama karena kami bernaung pada yayasan yang berorientasi pada agama Islam. Hal ini bertujuan agar para siswa sejak dini sudah ditanamkan nilai-nilai

tentang agama terutama agama islam.”

Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disam-paikan oleh Ibu Sri Warti sebgai berikut:

“Kurikulum yang kami pakai adalah perpaduan

dari kurikulum PAUD dan Agama yang dilakukan secara komprehensif. Kurikulum Agama karena kami bernaung pada yayasan yang berorientasi pada agama Islam. Hal ini bertujuan agar para siswa sejak dini sudah ditanamkan nilai-nilai

tentang agama terutama agama islam.”

Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini di PAUD Nurul Wathon dilakukan dengan penyusunan program kegiatan belajar pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar. Untuk program pembentukan perilaku dilaksanakan dengan kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan teladan/contoh, dan kegiatan yang dilakukan dengan perencanaan guru (terprogram).

Ibu Solekah menjelasakan mengenai perenca-naan pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAUD Nurul Wathon Semarang:


(5)

“Dalam kegiatan pembelajaran pasti diawali

dengan adanya perencanaan pendidikan. Peren-canaan pendidikan yang biasanya kami lakukan adalah dengan membuat RKH (Rencana Kerja Harian) dan RKM (Rencana Kerja Mingguan).”

Ibu Retno Wulandari selaku Kepala Sekolah juga menambahkan mengenai perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru PAUD Nurul Wathon Semarang:

“Dalam kegiatan pembelajaran pasti diawali

dengan adanya perencanaan pendidikan. Perenca-naan pendidikan yang biasanya kami lakukan adalah dengan membuat RKH (Rencana Kerja Harian) dan RKM (Rencana Kerja Mingguan).”

Perencanaan Program pengembangan kemampu-an dasar dilakukkemampu-an dengkemampu-an perenckemampu-anakemampu-an Renckemampu-ana kegiatan mingguan (RKM), yang selanjutnya dijabar-kan ke dalam Rencana kegiatan Harian (RKH). Mengenai kegiatan pembelajaran di PAUD Nurul Wathon berlangsung dari hari senin, Rabu dan Jumat dengan lama pertemuan sekurang-kurangnya 2 jam 30 menit (150 Menit setiap hari). Untuk perencanaan harian, guru diharapkan membuat Rencana kegiatan harian (RKH). RKH adalah rancangan kegiatan untuk satu hari yang merupakan penjabaran dari RKM. Satuan kegiatan harian harus diuraikan lebih lanjut oleh guru dan mengandung unsur: waktu kegiatan, kemampuan dan penilaian (data terlampir).

Hasil Observasi RKH (Rencana Kerja Harian) PAUD Nurul Wathon Semarang:


(6)

(7)

Perencanaan pembelajaran pendidikan anak usia dini di PAUD Nurul Wathon juga dilakukan dengan penentuan tema dan alokasi waktu yang disesuaikan dengan siswa usia dini. Penentuan tema diambil mulai dari lingkungan yang terdekat dengan anak sampai jauh dengan anak. Tema-tema tersebut merupakan pokok bahasan yang akan dikembangkan lebih lanjut oleh guru menjadi program kegiatan pembelajaran yang operasional atau akan dijalankan nantinya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan misal-nya tujuan tema. Tujuan tema ini digunakan untuk menyatukan isi program kegiatan belajar dalam satu kesatuan yang lebih berarti, memperkaya perbenda-haraan kata anak serta menambah pengenalan anak terhadap hal-hal tertentu, sedangkan penentuan alokasi waktu tema dalam perencanaan ini disesuikan dengan banyak sedikitnya bahan yang ada di ling-kungan. Waktu tersebut dialokasikan untuk masing-masing catur wulan dalam satu tahun.

Hasil Observasi RKH (Rencana Kerja Harian) PAUD Nurul Wathon Semarang:


(8)

Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh dapat diketahui bahwa bentuk-bentuk perencanaan kegiatan pembelajaran di PAUD Nurul Wathon antara lain perencanaan tahunan, perencanaan mingguan dan perencanaan harian. Dalam perencanaan kegiatan tersebut guru telah menentukan nilai-nilai karakter yang akan diberikan kepada siswa. Nilai-nilai karakter tersebut antara lain nilai karakter hormat dan sopan santun, kepemimpinan dan keadilan, tanggung jawab, disiplindan peduli lingkungan.


(9)

Dalam perencanaan tahunan, para guru PAUD Nurul Wathon menyusun dan menentukan pembiasa-an-pembiasaan dan keterampilan yang diharapkan dapat dicapai anak, di samping sudah dipilih tema-tema yang dekat dan sesuai dengan minat anak. Dalam perencanaan mingguan, guru diharapkan mem-buat Rencana kegiatan mingguan (RKM). RKM ini ber-isi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai kemam-puan-kemampuan yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan tema pada satu minggu itu dan segala sesuatu yang harus dipersiapkan oleh guru yang ada kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan pada minggu yang bersangkutan, khususnya tema yang berhubungan dengan penanaman nilai karakter.

Dari perencanaan mingguan ini dijabarkan men-jadi rencana kegiatan harian (RKH) (Data terlampir). Pada RKH terlihat pelaksanaan yang bersifat kelom-pok, individu maupun yang dilakukan secara klasikal. Untuk setiap kegiatan tertulis kemampuan apa yang akan dicapai oleh anak termasuk jenis kegiatan yang akan diberikan kepada anak, sarana, metode dan pengorganisasian anak sesuai dengan kebutuhan serta nilai karakter apa yang akan diberikan kepada siswa. Perencanaan harian ini dalam pelaksanaanya nanti terdiri dari kegiatan pembukaan, kegiatan inti, istira-hat/makan dan kegiatan penutup.

Pembuatan RKH dan RKM yang dilakukan oleh tenaga pengajar mengacu pada kurikulum yang diterapkan dalam proses pembelajaran di PAUD.


(10)

Kurikulum yang digunakan PAUD Nurul Wathon merupakan perpaduan antara kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini dan Agama yang disajikan secara komprehensif. Kurikulum untuk pendidikan anak usia dini ini harus didasarkan pada perkembangan anak. Kurikulum pendidikan anak usia dini telah dituang-kan dalam Acuan Menu Pembelajaran Anak Usia Dini yang disusun oleh Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini.

Dalam kegiatan perencanaan pembelajaran yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan, guru juga menentukan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pada umumnya metode pembela-jaran yang digunakan oleh guru dalam pembelapembela-jaran PAUD adalah metode BCCT (Beyond Center and Circle Time (BCCT). BCCT adalah suatu metode atau pende-katan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Metode ini dikembangan berdasarkan hasil kajian teoritik dan pengalaman empirik.

Ibu Tri Suni menjelaskan mengenai metode pembelajaran yang digunakan oleh guru pada saat pembelajaran berlangsung di PAUD Nurul Wathon sebagai berikut:

“Metode yang kami gunakan adalah metode BCCT.

Kami menggunakan metode ini dengan maksud agar para siswa lebih fokus ketika kami memberi-kan materi pelajaran. Kan...kita berada ditengah mereka jadi mereka lebih anteng dan juga tidak bergerak kemana-kemana. Karena bila proses PBM-nya dapat berjalan lancar maka diharapkan hasilnya juga akan semakin baik”


(11)

Ibu Tri Suni juga menambhakan mengenai alas an penggunaan metode BCCT sebagai berikut:

“Kami menggunakan metode BCCT karena dengan

penerapan metode ini kecerdasan anak dapat berkembang optimal. Anak dibiasakan memecah-kan masalah, menemumemecah-kan sesuatu yang berguna bagi dirinya, mengeluarkan ide-ide yang dimiliki-nya serta menggunakan pengetahuan dan keter-ampilan yang telah dialami. Sedangkan tugas guru hanya memfasilitasi agar informasi yang baru mereka terima lebih bermakna serta memberikan kesempatan kepada anak untuk menemukan dan menrapkan ide-ide mereka sendiri. Jadi belajar akan lebih bermakna jika anak mengakami apa

yang dipelajari bukan sekedar mengetahui”

Metode ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak agar kecerdasannya dapat berkembang secara optimal, maka otak anak perlu dirangsang untuk terus berpikir secara aktif dengan menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar mencontoh atau menghafal). Metode ini memandang bermain sebagai wahana yang paling tepat dan satu-satunya wahana pembelajaran anak, karena di samping menyenangkan, bermain dalam setting pen-didikan dapat menjadi wahana untuk berpikir aktif dan kreatif.

Mengenai perencanaan untuk evaluasi dalam Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD Nurul Wathon dilakukan dengan cara observasi, catatan anekdot, percakapan, penugasan, dan unjuk kerja khususnya yang berkaitan dengan penanaman nilai karakter.


(12)

4.2.2 Pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini berbasis karakter pada PAUD Nurul Wathon di Semarang

Proses pembelajaran berlangsung dalam suasa-na tertentu yakni situasi belajar mengajar. Dalam situasi ini, terdapat faktor-faktor yang saling berhu-bungan yaitu; tujuan pembelajaran, siswa yang belajar, guru yang mengajar, bahan yang diajarkan, metode pembelajaran, alat bantu mengajar, prosedur penilaian, dan situasi pengajaran. Dalam proses peng-ajaran tersebut, semua faktor bergerak secara dinamis dalam suatu rangkaian yang terarah dalam rangka membawa para siswa/peserta didik untuk mencapai tujuan pengajaran. Pengajaran merupakan suatu pola yang didalamnya tersusun suatu prosedur yang di-rencanakan dan terarah serta bertujuan.

Ibu Sriwati menjelaskan mengenai pelaksanaan pembelajaran di PAUD Nurul Wathon Semarang sebagai berikut:

“Pelaksanaan pembelajaran di PAUD Nurul

Wathon dilakukan dalam tiga tahap yaitu kegiatan pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Ketiga kegiatan tersebut saling berhubungan satu

sama lain”

Penjelasan tersebut sejalan dengan yang disam-paikan oleh Ibu Tri Suni sebagai berikut:

“Pelaksanaan pembelajaran di PAUD Nurul Wathon dilakukan dalam tiga tahap yaitu kegiatan


(13)

Pelaksanaan pembelajaran di PAUD Nurul Wathon dilakukan dalam tiga tahap yaitu kegiatan pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Ketiga kegiatan tersebut saling berhubungan satu sama lain.

Ibu Tri Suni juga menjelaskan mengenai yang dilakukan guru dalam kegiatan pembukaan dalam pelaksanaan KBM sebagai berikut:

“Diawali dengan penataan kelas, penyambutan anak dan belajar sambil bermain. Kegiatan ini berfungsi sebagai pemanasan sebelum memasuki kegiatan inti. Dalam penataan kelas, guru mem-persiapkan karpet yang diletakkan di

tengah-tengah ruang kelas”

Pelaksanaan kegiatan pembukaan dalam Pem-belajaran Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD Nurul Wathon diawali dengan penataan kelas, penyambutan anak dan belajar sambil bermain. Kegiatan ini ber-fungsi sebagai pemanasan sebelum memasuki kegiat-an inti. Dalam penatakegiat-an kelas, guru mempersiapkkegiat-an karpet yang diletakkan di tengah-tengah ruang kelas. Hal itu berkaitan dengan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru di PAUD Nurul Wathon yaitu metode BCCT. Karpet tersebut nantinya akan diguna-kan oleh siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Setelah semua siswa masuk kelas dan duduk di atas karpet dengan membentuk lingkaran kemudian guru akan berdiri di tengah kelas sambil


(14)

mengucap-kan salam kepada siswa. Pengucapan salam merupa-kan kegiatan pembiasaan yang dilakumerupa-kan guru untuk menanamkan nilai karakter hormat dan sopan santun. Memberi salam merupakan kegiatan rutin yang dila-kukan guru pada saat sebelum memulai pembelajaran atau mengakhiri pembelajaran.

Prinsip pembelajaran di PAUD Nurul Wathon adalah belajar sambil bermain sehingga pembelajaran yang dilakukan tidak membuat siswa merasa bosan. Bermain saat kegiatan pembukaan berupa guru me-nyiapkan seluruh anak dalam lingkaran lalu menye-butkan kegiatan pembukaan yang akan dilakukan berupa permainan tradisional. Kemudian selesai ber-main dalam kegiatan pembukaan, anak-anak diberi waktu untuk pendinginan dengan cara bernyanyi dalam lingkaran atau bermain tebak-tebakan dengan tujuan agar anak kembali tenang.

Kegiatan sebelum pembelajaran mengajarkan Karakter Kedisiplinan


(15)

Kegiatan inti dalam pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini di PAUD Nurul wathon yaitu berupa penjelasan materi yang akan disampaikan, metode pembelajaran, dan melakukan bimbingan pada anak. Mengenai cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran Sri Warti sebagai berikut:

“Penjelasan materi ini dilakukan oleh guru dalam

kalimat sederhana, misalnya saja materi mengi-dentifikasi jenis binatang dan melakukan pewar-naan objek gambar, di sini guru sudah menen-tukan tujuannya dalam penyampaian materi ini yaitu mendieskripsikan jenis-jenis binatang dan

melakukan pewarnaan objek gambar”

Penjelasan materi ini dilakukan oleh guru dalam kalimat sederhana, misalnya saja materi mengiden-tifikasi jenis binatang dan melakukan perwarnaan objek gambar, di sini guru sudah menentukan tujuan-nya dalam petujuan-nyampaian materi ini, yaitu mendes-kripsikan jenis-jenis binatang dan melakukan pewar-naan objek gambar. Siswa pada akhirnya mampu menyebutkan nama binatang, menyebutkan jenis-jenis warna, menyesuaikan warna objek gambar dengan warna.

Dalam pelaksanaannya, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dimana setiap siswa akan bertugas sebagai ketua kelompok dan anggota. Pada kegiatan kelompok, guru menyisipkan nilai karakter kepemim-pinan dan keadilan, dimana siswa akan bergantian menjadi ketua kelompok dan anggota pada materi


(16)

yang lainnya. Sehingga setiap siswa akan mengalami peran sebagai ketua kelompok dan sebagai anggota.

Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa metode pembelajaran yang diterapkan di PAUD Nurul Wathon adalah metode BCCT. Metode BCCT merupakan metode penyelenggaraan PAUD yang ber-pusat pada anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkar-an. BCCT dapat dikatakan sebagai konsep belajar dimana pendidik (guru) menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong anak didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga otak anak dirangsang untuk terus berpikir secara aktif dalam menggali pengalamannya sendiri bukan sekedar mencontoh dan menghapal saja.

Penggunaan metode BCCT sebenarnya sangat bermanfaat baik dilakukan pada kelas dengan jumlah murid yang besar maupun kecil asalkan proporsional. Proporsional dapat diartikan jumlah siswa disesuaikan dengan jumlah guru pendamping. Selain itu penggu-naan metode BCCT ini juga membantu siswa untuk tidak terlalu monoton dalam belajar. Karena dalam metode pembelajaran dengan menggunakan BCCT siswa tidak hanya belajar menghafal materi pelajaran tetapi juga siswa diajak untuk terjun langsung ke lapangan. Hal ini bertujuan agar siswa dapat langsung mengetahui materi yang diajarkan oleh guru bukan hanya sekedar imajinasi siswa belaka.


(17)

Konsep belajar seperti ini difokuskan agar guru sebagai pendidik menghadirkan dunia nyata di dalam kelas dan mendorong anak didik membuat hubungan antara pengetahuan, pengalaman dan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sehingga otak anak dirangsang untuk terus berpikir secara aktif dalam menggali pengalamannya sendiri bukan sekedar mencontoh dan menghapal saja.

Kegiatan pembelajaran mengajarakan Karakter Kreatif

Dalam kegiatan bermain PAUD Nurul Wathon membagi kegiatan yang dilakukan menjadi beberapa sentra yaitu sentra balok, sentra main peran dan sentra seni/kreativitas. Pada intinya kegiatan yang dilaksanakan dalam masing-masing sentra tersebut


(18)

berdampak pada pengalaman yang diperoleh siswa yang berbeda. Sebagai contoh kegiatan dalam hal main pembangunan di sentra persiapan pengalaman yang diperoleh adalah siswa mampu membuat gambarnya sendiri sedangkan dalam sentra balok mereka mampu membuat bentuk bangunan yang sederhana. Dalam sentra balok biasanya siswa akan berebut balok yang akan mereka susun. Namun guru akan menyuruh siswa untuk meminta balok dari temannya dengan kalimat yang sopan seperti "saya pinjam ya?". Hal itu merupakan salah satu nilai karakter yang diterapkan guru di PAUD Nurul Wathon.

Selain itu kegiatan bermain yang dilakukan juga mempunyai tujuan agar siswa memperoleh kemampu-an lebih ykemampu-ang biaskemampu-anya di sebut dengkemampu-an kecerdaskemampu-an jamak (Multiple Intelligences). Kegiatan ini bertujuan agar mereka mempunyai kecerdasan dalam hal kecerdasan linguistik (bahasa), musik, interpersonal, spiritual dan masih banyak lagi. Yang pasti kecerdas-an itu skecerdas-angat berguna bagi kehidupkecerdas-an mereka ykecerdas-ang didukung dengan nilai karakter yang telah dimiliki siswa.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di sentra-sentra tersebut di atas, ketika belajar sambil bermain, guru juga menggunakan metode lain seperti tanya jawab, cerita, bermain peran atau praktik langsung seperti rekreasi atau berenang. Rekreasi dilakukan pada saat-saat tertentu untuk menumbuhkan kecin-taan anak pada lingkungan sambil belajar. Waktu


(19)

rekreasi disesuaikan dengan tema pembelajaran sehingga lokasi kunjungan mendukung tema. Misal-nya tema pembelajaran tentang binatang maka anak-anak diajak mengunjungi kebun binatang.

Kegiatan pembelajaran mengajarkan

karakter rasa hormat, cinta bangsa dan Tanah Air

Kegiatan pembelajaran mengajarkan Karakter tanggung jawab, kecintaan terhadap


(20)

4.2.3 Evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini berbasis Karakter pada PAUD Nurul Wathon di Semarang

Pelaksanaan evaluasi bertujuan untuk menge-tahui kualitas siswa yang ada di sekolah. Karena dengan adanya evaluasi dapat diketahui apakah siswa sudah mengalami perkembangan dalam peningkatan kemampuannya atau belum.

Evaluasi adalah suatu proses, evaluasi bukan hanya hasil atau produk, akan tetapi suatu rangkaian kegiatan, sehingga cakupan evaluasi dalam pembela-jaran pun cukup luas, mulai dari proses untuk menge-tahui kebutuhan siswa hingga menentukan perkem-bangan yang telah dicapai siswa. Evaluasi berhubung-an dengberhubung-an pemberiberhubung-an nilai atau arti. Maksudnya, evaluasi dapat menunjukkan kualitas yang dinilai (Septiani, 2011: 4).

Mengenai pelaksanaan evaluasi pembelajaran di PAUD Nurul Wathon Semarang dijelaskan oleh Ibu Retno wulandari selaku kepala sekolah PAUD Nurul Wathon Semarang sebagai berikut:

“Kegiatan evaluasi pembelajaran di PAUD Nurul

Wathon dilakukan mengacu pada Acuan Menu Pembelajaran Generik dengan prinsip menyeluruh, berkesinambungan, objektif, mendidik, dan ber-makna baik bagi guru, orang tua, anak didik


(21)

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran dalam kaitannya dengan penanaman nilai karakter kepada siswa dijelaskan oleh Ibu Sri Warti sebagai berikut:

Dilakukan dengan menggunakan pengamatan adalah suatu kegiatan dimana guru melakukan pengamatan terhadap perkembangan dan sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan sekolah.

Kegiatan evaluasi pembelajaran di PAUD Nurul Wathon dilakukan mengacu pada Acuan Menu Pembelajaran Generik dengan prinsip menyeluruh, berkesinambungan, objektif, mendidik, dan bermakna baik bagi guru, orang tua, anak didik maupun pihak lain yang memerlukan.

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilaku-kan di PAUD Nurul Wathon berupa pengamatan, catatan anekdot dan portofolio (Data terlampir). Catat-an Catat-anekdot merupakCatat-an kumpulCatat-an catatCatat-an mengenai sikap dan perilaku anak dalam situasi tertentu di dalam kelas maupun di luar kelas, baik yang bersifat positif maupun negatif. Dengan catatan anekdot ini guru dapat mengetahui dan mengembangkan cara menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi anak dalam kegiatan belajarnya. Portofolio yaitu penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang dapat menggambarkan sejauhmana ketrampilan anak berkembang.


(22)

Untuk pelaksanaan evaluasi dengan mengguna-kan pengamatan adalah suatu kegiatan dimana guru melakukan pengamatan terhadap perkembangan dan sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan sekolah. Dengan melakukan kegiatan pengamatan tersebut guru dapat melihat perkem-bangan yang dialami oleh siswa di sekolah. Penilaian ini dilakukan oleh guru untuk mengamati nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa seperti hormat dan sopan santun, kepemimpinan serta tanggung jawab.

Para guru di PAUD Nurul Wathon melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa sehari-hari yang berhubungan dengan penanaman nilai karakter. Misalnya apakah siswa menjawab salam ketika guru mengucapkan salam, apakah siswa membuang sampah pada tempatnya sebagai wujud nilai karakter tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan sekolah.

Pelaksanaan evaluasi lainnya yang digunakan oleh guru di PAUD Nurul Wathon adalah dengan mengggunakan catatan annekdot. Pada dasarnya penilaian dengan pengamatan dan catatan anekdot hampir sama, karena kedua sama-sama mengamati dan mencatat setiap aktivitas siswa dalam proses KBM di sekolah. Dalam kaitannya dengan penanaman nilai karakter, maka yang diamati oleh guru lebih ditekan-kan pada nilai karakter yang dimiliki siswa. Guru mencatat perkembangan motorik kasar dan motorik


(23)

halus siswa. Selain itu juga para guru mengamati aktivitas sosial siswa, baik antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru.

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang ter-akhir adalah portofolio. Portofolio merupakan penilai-an ypenilai-ang didasarkpenilai-an pada kumpulpenilai-an hasil kerja penilai-anak yang dapat menggambarkan sejauh mana ketrampilan anak berkembang. Portofolio merupakan kumpulan fakta-fakta atau hasil pekerjaan anak serta informasi mengenai apa yang telah dilakukan.

Di PAUD Nurul Wathon, pelaksanaan evaluasi dengan menggunakan portofolio dilakukan dengan menggunakan hasil belajar siswa yang berupa gambar atau pekerjaan rumah. Nilai karakter yang ditanam-kan oleh guru kepada siswa adalah tanggungjawab. Dimana, misalnya guru memberikan tugas menggam-bar kepada siswa, tugas tersebut harus dilakukan sendiri langsung oleh siswa bukan hasil karya orang lain.


(1)

berdampak pada pengalaman yang diperoleh siswa yang berbeda. Sebagai contoh kegiatan dalam hal main pembangunan di sentra persiapan pengalaman yang diperoleh adalah siswa mampu membuat gambarnya sendiri sedangkan dalam sentra balok mereka mampu membuat bentuk bangunan yang sederhana. Dalam sentra balok biasanya siswa akan berebut balok yang akan mereka susun. Namun guru akan menyuruh siswa untuk meminta balok dari temannya dengan kalimat yang sopan seperti "saya pinjam ya?". Hal itu merupakan salah satu nilai karakter yang diterapkan guru di PAUD Nurul Wathon.

Selain itu kegiatan bermain yang dilakukan juga mempunyai tujuan agar siswa memperoleh kemampu-an lebih ykemampu-ang biaskemampu-anya di sebut dengkemampu-an kecerdaskemampu-an jamak (Multiple Intelligences). Kegiatan ini bertujuan agar mereka mempunyai kecerdasan dalam hal kecerdasan linguistik (bahasa), musik, interpersonal, spiritual dan masih banyak lagi. Yang pasti kecerdas-an itu skecerdas-angat berguna bagi kehidupkecerdas-an mereka ykecerdas-ang didukung dengan nilai karakter yang telah dimiliki siswa.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di sentra-sentra tersebut di atas, ketika belajar sambil bermain, guru juga menggunakan metode lain seperti tanya jawab, cerita, bermain peran atau praktik langsung seperti rekreasi atau berenang. Rekreasi dilakukan pada saat-saat tertentu untuk menumbuhkan kecin-taan anak pada lingkungan sambil belajar. Waktu


(2)

rekreasi disesuaikan dengan tema pembelajaran sehingga lokasi kunjungan mendukung tema. Misal-nya tema pembelajaran tentang binatang maka anak-anak diajak mengunjungi kebun binatang.

Kegiatan pembelajaran mengajarkan

karakter rasa hormat, cinta bangsa dan Tanah Air


(3)

4.2.3 Evaluasi Pendidikan Anak Usia Dini berbasis Karakter pada PAUD Nurul Wathon di Semarang

Pelaksanaan evaluasi bertujuan untuk menge-tahui kualitas siswa yang ada di sekolah. Karena dengan adanya evaluasi dapat diketahui apakah siswa sudah mengalami perkembangan dalam peningkatan kemampuannya atau belum.

Evaluasi adalah suatu proses, evaluasi bukan hanya hasil atau produk, akan tetapi suatu rangkaian kegiatan, sehingga cakupan evaluasi dalam pembela-jaran pun cukup luas, mulai dari proses untuk menge-tahui kebutuhan siswa hingga menentukan perkem-bangan yang telah dicapai siswa. Evaluasi berhubung-an dengberhubung-an pemberiberhubung-an nilai atau arti. Maksudnya, evaluasi dapat menunjukkan kualitas yang dinilai (Septiani, 2011: 4).

Mengenai pelaksanaan evaluasi pembelajaran di PAUD Nurul Wathon Semarang dijelaskan oleh Ibu Retno wulandari selaku kepala sekolah PAUD Nurul Wathon Semarang sebagai berikut:

“Kegiatan evaluasi pembelajaran di PAUD Nurul Wathon dilakukan mengacu pada Acuan Menu Pembelajaran Generik dengan prinsip menyeluruh, berkesinambungan, objektif, mendidik, dan ber-makna baik bagi guru, orang tua, anak didik maupun pihak lain yang memerlukan”


(4)

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran dalam kaitannya dengan penanaman nilai karakter kepada siswa dijelaskan oleh Ibu Sri Warti sebagai berikut:

Dilakukan dengan menggunakan pengamatan adalah suatu kegiatan dimana guru melakukan pengamatan terhadap perkembangan dan sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan sekolah.

Kegiatan evaluasi pembelajaran di PAUD Nurul Wathon dilakukan mengacu pada Acuan Menu Pembelajaran Generik dengan prinsip menyeluruh, berkesinambungan, objektif, mendidik, dan bermakna baik bagi guru, orang tua, anak didik maupun pihak lain yang memerlukan.

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilaku-kan di PAUD Nurul Wathon berupa pengamatan, catatan anekdot dan portofolio (Data terlampir). Catat-an Catat-anekdot merupakCatat-an kumpulCatat-an catatCatat-an mengenai sikap dan perilaku anak dalam situasi tertentu di dalam kelas maupun di luar kelas, baik yang bersifat positif maupun negatif. Dengan catatan anekdot ini guru dapat mengetahui dan mengembangkan cara menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan kesulitan yang dihadapi anak dalam kegiatan belajarnya. Portofolio yaitu penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang dapat menggambarkan sejauhmana ketrampilan anak berkembang.


(5)

Untuk pelaksanaan evaluasi dengan mengguna-kan pengamatan adalah suatu kegiatan dimana guru melakukan pengamatan terhadap perkembangan dan sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku anak dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkungan sekolah. Dengan melakukan kegiatan pengamatan tersebut guru dapat melihat perkem-bangan yang dialami oleh siswa di sekolah. Penilaian ini dilakukan oleh guru untuk mengamati nilai-nilai karakter yang dimiliki siswa seperti hormat dan sopan santun, kepemimpinan serta tanggung jawab.

Para guru di PAUD Nurul Wathon melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa sehari-hari yang berhubungan dengan penanaman nilai karakter. Misalnya apakah siswa menjawab salam ketika guru mengucapkan salam, apakah siswa membuang sampah pada tempatnya sebagai wujud nilai karakter tanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan sekolah.

Pelaksanaan evaluasi lainnya yang digunakan oleh guru di PAUD Nurul Wathon adalah dengan mengggunakan catatan annekdot. Pada dasarnya penilaian dengan pengamatan dan catatan anekdot hampir sama, karena kedua sama-sama mengamati dan mencatat setiap aktivitas siswa dalam proses KBM di sekolah. Dalam kaitannya dengan penanaman nilai karakter, maka yang diamati oleh guru lebih ditekan-kan pada nilai karakter yang dimiliki siswa. Guru mencatat perkembangan motorik kasar dan motorik


(6)

halus siswa. Selain itu juga para guru mengamati aktivitas sosial siswa, baik antara siswa dengan siswa maupun antara siswa dengan guru.

Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang ter-akhir adalah portofolio. Portofolio merupakan penilai-an ypenilai-ang didasarkpenilai-an pada kumpulpenilai-an hasil kerja penilai-anak yang dapat menggambarkan sejauh mana ketrampilan anak berkembang. Portofolio merupakan kumpulan fakta-fakta atau hasil pekerjaan anak serta informasi mengenai apa yang telah dilakukan.

Di PAUD Nurul Wathon, pelaksanaan evaluasi dengan menggunakan portofolio dilakukan dengan menggunakan hasil belajar siswa yang berupa gambar atau pekerjaan rumah. Nilai karakter yang ditanam-kan oleh guru kepada siswa adalah tanggungjawab. Dimana, misalnya guru memberikan tugas menggam-bar kepada siswa, tugas tersebut harus dilakukan sendiri langsung oleh siswa bukan hasil karya orang lain.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter di SDN Kedungmundu Tembalang Semarang T2 942012064 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter di SDN Kedungmundu Tembalang Semarang T2 942012064 BAB II

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter di SDN Kedungmundu Tembalang Semarang T2 942012064 BAB IV

0 1 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Karakter di Paud Nurul Wathon Semarang T2 942012073 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Karakter di Paud Nurul Wathon Semarang T2 942012073 BAB II

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Karakter di Paud Nurul Wathon Semarang T2 942012073 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Karakter di Paud Nurul Wathon Semarang

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Karakter di Paud Nurul Wathon Semarang

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengelolaan Pembelajaran Anak Usia Dini Berbasis Karakter di Paud Nurul Wathon Semarang

0 0 3

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Serta Masyarakat Dalam Pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Studi Pada Gugus Cut Nyak Dien Di Kebonagung Demak T2 BAB IV

0 1 42