T1 292008263 BAB III

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

Berikut akan dibahas jenis penelitian dan desain penelitian pada 3.1. Jenis penelitian dan desain penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian adalah sebagai berikut :

3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Pre-Experimental Desagn dengan desain One-Group Pretest-Posttest Desaign. Sugiono ( 2011: 109 ) menjelaskan bahwa hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen bukan semata – mata dipengaruhi oleh variabel independen. Hal ini terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol.

Dari jenis penelitian yang telah dipilih pada penelitian ini, maka selanjutnya akan digunakan untuk mengetahui perbedaan teori Van Hiele dan Bruner terhadap hasil belajar matematika dengan pokok bahasan geometri siswa kelas V SD.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah, One-Group Pretest-Posttest Design dimana dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal antara kelas eksperimen dan kontrol. Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.1. Design Penelitian One-Group Pretest-Posttest Design

O

1

X O

2

Desain penelitian Sugiono ( 2011: 111 )

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan ( Sugiono 2011: 111 ). Variabel merupakan objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu:


(2)

38

1. Variabel Bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi terhadap suatu gejala.

Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

X1 : Teori Van Hiele

X2 : Teori Bruner

2. Variabel Terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi oleh suatu gejala. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar siswa.

3.3 Subjek dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas V SDN Mangunsari 02 dan SDN Dukuh 03. Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas V di SDN Mangunsari 02 dengan menggunakan teori Van Hiele dan SDN Dukuh 03 dengan menggunakan teori Bruner. Pelaksanaan penelitian di SDN Dukuh 03 Salatiga kelas V SD untuk pengambilan data nilai pretes pada tanggal 16 Maret 2012. Jumlah siswa di SDN Dukuh 03 kelas V adalah 21 anak dengan 12 siswa laki – laki dan 9 siswa Wanita.

3.4 Teknik dan Intrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dengan menggunakan alat pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan antara lain:

1. Dokumentasi, digunakan untuk memperoleh data mengenai daftar nama siswa kelas V SD yang akan menjadi obyek penelitian sebelum melakukan observasi dan tindakan.

2. Tes, digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa (aspek kognitif) yang dilakukan setelah tindakan dengan penerapan teori Van Hiele dan Bruner. Teknik pengumpulan data ini dengan cara melakukan post-test di akhir pembelajaran melalui tes tertulis. Metode tes ini dipergunakan untuk mengukur hasil belajar siswa baik yang diajar dengan pendekatan teori Van Hiele dan Bruner. Metode tes ini diberikan setelah kelompok eksperimen dan kontrol diberi


(3)

perlakuan. Teori Van Hiele dan Bruner dikatakan berhasil apabila siswa mencapai nilai ketuntasan minimal 54. Hasil pengolahan data ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis.

3. Metode Lembar Pengamatan

Untuk mengetahui mengenai kemampuan segi afektif dan psikomotorik siswa dilakukan dengan membuat lembar pengamatan. Dalam lembar pengamatan ini dicantumkan indikator-indikator yang dapat dijadikan acuan untuk mengamati kemampuan siswa dari segi afektif dan psikomotorik selama pembelajaran berlangsung. Sehingga dapat diketahui apakah dari segi afektif dan psikomotorik siswa juga terangsang dalam aktivitas pembelajaran.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan soal tes yang digunakan dalam tes hasil belajar . Selain itu kisi – kisi untuk instrumen tes hasil belajar, juga dapat dibuat kisi – kisi tindakan dan dikembangkan pada instrumen tindakan yang bertujuan untuk mengamati tindakan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Tindakan Konsep Dasar Teori Van Hiele No Kegiatan

Pembelajaran

Fase Pembelajaran

Indicator Rumusan

1. Kegiatan Inti ( Elaborasi)

Fase informasi Mengajukan

pertanyaan untuk mengetahui

pengalaman awal yang dimiliki siswa tentang topik yang dibahas

Guru bertanya kepada siswa :

1.Siapa yang pernah melihat ubin lantai? 2. Bagaimana

bentuknya?

2 Fase orientasi Menggunakan media

agar siswa dapat menggali topik yang

1. Guru

memperlihatan penggaris segitiga,


(4)

40

akan dipelajari. papan ular tangga, dan kertas persegi panjang.

2. Guru bertanya kepada siswa : • Benda apa yang

ibu pegang? • Bagaimana

bentuknya?

3 Fase eksplisitasi

/ penjelasan

Memicu siswa agar

siswa dapat

menyatakan

pandangan yang muncul mengenai struktur yang diobservasi

1. Guru

memperlihatkan gambar persegi dan persegi panjang 2. Guru bertanya

kepada siswa : • Benda apa

yang ibu pegang? • Apakah

bentuknya sama? • Apa

perbedaannya • Sebutkan

salah satu sifat yang dimiliki bangun datar tersebut!


(5)

4 Fase orientasi bebas

Menciptakan tugas-tugas yang lebih kompleks berupa

tugas yang

memerlukan banyak langkah

1.Guru menentukan materi pelajaran yang akan

dipelajari yaitu Sifat – sifat bangun datar.

2.Guru menentukan masalah

matematika yang telah

ditentukanYaitu : • Apa saja sifat –

sifat dari segitiga, persegi dan persegi panjang.

3.Guru meminta siswa membentuk

kelompok untuk menjawab masalah matematika dengan diskusi kelompok. 4. Guru meminta

siswa

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya


(6)

42

5 Fase integrasi Meninjau kembali dan meringkas apa yang telah dipelajari

1. Guru meminta siswa

menyimpulkan hasil diskusi kelompok. 2.Guru meminta

siswa membuat rangkuman


(7)

Tabel 3.3 Kisi – Kisi Pengamatan Terhadap Siswa Dengan Konsep Dasar Teori Van Hiele

No Kegiatan Pembelajaran

Fase Pembelajaran

Indicator Rumusan

1. Kegiatan Inti ( Elaborasi)

Fase informasi Menjawab pertanyaan yang tujuannya untuk mengetahui

pengalaman awal yang dimiliki siswa tentang topik yang dibahas

Siswa menjawab pertanyaan guru tentang bentuk ubin.

2 Fase orientasi siswa menjawab

pertanyaan yang tujuannya dapat menggali topik yang akan dipelajari.

Siswa menjawab pertanyaan tentang :

•Benda apa yang ibu pegang? •Bagaimana

bentuknya?

3 Fase eksplisitasi

/ penjelasan

Menyatakan

pandangan yang muncul mengenai struktur yang diobservasi

Siswa menjawab pertanyaan tentang :

• Benda apa yang ibu pegang? • Apakah

bentuknya sama? • Apa

perbedaannya • Sebutkan

salah satu sifat yang


(8)

44

dimiliki bangun datar tersebut!

4 Fase orientasi

bebas

Mengerjakan tugas-tugas yang lebih kompleks berupa

tugas yang

memerlukan banyak langkah

1. Siswa membentuk kelompok untuk menjawab masalah matematika dengan diskusi kelompok. 2. Siswa

mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya


(9)

Tabel 3.4 Kisi – Kisi Tindakan Dengan Konsep Dasar Teori Bruner No Kegiatan

Pembelajaran

Fase Pembelajaran

Indikator Rumusan

1. Kegiatan inti Enaktif Menyajikan objek atau benda nyata dengan mengotak atiknya.

Guru memperlihatkan penggartis segitiga, kertas biru berbentuk persegi panjang dan mainan ular tangga yang berbentuk persegi serta meminta siswa mengamati benda – benda tersebut.

2. Ikonik Menyajikan

pengetahuan berupa gambar

• Guru meminta siswa

menggambar bidang penggartis segitiga, kertas biru berbentuk persegi panjang dan mainan ular tangga yang berbentuk persegi • Guru

memperlihatkan gambar bidang penggartis segitiga, kertas biru berbentuk persegi panjang dan mainan ular tangga yang berbentuk persegi • Guru bertanya

kepada siswa : 1. Gambar apa

yang ibu perlihatkan 2. Bagaimana bentuknya

3. Simbolik Menciptakan

pembelajaran yang

• Guru menentukan masalah


(10)

46

memungkinkan siswa menggunakan simbol-simbol simbol-simbol-simbol-simbol verbal (misalnya huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat), lambang-lambang matematika, maupun lambang-lambang abstrak yang lain.

1. Apa saja sifat – sifat segitiga 2. Apa saja sifat

persegi 3. Apa saja sifat

persegi panjang • Guru meminta

siswa membuat hipotesis • Guru meminta

siswa melakukan diskusi kelompok • Guru meminta

siswa membahas hasil diskusi kelompoknya • Guru meminta

siswa membuat kesimpulan dari hasil kerja kelompok • Guru meminta

siswa meringkas pelajaran yang telah berlangsung


(11)

Tabel 3.5 Kisi – Kisi Pengamatan Siswa Dengan Model Pembelajaran Bruner No Kegiatan

Pembelajaran

Fase Pembelajaran

Indicator Rumusan

1. Kegiatan inti Enaktif Mengotak – atik benda nyata yang disajikan oleh guru

Siswa mengotak – atik benda nyata yang diberikan oleh guru dan mengamatinya

2. Ikonik Menyajikan pengetahuan

berupa gambar

• Siswa menggambar bidang penggartis segitiga, kertas biru berbentuk persegi panjang dan mainan ular tangga yang berbentuk persegi

3. Simbolik Menciptakan

pembelajaran yang memungkinkan siswa menggunakan simbol-simbol simbol-simbol-simbol-simbol verbal (misalnya huruf-huruf, kata-kata, kalimat-kalimat), lambang-lambang matematika, maupun lambang-lambang abstrak yang lain.

• Siswa membuat hipotesis • Siswa

melakukan diskusi kelompok • Siswa

membahas hasil diskusi

kelompoknya • Siswa membuat

kesimpulan dari hasil kerja kelompok • Siswa

meringkas pelajaran yang telah


(12)

48

Tabel 3.6 Kisi – Kisi Soal Evaluasi

NO MATERI URAIAN

MATERI INDIKATOR SOAL BENTUK SOAL NOMOR SOAL 1 Bangun datar Segitiga Memiliki 3 titik sudut dan memiliki 3 sisi

Siswa dapat menentukan gambar segitiga

Pilihan ganda

Pilihan ganda nomor 1,2,3 dan 30.

Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat segitiga

Pilihan ganda dan uraian

4, 5, 6, 7, 26 dan 29.

Uraian nomor 2.

2 Persegi

Sifat persegi adalah memiliki 4 titik sudut( keempat

sudutnya berupa sudut siku – siku ), dan 4 sisi ( 2 pasang sisi yang sejajar sama panjang ).

Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat persegi.

Pilihan ganda dan uraian

8, 9, 10, 11, 12, 13, 23, 24, 25, 27 dan 28. Uraian nomor 3

3 Persegi

panjang Sifat persegi panjang adalah memiliki 4 titik sudut(

keempat sudutnya berupa sudut siku – siku ), dan 4 sisi ( 2 pasang sisi yang sejajar ).

Siswa dapat menentukan gambar persegi panjang

Pilihan ganda

14, dan 21

Siswa dapat menyebutkan

Pilihn ganda dan

Pilihan ganda nomor


(13)

sifat – sifat persegi panjang

uraian 15, 16, 17, 18, Uraian nomor 4 Siswa dapat

membedakan persegi dan persegi panjang berdasarkan sifatnya.

Pilihan ganda dan uraian

Pilihan ganda nomor 20 dan uraian nomor 5

Siswa dapat menyebutkan persamaan persegi dan persegi panjang berdasarkan sifatnya

Pilihan ganda

19

Siswa dapat menggambar bangun datar yang ada di ruang kelas siswa

Uraian 6

Siswa dapat menyebutkan contoh bangun datar yang ada di ruang kelas siswa

Pilihan ganda dan uraian

Pilihan ganda 22 dan uraian 1


(14)

50

Tabel 3.7 Kisi – Kisi Penilaian NO MATERI URAIAN

MATERI INDIKATOR SOAL BENTUK SOAL NOMOR SOAL Ranah (Kognitif, afektif dan psikomotorik) 1 Bangun datar Segitiga Memiliki 3 titik sudut dan

memiliki 3 sisi

Siswa dapat menentukan gambar segitiga

Pilihan ganda

Pilihan ganda nomor 1,2,3 dan 30.

Kognitif

Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat segitiga

Pilihan ganda dan uraian

4, 5, 6, 7, 26 dan 29. Uraian nomor 2.

Afektif dan psikomotorik

2 Persegi

Sifat persegi adalah memiliki 4 titik sudut( keempat sudutnya berupa sudut siku – siku ), dan 4 sisi ( 2 pasang sisi yang sejajar sama

panjang ).

Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat persegi.

Pilihan ganda dan uraian

8, 9, 10, 11, 12, 13, 23, 24, 25, 27 dan 28. Uraian nomor 3 Kognitif 3 Persegi panjang Sifat persegi panjang adalah memiliki 4 titik sudut( keempat

Siswa dapat menentukan gambar persegi panjang Pilihan ganda


(15)

sudutnya berupa sudut siku – siku ), dan 4 sisi ( 2 pasang sisi yang sejajar ).

Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat persegi panjang

Pilihn ganda dan uraian

Pilihan ganda nomor

15, 16, 17, 18, Uraian nomor 4

Kognitif

Siswa dapat membedakan persegi dan persegi panjang berdasarkan sifatnya.

Pilihan ganda dan uraian

Pilihan ganda nomor 20 dan uraian nomor 5

Kognitif

Siswa dapat menyebutkan persamaan persegi dan persegi panjang berdasarkan sifatnya

Pilihan ganda

19 Kognitif

Siswa dapat menggambar bangun datar yang ada di ruang kelas


(16)

52 siswa

Siswa dapat menyebutkan contoh bangun datar yang ada di ruang kelas siswa

Pilihan ganda dan uraian

Pilihan ganda 22 dan uraian 1

Afektif

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen setiap item soal yang nantinya akan diujikan pada sekolah yang menjadi subyek penelitian. Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas, maka instrumen yang telah disusun diujikan disekolah yang tidak menjadi subyek penelitian. Uji coba instrumen dilakukan di kelas V SD Negeri Randuacir 01 dengan jumlah siswa sebanyak 19 anak.

Berdasarkan hasil uji coba intrumen tersebut dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuanSPSS 16 for windows. Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka padaCoreected Item Correlationyang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai. Sedangkan tingkat reliabilitas dengan melihat nilaiAlpha Cronbach’s. Azwar (Duwi Priyatno. 2010 : 90) mengatakan bahwa bila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 tetapi menurunkan batas kriteria diwah 0,20 sangat tidak disarankan. Jadi, standar uji validitas soal menurut Azwar adalah 0,20.

Soal tes yang akan diujikan pada pre tes dan post tes terlebih dahulu dilakukan uji coba pada 19 siswa di SDN Randuacir 01. Item soal yang diuji ada 36 item soal yaitu 30 item soal pilihan ganda dan 6 item soal uraian. Setelah diuji validitas menggunakan SPSS terdapat 20 item soal pilihan ganda dan 3 soal uraian yang valid. Sedangkan soal yang tidak valid yaitu pilihan ganda terdapat 10 item soal dan 2 item soal uraian. Berikut adalah item soal yang tidak valid dan valid dengan perhitungan validitas soal pre tes dan pos tes :


(17)

Tabel 3.8 Validitas Instrumen Soal Pre Tes dan Pos Tes

No Indikator Soal

Nomor soal

Nomor Valid Nomor Tidak Valid Pilihan

Ganda Uraian

Pilihan

Ganda Uraian 1 Siswa dapat

menentukan gambar segitiga Pilihan ganda nomor 1,2,3 dan 30.

2, 3, dan 30.

- 1

-2 Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat segitiga

4, 5, 6, 7, 26 dan 29. Uraian nomor 2.

4, 6, 7, dan 26

- 5, dan

29

2

3 Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat persegi.

8, 9, 10, 11, 12, 13, 23, 24, 25, 27 dan 28. Uraian nomor 3

8, 9, 10, 23, 27, dan 28 11, 12, 13, 24, 25 3

4 Siswa dapat menentukan gambar persegi panjang

14, dan 21

14, dan 21


(18)

-54 5 Siswa dapat

menyebutkan sifat – sifat persegi panjang

Pilihan ganda nomor 15, 16, 17, 18, Uraian nomor 4

15, 17, dan 18

4 16

-6 Siswa dapat membedakan persegi dan persegi panjang berdasarkan sifatnya.

Pilihan ganda nomor 20 dan uraian nomor 5

20 5 -

-7 Siswa dapat menyebutkan persamaan persegi dan persegi panjang berdasarkan sifatnya

19 19 - -

-8 Siswa dapat menggambar bangun datar yang ada di ruang kelas siswa

Uraian nomor 6

- 6 -

-9 Siswa dapat menyebutkan contoh

Pilihan ganda 22 dan


(19)

bangun datar yang ada di ruang kelas siswa

uraian 1

10 Jumlah 36 20 3 10 3

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran ( 1992 ) ( dalam Duwi Priyatno, 2010: 98 ), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.

Tabel 3.9 Data Hasil Uji Reliabilitas

Dari Tabel 3.9 data hasil uji reliabilitas dapat dilihat dalamCronbach’s Alphauji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan teori Van Hiele ( SDN Mangunsari 02 ) dan Bruner ( SDN Dukuh 03) . Setelah di uji reliabilitas soal valid besar Alpha 0,843 berarti reliabilitas memuaskan.

Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

Menurut Arikunto (2007: 207 - 210), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah : =

Reliability Statistics Cronbach’s

Alpha N of Items


(20)

56 Keterangan:

P= indeks kesukaran

B= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS= jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran soal :

P: 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

P: 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

P: 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Untuk contoh perhitungannya sebagai berikut:

Misal untuk soal nomor 1 : = = = 0,68

Tabel 3.10 Indeks Kesukaran Soal yang Pre Tes dan Post Tes

No Indikator Soal Item Soal

Kriteria Tingkat Kesukaran Pilihan Ganda Uraian

Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar

1 Siswa dapat menentukan gambar segitiga

Pilihan ganda nomor 1,2 dan 20. Esai nomor 3

4,9,10, 11,12, dan 20

1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 13, 14, 15,16,17, 18,dan 19

- 3 1 2

2 Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat segitiga

3,17 dan 4

3 Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat


(21)

persegi. 4 Siswa dapat

menentukan gambar persegi panjang

19

5 Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat persegi panjang

Pilihan ganda nomor 10,11,12,15d an19

Esai nomor 1 6 Siswa dapat

membedakan persegi dan persegi panjang berdasarkan sifatnya.

Pilihan ganda nomor 13,14 Esai nomor 2

7 Siswa dapat menggambar bangun datar yang ada di ruang kelas siswa

3

UJI KESETARAAN TEORI

Uji kesetaraan yang digunakan peneliti adalah untuk melihat kelayakan suatu teori digunakan sebagai bahan penelitian yang digunakan oleh peneliti yang nantinya dibandingkan antara kedua teori tersebut. Teori yang digunakan adalah teori Van Hiele


(22)

58

dan Bruner dalam mata pelajaran matematika kelas V sekolah dasar dengan pokok bahasan bangun datar yaitu sifat – sifat segitiga, persegi dan persegi panjang.

Uji kesetaraan untuk melihat kelayakan suatu teori tersebut layak untuk disandingkankan adalah dilihat dari nilai hasil belajar awal siswa dan nilaiposttestsiswa di SDN Mangunsari 02 dan SDN Dukuh 03. Nilai hasil belajar awal siswa di SDN Mangunsari 02 yang mencapai KKM adalah 16 siswa dan 5 siswa yang tidak mencapai KKM dengan nilai rata-rata siswa adalah 71. Sedangkan SDN Dukuh 03 yang mencapai KKM adalah 13 siswa dan 8 siswa yang tidak mencapai KKM dengan rata-rata nilai siswa adalah 67. Setelah diberi perlakuan di SDN Mangunsari 02 dengan menggunakan teori Van Hiele nilai rata – rata siswa adalah 86,3 sedangkan di SDN Dukuh 03 dengan menggunakan teori Bruner nilai rata-rata siswa adalah 74,5.

Berdasarkan nilai rata-rata siswa yaitu data awal hasil belajar siswa dan data nilai hasil belajar siswa sesudah diberi perlakuan nilai rata-rata siswa di SDN Mangunsari 02 dan SDN Dukuh 03 mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan yaitu di SDN Mangunsari 02 menggunakan teori Van Hiele dengan nilai rata-rata awal adalah 71 setelah diberi perlakuan nilai rata-rata adalah 86,3. Sedangkan SDN Dukuh 03 menggunakan teori Bruner dengan nilai rata-rata awal siswa adalah 67 setelah diberi perlakuan nilai rata-rata adalah 74,5. Melihat konteks peningkatan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan, antara teori Van Hiele dan teori Bruner kedua teori ini layak untuk disandingkan berdasarkan peningkatan nilai hasil belajar siswa yang menggunakan teori Van Hiele lebih memuaskan dibandingkan dengan menggunakan teori Bruner hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa Van hiele adalah 86,3 sedangkan Bruner adalah 74,5.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu statistik nonparametris karena untuk menguji hipotesis komparatif K sampel independen. Anilisis data yang digunanakan antara lain uji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas dan uji beda dengan menggunakan t-test yaitu uji dua sampel tidak berhubungan ( Independent Sampel T Test ) yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas V SDN Mangunsari 02 dan SDN Dukuh 03 berjumlah 21 orang, pengolahan


(23)

datanya dengan menggunakan SPSS:16. Selain Uji coba instrumen perangkat tes, yaitu soal yang telah tersusun diujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal.

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan konsep dasar teori Van Hiele ( SDN Mangunsari 02 ) dan Bruner ( SDN Dukuh 03). Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri Randuacir 01.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran ( 1992 ), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik( Duwi Priyatni. 2010 : 98 ). Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan konsep dasar teori Van Hiele ( SDN Mangunsari 02 ) dan Bruner ( SDN Dukuh 03) .

3.5.3 Uji Normalitas

Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa dengan sampel yang berbeda dengan menggunakan konsep dasar teori Van Hiele di SDN Mangunsari 02 dan konsep dasar teori Bruner di SDN Dukuh 03. Apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal atau bisa dianggap normal, dilakukan dengan rumus chi-kuadrat (chi-square). Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan softwareSPSSyaituanalyze-nonparametrik-one sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test distribution.


(24)

60

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai pra syarat dalam analisis Independen Sample T Test dan One Way ANOVA. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Uji homogenitas varian ini bisa menggunakan softwareSPSSyaitu analyze-comperemean-aneway Anova.

3.5.5 Uji Beda

Uji Beda yang digunakan adalah uji dua sampel tidak berhubungan ( Independen Samples T Tes ). Independen Samples T Tes digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata – rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata – rata antara kelompok kontrol dan eksperimen terhadap hasil belajarnya. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

H0 : Hasil belajar siswa yang menggunakan teori van hiele < hasil belajar siswa yang menggunakan teori brunner.

Artinya teori bruner lebih berhasil terhadap hasil belajar dari pada teori van hiele

H1 : Hasil belajar siswa yang menggunakan teori van hiele > hasil belajar siswa yang menggunakan teori brunner.

Artinya bahwa teori van hiele lebih berhasil terhadap hasil belajar dari pada teori bruner

Jika data yang diperoleh distribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t atau T-test independen. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilannya maka dapat dilihat pada keterangan dibawah ini :

R O1 X O2 R O3 O4

Sugiyono : 112 Keterangan :


(25)

02 = Posttest kelompok kontrol 03 = Pretest kelompok eksperime 04 = Posttest kelompok kontrol


(1)

Keterangan:

P= indeks kesukaran

B= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS= jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran soal : P: 0,00 – 0,30 adalah soal sukar

P: 0,30 – 0,70 adalah soal sedang

P: 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Untuk contoh perhitungannya sebagai berikut: Misal untuk soal nomor 1 : = = = 0,68

Tabel 3.10 Indeks Kesukaran Soal yang Pre Tes dan Post Tes

No Indikator Soal Item Soal

Kriteria Tingkat Kesukaran Pilihan Ganda Uraian

Mudah Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar 1 Siswa dapat

menentukan gambar segitiga

Pilihan ganda nomor 1,2 dan 20. Esai nomor 3

4,9,10, 11,12, dan 20

1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 13, 14, 15,16,17, 18,dan 19

- 3 1 2

2 Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat segitiga

3,17 dan 4

3 Siswa dapat menyebutkan


(2)

persegi. 4 Siswa dapat

menentukan gambar persegi panjang

19

5 Siswa dapat menyebutkan sifat – sifat persegi panjang

Pilihan ganda nomor 10,11,12,15d an19

Esai nomor 1 6 Siswa dapat

membedakan persegi dan persegi panjang berdasarkan sifatnya.

Pilihan ganda nomor 13,14 Esai nomor 2

7 Siswa dapat menggambar bangun datar yang ada di ruang kelas siswa

3

UJI KESETARAAN TEORI

Uji kesetaraan yang digunakan peneliti adalah untuk melihat kelayakan suatu teori digunakan sebagai bahan penelitian yang digunakan oleh peneliti yang nantinya dibandingkan antara kedua teori tersebut. Teori yang digunakan adalah teori Van Hiele


(3)

dan Bruner dalam mata pelajaran matematika kelas V sekolah dasar dengan pokok bahasan bangun datar yaitu sifat – sifat segitiga, persegi dan persegi panjang.

Uji kesetaraan untuk melihat kelayakan suatu teori tersebut layak untuk disandingkankan adalah dilihat dari nilai hasil belajar awal siswa dan nilaiposttestsiswa di SDN Mangunsari 02 dan SDN Dukuh 03. Nilai hasil belajar awal siswa di SDN Mangunsari 02 yang mencapai KKM adalah 16 siswa dan 5 siswa yang tidak mencapai KKM dengan nilai rata-rata siswa adalah 71. Sedangkan SDN Dukuh 03 yang mencapai KKM adalah 13 siswa dan 8 siswa yang tidak mencapai KKM dengan rata-rata nilai siswa adalah 67. Setelah diberi perlakuan di SDN Mangunsari 02 dengan menggunakan teori Van Hiele nilai rata – rata siswa adalah 86,3 sedangkan di SDN Dukuh 03 dengan menggunakan teori Bruner nilai rata-rata siswa adalah 74,5.

Berdasarkan nilai rata-rata siswa yaitu data awal hasil belajar siswa dan data nilai hasil belajar siswa sesudah diberi perlakuan nilai rata-rata siswa di SDN Mangunsari 02 dan SDN Dukuh 03 mengalami peningkatan setelah diberi perlakuan yaitu di SDN Mangunsari 02 menggunakan teori Van Hiele dengan nilai rata-rata awal adalah 71 setelah diberi perlakuan nilai rata-rata adalah 86,3. Sedangkan SDN Dukuh 03 menggunakan teori Bruner dengan nilai rata-rata awal siswa adalah 67 setelah diberi perlakuan nilai rata-rata adalah 74,5. Melihat konteks peningkatan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan, antara teori Van Hiele dan teori Bruner kedua teori ini layak untuk disandingkan berdasarkan peningkatan nilai hasil belajar siswa yang menggunakan teori Van Hiele lebih memuaskan dibandingkan dengan menggunakan teori Bruner hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar siswa Van hiele adalah 86,3 sedangkan Bruner adalah 74,5.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif yaitu statistik nonparametris karena untuk menguji hipotesis komparatif K sampel independen. Anilisis data yang digunanakan antara lain uji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas dan uji beda dengan menggunakan t-test yaitu uji dua sampel


(4)

datanya dengan menggunakan SPSS:16. Selain Uji coba instrumen perangkat tes, yaitu soal yang telah tersusun diujicobakan untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal.

3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan konsep dasar teori Van Hiele ( SDN Mangunsari 02 ) dan Bruner ( SDN Dukuh 03). Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri Randuacir 01.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Untuk pengujian biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran ( 1992 ), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik( Duwi Priyatni. 2010 : 98 ). Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan menggunakan konsep dasar teori Van Hiele ( SDN Mangunsari 02 ) dan Bruner ( SDN Dukuh 03) .

3.5.3 Uji Normalitas

Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan, yaitu menganalisis data nilai siswa dengan sampel yang berbeda dengan menggunakan konsep dasar teori Van Hiele di SDN Mangunsari 02 dan konsep dasar teori Bruner di SDN Dukuh 03. Apabila data berdistribusi normal maka dapat digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik nonparametrik. Untuk dapat mengetahui apakah sebuah data berdistribusi normal atau bisa dianggap normal, dilakukan dengan rumus chi-kuadrat (chi-square). Dalam uji normalitas data ini bisa menggunakan bantuan softwareSPSSyaituanalyze-nonparametrik-one sampel KS-masukan variabel pada jendela variabel-klik normal pada test distribution.


(5)

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai pra syarat dalam analisis Independen Sample T Test dan One Way ANOVA. Asumsi yang mendasari dalam analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Uji homogenitas varian ini bisa menggunakan softwareSPSSyaitu analyze-comperemean-aneway Anova.

3.5.5 Uji Beda

Uji Beda yang digunakan adalah uji dua sampel tidak berhubungan ( Independen Samples T Tes ). Independen Samples T Tes digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata – rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Uji hipotesis dengan uji perbedaan dua rerata dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata – rata antara kelompok kontrol dan eksperimen terhadap hasil belajarnya. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut :

H0 : Hasil belajar siswa yang menggunakan teori van hiele < hasil belajar siswa yang menggunakan teori brunner.

Artinya teori bruner lebih berhasil terhadap hasil belajar dari pada teori van hiele H1 : Hasil belajar siswa yang menggunakan teori van hiele > hasil belajar siswa yang

menggunakan teori brunner.

Artinya bahwa teori van hiele lebih berhasil terhadap hasil belajar dari pada teori bruner

Jika data yang diperoleh distribusi normal dan homogen, maka pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t atau T-test independen. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilannya maka dapat dilihat pada keterangan dibawah ini :

R O1 X O2 R O3 O4 Sugiyono : 112


(6)

02 = Posttest kelompok kontrol 03 = Pretest kelompok eksperime 04 = Posttest kelompok kontrol