Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kreativitas Siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga Melalui Teknik Home Room dengan Menggunakan Pendekatan Inquiry T1 132008022 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap individu. Sejak

lahir, setiap individu sudah membutuhkan layanan pendidikan. Secara formal,
layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara
berjenjang. Jenjang pendidikan yang paling awal adalah Lembaga Pendidikan
Taman Kanak-Kanak (TK).
Lembaga Pendidikan TK bertujuan untuk mengembangkan aspek-aspek
perkembangan anak secara terpadu, maka pendidikan juga memiliki tugas untuk
dapat mengembangkan potensi kreatif anak (Rachmawati dan Kurniati, 2005).
Ruang lingkup program kegiatan pembelajaran di TK dalam Standar Kompetensi
Anak Usia Dini-TK (Depdiknas, 2003) meliputi aspek-aspek perkembangan anak.
Aspek-aspek perkembangan anak tersebut dikembangkan dalam 2 bidang
pengembangan,

yaitu bidang pengembangan pembentukan perilaku dan


pengembangan kemampuan dasar. Yang tergolong dalam bidang pengembangan
pembentukan perilaku melalui pembiasaan meliputi pengembangan moral anak,
pengembangan nilai-nilai agama, emosional anak, sosial, serta kemandirian.
Sedangkan yang tergolong dalam bidang pengembangan kemampuan dasar pada
anak meliputi pengembangan kemampuan verbal (berbahasa), pengembangan
kognitif, pengembangan fisik-motorik, serta seni. Bidang pengembangan
pembentukan

perilaku

melalui

pembiasaan

dan

bidang

pengembangan

1

kemampuan dasar harus dikembangkan secara utuh. Kedua bidang pengembangan
ini harus menjadi perhatian utama dalam pembelajaran di TK karena apabila anak
usia TK tidak dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangannya secara utuh
maka perkembangan anak selanjutnya akan mengalami gangguan.
Salah satu jenis gangguan dalam perkembangan anak adalah dalam hal
terhambatnya kreativitas. Kreativitas dan kognisi individu berkaitan erat. Itulah
sebabnya para ahli psikologi berpendapat bahwa perkembangan kreativitas sangat
erat kaitannya dengan perkembangan kognitif individu. Kreativitas merupakan
usaha melibatkan diri pada proses kreatif yang didasari oleh kognitif. Melalui
kreativitas, siswa dapat mewujudkan hasil pemikirannya.
Di sekolah pengembangan kreativitas siswa perlu dilakukan. Salah satu
cara pengembangan kreativitas siswa melalui mata pelajaran. Kreativitas tidak
hanya dapat diajarkan melalui mata pelajaran tertentu, tapi juga dapat diajarkan
dalam konteks yang ”content free” atau lepas dari materi tertentu. Sehubungan
dengan hal ini, seiring dengan semakin berkembangnya layanan bimbingan dan
konseling, kreativitas siswa dapat pula dikembangkan melalui layanan bimbingan
belajar. Hal ini dimungkinkan karena layanan bimbingan dan konseling sebagai
bagian integral dari pendidikan berfungsi untuk membantu setiap individu

mencapai perkembangan yang sehat di dalam lingkungannya. Rogers (dalam
Munandar, 2002) menekankan bahwa kreativitas adalah kecenderungan untuk
mengaktulisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang, dan
menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua
kemampuan. Hal ini sejalan dengan tujuan bimbingan dan konseling, yaitu
2

mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan yang dimiliki individu
seoptimal mungkin. Pengembangan seluruh potensi dan kemampuan individu
dilakukan sejak usia dini sehingga dapat berkembang secara optimal. Melalui
Lembaga Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) individu dapat mengembangkan
seluruh potensi dan kemampuan secara terarah.
Individu yang mengikuti pendidikan pada jenjang TK disebut siswa TK.
Rentangan usia siswa TK adalah 4-5 atau 6 tahun berada dalam masa usia emas
(golden age) segala sesuatunya sangat berharga, baik fisik, emosi, dan
intelektualnya. Anak usia TK ini sangat besar energinya sehingga diperlukan
suatu pembimbingan yang sangat tepat sehingga berkembang dengan optimal.
Anak usia TK bersifat aktif dan memiliki kemampuan untuk membangun
pengetahuannya. Anak usia TK sangat aktif, dinamis, antusias, dan hampir selalu
ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan didengarnya, seolah-olah tidak pernah

berhenti untuk belajar. Anak usia TK mempunyai kesanggupan imitasi dan
identifikasi kesibukan orang dewasa (dalam bentuk sederhana) di sekitarnya
melalui kegiatan bermain. Anak usia TK akan menunjukkan rasa ingin tahu dan
sikap antusias yang kuat terhadap segala sesuatu. Anak memiliki sikap
berpetualang (adventurousness) yang kuat. Anak akan banyak memperhatikan,
membicarakan atau bertanya tentang berbagai hal yang sempat dilihat atau
didengarnya (Moeslichatoen,1988). Pada masa ini, anak juga menunjukkan
minatnya yang kuat untuk mengobservasi lingkungan dan benda-benda di
sekitarnya, anak akan sangat mengamati bila diminta untuk mencari sesuatu.

3

Dari lingkungan anak membangun pengetahuan. Rasa ingin tahu yang tinggi pada
anak, mendorong anak mencari dan menemukan sesuatu yang baru bagi dirinya.
Oleh sebab itu siswa TK perlu dilatih untuk mencari dan menemukan
sendiri sesuatu yang dibutuhkannya. Melalui pendekatan inquiry yang
menekankan kepada proses mencari dan menemukan, siswa akan mendapatkan
pemahaman yang lebih baik mengenai sesuatu yang dipelajari dan akan lebih
tertarik jika siswa dilibatkan secara aktif dalam mengerjakan apa yang
dipelajarinya


tersebut.

Melalui

pendekatan

inquiry

siswa

menggunakan

ketrampilan berpikirnya dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara
optimal sehingga perkembangan individu dapat maksimal.
Supaya perkembangan individu maksimal, dibutuhkan kondisi yang bebas,
menyenangkan, dan tanpa ada paksaan. Salah satu teknik layanan yang
mengutamakan kondisi bebas, menyenangkan, dan tanpa paksaan adalah home
room. Kegiatan home room ini dilakukan dalam suatu situasi dan suasana bebas
tanpa adanya tekanan sehingga memungkinkan siswa-siswi untuk melepaskan

perasaannya dan mengutarakan pendapatnya yang tidak mungkin tercetuskan
pada pertemuan-pertemuan formal.
Siswa-siswi TK Pertiwi Salatiga yang berjumlah 16 anak membutuhkan
layanan bimbingan yang memungkinkan siswa meningkatkan kreativitasnya. Hal
ini didukung oleh hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas TK Pertiwi
Banjaran Salatiga. Kreativitas siswa-siswi TK Pertiwi Banjaran Salatiga, belum
berkembang secara optimal karena aktivitas siswa dalam kelas masih berpusat
pada guru. Secara umum siswa-siswi

masih belum dapat berekspresi kreatif
4

sesuai potensi kreatifnya, masih ada rasa ketakutan berbeda berpendapat, dan rasa
takut bertanya ataupun menjawab pertanyaan. Padahal di dalam kreativitas
memungkinkan adanya keberagaman dalam berpendapat.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan
penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan judul “Peningkatan
Kreativitas Siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga Melalui Teknik Home Room
Dengan Menggunakan Pendekatan Inquiry”.


1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan latar belakang di atas, maka peneliti dapat

merumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah terdapat peningkatan kreativitas siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga
melalui teknik home room dengan menggunakan pendekatan inquiry?

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

peningkatan kreativitas siswa melalui teknik home room dengan menggunakan
pendekatan inquiry.

5

1.4.


Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1.4.1. Manfaat Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang
berminat meneliti permasalahan yang terkait dengan peningkatan kreativitas siswa
TK.
1.4.2. Manfaat Praktis
1.4.2.1.Bagi Guru Bimbingan dan Konseling
Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
bagi guru khususnya guru bimbingan dan konseling melalui teknik home room
dengan menggunakan pendekatan inquiry dalam untuk meningkatkan kreativitas
siswa yang dapat menjadi salah satu materi dalam bimbingan belajar siswa TK.
1.4.2.2. Bagi Siswa
a.

Siswa mampu meningkatkan kreativitas yang menunjang pengembangan diri
siswa.


b.

Sebagai wahana untuk mengekspresikan kreativitas siswa.

c.

Siswa mendapat pengalaman bimbingan belajar melalui teknik home room.

d.

Siswa melalui pendekatan inquiry mendapatkan pengalaman nyata dalam
lingkungan sekitar dan dapat menuangkan pemahamannya tersebut dalam
sebuah karya.

e.

Melalui peningkatan kreativitas yang dialami siswa dapat menjadi bekal
untuk menjawab tuntutan jaman kelak dan pemecahan masalah di kehidupan
nyata.
6


1.4.2.3. Bagi Sekolah
a.

Sekolah mampu mempersiapkan bimbingan klasikal yang tepat dalam
proses pengembangan kepribadian dan pendidikan anak.

b.

Sebagai bahan evaluasi akan pentingnya layanan bimbingan dan konseling
di TK.

7

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kreativitas Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Salatiga T1 132009023 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kreativitas Siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga Melalui Teknik Home Room dengan Menggunakan Pendekatan Inquiry

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kreativitas Siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga Melalui Teknik Home Room dengan Menggunakan Pendekatan Inquiry T1 132008022 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kreativitas Siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga Melalui Teknik Home Room dengan Menggunakan Pendekatan Inquiry T1 132008022 BAB IV

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kreativitas Siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga Melalui Teknik Home Room dengan Menggunakan Pendekatan Inquiry T1 132008022 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kreativitas Siswa TK Pertiwi Banjaran Salatiga Melalui Teknik Home Room dengan Menggunakan Pendekatan Inquiry

0 0 43

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Destilasi Menggunakan Tenaga Surya T1 BAB I

0 0 3

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perilaku Merokok dengan Kepercayaan Diri Siswa LakiLaki SMK Bhakti Nusantara Salatiga T1 BAB I

0 0 8

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kedisiplinan Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Teknik Role Play Siswa Kelas X Teknik Permesinan SMK Negeri 2 Salatiga T1 BAB I

0 0 5

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Parkir di Salatiga T1 BAB I

0 0 6