2017 Hukum Sesi 9 Rima Prinsip Prinsip Regulasi Pelayanan Kesehatan

KONSEP HUKUM
KESEHATAN
By: RIMAWATI

FACULTY OF LAW UGM

KONTRAK PEMBELAJARAN


Komponen Penilaian

Materials:
1. Definisi,

konsep dan prinsip Subyek
hukum kesehatan
2. Definisi dan konsep hukum Kesehatan
3. Ruang lingkup Hukum Kesehatan
4. The policy and community context
5. Public Policy Analysis and health care
6. Perspective on health policy

7. Business Ethics in Health Care : how
to implement in Indonesia health
system?

Subyek Hukum Kesehatan

Konsep Hukum Kesehatan

Konteks Kebijakan dan Masyarakat
Konsep Kebijakan


Definisi Kebijakan (Policy)










Sejumlah keputusan yang dibuat oleh mereka yang
bertanggung jawab dalam bidang kebijakan tertentu
A very general statement of intentions and objectives.
The past set of actions of government in a particular area,
such as economic, foreign or health policy, for example
“medicare has been the cornerstone of our health policy”
A specific statement of future intentions, such as “our policy
will be to allow people to opt out of medicare in order to
take up private health insurance”
A set of standing rules that are intended as a guide to
action or inaction.

Isi Suatu Kebijakan
7

definisi masalah yang dihadapi;
 pernyataan tujuan; dan
 paling tidak garis besar instrumen

(pendekatan dan kegiatan) yang
digunakan untuk mencapai tujuan.


rima_mhugm@yahoo.com

Konteks Kebijakan dan Masyarakat
Konsep Masyarakat
# PETER L. BERGER
Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan
manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti
bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu
kesatuan.
# MARX
Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik
produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi
ekonomis, yakni teknik dan karya
# GILLIn & GILLIN
Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi,
sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.

# HAROLD J. LASKI
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama
untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama

Konteks Kebijakan dan Masyarakat
Konsep Masyarakat
# ROBERT MACIVER
Masyarakat adalah suatu sistim hubungan-hubungan yang
ditertibkan (society means a system of ordered relations)
# SELO SOEMARDJAN
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan
# HORTON & HUNT
Masyarakat adalah suatu organisasi manusai yang saling
berhubungan
# MANSUR FAKIH
Masyarakat adalah sesuah sistem yang terdiri atas bagian-bagian
yang saling berkaitan dan masing-masing bagian secara terus
menerus mencari keseimbangan  (equilibrium) dan harmoni


Public Policy Analysis and health care


Kebijakan Publik (Public Policy)




kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah atau negara

Kebijakan Kesehatan (Health Policy)


Segala sesuatu untuk mempengaruhi
faktor – faktor penentu di sektor kesehatan
agar dapat meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat; dan bagi seorang
dokter kebijakan merupakan segala
sesuatu yang berhubungan dengan

layanan kesehatan (Walt, 1994)

Types of Public Policies
1.
2.
3.
4.

Distributive Policies
Regulatory Policies
Self-regulatory Policies
Redistributive policies

12

Health Policy

rima_mhugm@yahoo.com

Definition of Policy

13



sekumpulan prinsip
yang memberikan
pedoman
pengambilan
keputusan
rima_mhugm@yahoo.com

Definition of Policy
14



Walt (1994) mendefinisikan
kebijakan (policy) sebagai
serangkaian kegiatan yang
sedikit banyak berkaitan satu

dengan lainnya dan
konsekuensi-konsekuensinya
baik yang diinginkan maupun
tidak bagi mereka yang terkait.
rima_mhugm@yahoo.com

Definition Public Policy
15





Public Policy menurut US National Library of
Medicine adalah suatu metode untuk memilih
tindakan, biasanya dilakukan oleh pemerintah,
dari berbagai pilihan alternatif untuk menjadi
pedoman dan menetapkan keputusan saat ini
maupun masa mendatang.
Pal (1992) yaitu serangkaian tindakan atau tidak

bertindak dipilih oleh otoritas publik/pemerintah
untuk mengatasi masalah atau sejumlah masalah
yang saling berkaitan. Keputusan untuk bertindak
atau tidak bertindak harus dilakukan dengan
penuh kesadaran
rima_mhugm@yahoo.com

Jenis-jenis Kebijakan
16

Kebijakan makro yang
menentukan karakteristik dasar
dari masyarakat; dan
 Kebijakan mikro/sektoral
yaitu keputusan-keputusan pada
tingkat yang lebih rendah.


rima_mhugm@yahoo.com


Policy Levels
17

1.

High Politics, is defined as:


2.

The maintenance of core values – including
national self –preservation – and the long
term objectives of state (Evan and Newnham
1992:127)

Low Politics are issues:


Not seen as involving fundamental or key
question relating to a state’s national

interests, or those of important and
significant groups within the state (Evan and
Newnham 1992:184)
rima_mhugm@yahoo.com

18

Policy Types and Policy
Levels
High Politics

Low Politics
(“Politics as
usual”)

Policy type

Macro policy
Systemic policy

Micro Policy
Sectoral Policy

Policy level

National government
State government
Regional authority

Ministry of Health
Local Health authority
Institution (e.g. clinic,
hospital)

Policy example

Regulation of private
sector
Reform of civil service
salaries and
conditions

Introduction of breast
screening
Change in vaccine
policy

rima_mhugm@yahoo.com

19

Policy Cycle (Siklus
Kebijakan)
Walt (1994) menunjukkan empat tahap
proses penyusunan kebijakan, yaitu:
Identifikasi masalah dan pengenalan
issue;
Perumusan kebijakan;
Implementasi kebijakan; dan
Evaluasi kebijakan.

rima_mhugm@yahoo.com

20

Policy Cycle (Siklus
Kebijakan)
Ruwaard (1994) memberikan ilustrasi
Kebijakan kesehatan Belanda, meliputi:
Evaluasi kebijakan;
Penyiapan kebijakan;
Pengembangan kebijakan; dan
Implementasi kebijakan.
Note:
Evaluasi kebijakan dilakukan dengan membandingkan
perkembangan status kesehatan masyarakat dengan sasaran
pembangunan kesehatan saat ini yang ditetapkan oleh pemerintah
rima_mhugm@yahoo.com

Tipe-tipe sistem kebijakan
21


Sistem kebijakan unicentric,




Sistem kebijakan multicentric




dimana hanya ada satu otoritas, biasanya pemerintah, yang amat
berkuasa, menjadi satu-satunya pihak yang berperan dalam
pembuatan kebijakan.
Pemerintah bertindak selaku wasit, menjaga standar minimal, dan
memfasilitasi perilaku yang diinginkan para pelaku lain (industri
farmasi, LSM, masyarakat umum, dsb.).

Sistem kebijakan pluricentric, sebagai bentuk antara kedua
sistem tersebut.


Kekuasaan di dibagi diantara sedikit pelaku yang saling tergantung
satu sama lain. Para pelaku, misalnya pemerintah, pemilik RS,
tenaga kesehatan, tenaga profesional lain, industri farmasi yang
harus bekerja bersama untuk mencapai tujuan masing-masing.

Rima_mhugm@yahoo.com

22

Kerangka konsep untuk
perumusan kebijakan kesehatan
Health Policy

Pembanguna
n
secara
otonomi

Health
determinant

Health status

rima_mhugm@yahoo.com

23

Tahapan dalam siklus dan sumbangan
berbagai teknik analisis kebijakan
(Dunn, 1981)
Masalah
Menstrukt
ur masalah

praktis

Outcome

Kebijakan

Kebijak
an
Inferen
si
praktis
Kinerja
Kebijakan

Monitori
ng

Perama
lan

Evalua
si
Aksi2
Kebijakan
rima_mhugm@yahoo.com

Alternatif
2
Kebijakan

Rekomend
asi
praktis

Tahapan Siklus Kebijakan yang
Disederhanakan (Spasoff, 1999)
24

Menilai status
kesehatan penduduk
Evaluasi
Menilai
tindakan
kesehatan
potensial

kebijakan

Implementasi
kebijakan

Memilih
kebijakan

rima_mhugm@yahoo.com

Kebijakan dan Program
25



Instrumen yang sesungguhnya
digunakan untuk implementasi kebijakan
(Pal, 1992) adalah:





Nodalitas
Bendahara
Otoritas
Organisasi

rima_mhugm@yahoo.com

Topik Kebijakan :
•Kebijakan Pelayanan Kesehatan di Pulau-pulau kecil terluar
Latar Belakang:
•UUD 1945 : Kesehatan adalah Hak dasar rakyat
•Perpres No. 78 tahun 2005 tentang Pengelolaan pulau-pulau kecil
terluar dilaksanakan terpadu
•Pemerataan Pelayanan Kesehatan yang berkualitas, merupakan
salah satu strategi utama
Objek Kebijakan:
•Pelayanan Kesehatan di pulau-pulau kecil terluar
Pertanyaan:
•Buatlah siklus kebijakan “Pelayanan Kesehatan di Pulau-pulau
Kecil Terluar” agar dapat diterapkan dilapangan, dengan
mengidentifikasi:
•Permasalahan yang dihadapi
•Isi Kebijakan yang dibuat
•Termasuk tipe kebijakan apa mengenai “Pelayanan Kesehatan di
ini?
26Pulau-pulau Kecil terluar”rima_mhugm@yahoo.com
•Identifikasi unsur-unsur kebijakan tersebut!

27

DISKUSI KASUS

rima_mhugm@yahoo.com

28

Kebijakan mengenai:
Surveilans - Respon






Topik Kebijakan
Kebijakan Surveilans-Respons dan
Sistem Informatika di Pusat dan
Daerah dalam era desentralisasi.
Objek Kebijakan:
Fungsi pokok dan pendukung
dalam pengembangan sistem
Surveilans-Respons.
Struktur organisasi yang
mengikuti fungsi.
Penyediaan dan pemerataan
Sumber Daya Manusia Unit
Pendukung Surveilans
Epidemiologi.
Konteks Saran Kebijakan:
Penguatan Pusat Data dan
Surveilans Epidemiologi di Pusat
dan Balai Surveilans, Data, dan
Informatika Kesehatan.



Diskusi






Buatlah siklus
kebijakan
“Surveilans –
Respon” agar dapat
diterapkan
dilapangan?
Termasuk tipe
kebijakan apa
mengenai Surveilans
– Respon ini?
Identifikasi
unsur2nya.

rima_mhugm@yahoo.com

Upaya untuk menghasilkan informasi dan argumen,
analis kebijakan dapat menggunakan beberapa
pendekatan, yaitu: pendekatan Empiris, Evaluatif,
dan
Normatif (Dunn, 1988).






Pendekatan Empiris, memusatkan perhatian pada masalah pokok,
yaitu apakah sesuatu itu ada (menyangkut fakta). Pendekatan ini lebih
menekankan penjelasan sebab akibat dari kebijakan publik. Contoh,
Analisis dapat menjelaskan atau meramalkan pembelanjaan negara
untuk kesehatan, pendidikan, transportasi. Jenis informasi yang
dihasilkan adalah Penandaan.
Pendekatan evaluatif, memusatkan perhatian pada masalah pokok,
yaitu berkaitan dengan penentuan harga atau nilai (beberapa nilai
sesuatu) dari beberapa kebijakan. Jenis informasi yang dihasilkan bersifat
Evaluatif. Contoh: setelah menerima informasi berbagai macam kebijakan
KIA – KB, analis dapat mengevaluasi bermacam cara untuk
mendistribusikan biaya, alat, atau obat-obatan menurut etika dan
konsekuensinya.
Pendekatan normatif, memusatkan perhatian pada masalah pokok,
yaitu Tindakan apa yang semestinya di lakukan. Pengusulan arah
tindakan yang dapat memecahkan masalah problem kebijakan,
merupakan inti pendekatan normatif. Jenis informasi bersifat anjuran atau
rekomendasi. Contoh: peningkatan pembayaran pasien puskesmas (dari
Rp.300 menjadi Rp.1000) merupakan jawaban untuk mengatasi
rendahnya kualitas pelayanan di puskesmas. Peningkatan ini cenderung
tidak memberatkan masyarakat

Menurut Dunn (1988), dalam Analisis Kebijakan,
metode analisis umum yang dapat digunakan, antara
lain:
1)  Metode peliputan (deskripsi), memungkinkan
analis menghasilkan informasi mengenai sebab
akibat kebijakan di masa lalu.
2)  Metode peramalan (prediksi), memungkinkan
analis menghasilkan informasi mengenai akibat
kebijakan di masa depan.
3)  Metode evaluasi, pembuatan informasi mengenai
nilai atau harga di masa lalu dan masa datang.

Perspective on health policy
1.
2.
3.
4.

Economic perspectives
Political science perspectives
Sociological perspectives
Epidemiological and public health
perspectives





Pelayanan kesehatan adalah sebuah konsep yang
digunakan dalam memberikan layanan kesehatan
kepada masyarakat. definisi pelayanan kesehatan
menurut Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo adalah sebuah
sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah pelayanan preventif (pencegahan)
dan promotif( peningkatan kesehatan ) dengan
sasaran masyarakat. Sedangkan menurut Levey dan
Loomba (1973).
Pelayanan Kesehatan Adalah upaya yang
diselenggarakan sendiri/secara bersama-sama dalam
suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah, dan mencembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan peroorangan, keluarga,
kelompok, atau masyarakat.

3 elemen sistem kebijakan
saling berhubungan:
1) Kebijakan publik, merupakan serangkaian pilihan
yang dibuat atau tidak dibuat oleh badan atau
kantor pemerintah, dipengaruhi atau mempengaruhi
lingkungan kebijakan dan kebijakan publik.
2) Pelaku kebijakan, adalah kelompok masyarakat,
organisasi profensi, partai politik, berbagai badan
pemerintah, wakil rakyat, dan analis kebijakan yang
dipengaruhi atau mempengaruhi pelaku kebijakan
dan kebijakan publik.
3) Lingkungan kebijakan, yakni suasana tertentu
tempat kejadian di sekitar isu kebijakan itu timbul,
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pelaku
kebijakan dan kebijakan publik.

Definisi pelayanan kesehatan menurut Depkes RI
(2009) adalah setiap upaya yang diselenggarakan
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,
kelompok dan atupun masyarakat. Sesuai dengan
batasan seperti di atas, mudah dipahami bahwa bentuk
dan jenis pelayanan kesehatan yang ditemukan banyak
macamnya. Karena kesemuanya ini ditentukan oleh:



Pengorganisasian pelayanan, apakah dilaksanakan secara
sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi. 
Ruang lingkup kegiatan, apakah hanya mencakup kegiatan
pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan atau
kombinasi dari padanya.

Menurut pendapat Hodgetts dan Casio, jenis
pelayanan kesehatan secara umum dapat
dibedakan atas dua, yaitu:
1.

2.

Pelayanan kedokteran : Pelayanan kesehatan yang
termasuk dalam kelompok pelayanan kedokteran
(medical services) ditandai dengan cara
pengorganisasian yang dapat bersifat sendiri (solo
practice) atau secara bersama-sama dalam satu
organisasi. Tujuan utamanya untuk menyembuhkan
penyakit dan memulihkan kesehatan, serta sasarannya
terutama untuk perseorangan dan keluarga.
Pelayanan kesehatan masyarakat : Pelayanan
kesehatan yang termasuk dalam kelompok
kesehatan masyarakat (public health service)
ditandai dengan cara pengorganisasian yang
umumnya secara bersama-sama dalam suatu
organisasi. Tujuan utamanya untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit,
serta sasarannya untuk kelompok dan masyarakat.

Perbedaan Pelayanan kedokteran
Dengan Pelayanan kesehatan
masyarakat
Pelayanan Kedokteran
1.

Tenaga pelaksaannya adalah tenaga para dokter

2.

Perhatian utamanya adalah penyembuhan penyakit

3.

4.
5.

6.

Sasaran utamanya adalah perseorangan atau
keluarga
Kurang memperhatikan efisiensi
Tidak boleh menarik perhatian karena
bertentangan dengan etika kedokteran
Menjalankan fungsi perseorangan dan terikat
undang-undang

7.

Penghasilan diperoleh dari imbal jasa

8.

Bertanggung jawab hanya kepada penderita

9.

10.

Tidak dapat memonopoli upaya kesehatan dan
bahkan mendapat saingan
Masalh administrasi sangat sederhana

Pelayanan Kesmas
1.

2.

3.

4.
5.
6.

7.
8.

9.
10.

Tenaga pelaksanaanya terutama ahli
kesehatan masyarakat
Perhatian utamanya pada pencegahan
penyakit
Sasaran utamanya adalah masyarakat secara
keseluruhan
Selalu berupaya mencari cara yang efisien
Dapat menarik perhatian masyarakat
Menjalankan fungsi dengan mengorganisir
masyarakat dan mendapat dukungan undangundang
Pengasilan berupa gaji dari pemerintah
Bertanggung jawab kepada seluruh
masyarakat
Dapat memonopoli upaya kesehatan
Mengadapi berbagai persoalan kepemimpinan

Syarat Pokok Pelayanan
Kesehatan
1.

2.

3.

4.

5.

Tersedia dan berkesinambungan
Pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia dimasyarakat serta
bersifat berkesinambungan artinya semua pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan
Dapat diterima dan wajar
Artinya pelayanan kesehatan tidak bertentangan dengan keyakinan
dan kepercayaan masyarakat.
Mudah dicapai
Dipandang sudut lokasi untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan
yang baik pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat
penting
Mudah dijangkau
Dari sudut biaya untuk mewujudkan keadaan yang harus dapat
diupayakan biaya pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan
ekonomi masyarakat
Bermutu
Menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai
jasa pelayanan dan dipihak lain tata cara penyelenggaraanya sesuai
dengan kode etik serta standart yang telah ditetapkan.

Business Ethics in Health Care : how to
implement in Indonesia health system?


Dasar Hukum pelaksanaan:





UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit

Unsur-unsur:


RS sebagai Organisasi Pemberi Pelayanan
Kesehatan (Caregiver)



RS sebagai Organisasi Tenaga kesehatan
(employer)
RS sebagai Organisasi penerima pelayanan
kesehaatn (Patient)



rima_mhugm@yahoo.com

PUBLIC
HEALTH LAW
Session 3

39

DEFINITION PHL
40



PHL is the study of legal powers and
duties of the state to assure the
conditions for people to be healthy
(e.g : to identify, prevent, and ameliorate
risk to health in the population) and the
limitations on the power of the state to
constrain the autonomy, privacy, liberty,
proprietary, or other legally protected
interests of individuals for the protection
or promotion of community health
rima_mhugm@yahoo.com

Definition PHR
41

Public Health Regulation is a
regulation to conduct public health
activity
 Public health regulation entails
potential trade off between public
goods and private interests


rima_mhugm@yahoo.com

The essential characteristics of Public
Health Law
42



The government’s
responsibility to advance
the public’s health



The population-based
perspective



The relationship between
the people and the state



The discrete set of services
and scientific methodologies



The role of coercion (sanksi
hkm)

services
Population

Government

Public
Health
Law

Relationship

rima_mhugm@yahoo.com

Coercion

Standards
and
Objectives

Policy

InterOrganizational
Communication
and enforcement
activities

Characteristics of
the implementing
agencies

The disposition
of
implementers

PERFORMA
NCE

Resources

Economic, social
and political
conditions

A Model of the policy-implementation proc
Source: D. Van Meyer & C. Van Horn
43

rima_mhugm@yahoo.com