T IPA 1103987 Chapter3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Lokasi dan Subyek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA Swasta di Kota Bandung pada semester ganjil tahun ajaran 2013-2014. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 yang berjumlah 34 orang yang terdiri dari laki-laki 22 orang dan perempuan 12 orang. Subjek dipilih berdasarkan pertimbangan kondisi sekolah yang hanya memiliki dua kelas XI IPA dan dipisahkan antara kelas unggulan dan bukan unggulan. XI IPA 2 yang dipilih menjadi subjek penelitian merupakan kelas bukan unggulan.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment, dengan desain penelitian yang digunakan adalah one-group pretest-posttes design. Penelitian ini dilaksanakan pada satu kelas eksperimen. Diawali dengan memberikan tes awal untuk mengidentifikasi kemampuan awal siswa, kemudian dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran POE. Setelah pembelajaran selesai dilakukan tes akhir untuk mengidentifikasi keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa. Untuk tes awal dan tes akhir digunakan perangkat tes yang sama. Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini:
Table 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Pretes Perlakuan Postes
Eksperimen O1 X O2
(Sugiyono, 2011:111) Keterangan :
O1 = Pretes kelompok eksperimen O2 = Postes kelompok eksperimen
(2)
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan
a. Analisis konsep koloid
Analisis konsep merupakan identifikasi konsep-konsep utama pada pokok bahasan koloid, dimana pembelajarannya menggunakan model pembelajaran POE dengan metode praktikum. Pada tahap ini konsep-konsep utama disusun secara sistematis dalam bentuk tabel analisis konsep yang meliputi label konsep, definisi konsep, jenis konsep, atribut konsep, posisi konsep, contoh dan non contoh. Tabel analisis konsep dapat dilihat pada lampiran A.1
b. Perumusan Indikator
Perumusan indikator pembelajaran bertujuan untuk merumuskan indikator keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains yang sesuai dengan model pembelajaran POE. Indikator keterampilan berpikir kritis yang dirumuskan yaitu menganalisis argumen, membuat kesimpulan dan membuat definisi. Sementara itu, indikator keterampilan proses sains yaitu merencanakan percobaan, mengelompokkan data, menafsirkan data dan menerapkan konsep.
c. Menyusun perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS dan bahan ajar
Tujuan dari kegiatan ini adalah mendesain pembelajaran sesuai dengan tahapan pembelajaran POE yang bisa meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa dapat dilihat pada lampiran A.4 sampai dengan lampiran A.10.
d. Membuat Instrumen Penelitian
Instrumen tes yang digunakan berupa tes essay untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains. Sedangkan instumen non tes yang digunakan untuk menggali informasi pendukung berupa angket dan pedoman wawancara.
e. Melakukan validasi instrumen melalui judgmen ahli f. Revisi instrumen
2. Tahap Pelaksanaan
(3)
Pretes diberikan untuk mengukur kemampuan awal siswa. Pretes berupa soal essay yang bertujuan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa.
b. Menerapkan model pembelajaran POE
Untuk menggambarkan pembelajaran POE yang dikembangkan dalam penelitian ini, pertama-tama guru membagi seluruh siswa menjadi enam kelompok, setiap kelompok beranggotakan lima atau enam orang. Pembagian kelompok ini dilakukan secara acak. Pembagian kelompok ini bersifat tetap, selama pelaksanaan pembelajaran POE tidak diperkenankan melakukan pergantian kelompok. Setelah dilakukan pembagian kelompok, maka dilaksanakan pembelajaran koloid menggunakan model pembelajaran POE dengan metode praktikum. Pembelajaran koloid dengan pembelajaran POE dibagi dalam tiga sub pokok bahasan yaitu sistem koloid dan sifat efek Tyndall, sifat adsorpsi dan koagulasi, serta cara pembuatan koloid. Proses pembelajaran koloid dengan model POE dilaksanakan dalam tiga kali tatap muka. Dalam pelaksanaannya guru mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Selama proses pembelajaran siswa diberi lembar kegiatan (LKS) sebagai panduan selama pembelajaran berlangsung. LKS terdiri atas tiga kegiatan sesuai dengan sub pokok bahasan yang dipelajari yaitu sistem koloid dan sifat efek Tyndall (LKS 1), sifat adsorpsi dan koagulasi (LKS 2), serta pembuatan koloid (LKS 3). Pada tahap pelaksanaan diperoleh data kualitatif seperti angket dan wawancara. Sedangkan data kuantitatif diperoleh di awal pembelajaran berupa hasil pretes siswa dan di akhir proses pembelajaran yaitu hasil postes siswa.
Pelaksanaan tahap ini dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2013 – 25 Oktober 2013. Jadwal pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini:
(4)
Tabel 3.2. Implementasi Pembelajaran POE pada konsep koloid
Pertemuan ke Hari/Tanggal Kegiatan
1 Rabu,
15 Oktober 2013
Pretes
2 Kamis,
16 Oktober 2012
Kegiatan pembelajaran 1
3 Jumat,
17 Oktober 2013
Kegiatan Pembelajaran 2
4 Kamis,
24 Oktober 2013
Kegiatan Pembelajaran 3
5 Jumat,,
25 Oktober 2013
Postes, pengisian angket, wawancara
3. Tahap Analisis Data
a. Mengolah data hasil penelitian
Data hasil penelitian berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dalam bentuk hasil angket siswa dan wawancara dengan guru, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes siswa yang berupa tes tertulis untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa.
b. Menganalisis dan membahas hasil penelitian
Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan perhitungan N-Gain dan penentuan kriteria N-Gain.
c. Menarik kesimpulan
Kesimpulan hasil penelitian berdasarkan pada hasil analisis data, temuan dan pembahasan.
(5)
Keseluruhan Prosedur diperlihatkan dalam Gambar 3.1
Gambar 3.1. Alur Penelitian Tahap Persiapan
Analisis Konsep Koloid
Analisis Indikator Keterampilan Berpikir
Kritis
Analisis Indikator Keterampilan Proses
Sains
Pembuatan RPP dan Perangkatnya
Penyusunan dan Validasi Instrumen
Revisi Instrumen
Tahap Pelaksanaan
Pre Tes
Implementasi Pembelajaran POE
Pos Tes Wawancara Angket
Analisis Data
Tahap Penyelesaian
Temuan dan Pembahasan
(6)
D. Instrumen Penelitian a. Tes Tertulis
Tes tertulis yang berisi butir soal untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa pada sub pokok bahasan koloid. Item soal yang dikembangkan berbentuk essay. Pertanyaan tes untuk melihat keterampilan berpikir kritis siswa dibatasi pada indikator menganalisis argumen, menyimpulkan dan membuat definisi sedangkan pertanyaan tes untuk melihat keterampilan proses sains siswa dibatasi pada indikator merencanakan percobaan, menafsirkan, mengelompokkan dan menerapkan konsep. Alasan pembatasan ini karena karakteristik dari materi koloid dan serangkaian pembelajaran POE yang meliputi beberapa tahapan, sehingga aspek yang memungkinkan untuk dilakukan oleh siswa hanya indikator tersebut. Instrumen tes keterampilan berpikir kritis dan KPS dapat dilihat pada lampiran B.1. Kisi-kisi soal disajikan pada Tabel 3.3 berikut ini :
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains
Konsep Indikator Berpikir Kritis Nomor Soal Indikator Keterampilan Proses sains Nomor Soal
Koloid - - Mengelompokkan 10
Sifat Koloid Efek
Tyndall
Menganalisis Argumen
1 Menafsirkan 3
Menyimpulkan 6 Merencanakan Percobaan 12 Sifat Koloid
Koagulasi
Menganalisis Argumen
2 Menerapkan Konsep 7 (a) Membuat
definisi
7 (b) -
Sifat koloid Adsorpsi
Membuat definisi
9 (b) Menafsirkan 4
- Menerapkan Konsep 9 (a)
Pembuatan Koloid
Menyimpulkan 5 Mengelompokkan 8 (a) Membuat
definisi
8 (b) Merencanakan Percobaan 8 (c) Penerapan
Koloid
(7)
b. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai implementasi model pembelajaran POE. Angket ini berupa skala sikap yang terdiri dari 26 butir pernyataan positif. Secara terperinci angket siswa dapat dilihat pada lampiran B.2. Kisi-kisi angket ditunjukkan dalam Tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Siswa
Untuk penskoran data angket siswa dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.5. Penskoran Data Angket Siswa
Skala Skor untuk Pernyataan
Positif (+)
Setuju (S) 3
Ragu-ragu (R) 2
Tidak setuju (TS) 1
No Aspek yang
Diungkap Indikator
Nomor Pernyataan
Jumlah Pernyataan 1. Tanggapan
siswa terhadap Pelajaran Kimia Materi Koloid
a) Menunjukkan
ketertarikan terhadap mata pelajaran kimia b) Menunjukkan
persetujuan terhadap materi koloid yang dipelajari
1, 2, dan 4
3 dan 5
3
2
2. Pendapat siswa mengenai model pembelajaran POE a) Menunjukan ketertarikan terhadap proses pembelajaran POE b) Menunjukan persetujuan terhadap LKS yang digunakan c) Menunjukan
persetujuan terhadap soal pre post test yang digunakan
6 s/d 15
16,17 dan 18
19 s/d 26
10
3
8
(8)
c. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan guru tentang keunggulan dan kelemahan dari model pembelajaran POE. Wawancara dilakukan secara terstruktur. Pedoman wawancara terdiri dari 8 butir soal beralasan. Kisi-kisi pedoman wawancara disajikan pada Tabel 3.6 dan instrumen wawancara dapat dilihat pada lampiran B.3.
Tabel 3.6. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru
No Indikator Nomor
Pertanyaan
Jumlah Pertanyaan 1 Respon guru terhadap pembelajaran
POE yang telah dilakukan
1, 2, 3, 4, 4 2 Respon guru terhadap pelaksanaan
pembelajaran koloid melalui model pembelajaran POE
5, 6, 2
3 Tanggapan guru mengenai keunggulan dan kelemahan model pembelajaran POE dibandingkan dengan model pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru
7, 8 2
Jumlah 8
E.Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7. Teknik Pengumpulan Data
No Jenis Data Teknik
Pengumpulan Data Keterangan 1 Keterampilan Berpikir
Kritis dan
Keterampilan Proses Sains
Pretes dan postes (tes essay)
Dilakukan di awal dan akhir pembelajaran
2 Tanggapan terhadap model pembelajaran POE
Angket (siswa) dan wawancara
(guru)
Dilakukan setelah pembelajaran
(9)
F. Analisis Data
Dalam penelitian ini diperoleh tiga macam data yaitu data hasil tes, data hasil wawancara dan data hasil angket. Pengolahan data diawali dengan mengukur validitas. Validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes. Tes yang valid adalah tes yang benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi yaitu validitas yang berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur (Sudjana, 1989:13). Validitas isi dari suatu tes diperoleh setelah dilakukan analisis terhadap isi yang terkandung dalam tes, apakah isinya telah mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau keterampilan yang diujikan. Validitas isi dilakukan melalui judgment ahli. Hasil dari validitas isi dapat dilihat pada lampiran A.11.
Data yang diperoleh dari penelitian adalah data mentah yang belum memiliki makna. Agar data hasil penelitian memiliki makna dan memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan, maka data harus diolah terlebih dahulu sehingga dapat memberikan arahan untuk pengkajian lebih lanjut.
Dalam melakukan pengolahan data tes tertulis, dilakukan langkah-langkah berikut hingga nantinya didapat suatu data akhir.
a. Menghitung nilai pretes dan postes setiap siswa pada setiap kategori dengan menggunakan rumus berikut :
Nilai = x 100
b. Menghitung normalitas gain (100%) antara skor pretes dan postes. Gain merupakan peningkatan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran. Gain yang diperoleh dinormalisasi oleh selisih antara skor maksimal dengan skor tes awal. Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus N-Gain yaitu :
g =
(Meltzer, 2002: 1260)
(10)
Keterangan :
Spost = skor tes akhir Spre = skor tes awal Smaks = skor maksimum
Kategorisasi perolehan skor N-Gain dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini (Hake, 1998: 65):
Tabel 3.8. Kategori Gain Ternormalisasi
N-Gain N-Gain (%) Kategori
g<0,30 g<30 Rendah
0,30≤g≤0,70 30≤g≤70 Sedang
g>0,70 g>70 Tinggi
Data angket yang diperoleh berupa respon siswa diolah dengan melakukan skoring terlebih dulu. Setelah skoring kemudian data diubah dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dalam bentuk kalimat seperti yang terdapat pada Tabel 3.9 berikut ini.
Tabel 3.9. Tafsiran Persentase Data Kualitatif
Persentase (%) Kategori
80-100 Baik sekali
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
0-39 Kurang sekali
(1)
Keseluruhan Prosedur diperlihatkan dalam Gambar 3.1 Tahap Persiapan
Analisis Konsep Koloid
Analisis Indikator Keterampilan Berpikir
Kritis
Analisis Indikator Keterampilan Proses
Sains
Pembuatan RPP dan Perangkatnya
Penyusunan dan Validasi Instrumen
Revisi Instrumen
Tahap Pelaksanaan
Pre Tes
Implementasi Pembelajaran POE
Pos Tes Wawancara Angket
Analisis Data
Tahap Penyelesaian
Temuan dan Pembahasan
(2)
D. Instrumen Penelitian a. Tes Tertulis
Tes tertulis yang berisi butir soal untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan keterampilan proses sains siswa pada sub pokok bahasan koloid. Item soal yang dikembangkan berbentuk essay. Pertanyaan tes untuk melihat keterampilan berpikir kritis siswa dibatasi pada indikator menganalisis argumen, menyimpulkan dan membuat definisi sedangkan pertanyaan tes untuk melihat keterampilan proses sains siswa dibatasi pada indikator merencanakan percobaan, menafsirkan, mengelompokkan dan menerapkan konsep. Alasan pembatasan ini karena karakteristik dari materi koloid dan serangkaian pembelajaran POE yang meliputi beberapa tahapan, sehingga aspek yang memungkinkan untuk dilakukan oleh siswa hanya indikator tersebut. Instrumen tes keterampilan berpikir kritis dan KPS dapat dilihat pada lampiran B.1. Kisi-kisi soal disajikan pada Tabel 3.3 berikut ini :
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Soal Keterampilan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains
Konsep Indikator
Berpikir Kritis
Nomor Soal
Indikator Keterampilan Proses sains
Nomor Soal
Koloid - - Mengelompokkan 10
Sifat Koloid Efek
Tyndall
Menganalisis Argumen
1 Menafsirkan 3
Menyimpulkan 6 Merencanakan Percobaan 12 Sifat Koloid
Koagulasi
Menganalisis Argumen
2 Menerapkan Konsep 7 (a)
Membuat definisi
7 (b) -
Sifat koloid Adsorpsi
Membuat definisi
9 (b) Menafsirkan 4
- Menerapkan Konsep 9 (a)
Pembuatan Koloid
Menyimpulkan 5 Mengelompokkan 8 (a)
Membuat definisi
8 (b) Merencanakan Percobaan 8 (c) Penerapan
Koloid
(3)
b. Angket
Angket digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai implementasi model pembelajaran POE. Angket ini berupa skala sikap yang terdiri dari 26 butir pernyataan positif. Secara terperinci angket siswa dapat dilihat pada lampiran B.2. Kisi-kisi angket ditunjukkan dalam Tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Siswa
Untuk penskoran data angket siswa dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.5. Penskoran Data Angket Siswa
Skala Skor untuk Pernyataan
Positif (+)
Setuju (S) 3
Ragu-ragu (R) 2
Tidak setuju (TS) 1
No Aspek yang
Diungkap Indikator
Nomor Pernyataan
Jumlah Pernyataan 1. Tanggapan
siswa terhadap Pelajaran Kimia Materi Koloid
a) Menunjukkan
ketertarikan terhadap mata pelajaran kimia b) Menunjukkan
persetujuan terhadap materi koloid yang dipelajari
1, 2, dan 4
3 dan 5
3
2
2. Pendapat siswa mengenai model
pembelajaran POE
a) Menunjukan
ketertarikan terhadap proses pembelajaran POE
b) Menunjukan
persetujuan terhadap LKS yang digunakan c) Menunjukan
persetujuan terhadap soal pre post test yang digunakan
6 s/d 15
16,17 dan 18
19 s/d 26
10
3
8
(4)
c. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan guru tentang keunggulan dan kelemahan dari model pembelajaran POE. Wawancara dilakukan secara terstruktur. Pedoman wawancara terdiri dari 8 butir soal beralasan. Kisi-kisi pedoman wawancara disajikan pada Tabel 3.6 dan instrumen wawancara dapat dilihat pada lampiran B.3.
Tabel 3.6. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Guru
No Indikator Nomor
Pertanyaan
Jumlah Pertanyaan 1 Respon guru terhadap pembelajaran
POE yang telah dilakukan
1, 2, 3, 4, 4
2 Respon guru terhadap pelaksanaan pembelajaran koloid melalui model pembelajaran POE
5, 6, 2
3 Tanggapan guru mengenai keunggulan dan kelemahan model pembelajaran POE dibandingkan dengan model pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru
7, 8 2
Jumlah 8
E.Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7. Teknik Pengumpulan Data
No Jenis Data Teknik
Pengumpulan Data Keterangan
1 Keterampilan Berpikir Kritis dan
Keterampilan Proses Sains
Pretes dan postes (tes essay)
Dilakukan di awal dan akhir pembelajaran
2 Tanggapan terhadap model pembelajaran POE
Angket (siswa) dan wawancara
(guru)
Dilakukan setelah pembelajaran
(5)
F. Analisis Data
Dalam penelitian ini diperoleh tiga macam data yaitu data hasil tes, data hasil wawancara dan data hasil angket. Pengolahan data diawali dengan mengukur validitas. Validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes. Tes yang valid adalah tes yang benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi yaitu validitas yang berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur (Sudjana, 1989:13). Validitas isi dari suatu tes diperoleh setelah dilakukan analisis terhadap isi yang terkandung dalam tes, apakah isinya telah mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau keterampilan yang diujikan. Validitas isi dilakukan melalui judgment ahli. Hasil dari validitas isi dapat dilihat pada lampiran A.11.
Data yang diperoleh dari penelitian adalah data mentah yang belum memiliki makna. Agar data hasil penelitian memiliki makna dan memberikan jawaban atas permasalahan yang diajukan, maka data harus diolah terlebih dahulu sehingga dapat memberikan arahan untuk pengkajian lebih lanjut.
Dalam melakukan pengolahan data tes tertulis, dilakukan langkah-langkah berikut hingga nantinya didapat suatu data akhir.
a. Menghitung nilai pretes dan postes setiap siswa pada setiap kategori dengan menggunakan rumus berikut :
Nilai =
x 100
b. Menghitung normalitas gain (100%) antara skor pretes dan postes. Gain merupakan peningkatan kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti pembelajaran. Gain yang diperoleh dinormalisasi oleh selisih antara skor maksimal dengan skor tes awal. Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus N-Gain yaitu :
g =
(6)
Keterangan :
Spost = skor tes akhir Spre = skor tes awal Smaks = skor maksimum
Kategorisasi perolehan skor N-Gain dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini (Hake, 1998: 65):
Tabel 3.8. Kategori Gain Ternormalisasi
N-Gain N-Gain (%) Kategori
g<0,30 g<30 Rendah
0,30≤g≤0,70 30≤g≤70 Sedang
g>0,70 g>70 Tinggi
Data angket yang diperoleh berupa respon siswa diolah dengan melakukan skoring terlebih dulu. Setelah skoring kemudian data diubah dalam bentuk persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Persentase yang diperoleh kemudian ditafsirkan dalam bentuk kalimat seperti yang terdapat pada Tabel 3.9 berikut ini.
Tabel 3.9. Tafsiran Persentase Data Kualitatif
Persentase (%) Kategori
80-100 Baik sekali
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
0-39 Kurang sekali