Slide Sosialisasi PMK 230

KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL
PERBENDAHARAAN

Sosialisasi
PMK Nomor 230/PMK.05/2016
tentang Perubahan atas No. PMK
162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan
Tanggung Jawab Bendahara pada Satuan Kerja
Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara

Jakarta, Februari
2017
1 
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI  PELAYANAN

LATAR BELAKANG
Percepatan implementasi transaksi non tunai di seluruh
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah sebagai salah
1 satu aksi dalam Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016

tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun
2016 dan Tahun 2017
Pelaksanaan
inisiatif
strategis
dalam
Transformasi
Kelembagaan Kementerian Keuangan yakni implementasi
2 sistem pembayaran secara elektronik dengan saluran
pembayaran yang modern, antara lain pendebetan rekening
Bendahara secara elektronik.
Mempertegas
kedudukan
Bendahara
3 organisasi suatu instansi pemerintah.

dalam

struktur


Penyesuaian persyaratan pengangkatan Bendahara dengan
4 Peraturan Presiden nomor 7 tahun 2016 tentang Sertifikasi
Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola APBN.
2

TUJUAN PENYUSUNAN PMK
Menambah saluran pendebitan rekening bagi
Bendahara yang semula hanya melalui cek/bilyet
1 giro, ditambah dengan internet banking dan
kartu debit.

Menyesuaikan pengaturan mengenai persyaratan
2 pengangkatan Bendahara.
Mempertegas
kedudukan
Bendahara
dalam
struktur
organisasi
suatu

instansi
pemerintah,
3
sehingga jabatan Bendahara bukan merupakan
tugas tambahan.
3

SUBSTANSI
PENGATURAN
4

Kedudukan Bendahara Dalam
Struktur Organisasi Suatu Instansi
Pemerintah
Semula
Belum Diatur

Menjadi
Bendahara Penerimaan berkedudukan di unit yang
memiliki fungsi pengelolaan keuangan atau unit

1 teknis yang memiliki fungsi penerimaan Negara pada
Satker.
Bendahara Pengeluaran dan BPP berkedudukan di
2 unit yang memiliki fungsi pengelolaan keuangan
pada Satker
5

Syarat Pengangkatan
Bendahara

Semula

Setiap orang yang akan diangkat sebagai Bendahara harus
memiliki Sertifikat Bendahara yang diperoleh melalui proses
Sertifikasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan
Dalam hal proses sertifikasi belum dapat dilaksanakan,
persyaratan untuk dapat diangkat sebagai Bendahara adalah:
- Pegawai Negeri;
- Pendidikan minimal SLTA atau sederajat; dan
- Golongan minimal II/b atau sederajat.


Menjadi

Pegawai Negeri Sipil, prajurit TNI, atau anggota POLRI yang
akan diangkat sebagai Bendahara Penerimaan, Bendahara
Pengeluaran, atau Bendahara Pengeluaran Pembantu pada
pada Satuan Kerja Pengelola APBN, harus memiliki Sertifikat
Bendahara.mengenai Sertifikat Bendahara berpedoman pada
Ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai
Sertifikasi Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran
6
Pendapatan dan Belanja Negara.

Sarana
Pembayaran/Pendebitan
Rekening Bendahara
Semula
Cek/Bilyet Giro


Menjadi
1. Cek/Bilyet Giro;
2. Internet Banking; atau
3. Kartu Debit.
7

Kewenangan Pendebitan
Rekening
Pejabat yang berwenang melakukan pendebitan rekening
1 Bendahara Penerimaan:
Pejabat yang bertugas
penerimaan negara; dan

melakukan

pemungutan

Bendahara Penerimaan
Pejabat yang berwenang melakukan pendebitan rekening
2 Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu

(BPP):
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Pejabat Pemegang
Komitmen atas nama KPA; dan
Bendahara Pengeluaran/BPP
8

Penyediaan Internet Banking
dan Kartu Debit serta
Konsekuensi Biaya
1

Layanan internet banking
disediakan oleh Bank Umum.

2

Biaya yang timbul akibat penggunaan internet
9
banking dan kartu debit dibebankan pada DIPA
Kantor/Satker berkenaan.


dan

kartu

debit

Biaya langsung didebit dari rekening yang
bersangkutan.
atau

Biaya ditagihkan tersendiri.

Daftar Bank Umum Mitra Kerja Kementerian
Keuangan Dalam Pengelolaan Rekening Kementerian
Negara/Lembaga

10

PEMBAYARAN

SECARA KONVENSIONAL
(Cek/Bilyet Giro)

11

MEKANISME PEMBAYARAN
SECARA KONVENSIONAL

CEK

Tarik
Tunai

Bayar
Tunai

SPBy
Bilyet
Giro


Transfer ke
Rekening
Penerima

12

Kelebihan:

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
PEMBAYARAN SECARA
KONVENSIONAL

Bendahara telah terbiasa menatausahakan bukti
1
fisik pembayaran (hardcopy)
Tidak terdapat tambahan biaya bulanan dan biaya
2 transaksi

Kelemahan:
Pembayaran terhambat jika pejabat yang berwenang tidak

1 berada di tempat
Terdapat risiko keamanan, misal: uang hilang, dicuri atau
2
dirampok

3 Peluang terjadinya moral hazard lebih besar
4 Diperlukan penatausahaan bukti fisik pembayaran
13

PENDEBITAN REKENING
MELALUI INTERNET
BANKING

14

FITUR MINIMAL INTERNET
BANKING YANG DIPERLUKAN
OLEH BENDAHARA
1 Monitoring Mutasi Transaksi dan Saldo Rekening
2 Mencetak rekening koran.
Transfer dana/pembayaran ke rekening penerima:
3 Pada bank yang sama
- Antar bank melalui SKN atau RTGS
- Antar bank melalui jaringan online

4 Penyetoran pajak atau PNBP melalui MPN G2
Pembayaran langganan daya dan jasa: air, listrik,
5
telepon
15

REGISTRASI INTERNET
BANKING
Mengisi formulir pendaftaran ke Bank Umum tempat
rekening dibuka dengan melengkapi data-data antara
lain:
a.Data pemohon (KPA/Kepala Satker), antara lain:
nama, alamat, nomor telepon seluler dan alamat
email.
b.Data rekening yang akan didaftarkan, antara lain:
nomor rekening, nama rekening, dan jenis rekening.
(Sesuai persyaratan yang berlaku pada masingmasingDalam
Bank Umum)
Catatan:
rangka memperlancar proses regitrasi dan
penggunaan

internet banking, Bank Umum diminta memberikan
edukasi kepada
Bendahara/PPK Satker yang menjadi mitra
16
kerja/nasabahnya

Registrasi Internet Banking

17

Registrasi Internet Banking

18

MEKANISME PEMBAYARAN
DENGAN INTERNET BANKING
Rekening
Bendahar
a
Pengeluar
an/ BPP

SPBy
oleh
PPK

Rekam
Transaksi
oleh
BP/BPP

1. Masuk ke internet banking memakai
user dan password Maker.
2. Merekam
transaksi
sesuai
jenis
pembayaran yang akan dilaksanakan.
3. Memberitahukan kepada KPA/PPK atas
transaksi yang telah direkam untuk
memperoleh persetujuan (approval).

Approval
Transaksi
oleh
KPA/PPK

Penerima
Pembayar
an

1. Masuk ke internet banking memakai
user dan password Approver/Checker.
2. Mengambil kode konfirmasi untuk
dimasukkan ke token.
3. Memperoleh kode otentifikasi dari
token untuk meng-approve transaksi
4. Memasukkan kode otentifikasi ke
19
internet banking.
5. Transaksi berhasil.

MEKANISME PENYETORAN
PENERIMAAN NEGARA DENGAN
INTERNET BANKING

Rek. Bend.
Penerimaan
/
Pengeluara
n/ BPP

Kas
Negar
a
Pembuata
n Kode
Billing

Rekam
Transaksi

Approval
Transaksi

20

KELEBIHAN DAN KONSEKUENSI
PENDEBITAN REKENING MELALUI
INTERNET BANKING
Kelebihan:
Tidak terdapat risiko keamanan atas penyimpanan uang
1 tunai
Transaksi dapat dilakukan meskipun pejabat yang
2 berwenang tidak berada di tempat

3 Peluang terjadinya moral hazard dapat diminimalisasi
4 Bukti transaksi tersimpan dalam sistem internet banking
5 Transaksi dapat dilakukan sepanjang hari (24 jam)
Konsekuensi/Kewajiba
n:

1 Terdapat tambahan biaya bulanan dan biaya transaksi
Terdapat risiko mengalami cyber crime, misal: rekening
2 diretas (hacked) atau penyalahgunaan password
21

PENGGUNAAN
KARTU DEBIT
22

FITUR MINIMAL KARTU DEBIT
YANG DIPERLUKAN OLEH
BENDAHARA
1

Transfer ke rekening penerima:
- Pada bank yang sama
- Antar bank melalui SKN atau RTGS
- Antar bank melalui jaringan online

2 Penyetoran pajak atau PNBP melalui MPN G2
Pembayaran belanja APBN baik melalui ATM maupun
3
EDC yang telah memperoleh persetujuan PPK
Catatan:
Kartu Debit hanya diperuntukkan bagi rekening Bendahara
Pengeluaran/BPP
23

MEKANISME PENARIKAN UANG
TUNAI
DENGAN KARTU DEBIT

Rek. Bend.
Pengeluar
an/ BPP

SPPR oleh
KPA/PPK

ATM oleh
BP/BPP

SPPR: Surat Perintah Pendebitan
Rekening

Brankas

24

MEKANISME PENDEBITAN
REKENING DENGAN KARTU
DEBIT

Rek.
Bend.
Pengeluar
an/BPP
SPBy dan
SPPR
oleh
KPA/PPK

ATM/EDC
oleh
BP/BPP

Penerima
Pembayar
an
25

MEKANISME PENYETORAN
PENERIMAAN NEGARA DENGAN KARTU
DEBIT

Rek. Bend.
Pengeluara
n/ BPP

Kas
Negar
a

SPPR oleh
KPA/PPK

Pembuata
n Kode
Billing

ATM/EDC
oleh
BP/BPP

26

KELEBIHAN DAN KONSEKUENSI
PENDEBITAN REKENING MELALUI KARTU
DEBIT
Kelebihan:

1 Transaksi dapat dilakukan sepanjang hari (24 jam)
2 Peluang terjadinya moral hazard dapat diminimalisasi
3 Meminimalisasi pembayaran secara tunai
Konsekuensi/Kewajib
an:

1 Terdapat tambahan biaya bulanan dan biaya transaksi
Terdapat peluang penyalahgunaan password, dan
2 penarikan uang tunai atau pembayaran sebelum
terbitnya SPPR
27

TERIMA KASIH

28

Kementerian Keuangan Republik Indonesia
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Direktorat Pengelolaan Kas Negara
Gedung Prijadi Praptosuhardjo II, Lantai III,
Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta
(021) 345-9619, (021) 344-9230 Ext 5421,
5422
Faksimile : (021) 345-9619
e-mail: rpl.pkn@gmail.com
INTEGRITAS  PROFESIONALISME  SINERGI  PELAYANAN 
KESEMPURNAAN