Hukum yang Berlaku di Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Hukum merupakan ringkasan ilmu pengetahuan tentang bagaimana kita
sendiri dan orang lain biasanya bertindak bahwa hukum adalah bayangan
masyarakat yang tercermin dalam jiwa manusia atau merupakan bayangan
pantulan dari hidup kemasyarakatan manusia (H. J. HAMAKER,1988).
Pengertian Tata Hukum, yaitu menyusun dengan baik dan Tertib aturan-aturan
hukum dalam pergaulan hidup supaya ketentuan yang berlaku dengan mudah
dapat diketahui dan digunakan untuk menyelesaikan setiap peristiwa hukum yang
terjadi.
Tata hukum suatu negara adalah tata hukum yang ditetapkan atau disahkan
oleh negara itu, dengan demikian tata hukum Indonesia adalah tata hukum yang
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Tata hukum Indonesia terdiri atas
aturan-aturan hukum yang ditata atau disusun sedemikian rupa dan antara aturanaturan itu saling berhubungan dan saling menentukan. Tata hukum suatu negara
selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan masyarakat, tata hukum juga akan
berubah sesuai dengan rezim yang berkuasa pada suatu negara. Tata hukum
Indonesia berkembang dan selalu mengikuti sejarah Indonesia. Hal ini dapat
diketahui dari masa Pra-Kemerdekaan dan Pasca-Kemerdekaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada karya

tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan hukum dan tata hukum?
2. Bagaimanakah asal usul hukum?
3. Apa-apa saja hukum tata negara di Indonesia?

1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hukum dan Tata Hukum
Pada prinsipnya hukum merupakan kenyataan dan pernyataan yang
beraneka ragam untuk menjamin adanya penyesuaian kebebasan dan kehendak
seorang dengan orang lain. Berdasarkan asumsi ini pada dasarnya hukum
mengatur hubungan antara manusia di dalam masyarakat berdasarkan prinsipprinsip yang beraneka ragam pula.
Didalam literature hukum sudah ada beberapa beberapa definisi hukum
dari para ahli yang dipandang memadai formulasinya, antara lain :
1. Capitant
Hukum adalah keseluruhan daripada norma-norma yang secara
mengikat mengatur hubungan yang berbelit-belit antara manusia dalam
masyarakat.

2. Drs. C. Utrecht,SH
Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yaitu yang berisi
perintah-perintah dan larangan-larangan yang mengurus tata tertib suatu
masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.
Sedangkan menurut kansil,* masih banyak lagi definisi hukum dari para
Sarjana Hukum lain diantaranya dapat diterjemahkan sebagai berikut :
1. Prof. Mr. E.M. Meyers dalam bukunya “De Algeme begrippen van het
burgelijk recht” : “Hukum ialah semua aturan yang mengandung
pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam
masyarakat , dan yang menjadi pedoman bagi penguasa-penguasa
Negara dalam melakukan tugasnya”
2. Immanuel kant :” Hukum ialah keeseluruhan syarat-syarat yang dengan
ini kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri
dengan kehendak bebas dari orang yang lain, menuruti peraturan
hukum tentang kemerdekaan.”

2

Pandangan Prof. Mr. J. Van Kan tentang hukum dititk beratkan kepada
sifatnya . sifat yang khas dari peraturan hukum,ialah sifat memaksa, menghendaki

tinjauan yang lebih mendalam : memaksa bukan sekali-kali berarti senantiasa
dapat dipaksakan. Pelaksanaan kaidah hukum yang senantiasa dapat dipaksakan
dalam arti yang sebenar-benarnya, tidak mungkin tercapai*.
Demikian pula halnya, Van Kan * berpandangan bahwa”paksaan” bukanlah
berarti tindakan sewenang-wenang: tata hukum mengadakan kaidah-kaidahnya
yang bersifat memaksa karena untuk hidup langsungnya masyarakat,yang berarti
guna perlindungan kepentingan-kepentingan orang dalam masyarakat, tindakantindakan tertentu demikian dibutuhkannya,sehingga pelaksanaan tindakantindakan itu tidak dapat diserahkan demikian saja kepada kehendak baik dari
orang-orang itu.
Tata hukum berasal dari kata bahasa belanda “recht orde”. Ialah susunan
hukum, artinya memberikan tempat yang sebenarnya kepada hukum. Yang
dimaksud dengan “memberikan tempat yang sebenarnya “ yaitu menyusun dengan
baik dan tertib aturan-aturan hukum dalam pergaulan hidup supaya ketentuan
yang berlaku dengan mudah dapat diketahui dan digunakan untuk menyelesaikan
setiap peristiwa hukum yang terjadi.
2.2

Asal-Usul Hukum
Prof. Dr. Mr. L.J. Van Apeldoorn dan E. Utrecht sevara bersamaan

membahas masalah asal-usul hukum dalam kaitannya dengan nilai-nilai sejarah.

Menurut Prof. Dr. Mr. L.J. van Apeldoorn di dalam pengantar ilmu hukum ,
dijelaskan bahwa :
1. Dalam arti sumber pengenalan hukum yakni semua tulisan,
dokumen, inskripsi dan sebagainya, dari mana kita dapat belajar
mengenal hukum sesuatu bangsa pada sesuatu waktu, misalnya :
Undang-undang, keputusan-keputusan hakim, piagam-piagam yang
memuat perbuatan hukum, tulisan-tulisan ahli hukum, demikian
juga tulisan-tulisab yang tidak bersifat yuridis sepanjang memuat
pemberitahuan mengenai lembaga-lembaga hukum.

3

2. Dalam arti sumber-sumber dari mana pembentuk undang-undang
memperoleh bahan dalam membentuk undang-undang, juga dalam
arti system-sistem hukum, darimana tumbuh hukum positif suatu
Negara.
Dari segi filsafat terdapat dua arti yang mendasar dan mendalam tentang
asal-usul hukum, yakni :
1. Sebagai sumber untuk hukum , dalam hal mana kita mengingat
pertanyaan : apabila isi hukum itu dapat dikatakan tepat sebagaimana

mestinya, atau dengan perkataan lain, apakah yang dipakai sebagai
ukuran untuk menguji hukum agar dapat mengetahui adalah ia
“hukum yang dipakai ?”
Menurut pandangan yang dahulu sangat tersebar dan kini masih
dianuti orang banyak, tuhanlah merupakan isi sumber hukum . itulah
yang biasanya disebut pandangan hukum teotraktis. Antara lain ia
terdapat dalam “oude testament”. Pandangan itu sejalan dengan
anggapan, bahwa pemerrintah yang menetapkan hukum, bertindak
2.

sebagai pengganti tuhan di dunia.
Sebagai sumber untuk kekuatan mengikat darri hukm, dalam mana
kita mengingat pertanyaan ; mengapa kita harus mengikuti hukum ?
Menurut de groot sumber hukum adalah budi, sumber kekuatan
mengingat adalah Tuhan .

2.3
Hukum Tata Negara Indonesia
2.3.1 Ruang Lingkup THI ( tata hukum Indonesia )
Tata Hukum di Indonesia ditetapkan oleh masyarakat Hukum Indonesia,

ditetapkan oleh Negara Indonesia. Lahirnya Tata Hukum di Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945 dibentuklah tata hukumnya itu dinyatakan dalam :
1.
Proklamasi kemerdekaan : “ kami Bangsa Indonesia dengan ini
menyatakan kemerdekaan Indonesia “
2.
Pembukaan UUD 1945 :” Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan
dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang

4

bebas , maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.”
Kemudian daripada itu untuk memebentuk suatu kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu susunan Undang – undang dasar Negara Indonesia ..”
Pernyataan itu mengandung arti :
1.
Menjadikan Indonesia suatu Negara yang merdeka dan berdaulat.
2.
Pada saat itu menetapkan tata hukum Indonesia, sekedar mengenai bagian
tertulis.

Didalam undang-undang dasar Negara itulah tertulis tata hukum Indonesia
(yang tertulis). Undang-undang hanyalah memuat ketentuan-ketentuan dasar
merupakan rangka dari tata hukum Indonesia.
Dasar-dasar ketatanegaraan Indonesia sebagai organisasi Negara sejak
tahun 1945 dalam Undang-undang Dasar 1945 dalam sejarahnya mengalami masa
penggantian sebagai akibat dari rongrongan bekas penjajah belanda yang mencoba
untuk menguasainya kembali.Tetapi usaha itu tidak berhasil, karena bangsa
Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan sebagai hasil perjuangan itu tidak
mungkin dapat digoyahkan.

2.3.2

Masa berlakunya Undang-Undang Dasar 1945
Pada tanggal 29 april 1945 pemerintah Jepang membentuk Dokuritsu

Zunbi Kosakai (BPUPKI) yang dketuai oleh dr. radjiman widya Diningrat dengan
tugas menentukan dasar-dasar falsafah dalam pembentukan pedoman bernegara.
Dalam siding-sidangnya melaksanakan tugas itu menghasilkan :
1.
Dasar falsafah Pancasila sebagai pedoman utama dalam bernegara ( 1 juni

2.
3.

1945 )
Pembukaan Undang undang Dasar ( 14 juli 1945 )
Rancangan Undang undang Dasar
Pada tanggal 9 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan

Dokuritsu Zunbi Inkai ( PPKI ) yang terdiri dari 21 orang anggota diketuai oleh Ir.
Soekarno dan wakil Ketua Drs. Moh. Hatta . sehari setelah proklamasi 17 Agustus
1945 , yaitu tanggal 18 Agustus panitia tersebut ditambah menjadi 27 orang dan
menetapkan :
1.
Pembukaan Undang undang Dasar 1945

5

2.

Undang undang Dasar 1945.

Dengan berlakunya Undang undang Dasar itu berarti Indonesia sebagai

sebuah Negara. Walaupun saat itu masih baru memiliki rakyat dan wilayah, maka
panitia atas dasar undang undang dasar untuk pertama kali dan terakhir memilih
Ir. Soekarno sebagai presiden dan drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Dengan
demikian berarti organisasi Negara Indonesia dapat dilaksanakan .
2.3.3

Macam-Macam Hukum Tata Negara Indonesia
Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum

Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik
perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental, khususnya dari
Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah
jajahan dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie). Hukum Agama,
karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi
hukum atau Syari'at Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan,
kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum
Adat yang diserap dalam perundang-undangan atau yurisprudensi, yang
merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budayabudaya yang ada di wilayah Nusantara.

a.
Hukum perdata Indonesia
Hukum Perdata ialah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan membatasi
tingkah laku manusia dalam memenuhi kepentingan kebutuhannya. Perkataan
hukum perdata arti luas meliputi ketentuan-ketentuan hukum material yang
mengatur kepentingan-kepentingan perseorangan. Hukum perdata material ini
sering juga disebut “hukum sipil”, tetapi karena kata “sipil’ lazim digunakan
sebagai lawan kata dari kata “militer”, sebaiknya terhadap pemakaian istilah kita
gunakan “hukum perdata”saja.
b.

Hukum Pidana
Pada prinsipnya hukum pidana adalah hukum yang mengatur tentang

kejahatan dan pelanggaran terhadap kepentingan umum, dan perbuatan tersebut
diancaam dengan pidana yang merupakan suatu penderritaan. Dalam hal ini dapat
dilihat keistimewan hukum pidana yang terletak pada daya paksanya yang berupa

6


ancaman pidana sehingga memungkinkan hukum ini dipattuhi dan ditaati oleh
tiap-tiap individu atau subyek hukum yang lain.
c.

Hukum Agraria
Keseluruhan kaidah-kaidah hukum yang mengatur agrarian ( meliputi

bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dan ruang angkasa
dalam batas tertentu) disebut hukum agrarian. Di Indonesia sejak tanggal 24
september 1960 telah berlaku UU No. % tahun 1960 tentang PERATURAN
DASAR POKOK=POKOK AGRARIA yang diundangkan di dalam lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 1960 nomor :104
Undang-undang No. 5 tahun 1960 secara tegas telah mencabut:
1.
“ Agrarische Wet “ ( S. 1870-55 ) sebagai yang termuat dalam pasal
51”west op de Staats inrichting van Nederlands Indie” (S.1925 – 447 ) dan
2. a.

3.

ketentuan dalam ayat-ayat lainnya dari pasal itu :
“Domeinverklaring” tersebut dalam pasal 1 “Agrarisch Besluit “ ( S. 1870

a.
b.

– 118 )
“ Algemene Domeinverklaring “ tersebut dalam S. 1875-119
“Domeinverklaring untuk Sumatra “tersebut dalam pasal 1 dari S. 1874-

c.

941
“Domeinverklaring untuk keresidenan Menado “ tersebut dalam pasal 1

d.

dari S. 1877 – 55
“Domeinverklaring untuk residentie Zuider en Ousteraf deling van
Borneo “ tesebut
dalam pasal 1 dari S. 1888-58.
Koninklijk Besluit tanggal 16 April 1872 No. 29 ( S. 1872 – 117 ) dan

peraturan pelaksanaan.
4.
Buku ke ll kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia sepanjang
yang mengenai bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya ,
kecuali ketentuan-ketentuan mengenai hypotheek yang masih berlaku pada mulai
berlakunya undang-undang ini.
d.

Hukum Pajak
Apabila terjadi peralihan dari sektor swasta ke sektor pemerintah yang

berupa sebagian kecil kekayaan yang dilakukan berdasarkan undang-undang,
maka keadaan demikian dinamakan pajak.
Secara global pajak dapat di bagi pada dua kelompok yakni : direct tax
terdiri dari pajak bumi dan bangunan, pajak pendapatan pajak perseroan pajak

7

bunga dividen. Inderect tax terdiri dari pajak penjualan baca materai dan bea
lelang.
Adapun himpunan peraturan yang mengatur hubungabn antara pemerintah
dan para wajib pajak serta segala sesuatu yang berkaitan dengan tersebut, inilah
yang lazim disebut hukum pajak.

e. Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara disebut pula “hukum tata pemerintahan”,
atau “hukum tata usaha”. Menurut Pros. LJ. Van Apeldoorn menamakan “hukum
tata usaha” (administratief recht”) dalam materiil , ialah keseluruhan aturan yang
hendaknya fi perhatikan oleh para pendukung kekuasaanb penguasa yang diserahi
suatu tugas pemerintah dalam melakukan tugas pemerintahan itu” . pendapat Prof.
A.A.H Struychen “hukum tata usaha mencakup aturan-aturan tentang cara
bagaimana alat-alat perlengkapan penguasa hendaknya memenuhi tugasnya”,
pendapat Prof. J. Oppenheim “hukum tata uasaha ialah aturan –aturan tentang
negara negara dan alat-alat perlengkapannya dilihat dalam keadaan bergerak.
f. Hukum Acara
Hukum Acara atau hukum formal adalah peraturan hukum yang mengatur
tentang cara bagaiman mempertahankan dan menjalankan peraturan hukum
material. Fungsinya menyelesaikan masalah yang memenuhi norma –norma
larangan hukum material melalui suatu proses dengan berpedomankan kepada
peraturan yang dicantumkan dalam hukum acara.
Artinya bahwa hukum acara itu baru berfungsi kalau ada masalah yang
dihadapi individu-individu dan terhadap masalah itu perlu diselesaikan secara adil
untuk memperoleh kebenaran. Tugas hukum acara menjamin ditaatinya normanorma hukum material oleh setiap individu. Jadi dapat dikatakan bahwa hukum
acara itu sebagai alat penegak dar aturan hukum material yang tidak
membebankan kewajiban sosial dalam kehidupan manusia.
g. Hukum Adat
Hukum Adat bersumber kepada peraturan-peraturan hukum tidak tertulis
yang tumbuh berkembang dan di pertahankan dengan kesadaran hukum
8

masyarakatnya. Dan hukum adat itu mempunyai tipe yang bersifat tradisional
dengan berpangkal kepada kehendak nenek moyang. Untuk ketertiban hukunya
selalu diberikan penghormatan yang sangat besar bagi kehendak suci nenek
moyang itu. Hukum adat dibagi dalam tiga kelompok yaitu :
1. hukum adat mengenai tatanegara
2. hukum adat mengenai warga
3. hukum adat mengenai delik.
Yang berperan dalam melaksanakan sistem huku Adat ini ialah Pengemuka
Adat sebagai pemimpin yang sangat disegani, besar pengaruhnya dalam
lingkungan masyarakat Adat untuk menjaga keutuhan hidup sejahtera.
h. Hukum Islam
Hukum Islam bersumber hukum kepada:
1.
Quran, yaitu kitab suci dari kaum muslimin yang diwahyukan oleh Allah
kepada Nabi Rasul Allah Muhammad dengan perantara Malaikat Jibril.
2.
Sunnah Nabi, ialah cara hidup dari Nabi Muhammad atau cerita-cerita
(hadis) mengenai Nabi Muhammad.
3.
Ijma, ialah kesepakatan para ulama besar tentang suatu hal dalam cara
bekerja (bernegosiasi).
4.
Qiyas, ialah analogi dalam mencari sebanyak mungkin persamaan antara
dua kejadian atau menarik suatu garis hukum baru dari garis hukum lama dengan
maksud memberlakuka yang baru itu kepada suatu keadaan karena persamaan
yang ada didalamnya.
Hukum Islam ini menganut suatu keyakinan dari ajaran agama Islam
dengan keimanan lahir batin secara individual. Bagi negara-negara yang
menganut asas hukum Islam dalam bernegara melaksanakan peraturan-peraturan
hukumnya secara taat sesuai yang dianggap adil berdasarkan peraturan
perundangan negara yang dibuat dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

9

BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Tata hukum suatu negara adalah tata hukum yang ditetapkan atau disahkan
oleh negara itu, dengan demikian Tata Hukum Indonesia adalah tata hukum yang
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Tata hukum Indonesia terdiri atas
aturan-aturan hukum yang ditata atau disusun sedemikian rupa dan antara aturanaturan itu saling berhubungan dan saling menentukan. Tata hukum suatu negara
selalu berubah-ubah mengikuti perkembangan masyarakat, tata hukum juga akan
berubah sesuai dengan rezim yang berkuasa pada suatu negara. Tata hukum
Indonesia berkembang dan selalu mengikuti sejarah Indonesia. Hal ini dapat
diketahui dari masa Pra-Kemerdekaan dan Pasca-Kemerdekaan.
Hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum-hukum
Eropa, hukum Agama dan hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, baik
perdata maupun pidana, berbasis pada hukum Eropa kontinental, khususnya dari
Belanda karena aspek sejarah masa lalu Indonesia yang merupakan wilayah
jajahan dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch-Indie). Hukum Agama,
karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut Islam, maka dominasi
hukum atau Syari'at Islam lebih banyak terutama di bidang perkawinan,
kekeluargaan dan warisan. Selain itu, di Indonesia juga berlaku sistem hukum
Adat yang diserap dalam perundang-undangan atau yurisprudensi, yang
merupakan penerusan dari aturan-aturan setempat dari masyarakat dan budayabudaya yang ada di wilayah Nusantara. Hukum yang pernah berlaku di Indonesia
bahkan masih digunakan hingga sekarang yaitu: hukum perdata Indonesia, hukum
pidana Indonesia, hukum tata negara Indonesia, hukum dagang, hukum agraria,
hukum pajak, hukum acara pengadilan, hukum administrasi negara, hukum adat
dan hukum agama.

10

DAFTAR PUSTAKA
Asshiddiqie, Jimly. 2010. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Rajawali
Pers.
Djamali, Abdoel. 1993. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
Sudarsono. 1991. Pengantar Tata Hukum Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
http://hukum-on.blogspot.com/2013/01/PENGANTAR-HUKUM-INDONESIA.html

11