Kode Etik Penelitian Etika dalam Pemanfa

Kode Etik Penelitian: Etika dalam Pemanfaatan Internet
Sebagai Alat Penelitian
Moh. Miftakhur Rokhman

Abstrak
Internet merupakan media komunikasi ‘tanpa batas’, semua akses informasi
publik dan kegiatan tukar-menukar data dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Perkembangan internet memunculkan peluang untuk melakukan penelitian dengan
memanfaatkan media tersebut.
Pemanfaatan internet sebagai alat untuk mendapatkan data dan informasi yang
bermanfaat bagi penelitian memunculkan isu etika tersendiri. Isu etika pemanfaata
internet sebagai alat penelitian tentunya menyesuaikan dengan perkembangan teknologi
internet itu sendiri dan tujuan dari masing-masing penelitian yang memanfaatkannya.
Makalah ini mencoba mengangkat isu tersebut dengan ruang lingkup yang spesifik,
sebagian besar merupakan review dari beberapa sumber yang relevan.
Keywords:etika, teknologi, internet.
Pendahuluan
Pengetahuan dan kemampuan
manusia sangat terbatas, banyak hal
yang tidak diketahui dan dipahami dapat
menimbulkan suatu pertanyaan. Dalam

upaya mengatasi keterbatasannya itu,
manusia memiliki dorongan untuk
mengetahui sesuatu melalui bertanya,
apa, bagaimana, mengapa, dan lain
sebagainya. Penelitian berawal dari rasa
ingin tahu manusia terhadap sesuatu
yang mengganjal dalam pemikirannya.
Rasa ingin tahun oleh manusia
diiplementasikan dalam suatu kegiatan
yang lazim disebut penelitian. Hasil
akhir yang diinginkan dari proses
bekerjanya akal budi melalui kegiatan
meneliti adalah sebuah kebenaran.
Dengan demikian secara sederhana
penelitian pada dasarnya dapat dikatakan
sebagai cara untuk menemukan suatu
kebenaran. Proses mencari kebenaran
bisa dilakukan dalam banyak cara. Mulai

dari hal yang sangat sederhana seperti

menemukan solusi secara kebetulan,
coba-coba (trial and error) sampai pada
penggunaan metode yang sangat rumit,
sistematis dan memiliki langkah-langkah
yang ketat.
Perkembangan internet dewasa ini
menawarkan fasilitas yang berlimpah.
Kita dapat melakukan apa saja lewat
internet termasuk menggunakan internet
sebagai media penelitian. Dengan
kemajuanya teknologi di jaman sekarang
seseorang bisa melakukan penelitian
lebih mudah dengan adanya Internet.
Penelitian melalui internet ini akan
membawa isu etika tersendiri. Kode etik
dalam penelitian menggunakan internet
masih banyak didiskusikan karena ruang
lingkup yang sangat luas. Pada makalah
ini
berusaha

membantu
untuk
merumuskan pedoman etis pemanfaatan
media online sebagai alat penelitian.

Etika
Etika dapat didefinisikan sebagai
seperangkat prinsip nilai-nilai moralitas
yang membedakan antara apa yang baik
dan buruk dengan menentukan tugas dan
kewajiban secara moral yang ditetapkan
bagi individu atau kelompok (Cromelin
et al. 2007). Dalam ranah kegiatan
penelitian, etika dijadikan ukuran
kepatutan tentang boleh atau tidaknya,
baik atau buruknya sebuah aspek-aspek
tertentu dalam kegiatan penelitian. Hal
ini diperlukan karena bagaimanapun
juga esensi penelitian adalah untuk
mencari kebenaran dari sebuah gejala

yang muncul.
Kebenaran
yang
dapat
dipertanggung jawabkan dihasilkan dari
tindakan-tindakan yang menjunjung
tinggi etika. Etih Sudarnika (2013)
merumuskan tindakan yang bersifat
menjunjung etika penelitian, diantaranya
sebagai berikut:
1) Kejujuran
 Jujur dalam pengumpulan bahan
pustaka, pengumpulan data,
pelaksanaan metode dan prosedur
penelitian, publikasi hasil
 Jujur pada kekurangan atau
kegagalan
metode
yang
dilakukan

 Jangan mengklaim pekerjaan
yang bukan sebagai pekerjaan
Anda
2) Obyektivitas
 Upaya meminimalkan kesalahan/
bias dalam rancangan percobaan,
analisis dan interpretasi data,
penilaian ahli/rekan peneliti,
keputusan pribadi, pengaruh
pemberi dana /sponsor penelitian
3) Integritas
 Tepati selalu janji dan perjanjian
 Lakukan penelitian dengan tulus
 Upayakan menjaga konsistensi
pikiran dan perbuatan

4) Ketelitian
 Teliti dan hindari kesalahan yang
diakibatkan karena ketidakpedulian
 Secara teratur catat pekerjaan

Anda misalnya kapan dan
dimana
pengumpulan
data
dilakukan
5) Keterbukaan
 Saling berbagi data, hasil, ide,
alat dan sumber daya penelitian
(resource sharing)
 Terbuka terhadap kritik dan ideide baru
6) Penghargaan terhadap Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI)
 Perhatikan paten, copyrights, dan
bentuk hak-hak intelektual lain
 Jangan gunakan data, metode
atau hasil yang belum dipublikasi
tanpa ijin peneliti
 Tuliskan narasumber semua yang
memberi kontribusi riset
 Jangan

pernah
melakukan
plagiasi
7) Penghargaan terhadap kerahasiaan
(responden)
 Jaga kerahasiaan data pribadi,
kesehatan, catatan kriminal atau
data lain yang oleh responden
diangap rahasia
Penelitian Berbasis Internet
Penelitian berbasis internet adalah
pengambilan data melalui media online
dengan atau tanpa menggunakan tool
dan digunakan sebagai bahan penelitian.
Penelitian model ini telah banyak
dilakukan terutama oleh negara-negara
barat dalam berbagai bidang, misalnya;
bisnis, pemerintahan dan sebagianya.
Penelitian
terkait

bisnis
yang
memanfaatkan media internet pernah
dilakukan Seock dan dan Chen-Yu
(2007) yaitu untuk membandingkan
kriteria evaluasi website di kalangan

2

konsumen mahasiswa di Amerika
Serikat dengan orientasi belanja yang
berbeda. Penelitian dalam bidang
pemerintahan pernah dilakukan oleh
Kementrian Ekonomi dan Komunikasi
Estonia bekerjasama dengan beberapa
lembaga seperti Vinnova, Ransis, dan
Nordforks menggunakan internet untuk
mendapatkan dan menganalisa input data
dari publik sebagai bahan penentuan
kebijakan publik yang mengarah pada

citizen-centric goverment pada tiga
negara (Swedia, Estonia, dan Iceland)
(Praxis 2013). Tipe penelitian dilihat dari
prespektif
kemanfaatannya
dibagi
menjadi dua (McKee 2003):
- Penelitian yang berkontribusi pada
basis pengetahuan (knowlege base)
dalam lingkungan akademis
- Penelitian yang berkontribusi pada
lingkungan praktisi berupa inovasi
dan pengembangan layanan
Jenis interaksi dan transmisi
informasi yang dimungkinkan oleh
teknologi internet sangat berfariasi,
maka perlu suatu definisi konsep
penelitian menggunakan internet yang
lebih
ringkas.

Markham
(2012)
penelitian dalam internet meliputi
sebagai berikut:
1) Memanfaatkan
internet
untuk
mengumpulkan data atau informasi,
misalnya melalui wawancara online,
survei, pengarsipan, atau alat
otomatis pengambilan data.
2) Studi
bagaimana
orang
menggunakan
dan
mengakses
internet,
misalnya
melalui

mengumpulan
dan
mengamati
aktifitas atau berpartisipasi pada situs
jejaring sosial, website, blog, game,
dunia virtual, atau lingkungan online
lainnya.
3) Menggunakan atau terlibat dalam
pengolahan data, analisis, atau
menyimpan dataset, menggunakan
data dan /atau repositori.

4) Penelitian software, kode program,
dan teknologi internet.
5) Meneliti desain atau struktur sistem,
interface, halaman dan elemen.
6) Menggunakan analisis visual dan
tekstual, analisis semiotik, analisis
isi, atau metode lain untuk
menganalisis
dan
mempelajari
website atau internet yang difasilitasi
gambar, tulisan, dan bentuk media
lainnya.
7) Studi dalam skala besar mengenai
penggunaan dan pengaturan internet
oleh
pemerintah,
industri,
perusahaan, dan militer.
Penerapan etika pemanfaatan internet
sebagai alat Penelitian
Penerapan
etika
dalam
pemanfaatan media internet dapat
berbeda-beda tergantung pada teknologi
internet yang digunakan dan model
penelitiannya. Berikut ini merupakan
contoh secara garis besar penerapan
etika dalam pemanfaatan internet untuk
alat penelitian.
1) Online Partisipan
Dalam pengambilan data yang
melibatkan online partisipan terdapat
dua kunci dimensi yang mengatur
penelitian di internet (Hardiker 2012),
yaitu:
 Apakah
partisipan
dapat
diidentifikasi ataukah anonim
 Apakah ada persetujuan dari
partisipan untuk mengambil bagian
atau mengikuti penelitian, atau
apakah mereka diamati tanpa
sepengetahuan mereka
Kedua dimensi tersebut muncul
terutama karena dari tidak adanya kontak
fisik antara peneliti dan partisipan, dan
kedua dimensi tersebut secara tidak
langsung akan membawa sejumlah isu
etika tersendiri. Pada dasarnya, online
partisipan yang terlibat pada penelitian
3

melalui
internet
berhak
atas
pertimbangan etika yang sama seperti
mereka yang terlibat dalam penelitian
manual.
Dalam pengambilan data melalui online
partisipan, seyogyanya calon partisipan
diberitahu tentang hal-hal berikut
(Springfield 2014) :
1) Tujuan penelitian
2) Prosedur yang harus diikuti dalam
pengumpulan data
3) Waktu yang dibutuhkan untuk
partisipasi
4) Pemberitahuan bahwa partisipasi
bersifat
sukarela
dan
dapat
menghentikan partisipasi setiap saat,
atau memilih misalnya tidak untuk
menjawab pertanyaan tertentu tanpa
hukuman
5) Kerahasiaan atau anonimitas akan
dijaga
6) Resiko, potensi ketidaknyamanan,
atau efek samping (misalnya
gangguan emosi yang disebabkan
oleh menjawab pertanyaan yang
sensitif)
7) Manfaat dari partisipasi
8) Insentif untuk partisipasi (jika ada)
9) Identifikasi
siapa
yang
akan
memiliki akses ke data, berapa lama
data akan dilindungi
10) Pernyataan yang menegaskan bahwa
survei web dilindungi password dan
menggunakan server yang aman
tanpa
pencantuman
informasi
identitas
11) Contact person peneliti
12) Pernyataan bahwa peserta telah
membaca
informasi
mengenai
penelitian, semua pertanyaan telah
dijawab, dan kesediaannya untuk
mengisi kuesioner atau berpartisipasi
dalam penelitian
13) Memberi akses ke hasil yang bisa
berupa ringkasan atau abstrak
melalui posting pada web atau
dikirim melalui e-mail, dsb.

2) Pengambilan data yang sudah ada
(existing data)
Data yang hanya dapat diakses
melalui izin khusus atau registrasi / login
(dengan username dan password)
umumnya tidak dianggap publik. Ketika
menentukan apakah ada atau tidak data
yang bersifat publik, peneliti harus
memutuskan tingkat privasinya. Jika
ditentukan bahwa data tidak ditujukan
untuk kepentingan umum, data harus
dianggap privasi. Sebagai contoh, data
yang tersedia di Wikileaks secara teknis
publik tetapi terdapat informasi tentang
individu yang tidak diizinkan untuk
dipublikasikan.
(http://en.wikipedia.org
/wiki/WikiLeaks).
3) Memanfaatkan Chatroom
Pengambilan survei online kadang
memerlukan online pertisipan. Salah satu
cara untuk mendapatkan partisipan
adalah bergabung pada chatroom.
Apabila bergabung pada suatu chatroom
perlu diketahui bahwa anggota dalam
chatroom bisa jadi tidak nyaman dengan
kehadiran peneliti dan peneliti harus
menghormati hal demikian. Salah satu
teknik yang disarankan adalah bagi para
peneliti untuk membuat chatroom
mereka sendiri yang hanya untuk tujuan
penelitian. Peneliti mengajak orang
bergabung dalam chatroom-nya dengan
mengirim pesan yang berisi informasi
tentang studi/penelitian dan meminta
persetujuan orang yang diajaknya. Ini
adalah cara yang baik untuk memastikan
bahwa semua peserta sepenuhnya
menyadari
penelitian
dan
telah
menyetujui untuk berpartisipasi dalam
penelitian.

4

Kesimpulan
Etika dalam pemanfaatan internet
sebagai alat penelitian merupakan
seperangkat asas atau nilai moral yang
berkenaan dengan penggunaan media
online untuk penelitian. Penelitian
dengan pengambilan data melalui media
internet sangat rentan akan perubahan
atau kehilangan data, maka disarankan
pada penelitian yang berbasis internet
untuk mem-backup data yang diambil
dengan disertakan informasi yang detail.
Jumlah interaksi manusia dengan
komputer yang terus meningkat dari
waktu ke waktu membuat etika
penelitian pemanfaatan internet menjadi
suatu peraturan dasar yang terus
berkembang dan harus dipahami oleh
masyarakat luas.
Daftar Pustaka
Crommelin RW, Pline JL. 2007. Ethics
for experts. ITE Journal, May 2007
Hardiker N. 2012. Conducting research
on
the
internet

ethical
consideration.
(http://staffcentral.brighton.ac.uk/xp
edio/groups/Public/documents/staffc
entral/doc014248.pdf) diakses 14
Januari 2014
Markham A, Buchanan E. 2012. Ethical
decision-making
and
internet
research. AoIR ethics Working
Commitee.
(http://www.aoir.org/reports/ethics2.
pdf) diakses 14 Januari 2014
McKee B. 2003. Why do we need
research?. CILIP Umbrella 2003
Conference

Praxis. 2013. Citizen centric eparticipation,
a
trilateral
collaboration
for
democratic
innovation, case studies on eparticipation
policy:
Sweden,
Estonia and Iceland. Praxis Center
for Policy Studies: Tallinn, Estonia
Seock Y, Chen-Yu JH. 2007. Website
evaluation criteria among US
college student consumers with
different shopping orientations and
Internet
channel
usage.
International Journal of Consumer
Studies. 31: 204-212
Sudarnika E. 2013. Etika penelitian,
metode penelitian kuantitatif bidang
kesmavet. Materi ajar FKH IPB.
(http://etih.staff.ipb.ac.id/) diakses
14 Januari 2014
Springfield College. 2014. Ethical Issues
and
Guidelines
for
Internet
Research.
(http://www3.spfldcol.edu/homepag
e/dept.nsf/16cc582eb9c4d76e85257
11f00602b1a/
$FILE/Ethical_Issues_and_Guidelin
es_for_Internet_Research.doc)
diakses 15 Januari 2014

Moh. Miftakhur Rokhman, saat ini tercatat
sebagai mahasiswa di Departemen Ilmu
Komputer, Sekolah Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor. Dan merupakan alumni dari
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ibrahim
Malang
pada
jurusan Teknik
Informatika. Berstatus pegawai di jurusan Teknik
Informatika, Institut Teknologi Nasional (ITN)
Malang. Ketertarikan penelitian pada bidang
decission support system, e-goverment, ecommerce, dan game technology. (e-mail :
miftakhur@fti.itn.ac.id).
Bogor, 15 Januari 2014.

5