Perancangan Sistem Informasi Geografis L

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015

373

Perancangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Pusat Kesehatan Masyarakat
Kota Ambon Berbasis Web
Marco Liklikwatil*), Andeka Rocky Tanamah**), Frederik Samuel Papilaya***)
Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana
E-Mail: *682008059@student.uksw.edu, **atanaamah@staff.uksw.edu,
***
samuelpapilaya@gmail.com
Abstrak
Perkembangan fasilitas Puskesmas yang mulai berkembang di kota Ambon harus
diimbangi dengan penyampaian informasi yang cepat dan tepat. Dinas kesehatan kota
Ambon perlu memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang fasilitas
Puskesmas yang berada di kota Ambon. Pemetaan Puskesmas yang berbasis web. SIG
(Sistem Informasi Geografi) diperlukan untuk memudahkan masyarakat umum agar
bisa mendapatkan informasi tentang Puskesmas yang berada di kota Ambon. Hasil
dari penelitian ini adalah berupa sistem informasi geografis yang terhubung dengan
google map dapat menunjukan peta letak pusat kesehatan masyarakat dan informasi
dari setiap Puskesmas.

Kata kunci: Sistem Informasi Geografi Puskesmas, Google map

1.

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi yang
cepat di
Indonesia
telah
membawa
perubahan baru dalam perilaku masyarakat
dalam segala aktivitas keseharian baik
aktivitas
pribadi
maupun
aktivitas
sebuahlembaga/instansi/perusahaan.
Kecenderungan masyarakat Indonesia saat
ini sangat bergantung pada sesuatu yang

digital, paradigma ini muncul sebagai akibat
kompleksitas segala aspek kehidupan yang
menuntut segala proses terjadi secara cepat,
tepat, akurat, efektif dan efisien. Pada
kenyataannya kondisi sistem informasi
tentang Puskesmas (Pusat Kesehatan
Masyarakat) khususnya di Kota Ambon
yaitu informasi yang dapat diakses oleh
masyarakat umum secara cepat dan tepat
serta akurat belum memadai, hal ini
disebabkan belum adanya sistem informasi
data yang cepat dan up to date.
Disamping itu berbagai data informasi
tentang fasilitas kesehatan yang ada di
Kota Ambon belum terinventarisasi dalam
sebuah
sistem informasi on-line yang
berbasis
spasial,
data-data

pemetaan
fasilitas
kesehatan
tersebut
masih
berbentuk
manual
dan
belum
terkomputerisasi. Data-data yang ada hanya
disajikan dalam bentuk tabel, hal ini susah
untuk diinterpretasikan dan memakan waktu
cukup lama untuk meng-update atau
melakukan perubahan data. Bentuk ini juga

ISBN: 979-26-0280-1

membuat masyarakat umum tidak dapat
mengetahui lokasi fasilitas kesehatan yang
ada secara menyeluruh dengan mudah.

Menurut
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia
dalam
Pedoman
pendataan Puskesmas, dalam rangka
mewujudkan
Visi
"Memandirikan
Masyarakat untuk Hidup Sehat" dan Misi
"Membuat Rakyat Sehat", Departement
Kesehatan menyelenggarakan perannya
dengan menempuh empat strategi utama
yaitu: (1) mobilisasi sosial (menggerakan dan
memberdayakan masyarakat untuk hidup
sehat), (2) meningkatkan akses masyarakat
terhadap
pelayanan

kesehatan,
(3)
meningkatkan surveilans, monitoring dan
sistem informasi kesehatan, dan (4)
meningkatkan surveilans, monitoring dan
sistem informasi kesehatan. Berdasarkan visi
dan misi diatas Departement kesehatan
Republik
Indonesia
bertujuan
meningkatkan
akses
masyarakat
terhadap
pelayanan
kesehatan
yang
berkualitas, diantaranya
meningkatkan
akses terhadap playanan kesehatan dasar

atau Puskesmas. Dengan demikian akses
terhadap
pelayanan
kesehatan yang
berkualitas dapat di tingkatkan melalui
peningkatan kinerja Puskesmas.[1]
Untuk mengatasi permasalahan yang
terjadi,
teknologi
GIS
(Geographics
Information System) atau SIG (Sistem
Informasi Geografis) berbasis web dapat

374

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015

membantu pengguna atau masyarakat umum
untuk melihat informasi secara keseluruhan

dengan mudah dan cepat yaitu melalui
pemetaan online. Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut, maka sistem informasi
online dapat memberikan informasi lokasi
fasilitas kesehatan yang ada di Kota Ambon.
Diharapkan sistem ini dapat membantu
masyarakat umum untuk mengetahui lokasi
dan informasi fasilitas kesehatan yang
dibutuhkan dengan mudah.

2. METODE PENELITIAN
Metode pengembangan sistem penulis
gunakan dalam penulisan jurnal ini adalah
metode prototype. Prototyping merupakan
salah satu metode pengembangan perangkat
lunak yang banyak di gunakan [2].

Gambar 1. Metode Prototype
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa
tahapan proses, antara lain sebagai berikut.

Antara lain tahapan proses pertama adalah
menetap-kan maslah penelitian atau
disebutjuga
ide
penelitian,
yaitu
perancangan
GIS
pusat
kesehatan
masyarakat berbasis web. Selanjutnya,
pengumpulan literlatur yaitu mencari
literatur yang terkait dengan ide penelitian
berupa buku, artikel,
konsep-konsep
yang berhubungan dengan GIS. Tahapan
berikutnya adalah merumuskan masalah
secara umum ke masalah yang lebih spesifik
(khusus). Tahapan metodologi desain atau
desain penelitian, tahapan pengumpulan

data, analisa data dan hasil penelitian
dilakukan dengan mengunakan metode
prototype. Tahapan terakhir adalah refine
hipotesis atau kesimpulan, pada tahapan ini
hasil penelitian di paparkan hasil, penelitian
didasarkan
pada
data-data
yang
dikumpulkan dan hasil kesimpulan ini
menjadi acuan pada penelitian dimasa yang
akan datang. Tujuan utama pembuatan

ISBN: 979-26-0280-1

prototype secara garis besar, Metode
Prototype dapat dikelompokan ke dalam 3
bagian yaitu. (1) Membantu pengembangan
persyaratan, jika tidak ditentukan dengan
mudah, (2) Mengesahkan persyaratan,

khususnya dengan customer, langganan dan
user yang
potensial,
dan
(3)
Menyajikan
sebagian
tempat
pengembangan jika menggunakan strategi
pengembangan evolusi prototype.
Tahapan penelitian ini diawali dengan
membuat hipotesa yang bersifat kualitatif
mengenai sumber data, pengguna sistem
dan kebutuhan data
dan
perlu
di
pelajari.
Listen
to Costumer yang

dilakukan pada tahapan ini adalah
mendiskusikan dan mengumpulkan data
dari sisi pengguna. Sumber data yang
diperoleh langsung dari sumbernya yaitu
dinas Kesehatan di Kota Ambon. Data
yang diperoleh melalui kuisioner dan
wawancara langsung. Build/Revise MockUp adalah tahapan dimana perancangan
(design)
sistem
mulai
dilakukan.
Perancangan ini didasarkan pada sumber
data yang di peroleh pada tahapan di atas.
Costumer Test-Drives Mock-Up pada
tahapan ini dilakukan adalah tahapan
pengujian sistem yang selanjutnya melihat
sejauh mana kerja system yang di
bangun. Tahapan ini juga menjadi acuan
bagi costumer atau dalam hal ini pihak dinas
Kesehatan Kota Ambon.

Gambar 2. Use case diagram

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015

3. ANALISA DAN PERENCANAAN
KEBUTUHAN SIG WEB
PUSKESMAS
Tahap analisa adalah menganalisa tujuan
dan kegunaan, kelompok pengunjung dan
aristektur informasi yang digunakan untuk
menentukan
bagaimana
informasi
ditampilkan di halaman Web. Tujuan SIG
Puskesmas berbasis Web yang terhubung
dengan google map adalah memberikan
informasi tentang lokasi seluruh Puskesmas
yang ada di kota Ambon dan informasi
pendukung lainya. Sedangkan kegunaannya
adalah sebagai fasilitas atau tempat pencarian
lokasi.
Situs ini dirancang untuk kelompok
pengunjung dengan memberikan navigasi
dan teks yang jelas. Sedangkan arsitektur
informasi tersusun atas 3 hal, yaitu kelompok
informasi, isi informasi dan arus informasi.
Kelompok
informasi
menunjukkan
pengelompokkan
informasi,
contohnya
informasi mengenai jumlah pegawai dan
informasi Puskesmas. Isi informasi akan
menghasilkan isi informasi dan proses untuk
menghasilkan informasi tersebut. Informasi
yang akan ditampilkan dalam program ini
yaitu peta lokasi tiap Puskesmas di kota
Ambon. Arus informasi menunjukkan
bagaimana pengunjung mengakses informasi
tersebut, yaitu awal dan arah tujuannya,
menunjukkan apakah sebuah kelompok
informasi merupakan jalan buntu (dead end)
dan dapat digambarkan sebagai sebuah graf
dengan
node
menyatakan
kelompok
informasi dan garis menyatakan arah yang
dapat ditempuh setelah mengunjungi node
tertentu. Arus informasi SIG Web dapat
digambarkan sebagai berikut : Lokasi
Puskesmas, hasil pencarian, data informasi
Puskesmas, kecamatan, jenis pegawai, dan
Puskesmas detail.
Dari
aplikasi
akan
dimunculkan
tampilan Satellite dan Map, tampilan satellite
merupakan bagian dari data raster gambar
yang bersifat real atau
foto
digital
sedangkan Map adalah gambar peta yang
bersifat vector yang hanya menampilkan titik,
garis dan polygon pada peta web SIG
Puskesmas. Komponen– komponen pada
Sistem Informasi Geografi ada 4, yaitu
hardware, software, data, dan metode.

ISBN: 979-26-0280-1

375

Hardware,
SIG
membutuhkan
komputer
untuk
penyimpanan
dan
pemrosesan data dengan spesifikasi yang
lebih tinggi dibandingkan dengan sistem
informasi lainnya, karena data yang
digunakan baik data vector maupun data
transfer membutuhkan ruang yang besar
serta membutuhkan memori besar dan
prosesor yang cepat untuk proses analisis.
Software, SIG harus menyediakan fungsi
dan
tool
yang
mampu
melakukan
penyimpanan data, analisis dan menampilkan
informasi geografis. Elemen yang harus ada
dalam sebuah software SIG adalah [3] : a)
Tool untuk melakukan input dan transformasi
data geografis, b) Sistem Manajemen Basis
Data (DBMS), c) Tool yang mendukung
query geografis, analisis dan visualisasi, d)
Graphical User Interface(GUI) untuk
memudahkan akses pada tool geografi.
Data terdiri dari data spasial, dan data
atribut. Data spasial adalah data yang terdiri
dari lokasi eksplisit suatu geografi yang diset
ke dalam bentuk koordinat. Data atribut
adalah gambaran data yang terdiri atas
informasi yang relevan terhadap suatu lokasi,
seperti kedalaman, ketinggian dan lainnya.
Metode, SIG harus memiliki keserasian
antara rencana desain yang baik dan aturan
dunia nyata. Metode yang tepat akan
memberikan
ketepatan
model
dan
implementasi
yang
tergantung
pada
permasalahan yang ada.[4]
Perencanaan Kebutuhan SIG ini terdiri
dari :
1. Metode
pengumpulan
data
yang
digunakan
adalah
pengamatan,
wawancara, studi pustaka, dan lain
sebagainya.
2. Data spasial berupa lokasi Puskesmas
yang ditunjukkan dengan peta kota
Semarang dan layer-layer peta. Layerlayer tersebut meliputi layer wilayah,
layer jalan, layer lokasi dan sebagainya.
a. Layer Batas Wilayah Layer batas
wilayah adalah kumpulan dari jumlah
kecamatan, dimana batas kecamatan
menjadi batas wilayah.
b. Layer lokasi Web SIG untuk Puskesmas
di Kota Semarang Layer jalan adalah
layer yang menunjukkan sejumlah
jalan yang berada di kota Semarang
dan dijadikan sebagai jalur utama

376

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015

untuk arus lalu lintas dari suatu tempat
ke tempat lain.
c. Layer
lokasi
menunjukkan
lokasi Puskesmas
yang ada di
beberapa wilayah di kota Ambon.
Lokasi ini merupakan informasi alamat
lengkap Puskesmas.
3. Data non spasial merupakan data
penunjang
untuk
atribut
dalam
perencanaan kebutuhan data dalam SIG,
disebut sebagai entities non- spasial
[Prahasta, Konsep Dasar, 2000] [5]. Data
ini biasanya berupa tabel (basis data atau
database).
Tabel-tabel
ini
saling
berintegrasi antara satu dengan yang
lainnya. Sehingga membentuk suatu
sistem basis data. Data non spasial pada
SIG ini adalah data lokasi dan pembagian
wilayah Puskesmas di Kota Ambon.

Gambar 3. Halaman Utama Admin
Halaman utama admin merupakan
halaman utama admin pada perancangan
aplikasi pemetaan Puskesmas berbasis web
pada dinas Kesehatan Kota Ambon. Terdapat
lima pilihan menu utama, antara lain:
Searching Kecamatan, Jenis pegawai,
Puskesmas, Puskesmas detail, Berita dan
petanya memakai tampilan
Satellite/Raster.

4. PERANCANGAN SIG BERBASIS
WEB
Perancangan SIG berbasis web terdiri
dari perancangan proses yang memberikan
gambaran mengenai bagaimana informasi
dihasilkan dan perancangan halaman web
yang memberikan gambaran mengenai
bagaimana informasi akan ditampilkan.
Perancangan proses terdiri dari tiga proses,
yaitu proses pembuatan peta, editing peta dan
pembuatan database. Pembuatan peta kota
Ambon menggunakan Visual studio 2010
dengan membuat sebuah proyek yang terdiri
dari View, Tabel, Grafik, Layout, dan Script.
View berfungsi untuk mempersiapkan data
spasial dari peta yang akan dibuat atau
diolah. dilakukan input data.[6]
Pemaparan
mengenai
hasil
dari
rancangan dan implementasi
sistem
mengenai
uji
implementasi dari hasil
rancangan tersebut. Pengujian ini dilakukan
untuk
memperoleh
evaluasi
apakah
perancangan yang dilakukan dapat mencapai
tujuan yang diinginkan. Penjelasan akan
didukung dengan gambar printscreen dari
perangkat lunak.

Gambar 4. Halaman user
Pada halaman utama untuk user pada
aplikasi SIG berbasis web pada Dinas
Kesehatan Kota Ambon. Terdapat pilihan
berita dan informasi Puskesmas dan karakter
dari
peta yang ada pada halaman user
memakai tampilan Map/Vector dalam
aplikasi web ini peta dapat di ubah menjadi
dua model.

Gambar 5. Searching
Untuk mempermudah pencarian lokasi
Puskesmas
dan
informasinya
bisa
mengunakan fungsi dari searching yang
berada tepat di atas map layer yang
membantu
mencari
informasi yang
berkaitan tentang Puskesmas yang ingin di

ISBN: 979-26-0280-1

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015

temukan pada web SIG ini. Representasi dari
Puskesmas pada peta ialah point yng
berwarna merah yang membantu user untuk
mengetahui lokasi Puskesmas yang dicari.

Gambar 6. Data Informasi Puskesmas
Pada setiap point merah yang
menandakan lokasi Puskesmas yang akan
memunculkan informasi yang bisa dilihat
oleh user yaitu alamat Puskesmas, jumlah
pegawai dan jenis pegawai yang terdapat
pada setiap Puskesmas.
Pada sub menu kecamatan pada halaman
admin dapat memasukan nama kecamatan
dan keterangan tentang Puskesmas.

377

Untuk
memperbaharui
informasi
menggunakan menu kecamatan-Puskesmas
dimana kita bisa memberikan informasi yang
dapat dilihat oleh user tentang
adanya
sosialisasi atau pengobatan gratis dan
pembagian obat gratis bagi orang tidak
mampu dan penerimaan pegawai honorer
atau relawan yang membantu kinerja
Puskesmas.

Gambar 9. Puskesmas Detail
Untuk halam Puskesmas detail dimana
pada menu ini dapat menginput jenis
pegawai dan jumlah pegawai. Dimana user
bisa mengetahui ada berapakah pegawai yang
bertugas di setiap Puskesmas dan jenis-jenis
profesinya.

5. IMPLEMENTASI

Gambar 7. Input Jenis Pegawai
Untuk penginputan jenis pegawai pada
Puskesmas mengunakan
halaman jenis
pegawai. Biasanya diperbaharui informasi
tentang jenis pegawai, keterangan, dimana
user dapat melihat jenis pegawai pada
halaman utama untuk user.

Gambar 8. Kecamtan-Puskesmas

ISBN: 979-26-0280-1

Peralatan yang digunakan untuk
mengim- plementasikan
aplikasi
SIG
berbasis
web
pada Dinas Kesehatan
tentang Pemetaan Puskesmas ini ialah:
1. Hardware yang terdiri dari CPU,
perangkat masukan (keyboard dan
mouse), dan perangkant keluaran (layar
monitor).
2. Software
meliputi
Sistem
operasi
Windows dan Macintosh , Model data
spasial Basisdata MySQL dan Bahasa
pemrograman PHP.
3. Brainware yang terdiri dari operator dan
programmer.
Berikut ini adalah diagram urutan proses
untuk menjalankan aplikasi SIG Puskesmas
berbasis web. Halaman utama menampilkan
peta yang sudah di hubungkan dengan
google map, pada tampila sebelah kiri
terdapat sub-sub menu yang terdiri dari
kecamtan,
jenis
pegawai,
informasi
Puskesmas, Puskesmas detail, berita, dikanan
atas terdapat tulisan link untuk peta
Puskesmas admin dan log off. Info

378

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015

kecamatan terdapat pada sub kecamatan dan
info Puskesmasterdapat pada sub menu
Puskesmas sedangkan pada sub menu peta
Puskesmas terdiri dari informasi-informasi
yang berkaitan dengan Puskesmas yang
berada di kota Ambon sedangkan sub
informasi Puskesmas berisikan informasi
tentang Puskesmas yang berada di kota
Ambon.

Gambar 10. Urutan proses

6. KESIMPULAN
Sistem Informasi Geografi (SIG)
berbasis web, yaitu suatu aplikasi berbasis
sig yang dapat dijalankan dan diaplikasikan
pada suatu web browser apakah aplikasi
tersebut dalam suatu jaringan komputer
global yaitu internet ataupun dalam suatu
jaringan komputer berbasis LAN (Local
Area Networking) atau dalam suatu
komputer PC namun memiliki dan
terkonfigurasi dalam setting jaringan dalam
web.
Sistem Informasi Geografi berbasis web
dapat memberikan informasi secara lengkap
mengenai lokasi
pusat
kesehatan
masyarakat yang ada di kota Ambon.
Sistem
Informasi
Geografi
berbasis web merupakan sistem pengolahan
data yang berbasis komputer yang
mempunyai kemampuan untuk mengelola
dan menganalisa data spasial maupun data
tabular yang penyajiannya mengacu pada
lokasi di muka bumi. Sistem Informasi
Geografi berbasis
web
memanfaatkan
teknologi
internet untuk memberi
kemudahan dalam pengaksesan untuk
mencari atau mendapatkan informasi
mengenai lokasi pusat kesehatan masyarakat
atau (Puskesmas) yang ada di kota Ambon.
Sistem Informasi Geografi berbasis web
dikembangkan dengan menggunakan bahasa
pemrograman, PHP dan database MySQL.

ISBN: 979-26-0280-1

Sistem yang
dirancang ialah untuk
memper- mudah dan sebagai sarana
pembelajaran untuk masyarakat di kota
Ambon agar bisa mengetahui lokasi
Puskesmas dan sarana prasarana yang
terdapat pada Puskesmas. Dengan Sistem
Informasi Geografis yang dirancang dapat
membantu para pegawai atau staff Dinas
Kesehatan Kota
Ambon agar bias
mengontrol setiap Puskesmas yang terdapat
di kota Ambon yang berkaitan pada kinerja
Puskesmas dimana
dapat
memberikan
informasi dasar mengenai daftar dokter,
pegawai di tiap-tiap Puskesmas. Dengan
menggunakan
google map memudahkan
mereka mengetahui lokasi Puskesmas dengan
nama jalan dan letak Puskesmas yang
berada di kota Ambon.

7.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Pedoman pendataan Puskesmas tahun
2006, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
URL:
http://www.depkes.go.id/downloads/pen
dataa n%20Puskesmas.doc,
diakses
pada tanggal 15 februari 2014.
[2] Zainal A. Hasibuan, Metodologi
Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer
Dan Teknologi Informasi: Konsep,
Teknik, dan Aplikasi, Fakultas Ilmu
Komputer,
Universitas
Indonesia,
Jakarta,2007.
[3] ESRI, 1998, ArcView Network Analyst,
Environmental System
Research
Institute, Inc.
[4] Denny
Charter,
Konsep
Dasar
Web
GIS.
URL:
http://ilmukomputer.org/2008/05/28/kon
sepdasar web GIS diakses pada 15
februari 2014.
[5] Agus Mulyanto, Sistem Informasi
Konsep & Aplikasi, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 2009.
[6] Prahasta, E., 2005, Konsep – konsep
Dasar Sistem Informasi Geografis,
Informatika Bandung.
[7] Rahmad Husein, Konsep
Dasar
Sistem Infromasi geografis
(geographics
information
system)
http;//ilmukomputer.org/2007/01/27.kon
sep-dasar-sig/, di unduh pada tanggal 8
september 2014